Anda di halaman 1dari 24

BAB II

DEMONSTRASI FENOMENA FISIKA


Beberapa kegiatan demonstrasi yang umum dilakukan dalam pembelajaran fisika
disajikan pada bagian ini. Bab ini memaparkan beberapa demonstrasi yang dapat
dilakukan dengan alat sederhan atau dapat dibuat menggunakan bahan yang tersedia
disekitar kita. Beberapa kegiatan demonstrasi dengan menggunakan peralatan yang
lebih kompleks juga di deskripsikan.

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan pembaca mampu merancang demonstrasi
fenomena fisika menggunakan alat sederhana maupun menggunakan kit demonstrasi
fisika

A. Demonstrasi Menggunakan Alat Sederhana


Beberapa kegiatan demonstrasi yang menggunakan alat sederhana sebagai berikut.
Demonstrasi 1: Kelebaman
Kegiatan demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan kelebaman atau inersia benda,
misalnya menarik dengan cepat sehelai kertas yang diatasnya diletakkan sebuah benda.
Peralatan dan bahan yang digunakan, yaitu:
a. Gelas
b. Uang logam
c. Selembar kertas
d. Benang jahit
e. Beban 50 gram
f. Statif

Langkah demonstrasi sebagai berikut.

a. Letakkan kertas di atas gelas dan uang logam diletakkan di atas kertas tersebut
seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Peserta didik diarahkan untuk
memperhatikan apa yang terjadi jika kertas tersebut ditarik dengan cepat. Peserta

Demonstrasi Fenomena Fisika| 35


didik diminta untuk mengemukakan hasil observasi dan memberikan penjelasan
mengapa hal itu terjadi.

Gambar 2.1. Eksperimen Inersia


b. Lakukan eksperimen seperti Langkah a sambil menggerakkan sistem (gelas,
kertas, dan uang logam) dengan laju konstan. Peserta didik diminta untuk
mengamati apa yang terjadi dan menjelaskan fenomena yang terjadi.
c. Lakukan demonstrasi lanjutan dengan rangkaian statif sehingga dapat digunakan
untuk menggantung beban. Ikatlah beban 50gram dengan dua utas benang dan
gantungkan beban itu pada rangkaian statif. Biarkan ujung salah satu tali tetap
tergantung bebas.

Gambar 2.2. Eksperimen inersia dengan beban digantung


d. Arahkan peserta didik untuk memperhatikan demonstrasi Ketika tali yang
tergantung bebas ditarik secara cepat. Selanjutnya, peserta didik diminta
mendeskripsikan hasil pengamatannya.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 36


e. Peserta didik diminta untuk mengamati demonstrasi Ketika eksperimen seperti
Langkah d dilakukan dengan menarik tali yang tergantung bebas secara perlahan
sampai ada tali yang terputus.
f. Peserta didik diminta untuk membandingkan hasil observasi pada Langkah d
dan e, kemudian memberikan penjelasan berdasarkan Hukum newton tentang
gerak.

Demonstrasi 2: Tumbukan Lenting dengan Ayunan Newton

Kegiatan demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan hukum kekekalan momentum


dalam tumbukan lenting menggunakan ayunan newton. Peralatan dan bahan yang
digunakan untuk membuat ayunan newton yaitu:

a. 5 buah bola pingpong


b. Selotip atau lem
c. Kerangka ayunan yang dibuat dari kayu dan kawat.

Cara membuat ayunan newton yaitu melekatkan benang sepanjang 30 cm pada tiap bola
pingpong dengan menggunakan lem atau selotip. Bagian yang dilekatkan adalah bagian
tengah benang. Gantunglah kelima bola pingpong itu pada kerangka kayu sehingga bola
pingpong saling bersentuhan seperti pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Ayunan Newton

Langkah demonstrasi yang dilakukan sebagai berikut.

a. Peserta didik diarahkan untuk mengamati apa yang terjadi jika bola pingpong
nomor 1 (paling pinggir) diangkat kemudian dilepaskan. Ilustrasi sederhana

Demonstrasi Fenomena Fisika| 37


untuk kegiatan ini seperti pada gambar 2.4. peserta didi dimint auntuk
memberikan penjelasan atas peristiwa yang terjadi.

Gambar 2.4 . Sebuah bola pingpong diangkat kemudian dilepaskan


b. Arahkan peserta didik untuk mengamati apa yang terjadi jika ekdua bola
pingpong paling pinggir (misalnya bola nomor 1 dan 2) diangkat kemudian
dilepaskan.
c. Peserta didik diminta untuk memberikan penjelasan mengenai peristiwa yang
terjadi. Pada kegiatan a dan b, mintalah peserta didik untuk mengidentifikasi
variable yang dimanipulasi.
d. Lakukan eksperimen seperti Langkah a, tetapi kali ini buatlah simpangan bola
pingpong lebih jauh (bola pingpong diangkat lebih tinggi dibandingkan
eksperimen pada Langkah a. peserta didik diminta untuk memperkirakan apa
yang terjadi dan melakukan pengamatan.

Demonstrasi 3: Titik Berat Benda

Kegiatan demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa bend ayang memiliki
titik berat yang rendah akan stabil. Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu melakukan
eksperimen sederhana untuk menentukan titik berat benda berbangun datar. Peralatan
dan bahan yang digunakan yaitu.

a. Karton
b. Gunting
c. Pelubang kertas
d. Pemberat
e. Seutas tali
f. 1 buah kentang / plastisin
g. 2 buah garpu

Demonstrasi Fenomena Fisika| 38


h. 1 buah pensil

Langkah kegiatan demonstrasi sebagai berikut.

a. Potonglah karton dengan bentuk sembarang, misalnya seoerti diilustrasikan pada


gambar 2.5. Buatlah 3 buah lubang dengan pelubang kertas di bagian tepi karton
untuk keperluan mencari titik berat karton tersebut.

Gambar 2.5. Menentukan titik berat benda 2 dimensi


b. Gantunglah pemberat pada salah satu lubang dengan seutas tali. Berilah garis
dengan menggunakan pensil untuk menandai garis berat karton jika ditarik dari
lubang pertama.
c. Lakukan eksperimen seperti pada Langkah b dengan menggunakan lubang
kedua dan lubang ektiga. Perhatikan titik potong dari ketiga garis berat yang
telah dibuat.
d. Buatlah lubang pada titik potong ketiga garis-garis berat itu. Masukkan lubang
tersebut pada ujung sebuah pensil yang dipasang tegak. Perhatikan apa yang
terjadi.
e. Buatlah lubang yang berbeda letaknya dengan titik berat kertas. Masukkan
lubang tersebut pada ujung sebuah pensil yang dipasang tegak. Perhatikan apa
yang terjadi.
f. Bandingkan hasil observasi pada kegiatan d dan e. berikan penjelasan.
g. Buatlah kesimpulan berdasarkan kegiatan a sampai dengan f.

Kegiatan demonstrasi menunjukkan keseimbangan benda dapat dilakukan sebagai


berikut.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 39


a. Tusukkan batang pensil pasa sebuah ketang berukuran kecil dan tusukkan kedua
buah garpu pada kentang tersebut seperti diilustrasikan pada gmabar 2.6.

Gmbar 2.6. Pensil dan dua buah garpu ditusukkan pada sebuah kentang
b. Peserta didik diarahkan untk mengamati apa yang terjadi jika ujung pensi (yang
dekat dengan ketang) diletakkan di ujung jari atau di atas sebuah botol tertutup.
Peserta didik diminta memberikan penjelasan atas fenomena botol yang tertutup.
Peserta didik diminta memberikan penjelasan aatas fenomena yang diamati.
c. Tusukkan pensil lebih dalam sehingga kentang berada di tengah-tengah pensil.
Lakukan eksperimen seperti Langkah b. peserta didik diarahkan untuk
mengamati apa yang terjadi dan membandingkan hasil observasi dengan
observasi pada kegiattan b

Demonstrasi selanjutnya yaitu meminta peserta didik untuk memegang sebuah


tongkat atau mistar dengan menggunakan jari telunjuk tangan kiri dan jari telunjuk
tangan kanan, kemudian menggerakkan kedua tangan kea rah tengah tanpa diatur,
kedua jari tangan akan bertemu di bagian tengah tongkat yang merupakan titik
beratnya. Peserta didik diminta untuk menjelaskan mengapa hal terebut terjadi.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 40


Gambar 2.7. Menemukan titik berat sebuah tongkat

Demonstrasi 4: Teori Kinetik Gas

Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan model energi kinetic gas untuk memahami
hubungan antara tekanan dengan gerak partikel dan jumlah partikel. Peralatan dan
bahan yang digunakan yaitu model teori kinetic gas. Model energi kinetic gas terdiri
dari sebuah tabung kaca yang memiliki piston penutup. Piston dibawah dihubungkan
dengan sebuah motor listrik sehingga dapat bergerak turun naik.iatas mewakili dinding
bejana yang ditumbuk oleh partikel-partikel gas (kelereng-kelereng kecil) didalam
tabung kaca, lihat gambar 2.8.

Gambar 2.8. Model energi kinetik gas

Kelereng-kelereng kecil mewakili partikel-partikel gas dan kecepatan gerak motor


listrik mewakili energi kinetic partikel. Untuk menjaga agar piston diatas tetap berada
pada tempatnya (pada suatu ketinggian tertentu), di sebelah atas piston ata diberi beban
yang jumlahnya bergantung pada kecepatan gerak motor listrik.

Langkah demonstrasi sebagai berikut.

a. Masukkan beberapa kelereng kecil dalam tabung kaca. Tutup tabung kaca itu
dengan piston yang tersedia dan letakkan sebuah beban kecil dari atas tutup
tersebut. Hidupkan motor listrik pada model energi kinetic gas. Arahkan peserta
didik untuk mengamati posisi tutup atas tabung (piston atas).

Demonstrasi Fenomena Fisika| 41


b. Arahakan peserta didik untuk mengenali atau mengidentifikasi variable-variabel
yang dapat diubah dalam eksperimen ini.
c. Ubahlah kecepatan gerak motor listrik dan arahkan peserta didik untuk
memperhatikan apa yang terjadi pada piston bagian atas.
d. Lakukan manipulasi variable jumlah partikel dan laukan eksperimen seperti
Langkah c. peserta didik diminta untuk mengamati apa yang terjadi dan
membandingkan hasil observasi dengan hasil observasi eksperimen sebelumnya.
e. Peserta didik diminta untuk berdiskusi dalam upaya menjelaskan hasil
pengamatan yang telah dilakukan.
f. Peserta didik diminta untuk membuat hipotesisi berdasarkan kegiatan
demonstrasi.
g. Variasikan jumlah massa beban pada tutup bagian atas dan lakukan eksperimen
lanjutan.
h. Variasikan kecepatan gerak motor listrik dan lakukan eksperimen seperti
Langkah sebelumnya.
i. Tambahkan jumlah kelereng kedalam tabung dan lakukan kegiatan seperti
lagnkah sebelumnya. Arahkan peserta didik untuk mengamati dan menjelaskan
apa yang terjadi.

Demonstrasi 5: Kecepatan Gerak Bandul

Demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan kecepatan gerak dan energi ayunan
bandul. Peralatan dan bahan yang digunakan yaitu.

a. Corong kecil,
b. Statif,
c. Seutas tali,
d. Pasir halus
e. Kawat jemuran (sekitar 30 cm)
f. Sebuah sendok,
g. Jepitan kertas.

Langkah persiapan ekgiatan demonstrasi sebagai berikut.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 42


a. Buatlah 2 buah tabung yang berseberangan pada 2 sisi bagian atas corong.
Lubang tersebut digunakan untuk mengikat tali pada corong. Buatlah ayunan
bandul dengan menggunakan corong sebagai bandulnya seperti pada gambar
2.9.

Gambar 2.9. Bandul Pasir


b. Isilah corong dengan pasir halus sampai penuh sambal menutup bagian bawah
corong dengan jari agar pasir tidak jatuh ke lantai.

Kegiatan demonstrasi yang dilakukan sebagai berikut.

a. Lakukan eksperimen ayunan bandul dan lepaskan tangan dari corong. Arahkan
peserta didik untuk mengamati apa yang terjadi Ketika bandul mulai berayun
sampai selesai berayun.
b. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pola banyaknyatumpukan pasir
yang berada di lantai dan memberikan penjelasan pola banyaknya tumpukan
pasir yang berada di lantai dan memberikan penjelasn mengapa hal itu terjadi.

Selanjutnya dua orang peserta didik diminta untuk melakukan demonstrasi dengan
membuat ayunan pada kawat jemuran yang direntangkan. Seutas kawat dengan
sendok fan 1 buah jepitan kertas dengan menggunakan tali yang berbeda
panjangnya, seperti pada gambar. Peserta didik diminta untuk mengamati apa yang
terjadi Ketika sendok diayun (diangkat kemudian dilepaskan), kemudian jelaskan
fenomena yang terjadi.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 43


Gambar 2.10. Ayunan sendok dan jepitan kertas

Demonstrasi 6: Transfer Momentum

Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah bola besar, misalnya bola tenis
dna bola pingpong, atau bola basket dengan bola tenis. Ketika hendak melakukan
demonstrasi, pastikan bahwa tidak ada perangkat atau peralatan yang dapat rusak jika
terkena pantulan boal, misalnya computer dang elas. Demonstrasi dilakukan dalam dua
tahap. Pada tahap pertama dilakukan pengamatan Ketika sebuah bola tenis dans ebuah
bola pingpong dijatuhkan dari ektinggian tertentu. Sebaiknya eksperimen dilakukan
pada lantai yang keras. Pada tahap kedua pingpong ditekakkan di atas boal tenis,
kemudian dijatuhkan dari ektinggian yang sama seperti pada tahap 1. Susunan kedua
bola tersebut sebelum dijatuhkan diilustrasikan dalam gamba 2.11.

Gambar 2.11. Posisi bola pada demonstrasi transfer momentum

Demonstrasi Fenomena Fisika| 44


Peserta didik diminta mengamati fenomena yang terjadi dan diajak berdiskusi untuk
menjelaskan fenomena tersebut. Kegiatan ini merupaka kegiatan belajar terkait dengan
konsep momentum.

Demonstrasi 7: Dinamika Rotasi

Demonstrasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan gelondong benarng atau sekoci
yang dililitkan dengan benang. Peserta didik diminta untuk menembak arah berputarnya
sekoci jika benang ditarik dengan posisi tertentu.

Gambar 2.12. Demonstrasi perputaran sekoci yang dililitkan dengan benang

Gmbara 2.13. Pergerakan gelondong benang

Pada umumnya peserta didik akan menebak secara keliru untuk kasus berputarnya
gelondong benang pada gambar. Selanjutnya, guru perlu mengarahkan peserta didik
untuk berdiskusi tentang fenomena yang terjadi.

Demonstrasi 8: Konveksi Fluida

Demonstrasi Fenomena Fisika| 45


Konveksi yang dipanaskan dapat didemonstrasikan dengan menggunakan sebuah
tabung kaca dan lilin. Jika tabung tersebut dibagi 2 bagian dengan menggunakan sebuah
lempeng logam atau karton yang tidak meudah terbakar, maka lilin dapat menyala.
Namun, jika lempeng terebut diambil , maka lilin akan mati sebab tidak ada oksigen
yang dapat masuk ke dalam tabung terebut, sperti diilustrasikan dalam gambar berikut.

Gambar 2.14. Eksperimen nyala lilin dalam tabung

Demonstrasi yang seruoa dapat dilakukan dengan membuat peralatan menggunakan


beberpa alat yaitu:

a. 2 buah semprong lampu


b. 1 buah kotak
c. Lkeping kaca atau plastic
d. Lilin

Konstruksi perlatan yang dibuat ditunjukkan pad amabar berikut.

Gambar 2.15. Kotak untuk demonstrasi fenomena konveksi

Demonstrasi Fenomena Fisika| 46


Fenomena konveksi udara dapat didemonstrasikan dengan menempatkan seubah sumber
asap apa ujung atas semprong B. asap dapat dihasilkan dengan membakar ujung sebuah
gulungan koran. Peserta didik daoat mengamati konveksi asap yang emlaui semprong
dan kotak yang diebri dinding kaca atau plastik.

Demonstrasi 9: Kapasitas Kalor dan Konduktivitas Termal

Demonstrasi untuk menunjukkan bahwa air memiliki kapasitas kalor yang besar dapat
dialkukan dengan memanskan sebuah cangkir atau botol yang diisi dengan air. Cangkir
plastic tidak akan terbakar meleleh Ketika dipanaskan jika diisi air yang cukup banyak,
namun akan segera meleleh jika cangkir dikosongkan. Eksperimen yang lebih dramatis
dapat dilakukan dengan menggunakan cangkir kertas. Demonstrasi ini dapat digunakan
sebagai kegiatan awal pada fase pembelajaran dengan model Latihan inkuiri untuk
menimbulkan konflik kognitif

Demonstrasi yang hamper serupa yaitu menggunakan 2 buah tongkat dari bahan
berbeda yang disambungkan dan dilapisi dengan kertas. Selanjutnya, mengamati apa
yang terjadi pada kertas. Ilustrasi eksperimen ditunjukkan dalam gambar berikut.

Gambar 2.16. Ilustrasi eksperimen demonstrasi konduktivitas termal

Dua buah bahan yang memiliki konduktivitas termal yang sangat berbeda, misalnya
kayu dan tembaga, akan memberikan efek yang dramatis.

Demonstrasi 10: Fenomena Bernoulli

Demonstrasi fenomena unik yang terjadi pada sebuah benda yang dipengaruhi aliran
fluida dapat dilakukan dengan berbagai cara. Fenomena unik tersebut terkait dengan

Demonstrasi Fenomena Fisika| 47


persamaan Bernoulli yang dipelajari dalam fluida dinamis. Salah satu demonstrasi yang
dapat menarik perhatian peserta didik adalah mengalirkan aliran pengering rambut pada
sebuah bola pingpong sehingga bola tersbut melayang di udara seperti diilustrasikan
pada gambar berikut.

Gambar 2.17. bola pingpong dihembus menggunakan alat pengering rambut

Guru perlu mengajak peserta didik untuk berpikir tetnang fenomena yang terjadi dan
konsep yang terjadi dengan fenomena terbeut. Selanjutnya dapat melakukan
demonstrasi lainnya, misalnya dengan meniup bola pingpong melalui sebuah corong
atau meniup selembar kertas melalui ssebuah pipa yang telah dipasang piringan di
abgian bawahnya, seperti ilustraasi pada mabar berikut ini.

Gambar 2.18. Demonstrasi fenomena bernoulli

Demonstrasi Fenomena Fisika| 48


Demonstrasi 11: Pemantulan Internal dalam Serat

Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan laser dan senar pancing dengan
diameter yang besar. Beberapa utas senar pancing dipotong sekitar 30 cm dan dibundel
pada kedua ujung-ujungnya. Sebuah laserpointer dapat digunakan sebagia sumber
cahaya yang disorotkan pada salah satu ujung beberapa utas senar pancing yang
dibundel. Demonstrasi juga dapat dilakukan dengan menyorot berkas sinar laser pada
pancuran air dari sebuah botol, seperti diilustrasikan pada gmabar berikut

Gambar 2.19. Sketsa eksperimen pemantulan internal dalam pancuran air

Demonstrasi 12: Motor listrik Sederhana

Demonstrasi ini dilakuaknde ngan menggunakan beberapa alat seperti

a. 1 buah baterai
b. Kawat email
c. Dua buahjepitan kertas
d. Selotip
e. Sebuah magnet

Gunakan kawat email dengan diameter yang cukup besar agar mudah dibentuk sebagai
kumparan. Kawat email yang diperlukan sekitar 2 m dan dibuat membentuk solennoida
dengan diameter sekitar 5 cm. ikatlah bagian ujung kawat email tersebutpada gulungan
solenoida sehingga diperoleh gulungan kawat email seperti diilustrasikan dalam gambar
berikut. Kupas ujung-ujung kawat email tersebut agar dapat menghantarkan arus.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 49


Gambar 2.20. Struktur alat pada demonstrasi motor listrik sederhana

Susunlah peniti apda elektroda dari sebuah baterai, kemudian gunakan selotip untuk
menjaga agar peniti tersebut tidak terlepas dari baterai. Masukkan ujung-ujugn
kumparan pada lubang peniti, seperti diilustrasikan dalam gambar. Selajutnya, letakkan
sebuah magnet pada badan baterai, tpat dibawah kumparan. Peserta didik diminta untuk
mengamati perputaran kumparan yang terjadi. Jika kumparan tidak berputar, periksalah
sambungan dari ujung-ujung kumparan pada peniti. Pastikan bahwa arus dapat mengalir
melalui kumpran tersebut.

Demonstrasi 13: Motor Homopolar

Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah magnet yang kuat, sekrup,
baterai, dan kabel tembaga. Kabel tembaga digunakan agar kabel tersbut tidak ditarik
oleh magnet Ketika disentuhkan. Jika kabel ditarik oleh magnet, maka perputaran
magnet akan tergangggu. Peralatan dan bahwan dirangkai seperti pada gambar berikut,
dengan peserta didik diminta untuk mengamati fenomena yang terjadi. Selanjutnya
dilakukan diskusi untuk mengarahkan peserta didik agar dapa menjelaskan fenomena
tersebut.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 50


Gambar 2.21. Motor Homopolar

Penjelasan tengang berputarnya piringan magnet yang dialiri arus listrik mengacu pada
gambar. Perhatikan bahwa arah arus lurus dengan arah medan magnet sehingga ada
gaya yang ebkerja pada pirinagn mangent tersebut dan membuat magnet berputar.

Gambar 2.22. Penjelasan berputarnya piringan magnet yang dialiri arus listrik pada
motor homopolar

B. Demonstrasi Menggunakan Alat Kompleks

Berikut ini dideskripsikan beberapa demonstrasi yang umum dilakukan dengan


peralatan yang dapat diperoleh dari beberapa penyediaan alat laboratorium, misalnya
Pasco, Cenco, 3B Scientific, Leybold, Phywe, Pundak, dan lain sebagainya.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 51


1. Demonstrasi Menggunakan Meja Optik Berbentuk Piring
Sebuah meja optic 2 dimensi berbentuk piringan yang dilengkapi dengan
penanda sudut dapat digunakan untuk demonstrasi pemantulan dan pembiasan
cahaya. Alat demonstrasi ini dilengkapi dengan sumber cahaya yang dipasang
pada statif. Cermin, prisma, atau kaca planparalelditempatkan di bagian tengah
meja dengan alat penjepit yang disediakan. Berkas cahaya yang dipantulkan
oleh cermin atau dibiaskan oleh prisma dapat diamati oleh peserta didik.

Gambar 3.1. Meja untuk demonstrasi fenomena optik


Sebuah demonstrasi yang disebut tangki pembiasan Nakamura dapat digunakan
untuk menunjukkan fenomena pembiasan cahaya melalui bidang batas dua
medium, yakni udara dan zat cair. Tangka pembiasan Nakamura tersebut juga
dapat digunakan untuk menunjukkan terjadinya fenomena pemantulan
sempurna. Sketsa tangka pembiasa Nakamura diilustrasikan dalam gambar 3.2.

Gambar 3.2. Tangki pembiasan Nakamura

Demonstrasi Fenomena Fisika| 52


2. Demonstrasi Menggunakan Pemancar dan Penerima Gelombang 3 cm
Pemancar dan penerima gelombang 3 cm dapat digunakan untuk
mendemonstrasikan gejala gelombang, diantaranya: pemantulan, pembiasan,
polarisasi, difraksi, dan interferensi. Demonstrasi juga dapat dilakukan untuk
menunjukkan prinsip kerja interferometer Michelson -Morley dan prinsip kerja
difraksi sinar-X oleh kisi kristal. Ilustrasi pada demonstrasi berikut ini dioleh
dari dokumen manual Pasco untuk peralatan gelombang mikro (Pasco
Scientific, 1991).
a. Demonstrasi Pemantulan Gelombang 3 cm
Demonstrasi ini menggunakan sebuah keeping aluminium yang
bertindak sebagai pemantul gelombang elektromagnetik yang
dipancarkan dari sumber gelombang pada sudut tertentu. Alat penerima
gelombang juga dipasangkan pada sudut tertentu agar dapat menerima
sinyal gelombang yang dipantulkan. Peserta didik dapat mengetahui
bahwa alat penerima gelombang telah mendeteksi sinyal dengan cara
mengamati galvanometer yang melakt pada alat tersebut.

Gambar 3.3. Susunan peralatan untuk demonstrasi pemantulan


gelombang
Perhatikan bahwa alat pemancar dan penerima gelombang diletakkan
pada rel yang dapat diatur sudutnya. Pada demonstrasi ini dapat
ditunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik juga dipantulkan dengan
sudut pantul sama besar dengan sudut datanngnya sinyal.
b. Demonstrasi Polarisasi gelombang
Fenomena polarisasi gelombang elektromagnetik dapat
didemonstrasikan dengan emngarahkan gelombang pada sebuah keeping
aluminium yang dibuat seperti sisir. Alat penerima gelombang akan

Demonstrasi Fenomena Fisika| 53


menerima pelombang yang dipancarkan jika peralatan disusun seperti
gambar berikut

Gambar 3.4. Susunan peralatan untuk demonstrasi polarisasi gelombang


Jika digunakan keeping sisir aluminium yang kedua ada arah lubang
seajajar dengan arah lubang sisir yang pertaman, maka gelombang
elektromagnetik masih dapat mencapai alat penerima gelombang.
Namun, jika arah lubang sisir dibuat tegak lurus terhadap arah lubang
sisir yang pertama, maka gelombang tidak dideteksi oleh alat penerima
gelombang.
c. Demonstrasi Interferensi Gelombang dari Dua Celah
Demonstrasi ini mirip dengan fenomena interferensi cahaya
monokromatik dari dua celah (interferensi young). Celah yang
digunakan adalah dua celah aluminium dengan ukuran celah sebesar 3
cm. struktur celah aluminium tersebut dibuat menggunakan 3 keping
aluminium yang dipasang pada sebuah penyangga seperti ilustrasi
berikut.

Gambar 3.5. Susunan peralatan untuk demonstrasi interferensi


gelombang dari dua celah

Demonstrasi Fenomena Fisika| 54


Penerima gelombang dapat mendeteksi sinyal pada beberapa posisi
untuk membentuk sudut dengan rel yang digunakan dalam eksperimen.
Posisi sinyal yang dapat dideteksi adalah posisi di mana terjadi
interferensi saling menguatkan.

Gambar 3.6. Interferensi young


d. Demonstrasi Difraksi Gelombang oleh Model Kisi Atom
Demonstrasi difraksi gelombang seperti pada difraksi sinar -X oleh kisi-
kisi atom dapat dilakukan dengan menggunakan model kisi atom yang
dibuat dari bola-bola logam yang disusun menyerupai kisi-kisi atom.
Susunan peralatan untuk demonstrasi tersebut diilustrasikan dalma
gambar berikut.

Gambar 3.7. Susunan peralatan untuk demonstrasi difraksi gelombang


oleh model kisi atom
Pada demonstrasi ini, posisi ala penerima gelombang diubah dengan
cara mengubah sudut rel yang dipasangi alat penerima gelombang
tersebut. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi sinyal pada sudut-sudut
tertentu sesuai fenomena difraksi Bragg.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 55


Gambar 3.8. Difraksi Bragg
e. Demonstrasi Prinsip Kerja Interferometer Michelson-Morley
Prinsip kerja interferometer Michelson-morley dapatt disimulaksina
menggunakan perangkat pemancar dan penerima gelombang 3 cm
beserta aksesori yang sesuai. Aksesori yang diperlukan untuk
demonstrasi tersebut yaitu rel, meja alat, keeping aluminium untuk
emmantulkan sinyal keeping pemantul parsial. Susunan peralatan
siilustrasikan dalam gambar berikut.

Gambar 3.8. Susunan peralatan untuk demonstrasi prinsip kerja


interferometer Michelson-Morley

Demonstrasi Fenomena Fisika| 56


C. Rangkuman

Melalui kegiatan praktikum di dalam laboratorium, dapat dikembangkan


kemampuan peserta didik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Selain
itu, melalui kegiatan praktikum dapat melatih keterampilan proses sains peserta
didik yang sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah fisika secara
kontekstual. Keterampilan proses sains di bedakan menjadi dua yakni keterampilan
proses dasar dan keterampilan proses terintegrasi.
Keterapilan proses dasar terdiri dari kegiatan megamati, mengukur, menyimpulkan,
mengelompokkan, mengajuka pertanyaan, mengkomunikasikan, menganalisis data,
memprediksi, megajukan hipotesis, dan melakukan percobaan. Sedangkan
keterampilan proses terintegrasi terdiri dari kegiatan, menyusun definisi
operasional, menyusun model, megontrol variabel, menafsirkan data, menyusun
hipotesis, dan melakukan percobaan.
Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan ekserimen yakni,
mempersiapkan tugas pendahuluan, memilih peralatan praktikum, menyusun
petunjuk praktikum, dan merancang tugas diskusi. Selanjutnya aspek-aspek yang
perlu aadala dalam suatu laporan praktikum, yakni, judul praktikum, tujuan
praktikum, rumusan masalah, landasan teori, hipotesis, alat dan bahan praktikum,
prosedur kerja, hasil praktikum, analisis dan interpretasi data, pembahasan, serta
simpulan dan saran.

D. Evaluasi
1. Buatlah alat peraga konveksi fluida sesuai dengan petunjuk yang telah
diberikan!
2. Susunlah panduan praktikum menggunakan alat peraga konveksi fluida yang
dapat digunakan oleh peserta didik tingkat SMA!
3. Gunakan alat peraga yang Anda buat untuk membuat video demonstrasi fisika!
E. Referensi

Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Demonstrasi dan eksperimen fisika. Jakarta: Bumi
Aksara.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 57


Contant, T.L., Tweed, A.L., Bass, J.E., & Carin, A.A. (2017). Teaching Science through
Inquiry-Based Instruction. USA: Pearson.

Chiapetta, E.L. & Koballa, T.R. (2010). Science Instruction in the Middle and
Secondary School. Boston: Allyn & Bacon.

Rezba, R.J., Sprague, C.R., McDonnough, J.T., & Matkins, J.J. (2007). Learning and
Assessing Science Process Skills. Kendall, Hunt Publishing Company: Iova.

Demonstrasi Fenomena Fisika| 58

Anda mungkin juga menyukai