Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bagian ini, diharapkan pembaca mampu merancang demonstrasi
fenomena fisika menggunakan alat sederhana maupun menggunakan kit demonstrasi
fisika
a. Letakkan kertas di atas gelas dan uang logam diletakkan di atas kertas tersebut
seperti diilustrasikan pada gambar di bawah ini. Peserta didik diarahkan untuk
memperhatikan apa yang terjadi jika kertas tersebut ditarik dengan cepat. Peserta
Cara membuat ayunan newton yaitu melekatkan benang sepanjang 30 cm pada tiap bola
pingpong dengan menggunakan lem atau selotip. Bagian yang dilekatkan adalah bagian
tengah benang. Gantunglah kelima bola pingpong itu pada kerangka kayu sehingga bola
pingpong saling bersentuhan seperti pada gambar 2.3.
a. Peserta didik diarahkan untuk mengamati apa yang terjadi jika bola pingpong
nomor 1 (paling pinggir) diangkat kemudian dilepaskan. Ilustrasi sederhana
Kegiatan demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa bend ayang memiliki
titik berat yang rendah akan stabil. Kegiatan lain yang dapat dilakukan yaitu melakukan
eksperimen sederhana untuk menentukan titik berat benda berbangun datar. Peralatan
dan bahan yang digunakan yaitu.
a. Karton
b. Gunting
c. Pelubang kertas
d. Pemberat
e. Seutas tali
f. 1 buah kentang / plastisin
g. 2 buah garpu
Gmbar 2.6. Pensil dan dua buah garpu ditusukkan pada sebuah kentang
b. Peserta didik diarahkan untk mengamati apa yang terjadi jika ujung pensi (yang
dekat dengan ketang) diletakkan di ujung jari atau di atas sebuah botol tertutup.
Peserta didik diminta memberikan penjelasan atas fenomena botol yang tertutup.
Peserta didik diminta memberikan penjelasan aatas fenomena yang diamati.
c. Tusukkan pensil lebih dalam sehingga kentang berada di tengah-tengah pensil.
Lakukan eksperimen seperti Langkah b. peserta didik diarahkan untuk
mengamati apa yang terjadi dan membandingkan hasil observasi dengan
observasi pada kegiattan b
Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan model energi kinetic gas untuk memahami
hubungan antara tekanan dengan gerak partikel dan jumlah partikel. Peralatan dan
bahan yang digunakan yaitu model teori kinetic gas. Model energi kinetic gas terdiri
dari sebuah tabung kaca yang memiliki piston penutup. Piston dibawah dihubungkan
dengan sebuah motor listrik sehingga dapat bergerak turun naik.iatas mewakili dinding
bejana yang ditumbuk oleh partikel-partikel gas (kelereng-kelereng kecil) didalam
tabung kaca, lihat gambar 2.8.
a. Masukkan beberapa kelereng kecil dalam tabung kaca. Tutup tabung kaca itu
dengan piston yang tersedia dan letakkan sebuah beban kecil dari atas tutup
tersebut. Hidupkan motor listrik pada model energi kinetic gas. Arahkan peserta
didik untuk mengamati posisi tutup atas tabung (piston atas).
Demonstrasi ini dilakukan untuk menunjukkan kecepatan gerak dan energi ayunan
bandul. Peralatan dan bahan yang digunakan yaitu.
a. Corong kecil,
b. Statif,
c. Seutas tali,
d. Pasir halus
e. Kawat jemuran (sekitar 30 cm)
f. Sebuah sendok,
g. Jepitan kertas.
a. Lakukan eksperimen ayunan bandul dan lepaskan tangan dari corong. Arahkan
peserta didik untuk mengamati apa yang terjadi Ketika bandul mulai berayun
sampai selesai berayun.
b. Peserta didik diminta untuk memperhatikan pola banyaknyatumpukan pasir
yang berada di lantai dan memberikan penjelasan pola banyaknya tumpukan
pasir yang berada di lantai dan memberikan penjelasn mengapa hal itu terjadi.
Selanjutnya dua orang peserta didik diminta untuk melakukan demonstrasi dengan
membuat ayunan pada kawat jemuran yang direntangkan. Seutas kawat dengan
sendok fan 1 buah jepitan kertas dengan menggunakan tali yang berbeda
panjangnya, seperti pada gambar. Peserta didik diminta untuk mengamati apa yang
terjadi Ketika sendok diayun (diangkat kemudian dilepaskan), kemudian jelaskan
fenomena yang terjadi.
Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah bola besar, misalnya bola tenis
dna bola pingpong, atau bola basket dengan bola tenis. Ketika hendak melakukan
demonstrasi, pastikan bahwa tidak ada perangkat atau peralatan yang dapat rusak jika
terkena pantulan boal, misalnya computer dang elas. Demonstrasi dilakukan dalam dua
tahap. Pada tahap pertama dilakukan pengamatan Ketika sebuah bola tenis dans ebuah
bola pingpong dijatuhkan dari ektinggian tertentu. Sebaiknya eksperimen dilakukan
pada lantai yang keras. Pada tahap kedua pingpong ditekakkan di atas boal tenis,
kemudian dijatuhkan dari ektinggian yang sama seperti pada tahap 1. Susunan kedua
bola tersebut sebelum dijatuhkan diilustrasikan dalam gamba 2.11.
Demonstrasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan gelondong benarng atau sekoci
yang dililitkan dengan benang. Peserta didik diminta untuk menembak arah berputarnya
sekoci jika benang ditarik dengan posisi tertentu.
Pada umumnya peserta didik akan menebak secara keliru untuk kasus berputarnya
gelondong benang pada gambar. Selanjutnya, guru perlu mengarahkan peserta didik
untuk berdiskusi tentang fenomena yang terjadi.
Demonstrasi untuk menunjukkan bahwa air memiliki kapasitas kalor yang besar dapat
dialkukan dengan memanskan sebuah cangkir atau botol yang diisi dengan air. Cangkir
plastic tidak akan terbakar meleleh Ketika dipanaskan jika diisi air yang cukup banyak,
namun akan segera meleleh jika cangkir dikosongkan. Eksperimen yang lebih dramatis
dapat dilakukan dengan menggunakan cangkir kertas. Demonstrasi ini dapat digunakan
sebagai kegiatan awal pada fase pembelajaran dengan model Latihan inkuiri untuk
menimbulkan konflik kognitif
Demonstrasi yang hamper serupa yaitu menggunakan 2 buah tongkat dari bahan
berbeda yang disambungkan dan dilapisi dengan kertas. Selanjutnya, mengamati apa
yang terjadi pada kertas. Ilustrasi eksperimen ditunjukkan dalam gambar berikut.
Dua buah bahan yang memiliki konduktivitas termal yang sangat berbeda, misalnya
kayu dan tembaga, akan memberikan efek yang dramatis.
Demonstrasi fenomena unik yang terjadi pada sebuah benda yang dipengaruhi aliran
fluida dapat dilakukan dengan berbagai cara. Fenomena unik tersebut terkait dengan
Guru perlu mengajak peserta didik untuk berpikir tetnang fenomena yang terjadi dan
konsep yang terjadi dengan fenomena terbeut. Selanjutnya dapat melakukan
demonstrasi lainnya, misalnya dengan meniup bola pingpong melalui sebuah corong
atau meniup selembar kertas melalui ssebuah pipa yang telah dipasang piringan di
abgian bawahnya, seperti ilustraasi pada mabar berikut ini.
Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan laser dan senar pancing dengan
diameter yang besar. Beberapa utas senar pancing dipotong sekitar 30 cm dan dibundel
pada kedua ujung-ujungnya. Sebuah laserpointer dapat digunakan sebagia sumber
cahaya yang disorotkan pada salah satu ujung beberapa utas senar pancing yang
dibundel. Demonstrasi juga dapat dilakukan dengan menyorot berkas sinar laser pada
pancuran air dari sebuah botol, seperti diilustrasikan pada gmabar berikut
a. 1 buah baterai
b. Kawat email
c. Dua buahjepitan kertas
d. Selotip
e. Sebuah magnet
Gunakan kawat email dengan diameter yang cukup besar agar mudah dibentuk sebagai
kumparan. Kawat email yang diperlukan sekitar 2 m dan dibuat membentuk solennoida
dengan diameter sekitar 5 cm. ikatlah bagian ujung kawat email tersebutpada gulungan
solenoida sehingga diperoleh gulungan kawat email seperti diilustrasikan dalam gambar
berikut. Kupas ujung-ujung kawat email tersebut agar dapat menghantarkan arus.
Susunlah peniti apda elektroda dari sebuah baterai, kemudian gunakan selotip untuk
menjaga agar peniti tersebut tidak terlepas dari baterai. Masukkan ujung-ujugn
kumparan pada lubang peniti, seperti diilustrasikan dalam gambar. Selajutnya, letakkan
sebuah magnet pada badan baterai, tpat dibawah kumparan. Peserta didik diminta untuk
mengamati perputaran kumparan yang terjadi. Jika kumparan tidak berputar, periksalah
sambungan dari ujung-ujung kumparan pada peniti. Pastikan bahwa arus dapat mengalir
melalui kumpran tersebut.
Demonstrasi ini dilakukan dengan menggunakan sebuah magnet yang kuat, sekrup,
baterai, dan kabel tembaga. Kabel tembaga digunakan agar kabel tersbut tidak ditarik
oleh magnet Ketika disentuhkan. Jika kabel ditarik oleh magnet, maka perputaran
magnet akan tergangggu. Peralatan dan bahwan dirangkai seperti pada gambar berikut,
dengan peserta didik diminta untuk mengamati fenomena yang terjadi. Selanjutnya
dilakukan diskusi untuk mengarahkan peserta didik agar dapa menjelaskan fenomena
tersebut.
Penjelasan tengang berputarnya piringan magnet yang dialiri arus listrik mengacu pada
gambar. Perhatikan bahwa arah arus lurus dengan arah medan magnet sehingga ada
gaya yang ebkerja pada pirinagn mangent tersebut dan membuat magnet berputar.
Gambar 2.22. Penjelasan berputarnya piringan magnet yang dialiri arus listrik pada
motor homopolar
D. Evaluasi
1. Buatlah alat peraga konveksi fluida sesuai dengan petunjuk yang telah
diberikan!
2. Susunlah panduan praktikum menggunakan alat peraga konveksi fluida yang
dapat digunakan oleh peserta didik tingkat SMA!
3. Gunakan alat peraga yang Anda buat untuk membuat video demonstrasi fisika!
E. Referensi
Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Demonstrasi dan eksperimen fisika. Jakarta: Bumi
Aksara.
Chiapetta, E.L. & Koballa, T.R. (2010). Science Instruction in the Middle and
Secondary School. Boston: Allyn & Bacon.
Rezba, R.J., Sprague, C.R., McDonnough, J.T., & Matkins, J.J. (2007). Learning and
Assessing Science Process Skills. Kendall, Hunt Publishing Company: Iova.