DISUSUN OLEH :
1901050030
Kelas C
2021
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang...................................................................................................
1.2 Tujuan Praktikum........................................................................................
1.3 Kegunaan Alat.......................................................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Hukum newton berhubungan dengan gaya yang bekerja pada suatu benda dan
gerak benda itu sendiri. Hukum ini pertama kali dirumuskan oleh fisikawan dan
matematikawan Inggris, yaitu Sir Isac Newton. Nama Sir Isaac Newton sangat berjasa
dalam ilmu fisika yang berkaitan dengan dinamika. Dari pengamatan dan percobaan,
dia menemukan Hukum Newton yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Hukum
Newton I, Hukum Newton 2 dan Hukum Newton 3. Hukum Newton 1, 2, 3 erat
kaitannya dalam kehidupan sehari-hari dan dapat dihitung gayanya menggunakan
rumus tertentu.
Pada tahap ini dirancangkan desain awal alat yang akan dibuat. Berikut adalah
gambar dari desain alat tersebut
- Botol bekas
- Tutup botol bekas (4)
- Tusuk sate (2)
- Karet bekas (3)
- Lem tembak dan isinya
- Paku
- Lilin
- Selotip
- Sedotan bekas
- Balon
- Gunting
- Kardus bekas
2.3 Langkah Pembuatan
1. Langkah pertama adalah melubangi tutup botol. Untuk melubangi tutup botol
disini menggunakan paku yang sudah dipanaskan dengan lilin. Tutup botol
berfungsi sebagai roda dari mobil-mobilan.
2. Untuk menstabilkan gerak roda atau tutup botol, di dalam bagian tutup botol
diberi potongan gardus. Dimana gardus tersebut dipotong sesuai dengan ukuran
tutup botol
3. Langkah yang ketiga adalah melubangi botol. Dibagian bawah botol dilubangi 4
lubang yaitu 2 lubang dibagian depan dan 2 lubang dibagian belakang. Lubang-
lubang tersebut nantinya akan digunakan sebagai tempat poros roda
4. Langkah keempat adalah merangkai botol dan tutup botol. Tusuk sate
dirangkaikan sebagai poros roda, tutup botol sebagai roda dan karet sebagai
penahan roda.
5. Kemudian langkah selanjutnya poros roda diberi lem tembak agar posisinya stabil
6. Langkah keenam adalah merangkai balon dan sedotan. Balon dan sedotan
dirangkai menggunakan selotip sehingga tidak ada celah antara balon dan sedotan
7. Berikutnya yaitu memasang atau menyatukan antara botol yang sudah dirangkai
tadi bersama rangkaian balon dan sedotan.
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Balon awalnya ditiup kemudian tangan kita digunakan untuk menutup ujung lobang
sedotan. Setelah siap tangan kita lalu melepas ujung sedotan yang tadi menutup lubang
sedotan tersebut. Maka mobil pun akan melaju dan mobil kedepan.
Dari sini dapat kita lihat bahwa mobil tersebut bergerak ke depan karena dorongan
angin dari dalam balon, sehingga ketika balonnya kempis mobil juga akan berhenti. Pada
mobil bertenanga udara balon, terlihat bahwa saat mengempis, udara dalam balon sekaligus
memberikan gaya aksi ke belakang, sehingga mobil pun memberi gaya reaksi dengan
bergerak melaju ke depan.
Hal ini selaras dengan Hukum III Newton dimana gaya aksi dan reaksi dari dua benda
memiliki besar yang sama, dengan arah terbalik, dan segaris. Artinya jika ada benda A yang
memberi gaya sebesar gaya F pada benda B, maka benda B akan memberi gaya sebesar –F
kepada benda A. F dan –F memiliki besar yang sama namun arahnya berbeda.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan hasil pengamatan, balon mengarahkan gaya yang sangat kuat
oada gas atau udara yang berada di dalam balon dan mendorongnya keluar. Kemudian gas
mengerahkan gaya yang sama kuatnya namun berlawanan arah pada balon. Gaya tersebut
yang mendorong mobil-mobilan bergerak kearah kiri atau singkatya ketika balon mendorong
keluar gas ke salah satu arah, gas itu akan balik mendorong balon kearah yang berlawanan.
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa jika gaya diberikan pada suatu benda, benda tersebut
akan memberi reaksi berupa gaya yang besar, tetapi berlawanan arah. Kesimpulan ini dikenal
dengan Hukum III Newton, yang berbunyi:
“Ketika suatu benda memberikan gaya (aksi) kepada benda kedua, benda kedua
tersebut akan memberikan gaya (reaksi) sama besar terhadap benda kesatu tetapi berlawanan
arah terhadap benda kesatu”. Yang secara matematis dituliskan:
Ʃ𝐹𝑎𝑘𝑠𝑖 = -Ʃ𝐹𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖