Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REKAYASA NILAI

FAKULTAS TEKNIK

PENERAPAN METODE VALUE ENGINEERING PADA PROYEK


PEMBANGUNAN ASRAMA PUTERA YAYASAN TAPUZ KOTA PARIAMAN

Diusulkan Oleh :

Chyinta Ratu Ramadhanty 21010116130093

Bagus Herdynan Nugraha 21010118130105

Syaiful Anwar 21010118140168

Muhammad Iqbal Stiyayasa 21010118140170

Iqnacio Renaldi Mangende 21010118140181

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO
Daftar Isi
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................2
1.1. Latar Belakang..................................................................................................2
1.2. Tujuan................................................................................................................3
BAB 2 ANALISA DAN PEMBAHASAN......................................................................4
2.1. Data Penelitian..................................................................................................4
2.2. Analisa Data......................................................................................................4
BAB 3 METODE PENELITIAN...................................................................................6
2.1. Tahap Informasi...............................................................................................6
2.2. Tahap Kreatif....................................................................................................8
2.3. Tahap Analisis...................................................................................................9
2.4. Tahap Pengembangan......................................................................................9
2.5. Tahap Rekomendasi.........................................................................................9
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................10
4.1. Kesimpulan......................................................................................................10
4.2. Saran................................................................................................................10

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam Manajemen Konstuksi, salah satu disiplin ilmu yang digunakan untuk
efisiensi biaya adalah value engineering/rekayasa nilai. Dimana value engineering
dilakukan setelah desain awal selesai, maka ditinjau kembali hasil desain awal tersebut
dengan metoda value engineering. Value engineering dilakukan untuk mengurangi,
menekan biaya dan menghilangkan biaya-biaya yang tidak perlu dalam sebuah proyek,
namun tetap dapat memenuhi kebutuhan atau fungsi yang disyaratkan dalam desain
awal atau perencanaan yang telah dibuat.

Sesuai dengan peraturan Departemen Pekerjaan Umum No 222/KPTS/CK/1991


Direktorat Jendral Cipta Karya disebutkan bahwa bangunan yang memiliki nilai diatas 1
milyar harus diadakan suatu analisis Value Engineering. Penerapan value engineering
pada Proyek Pembangunan Asrama Putera Yayasan Tapuz Kota Pariaman bertujuan
untukmengetahui besar efisiensi biaya yang diperoleh dari penerapan value engineering
pada proyek ini. Value engineering dilakukan untuk mencari alternatif-alternatif atau
ide-ide yang bertujuan untuk menghasilkan biaya yang lebih efisien (lebih rendah) dari
harga yang telah direncanakan sebelumnya tanpa menghilangkan fungsi dan
mengurangi mutu dari proyek pembangunan gedung ini.Sehingga penerapan value
engineering ini memberikan hasil estimasi biaya optimal yang diharapkan dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.

1.2. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sistem penerapan rekasaya nilai pada suatu proyek
2. Mengetahui apakah proyek tersebut sudah menerapkan rekasaya nilai dengan
sesuai/efisien.

3
BAB 2
METODELOGI PENELITIAN

2.1. Data Penelitian


Data yang digunakan dalam penelitian dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu
data primer dan data sekunder

2.2. Analisa Data


Dari data-data yang telah dikumpulkan dilakukan analisa Value Engineering
untuk menghasilkan adanya suatu penghematan biaya atau cost saving. Analisa Value
Engineering dilakukan dalam lima tahap, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Informasi
Tahap informasi adalah tahap mengumpulkan sebanyak mungkin data
mengenai proyek. Analisa ini bermaksut mencari item-item pekerjaan berbiaya
tinggi, dimana dapat dilakukan dengan beberapa teknik diantaranya yaitu: 1)
Cost Model 2) Breakdown 3) Analisa Grafik Pareto
b. Tahap kreatif
Tahap alternatif dapat dikaji dari berbagai aspek seperti berikut: 1) Bahan
atau Material 2) Dimensi Konstruksi 3) Waktu Pelaksanaan Pekerjaan 4) Metoda
Pelaksanaan Pekerjaan.
c. Tahap Analisis
Dalam tahap ini diadakan analisa terhadap masukan-masukan ide atau
alternatif. Alternatif atau ide yang timbul diformulasikan dan dipertimbangkan
keuntungan dan kerugiannya yang dipandang dari berbagai sudut.
d. Tahap Pengembangan
Menurut Donomartono (1999) pada tahapan pengembangan ini menyiapkan
semua ide atau pendapat secara keseluruhan untuk diteliti ke dalam desain
preliminari, dibuatkan gambaran solusi, diestimasikan dalam life cycle cost dari
desain asal dan dengan desain yang baru diusulkan dipresent value (PV).
e. Tahap Rekomendasi

4
Tahapan ini bisa berupa suatu presentasi secara tertulis atau lisan yang
ditujukan kepada semua pihak yang terlibat dalam memahami alternatif-
alternatif yang akan dipilih dalam usulan tim VE yang dapat disampaikan secara
singkat, jelas, cepat dan tanpa memojokkan salah satu pihak. Rekomendasi ini
nantinya digunakan untuk menyakinkan owner atau pengambil keputusan.

5
BAB 3
ANALISA DAN PEMBAHASAN

2.1. Tahap Informasi


Analisa item pekerjaan bertujuan untuk mencari atau menentukan itemitem
pekerjaan berbiaya tinggi, dimana hal tersebut dapat dilakukan dengan beberapa metoda
sebagai berikut:
a. Cost model
Cost model dilakukan dengan membuat suatu bagan pekerjaan yang
dikelompokkan menurut elemen pekerjaan masing-masing. Pada bagan tersebut
juga dicantumkan rencana anggaran biaya tiap item pekerjaan. Cost model ini
dibuat untuk menentukan pekerjaan mana yang akan dilakukan value
engineering dengan melihat alur bagan pekerjaan.
b. Breakdown
Analisa dilakukan dengan mengidentifikasi pekerjaan yang akan dilakukan
value engineering pada rincian biaya pekerjaan pembangunan Gedung Asrama
Putera Yayasan Tapuz Kota Pariaman. Untuk melihat potensi item pekerjaan
yang akan dilakukan value engineering, biaya dari item pekerjaan tersebut
dibandingkan dengan biaya total keseluruhan proyek.

Tabel 4 Breakdown Pekerjaan Struktur dan Arsitektur


No Daftar Pekerjaan Arsitektur Harga
1 Pek. Pondasi Rp. 705,549,655.94
2 Sloof Rp. 277,073,330.00
3 Kolom Rp. 611,194,805.76
4 Balok Rp. 390,579,643.00
5 Pelat Lantai Rp. 730,946,150.40
6 Tangga Rp. 36,537,788.82
7 Pek. Dinding Rp. 545,741,132.88
8 Pek. Lantai Rp. 327,560,000.00
9 Pek. Kusen dan Jendela Rp. 168,731,690.00
10 Pek. Plafond Rp. 119,062,240.00

6
11 Pek. Kap dan Atap Rp. 122,500,000.00
Total (M) Rp. 1,283,595,062.88
Total Biaya Proyek (N) Rp. 2,242,782,094.88
Persentase M/N
30,25%
(Sumber: Jurnal Seminar Nasional Pengembangan Infrastruktur ke-3)

Dari tabel diatas terlihat item pekerjaan yang memiliki biaya yang besar
adalah pekerjaan plat lantai, pekerjaan pondasi, pekerjaan kolom, pekerjaan
dinding, dan pekerjaan lantai.

c. Analisa pareto
Analisa Pareto dilakukan untuk mengetahui biaya tertinggi pada proyek
yang berpotensi dilakukan analisa Value Engineering. Pada Hukum Pareto
berlaku: yaitu 80% dari biaya total dikandung oleh 20% komponennya. Berikut
langkah-langkah dalam pengujian Hukum Pareto:
1) Mengurutkan biaya dari yang terbesar ke terkecil.
2) Menjumlahkan biaya pekerjaan total secara kumulatif.
3) Menghitung persentase biaya masing-masing pekerjaan.
Biaya Pekerjaan
% Biaya Pekerjaan=
Total Biaya Keseluruhan
4) Menghitung persentase kumulatif.
5) Mengaplot persentase kumulatif

Berikut adalah penyajian dari hasil analisis pareto dari keseluruhan total
biaya proyek

Tabel 5 Hasil Pengujian Analisa Pareto


No Item Pekerjaan Harga (Rp) Persentase Persentase 80%
Struktur dan (%) (%) Batas
Arsitektur Harga Kumulatif
1 Plat Lantai 730,946,150.40 18,11 18,11 80
2 Pek. Pondasi 705,549,655.94 17,48 35,6 80
3 Kolom 611,194,805.76 15,15 50,74 80
4 Pek. Dinding 545,741,132.88 13,52 64,27 80

7
5 Balok 390,579,643.00 9,68 73,94 80
6 Pek. Lantai 327,560,000.00 8,12 82,06 80
7 Sloof 277,073,330.00 8,87 88,93 80
8 Pek. Kusen dan 168,731,690.00 4,18 93,11 80
9 Jendela 122,500,000.00 3,04 96,14 80
10 Pek. Kap dan Atap 119,062,240.00 2,95 99,09 80
11 Pek. Plafond 36,537,788,82 0,91 100,00 80
Tangga
Total Harga 4,035,476,436,80 100.00
(Sumber: Jurnal Seminar Nasional Pengembangan Infrastruktur ke-3)

Setelah melalui proses grafik dan perhitungan rumus pareto, maka


didapatkan hasil 5 item pekerjaan. Maka kita cukup konsentrasi pada 5 hal
tersebut dengan harga prosentase tertinggi.

2.2. Tahap Kreatif


Tahap kreatif adalah suatu tahap dimana berfikir kreatif untuk memunculkan
alternatif-alternatif yang akan digunakan dalam melakukan analisis Value Engineering
pada komponen konstruksi tersebut yaitu komponen struktur dan arsitektur. Alternatif
tersebut dapat dikaji dari berbagai aspek seperti berikut:

Tabel 6 Alternatif Item Pekerjaan


No Item Pekerjaan Material Awal Alternatif
1 Pekerjaan Bekisting Kayu Kelas II Material menggunakan
Beton Mutu Beton K-225 papan, triplek 6 mm dan
triplek 9 mm dan triplek
12 mm
2 Pekerjaan Kusen dan Kayu Kelas II setara Menggunakan material
jendela banio alumunium dan kayu
meranti
3 Pekerjaan Lantai Keramik lantai 40 x Menggunakan keramik
40 setara Ikad arwana
4 Pekerjaan Plafond GRC Tebal 9 mm Menggunakan material
triplek tebal 9 mm dan
rangka kayu
(Sumber: Jurnal Seminar Nasional Pengembangan Infrastruktur ke-3)

8
2.3. Tahap Analisis
Tahap analisis merupakan tahap pengembangan dari tahap kreatif. Dimana ide
kreatif atau alternatif-alternatif yang didapatkan pada tahap kreatif akan dilakukan
analisis.

1. Analisis Pekerjaan Bekisting


Pada perhitungan material bekesting, type dari struktur sloof, kolom dan
balok adalah tipikal (semua ukuran struktur sama), sehingga penggunaan
material bekesting dapat mencapai 4 kali penggunaan. Penggunaan berulang
material bekesting ditujukan untuk memperoleh biaya yang ekonomis. Apalagi
pekerjaan bekisting hanya sebuah konstruksi sementara.
2. Analisis Pekerjaan Kusen dan Jendela
Pada pekerjaan kusen dan jendela, material awal dari pekerjaan kusen dan
jendela adalah kayu kelas II. Pada tahap alternatif ini, alternatif material yang
digunakan adalah fame kusen alumunium. Alasan dari pemilihan kusen
alumunium ini adalah:
a. Ekonomis
b. Daya tahan tinggi
c. Kuat
d. Ramah Lingkungan

2.4. Tahap Pengembangan


Penggunaan material untuk pekerjaan bekesting, setelah dilakukan perhitungan,
maka dengan menggunakan triplek tebal 6 mm, bekesting masih bisa menerima beban
dari beton yang akan dicor. Pada pekerjaan kusen dan jendela, dipilih alternatif kusen
alumunium karena pengerjaan yang lebih mudah, dan harga dari material yang lebih
murah. Untuk pekerjaan lantai, dipilih alternatif 1 yaitu penggunaan merek setara ikad,
karena berdasarkan katalog yang penulis peroleh, spesifikasi dari merek tersebut setara
dengan keramik IKAD namun dapat diperoleh dengan harga yang murah.

9
2.5. Tahap Rekomendasi
Tahap rekomendasi alternatif terpilih pada item pekerjaan yang dilakukan value
engineering yaitu kolom, balok dan pelat lantai dan pekerjaan arsitektur dalam
penggunaan material adalah sebagai berikut:

1. Total saving cost dari material yang dilakukan value engineering adalah = Rp.
278.997.929,9 Persentase saving cost = (Rp.98.901.575,85:Rp.4.242.782.09 4,88 )
x 100 %= 6,57 %.
2. Usulan Dengan menggunakan material yang sudah dilakukan perhitungan value
engineering, maka pengggunaan bahan material:
a. Triplek tebal 6 mm dengan kasau 5/7 untuk pekerjaan bekesting,
b. Material fame alumunium untuk pekerjaan kusen dan jendela,
c. Material keramik setara Ikad untuk pekerjaan lantai,
d. Material gypsum tebal 9 mm.
3. Dasar pertimbangan Dengan diterimanya salah satu usulan maka menjadi dasar
pertimbangan pengambilan item terekomendasi diantaranya yaitu pemilihan
material dengan spesifikasi yang sama namun dapat diperoleh dengan harga yang
lebih murah.

10
BAB 4
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Dari hasil analisis value engineering pada proyek Pembangunan Asrama Tapuz
Kota Pariaman dengan meninjau dari segi penggunaan material pada pekerjaan
bekesting, pekerjaan kusen jendela, pekerjaan lantai dan pekerjaan plafond, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Material yang digunakan untuk pekerjaan bekisting adalah triplek dengan
tebal 6 mm. Material yang digunakan untuk pekerjaan kusen dan jendela
adalah alumunium. Material yang digunakan untuk pekerjaan lantai adalah
keramik setara ikad dengan spesifikasi yang sama. Serta, material yang
digunakan untuk pekerjaan plafond adalah gypsum tebal 9 mm. Besar
penghematan yang dapat dilakukan dengan metode value engineering pada
proyek pembangunan gedung asrama tapuz Kota Pariaman adalah Rp.
278,997,929.9.
2. Efisiensi biaya yang bisa diterapkan dalam Proyek Pembangunan Asrama
Putera Yayasan Tapuz Kota Pariaman adalah 6,57%.
3. Metode value engineering dapat memperkecil biaya perencanaan
pembangunan Asrama Putera Yayasan Tapuz Kota Pariaman.

4.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka saran yang bisa diberikan dengan
penerapan metode value engineering dalam suatu proyek, yaitu sebagai berikut:
1. Agar mendapatkan penghematan yang optimal, penerapan value engineering
bisa dilakukan tinjauan secara menyeluruh terhadap keseluruhan item
pekerjaan.
2. Penerapan metode value engineering, pengembangannya tidak hanya sebatas
untuk pengendalian biaya, tapi bisa juga optimasi pada pengendalian waktu
dan tenaga kerja. Untuk itu, diperlukan suatu tim yang konsentrasi penelitian
pada tahap pelaksanaan pekerjaan.

11
12

Anda mungkin juga menyukai