Anda di halaman 1dari 3

Nama : Bagus Herdynan Nugraha

NIM : 21010118130105
Kelas : D
UAS MEKANIKA GETARAN & GEMPA

1. Urutan Klasifikasi Desain Seismik


a. Menentukan Kategori Risiko Bangunan
Kategori risiko bangunan akan berbeda-beda tergantung fungsi
bangunan rencana. Setiap kategori risiko bangunan memiliki factor
keutamaan gempa (Ie) yang berbeda. Pada dasarnya, ada empat klasifikasi
kategori risiko bangunan. Kategori risiko bangunan 1 dan 2 memiliki factor
keutamaan gempa sebesar 1,00 sedangkan kategori 3 sebesar 1,25 ,dan
kategori 4 sebesar 1,50. Semakin besar factor keutamaan gempa maka
makin besar pula percepatan desain gempa yang akan digunakan.
b. Menentukan Kelas Situs Bangunan.
Kelas situs dapat dicari menggunakan data tahanan penetrasi standar
(N-SPT) rata-rata, data kecepatan rata-rata gelombang geser, atau data kuat
geser nilai rata-rata. Kelas situs bangunan nantinya akan menentukan
besaran factor amplifikasi Ss dan S1
c. Membuat Spektrum Respons Desain.
Pembuatan spektrum dimulai dengan mencari parameter respon spektra
percepatan terpetakan pada periode pendek (Ss) dan periode 1 detik (S1)
melalui interpolasi warna pada peta gempa atau melalui website RSA
Puskim 2021. Satuan Ss dan S1 adalah satuan gravitasi (9,81 m/s2). Kedua
nilai tersebut kemudian dikalikan denga factor amplifikasi parameter respon
spektra pada periode pendek (Fa) dan periode satu detik (Fv) untuk
menghasilkan parameter respon spektra percepatan pada periode pendek
(SMs) dan periode 1 detik (SM1) dengan mengkalikan Fa dan Fv dengan Ss
dan S1. Besarnya Fa dan Fv ditentukan dari kelas situs yang telah dicari
sebelumnya dan besar masing-masing Ss dan S1. Setelah SMs dan SM1
ditemukan, parameter percepatan spectral desain untuk periode pendek
(SDs) dan periode 1 detik (SD1) dicari dengan mengkalikan SMs dan SM1
dengan 2/3. Setelah SDs dan SD1 ditemukan, spektrum respons desain
dapat dibuat. Spektrum respons desain dapat dibuat menggunakan fungsi-
fungsi yang terdapat pada SNI 1726:2019. Pada dasarnya, spektrum respons
desain menggambarkan perubahan percepatan spectral berdasarkan periode
getar. Terjadi perubahan fungsi percepatan terhadap periode getar pada 3
titik. Titik tersebut adalah pada saat T=T0, T=Ts, dan T=TL.
d. Menentukan Kategori Desain Seismic
Kategori desain seismic dicari melalui table yang ada di SNI
1726:2019. Kategori desain seismic berbeda-beda tergantung nilai SDs,
SD1, dan kategori risiko bangunan rencana. Bila hasil pembacaan tabel
kategori desain seismic berdasarkan SDs dan SD1 berbeda, maka ambil
kategori desain seismic yang paling parah. Kategori desain seismic
kemudian digunakan untuk mencari system pemikul gaya seismic yang akan
digunakan. Sistem pemikul gaya seismic nantinya akan mempengaruhi
besar koefisien modifikasi respons (R). Makin besar nilai R maka
percepatan desain gempa yang akan digunakan juga akan semakin kecil.

3. Faktor pembesaran defleksi (Cd) merupakan factor yang digunakan untuk


memperbesar nilai simpangan antar lantai. Semakin utama system pemikul
gaya seismic maka makin besar pula nilai Cd yang digunakan. Nilai simpanga
antar lantai kemudian dievaluasi terhadap nilai simpangan batas sesuai SNI
1726:2019. Semakin besar kategori risiko bangunan maka semakin kecil pula
simpangan antar lantai yang diizinkan. Semakin kecil tinggi antarlantai/tingkat
sebelumnya makan semakin kecil pula simpangan antar lantai yang diizinkan.

5. Klasifikasi desain seismic nenetukan system pemikul gaya seismic yang boleh
digunakan. Setiap system pemikul gaya seismic memiliki factor pembesaran
defleksi (Cd) yang berbeda-beda .

7. Kategori desain seismic (KDS) B akan memiliki gaya dalam struktur yang
lebih besar dibandingkan dengan KDS E. Hal ini dikarenakan KDS B
kemungkinan besar akan menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen Biasa
(SRPMB) dan KDS E harus menggunakan Sistem Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK). SRPMB memiliki nilai modifikasi respons (R) sebesar 3
dan SRPMK memiliki nilai modifikasi respons sebesar 8. Semakin besar nilai
R maka percepatan spectral desain yang digunakan akan semakin kecil.
Namun, pernyataan pada kalimat pertama tidak berlaku apabila perencana
struktur memilih menggunakan SRPMK pada struktur dengan KDS B karena
hal ini tidak dibatasi.

Anda mungkin juga menyukai