Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Muhammad Rafi
21010118130083
(GANJIL)
Kelas B
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
NIM: GANJIL
MENGERJAKAN NO 1, 3, 5, 7
Pengklasifikasian ini diberikan pada struktur berdasarkan kategori resiko bangunan dan kelas
situs yang menggambarkan tingkat kekuatan gerak tanah akibat gempa yang diperhitugkan di
lokasi struktur bangunan.
Terdapat KDS dari A hingga F, makin ke F berarti resiko gempa semakin meningkat,
persyaratan desain dan detailing gempa semakin ketat.
Faktor ini bisa didapatkan dari Tabel 5 dan Tabel 6 pasal 6.2 SNI 1726 2019 dengan
data Ss, S1, dan kelas situs tanah yang sudah didapat sebelumnya. Misal didapatkan
Ss sebesar 1 dan S1 sebesar 0,5 dan situs kelas merupakan SD. Maka didapatkan Fa
sebesar 1,1 dan Fv sebesar 1,8
Mencari SMS dan SM1 dengan data yang dibutuhkan adalah Fa, Ss, Fv, dan S1
= Fa x Ss
= 1,1 x 1 = 1,1 g
= Fv x S1
Parameter percepatan spektral desain untuk periode pendek, SDS dan pada periode 1 detik,
SD1, harus ditentukan melalui perumusan berikut ini:
Nilai SDS dan kategori resiko bangunan sebesar IV di input ke Tabel 8 pasal 6.5
SNI 1726 2019, nilai SDS yang telah didapatkan adalah 0,733 g, maka KDS nya
adalah D.
Nilai SD1 dan kategori resiko bangunan sebesar IV di input ke Tabel 9 pasal 6.5
SNI 1726 2019, nilai SD1 yang telah didapatkan adalah 0,6 g, maka KDS nya
adalah D.
Faktor pembesaran defleksi digunakan untuk mengetahui gaya yang terjadi gempa
dengan simpangan yang diharapkan terjadi gempa rencana. Nilai faktor pembesaran defleksi
(Cd) ditentukan dengan perkalian displacement ductility dengan faktor kuat lebih sistem
∆ max
∗∆ y
∆ max ∆y
Cd= = =μ Ω
∆d ∆d
5. Jelaskan hubungan KDS dengan Faktor pembesaran defleksi.
Kita harus menentukan sistem pemikul gaya seismik dalam bangunan yang dirancang.
Ditentukan melalui tabel 12 pasal 7.2.2 SNI 1726 2019. Misal bangunan yang kita rancang
merupakan Rangka beton bertulang pemikul momen khusus. Maka Faktor pembesaran
defleksi (Cd) yang didapatkan adalah sebesar 5,5.
7. Jika anda harus menganalisa sebuah struktur gedung dengan denah dan
ketinggian sama, beban mati dan beban hidupnya sama, namun dengan
KDS yang berbeda (sebut saja KDS B dan E) struktur dengan KDS mana
yang menghasilkan output gaya dalam hasil analisis yang lebih besar,
jelaskan mengapa.
Jika diasumsikan struktur gedung dengan KDS B dan KDS E memakai sistem
pemikul gaya seismik SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus), maka yang
menghasilkan output gaya yang lebih besar adalah gedung dengan KDS E, karena terdapat
KDS dari A hingga F, makin ke F berarti resiko gempa semakin meningkat maka persyaratan
desain dan detailing gempa semakin ketat. Berarti gaya yang ditimbulkan akan semakin
besar.
Namun jika struktur dengan KDS B menggunakan SRPMB (Sistem Rangka Pemikul
Momen Biasa) dan KDS E menggunakan SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus),
maka yang gaya dalam strukturnya lebih besar adalah struktur dengan KDS B. Karena
SRPMB memiliki nilai modifikasi respons (R) sebesar 3 dan SRPMK sebesar 8. Semakin
besar nilai R maka percepatan spektral desain yang digunakan semakin kecil.