Anda di halaman 1dari 11

Disusun

: G. P
BRILLY Oleh
APRINT
LJ BG DIV T.SIPIL
3115040634

DINAMIKA STRUKTUR DAN REKAYASA


( SNI
GEMPA 1726 :
KEGEMPAAN
2012 )

KATEGORI DESAIN
SEISMIK A-F

ARAH
PEMBEBANAN

2
3

KONTEN

PETA ZONA GEMPA


INDONESIA

PENUTUP

K-I

KATEGORI DESAIN SEISMIK

Pengklasifikasian KDS dikenakan pada struktur berdasarkan Kategori Risiko (KR) dan
tingkat kekuatan gerakan tanah akibat gempa yang diantisipasi di lokasi struktur bangunan.

KDS

A
B
C
D
E
F

Risiko Gempa
Meningkat
Dan
Persyaratan desain dan
detailing gempa
meningkat

K-I

KATEGORI DESAIN SEISMIK


KDS
Kategori desain seismik baru diperkenalkan di
SNI 2012. Kategori desain sesimik dibagi
menjadi enam yaitu kategori desain seismik A,
B, C, D, E dan F. Kategori desain seismik
ditentukan oleh kategori resiko struktur yang
ditinjau (I-IV) dan nilai paramater gempa dari
situs dimana struktur atau bangunan tersebut
akan dibangun (SDS dan SD1). Kategori desain
seismik ini akan menentukan tipe struktur apa
yang dapat digunakan yang nantinya
berpengaruh pada nilai R (Koefision
Modifikasi Respon) dan pendetailan dari
desain struktur tersebut.

Macam KDS :

KDS A Gempa Beresiko Rendah


KDS B, C Gempa Beresiko Sedang
KDS D Gempa Beresiko Tinggi
KDS E, F Gempa Beresiko Tinggi

Pengklasifikasian ini berdasarkan Kategori


Resiko (KR) dan tingkat kekuatan gerakan
tanah akibat gempa yang diantisipasi

K-I

KATEGORI DESAIN SEISMIK


KDS parameter respon percepatan
perioda pendek

KDS parameter respon percepatan


perioda 1 detik

SDS=2/3.SMSdimana SMS=
Fa. Ss
=2/3.SM1dimana SD1=
S=
D1parameter
Ss
spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk perioda pendek.
Fv=.parameter
S1
S1
respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan perioda 1 detik.
Fa = faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek.
Fv = faktor amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda 1 detik.
SMS = Parameter spektrum respons percepata perioda pendek.

K - II

ARAH PEMBEBANAN
KATEGORI DESAIN SEISMIK A

Bangunan gedung dan non gedung dengan kategori desain seismik A hanya perlu memenuhi
ketentuan-ketentuan di bawah ini. Elemen non-struktural dalam kategori desain seismik
A dibebaskan dari ketentuan-ketentuan desain seismik.

KATEGORI DESAIN SEISMIK B

Untuk struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik B, gaya gempa desain
diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam masing-masing arah dari dua arah ortogonal
dan pengaruh interaksi ortogonal diijinkan untuk diabaikan

K - II

ARAH PEMBEBANAN
KATEGORI DESAIN SEISMIK C
Pembebanan yang diterapkan pada struktur bangunan yang dirancang untuk kategori desain seismik C
harus minimum, sesuai dengan persyaratan dalam 7.5.2, untuk kategori desain seismik B dan
persyaratan pasal ini. Struktur yang mempunyai ketidakberaturan struktur horisontal Tipe 5 dalam Tabel
10 harus menggunakan salah satu dari prosedur berikut :
Prosedur kombinasi ortogonal.
Pengaruh beban paling kritis akibat arah penerapan gaya gempa pada struktur dianggapterpenuhi jika
komponen dan fondasinya didesain untuk memikul kombinasi beban-bebanyang ditetapkan berikut: 100
persen gaya untuk satu arah ditambah 30 persen gaya untukarah tegak lurus. Kombinasi yang
mensyaratkan kekuatan komponen maksimum harusdigunakan.
Penerapan serentak gerak tanah ortogonal.
Struktur harus dianalisis menggunakanprosedur riwayat respons linier dalam 11.1 atau prosedur riwayat
respons nonlinier dalam11.2, seperti diijinkan dalam 7.6, dengan pasangan ortogonal riwayat percepatan
geraktanah yang diterapkan secara serentak.

K - II

ARAH PEMBEBANAN
KATEGORI DESAIN
SEISMIK D, E dan F
Struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik D, E, atau F harus, minimum, sesuai
dengan persyaratan 7.5.3. Sebagai tambahan, semua kolom atau dinding yang membentuk
bagian dari dua atau lebih sistem penahan gaya gempa yang berpotongan dan dikenai beban
aksial akibat gaya gempa yang bekerja sepanjang baik sumbu denah utama sama atau
melebihi 20 persen kuat desain aksial kolom atau dinding harus didesain untuk pengaruh
beban paling kritis akibat penerapan gaya gempa dalam semua arah. Baikprosedur 7.5.3a atau
7.5.3b, diijinkan untuk digunakan untuk memenuhi persyaratan ini. Kecuali seperti
disyaratkan dalam 7.7.3, analisis 2 dimensi diijinkan untuk struktur dengan diafragma
fleksibel.

K - II

ARAH PEMBEBANAN
Tabel 10 Ketidakberaturan horizontal pada struktur

K - III

PETA ZONA GEMPA INSONESIA

K - III

PETA ZONA GEMPA INSONESIA

SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai