Anda di halaman 1dari 34

STANDAR PERENCANAAN

KETAHANAN GEMPA
UNTUK JEMBATAN
(SNI 2833 : 2008)

Ricko Refanda 3115040630


Brilly Aprint G P 3115040634

DIV LJ BANGUNAN GEDUNG

RUANG LINGKUP

Jembatan secara umum


Jembatan = kesatuan dari struktur atas (super struktur) dan struktur
bawah (sub struktur), yang termasuk bagian suatu sistem
transportasi untuk tiga hal:

pengontrol kapasitas dari sistem.

Mempunyai biaya tertinggi dari sistem.

Jika jembatan runtuh, sistem akan lumpuh.

Bagian konstruksi
jembatan
Bangunan Atas Jembatan (Super
Tiang
structure)
Lantai
Trotoar
Pipa sandaran
sandaran

kendaraa
n

Gelagar
melintang

Gelagar
utama
(Jembatan beton)

Bagian konstruksi
jembatan
Bangunan Atas Jembatan (Super structure)

(Jembatan baja)

Bagian konstruksi jembatan


Bangunan Bawah Jembatan (Sub structure)

menyalurkan gaya-gaya
vertikal dan horizontal
dari bangunan atas pada
pondasi

menyalurkan gaya vertikal dan


horizontal dari bangunan atas pada
pondasi dengan fungsi tambahan
untuk mengadakan peralihan
tumpuan dari timbunan jalan
pendekat ke bangunan atas jembatan

STANDART PERATURAN GEMPA UNTUK


JEMBATAN SESUAI DENGAN SNI 2833 : 2008

Tata cara perencanaan struktur


jembatan tahan gempa

Struktur daktail dan tidak daktail

Perencanaan dan penelitian seismik terkait

Analisis seismik untuk jembatan bentang tunggal dan


majemuk

Analisis interaksi fondasi dan tanah sekitarnya

Analisis perlengkapan perletakan dalam menahan gerakan


gempa

Analisis perletakan dengan sistem isolasi dasar sebagai


peredam gempa

Prinsip analisis riwayat waktu

Analisis sendi plastis

Cara analisis gempa

Prosedur 1 dan 2 digunakan untuk jembatan beraturan


Prosedur 3 dapat diterapkan pada jembatan tidak beraturan yang
bergetar dalam beberapa moda sehingga diperlukan program
analisis rangka ruang dengan kemampuan
Prosedur 4 diperlukan untuk struktur utama dengan geometrik yang
rumit dan atau berdekatan dengan patahan gempa aktif.

Gaya seismik rencana ditentukan dengan


faktor modifikasi sesuai tingkatan daktilitas.

Kolom majemuk Rd = 5

Faktor Rd = 0,8

Rd = 1,0 untuk hubungan kolom pada cap

Untuk klasifikasi D, dianjurkan cara perhitungan gaya


maksimum yang dikembangkan oleh sendi plastis, sehingga
faktor Rd tidak digunakan dalam hal ini.

Koefisien geser dasar (base shear)

A = percepatan batuan dasar


R = respon batuan dasar
S = amplifikasi dipermukaan
(sesuai kondisi tanah)

Faktor reduksi dan daktilitas


(Z), dapat dilihat pada
gambar berikut.

Koefisien geser C elastis


Fondasi pada tanah lembek harus direncanakan lebih aman dari
fondasi pada tanah baik, dengan rumus sebagai berikut :

Koefisien tanah (S) disesuai kondisi tanah yang ada

PRINSIP ANALISIS RIWAYAT


WAKTU
Analisis dinamis perlu dipertimbangkan untuk tipe jembatan dengan
kinerja rumit sebagai berikut:

bentang utama >200 m;


jembatan fleksibel dengan periode panjang yang melebihi 1,5 detik;
jembatan dengan pilar tinggi yang > 30 m;
jembatan pelengkung dengan lantai di atas, struktur kabel (cablestayed), jembatan gantung, jembatan yang menggunakan isolasi
dasar.

Analisis gempa dinamis


Gempa masukan di permukaan tanah anggapan dimodifikasi
dengan rumus berikut:

PERUMUSAN ALAMI PERIODA


JEMBATAN

Rumus periode alami jembatan


periode alami ditentukan berdasarkan sistem dinamis dengan
satu derajat kebebasan tunggal sebagai berikut:

Bila gaya W bekerja dalam arah horizontal, deformasi simpangan


horizontal pada bangunan atas menjadi sebagai berikut:

Cara spektra model tunggal


getar rencana terdiri dari satu bangunan bawah
dan bagian bangunan atas yang didukungnya,
periode alami dihitung dengan rumus empiris
berikut:
Dalam perhitungan periode alami digunakan
teori getaran moda tunggal

Cara spektra model majemuk


getar rencana terdiri dari beberapa bangunan bawah dan
bangunan atas yang didukung olehnya, periode alami dihitung
dengan rumus (6) dan rumus (7) berikut:

Model perhitungan periode alami (model majemuk)

Deformasi Jembatan
perhitungan periode alami menyebabkan deformasi dalam
struktur dengan/tanpa memperhitungkan interaksi pondasi.
Deformasi (dalam rumus 5) ditentukan sebagai berikut :

Perencanaan isolasi dasar (base


isolator)

meningkatkan redaman dan penyerapan energi gempa

perpindahan yang meningkat akibat penggunaan isolasi dasar


harus diatasi dengan sela dilatasi antara struktur utama.

Arah gempa

Peredam gempa

Peredam gempa yang disebut Shock Transmission Unit (STU) atau


Locking Unit Device (LUD)

CONTOH PERHITUNGAN

Data perencanaan jembatan

Tahap Penyelesaian

klasifikasi D analisis rinci, dianjurkan untuk cara perhitungan gaya maksimum


yang dikembangkan oleh sendi plastis, sehingga faktor R tidak perlu digunakan
dalam hal ini.

Penentuan gaya plastis dan


perpindahan akibat beban
kombinasi

kombinasi beban 1: 100% gaya gerakan memanjang ditambah


30% gaya gerakan melintang.

kombinasi beban 2 : 100% gaya gerakan arah melintang ditambah


30% gerakan arah memanjang.

Perhitungan jembatan tahan


gempa secara dinamis
sederhana

Gempa arah memanjang

Penentuan gaya plastis dan


perpindahan akibat beban
kombinasi

Pembebanan statis ekuivalen seismik dan geser elastis seismik total (V) :

Penentuan gaya plastis dan


perpindahan akibat beban
kombinasi

Gempa arah melintang

Penentuan gaya plastis dan


perpindahan akibat beban
kombinasi

Pembebanan statis ekuivalen seismik dan geser elastis seismik total (V) :

Grafik hubungan perioda (T)


dengan koefisien respon
seismik (Cs)

hasil perhitungan diatas terdapat hubungan antara Perioda (T) dengan


Koefisien Seismik Elastis dengan penampilan dan perhitungan grafik input
sebagai berikut :

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai