Anda di halaman 1dari 21

DINAMIKA REKAYASA GEMPA

PERBANDINGAN RESPONS SPEKTRUM GEMPA

SNI 1726 ; 2019 dan SNI 1726 ; 2012

Kolompok 4

- I Komang Putra Sedanu Arta (20210130006)


- Dimas Nur Wahyudi (20210130009)
- I Putu Sudana Putra (20210130010)
- Putu Gede Putra Susana (20210130017)
- Gusti Kadek Citra Deviyanti (20210130053)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS NGURAH RAI
2023
I. PENDAHULUAN

Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung


dan nongedung, yaitu SNI 1726;2019 merupakan revisi dari SNI 1726;2012.
Revisi tersebut berdasarkan pertimbangan bahwa untuk menjaga kesesuaian SNI
terhadap kebutuhan pasar, perkembangan IPTEK, pemeliharaan dan penilaian
kelayakan dan kekinian, sebagaimana tertuang dalam surat keputusan kepala
badan Standar Nasional Indonesia No. 693/KEP/BSN/12/2019 pada tanggal 17
Desember 2019.
Berdasarkan uraian diatas, pada kesempatan ini penulis melakukan
peninjauan respon spektra percepatan gempa berdasarkan SNI 1726;2019 serta
SNI 1726;2012 untuk wilayah kabupaten Karangasem, dengan tujuan untuk
mengetahui perbedaan respon spectra yang dihasilkan.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi para mahasiswa program
studi teknik sipil dengan bidang kajian struktur dan para perencana struktur
bangunan gedung khusunya di kotamadya Palembang dan sekitarnya

I. STUDI PUSTAKA
2.1. Respon Spektra Percepatan (SNI 03-1726-2019)
Respon spektra percepatan merupakan kurva respon spektrum yang disajikan
dalam bentuk grafik (lihat Gbr. 1) dimana absisnya merupakan periode getar
struktur, T, dan ordinatnya merupakan respon maksimum berupa percepatan
maksimum (spectral acceleration, Sa) yang didapat dari rumusan sebagai
berikut
a. Untuk T < To, spektrum respon percepatan, Sa, desain harus diambil
dari persamaan:
𝑆𝑎 = 𝑆𝐷𝑆 [0,4 + 0,6T/To] … … … … . pers. 1
b. Untuk, TO < T < TS , spectrum respon percepatan, Sa, sama dengan
SDS
c. Untuk, T > TS, spectrum respon percepatan, Sa, disain harus diambil
dari persamaan :
D1
𝑆𝑎 = … … … … … … … . pers. 2
T
Dimana,
SDS = parameter respon spektral percepatan disain pada perioda
pendek
SD1 = parameter respon spektral percepatan disain pada perioda
1,0 detik

T = perioda getar fundamental struktur


SD 1
TO = 0,2
T

UNIVERITAS NGURAH RAI 1


SD 1
TS =
SDS

Kemudian data-data yang didapat dari rumusan diatas diplotkan kedalam kurva
respon spektrum desain seperti pada gambar 1.
Agar dapat membuat disain respon spektra diperlukan beberapa parameter

untuk mendapatkan SDS, SD1, TO, dan TS. Parameter-parameter tersebut


adalah SS, S1, Fa dan Fv, dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Parameter Percepatan Terpetakan (SS dan S1)


Parameter percepatan gempa terpetakan SS dan S1merupakan parameter yang
didapatkan untuk wilayah Karangasem dari peta Respon Spektra percepatan
sperti pada gbr. 2 dan gbr.3 dibawah ini

(Sumber: SNI 1726;2019 ) (Sumber: SNI 1726;2012)

Gambar 2. Peta Respon Spektra percepatan 0,2 detik (SS) dibatuan dasar (SB) untuk

UNIVERITAS NGURAH RAI 2


probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun

Dari gambar 2 diatas terlihat ada pergeseran besarnya percepatan gempa yang
mana pada SNI 1726;2012 berada pada interval 0,9 – 1,0 g sedangkan pada
SNI 1726;2019 besarnya berada pada interval 1,0 – 1,2 g.

(Sumber: SNI 1726;2019 ) (Sumber: SNI 1726;2012)

Gambar 3. Peta Respon Spektra percepatan 1,0 detik (S1) dibatuan dasar (SB) untuk
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun.

Sama seperti penjelasan sebelumnya pada gambar 3 diatas terlihat ada


pergeseran besarnya percepatan gempa yang mana pada SNI 1726;2012
berada pada interval 0,3-0,4 g sedangkan pada SNI 1726;2019 besarnya
berada pada interval 04-0,5g.

b. Kelas Situs (Site Coefficient)


Untuk memberikan kriteria desain seismik berupa faktor-faktor amplifikasi
besaran percepatan gempa puncak dari batuan dasar ke permukaan tanah
untuk suatu lokasi atau suatu situs, maka lokasi tersebut harus diklasifikasikan
terlebih dahulu berdasarkan kecepatan rambat gelombang geser, Nilai SPT,
atau kuat geser niralir.
Berdasarkan sifat-sifat tanah pada situs, maka situs harus diklasifikasikan
sebagai kelas situs SA, SB, SC, SD, SE atau SF seperti pada tabel dibawah ini,
dimana tidak ada perubahan pada SNI 1726;2019. Berikut perbandingan kelas
situs antara SNI 1726;2019, dengan SNI 1726;2012.

UNIVERITAS NGURAH RAI 3


Tabel 1. Klasifikasi kelas situs berdasarkan SNI 1726;2012

Tabel 2. Klasifikasi kelas situs berdasarkan SNI 1726;2019

c. Koefisien-koefisien Situs dan Parameter-parameter Respon Spektral


Percepatan Gempa Maksimum yang dipertimbangkan Resiko Tertarget
(MCER)
Berdasarkan SNI 03-1726-2019, untuk penentuan respon spektral percepatan
gempa MCER dipermukaan tanah, diperlukan suatu faktor amplifikasi seismik
pada perioda 0,2 detik dan 1,0 detik. Faktor amplifikasi meliputi faktor

UNIVERITAS NGURAH RAI 4


amplifikasi getaran terkait percepatan pada getaran perioda pendek (Fa) pada
Tabel 3 dan Tabel 4 dan faktor amplifikasi terkait percepatan yang mewakili
getaran perioda 1,0 detik (Fv) pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Parameter spektrum respons percepatan pada perioda pendek (SMS) dan
perioda 1,0 detik (SM1) yang disesuaikan dengan pengaruh klasifkasi situs,
harus ditentukan dengan rumusan berikut :

𝑆𝑀𝑆 =𝐹𝑎.𝑆𝑆....................... pers. 3


𝑆𝑀1=𝐹𝑣.𝑆1......................... pers. 4
Dimana,
Ss = parameter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk
perioda pendek
S1 = parameter respon spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk
perioda 1 detik

Berikut table koefisien situs Fa, berdasarkan SNI 1726;2019, dan SNI
1726;2012.
Tabel 3. Koefien kelas situs, Fa SNI 1726;2012

Catatan :
 untuk nilai-nilai SS didapat dengan melakukan interpolasi
 SS = situs yan memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisi
respon situs spesifik

Tabel 4. Koefien kelas situs, Fa SNI 1726;2019

Catatan :
 untuk nilai-nilai SS didapat dengan melakukan interpolasi
 SS = situs yan memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisi
respon situs spesifik

UNIVERITAS NGURAH RAI 5


Berikut table koefisien situs Fv, berdasarkan SNI 1726;2019, dan SNI
1726;2012.
Tabel 5. Koefien kelas situs, Fv SNI 1726;2012

Catatan :
 untuk nilai-nilai SS didapat dengan melakukan interpolasi
 SS = situs yan memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisi
respon situs spesifik

Tabel 6. Koefien kelas situs, Fv SNI 1726;2019

Catatan :
 untuk nilai-nilai SS didapat dengan melakukan interpolasi
 SS = situs yan memerlukan investigasi geoteknik spesifik dan analisi
respon situs spesifik

d. Parameter Percepatan Spektral Desain


Berdasarkan SNI 03-1726-2019 parameter percepatan spektral desain untuk
perioda, SDS dan pada perioda 1,0 detik SD1, harus ditentukan melalui
perumusan sebagai berikut :
𝑆𝐷𝑆 = 2/3 .𝑆𝑀𝑆.................................. pers. 5
𝑆𝐷 = 2/3.𝑆𝑀1.................................. pers. 6

2.2. Respon Spektra SNI 1726;2012


Langkah-langkah penentuan respon spektra pada SNI 1726;2012 tidak berbeda
dengan SNI 1726;2019, hanya terdapat perubahan pada besarnya percepatan gempa
terpetakan dan besarnya nilai amplifikasi percepatan spektral pada permukaan tanah.

UNIVERITAS NGURAH RAI 6


II. PROSEDUR DESAIN

Langkah-langkah yang ditempuh untuk penentuan respon spektra gempa


desain/rencana adalah sebagai berikut:
1. Tentukan lokasi dari bangunan yang akan ditinjau atau direncanakan
2. Plotkan lokasi yang didapat tersebut kedalam peta respon spektra
percepatan 0,2 detik (Ss) dan 1,0 detik (S1) dibatuan dasar untuk
probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun.
3. Tentukan nilai Ss dan S1 dengan cara interpolasi/pendekatan linier ,
berdasarkan nilai batas bawah dan bawah atas dari parameter respon
spektra percepatan yang ada pada peta gempa.
4. Tentukan kelas lokasi (klasifikasi site) yang tergantung dari kondisi tanah
(keras, sedang dan lunak), yang diklasifikasikan sesuai kecepatan rambat
gelombang geser, SPT, atau kuat geser niralir.
5. Tentukan faktor amplifikasi periode 0,2 detik (Fa) dan periode 1,0 detik
(Fv) berdasarkan klasifikasi site. Kemudian hitung respon spektra
percepatan SMS dan SM1 di permukaan tanah
6. Tentukan respon percepatan desain SDS, SD1 ,TO dan TS, untuk
membuat respon spektra desain gempa seperti pada gambar 1.

III. RESPON SPEKTRA GEMPA DESAIN KABUPATEN KARANGASEM

III.1 Peta Lokasi Kabupaten Badung


Dengan bantuan Google map, bisa diketahui posisi Kabupaten Badung, yaitu
terletak pada koordinat 8°00'00"–8°41'37,8" Lintang Selatan dan 115°35'9,8"–
115°54'8,9" Bujur Timur.

Kab. Badung

Gambar 4. Peta lokasi Kabupaten Badung

UNIVERITAS NGURAH RAI 7


III.2 Respon spektra desain berdasaran SNI 03-1726-2019

a. Parameter-parameter Percepatan Spektral pada Batuan Dasar


Dari gambar 2 dan 3 tersebut, yang diperjelas pada gambar 5 dan 6 diperoleh
parameter percepatan batuan dasar periode pendek untuk Kabupaten Badung,
SS sebesar 0,95 (nilai tersebut merupakan interpolasi dari 1,0 – 1,2 g) dan S1
sebesar 0,35 (Nilai tersebut merupakan interpolasi dari 0,4g hingga 0,5g).
Nilai SS dan S1 ini berlaku untuk semua jenis tanah, yaitu batuan keras,
batuan, tanah keras, tanah sedang dan tanah lunak.

Gambar 5. Peta Respon Spektra percepatan 0,2 detik (SS) dibatuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (SNI 1726;2019).

Gambar 6. Peta Respon Spektra percepatan 1,0 detik (S1) dibatuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (SNI 1726;2019).
b. Koefisien-koefisien situs dan parameter respon spektra.
Penentuan faktor amplifikasi seismik (Fa dan Fv) diambil dalam tabel 4 dan
6. Dimana dalam kasus ini klasifikasi site diambil dua kondisi yaitu untuk
batuan keras dan batuan, dengan nilai parameter respon spektra percepatan

UNIVERITAS NGURAH RAI 8


0,2 detik (Ss = 0,95.g) dan 1,0 detik (S1 = 0,35), maka parameter-parameter
respon spektra dapat ditentukan nilainya sebagai berikut:

 Untuk Batuan Keras


Fa = 0,8
Fv = 0,8
SMS = Fa . SS = 0,8 . 0,95 = 0.76 g
SM1 = FV . S1 = 0,8 . 0,35 = 0.28 g
 Untuk Batuan
Fa = 1
Fv = 0,8
SMS = Fa . SS = 1 . 0,95 = 0,95 g
SM1 = FV . S1 = 1 . 0,35 = 0,35 g

c. Parameter respon spektra desain.


Parameter percepatan spektra desain merupakan parameter yang digunakan
untuk membuat respon spektra desain/rencana yang digunakan dalam
perencanaan beban gempa berupa beban geser dasar akibat gempa, dimana
respon spektra desain didapatkan dengan membagi parameter respon
percepatan permukaan (SMS dan SM1) dengan margin 1,5 terhadap
keruntuhan (Tumilar, steffie 2010).

 Untuk Batuan Keras


SDS = 0,667 . SMS = 0,667 . 0.76 = 0.507 g
SD1 = 0,667 . SM1 = 0,667 . 0.28 = 0,240 g
T0 = 0,2 (SD1/ SDS) = 0,2 . (0,240 /0.507) = 0.074 g
TS = SD1/ SDS = 0,240/0.507 = 0.368 g
 Untuk Batuan
SDS = 0,667 . SMS = 0,667 . 0,99 = 0.660 g
SD1 = 0,667 . SM1 = 0,667 . 0,36 = 0.240 g
T0 = 0,2 (SD1/ SDS) = 0,2 . (0.240/0.660) = 0.073 g
TS = SD1/ SDS = 0.240/0.660 = 0.364 g

UNIVERITAS NGURAH RAI 9


Tabel 7. Rangkuman parameter – parameter gempa untuk membuat respon
spectra desain.

Batuan
Kompone Batuan
Keras
n
(SA) (SB)
SS 0,95 1,1
S1 0,35 0,45
Fa 0,8 0,9
Fv 0,8 0,8
SMS 0.76 0.99
SM1 0.28 0.36
SDS 0.507 0.660
SD1 0.187 0.240
T0 0.074 0.073
TS 0.368 0.364

d. Penggambaran respon spectra desain


Dari data parameter-parameter yang didapat dari hasil perhitungan diatas kita
plotkan kedalam grafik untuk mendapatkan respon spektra desain Kabupaten
Karangasem seperti pada gambar, dengan ketentuan -ketentuan
penggambaran kurva sebagai berikut :
 0 – T0  Sa = T
SDS (0,4+0,6 )
TO
 T0 - TS  Sa = SDS

 T > TS  Sa = SD1 / T

Untuk nilai T > TS, digunakan nilai T dengan interval 0,25

UNIVERITAS NGURAH RAI 10


Tabel 8. Rangkuman data penggambaran respon spectra desain
Batuan
Batuan
Komponen Keras
(SA) (SB)
0 – T0 0.203 0.264
T0 - TS 0.507 0.660
T > TS (0,25) 0.399 0,391
T > TS (0,5) 0.328 0,278
T > TS (0,75) 0.279 0,215
T > TS (1,00) 0.243 0,176
T > TS (1,25) 0.215 0,149
T > TS (1,5) 0.193 0,129
T > TS (1,75) 0.175 0,114
T > TS (2) 0.160 0,102
T > TS (2,25) 0.147 0,092
T > TS (2,5) 0.136 0,084

Berdasarkan data table 8. Diperoleh respon spectra desain Kabupaten Badung


sebagai berikut :

KAB. BADUNG
0.70
Percepatan Spectral, Sa (g)

0.60
0.50
0.40
SNI tahun 2019
0.30
SNI tahun 2012
0.20
0.10
0.00
0 25 69 19 69 19 69 19 69 19 69 19 69
0. 0.3 0.6 0.8 1.1 1.3 1.6 1.8 2.1 2.3 2.6 2.8

Periode, T (sec)

Gambar 7. Respon spectra desain Kab. Badung (SNI 1726;2019)

UNIVERITAS NGURAH RAI 11


III.3 Respon spektra desain berdasaran SNI 03-1726-2012

a. Parameter-parameter Percepatan Spektral pada Batuan Dasar

Dari gambar 2 dan 3 tersebut, yang diperjelas pada gambar 8 dan 9 diperoleh
parameter percepatan batuan dasar periode pendek untuk Kabupaten Badung,
SS sebesar 0,95 (nilai tersebut merupakan interpolasi dari 0,9 – 1,0 g) dan S1
sebesar 0,35 (Nilai tersebut merupakan interpolasi dari 0,3g hingga 0,4g).
Nilai SS dan S1 ini berlaku untuk semua jenis tanah, yaitu batuan keras dan
batuan

Gambar 8. Peta Respon Spektra percepatan 0,2 detik (SS) dibatuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (SNI 1726;2012).

UNIVERITAS NGURAH RAI 12


Gambar 9. Peta Respon Spektra percepatan 1,0 detik (S1) dibatuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 50 tahun (SNI 1726;2012).

e. Koefisien-koefisien situs dan parameter respon spektra.


Penentuan faktor amplifikasi seismik (Fa dan Fv) diambil dalam tabel 3 dan
5. Dimana dalam kasus ini klasifikasi site diambil dua kondisi yaitu untuk
batuan keras dan batuan, dengan nilai parameter respon spektra percepatan
0,2 detik (Ss = 0,95g) dan 1,0 detik (S1 = 0,35), maka parameter-parameter
respon spektra dapat ditentukan nilainya sebagai berikut:

 Untuk Batuan Keras


Fa = 0,8
Fv = 0,8
SMS = Fa . SS = 0,8 . 0,95 = 0,76 g
SM1 = FV . S1 = 0,8 . 0,35 = 0,28 g
 Untuk Batuan
Fa = 1,0
Fv = 1,0
SMS = Fa . SS = 1,0 . 0,95 = 0,95 g
SM1 = FV . S1 = 1,0 . 0,35 = 0,35 g

f. Parameter respon spektra desain.


Parameter percepatan spektra desain merupakan parameter yang digunakan
untuk membuat respon spektra desain/rencana yang digunakan dalam
perencanaan beban gempa berupa beban geser dasar akibat gempa, dimana
respon spektra desain didapatkan dengan membagi parameter respon
percepatan permukaan (SMS dan SM1) dengan margin 1,5 terhadap
keruntuhan (Tumilar, steffie 2010).

 Untuk Batuan Keras

UNIVERITAS NGURAH RAI 13


SDS = 0.667 . SMS = 0.667 . 0,76 = 0,507 g
SD1 = 0.667 . SM1 = 0.667 . 0,28 = 0,187 g
T0 = 0,2 (SD1/ SDS) = 0,2 . (0,187/0,507) = 0,074 g
TS = SD1/ SDS = 0,187/0,507 = 0,369 g
 Untuk Batuan
SDS = 0.667 . SMS = 0.667 . 0,95 = 0,633 g
SD1 = 0.667 . SM1 = 0.667 . 0,35 = 0,233 g
T0 = 0,2 (SD1/ SDS) = 0,2 . (0,233/0,633) = 0,074 g
TS = SD1/ SDS = 0,233/0,633 = 0,369 g

Tabel 9. Rangkuman parameter – parameter gempa untuk membuat respon


spectra desain.
Batuan
Batuan
Komponen Keras
(SA) (SB)
SS 0,95 0,95
S1 0,35 0,35
Fa 0,8 1
Fv 0,8 1
SMS 0,76 0,95
SM1 0,28 0,35
SDS 0,507 0,633
SD1 0,187 0,233
T0 0,074 0,074
TS 0,369 0,369

g. Penggambaran respon spectra desain


Dari data parameter-parameter yang didapat dari hasil perhitungan diatas kita
plotkan kedalam grafik untuk mendapatkan respon spektra desain Kabupaten
Karangasem seperti pada gambar, dengan ketentuan -ketentuan
penggambaran kurva sebagai berikut :
 0 – T0  Sa = T
SDS (0,4+0,6 )
TO
 T0 - TS  Sa = SDS

UNIVERITAS NGURAH RAI 14


 T > TS  Sa = SD1 / T

Untuk nilai T > TS, digunakan nilai T dengan interval 0,25

Tabel 10. Rangkuman data penggambaran respon spectra desain


Batuan
Batuan
Komponen Keras
(SA) (SB)
0 – T0 0,203 0,253
T0 - TS 0,507 0,633
T > TS (0,25) 0,302 0,377
T > TS (0,5) 0,215 0,269
T > TS (0,75) 0,167 0,209
T > TS (1,00) 0,136 0,170
T > TS (1,25) 0,115 0,144
T > TS (1,5) 0,100 0,125
T > TS (1,75) 0,088 0,110
T > TS (2) 0,079 0,098
T > TS (2,25) 0,071 0,089
T > TS (2,5) 0,065 0,081

Berdasarkan data table 8. Diperoleh respon spectra desain Kabupaten Badung


sebagai berikut :

UNIVERITAS NGURAH RAI 15


KAB. KARANGASEM
0.80
Percepatan Spectral, Sa (g)

0.70
0.60 SNI tahun 2012 (SA)
0.50
SNI tahun 2012 (SB)
0.40
SNI tahun 2012 (SC)
0.30
0.20 SNI tahun 2012 (SD)
0.10 SNI tahun 2012 (SE)
0.00
24 61 61 40 30 24 20 17
0. 0. 0. 0. 0. 0. 0. 0.
Periode, T (sec)

Gambar 8. Respon spectra desain Kab. Badung (SNI 1726;2012)

IV. PEMBAHASAN

Hasil penentuan respon spektra desain berdasarkan SNI 726;2019 dan SNI
1726;2012 dapat kita paparkan sebagai berikut :

a. Batuan Keras (SA)

UNIVERITAS NGURAH RAI 16


KAB. KARANGASEM
0.70
Percepatan Spectral, Sa (g)

0.60
0.50
0.40
SNI tahun 2019
0.30
SNI tahun 2012
0.20
0.10
0.00
0 25 69 19 69 19 69 19 69 19 69 19 69
0. 0.3 0.6 0.8 1.1 1.3 1.6 1.8 2.1 2.3 2.6 2.8

Periode, T (sec)

Gambar 9. Respon spectra desain Kab. Karangasem jenis batuan keras

b. Batuan (SB)

KAB. KARANGASEM
0.70
Percepatan Spectral, Sa (g)

0.60
0.50
0.40
SNI tahun 2019
0.30
SNI tahun 2012
0.20
0.10
0.00
0 25 69 19 69 19 69 19 69 19 69 19 69
0. 0.3 0.6 0.8 1.1 1.3 1.6 1.8 2.1 2.3 2.6 2.8

Periode, T (sec)

Gambar 10. Respon spectra desain Kab. Karangasem jenis batuan

Pada gambar 9, 10, 11, 12 dan 13, tampak bahwa percepatan spektral, Sa.(g)
untuk batuan keras (SA),batuan (SB) tanah keras (SC), tanah sedang (SD) dan
tanah lunak (SE), yang dihasilkan berdasarkan standar kegempaan SNI 031726-
2012 lebih rendah dibandingkan dengan standar kegempaan SNI 03-1726-2019.

UNIVERITAS NGURAH RAI 17


Peningkatan nilai percepatan spektral tersebut sangat dipengaruhi dengan adanya
perubahan respon spektra percepatan periode pendek (SS) dan periode 1 detik
(S1) dibatuan dasar pada peta gempa pada SNI 1726;2019.

Tabel 11. Ratio parameter – parameter gempa SNI 1726;2019 terhadap SNI
1726;2012, untuk wilayah kabupaten Karangasem untuk batuan keras.
Parameter spektra SNI 1726;2019 SNI 1726;2012 Ratio
SS 1,1 0,95 1.16
S1 0,45 0,35 1.29
Fa 0,8 0,8 1.00
Fv 0,8 0,8 1.00
SMS 0,88 0,76 1.16
SM1 0,36 0,28 1.29
SDS 0,587 0,507 1.16
SD1 0,240 0,187 1.28
T0 0,082 0,074 1.11
TS 0,410 0,369 1.11

Tabel 12. Ratio parameter – parameter gempa SNI 1726;2019 terhadap SNI
1726;2012, untuk wilayah kabupaten Karangasem untuk batuan .
Parameter spektra SNI 1726;2019 SNI 1726;2012 Ratio
SS 1,1 0,95 1.16
S1 0,45 0,35 1.29
Fa 0,9 1 0.90
Fv 0,8 1 0.80
SMS 0,99 0,95 1.04
SM1 0,36 0,35 1.03
SDS 0,660 0,633 1.04
SD1 0,240 0,233 1.03
T0 0,073 0,074 0.99
TS 0,364 0,369 0.99

Berikujelasan sebagai ber]]]]]]


Terlihat pada tabel diatas respon spektra percepatan periode pendek (SS) ada
peningkatan sebesar 16% dan periode 1 detik (S1) sebesar 29%. Sedangkan
peningkatan respon spektra disain periode pendek (SDS) untuk batuan keras,
batuan , tanah keras, lunak dan sedang secara berturut-turut adalah sebesar 16%,
4%, 39%, 10%, dan 23%. sedangkan untuk respon spektra disain periode 1 detik

UNIVERITAS NGURAH RAI 18


(SD1) adalah sebesar 28%,3%, 33%, 40% dan 14%, Ini mengindikasikan bahwa
beban geser dasar gempa pada perencanan struktur tahan gempa tentunya juga
akan mengalami peningkatan pada perioda struktur T ≤ TS atau T > Ts.

V. . KESIMPULAN DAN SARAN

V.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
hasil analisa terhadap respon spektra percepatan gempa, Sa(g) untuk wilayah
Kabupaten Karangasem yang dihitung dengan menggunakan SNI 03-1726-2019
menghasilkan kenaikan respon spektra disain periode pendek (SDS) untuk batuan
keras, batuan , tanah keras, lunak dan sedang secara berturut-turut adalah sebesar
16%, 4%, 39%, 10%, dan 23%. sedangkan untuk respon spektra disain periode 1
detik (SD1) adalah sebesar 28%,3%, 33%, 40% dan 14%.

V.2Saran
Disarankan pada penulisan berikutnya untuk meninjau komparasi perhitungan
lain yang terdapat dalam SNI 03-1726-2019 maupun SNI 03-1726-2012, seperti
kategori desain seismik (KDS), gaya lateral ekivalen, kombinasi pembebanan dan
lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

UNIVERITAS NGURAH RAI 19


Badan Standarisasi Nasional. (2012). “Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung”. SNI 03-1726- 2012.
Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. (2019). “Tata cara perencanaan ketahanan gempa
untuk struktur bangunan gedung dan non gedung”. SNI 03-1726- 2019.
Jakarta.
sapta, s., & Farlianti, S. (2017). Kategori Desain Seismik Wilayah Kabupaten
Karangasem Berdasarkan Sni 03-1726-2012 Dengan Menggunakan Peta
Hazard Gempa Indonesia 2010. Teknika, 4(1), 23-30. Retrieved from
http://www.teknikaftiba.info/teknika/index.php/1234/article/view/54.
sapta, s., & Farlianti, S. Perhitungan Respon Spektra Percepatan Gempa Kota
Palembang Berasarkan SNI 1726;2019 sebagai revisi terhadap SNI
1726;2012. Teknika Jurnal Ilmiah.Vol. 2 No. 2

UNIVERITAS NGURAH RAI 20

Anda mungkin juga menyukai