Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan
Dosen Pengampu :
Ir. Arif Hidayat., CES., M. T.
Disusun oleh :
Kelompok 4
2.2 Penerapan Value Engineering pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum
Provinsi Sumatera Selatan
Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan dianggap memiliki
biaya lebih mahal dibandingkan dengan bangunan konvensional. Oleh karena itu, digunakan
penerapan Value Engineering dengan pendekatan komparatif pada Proyek Pembangunan Rumah
Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan untuk mengefisiensikan biaya proyek. Objek penelitian
pada proyek ini adalah meninjau kolom dan balok dari segi harga dan membandingkan harga
kolom dan balok non-precast dengan harga kolom dan balok precast.
2.2.1 Jenis Data
Data yang digunakan dalam penerapan value engineering terdiri dari data primer dan data
sekunder. Untuk data primer yaitu berupa pertanyaan - pertanyaan yang disusun dalam kuesioner
dan diberikan kepada pihak-pihak yang terkait dalam Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum
Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan data sekunder nya terdiri dari Gambar Struktur, Harga
Satuan Bahan tahun 2016, Bill of Quantity (BQ), dan Formula Harga Satuan Beton Bertulang
Precast.
2.2.2 Analisa Value Engineering (VE)
Dalam penerapan Value Engineering pada proyek ini, analisa yang digunakan untuk
menjawab rumusan masalah pada penelitian ini adalah analisa Value Engineering (VE). Berikut
beberapa tahapan dalam analisa data :
1. Tahap Pra-Analisa
Tahapan ini merupakan awal dari penelitian yang dilakukan, dan aktivitas Value
Engineering yang dilakukan pada tahap ini adalah :
a) Memahami Konsep Desain eksisting
b) Mengidentifikasikan masalah dan kendala-kendala
c) Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya berkaitan dengan proyek.
d) Mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari proyek yang berkaitan dengan
penelitian.
e) Melakukan tahapan wawancara dengan pelaksana agar lebih memahami tentang
proyek yang akan diteliti.
2. Tahap Analisa
Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan biaya antara kolom dan balok non-Precast
dengan kolom dan balok precast. Aktivitas Value Engineering pada tahap ini adalah :
a) Menentukan komponen item pekerjaan yang akan diteliti
b) Mengidentifikasi permasalahan yang akan diteliti
c) Membuat analisa pekerjaan kolom dan balok non-Precast dan precast.
d) Menghitung biaya pekerjaan kolom dan balok non-Precast. Peneliti menghitung
biaya 1 m3 pekerjaan kolom dan balok non-Precast dengan harga satuan bahan tahun
2016, dengan menggunakan metode SNI.
e) Menghitung biaya pekerjaan kolom dan balok Precast.
f) Membuat perbandingan biaya pekerjaan kolom dan balok non-Precast dengan kolom
dan balok precast.
g) Membuat kesimpulan dari hasil analisa alternatif.
2.2.3 Hasil dan Pembahasan
a. Gambaran Umum Proyek
Pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan di Jl. Kolonel H. Burlian
KM. 6 Palembang.
No Uraian Jumlah
II Pekerjaan Struktur
2.1 Pek. Tanah Pile Cap. Tie Beam dan Plat
2.2 Pek. Struktur Bawah Rp 49.862.602,92
2.3 Pek. Struktur Atas Rp 116.282.648.829,30
2.4 Pek. Struktur Tangga Rp 2.929.818.380,55
JUMLAH A Rp 119.262.329.812,77
c. Tahap Analisis Fungsi
Tabel Analisis Fungsi
Selanjutnya fungsi - fungsi pada tabel 2 disusun dalam suatu diagram fast :
II Pekerjaan Struktur
JUMLAH A Rp 119.262.329.812,77
e. Pemilihan Pekerjaan
Pada penelitian ini, analisa Value Engineering lebih lanjut akan dilakukan pada
perbandingan antara Kolom dan Balok non-Precast dengan kolom dan Balok Precast dari
segi biaya untuk menekan anggaran biaya dan mempercepat waktu pelaksanaan proyek.
SELISIH Rp 3.737.843.284
3.1 Kesimpulan
Dalam Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera Selatan untuk
menekan anggaran biaya dan mempercepat waktu pelaksanaan proyek maka dilakukan
perbandingan Kolom dan Balok non – Precast dengan Kolom dan Balok Precast sehingga
diperoleh penghematan dari penerapan Value Engineering pada pekerjaan Kolom dan Balok
sebesar Rp. 3.737.843.286. Alternatif Value Engineering pada pekerjaan Kolom dan Balok
memberikan keuntungan pada Proyek Pembangunan Rumah Sakit Umum Provinsi Sumatera
Selatan antara lain dapat lebih menghemat anggaran biaya, efisiensi waktu, menekan penyebaran
sampah, meminimalisasikan peralatan yang digunakan, dan menghemat penggunaan bahan
material.