Anda di halaman 1dari 15

METODE

PERANCANGAN

N A M A : S U LTA N R A F I A N G G A R A S YA H
NRP :21-2017-215
KELAS:A
P E N G A N TA R M E T O D E P E R A N C A N G A N
I.1. PENGERTIAN
1. METODE
Secara etimologis, metode berasal dari kata 'met' dan 'hodes' yang berarti melalui.
Sedangkan istilah metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk
mencapai suatu tujuan. Sehingga 2 hal penting yang terdapat dalam sebuah metode
adalah :

Cara melakukan sesuatu dan rencana dalam pelaksanaan.


Te r d a p a t b a n y a k p e n g e r t i a n d a n d e f i n i s i d a r i m e t o d e
menurut para ahli diantaranya sebagai berikut:
 Cara, pendekatan, atau proses untuk
menyampaikan informasi (Rothwell & Kazanas)
 Rangkaian cara dan langkah yang tertib dan terpola
untuk menegaskan bidang keilmuan (B Titus)
 Suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang
berkenaan dengan rencana tertentu (C. Macquarie)
 Seperangkat langkah (apa yang harus dikerjakan) yang tersusun secara sistematis
atau urutannya logis (Wiradi)
 Cara yang sudah dipikirkan masak-masak dan
dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah
tertentu guna mencapai tujuan yang hendak
dicapai (Hardjana, A.M)
 Cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan” (KBBI)
2. PERENCANAAN
Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”,
Dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk
Mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai
kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang
berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur
(William A. Shrode, 1974).
Sedangkan Davidoff (1962) menyatakan bahwa
perencanaan adalah sebuah proses untuk menetapkan
tindakan yang tepat di masa depan melalui berbagai
p i l i h a n y a n g s i s t e m a t i k d a n t e r s t r u k t u r.

Perencanaan sendiri merupakan suatu proses


menyusun konsepsi dasar suatu rencana yang meliputi
kegiatan-kegiatan:
a) Mengidentifikasi. Menentukan komponen yang
menunjang terhadap objek, yang merupakan
kompleksitas, fakta yang memiliki kontribusi
terhadap kesatuan pembangunan.
b) Mengadakan studi. Mencari hubungan
dari
berbagai faktor terkait, yang memiliki pengaruh
spesifik.
c) Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin
faktor yang dominan dengan memperhatikan
kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang
memberikan perubahan terhadap faktor lain.
d) Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana
suatu faktor akan berubah sehingga mencapai
keadaan lebih baik di masa depan.
3. PERANCANGAN
Terdapat begitu banyak pengertian yang dikemukakan
oleh para ahli, diantaranya sebagai berikut :
“Perancangan merupakan proses penarikan keputusan
dari ketidakpastian yang tampak, dengan tindakan-
tindakan yang tegas bagi kekeliruan yang terjadi”
(M.Asimow, 1982).
“Perancangan merupakan upaya untuk menemukan
komponen fisik yang tepat dari sebuah struktur fisik”
(Christopher Alexander, 1983).
“Perancangan merupakan proses simulasi dari apa
yang ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-
kali sehingga memungkinkan kita merasa puas dengan
hasil akhirnya” (P.J. Booker, 1984).
“Perancangan merupakan sasaran yang dikendalikan
dari aktifitas pemecahan masalah” (L. Bruce
Archer, 1985)
“Perancangan merupakan aktifitas kreatif, melibatkan
proses untuk membawa kepada sesuatu yang baru dan
bermanfaat yang sebelumnya tidak ada” (JB.Reswick,
1965).
“Perancangan mempunyai makna memulai perubahan
dalam benda-benda buatan manusia” (J.C.
Jones, 1990).
“Perancangan adalah usulan pokok yang mengubah
sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang lebih
baik, melalui tiga proses: mengidentifikasi masalah
masalah, metoda untuk pemecahan masalah, dan
pelaksanaan pemecahan masalah.
Dengan kata lain adalah perencanaan, penyusunan
rancangan, dan pelaksanaan rancangan” (John Wade,
1977)
“Suatu kreasi untuk mendapatkan suatu hasil akhir
dengan mengambil suatu tindakan yang jelas, atau
suatu kreasi atas sesuatu yang mempunyai kenyataan
fisik” (Zainun, 1999)
I.2. KLASIFIKASI PERENCANAAN
Untuk dapat mengklasifikasikan sebuah perencanaan, maka
perlu dipahami terlebih dahulu mengenai teori perencanaan.
D a l a m Te o r i p e r e n c a n a a n ( p l a n n i n g
theory), teori dapat ditinjau dari 3 (tiga) sisi
pemahaman, yakni:
a) Theory in Planning (teori dalam proses
perencanaan);, adalah pendekatan yang dipakai dalam
perencanaan, dimana dalam eksistensi perencanaan
berkaitan erat dengan substansi atau objeknya.

b) Theory for Planning (teori untuk perencanaan); adalah


pendekatan diajukan mencakup berbagai teori sosial
yang menjelaskan bagaimana
seharusnya masyarakat dan perencanaan di masa
depan (tujuan)

c) Theory of Planning (teori perencanaan); adalah


pendekatan yang kemudian mendukung berbagai kebijakan
perencanaan baik dalam proses atau prosedur dan
cara melaksanakannya maupun substansi
perencanaannya.
Dalam mengkaji perencanaan, dapat ditinjau dari beberepa aspek, diantaranya:

1. Berdasarkan titik pusat perencanaan, maka


perencanaan dapat diklasifikasi menjadi 3 titik
pusat / fokus perencanaan (Faludi, 1982), yakni:
a. Objek (object centered), perencanaan
berdasarkan orientasi sasaran perencanaan,
b. Pemegang kekuasaan (control centered),
Perencanaan dominan dipengaruhi oleh
pemegah modal
c. Pengambilan keputusan (decision centered),
perencanaan ditempuh melaluli jalan diskusi atau keputusan bersama.
2. Berdasarkan orientasi perencanaan , maka
perencanaan diklasifikasikan menjadi dua jenis, yakni:
a. Planner Oriented (perencanaan tradisional),
dimana perencana sebagai pihak yang dominan
dalam hal perencanaan, user menyerahkan
segalanya ke perencana.
b. User oriented (perencanaan rasional), pemakai
Menjadi unsur utama dalam orientasi
perencanaan
3. Berdasarkan dimensi waktu perencanaan maka perencanaan juga dapat di
klasifikasi menjadi tiga jenis yakni :
a. Perencanaan jangka pendek (short–range
planning). Jangka waktunya sampai 1 atau 2 tahun.
b. perencanaan jangka menengah (intermediate
planning).Jangka waktunya 2 - > 10 tahun.
c. Perencanaan jangka panjang (long-range
planning). Jangka waktunya ≥ 10 tahun.
4. Berdasarkan arah alur , perencanaan dapat
dibedakan menjadi dua tipe, yakni
a. To p D o w n P l a n n i n g . D i s u s u n s e c a r a
menyeluruh kemudian dirinci kepada tingkat yang lebih rendah.
b. Bottom Up Planning. Disusun mulai dari bawah
kemudian dirangkum dalam tingkat tertentu.
I.3. EVOLUSI PERANCANGAN
Menurut Jones .J.C (1970) terdapat 3 fase evolusi dalam desain, yang meliputi
fase 1) Craftmanship, 2) Draughtmanship dan 3) Design Method (yang sekarang

digunakan). Ketiga fase tersebut secara garis b e s a r, b e r t u r u t t u r u t d a p a t


dijelaskan sebagai berikut :
1) Fase Craftmanship atau Craft Evolution
Dimana suatu perencanaan dilakukan dengan
mengandalkan kreativitas atau kerajinan (seni) semata
oleh sang perancang. Ciri-ciri perencanaannya adalah:
- Kreativitas tersebut akan menghasilan suatu
bentuk karya seni yang bagus dan indah.
- Pelaku perencanaan merupakan perancang
dengan skill atau kemampuan yang terlatih
- Hasil akhir sebagai penyempurnaan atas
kesalahan perancangan yang dibuat sebelumnya.
Contoh bangunan atau
karya arsitektur dari craft
evolution ini adalah
bangunan arsitektur
tradisional yang penuh dengan
ornamen-ornamen.

Gambar 1.1 Bangunan candi sebagai contoh fase


Craftmanship
2) Fase Draughtmanship
A t a u f a s e p e r e n c a n a a n b e r d a s a r k a n g a m b a r,
Merupakan perencanaan yang dilakukan dengan
menghitung ukuran atau dimensi dengan suatu ukuran tertentu,
mempunyai bentuk yang jelas, dan dapat dibuat dengan
jumlah yang banyak atau dibuat kembali. Ciri-ciri
perencanaan tersebut adalah:
- Memisahkan produksi menjadikan beberapa
bagian.
- Ada kemungkinan merubah bagian-bagian
produksi.
- Waktu yang digunakan untuk merealisasikan
rancangannya lebih efisien.
- Melibatkan banyak pelaksana untuk merealisasikannya.
- Melaksanakan rencana-rencana yang sudah
dipersiapkan sebelumnya.

Gambar 1Bangunan
Rumah tinggal yang dibuat
berdasarkan gambar kerja
9
3) Fase Design Method
Pada fase ini terbagi kembali menjadi dua tipe metode perancangan, yakni tipe
Tra d isio n a l d a n Ra sio n a l .
M eto d e Pe ra n ca n ga n Blac kbox (Tra d isio n a l )
Metode perancangan blackbox ini, dilakukan secara spontanitas oleh si perancang
suatu karya tersebut. Ide datang bisa dari mana saja dan kapan saja untuk
membuat suatu karya. Beberapa ciri-ciri metode blackbox menurut Jones
(1970) adalah:
 Ide kreatifitas rancangan tidak jelas datang dari
mana konsepnya, bisa datang dari mimpi, suatu ilham, mungkin bahkan
wangsit, atau ujicoba lainnya.
 Sukar untuk menjelaskan konsep yang didapat,
mengingat ide datang secara spontanitas atau
dominan karena pengalaman terdahulu
 Proses kreatif satu rancangan tidak dapat terlihat
jelas.
 Hasil suatu karya tidak dapat di-kritik.
 Kapasitas produksi yang bergantung kepada
ketersediaan waktu, mood, dan imajinasi si
perancang.
Metode Perancangan Glassbox (Rasional)
Metode perancangan glassbox ini, dilakukan secara rasional dan logis oleh sang
perancang terhadap karya yang dibuatnya.Konsep perancangan yang dibuat tidak
datang secara spontan namun melalui beberapa tahap-
tahap yang dilakukan dengan mempertimbangkan hal- hal tertentu. Beberapa ciri-
ciri metode glassbox (Jones,1970) adalah:
 Analisa dalam merancang dilakukan dengan
lengkap, bahkan bisa saja melalui suatu proses
pengujian.
 Bukan rancangan yang dilakukan dengan coba-
coba, namun rancangannya penuh dengan makna
dan logis.
 Beberapa strategi ditentukan dengan sangat
matang.

Dalam metode perancangan rasional, sang perencana tidak selalu melakukan


pembangunan terhadap karya mereka. Karya yang mereka bikin, bisa dibangun oleh
orang lain. Berbeda dengan metode perancangan dengan metode tradisional
bahwasanya perencana adalah pelaku pembangunannya.
I.4. HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN PERANCANGAN

Dalam kaitan perencanaan dilihat sebagai bagian dari proses perancangan, maka
terdapat 3 (tiga) alternatif hubungan meliputi :
(1). Hubungan terpadu (integrated), dimana proses perencanaan berjalan bersamaan
dengen proses perancangan
(2). Hubungan terpisah (segregated), proses perancangan baru bisa dilaksanakan
dan selesai bila proses perencanaan sudah dilakukan.
(3). Hubungan interaktif (interactive), sebuah proses
berkelanjutan, proses perencanaan dan
perancangan dilihat sebagai suatu siklus satu kesatuan yang selalu
memberika feedback satu dengan yang lain.

Gambaran skematiknya sebagai berikut :


S ke m a j e n i s h u b u n g a n p e r e n c a n a a n d e n g a n
p e r a n c a n g a n

Perencanaan - Perancangan

Perencanaan Perancangan

perencanaan

perancangan

Anda mungkin juga menyukai