Anda di halaman 1dari 2

Arsitektur Dekonstruksi: Telaah konsep Dekonstruksi pada Bangunan

Bilbao Guggenheim Museum

Secara periodik perkembangan arsitektur dimulai dari Arsitektur Kuno, lalu berkembang
menjadi Arsitektur Klasik, kemudian terjadi revolusi industri pada abad 18 yang
memunculkan pemikiran Arsitektur Modern. Setelah masa Arsitektur Modern berlangsung
cukup lama kemudian muncul gagasan Arsitektur Post-Modern yang merupakan kontradiksi
dari pemikiran Arsitektur Modern. Dan setelah itu muncul Arsitektur Dekonstruksi yang
merupakan gagasan yang benar-benar baru dalam dunia Arsitektur. Paham Dekonstruksi
menurut filosofer Perancis merupakan suatu bentuk semiotika yang memandang sesuatu
dengan cara yang baru dan tidak biasa (Arsitur Studio, 2020). Bangunan Gugenheim Museum
Bilbao merupakan bangunan yang di rancang oleh Arsitek Frank O. Gehry dengan konsep
Dekonstruksi.
Dekonstruksi merupakan salah satu jalan keluar yang patut di pertimbangkan dari
permasalahan yang timbul dari kejenuhan Arsitektur Modern yang memiliki kecenderungan
ciri bangunan yang monoton dengan bentuk kotak-kotak dan dominan akan repetisi dalam
setiap bagiannya. Sehingga pada tahun 1970an digagaslah langgam arsitektur baru yaitu
arsitektur Dekontruksi yang di latar belakangi oleh beberapa Arsitek, antara lain Frank
Gehry, Zaha Hadid, Derrida, dan tokoh Arsitektur lainnya. Metode yang digunakan dalam
merancang bangunan Dekontruksi dimulai dari bentuk dasar yang kemudian di fragmentasi
lalu mengalami proses transformasi hingga akhirnya dikombinasi ulang hingga menciptakan
bentuk yang baru.
Salah satu contoh bangunan Dekonstruksi yaitu Bilbao Guggenheim Museum yang dibangun
pada tahun 1970 yang dirancang oleh Arsitek Frank Gehry. Dalam konsepnya sekilas terlihat
sebuah bentuk kapal, karena Bilbao Guggenheim Museum ini berada pada tepi sungai
Nervion yang dulunya berfungsi sebagai pelabuhan yang kemudian bentuk kapal pada
bangunan ini berusaha di analogikan. Bentuk masa yang berliuk-liuk merupakan analogi dari
pergerakan ikan saat berada didalam air. Kertas yang diremas juga menjadi pemikiran Frank
Gehry dalam membuat konsep, karena dari situ dia dapat menemukan bentuk-bentuk yang
bebas, selain itu bangunannya juga monumental dan selalu menjadi Landmark pada daerah
tersebut. Abtrak, nyentrik, dan ekstrim adalah beberapa kata yang dapat diungkapkan ketika
melihat karya Frank Gehry ini. Hal tersebut tercipta dari ekspos bentuk dan struktur,
permainan masa bangunan yang semula geometri menjadi abstrak, selain itu bangunan ini
juga mengesampingkan aturan-aturan yang terdapat pada Arsitektur Modern, tetapi tetap
memperhatikan teori Vitruvius yaitu, firmitas, venustas dan utilitas.
Kesimpulanya yaitu, Arsitektur Dekonstruksi merupakan suatu usaha-usaha percobaan untuk
melihat Arsitektur dari sisi yang lain. Langgam Arsitektur ini muncul pada tahun 1970 an,
yang merupakan trobosan atau solusi bagi beberapa golongan Arsitek yang menemukan
kejenuhan pada era Modern. Salah satu contoh bangunan Dekontruksi yaitu Bilbao
Guggenheim Museum bentuk bangunan Dekontruksi ini memiliki cirikhas tersendiri yang
mampu membentuk citra dan landmark suatu daerah dimana bangunan itu bendiri. Arsitektur
Dekontruksi ini merupakan sebuah pemikiran yang tidak terikat oleh aturan-aturan dalam
artian bebas dalam berekplorasi namun tetap menghargai dan menerapkan unsur teori
Vitruvius di dalamnya. Jadi Arsitektur Dekontruksi ini menekankan desain bentuk yang baru
dan struktur yang baru, mengutamakan intuisi, dan menekankan metodelogi desain serta
estetika. Hal ini menjadi dasar untuk terus semangat dan menemukan bentuk-bentuk yang
baru dalam desain.

Anda mungkin juga menyukai