Anda di halaman 1dari 5

STUDIO

TINJAUAN PUSTAKA
PERANCANGAN
ARSITEKTUR
05
STUDI LITERATUR ANALISIS PKL ANALISIS PKL
Berdasarkan hasil studi oleh Ir. Goenadi Malang Joedo (1997: 6-3), penentuan lokasi
yang diminati oleh sektor informal atau pedagang kaki lima salah satunya: Jenis jenis PKL SEMI PERMANEN Jenis jenis PKL GEROBAK
• Berada pada kawasan tertentu yang merupakan pusat-pusat kegiatan perekonomi
kota dan pusat non ekonomi perkotaan, tetapi sering dikunjungi dalam jumlah besar.

Untuk itu dapat di ketahui bahwa ada beberapa kawasan yang menjadi minat PKL untk
berdagang, di antaranya :

SEMI PERMANEN GEROBAK

ANALISIS PKL ANALISIS PKL


Jenis jenis PKL GELARAN Site Terpilih

PKL Sekolah Wisata Belanja Jasa Heritage


Kawasan Kota Tua merupakan kawasan yang banyak menyimpan banyak bangunan
Kawasan Kota Tua memiliki situs peninggalan
bersejarah peninggalan Belanda. Namun tidak semua bangunan yang ada di
yang tidak di fungsikan sehingga tidak terawat
kawasan ini masih di pakai atau terawat ada beberapa baangunan yang su dah tidak
dan menjadi media bagi PKL untuk berdagang
terawat dan tidak di fungsikan lagi. Belum lagi adanya aktivitas PKL yang sembrono
akibat dari Pasar Talang yang tidak dapat
di sekitaran kawasan Heritage meneambah kesan Kumuh dan merusak citra
menampung pedagang akibat insiden
kawasan tersebut. Sehingga perlu di di tata agar citra kawasan yang hilang bisa di
kebakaran 2014. sehingga beberapa dari
mereka memanfaatkan trotoar di sekitaran

CAESAR CALVERU EL RAMBI - 61150103


GELARAN pasar Talang.
TINJAUAN PUSTAKA
09
02
01
STUDIO

ANALISIS SITE TERPILIH


PERANCANGAN
ARSITEKTUR
05
Aspek Pemilihan Site Kondisi Esksisting Kondisi Sekitaran Site
Potensi Site Alasan 1
Terdapat pada Lokasi yang strategis Lokasi yng terletak di tengah tengah pusat
bagunan Heritage keramaian Kota Tua dan banyak aktivitas PKL

Lokasi yang sesuai untuk PKL untuk memfasilitasi para PKL dan juga
membangun kembali citra Kota Tua

Tata Guna Lahan Merupakan kawasan Heritage yang harus di


2
lestarikan.

Bangunan Esisting Memanfaatkan kawasan ruang berkumpul dan 5


bangunan Heritage tak terpakai.

4
3
Permasalahan Alasan 3 6
Kriteria Keamanan Dicapai dengan mempertimbangkan area
tersebut bukan olahan pertanian , Hutan 1
Produksi , Kawasan Lindung dan 2
mempertimbangkan keamanan pejalan khaki dan
aktivitas PKL. 4
Kriteria Kesehatan Mempertimbangkan bahwa kawasan perlu di
benah agar aktivitas dan bangunan Heritage
lebih terawat sehingga menghasilkan citra kota
yang bersih

Kriteria Keyamanan Memperibangkan menghasilkan akses yang


5
mempermudah PKL dan Konsumen berinteraksi
tanpa hambatan dan kemudahan beraktivitas
dengan menghadirkan fasilitas penunjang
prasarna dan sarana lingkungan.

Kriteria Keidahan/ Keserasian /


Keteraturan
Di capai dengan mempertahankan karakteristik
topografi dan juga arsitektur kawasan Heritage
6
Kriteria Fleksibilitas Dikihat dari kemungkinan pertumbuhan fisik/ Sekolah Wisata Belanja Jasa Heritage
bertambahan aktivitas jumlah PKL di sekitaran
kawasan Heritage.

Kriteria Keterjangkauan Jarak Di lihat dari aspek jarak pencapaian aktivitas


Batasan Site Peraturan Pemarintah
PKL dari lokasi berdagang awal dan Konsumen Lokasi site berada di wilayah administratif Kecamatan
terhadap lingkungan Sarana baru. Lemahwungkuk , tepatnya berada di Kelurahan
Lemahwungkuk pu;a . Site ini merupakan kawasan
Kriteria Lingkungan Berjati Diri Di lihat dari aspek karakteristik sosial budaya pengembangan wisata tingkat kecamatan dengan situs
masyarakat setempat dan kontekstual bangunan Heritagenya. Batsan kawasan Site terpilih
lingkungan yang ada sebagai berikut: KDB KLB KDH GSB
Ÿ Batas Utara : kawasan perbelanjaan dan jasa 30% 0,6 70% 3 Lt.
Ÿ Batas Selatan : Kawasan Pendidikan
Ÿ Batas Barat : Kawasan Jasa Karena Kecamatan Lemahwungkuk
Ÿ Batas Timur : Kawasan Perdagangan merupakan kawasan Pariwisata
maka harus mengunakan peraturan

CAESAR CALVERU EL RAMBI - 61150103 kawasan pariwisata Lampiran VII PERDA NO. 8 TH. 2012
09
02
01
ANALISIS SITE TERPILIH
A. SOSIAL
Kondisi Sosial Ekonomi RESPON
Integrasi Kecamatan Integrasi lahan peruntukan wisata dan
perdagangan dalam merancang kawasan
Dalam RDTR Kawasan revitalisasi kawasan Kota Tua menjadi sinergi
Lemahwungkuk, Area site terpilih dengan peraturan peruntukan lahan yang sudah
diperuntukan sebagai area ada . Hal ini di wujudkan dalam perancangan
pariwisata tingkat kecamatan dan kawasan perdagangan (Pasar Talang ) dan sentra
juga area perdagangan tingkat kuliner (PKL) menjadi bersinambungan.
Kota. Sehingga pada area ini di
dominasi oleh Bangunan
Bersejarah berpotensi wisata dan
juga aktivitas perdagangan yang
ramai. AREA WISATA AREA WISATA

Untuk sektor ekonomi yang Dalam kawasan site terpilih di bagi menjadi dua
membangun Kota sekitar 35,85% zona besar yaitu zona perdagangan dan juga
dari bidang jasa dan perdagangan wisata. Hal ini juga dapat terlihat dari kondisi
eksisting di lapangan.
Persiapan Berdagang Pulang

Kondisi Sosial Budaya RESPON


Pada zona Wisata Bangunan bangunan
Heritage yang tak terpakai dan di biarkan di
isi oleh aktivitas PKL yang berujung
kumuhnya kawasan heritage kemudian di
sterilkan dan di buatkan ruang baru di timur
dan barat sesuai jenis PKL dan di
pertahankan arsitektur ART DECO dalam
penerapan perancangan PKL
Kota Cirebon sendiri Kebudayaan dan Warisan Kualitas Masyarakat Cirebon
memiliki kebudayaan dan dari Kota Cirebon itu sendiri juga sangat berpengaruh untuk Area pendidikan di selatan site di respon ole
tradisi serta aspek latar salah satunya adanya prosepek Kota Kedepannya . site dengan menghadirkan Playground
belakang sosial budaya bangguna potensial wisata Ditambah persoalan yang dapat mewadahi aktivitas siswa sesuai
yang menjadi pontensi peninggalan Belanda penurunan minat bersekolah di kondisi eksisting dan juga ramah terhadapa
seperti Bangunan - dengan ciri arsitektur ART Cirebon semakin meningkat para siswa siswi.
bangunan bersejarah dan DECO yang menjadi warta .Tiap tahun jumlah buta huruf
juga latar belakang tersendiri bagi citra kota usia 7 sampai 44 tahun di tiap-
masyarakatnya sendiri. Cirebon. tiap Kecamatan seKota
Area Pendidikan
Cirebon terus mengalami
penurunan. Pada akhir tahun
2005 menyisakan 3.271 orang. PKL Kuliner

PKL Aksesoris
CAESAR CALVERU EL RAMBI - 61150103
ANALISIS SITE TERPILIH
A. FISIK
ANGIN RESPON
Wilayah Kota Cirebon termasuk dalam iklim tropis yang dipengaruhi oleh angin muson. Musim
penghujan jatuh pada bulan Oktober-April/Mei, dan musim kemarau jatuh pada bulan Juni-
September. Musim pancaroba terjadi pada bulan April dan November. Rata-rata curah hujan tahunan

diKota Cirebon ± 1.732 mm/tahun dengan jumlah hari hujan 116 hari, ini
berarti sebesar

± 31.78 persen hari dalam setahun yang mengalami hari hujan.

Angin mason merupan agin yang memungkinkan


terjadi perubahan musim setiap 6 bulan sekali. Angin
muson barat terjadi pada bulan Oktober - Februari.
Hal ini dikarenakan pada 23 September sampai
dengan 21 Maret . angin ini mengandung banyak uap
air. Akhirnya, terjadilah hujan di sebagian besar
wilayah Indonesia. Saat anin datang dari arah barat
maka bau sampah dari ara area perdagangan akan
berimbas pada area kuliner sehingga perlu di buat
barier tanaman mereduksi bau sampah pada area
playground.

ANGIN MUSON BARAT ANGIN MUSON TIMUR ANGIN MUSON BARAT


UTILITAS RESPON
Miniminnya fasilitas penjunjang seperti tempat sampah dan
aktivitas perdagangan Serta PKL membuat produksi sampah di
Produksi sampah Kota Cirebon diakibatkan dari adanya kegiatan industri, perdagangan, taraf hidup kawasan site sangat banyak sehingga Kota Tua terkesan kumuh
dan gaya hidup masyarakat, rumah tangga . Tingkat pelayanan pengelolaan persampahan kota

Cirebon sangat baik, hampir91,67% sampah terangkut. Lagipula, produksi sampah perhari
karena volume sampah tadi , padahal 91,67% sudah
terangkut.
yang dihasilkan (600 m³/hari ) masih berada di bawah asumsi produksi sampah total perhari

685,75 m³. Untuk itu perlu di perhatikan elemen tempat sampah di titik tik
keramaian dan juga sterilisasi PKL.

PETA SAMPAH SITE


CAESAR CALVERU EL RAMBI - 61150103
ANALISIS SITE TERPILIH
B. FISIK
MATAHARI RESPON

12.00
17.00 07.00
GARIS KATULISTIWA

CIREBON

BARAT TIMUR
LINTANG SELATAN

Posisi Kota Cirebon yang terletak di Jawa barat


dan berada di lintang selatan membuat matahari
tidak tegak lurus melainkan sedikt miring ke Utara.

BANGUNAN

KEBISINGAN RESPON

Kebisingan utama pada kawasan site datang dari ara Timur


dan Barat site. Dimana kebisingan di akibatkan aktivitas
kendaraan pada ruas jalan Utama YosSudarso dan pada
bagian Barat sit yang di akibatkan aktivitas kendaraan dan
aktivitas perdagangan pada Pasar Talang.

CAESAR CALVERU EL RAMBI - 61150103

Anda mungkin juga menyukai