Anda di halaman 1dari 10

Teori Arsitektur

442412

Dadoes Soemarwanto
Ir.(ITS), M.Arch.(UNSW)
Proses Desain
menurut G Broadbent
Macam Proses Desain Menurut Geoffrey
Broadbent
Desain Arsitektur memiliki perbedaan yang mendasar dengan
kegiatan desain dalam bidang yang lain. Pelaku kegiatan desain
arsitektural adalah seorang desainer yang disebut secara khusus
dengan julukan arsitek. Pemahaman terhadap bagaimana suatu
proses desain arsitektural itu dilaksanakan, dapat dijawab
dengan memahami pola kerja sang arsitek sebagai pelaku
kegiatan.
Menurut Geoffrey Broadbent (1973), keahlian yang benar-
benar unik bagi seorang arsitek adalah ……

… kepekaan spatial dan kemampuan


mengembangkan atau memvisualisasikan
bentuk-bentuk 3 dimensional serta ruang-
ruang interior / eksterior yang ada pada
bangunan …
Macam Proses Desain Menurut Geoffrey
Broadbent (lanjutan)
"So, if we try to separate out those skills which are unique
to the architect, we shall find that they are concerned with
spatial ability and in particular with his capacity for
visualizing, or otherwise generating, the three dimesional
forms of buildings, interior spaces and the spaces about
buildings.“

“Jadi, jika kita mencoba untuk membedaan


keterampilan yang unik bagi arsitek, kita akan
menemukan bahwa mereka sangat memperhatikan
hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan spasial
dan khususnya dengan kemampuannya untuk
memvisualisasikan, atau menghasilkan, bentuk tiga
dimesi bangunan, ruangan / interior dan ruang-
ruang pada bangunan. "
Dalam mengembangkan bentuk arsitektural, para arsitek biasanya
menggunakan 4 cara yang spesifik, yang bisa juga dikatakan
sebagai 4 kategori proses desain arsitektur.
Keempat cara ini terdiri dari :

• Desain Pragmatis (Pragmatic Design), pendekatan


melalui tahap percobaan, trial and error
• Desain Ikonis (lconic Design), selanjutnya dikembangkan
menjadi Tipologik, pendekatan melalui tradisi, kebiasaan yang
telah umum dilakukan atau berdasar kesepakatan sosial
• Desain Analogi (Design by Analogy), pendekatan analogi
alam, atau segala sesuatu (kerja tubuh manusia, teori fisika, dsb.)
• Desain Kanonis (Canonic Design) , dikembangkan
menjadi Sintaksis, pendekatan sistem geometris, matematis,
keteraturan, modul, dsb.

Keempat cara ini menggambarkan perkembangan proses desain


arsitektural secara kronologis historis.
Desain Pragmatik (Pragmatic Design)

Penciptaan bentuk 3 dimensional


atau proses desain secara pragmatis,
mengacu pada proses coba-coba
(trial and error), dengan
memanfaatkan berbagai sumber
daya (material) yang ada sedemikian
rupa sehingga memenuhi maksud The Primitive Hut
(Konsep Hunian
yang ingin dicapai. Purba) dihadirkan
secara pragmatis

Proses desain pragmatis ini


dipandang sebagai cara
pertama yang dilakukan
manusia dalam
menciptakan suatu karya
arsitektural.
Desain Pragmatik (Pragmatic Design) …
Metode pragmatis ini tetap
dipergunakan juga di masa
sekarang, khususnya dalam
kaitan dengan pemanfaatan
material-material baru
Teknologi konstruksi yang baru
juga sering didasari pada proses
pragmatis ini.
Desain Ikonik (Iconic Design)
Setelah suatu bentuk 3
dimensional berhasil
dikembangkan secara
pragmatis dan memenuhi
kebutuhan ataupun selera
para pembuatnya, bentukan
ini biasanya akan hadir
secara terus-menerus.

Bentukan spesifik akan


mengalami perulangan yang
intensif dalam suatu lingkup
budaya masyarakat tertentu.

Disini kita berhadapan


dengan suatu metode peng-
ikon-an bentuk.
Desain Ikonik (Iconic Design)
Bentuk tidak lagi diciptakan secara
pragmatis (coba-coba), tapi
dengan cara mengacu (meniru
atau menjiplak) dari bentukan
yang telah ada sebelumnya.

Peniruan yang berulang-ulang


pada akhirnya akan
mengakibatkan terbentuknya
image dalam masyarakat yang
bersangkutan bahwa bentukan
tersebut adalah bentukan yang
ideal bagi mereka dan perlu
dipertahankan.
Cara seperti inilah yang disebut
dengan proses desain ikonis.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai