Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak zaman purbakala, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan


matematika sangat diperlukan dan telah menyatu dalam kehidupan manusia dan
merupakan kebutuhan dasar dari setiap lapisan masyarakat. Dalam pergaulan hidup
sehari-hari, mereka membutuhkan matematika untuk perhitungan sederhana. Untuk
keperluan tersebut diperlukan angka-angka. Keperluan angka mula-mula sederhana
tetapi makin lama makin meningkat, sehingga manusia perlu mengembangkan sistem
numerasi (siistem angka). Sistem numerasi atau sistem angka pun berkembang
selama berabad-abad dari masa ke masa hingga saat ini.

Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya angka
karena angka selalu dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi, ataupun dalam
dunia musik, filosofi, dan hiburan serta aspek kehidupan lainnya. Adanya angka
membantu manusia untuk melakukan banyak perhitungan, mulai dari perhitungan
sederhana tentang keperluan belanja di dapur, untuk keperluan mengendalikan banjir,
mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi, penghitungan hasil pertanian dan
peternakan sampai perhitungan yang rumit tentang cara menilai kegiatan
perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak dan keperluan peluncuran pesawat
ruang angkasa dll yang mana masing-masing bangsa memiliki cara tersendiri untuk
menggambarkan bilangan dalam bentuk simbol.

Dalam sistem komputer, teknologi yang sering digunakan manusia pada saat
ini terdapat beberapa sistem penulisan bilangan. Seperti sistem Bilangan Biner,
Sistem Bilangan desimal dan sistem bilangan hexadesimal. Dalam sistem bilngan
biner terdapat 2 macam simbol, dalam system bilangan decimal terdapat 10 macam
simbol dan pada bilangan hexadesimal terdapat 16 macam simbol.

“Metode Numerik” Hal 1


B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Metode Numerik?
2. Apa manfaat metode numerik?
3. Apa prinsip-prinsip metode numerik?
4. Bagaimana pemakaian metode numerik?
5. Bagaimana tujuan metode numerik?
6. Apa macam-macam dari metode numerik?
7. Apa pengertian dari system angka?
8. Bagaimana pendekatan dan kesalahan dari metode numerik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Metode Numerik
2. Untuk mengetahui manfaat metode numeric
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip metode numeric
4. Untuk mengetahui pemakaian metode numeric
5. Untuk mengetahui tujuan metode numeric
6. Untuk mengetahui macam-macam dari metode numeric
7. Untuk mengetahui pengertian dari system angka
8. Untuk mengetahui pendekatan dan kesalahan dari metode numerik

“Metode Numerik” Hal 2


BAB II

PEMBAHASAN

1. METODE NUMERIK
A. Pengertian Metode Numerik
Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi
hitungan (arithmetic). Metode Numerik menurut beberapa ahli :
 Chapra dan Chanale
Metode numerik adalah teknik di mana masalah matematika diformulasikan
sedemikian rupa sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmetika.
 Ibraheem dan Hisyam
Metode numerik adalah teknik -teknik yang digunakan untuk merumuskan
masalah matematika agar dapat diselesaikan hanya dengan operasi hitungan,
yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi.
 Rochmad
Metode numerik adalah suatu teknik untuk memformulasikan masalah
matematika sehingga dapat diselesaikan dengan operasi aritmetika yang
terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan bagi.

Alasan menggunakan metode numerik dalam memecahkan masalah yang


dihadapi, antara lain :

1. Metode numerik merupakan suatu teknik untuk menyelesaikan masalah


matematika yang efektif dan efisien. Dengan bantuan komputer ia sanggup
menangani masalah yang rumit dan melibatkan perhitungan y ang luas,
misalnya untuk memecahkan masalah solusi suatu persamaan tak linear,
sistem persamaan yang besar, dan permasalahan lainnya termasuk dalam
teknik dan sosial. Masalah yang sering sulit atau bahkan tidak mungkin dapat
diselesaikan secara analitis dapat diselesaikan dengan metode numerik.
2. Saat ini terdapat berbagai paket program komputer (misalnya exel, maple,
matlab, atau program paket lainnya) yang tersedia dan diperdagangkan

“Metode Numerik” Hal 3


sehingga mudah didapat yang dalam pengoperasiannya mencakup metode
numerik. Dengan demikian, pemecah masalah tinggal menyesuaikan dengan
karakteristik program paket tersebut dengan algortima yang digunakan dalam
pemecahan masalah.
3. Apabila masalah yang dihadapi sulit diselesaikan dengan bantuan program
paket komputer, maka pemecah masalah dapat menggunakan program
komputer (misalnya basic, pascal, fortran, atau program komputer lainnya).
Jika pemecah masalah mahir mendesain program sendiri, maka pemecah
masalah dapat lebih leluasa dalam menggunakan metode numerik untuk
memecahka n masalah yang dihadapinya.

Di sisi lain, metode numerik merupakan semacam sarana yang efisien untuk
mengenal karakteristik komputer dan mendesain algoritma, diagram alur dan menulis
program komputer sendiri.

Tahap-Tahap Memecahkan Persoalan Secara Numerik yang dilakukan dalam


pemecahan persoalan dunia nyata dengan metode numerik, yaitu:

1. Pendefinisian masalah (apa yang diketahui dan apa yang diminta).


2. Pemodelan, Persoalan dunia nyata dimodelkan kedalam persamaan
matematika.
3. Penyederhanaan model, Model matematika yang dihasilkan dari tahap
sebelumnya mungkin saja terlalu kompleks, yaitu memasukkan banyak
peubah (variable) atau parameter. Semakin kompleks model matematikanya,
semakin rumit penyelesaiannya. Mungkin beberapa andaian dibuat sehingga
beberapa parameter dapat diabaikan. Model matematika yang diperoleh dari
penyederhanaan menjadi lebih sederhana sehingga solusinya akan lebih
mudah diperoleh.
4. Formulasi numerik, Setelah model matematika yang sederhana diperoleh,
tahap selanjutnya adalah memformulasikannya secara numerik.
5. Pemrograman, Tahap selanjutnya adalah menerjemahkan algoritma ke dalam
program komputer dengan menggunakan salah satu bahasa pemrograman
yang dikuasai.

“Metode Numerik” Hal 4


6. Operasional, Pada tahap ini, program komputer dijalankan dengan data uji
coba sebelum data yang sesungguhnya.
7. Evaluasi, Bila program sudah selesai dijalankan dengan data yang
sesungguhnya, maka hasil yang diperoleh diinterpretasi. Interpretasi meliputi
analisis hasil run dan membandingkannya dengan prinsip dasar dan hasil-
hasil empirik untuk menaksir kualitas solusi numerik, dan keputusan untuk
menjalankan kembaliprogram dengan untuk memperoleh hasil yang lebih
baik.

B. Manfaat Metode Numerik


1. Mampu menangani sistem persamaan besar, Ketaklinieran dan geometri
yang rumit, yang dalam masalah rekayasa tidak mungkin dipecahkan
secara analitis.
2. Mengetahui secara singkat dan jelas teori matematika yang mendasari
paket program.
3. Mampu merancang program sendiri sesuai permasalahan yang dihadapi
pada masalah rekayasa.
4. Metode numeric cocok untuk menggambarkan ketangguhan dan
keterbatasan komputer dalam menangani masalah rekayasa yang tidak
dapat ditangani secara analitis.
5. Menangani galat (error) suatu nilai hampiran (aproksimasi) dari masalah
rekayasa yang merupakan bagian dari paket program yang bersekala
besar.
6. Menyediakan sarana memperkuat pengertian matematika. Karena salah
satu kegunaannya adalah menyederhanakan matematika yang lebih tinggi
menjadi operasi-operasi matematika yang mendasar.

C. Prinsip-Prinsip Metode Numerik


Prinsip-prinsip metode numerik antara lain :
 Metode numerik digunakan jika metode analitiktidak dapat digunakan lagi
 Metode numerik merupakan pendekatan untuk mendapatkan pemecahan
masalah yang dapat dipertanggung jawabkan secara analitik
 Pendekatan metode numerik merupakan analisis matematis

“Metode Numerik” Hal 5


 Metode numerik terdiri atas algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara
cepat dan mudah karena berasal dari alogaritma pendekatan, maka Metode
Numerik ini akan memakai iterasi (pengulangan)
 Nilai kesalahan merupakan hal paling utama untuk mengetahui seberapa baik
metode yang digunakan.

D. Pemakaian Metode Numerik


Pemakaian Metode Numerik biasanya dilakukan untuk menyelesaikan
persoalan matematis yang penyelesaiannya sulit didapatkan dengan
menggunakan metode analitik, yaitu :
1) Menyelesaikan persamaan non linier
2) Menyelesaikan persamaan simultan
3) Menyelesaikan differensial dan integral
4) Interpolasi dan Regresi
5) Menyelesaikan persamaan differensial
6) Masalah multi variable untuk menentukan nilai optimal yang tak
bersyarat

E. Tujuan Metode Numerik


Sebelum komputer digunakan untuk penyelesaian komputasi, dilakukan
dengan berbagai metode yang memiliki kendala-kendala. Metode yang
digunakan antara lain:
 Metode Analitik, Solusi ini sangat berguna namun terbatas pada masalah
sederhana. Sedangkan Masalah real yang komplek dan non linier tidak dapat
diselesaikan.
 Metode Grafik, metode ini digunakan Sebagai pendekatan penyelesaian yang
kompleks. Kendalanya bahwa metode ini Tidak akurat, sangat lama, dan
banyak membutuhkan waktu.
 Kalkulator dan Slide Rules, Penyelesaian numerik secara manual. Cara ini
cukup lama dan mungkin bisa terjadi kesalahan pemasukan data.

Penggunaan metode numerik diharapkan dapat mengatasi berbagai


kelemahan-kelemahan metode yang ada sebelumnya. Dapat dipahami pula bawa

“Metode Numerik” Hal 6


pada umumnya permasalahan dalam sains dan teknologi digambarkan dalam
persamaan matematika.

Persamaan ini sulit diselesaikan dengan model analitik sehingga diperlukan


penyelesaian pendekatan numerik. Dengan metode numerik, manusia terbebas
dari hitung menghitung manual yang membosankan . Sehinggga waktu dapat
lebih banyak digunakan untuk tujuan yang lebih kreatif, seperti penekanan pada
formulasi problem atau interpretasi solusi dan tidak terjebak dalam rutinitas
hitung menghitung. Metode numerik hanya bisamemberikan solusi yang
mendekati atau menghampiri solusi sejati sehingga solusi numerik dinamakan
juga solusi hampiran ( approximationsolution). Pendekatan solusi ini tentu saja
tidak tepat sama dengan solusisejati, sehingga ada selisih antara keduanya. Solusi
tersebut disebut solusigalat (error). Semakin kecil galat yang diperoleh berarti
semakin dekatsolusi hampiran yang diperoleh dengan solusi sejatinya.

F. Macam-Macam Metode Numerik


1. METODE NEWTON-RAPHSON
Dalam analisis numerik, metode Newton-Raphson merupakan metode
yang paling dikenal untuk mencari hampiran terhadap akar fungsi riil.
Metode Newton-Raphson sering konvergen dengan cepat, terutama bila
iterasi dimulai “cukup dekat” dengan akar yang diinginkan. Namun bila
iterasi dimulai jauh dari akar yang dicari, metode ini dapat meleset tanpa
peringatan. Implementasi metode ini biasanya mendeteksi dan mengatasi
kegagalan konvergensi. Metode ini paling banyak digunakan dalam mencari
akar – akar dari suatu persamaan.

2. METODE ITERASI TITIK TETAP


Metode iterasi titik tetap adalah metode yang memisahkan x
sedemikian sehingga f (x) = 0 ekuivalen dengan x = g(x). Selanjutnya p
adalah suatu akar dari f (x) jika hanya jika p adalah suatu titik tetap dari g (x).

“Metode Numerik” Hal 7


3. Aplikasi-Aplikasi Metode Numerik
Beberapa contoh aplikasi metode numrik :
o Aplikasi Metode Numerik dengan Metode Simpson
Metode simpson merupakan metode integral numerik yang menggunakan
fungsi polinominal dengan order lebih tinggi. Metode simpson menggunakan
tiga titik data (polinimonal order 2) dan simpson menggunakan empat titik
data (polinominal order 3). Jarak antara titik data tersebut adalah sama.
o Aplikasi Metode Numerik dengan Metode Eliminasi Gauss-Jordan
Pada metode eliminasi Gauus‐Jorda kita membuat nol elemen‐elemen
dibawah maupun di atas diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah
matriks tereduksi yang berupa matriks diagonal satuan (Semua elemen pada
diagonal utama bernilai 1, elemen‐elemen lainnya nol).

1. SISTEM ANGKA
A. Pengertian Sistem Angka
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi untuk mencapai
suatu tujuan.
Sedangkan angka adalah suatu tanda atau lambang yang digunakan untuk
melambangkan bilangan. Angka ialah suatu simbol atau kelompok
simbol. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka
Hindu-Arab "5".
Jadi sistem angka (atau sistem pengangkaan) ialah sejenis rangka kerja
yang mana satu set nomor dilambangkan melalui angka secara konsisten.
Menurut Muhammad Arif Tiro (2008:63) suatu sistem angka adalah
himpunan lambang dasar dan beberapa aturan untuk membuat lambang lan
dengan tujuan melakukan identifikasi bilangan.

B. Angka dan Bilangan


Angka disebut juga digit. Angka tidak sama dengan bilangan, tetapi
bilangan terdiri dari angka-angka. Misal: “456” adalah lambing bilangan

“Metode Numerik” Hal 8


untuk empat ratus lima puluh enam yang terdiri dari dua angka. Arti suatu
angka dalam suatu lambang bilangan ditentukan oleh nilai tempatnya
dalam  lambang bilangan itu.
Berikut contoh nilai tempat yang membedakan nilai angka dalam
bilangan basis 10. Bilangan 123 mengandung: angka 1 yang mengandung arti
100, angka 2 yang mengandung arti 20, angka 3 yang mengandung arti 3.
Jadi 123 dapat ditulis dalam bentuk panjang dengan lambang yang lain adalah
sebagai berikut: 100+20+3.
Bilangan adalah suatu idea. Sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau
lambang. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota
suatu himpunan. Contoh: Anggota himpunan jari, terdiri dari ibu jari, jari
telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari kelingking. Jumlah anggota
himpunan jari itu dinyatakan dengan bilangan. Bilangan tersebut dinamakan
“lima”.
Untuk membedakan bilangan yang satu dari yang lain, diperlukan nama.
Misalnya nama bilangan dari himpunan jari di atas adalah “lima”. Nama
bilangan untuk himpunan kosong adalah “nol”. Nama yang diberikan kepada
bilangan tidak sama, tergantung pada bahasa yang dipergunakan, misalnya:
one (English), satu (Indonesia), siji (Jawa), Hiji (Sunda). Nama adalah
penyebutan terhadap lambang yang mewakili suatu nilai bilangan.
Sebuah bilangan bisa hanya diwakili oleh satu lambang seperti ketika kita
menyebut bilangan yang sudah kita kenal: nol diwakili oleh lambang 0, satu
diwakili oleh lambang 1, dan seterusnya. Namun, ada kalanya suatu bilangan
dapat diwakili oleh beberapa lambang. Untuk bilangan bulat, ketika kita ingin
mendefinisikan bilangan 6 maka beberapa kemungkinan lambang di bawah
ini bisa dipergunakan. “6” (angka arab atau system angka berbasis 10), “110”
(system angka berbasis 2), “VI” (angka romawi) “4+2”, “18:3”, “3X2”.
Untuk bilangan pecahan, berikut beberapa nama yang diwakili oleh
kumpulan lambang yang berbeda untuk mewakili bilangan seperempat.
Nama biasa         :  “¼” atau “20/100”
Nama decimal   :  “0,25”
Nama persen     :  25%

“Metode Numerik” Hal 9


Jadi, suatu bilangan selalu dinyatakan dengan lambang bilangan.
Lambang bilangan dapat dinyatakan dengan bermacam-macam lambang.
Sedangkan penyebutan nama lambang-lambang itu bisa berbeda-beda untuk
komunitas atau bahasa yang berbeda.
Nama atau lambang yang berbeda bisa menunjuk kepada nilai bilangan
yang sama.Sementara itu, nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih
angka yang melambangkan sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan
bilangan-bilangan bulat yang berurutan. Misalnya kata ‘nomor 3′ menunjuk
salah satu posisi urutan dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, …, dst.
Kata “nomor” sangat erat terkait dengan pengertian urutan.

a) Sistem Bilangan
 Sistem bilangan (numeral system) adalah sistem tulisan untuk
mengungkapkan angka, yaitu notasi matematis untuk mewakili nomor dari
satu set tertentu, menggunakan angka atau simbol-simbol lainnya secara
konsisten.
 Simbol "11" harus ditafsirkan sebagai simbol biner untuk tiga, simbol
desimal untuk sebelas atau simbol untuk nomor lainnya dalam basis yang
berbeda.
 Simbol ‘11’ dan ‘XI’ adalah simbol yang berbeda tetapi dapat mempunyai
tafsir yang sama yaitu sebagai representasi angka ‘sebelas’ jika simbol ‘11’
sebagai simbol desimal, sedangkan simbol ‘XI’ sebagai simbol angka
Romawi.
 Nomor yang mewakili angka disebut nilainya
b) Penyajian Sistem Bilangan Bulat
 Bilangan bulat yang sering digunakan adalah bilangan bulat dalam sistem
bilangan desimal yang didefinisikan :
N = (a n a n−1 a n−2 … . a0 ¿

=a n a n+ an−1 10 n−1+ an−1 10 n−2 +…+ a0 100

Contoh :

“Metode Numerik” Hal 10


2673 =2.103 +6. 102 +7.101 +3. 100

 Bilangan bulat dengan bilangan dasar c didefinisikan dengan :

N = (a n a n−1 a n−2 … . a0 ¿c

=a n c n +a n−1 c n−1 +an−1 c n−2+ …+a 0 c 0

 Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dapat didefinisikan seperti formulasi di


atas dengan mengganti c dengan 2, sehingga diperoleh :

N = (a n a n−1 a n−2 … . a0 ¿2

=a n a n+ an−1 an−1 +an−1 an−2 +…+ a0 20

Contoh :

(1101 ¿2=¿1.23 +1. 22+ 0.21 +1.12

c) Konversi Bilangan Bulat


 Algoritma
Bila diketahui koefisien-koefisien a 1 , a2 , a3 , … , an dari polinom
p ( x ) =an x n+ an−1 x n−1 +a n−2 x n−2+ …+a0
 dan suatu bilangan β maka dapa dihitung b n , b n−1 , b0 dari β sebagai berikut :

b n=an

b n−1=an−1 +b n β

b n−2=an−2 +b n−1 β

…………………………………

b 0=a0 + b1 β

“Metode Numerik” Hal 11


Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi bilangan secara
cepat, karena dalam algoritma ini tidak terdapat pemakaian pangkat yang membuat
kesalahan numerik menjadi lebih besar.

Contoh

Bilangan biner ¿1101¿2 dapat dihitung sebagai:

b n=an =1

b 2=a2 +b 3 β=1+1.2=3

b 1=a1 +b2 β=0+3.2=6

b 0=a0 + b1 β=1+6.2=13

Sehingga ¿1101¿2 =13

d) Penyajian Bilangan Pecahan


 Bilangan pecahan x antara 0 s/d 1 dalam sistem bilangan desimal
didefinisikan :
x=(a ¿ ¿ 1 a2 a3 … an )=a1 10−1 +a 2 10−2 + a3 10−3+ …+a n 10−n ¿
 Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan bilangan
dasar k didefinisikan :
¿¿

Contoh :

0,625 = 6. 10−3 +2. 10−2 + 5. 10−1

Contoh :

¿ 1. 2−1+ 0.2−2+1. 2−3

¿ 0.5+0.125

¿ 0625

“Metode Numerik” Hal 12


C. Pendekatan Dan Kesalahan
 Kesalahan atau error atau galat adalah besarnya perbedaan atau selisih
antara nilai taksiran (hampiran/aproksimasi) dengan nilai
sesungguhnya (eksak) yang diakibatkan oleh proses pengukuran atau
penggunaan aproksimasi.
 Besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan secara
kuantitatif dan kualitatif. › Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara
kuantitatif disebut Kesalahan Absolut.
 Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif disebut dengan
Kesalahan Relatif.

a) Kesalahan dalam Metode Numerik:


Kesalahan Numerik
Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses
pendekatan. Kesalahan numerik terjadi karena:
 Kesalahan bawaan (inherent error), adalah kesalahan data ditimbulkan karena
adanya kesalahan pengukuran, kesalahan pencatatan atau tidak memahami
hukum-hukum fisik dari data yang diukur.
 Kesalahan pembulatan (truncation error), adalah kesalahan terjadi karena
adanya pembulatan. Contoh : 3,142857143 dibulatkan menjadi 3,14.
 Kesalahan pemotongan (truncation error), adalah kesalahan yang ditimbulkan
pada saat dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.

b) Hubungan Kesalahan & Penyelesaian


 Rumus hubungan kesalahan dan penyelesaian:
~
x=x +e
~
x=¿ nilai eksak (nilai yang sebenarnya)
x=¿ nilai pendekatan yang dihasilkan dari metode numeric

“Metode Numerik” Hal 13


e=¿ nilai kesalahan numeric
 Kesalah fraksional adalah presentase antara kesalahan dan nilai sebenarnya

e
()
∈= ~ ∗100 %
x

 Pada banyak permasalahan kesalahan fraksional sulit atau tidak bisa dihitung,
karena nilai eksaknya tidak diketahui.
 Sehingga kesalahan fraksional dihitung berdasarkan nilai pendekatan yang
diperoleh:

∈= ( ex )∗100 %
 Di mana e pada waktu ke n adalah selisih nilai pendekatan ke n dan ke n-1

x n− xn−1
∈= ( xn )∗100 %

c) Kesalahan Absolut & Relatif


 Kesalahan absolut menunjukkan besarnya perbedaan antara nilai eksak
dengan nilai perkiraan.e=¿ ~
x−x∨¿
 Kesalahan absolut tidak menunjukkan besarnya tingkat kesalahan, tetapi
hanya sekedar menunjukkan selisih perbedaan antara nilai eksak dengan nilai
perkiraan.
 Kesalahan relatif menunjukkan besarnya tingkat kesalahan antara nilai
perkiraan dengan nilai eksaknya yang dihitung dengan membandingkan
kesalahan absolut terhadap nilai eksaknya.

e
||
∈= ~ ∗100 %
x

𝑥 = nilai eksak (nilai yang sebenarnya)

𝑒 = nilai kesalahan mutlak

∈= nilai kesalahan relative

“Metode Numerik” Hal 14


 Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang diperoleh akan
semakin baik.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-
permasalahan yang diformulasikan secara matematik dengan cara operasi
hitungan (arithmetic).
2. Sistem angka (atau sistem pengangkaan) ialah sejenis rangka kerja yang
mana satu set nomor dilambangkan melalui angka secara konsisten
3. Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses
pendekatan. Kesalahan numerik terjadi karena beberapa penyebab yaitu:
Kesalahan bawaan (inherent error) , Kesalahan pembulatan (truncation error)
dan Kesalahan pemotongan (truncation error)
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini
dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang Metode Numerik secara
umum.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen
mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan
makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

“Metode Numerik” Hal 15


Daftar Pustaka

http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-numerik-
dan_13.html?m=1

file:///D:/folder%20data-data/New%20folder%20(3)/12-METODE_NUMERIK.pdf

file:///D:/folder%20data-data/New%20folder%20(3)/1-Sistem%20Bilangan%20dan
%20Kesalahan.pdf

“Metode Numerik” Hal 16

Anda mungkin juga menyukai