PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak zaman purbakala, tidak dapat dipungkiri lagi bahwa pendidikan matematika sangat
diperlukan dan telah menyatu dalam kehidupan manusia dan merupakan kebutuhan dasar dari
setiap lapisan masyarakat. Dalam pergaulan hidup sehari-hari, mereka membutuhkan matematika
untuk perhitungan sederhana. Untuk keperluan tersebut diperlukan angka-angka. Keperluan
angka mula-mula sederhana tetapi makin lama makin meningkat, sehingga manusia perlu
mengembangkan sistem numerasi (siistem angka). Sistem numerasi atau sistem angka pun
berkembang selama berabad-abad dari masa ke masa hingga saat ini.
Dalam kehidupan sehari-hari kita akan selalu bertemu yang namanya angka karena angka selalu
dibutuhkan baik dalam teknologi, sains, ekonomi, ataupun dalam dunia musik, filosofi, dan
hiburan serta aspek kehidupan lainnya. Adanya angka membantu manusia untuk melakukan
banyak perhitungan, mulai dari perhitungan sederhana tentang keperluan belanja di dapur, untuk
keperluan mengendalikan banjir, mengeringkan rawa-rawa, membuat irigasi, penghitungan hasil
pertanian dan peternakan sampai perhitungan yang rumit tentang cara menilai kegiatan
perdagangan, keuangan dan pemungutan pajak dan keperluan peluncuran pesawat ruang angkasa
dll yang mana masing-masing bangsa memiliki cara tersendiri untuk menggambarkan bilangan
dalam bentuk simbol.
Dalam sistem komputer, teknologi yang sering digunakan manusia pada saat ini terdapat
beberapa sistem penulisan bilangan. Seperti sistem Bilangan Biner, Sistem Bilangan desimal dan
sistem bilangan hexadesimal. Dalam sistem bilngan biner terdapat 2 macam simbol, dalam
system bilangan desimal terdapat 10 macam simbol dan pada bilangan hexadesimal terdapat 16
macam simbol.
B. Rumusan Masalah
Apakah pengertian Metode Numerik?
Apa manfaat metode numerik?
Apa prinsip-prinsip metode numerik?
Bagaimana pemakaian metode numerik?
Bagaimana tujuan metode numerik?
Apa macam-macam dari metode numerik?
Apa pengertian dari system angka?
Bagaimana pendekatan dan kesalahan dari metode numerik?
C. Tujuan
Untuk mengetahui pengertian Metode Numerik
Untuk mengetahui manfaat metode numerik
Untuk mengetahui prinsip-prinsip metode numerik
Untuk mengetahui pemakaian metode numerik
Untuk mengetahui tujuan metode numerik
Untuk mengetahui macam-macam dari metode numerik
Untuk mengetahui pengertian dari system angka
Untuk mengetahui pendekatan dan kesalahan dari metode numerik
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE NUMERIK
Metode numerik adalah teknik di mana masalah matematika diformulasikan sedemikian rupa
sehingga dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmetika.
Metode numerik adalah teknik -teknik yang digunakan untuk merumuskan masalah matematika
agar dapat diselesaikan hanya dengan operasi hitungan, yang terdiri dari operasi tambah, kurang,
kali dan bagi.
Rochmad
Metode numerik adalah suatu teknik untuk memformulasikan masalah matematika sehingga
dapat diselesaikan dengan operasi aritmetika yang terdiri dari operasi tambah, kurang, kali dan
bagi.
Alasan menggunak metode numerik dalam memecahkan masalah yang dihadapi, antara lain :
1. Metode numerik merupakan suatu teknik untuk menyelesaikan masalah matematika yang
efektif dan efisien. Dengan bantuan komputer ia sanggup menangani masalah yang rumit
dan melibatkan perhitungan y ang luas, misalnya untuk memecahkan masalah solusi suatu
persamaan tak linear, sistem persamaan yang besar, dan permasalahan lainnya termasuk
dalam teknik dan sosial. Masalah yang sering sulit atau bahkan tidak mungkin dapat
diselesaikan secara analitis dapat diselesaikan dengan metode numerik.
2. Saat ini terdapat berbagai paket program komputer (misalnya exel, maple, matlab, atau
program paket lainnya) yang tersedia dan diperdagangkan sehingga mudah didapat yang
dalam pengoperasiannya mencakup metode numerik. Dengan demikian, pemecah masalah
tinggal menyesuaikan dengan karakteristik program paket tersebut dengan algortima yang
digunakan dalam pemecahan masalah.
3. Apabila masalah yang dihadapi sulit diselesaikan dengan bantuan program paket komputer,
maka pemecah masalah dapat menggunakan program komputer (misalnya basic, pascal,
fortran, atau program komputer lainnya). Jika pemecah masalah mahir mendesain program
sendiri, maka pemecah masalah dapat lebih leluasa dalam menggunakan metode numerik
untuk memecahka n masalah yang dihadapinya.
Di sisi lain, metode numerik merupakan semacam sarana yang efisien untuk mengenal
karakteristik komputer dan mendesain algoritma, diagram alur dan menulis program komputer
sendiri.
Metode numerik digunakan jika metode analitiktidak dapat digunakan lagi
Metode numerik merupakan pendekatan untuk mendapatkan pemecahan masalah yang
dapat dipertanggung jawabkan secara analitik
Pendekatan metode numerik merupakan analisis matematis
Metode numerik terdiri atas algoritma-algoritma yang dapat dihitung secara cepat dan
mudah karena berasal dari alogaritma pendekatan, maka Metode Numerik ini akan
memakai iterasi (pengulangan)
Nilai kesalahan merupakan hal paling utama untuk mengetahui seberapa baik metode
yang digunakan.
D. Pemakaian Metode Numerik
Pemakaian Metode Numerik biasanya dilakukan untuk menyelesaikan persoalan matematis yang
penyelesaiannya sulit didapatkan dengan menggunakan metode analitik, yaitu :
Sebelum komputer digunakan untuk penyelesaian komputasi, dilakukan dengan berbagai metode
yang memiliki kendala-kendala. Metode yang digunakan antara lain:
Metode Analitik, Solusi ini sangat berguna namun terbatas pada masalah sederhana.
Sedangkan Masalah real yang komplek dan non linier tidak dapat diselesaikan.
Metode Grafik, metode ini digunakan Sebagai pendekatan penyelesaian yang kompleks.
Kendalanya bahwa metode ini Tidak akurat, sangat lama, dan banyak membutuhkan
waktu.
Kalkulator dan Slide Rules, Penyelesaian numerik secara manual. Cara ini cukup lama
dan mungkin bisa terjadi kesalahan pemasukan data.
Dalam analisis numerik, metode Newton-Raphson merupakan metode yang paling dikenal untuk
mencari hampiran terhadap akar fungsi riil. Metode Newton-Raphson sering konvergen dengan
cepat, terutama bila iterasi dimulai “cukup dekat” dengan akar yang diinginkan. Namun bila
iterasi dimulai jauh dari akar yang dicari, metode ini dapat meleset tanpa peringatan.
Implementasi metode ini biasanya mendeteksi dan mengatasi kegagalan konvergensi. Metode ini
paling banyak digunakan dalam mencari akar – akar dari suatu persamaan.
Metode iterasi titik tetap adalah metode yang memisahkan x sedemikian sehingga f (x) = 0
ekuivalen dengan x = g(x). Selanjutnya p adalah suatu akar dari f (x) jika hanya jika p adalah
suatu titik tetap dari g (x).
Metode simpson merupakan metode integral numerik yang menggunakan fungsi polinominal
dengan order lebih tinggi. Metode simpson menggunakan tiga titik data (polinimonal order 2)
dan simpson menggunakan empat titik data (polinominal order 3). Jarak antara titik data tersebut
adalah sama.
Pada metode eliminasi Gauus‐Jorda kita membuat nol elemen‐elemen dibawah maupun di atas
diagonal utama suatu matriks. Hasilnya adalah matriks tereduksi yang berupa matriks diagonal
satuan (Semua elemen pada diagonal utama bernilai 1, elemen‐elemen lainnya nol).
G. Sistem Angka
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu
kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan angka adalah suatu tanda
atau lambang yang digunakan untuk melambangkan bilangan. Angka ialah suatu simbol atau
kelompok simbol. Contohnya, bilangan lima dapat dilambangkan menggunakan angka Hindu-
Arab "5". Jadi sistem angka (atau sistem pengangkaan) ialah sejenis rangka kerja yang mana satu
set nomor dilambangkan melalui angka secara konsisten. Menurut Muhammad Arif Tiro
(2008:63) suatu sistem angka adalah himpunan lambang dasar dan beberapa aturan untuk
Angka disebut juga digit. Angka tidak sama dengan bilangan, tetapi bilangan terdiri dari
angka-angka. Misal: “456” adalah lambang bilangan untuk empat ratus lima puluh enam yang
terdiri dari dua angka. Arti suatu angka dalam suatu lambang bilangan ditentukan oleh nilai
Berikut contoh nilai tempat yang membedakan nilai angka dalam bilangan basis 10.
Bilangan 123 mengandung: angka 1 yang mengandung arti 100, angka 2 yang mengandung arti
20, angka 3 yang mengandung arti 3. Jadi 123 dapat ditulis dalam bentuk panjang dengan
Bilangan adalah suatu idea. Sifatnya abstrak. Bilangan bukan simbol atau lambang.
Anggota himpunan jari, terdiri dari ibu jari, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan jari
kelingking. Jumlah anggota himpunan jari itu dinyatakan dengan bilangan. Bilangan tersebut
dinamakan “lima”.
Untuk membedakan bilangan yang satu dari yang lain, diperlukan nama. Misalnya nama
bilangan dari himpunan jari di atas adalah “lima”. Nama bilangan untuk himpunan kosong
adalah “nol”. Nama yang diberikan kepada bilangan tidak sama, tergantung pada bahasa yang
dipergunakan, misalnya: one (English), satu (Indonesia), siji (Jawa), Hiji (Sunda). Nama adalah
Sebuah bilangan bisa hanya diwakili oleh satu lambang seperti ketika kita menyebut
bilangan yang sudah kita kenal: nol diwakili oleh lambang 0, satu diwakili oleh lambang 1, dan
seterusnya. Namun, ada kalanya suatu bilangan dapat diwakili oleh beberapa lambang. Untuk
bilangan bulat, ketika kita ingin mendefinisikan bilangan 6 maka beberapa kemungkinan
lambang di bawah ini bisa dipergunakan. “6” (angka arab atau system angka berbasis 10), “110”
(system angka berbasis 2), “VI” (angka romawi) “4+2”, “18:3”, “3X2”.
Untuk bilangan pecahan, berikut beberapa nama yang diwakili oleh kumpulan lambang yang
Jadi, suatu bilangan selalu dinyatakan dengan lambang bilangan. Lambang bilangan
lambang itu bisa berbeda-beda untuk komunitas atau bahasa yang berbeda.
Nama atau lambang yang berbeda bisa menunjuk kepada nilai bilangan yang
sama.Sementara itu, nomor biasanya menunjuk pada satu atau lebih angka yang melambangkan
sebuah bilangan bulat dalam suatu barisan bilangan-bilangan bulat yang berurutan. Misalnya
kata ‘nomor 3′ menunjuk salah satu posisi urutan dalam barisan bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, …,
a) Sistem Bilangan
Sistem bilangan (numeral system) adalah sistem tulisan untuk mengungkapkan angka, yaitu
notasi matematis untuk mewakili nomor dari satu set tertentu, menggunakan angka atau
simbol-simbol lainnya secara konsisten.
Simbol "11" harus ditafsirkan sebagai simbol biner untuk tiga, simbol desimal untuk sebelas
atau simbol untuk nomor lainnya dalam basis yang berbeda.
Simbol ‘11’ dan ‘XI’ adalah simbol yang berbeda tetapi dapat mempunyai tafsir yang sama
yaitu sebagai representasi angka ‘sebelas’ jika simbol ‘11’ sebagai simbol desimal,
sedangkan simbol ‘XI’ sebagai simbol angka Romawi.
Nomor yang mewakili angka disebut nilainya
N = (a n a n−1 a n−2 … . a 0 ¿
Contoh :
N = (a n a n−1 a n−2 … . a 0 ¿ c
Bilangan biner atau bilangan dasar 2, dapat didefinisikan seperti formulasi di atas dengan
mengganti c dengan 2, sehingga diperoleh :
N = (a n a n−1 a n−2 … . a 0 ¿ 2
Contoh :
Algoritma
dan suatu bilangan β maka dapa dihitung b n , b n−1 , b0 dari β sebagai berikut :
b n=a n
b n−1=an−1 +b n β
b n−2=an−2 +b n−1 β
…………………………………
b 0=a 0+ b1 β
Algoritma ini banyak digunakan untuk menghitung konversi bilangan secara cepat, karena dalam
algoritma ini tidak terdapat pemakaian pangkat yang membuat kesalahan numerik menjadi lebih
besar
Contoh soal
b n=a n=1
b 2=a2 +b 3 β=1+1.2=3
Bilangan pecahan x secara umum dalam sistem bilangan dengan bilangan dasar k didefinisikan :
¿¿
Contoh :
Contoh :
¿ 0.5+ 0.125
¿ 0625
H. Pendekatan Dan Kesalahan
Kesalahan atau error atau galat adalah besarnya perbedaan atau selisih antara nilai taksiran
(hampiran/aproksimasi) dengan nilai sesungguhnya (eksak) yang diakibatkan oleh proses
pengukuran atau penggunaan aproksimasi.
Besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan secara kuantitatif dan
kualitatif. › Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kuantitatif disebut Kesalahan
Absolut.
Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif disebut dengan Kesalahan Relatif.
Kesalahan Numerik
Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses pendekatan. Kesalahan
numerik terjadi karena:
Kesalahan bawaan (inherent error), adalah kesalahan data ditimbulkan karena adanya
kesalahan pengukuran, kesalahan pencatatan atau tidak memahami hukum-hukum fisik
dari data yang diukur.
Kesalahan pembulatan (truncation error), adalah kesalahan terjadi karena adanya
pembulatan. Contoh : 3,142857143 dibulatkan menjadi 3,14.
Kesalahan pemotongan (truncation error), adalah kesalahan yang ditimbulkan pada saat
dilakukan pengurangan jumlah angka signifikan.
()
e
∈= ~ ∗100 %
x
Pada banyak permasalahan kesalahan fraksional sulit atau tidak bisa dihitung, karena nilai
eksaknya tidak diketahui.
Sehingga kesalahan fraksional dihitung berdasarkan nilai pendekatan yang diperoleh:
∈= ( ex )∗100 %
Di mana e pada waktu ke n adalah selisih nilai pendekatan ke n dan ke n-1
∈=
( xn )
x n− xn −1
∗100 %
e
||
∈= ~ ∗100 %
x
Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang diperoleh akan semakin
baik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Metode Numerik adalah teknik untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
diformulasikan secara matematik dengan cara operasi hitungan (arithmetic).
2. Sistem angka (atau sistem pengangkaan) ialah sejenis rangka kerja yang mana satu set
nomor dilambangkan melalui angka secara konsisten
3. Kesalahan numerik adalah kesalahan yang timbul karena adanya proses pendekatan.
Kesalahan numerik terjadi karena beberapa penyebab yaitu: Kesalahan bawaan (inherent
error) , Kesalahan pembulatan (truncation error) dan Kesalahan pemotongan (truncation
error)
B. Saran
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini dibuat sebagai
wadah untuk menambah wawasan tentang Metode Numerik secara umum.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari dosen mata
kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi kesempurnaan makalah ini.
Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Daftar Pustaka
http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/05/pengertian-metode-numerik-dan_13.html?m=1
file:///D:/folder%20data-data/New%20folder%20(3)/12-METODE_NUMERIK.pdf
file:///D:/folder%20data-data/New%20folder%20(3)/1-Sistem%20Bilangan%20dan
%20Kesalahan.pdf