Ringkasan Eksekutif Pengeluaran Dan Konsumsi Penduduk Indonesia September 2011 PDF

Katalog BPS : 3201013
Survei Sosial Ekonomi Nasional

National Socio-Economic Survey
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENGELUARAN DAN KONSUMSI
PENDUDUK INDONESIA
Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia
.id
go
Berdasarkan Hasil Susenas September 2011
s.
Based on September 2011 Susenas
p
.b
w
w
w
://
tp
ht
BADAN PUSAT STATISTIK

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
Survei Sosial Ekonomi Nasional
National Socio-Economic Survey
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENDUDUK INDONESIA
.id
go
s.
p
.b
w
w
w
://
tp
ht
RINGKASAN EKSEKUTIF
PENDUDUK INDONESIA

.id
ISSN: 2089 - 2438
Nomor Publikasi / Publication number: 4210.1204
go
Katalog BPS - BPS catalogue:3201013
Ukuran Buku / Book size: 17 cm x 24 cm
Naskah / Manuscript:
p s.
.b
Sub Direktorat Statistik Rumah Tangga

w
Sub Directorate of Household Statistics

w
w
Gambar Kulit / Cover Design:

://
Sub Direktorat Publikasi Statistik

tp
Sub Directorate of Compilation and Publication

ht
Diterbitkan oleh / Published by:

Badan Pusat Statistik, Jakarta – Indonesia
BPS – Statistics Indonesia
Dicetak oleh / Printed by:

.....................
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

May be cited with reference to the source
KATA PENGANTAR
______________________________________________________________
Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) merupakan salah satu survei yang
diselenggarakan oleh BPS setiap tahun. Data yang dihasilkan Susenas berupa
data berbagai aspek sosial ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup seperti
sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan kesempatan
kerja. Data tersebut sangat dibutuhkan oleh pemerintah sebagai informasi
pencapaian hasil program pembangunan dan untuk mengetahui seberapa jauh
program-program pembangunan yang diimplementasikan telah meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
.id
go
Seiring dengan meningkatnya frekuensi permintaan data konsumsi/pengeluaran
rumah tangga untuk penghitungan estimasi angka kemiskinan dan kebutuhan
s.
lintas sektor, maka pengumpulan data konsumsi/pengeluaran rumah tangga
p
mulai tahun 2011 dilaksanakan setiap triwulan.
.b
w
Publikasi yang lebih rinci hasil Susenas September 2011 disajikan dalam tiga
w
buku publikasi, yaitu Buku I: Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk

w
Indonesia, Buku 2: Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan

://
Provinsi, dan Buku 3: Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia dan

tp
Provinsi.
ht
Kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam mewujudkan publikasi
ini, baik langsung maupun tidak langsung, diucapkan terima kasih.
Jakarta, Maret 2012

KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
REPUBLIK INDONESIA
Dr. Suryamin, M.Sc

PREFACE
______________________________________________________________
The National Socio-Economic Survey (Susenas) is one of the survey carried out
by BPS every year. The result from Susenas are data on various aspecs of socio-
economic and subsistence such as food, clothing, shelter, education, health,
security, and employment. Such data are needed by the government as an
information of the achievements of the development programs, and to find out
to what extent national development program has improve the public welfare.
.id
Along with the increasing frequency of the consumption/expenditure data
go
demand for the calculation of poverty estimates and cross-sectoral needs, then
the collection of data consumption/expenditure beginning in 2011 conducted
every quarter.
p s.
.b
A more detailed publication of September 2011 Susenas is presented in three

w
publications, namely book 1: Expenditures for Consumption of Indonesia,

w
book 2: Consumption of Calorie and Protein of Indonesia, and book 3:

w
Expenditures for Consumption of Indonesia by Province.

://
tp
To all those who have participated, either directly or indirectly, in the endeavor
to realize this publication, we would like to say thank you.
ht
Jakarta, March 2012

BPS – STATISTICS INDONESIA
Dr. Suryamin, M.Sc

Chief Statistician
ORGANISASI PENULISAN
WRITING ORGANIZATION
_____________________________________________________________
Penanggung Jawab / Person in charge:
Dr. Hamonangan Ritonga, M.Sc
.id
Editor / Editors:
go
Nona Iriana, S.Si, M.Si
Ida Eridawaty Harahap, S.Si
s.
p
Krido Saptono, S.Si, M.Si
.b
w
w
Penulis / Authors :
w
://
Yaya Setiadi, SST, MM

tp
Tini Suhartini, S.Si

ht
Gaib Hakiki, SE
Maria Ulfa, SST
Pengolah Data / Data Processors :
Ahmad Azhari, S.Si

Ofi Ana Sari, SST

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
DAFTAR ISI / CONTENTS
_____________________________________________________________
Umum / General 1
Tujuan / Objective 2
Cakupan / Coverage 2
.id
Penjelasan Teknis / Technical Explanation 2
go
Pengeluaran Rumah Tangga / Household Expenditure 4
p s.
Konsumsi per Kapita Beberapa Komoditi Pokok / 10
.b
Consumption per Capita of Some Commodities

w
w
Konsumsi Kalori dan Protein / Consumption of Calorie And Protein 13

w
Distribusi Pendapatan / Income Distribution 18

://
tp
Tabel-Tabel Lampiran / Table Appendix 25

ht

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
___________________________________________________________________________________________________
RINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN

KONSUMSI PENDUDUK INDONESIA
EXECUTIVE SUMMARY OF CONSUMPTION AND

EXPENDITURE OF INDONESIA
Umum General
Survei Sosial Ekonomi Nasional National Socio Economic Survey (Susenas)
(Susenas) merupakan survei yang is a survey conducted by the BPS Statistics
diselenggarakan oleh Badan Pusat Indonesia aime to produce population’s socio-
.id
Statistik (BPS) yang bertujuan untuk economic data separated into core data
o
menghasilkan data sosial ekonomi (principal) and modules data (detailed). The
.g
penduduk berupa data kor (pokok) dan ps data are needed by the government as a
data modul (rinci). Data tersebut sangat monitoring tool for development programmes,
.b
dibutuhkan oleh pemerintah sebagai particularly in social indicator.

w
alat monitoring program pembangunan

w
khususnya di bidang sosial.

w
://
tp
Mulai tahun 2011, data Susenas kor Starting in 2011, Susenas core and
ht
dan modul konsumsi dilaksanakan consumption modules held every three months
setiap tiga bulan (triwulan), sedangkan (quarterly), while for the other modules are
untuk modul lainnya dikumpulkan collected every three years1. Beside for calculating
berulang setiap tiga tahun 1. Data the poverty rate, Susenas quarterly data is also
Susenas triwulanan selain digunakan needed for the calculation of GDP quarterly by
untuk penghitungan kemiskinan juga using household expenditure approach. The
diperlukan untuk penghitungan PDB/
1 Tiga Modul Susenas mencakup: a. Modul Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga, b. Modul Sosial,
Budaya, dan Pendidikan, c. Modul Kesehatan dan Perumahan
1
Three Susenas module include: a. Consumption and Expenditure Module, b. Social, Cultural, and Education Module,
and c. Health and Housing Module
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ----------------------------------------------------------
1
__________________________________________________________________________________________________
PDRB triwulanan. Pencacahan Susenas First Quarter Susenas 2011 enumeration held
2011 Triwulan I dilaksanakan pada in March, the Second Quarter held in June, the
Maret, Triwulan II pada Juni, Triwulan Third Quarter held in September, and the
III pada September dan Triwulan IV Fourth Quarter held in December 2011.
pada Desember 2011.
Jumlah sampel setiap triwulan The samples size of each quarter as many
adalah sebanyak 75 000 rumah tangga. as 75 000 households. Number of samples the
Jumlah sampel Susenas September September 2011 Susenas can be disseminated
2011 dapat disajikan baik pada tingkat both at national and provincial levels and can
nasional maupun provinsi dan dapat be disaggregated by urban-rural classification
dibedakan menurut perkotaan dan (urban and rural). In this book, the Third
.id
perdesaan. Dalam buku ini, disajikan Quarter Susenas 2011 called September 2011
o
hasil-hasil Susenas Triwulan III 2011 Susenas.
.g
disebut Susenas September 2011. ps
.b
Jumlah sampel Susenas September 2011 sebanyak 75 000 rumah tangga

w
Sample size of the September 2011 Susenas is 75 000 households

w
w
://
Tujuan Objective
tp
Tujuan penyusunan buku ini adalah The purpose of this book is to disseminate
ht
menyajikan data hasil Susenas data of the September 2011 Susenas in

September 2011 dalam bentuk ulasan analysis, graphs, and tables to ease data users
dan grafik serta tabel yang lebih ringkas in understanding the generated basic data.
untuk memudahkan pengguna data More detailed tables are also presented in the
dalam memahami data-data pokok yang appendix.
dihasilkan. Tabel yang lebih rinci juga
disajikan pada lampiran, yaitu data
konsumsi per kelompok barang dan
pengeluaran menurut provinsi.
---------------------------------------------------------- Executive Summary of the September 2011 National Socio-Economic Survey

2
___________________________________________________________________________________________________
Cakupan Coverage
Pembahasan hasil Susenas The results of the September 2011 Susenas
September 2011 dalam publikasi ini in this publication, is divided into several
dibagi menjadi beberapa pokok subjects namely household expenditure, per
bahasan yaitu pengeluaran rumah capita consumption of some staple commodities,
tangga, konsumsi per kapita beberapa consumption of calories and protein, and income
komoditas pokok, konsumsi kalori dan distribution.
protein, dan distribusi pengeluaran.
Pembahasan juga di lengkapi It is also equipped with data in March
dengan data bulan Maret 2011 sebagai 2011 as a comparison to observe its
.id
pembanding untuk melihat development. To observing comparison among
o
perkembangannya. Untuk melihat regions, some of the data and analysis are
.g
keterbandingan antar daerah, beberapa ps presented by province.
data dan ulasan disajikan menurut
.b
provinsi.
w
w
Penjelasan Teknis Technical Explanation

w
Konsumsi rumah tangga yang The household consumption covered by the

://
tp
dicakup dalam Susenas September 2011 September 2011 Susenas, was distinguished
ht
dibedakan atas konsumsi makanan dan into consumption of food and non food,
bukan makanan tanpa memperhatikan regardless source of the goods whether from
asal barang baik berasal dari pembelian, purchases, own production or gift. Meanwhile,
produksi sendiri maupun pemberian. household expenditure is focused on household
Untuk pengeluaran rumah tangga needs only, excluding expenses for business
terbatas pada pengeluaran untuk purposes or for other parties
kebutuhan rumah tangga saja, tidak
termasuk pengeluaran untuk keperluan
usaha atau yang diberikan kepada pihak
lain.
3
__________________________________________________________________________________________________
Data konsumsi/pengeluaran untuk The consumption/expenditure for food

konsumsi makanan dirinci menjadi 215 consumption are divided into 215 commodities,
komoditi, masing-masing dikumpulkan completed with quantity and value data.
data kuantitas dan nilainya. Sedangkan However the data on non food consumption are
untuk konsumsi bukan makanan pada collected with values data only, except for some
umumnya yang dikumpulkan hanya specific types of expenditures, such as on
data nilainya, kecuali untuk beberapa electricity, water, gas and fuel oil, are also
jenis pengeluaran tertentu, seperti collected its quantity.
penggunaan listrik, air, gas, dan bahan
bakar minyak (BBM), yang juga
dikumpulkan kuantitasnya.
.id
Pengeluaran untuk konsumsi Expenditures of food consumption is
o
makanan dihitung selama seminggu calculated during the last week, while the
.g
terakhir, sedangkan konsumsi bukan ps consumption of non food during the last month
makanan sebulan dan 3 (tiga) bulan and the last 3 (three) months. The consumption
.b
terakhir. Pengeluaran konsumsi expenditure on both food and non food are
w
makanan maupun bukan makanan converted into monthly average expenditure. The
w
(pengeluaran tiga bulan) selanjutnya figures of average consumption expenditure per

w
dikonversikan ke dalam pengeluaran capita presented in this publication is obtained

://
rata-rata sebulan. Angka-angka by dividing the total consumption of all

tp
konsumsi/pengeluaran rata-rata per households (both food and non food

ht
kapita yang disajikan dalam publikasi ini consumption) with the total population.
diperoleh dari hasil bagi jumlah
konsumsi seluruh rumah tangga (baik
konsumsi makanan maupun bukan
makanan) terhadap jumlah penduduk.
Pengeluaran makanan dihitung seminggu terakhir. Pengeluaran bukan makanan

dihitung sebulan dan tiga bulan terakhir
Expenditure for food was calculated for past week while for non food for past month
and past three months

4
___________________________________________________________________________________________________
Data konsumsi kalori dan protein The consumption data of calorie and
yang disajikan merupakan hasil protein represents the conversion result of
konversi zat gizi yang berpedoman nutrients based on several sources, namely:
pada beberapa sumber, yaitu
1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1. List of Food Stuff Composition,

Direktorat Gizi - Departemen Directorate of Nutrition - Ministry of
Kesehatan, 1981; Health, 1981;
2. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan 2. List of Nutrient Substance Composition of
Indonesia, Departemen Kesehatan, Indonesia Food Nutrition, Ministry of
.id
1995; Health, 1995;
3. Daftar Kandungan Gizi Bahan 3. List of Food Stuff Nutrition (based on a
o
.g
Makanan (berdasarkan hasil print- ps print-out), Center for Research and
out), Puslitbang Gizi-Bogor, 1996. Development of Nutrition, Bogor Ministry
.b
of Health, 1996
w
w
Faktor konversi untuk nama The conversion factors are not all available
w
makanan jadi yang digunakan tidak for the prepared food. Therefore similar
://
semuanya tersedia. Oleh karena itu estimates are made from the available food
tp
dibuat perkiraan dari makanan sejenis conversion (Annex Table 7).

ht
yang tersedia konversinya (Lampiran

Tabel 7).
Pengeluaran Rumah Tangga Household Expenditure

Data pengeluaran (dalam rupiah) Expenditure data (in rupiahs) by food and
yang dibedakan menurut kelompok non food groups can be used to observe the
makanan dan bukan makanan dapat population expenditure pattern. Based on the
digunakan untuk melihat pola expenditure data (as proxy of income data), it
5
__________________________________________________________________________________________________
pengeluaran penduduk. Berdasarkan can also be calculated inequality of population-

data pengeluaran (sebagai proksi data level income in certain area.
pendapatan) dapat pula dihitung tingkat
ketimpangan pendapatan penduduk di
suatu wilayah.
Pada kondisi pendapatan terbatas, In the condition of limited incomes, food needs
pemenuhan kebutuhan makanan akan fulfillment will be a top priority, so that in low-
menjadi prioritas utama, sehingga pada income household groups tend to allocate most of
kelompok masyarakat berpendapatan their income for buying food. Along with
rendah akan terlihat bahwa sebagian increasing the revenue, apparently it will gradually
.id
besar pendapatannya digunakan untuk shift in expenditure patterns decreasing share of
o
membeli makanan. Seiring dengan income spent on food and increasing portion of
.g
peningkatan pendapatan maka lambat ps income spent on non food.
laun akan terjadi pergeseran pola
.b
pengeluaran, yaitu penurunan porsi

w
pendapatan yang dibelanjakan untuk

w
makanan dan peningkatan porsi

w
pendapatan yang dibelanjakan untuk

://
tp
bukan makanan.
ht
Pola pengeluaran dapat digunakan Expenditure patterns can be used as a tool

sebagai salah satu alat untuk menilai to identify population welfare (economic) level
tingkat kesejahteraan (ekonomi) where the lower the percentage of food
penduduk, dimana semakin rendah expenditure compared to total expenditure, the
persentase pengeluaran untuk makanan better economic level of the population. Ernst
terhadap total pengeluaran maka Engel (1857) stated that in the condition of
semakin baik tingkat perekonomian indifferent taste, as income increase then
penduduk. Seperti hukum yang percentage of food expenditure would decrease,
dikemukakan oleh Ernst Engel (1857) this law was found by Engel based on the

6
___________________________________________________________________________________________________
bahwa bila selera tidak berbeda maka income and expenditure survey data.
persentase pengeluaran untuk makanan
menurun seiring dengan meningkatnya
pendapatan, hukum ini ditemukan Engel
dari perangkat data survei pendapatan
dan pengeluaran.
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan (Rupiah) menurut Jenis

Tabel Pengeluaran dan Daerah Tempat Tinggal, September 2011
Table 1 Monthly Average per Capita Expenditure (Rupiahs) by Type of Expenditure
and Urban-Rural Classification, September 2011
.id
Jenis Pengeluaran / Perkotaan / Perdesaan / Perkotaan + Perdesaaan /
Type of Expenditure Urban Rural Urban + Rural
o
.g
(1) (2) (3) (4)
1. Makanan/Food (Rp) 321 105
ps 250 003 285 413
(%) (43.94) (55.78) (48.46)
.b
2. Bukan Makanan (Rp) 409 727 198 211 303 548

w
Non Food (%) (56.06) (44.22) (51.54)

w
Jumlah (Rp) 730 833 448 215 588 961

w
Total (%) (100.00) (100.00) (100.00)

://
Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), September 2011

tp
Source: BPS, The September 2011 National Socio-Economic Surveys

ht
Pada Tabel 1 disajikan data Table 1 represents data on the percentage of

pengeluaran rata-rata per kapita dan the average expenditure per capita for food and
persentasenya untuk kelompok makanan non food groups by urban-rural classification in
dan bukan makanan menurut daerah September 2011. Based on the Projection of
tempat tinggal tahun 2011. Berdasarkan Indonesian Population in September 2011,
hasil proyeksi penduduk September 2011 Indonesia's population is 241.9 million people
jumlah penduduk Indonesia sebesar and based on the September 2011 Susenas the
241,9 juta jiwa dan berdasarkan hasil monthly average expenditure per capita of
Susenas September 2011 pengeluaran Indonesia's population was 588 961 rupiahs.
7
__________________________________________________________________________________________________
rata-rata per kapita sebulan penduduk A sum of 285 413 rupiahs or 48.46 percent of
Indonesia sebesar 588 961 rupiah. the expenditures was used for fulfilling food needs
Sebesar 285 413 rupiah atau 48,46 and the rest of 303 548 rupiahs or 51.54
persen dari pengeluaran digunakan untuk percent was used for non food needs.
kebutuhan makanan dan sisanya sebesar
303 548 rupiah atau 51,54 persen
digunakan untuk kebutuhan bukan
makanan.
Bila dilihat menurut daerah tempat By urban-rural classification, percentage of
tinggal, persentase pengeluaran population expenditure in urban areas tend to
.id
penduduk di perkotaan cenderung sudah shift to the secondary/tertiary (non food) needs,
beralih ke kebutuhan sekunder/tersier which the percentage for food only at 43.94
o
.g
(bukan makanan), dimana persentase ps percent, far lower than in rural areas with
untuk makanan hanya sebesar 43,94 percentage of 55.78 percent. This may indicate
.b
persen, jauh lebih rendah dibandingkan that the level of welfare of population in urban
w
di perdesaan dengan persentase sebesar areas is better than in rural areas.

w
55,78 persen. Hal ini dapat menunjukkan

w
bahwa tingkat kesejahteraan penduduk

://
di daerah perkotaan lebih baik jika

tp
dibandingkan dengan di perdesaan.

ht
Berdasarkan data pola pengeluaran, penduduk perkotaan lebih sejahtera

dibandingkan penduduk perdesaan
Based on the pattern of expenditure data at the level of welfare of population in urban
areas is better than in rural areas
Pengeluaran rata-rata per kapita The average expenditure per capita by

menurut kelompok barang pada bulan commodity group in March and September
Maret dan September 2011 dapat dilihat 2011 are shown in Table 2. Increasing of
pada Tabel 2. Peningkatan pengeluaran expenditure in the period of March and

8
___________________________________________________________________________________________________
pada periode Maret dan September 2011 September 2011 occurred only in six groups of
hanya terjadi di enam kelompok barang goods, namely cereals, meat, legumes, beverage
yaitu padi-padian, daging, kacang- stuffs, tobacco and betel (in the food groups),
kacangan, bahan minuman, tembakau and clothing, footwear, and headgear (in the
dan sirih (pada kelompok makanan), dan non food).
pakaian, alas kaki, dan tutup kepala (pada
kelompok non makanan).
Pengeluaran rata-rata per kapita The monthly average expenditure per capita
sebulan hasil Susenas September 2011 in September 2011 Susenas decreased 0.79
mengalami penurunan sebesar 0,79 percent compared to the March 2011. In the
.id
persen dibanding Maret 2011. Pada food group the decreasing was 2.77 percent and
o
kelompok makanan terjadi penurunan in non food group increasing was 1. 15 percent.
.g
sebesar 2,77 persen, sedangkan pada ps
kelompok bukan makanan terjadi
.b
kenaikan sebesar 1,15 persen.

w
w
w
Pengeluaran penduduk menurun hampir pada semua kelompok barang kecuali

://
padi-padian, daging, kacang-kacangan, bahan minuman, tembakau dan sirih, serta

pakaian, alas kaki dan tutup kepala.
tp
Population expenditure declined in nearly all commodity groups except for cereals,
ht
meat, legumes, beverages stuffs, tobacco and betel, as well as clothing, footwear
and headgear.
9
__________________________________________________________________________________________________
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan (Rupiah) menurut

Tabel Kelompok Barang, Maret dan September 2011
Table 2 Monthly Average Per Capita Expenditure (Rupiahs) By Commodity Group,
March and September 2011
Maret / September / Perubahan
Kelompok Barang / Commodity Group
March September Change
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian / Cereals 44 427 49 316 11.00

2. Umbi-umbian / Tubers 3 008 2 800 -6.91
3. Ikan / Fishs 25 369 24 289 -4.26
4. Daging / Meat 10 972 12 901 17.58
5. Telur dan susu / Egg and milk 17 106 16 855 -1.47
6. Sayur-sayuran / Vegetables 25 563 21 932 -14.20
7. Kacang-kacangan / Legumes 7 500 7 689 2.52
.id
8. Buah-buahan / Fruits 12 759 12 134 -4.90
9. Minyak dan lemak / Oil and fats 11 342 10 517 -7.27
o
10. Bahan minuman / Beverages stuffs 10 681 11 368 6.43
.g
11. Bumbu-bumbuan / Spices ps 6 268 5 998 -4.31
12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous food items 6 381 6 322 -0.92
13. Makanan dan minuman jadi / 81 536 69 560 -14.69
.b
Prepared food and beverages
14. Tembakau dan sirih / Tobacco and betel 30 647 33 732 10.07
w
Jumlah Makanan / Total of Food 293 556 285 413 -2.77

w
(49.45) (48.46)
w
15. Perumahan & fasilitas rumah tangga / 118 218 111 410 -5.76
://
Housing and household facilities

16. Barang dan jasa / Goods and services 106 413 105 814 -0.56
tp
17. Pakaian, alas kaki dan tutup kepala 11 987 40 997 242.01
ht
Clothing, footwear and headgear

18. Barang-barang yang tahan lama / Durable goods 44 657 28 018 -37.26
19. Pajak dan asuransi / Taxes and insurance 9 731 8 885 -8.69
20. Keperluan pesta dan upacara / 9 101 8 423 -7.45
Parties and ceremonies
Jumlah Bukan Makanan / Total of Non Food
300 108 303 548 1.15
(50.55) (51.54)
593 664 588 961 -0.79

Jumlah/Total (100.00) (100.00)

Source: BPS, The September 2011 National Socio-Economic Surveys

10
___________________________________________________________________________________________________
Pada tingkat provinsi terdapat variasi The composition of expenditure for food and
komposisi pengeluaran untuk makanan non food varies at province level. In Figure 1 can
dan bukan makanan yang cukup tinggi. be shown that only 16 provinces having
Pada Gambar 1 dapat dilihat ada 16 percentage of food expenditure below 50 percent,
provinsi yang persentase pengeluaran i.e. Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan
untuk makanannya di bawah 50 persen Riau, Kepulauan Bangka Belitung, DKI
yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI
Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bali,
Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi
Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Selatan, Sulawesi Tenggara, and Gorontalo.
Banten, Bali, Kalimantan Timur, This means that the population in the 16
.id
Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, provinces, in terms of the pattern of expenditure,
o
Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo. Hal were more prosperous than other provinces. The
.g
ini berarti bahwa penduduk di 16 ps lowest percentage of food expenditure (the highest
provinsi tersebut bila dilihat dari pola for non food) was in DKI Jakarta, amounting of
.b
pengeluarannya dapat dikatakan lebih 36.69 percent in September 2011 Susenas,

w
sejahtera dibandingkan provinsi lainnya. while the highest percentage of food expenditure
w
Persentase pengeluaran makanan (the lowest for non food) was in Papua, which is
w
terendah (tertinggi untuk bukan 60.66 percent.

://
tp
makanan) terdapat di DKI Jakarta, yaitu

ht
sebesar 36,69 persen pada Susenas

September 2011, sebaliknya persentase
pengeluaran makanan tertinggi (terendah
untuk bukan makanan) adalah di Papua,
yaitu sebesar 60,66 persen.
Berdasarkan pola pengeluaran, terdapat 16 provinsi dengan tingkat kesejahteraan

yang lebih baik dibandingkan provinsi lainnya
Based on expenditure patterns, there are 16 provinces of the welfare level is better
than other provinces
11
__________________________________________________________________________________________________
Aceh 55.64 44.36

Sumatera Utara 54.63 45.37
Sumatera Barat 53.41 46.59
Riau 50.45 49.55
Kepulauan Riau 43.11 56.89
Jambi 51.43 48.57
Sumatera Selatan 49.83 50.17
Kepulauan Bangka Belitung 47.38 52.62
Bengkulu 49.56 50.44
Lampung 52.58 47.42
DKI Jakarta 36.69 63.31
Jawa Barat 48.84 51.16
Banten 45.08 54.92
Jawa Tengah 48.91 51.09
DI Yogyakarta 39.48 60.52
.id
Jawa Timur 48.85 51.15
41.45 58.55
o
Bali
53.45 46.55
.g
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur 59.16
ps 40.84
Kalimantan Barat 54.95 45.05
Kalimantan Tengah 54.30 45.70
.b
Kalimantan Selatan 50.72 49.28

45.68 54.32
w
Kalimantan Timur
Sulawesi Utara 51.43 48.57
w
Gorontalo 48.32 51.68

w
Sulawesi Tengah 47.07 52.93

47.71 52.29
://
Sulawesi Selatan
Sulawesi Barat 53.88 46.12
tp
Sulawesi Tenggara 47.74 52.26

50.72 49.28
ht
Maluku
Maluku Utara 50.97 49.03
Papua 60.66 39.34
Papua Barat 51.99 48.01
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Makanan / Food
Makanan Bukan
Non Makanan / Non Food
Makanan

Source: BPS, the September 2011 National Socio-Economic Surveys
Persentase Konsumsi Makanan dan Bukan Makanan per Kapita Sebulan

Gambar menurut Provinsi, September 2011
1
Figure Percentage Monthly Consumption of Food and Non Food per Capita
by Province, September 2011

12
___________________________________________________________________________________________________
Konsumsi per Kapita Beberapa Per Capita Consumption of Several

Komoditi Pokok Food Items
Konsumsi rata-rata per kapita Weekly average of consumption per capita
seminggu untuk beberapa jenis bahan for some several food items can be shown in
makanan penting dapat dilihat pada Table 3. In the March and September 2011,
Tabel 3. Pada periode Maret dan various foodstuffs consumption have increased
September 2011 bahan makanan and decreased. A large percentage of increasing in
mengalami kenaikan dan penurunan consumption occurred in dried cassava commodity
konsumsi. Kenaikan konsumsi dengan of 100.00 percent, cow buffalo meat at 22.22
persentase cukup besar terjadi pada percent, cayenne pepper at 21.12, chilies at
.id
komoditas gaplek yaitu sebesar 100,00 11.85 and garlic amounted of 11.20 percent,
o
persen, daging sapi/ kerbau 22,22 while the largest percentage of decreasing in
.g
persen, cabe rawit 21,12 persen, cabe consumption was on duck/salted egg (48.75
ps
merah 11,85 persen, dan bawang putih percent), fresh corn with husk (41.67 percent),
.b
sebesar 11,20 persen, sedangkan and cassava (27.93 percent). Broiler/local

w
penurunan konsumsi yang cukup besar chicken meat and soybean commodities has not
w
w
terjadi pada komoditas telur changed from March to September 2011,

://
itik/manila/asin (48,75 persen), jagung respectively 0.083 and 0.001 kg per capita per
tp
basah berkulit (41,67 persen), dan ketela week.

ht
pohon (27,93 persen). Komoditas daging

ayam ras/ kampung dan kacang kedelai
tidak mengalami perubahan dari Maret –
September 2011, masing-masing 0,083
dan 0,001 kg per kapita seminggu.
Hampir seluruh konsumsi bahan makanan yang mengandung karbohidrat

mengalami penurunan kecuali konsumsi gaplek
Nearly all the consumption of foods containing carbohydrate consumption has
decreased except for dried cassava
13
__________________________________________________________________________________________________
Konsumsi beras lokal/ketan per In the September 2011 Susenas,

kapita seminggu berdasarkan data consumption of local rice/sticky rice per capita
Susenas September 2011 sebesar 1,677 per week was 1.677 kg (not including
kg (tidak termasuk beras/ketan yang rice/sticky rice that comes from prepared foods).
berasal dari makanan jadi). Apabila Compared to the previous quarter per capita rice
dibandingkan dengan triwulan sebelum- consumption decreased by 2.56 percent. In
nya, konsumsi beras per kapita turun addition to the consumption of rice, nearly all
sebesar 2,56 persen. Selain konsumsi foods containing carbohydrates, namely fresh
beras, hampir seluruh bahan makanan corn with husk, dry shelled corn, and sweet
yang mengandung karbohidrat yaitu potatoes has decreased, while consumption has
jagung basah berkulit, jagung pocelan/ increased only dried cassava.
.id
pipilan, ketela pohon, dan ketela rambat
o
mengalami penurunan, sedangkan yang
.g
mengalami peningkatan hanya konsumsi ps
gaplek.
.b
Konsumsi daging sapi/kerbau Consumption of cow buffalo meat had a

w
mengalami peningkatan sebesar 22,22 change of 22.22 percent, from 0.009 kg to

w
persen, dari 0,009 kg menjadi 0,011 kg 0.011 kg per capita per week. Changes also
w
per kapita seminggu. Perubahan yang occur in high enough chili commodities by
://
tp
cukup tinggi terjadi juga pada komoditas 21.12 per cent ie from 0.232 to 0.281, red
ht
cabe rawit sebesar 21,12 persen yaitu dari chillies for 11.85 percent ie from 0.287 to
0,232 menjadi 0,281, cabe merah sebesar 0.321 and garlic for 11.20 per cent ie from
11,85 persen yaitu dari 0,287 menjadi 0.259 to 0.288. This happens because in the
0,321 dan bawang putih sebesar 11,20 month of September 2011 is the fasting month
persen yaitu dari 0,259 menjadi 0,288. and Eid al-Fitr so many people who consume
Hal ini terjadi karena pada bulan a greater numbers than usual.
September 2011 merupakan bulan puasa
dan hari Raya Idul Fitri sehingga banyak
masyarakat yang mengkonsumsi dengan
jumlah yang lebih banyak dari biasanya.

14
___________________________________________________________________________________________________
Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu Beberapa Komoditi Pokok,

Tabel Maret dan September 2011
3
Table Weekly Average Per Capita Consumption of Several Food Items,
March and September 2011
Satuan
Jenis Bahan Makanan / Maret / September / Perubahan /
Unit of
Food Items March September Change
Quantity
(1) (2) (3) (4) (4)
1. Beras lokal/ketan / Rice Kg 1.721 1.677 -2.56

2. Jagung basah berkulit Kg 0.012 0.007 -41.67
Fresh corn with husk
3. Jagung pocelan/pipilan Kg 0.023 0.021 -8.70
Dry shelled corn
4. Ketela pohon / Cassava Kg 0.111 0.080 -27.93
5. Ketela rambat / Sweet potatoes Kg 0.055 0.048 -12.73
6. Gaplek / Dried cassava Kg 0.002 0.004 100.00
.id
7. Ikan dan udang segar1)
Fresh fish and shrimp Kg 0.282 0.261 -7.45
o
8. Ikan dan udang diawetkan Ons 0.486 0.450 -7.41
.g
Canned fish and shrimp
9. Daging sapi/kerbau / Kg ps 0.009 0.011 22.22
Cow buffalo meat
10. Daging ayam ras/kampung Kg 0.083 0.083 0.00
.b
Broiler / local chicken meat

11. Telur ayam ras/kampung2) Kg 0.199 0.181 -9.05
w
Chicken egg
w
12. Telur itik/manila/asin Butir 0.080 0.041 -48.75

Duck /salted egg
w
13. Susu kental manis / (397 gr) 0.063 0.059 -6.35

Canned liquid milk
://
14. Susu bubuk kaleng/bayi Kg 0.040 0.035 -12.50

tp
Canned baby powder milk

15. Bawang merah / Onion Ons 0.453 0.491 8.39
ht
16. Bawang putih / Garlic Ons 0.259 0.288 11.20

17. Cabe merah / Chilies Ons 0.287 0.321 11.85
18. Cabe rawit / Cayenne pepper Ons 0.232 0.281 21.12
19. Kacang Kedelai / Soybean Kg 0.001 0.001 0.00
20. Tahu / Soybean curd Kg 0.142 0.132 -7.04
21. Tempe / Fermented soybean cake Kg 0.140 0.134 -4.29
22. Minyak kelapa/goreng/jagung Liter 0.195 0.197 1.03
Coconut/maize/other frying oil
23. Kelapa / Coconut Butir 0.143 0.130 -9.09
24. Gula pasir / Sugar Ons 1.416 1.346 -4.94
25. Gula merah / Brown sugar Ons 0.139 0.123 -11.51
Sumber: BPS, Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), Maret dan September 2011
Source: BPS, the March and September 2011 National Socio-Economic Surveys
Catatan: 1)Ikan segar meliputi: ikan darat, laut, dan udang.
2)Satu butir telur ayam kampung diperkirakan beratnya 0,05 Kg.
Note: 1) Fresh fish containing: fish from land, sea, and shrimp.
2) One unit chicken egg estimated weight of 0.05 Kg.
15
__________________________________________________________________________________________________
Konsumsi tahu dan tempe yang Consumption of tofu and fermented soybean
merupakan bahan protein nabati yang cake which is a main ingredient of vegetable
utama bagi sebagian besar penduduk protein for most of Indonesia’s population has
Indonesia justru mengalami penurunan. decreased. Consumption of tofu fell by 7.04
Konsumsi tahu turun sebesar 7,04 percent, from 0.142 kg to 0.132 kg per week.
persen dari 0,142 kg menjadi 0,132 kg Fermented soybean cake consumption was also
per minggu. Konsumsi tempe juga decreased by 4.29 percent, from 0.140 kg to
mengalami penurunan yakni sebesar 4,29 0.134 kg per week. Turned out to decrease the
persen yaitu dari 0,140 kg menjadi 0,134 consumption of two food ingredients that
kg per minggu. Ternyata penurunan soybean is not followed by an increase in the
.id
konsumsi dua bahan makanan yang consumption of soybean in the form of granules,
berbahan dasar kedelai tersebut tidak soybean consumption has not changed from
o
.g
diikuti oleh kenaikan konsumsi kedelai ps March 2011.
dalam bentuk butiran, konsumsi kedelai
.b
tidak mengalami perubahan dari bulan

w
Maret 2011.
w
w
://
tp
ht

16
___________________________________________________________________________________________________
Konsumsi Kalori dan Protein Consumption of Calorie and Protein

Angka kecukupan konsumsi kalori The adequacy rate of calorie and protein
dan protein penduduk Indonesia per consumption per capita of Indonesia's
kapita per hari berdasarkan Widyakarya population per day based on the National
Nasional Pangan dan Gizi VIII (2004) 2
Food and Nutrition Widyakarya VIII
yaitu 2000 kkal dan 52 gram protein. (2004)2 is 2000 kcal and 52 grams of
Tingkat kecukupan kalori dan protein protein. Adequacy level of calorie and protein
adalah salah satu indikator yang dapat level is an indicator that can be used to
digunakan untuk mengukur tingkat measure the level of the population welfare.
kesejahteraan penduduk.
.id
Hasil Susenas September 2011 The September 2011 Susenas showed that
o
.g
menunjukkan rata-rata konsumsi kalori the average daily per capita calorie consumption
per kapita sehari 1 852,84 kkal dan
ps was 1 852.84 kcal per capita and daily
konsumsi protein perkapita sehari consumption of protein was 53.12 grams.
.b
w
53,12 gram. Berdasarkan pada batas Based on standards limit of adequacy in calorie
w
standar kecukupan konsumsi kalori dan and protein consumption per capita per day as
w
protein per kapita sehari seperti previous described, the average of calorie
://
dijelaskan sebelumnya, maka rata-rata consumption in September 2011 Susenas was

tp
konsumsi kalori penduduk berdasarkan below the calorie consumption adequacy (see
ht
Susenas September 2011 dibawah Table 4).

angka kecukupan konsumsi kalori (lihat
Tabel 4).
Berdasarkan daerah tempat tinggal, Based on urban-rural classification,

rata-rata konsumsi kalori di daerah average of calorie consumption in rural areas
2 Hardiansyah dan Victor Tambunan: Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, dan Serat Makanan,
Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII, Jakarta, 17-19 Mei 2004, LIPI-Jakarta.
2 Hardiansyah and Victor Tambunan: Sufficiency Rate for Energy, Protein, Fat, and Fiber Foods, National Food and
Nutrition Widyakarya VIII, Jakarta, 17-19 May, 2004, LIPI Jakarta.
17
__________________________________________________________________________________________________
perdesaan (1 883,82 kkal) maupun (1 883.82 kcal) and urban (1 821.62 kcal)
daerah perkotaan (1 821,62 kkal) belum has not met standart of adequacy of calorie
memenuhi standar kecukupan intake. Table 4 shows that average of calorie
konsumsi kalori. Pada Tabel 4 terlihat consumption in rural areas was higher if
bahwa rata-rata konsumsi kalori di compared with urban areas in the food groups,
daerah perdesaan lebih tinggi such as cereal, tubers, vegetables, and fruits
dibandingkan perkotaan pada which are basically can be cultivated and
kelompok makanan seperti padi-padian acquired more easily and cheaply in rural
umbi-umbian, sayur-sayuran dan buah- areas. In contrary, the meat group, eggs and
buahan yang pada dasarnya kelompok milk, miscellaneous food items as well as
.id
makanan tersebut dapat dibudidayakan prepared food and beverages in urban areas
dan diperoleh lebih mudah dan murah was higher calorie intake than those in rural
o
.g
di perdesaan. Sebaliknya pada ps areas.
kelompok makanan daging, telur dan
.b
susu, konsumsi lainnya serta makanan

w
dan minuman jadi di daerah perkotaan

w
lebih tinggi konsumsi kalorinya

w
dibandingkan di perdesaan.
://
tp
Konsumsi kalori belum memenuhi standar kecukupan namun konsumsi protein

ht
sudah memenuhi standar

Consumption of calories has not met the adequacy standards but already meet the
standard protein intake

18
___________________________________________________________________________________________________
Rata-Rata Konsumsi Kalori (Kkal) dan Protein (Gram) per Kapita Sehari
menurut Kelompok Makanan dan Daerah Tempat Tinggal,
Tabel 4 September 2011
Table Average Daily Per Capita Consumption of Calorie (Kcal) and Protein (Grams)
By Food Items and Urban-Rural Classification, September 2011
Kalori (kkal) – Calorie (Kcal) Protein (gram) – Protein (grams)

Kelompok Makanan /
Food Group Kota / Desa / Kota+Desa/ Kota / Desa / Kota+Desa/
Urban Rural Urban+Rural Urban Rural Urban+Rural
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1. Padi-padian / Cereals 800 .58 985 .28 893 .30 18 .77 23 .13 20 .96
2. Umbi-umbian / Tubers 18 .46 53 .44 36 .02 0 .20 0 .39 0 .30
3. Ikan / Fish 42 .71 48 .48 45 .61 7 .31 8 .02 7 .66
4. Daging / Meat 55 .15 33 .31 44 .19 3 .52 2 .01 2 .76
5. Telur dan susu / Eggs and milk 64 .56 39 .97 52 .21 3 .69 2 .42 3 .06
.id
6. Sayur-sayuran / Vegetables 33 .48 41 .53 37 .52 1 .98 2 .69 2 .34
7. Kacang-kacangan / Legumes 55 .83 45 .56 50 .67 5 .41 4 .29 4 .85
o
8. Buah-buahan / Fruits 32 .53 35 .24 33 .89 0 .37 0 .38 0 .37
.g
9. Minyak dan lemak / Oil and fats 226 .91 232 .79
ps 229 .86 0 .20 0 .36 0 .28
10. Bahan minuman / Beverages stuffs 88 .04 99 .39 93 .74 1 .01 1 .07 1 .04
11. Bumbu-bumbuan / Spices 16 .30 15 .50 15 .90 0 .70 0 .68 0 .69
.b
12. Konsumsi lainnya / 60 .55 47 .33 53 .91 1 .24 0 .97 1 .11

w
Miscellaneous food items

w
13. Makanan dan minuman jadi 326.53 206 .00 266 .02 10 .00 5 .44 7 .71
Prepared food and beverages
w
://
Jumlah/Total 1 821.62 1 883.82 1.852 .84 54 .40 51 .85 53 .12

tp

ht
Hal yang berbeda ditunjukkan pada Different pattern was shown in the average
rata-rata konsumsi protein di perkotaan of protein consumption in urban areas, which
yang sudah memenuhi standar has already met the standards of adequacy of
kecukupan konsumsi protein per kapita protein intake per capita per day amounting of
sehari yaitu sebesar 54,40 gram. Untuk 54.40 grams. For rural areas are still under of
daerah perdesaan masih berada di caloric of adequacy standards, which amounted
bawah standar kecukupan kalori, yaitu to 51.85 grams per capita per day. Table 4
sebesar 51,85 gram per kapita sehari. shows that the average of protein consumption
19
__________________________________________________________________________________________________
Pada Tabel 4 terlihat bahwa rata-rata in urban areas was higher if compared to rural
konsumsi protein di daerah perkotaan areas, particularly in the food and beverages.
lebih tinggi bila dibandingkan dengan This matter in line with the amount of
perdesaan terutama pada kelompok consumption of prepared food and beverages
makanan dan minuman jadi. Hal ini was in urban than those in rural areas.
seiring dengan besarnya konsumsi
makanan dan minuman jadi di
perkotaan daripada di perdesaan.
Tabel 5 menyajikan rata-rata Table 5 presented the average of calorie and
konsumsi kalori dan protein penduduk protein consumption of population in Indonesia
Indonesia dan provinsi berdasarkan and province in March and September 2011
.id
Susenas Maret dan September 2011. Susenas. Nationally, the standard of adequacy
o
Secara nasional standar kecukupan of calorie consumption has not been met yet, but
.g
konsumsi kalori belum terpenuhi, ps there were 3 (three) provinces having fulfilled
namun ada 3 (tiga) provinsi yang sudah the adequacy standard of calorie consumption,
.b
mencapai standar kecukupan konsumsi i.e. Sumatera Barat, Bali, and Nusa
w
kalori yaitu Sulawesi Barat, Bali, Nusa Tenggara Barat while the other 30 provinces
w
Tenggara Barat, sementara itu 30 had not fulfilled the adequacy standard of
w
provinsi lainnya belum mencapai calories consumption yet. The province having
://
standar kecukupan kalori. Provinsi the highest average of calorie consumption in

tp
dengan rata-rata konsumsi kalori September 2011 was Sulawesi Barat with 2
ht
tertinggi pada Susenas September 2011 088.83 kcal, while the lowest was Papua
adalah Provinsi Sulawesi Barat sebesar Barat with 1 691.42 kcal.
2 088,83 kkal, sedangkan yang paling
rendah adalah Papua Barat yaitu
1 691,42 kkal.
Secara nasional, standar kecukupan kalori belum terpenuhi, namun ada 3 provinsi
yang sudah mencapai standar kecukupan konsumsi kalori
Nationally, calorie adequacy standards were not met, but there are three provinces
that have reached the standard of sufficiency of calorie consumption

20
___________________________________________________________________________________________________
Tabel yang sama juga menunjukkan The same table also showed that nationally
bahwa secara nasional rata-rata the average of calorie consumption showed
konsumsi kalori menunjukkan decreasing of 5.08 percent (from 1 952.01 kcal
penurunan sebesar 5,08 persen (dari to 1 852.84 kcal) in the last six months. By
1 952.01 kkal menjadi 1 852,84 kkal) provinces, only two provinces that the average of
dalam enam bulan terakhir. Dilihat calorie consumption is increasing in Sulawesi
menurut provinsi, hanya dua provinsi Barat (5.76 percent), and Kepulauan Riau
yang rata-rata konsumsi kalorinya (1.16 percent).
mengalami pening-katan yaitu di
Sulawesi Barat (5,76 persen), dan
Kepulauan Riau (1,16 persen).
o .id
Rata-rata konsumsi kalori dan protein mengalami penurunan masing-masing
.g
sebesar 5,08 persen dan 5,56 persen
ps
The average consumption of calories and protein decreased respectively by 5.08
percent and 5.56 percent
.b
w
w
Pada Susenas September 2011, On September 2011 Susenas, the national

w
secara nasional sudah mencukupi standard is adequate protein consumption per

://
standar kecukupan konsumsi protein capita adequacy day, but some provinces have
tp
per kapita sehari, tetapi untuk beberapa not met that standard. The province having the
ht
provinsi standar itu belum terpenuhi. highest average of protein consumption in

Rata-rata konsumsi protein tertinggi September 2011 was Sulawesi Barat with
pada September 2011 adalah Provinsi 60.88 grams, while the lowest was Papua with
Sulawesi Barat sebesar 60,88 gram, 40.38 grams.
sedangkan yang paling rendah adalah
Provinsi Papua sebesar 40,38 gram.
Provinsi yang belum mencapai Provinces had not fulfilled the adequacy
standar kecukupan konsumsi protein standard of protein consumption per capita per
per kapita sehari sebanyak 12 provinsi day yet there were 12 provinces, i.e. Bengkulu
21
__________________________________________________________________________________________________
yaitu Bengkulu (51,92 gram), Jawa (51,92 grams), Jawa Timur (50,86 grams),
Timur (50,86 gram), Nusa Tenggara Nusa Tenggara Timur (50,55 grams), DI
Timur (50,55 gram), DI Yogyakarta Yogyakarta (49,89 grams), Maluku (49,77
(49,89 gram), Maluku (49,77 gram), grams), Jawa Tengah (49,70 grams),
Jawa Tengah (49,70 gram), Sulawesi Sulawesi Tengah (49,43 grams), Papua Barat
Tengah (49,43 gram), Papua Barat (48,52 grams), Lampung (48,47 grams),
(48,52 gram), Lampung (48,47 gram), Gorontalo (47,52 grams), Maluku Utara
Gorontalo (47,52 gram), Maluku Utara (44,84 grams), and Papua (40,38 grams).
(44,84 gram), dan Papua (40,38 gram).
Secara nasional, pada September Nationally, in September 2011 the
.id
2011 rata-rata konsumsi protein average of protein consumption showed a
menunjukkan penurunan sebesar 5,56 decline of 5.56 percent compared to March
o
.g
persen dibandingkan Maret 2011. ps 2011. When viewed by province, the average of
Apabila dilihat menurut provinsi, rata- protein consumption in 31 provinces has
.b
rata konsumsi protein di 31 provinsi decreased, and the largest declines occurred in
w
mengalami penurunan, dan penurunan the province of Gorontalo at 10.09 percent

w
tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo (from 52.85 grams to 47.52 grams). While
w
sebesar 10,09 persen (dari 52,85 gram the 2 (two) other provinces, the average of
://
menjadi 47,52 gram). Sedangkan di 2 protein consumption has increased with 8.50
tp
(dua) provinsi lainnya, rata-rata percent (from 56.11 grams to 60.88 grams) in
ht
konsumsi protein mengalami Sulawesi Barat and Kepulauan Riau at 1.56

peningkatan sebesar 8,50 persen (dari percent (from 57,06 grams to 57.95 grams).
56,11 gram menjadi 60,88 gram) di
Provinsi Sulawesi Barat dan Provinsi
Kepulauan Riau sebesar 1,56 persen
(dari 57,06 gram menjadi 57,95 gram).
Walau rata-rata konsumsi protein mengalami penurunan sebesar 5,56 persen tetapi
standar kecukupan konsumsi protein sudah terpenuhi.
Although the average of protein consumption decreased by 5.56 percent but the
protein intake adequacy standards are met.

22
___________________________________________________________________________________________________
Rata-Rata Konsumsi Kalori (Kkal) dan Protein (gram) per Kapita

Tabel Sehari menurut Provinsi, Maret dan September 2011
5
Table Average Daily Per Capita Consumption of Calorie (Kcal) and Protein (grams)
By Province, March and September 2011
Kalori (kkal) – Calorie (kcal) Protein (gram) – Protein (grams)

Provinsi
Province Maret/ September/ Perubahan Maret/ September/ Perubahan
March September Change March September Change
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
01 Aceh 1 962.62 1 877.52 -4.34 55.58 53.63 -3.51
02 Sumatera Utara 1 993.59 1 880.89 -5.65 57.58 54.51 -5.33
03 Sumatera Barat 2 082.06 1 944.79 -6.59 56.89 53.32 -6.28
04 Riau 2 020.46 1 861.54 -7.87 57.71 53.17 -7.87
05 Kep. Riau 1 895.49 1 917.46 1.16 57.06 57.95 1.56
06 Jambi 1 960.08 1 891.84 -3.48 54.56 53.14 -2.60
.id
07 Sumatera Selatan 1 999.53 1 880.40 -5.96 55.86 52.11 -6.71
08 Kep. Bangka Belitung 1 831.20 1 792.08 -2.14 54.90 53.14 -3.21
o
09 Bengkulu 1 988.76 1 876.67 -5.64 55.93 51.92 -7.17
.g
10 Lampung 1 967.20 1 810.52 -7.96 52.82 48.47 -8.24
11 DKI Jakarta 1 880.46 1 873.15
ps
-0.39 61.35 59.45 -3.10
12 Jawa Barat 1 978.76 1 875.91 -5.20 58.17 54.56 -6.21
.b
13 Banten 1 987.55 1 953.57 -1.71 59.20 57.38 -3.07
14 Jawa Tengah 1 893.82 1 774.95 -6.28 53.42 49.70 -6.96
w
15 DI Yogyakarta 1 832.26 1 752.15 -4.37 53.81 49.89 -7.28

w
16 Jawa Timur 1 886.85 1 773.76 -5.99 54.17 50.86 -6.11

17 Bali 2 131.76 2 037.64 -4.42 61.65 60.24 -2.29
w
18 Nusa Tenggara Barat 2 061.86 2 003.91 -2.81 60.06 57.80 -3.76

://
19 Nusa Tenggara Timur 1 952.14 1 949.30 -0.15 52.30 50.55 -3.35

20 Kalimantan Barat 1 960.78 1 926.24 -1.76 55.85 54.88 -1.74
tp
21 Kalimantan Tengah 2 060.51 1 860.24 -9.72 60.73 55.22 -9.07

ht
22 Kalimantan Selatan 2 104.54 1 980.80 -5.88 62.22 58.17 -6.51

23 Kalimantan Timur 1 813.49 1 723.22 -4.98 56.27 53.54 -4.85
24 Sulawesi Utara 1 978.53 1 914.33 -3.24 56.43 55.13 -2.30
25 Gorontalo 1 882.41 1 730.07 -8.09 52.85 47.52 -10.09
26 Sulawesi Tengah 2 014.43 1 830.08 -9.15 54.33 49.43 -9.02
27 Sulawesi Selatan 2 078.70 1 962.55 -5.59 60.81 57.89 -4.80
28 Sulawesi Barat 1 975.05 2 088.83 5.76 56.11 60.88 8.50
29 Sulawesi Tenggara 1 927.15 1 824.43 -5.33 56.82 53.14 -6.48
30 Maluku 1 926.86 1 833.07 -4.87 54.06 49.77 -7.94
31 Maluku Utara 1 780.10 1 692.24 -4.94 45.81 44.84 -2.12
32 Papua 1 806.23 1 692.07 -6.32 43.45 40.38 -7.07
33 Papua Barat 1 847.90 1 691.42 -8.47 51.03 48.52 -4.92
INDONESIA 1 952.01 1 852.84 -5.08 56.25 53.12 -5.56
23
__________________________________________________________________________________________________
Distribusi Pendapatan Income Distribution

Salah satu indikator ekonomi makro One of the macro-economic indicators to
untuk menilai tingkat ketidakmerataan assess the level of inequality population income
(ketimpangan) pendapatan penduduk was by using the Gini Index or the Gini Ratio
adalah dengan menggunakan Indeks Gini and the World Bank’s criteria. On the criteria
atau Gini Ratio berdasarkan kriteria Bank of the World Bank's, population is classified
Dunia. Pada kriteria Bank Dunia into three (3) classes, namely 40 percent low-
penduduk digolong- kan menjadi tiga (3) income population, 40 percent medium-income
kelas, yaitu 40 persen penduduk population and 20 percent high income
berpendapatan rendah, 40 persen population. Calculating of the Gini Index and
.id
penduduk berpendapatan sedang, dan 20 the World Bank's criteria in the data obtained
o
persen penduduk berpendapatan tinggi. Susenas no income so the calculation of income
.g
Dalam Susenas tidak diperoleh data ps distribution in the proxied by expenditure data.
pendapatan, maka penghitungan
.b
distribusi pendapatan di proksi dengan

w
data pengeluaran.
w
w
Data pengeluaran digunakan sebagai dasar penghitungan indikator ketimpangan

://
Indeks Gini dan kriteria Bank Dunia

tp
Expenditure data is used as the basis for calculating the Gini Index of inequality
indicators and criteria or the World Bank
ht
Tabel 6 menyajikan distribusi Table 6 presented the distribution of

pengeluaran penduduk per kapita dan population expenditure per capita and Gini
Indeks Gini di Indonesia pada Maret dan Index in Indonesia in March and September
September 2011. Dari tabel tersebut 2011. It was shown that in September 2011,
terlihat bahwa pada September 2011, 40 40 percent of the population having low
persen penduduk yang berpengeluaran expenditure received 17.67 percent of overall
rendah menerima 17,67 persen dari income. Based on inequality indicators of the
seluruh pengeluaran. Berdasarkan World Bank, the figures indicated that the level

24
___________________________________________________________________________________________________
indikator ketimpangan Bank Dunia, of inequality remain low since the group has
angka tersebut masih dalam tingkat received more than 17 percent of overall income.
ketimpangan yang rendah karena
kelompok tersebut menerima lebih dari
17 persen dari seluruh pengeluaran.
Distribusi Pengeluaran Penduduk per Kapita dan Indeks Gini

Tabel di Indonesia, Maret dan September 2011
Table 6 Distribution of per Capita Expenditure and the Gini Index
in Indonesia, March and September 2011
Daerah 40 % ber- 40 % ber- 20 % ber-
Tempat pengeluaran pengeluaran pengeluaran Indeks Gini
.id
Tinggal / Susenas 2011 rendah sedang tinggi
Urban-Rural 40 percent low- 40 percent medium 20 percent high
Gini Indeks
Classification expenditure expenditure expenditure
o
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
.g
Perkotaan / Maret / March 16.10 ps 34.79 49.11 0.42
Urban September / September 17.03 36.17 46.79 0.40
.b
Perdesaan / Maret / March 19.96 37.46 42.58 0.34
Rural September / September 20.4 38.23 41.36 0.33
w
w
Jumlah / Maret / March 16.85 34.73 48.42 0.41

Total September / September 17.67 35.89 46.45 0.39
w
://
tp
ht
Jika kelompok ini menerima kurang If this group received less than 12 percent
dari 12 persen dari seluruh pengeluaran, of all income, then categorized as high levels of
maka dikategorikan tingkat ketimpangan inequality and if more than 17 percent
yang tinggi dan bila lebih dari 17 persen considered low levels of inequality.
dikategorikan tingkat ketimpangan yang
rendah.
Apabila dibandingkan distribusi Comparing the distribution of population
pengeluaran penduduk per kapita antara expenditure per capita between March and
Susenas Maret dan September 2011 September 2011 Susenas showed that 40
25
__________________________________________________________________________________________________
terlihat bahwa penduduk yang termasuk percent of the population having low expenditure
40 persen berpengeluaran rendah decreased, from 16.85 percent to 17.67 percent.
mengalami peningkatan, yaitu dari 16,85 In the population group with medium
persen menjadi 17,67 persen. Pada expenditure also indicated a increasing, from
kelompok penduduk berpengeluaran 34.73 percent to 35.89 percent. On the contrary
sedang juga terlihat ada peningkatan for high expenditure population groups, there was
persentase, yaitu dari 34,73 persen an decreasing percentage from 48.42 percent to
menjadi 35,89 persen. Tidak demikian 46.45 percent. Increasing of the percentage on
halnya pada kelompok penduduk 40 percent of the population group with low and
berpengeluaran tinggi dimana terdapat medium expenditure occured in urban and rural
.id
penurunan persentase, yaitu dari 48,42 areas. This situation illustrated that the
persen menjadi 46,45 persen. distribution of population expenditure in both
o
.g
Peningkatan persentase pada 40 persen ps urban and rural areas have been deteriorated in
penduduk berpengeluaran rendah terjadi September 2011 compared to March.
.b
baik di daerah perkotaan maupun

w
perdesaan. Keadaan ini menggambarkan

w
bahwa distribusi pengeluaran penduduk

w
baik di perkotaan maupun di perdesaan

://
pada September 2011 cenderung

tp
membaik bila dibandingkan dengan

ht
kondisi Maret 2011.
Dalam enam bulan terakhir distribusi pengeluaran penduduk secara umum

cenderung membaik
In the last six months distribution of expenditure of the population in general tends
to improve
Membaiknya distribusi pengeluaran Deteriorating of the distribution of

penduduk juga dapat dilihat dari Indeks population expenditure can also be identified
Gini yang mengalami penurunan dari from the Gini Index decreased from 0.41 in

26
___________________________________________________________________________________________________
0,41 pada Maret 2011 menjadi 0,39 pada March 2011 to 0.39 in September 2011.
September 2011.
100
90
Persentase Pengeluaran / Percentage of Expenditure
80
70
60
.id
50
o
40
.g
30 ps
20
.b
10
w
w
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
w
Persentase Penduduk / Percentage of Population

://
tp
Kota / Urban Desa / Rural

ht

Distribusi Pengeluaran Penduduk Perkotaan dan Perdesaan,

Gambar September 2011
Figure 2 Distribution of Population Expenditure in Urban and Rural,
September 2011
Indeks Gini daerah perkotaan The Gini Index in urban and rural
dan perdesaan dapat dilihat pada areas presented in Figure 2. Based on the figure
Gambar 2. Berdasarkan gambar tersebut it can be observed that the inequality level of the
27
__________________________________________________________________________________________________
dapat diketahui bahwa ketimpangan expenditure distribution in urban areas was

distribusi pengeluaran di daerah larger than in rural areas. It was indicated by
perkotaan lebih besar dibandingkan the distance of the Lorenz curve for urban far
daerah perdesaan. Hal tersebut away from the ideal line3 which is the diagonal
ditunjukkan oleh lebih jauhnya kurva line.
Lorenz perkotaan dari garis ideal3, yaitu
garis diagonal.
Indeks Gini di perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan

Gini index in urban and rural areas has decreased
.id
Tabel 7 menggambarkan perbedaan Table 7 presented the differences of the
o
.g
tingkat ketimpangan pengeluaran expenditure inequality level among provinces. It
antarprovinsi. Berdasarkan tabel tersebut
ps was shown in the table that generally, the
dapat dilihat bahwa secara umum tingkat inequality level of the population expenditure in
.b
ketimpangan pengeluaran penduduk several provinces was included in the low category.
w
w
pada beberapa provinsi termasuk dalam The provinces with the lowest contribution of
w
kategori rendah. Provinsi dengan expenditure in the group of 40 percent

://
kontribusi pengeluaran yang paling population having low expenditure were 5

tp
rendah pada kelompok 40 persen provinces, namely DKI Jakarta, DI

ht
penduduk berpengeluaran rendah ada Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Selatan, and

sebanyak 5 provinsi, yaitu DKI Jakarta, Papua, with the lowest percentage was in DI
DI Yogyakarta, Gorontalo, Sulawesi Yogyakarta, which is 15.76 percent. The fifth
Selatan, dan Papua, dengan persentase provinces above mentioned were categorized as
paling rendah adalah DI Yogyakarta, province with medium level of inequality category.
yaitu sebesar 15,76 persen. Kelima While the provinces having high contribution in
provinsi tersebut dapat dikategorikan the group of 40 percent having low income were
3 Garis ideal adalah garis pada kurva lorentz yang menunjukkan tingkat pendapatan merata
3
Ideal line is a line on the lorentz curve that shows equitable distribution in income

28
___________________________________________________________________________________________________
sebagai provinsi dengan tingkat Sumatera Utara (21.64 percent) and Lampung
ketimpangan kategori sedang. Sedangkan (21.15 percent). In the group of low
provinsi yang mempunyai kontribusi expenditure 40 percent of the population, there
pengeluaran yang tinggi pada kelompok are 9 provincial expenditure has contributed
40 persen berpengeluaran rendah adalah less than the national contributions (17.67
Sumatera Utara (21,64 persen) dan percent).
Lampung (21,15 persen). Pada
kelompok 40 persen yang
berpengeluaran rendah terdapat 9
provinsi yang penduduknya mempunyai
.id
kontribusi pengeluaran lebih kecil dari
kontribusi nasional (17,67 persen).
o
.g
ps
Secara umum tingkat ketimpangan distribusi pengeluaran penduduk termasuk
.b
dalam kategori rendah

w
In general, the unequal distribution of expenditure included in the category of low

w
population
w
://
tp
ht
29
__________________________________________________________________________________________________
Perkiraan Persentase Pembagian Total Pengeluaran per Kapita dan

Tabel Gini Ratio menurut Provinsi, September 2011
Table 7 Estimated Percentage of the Total Distribution of Expenditure per Capita and
the Gini Index by Province, September 2011
Distribusi Pembagian Pengeluaran per Kapita/
Distribution of Expenditure per Capita Indeks Gini/
Provinsi/Province
40% Rendah/ 40% Sedang/ 20% Tinggi/ Gini Index
Low Medium High
(1) (2) (3) (4) (5)
Aceh 21.13 37.05 41.82 0.33
Sumatera Utara 21.64 38.76 39.59 0.31
Sumatera Barat 20.65 37.17 42.19 0.33
Riau 20.45 38.87 40.68 0.32
Kepulauan Riau 18.23 36.60 45.16 0.38
Jambi 19.00 38.66 42.34 0.35
.id
Sumatera Selatan 17.67 34.74 47.58 0.40
Kep. Bangka Belitung 21.01 38.32 40.68 0.32
o
Bengkulu 18.71 35.73 45.56 0.37
.g
Lampung 21.15 38.01
ps 40.85 0.32
DKI Jakarta 16.68 37.01 46.30 0.40
Jawa Barat 17.84 36.52 45.65 0.38
.b
Banten 17.05 36.46 46.49 0.39
Jawa Tengah 19.50 36.23 44.27 0.36
w
DI Yogyakarta 15.76 35.10 49.13 0.42

w
Jawa Timur 19.88 36.31 43.80 0.35

Bali 17.09 37.59 45.31 0.39
w
Nusa Tenggara Barat 19.11 35.56 45.33 0.37

://
Nusa Tenggara Timur 20.70 37.43 41.86 0.33

Kalimantan Barat 18.53 37.69 43.78 0.36
tp
Kalimantan Tengah 20.24 38.01 41.75 0.33

Kalimantan Selatan 18.97 38.05 42.98 0.35
ht
Kalimantan Timur 20.41 39.37 40.20 0.32

Sulawesi Utara 18.80 37.74 43.46 0.36
Gorontalo 16.93 36.02 47.05 0.40
Sulawesi Tengah 18.40 34.84 46.75 0.39
Sulawesi Selatan 16.09 34.13 49.78 0.43
Sulawesi Barat 17.93 37.82 44.23 0.37
Sulawesi Tenggara 17.52 36.55 45.94 0.39
Maluku 18.76 37.88 43.36 0.36
Maluku Utara 19.33 38.63 42.06 0.34
Papua 16.99 37.78 45.23 0.38
Papua Barat 17.03 39.49 43.48 0.37
INDONESIA 17.67 35.89 46.45 0.39


30
___________________________________________________________________________________________________
Indeks Gini dapat menggambarkan Gini Index is able to present the inequality
tingkat ketimpangan pendapatan/ level of the population income in certain area.
pengeluaran penduduk suatu wilayah. In September 2011Susenas, there were five
Berdasarkan Susenas September 2011 provinces having the Gini Index above the
sebanyak lima (5) provinsi memiliki national figure (0.39), namely Sumatera
Indeks Gini diatas angka nasional (0,39), Selatan (0,40), DKI Jakarta (0,40), DI
yaitu Sumatera Selatan (0,40), DKI Yogyakarta (0,42), Gorontalo (0,40), and
Jakarta (0,40), DI Yogyakarta (0,42), Sulawesi Selatan (0,43). Provinces with the
Gorontalo (0,40), dan Sulawesi Selatan highest Gini Index was Sulawesi Selatan,
(0,43). Provinsi dengan Indeks Gini which is 0.43, while the lowest was Sumatera
.id
tertinggi adalah Sulawesi Selatan yaitu Utara, amounting of 0.31. The situation
0,43 sedangkan yang terendah adalah indicated that the level of inequality in
o
.g
Sumatera Utara, yaitu sebesar 0,31. ps Sulawesi Selatan province was high, while in
Keadaan ini menunjukan bahwa tingkat Sumatera Utara was low meaning that the
.b
ketimpangan di Provinsi Sulawesi Selatan expenditure distribution was better compared

w
tergolong tinggi, sedangkan tingkat with other provinces.

w
ketimpangan di Provinsi Sumatera Utara

w
tergolong rendah atau distribusi

://
pengeluarannya lebih baik bila

tp
dibandingkan dengan provinsi lainnya.

ht
Indeks Gini tertinggi untuk provinsi sebesar 0,43 dan terendah 0,31
By provinces, the highest Gini Index of 0.43 and the lowest of 0.31
31

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
___________________________________________________________________________________________________
TABEL-TABEL LAMPIRAN
APPENDIX TABLES
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
33

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan (Rupiah) menurut
Tabel Kelompok Barang dan Daerah Tempat Tinggal, September 2011
1
Table Monthly Average Expenditure per Capita (Rupiahs) by Commodity Group
and Urban-Rural Classification, September 2011
Perkotaan +
Kelompok Barang Perkotaan Perdesaan Perdesaan
Commodity Group Urban Rural Urban + Rural
(1) (2) (3) (4)
1. Padi-padian / Cereals 44 954 53 645 49 316

2. Umbi-umbian / Tubers 2 036 3 558 2 800
3. Ikan / Fishs 25 159 23 427 24 289
4. Daging / Meat 16 086 9 742 12 901
5. Telur dan susu / Egg and Milk 22 123 11 628 16 855
6. Sayur-sayuran / Vegetables 21 767 22 097 21 932
7. Kacang-kacangan / Legumes 8 603 6 781 7 689
.id
8. Buah-buahan / Fruits 14 596 9 690 12 134
9. Minyak dan lemak / Oil and fats
go 10 587 10 448 10 517
10. Bahan minuman / Beverages stuffs 11 071 11 663 11 368
s.
11. Bumbu-bumbuan / Spices 6 210 5 787 5 998

p
12. Konsumsi lainnya / Miscellaneous food items 7 058 5 592 6 322

.b
13. Makanan dan minuman jadi / Prepared food and beverages 95 852 43 476 69 560
w
14. Tembakau dan sirih / Tobacco and betel 35 003 32 470 33 732
w
Jumlah Makanan / Total of Food 321 105 250 003 285 413
w
://
15. Perumahan & fasilitas rumah tangga / 154 030 69 129 111 410
tp
Housing and household facilities

16. Barang dan jasa / Goods and services 148 763 63 205 105 814
ht
17. Pakaian, alas kaki dan tutup kepala / 48 774 33 282 40 997
Clothing, footwear and headgear
18. Barang-barang yang tahan lama / Durable goods 33 872 22 211 28 018
19. Pajak dan asuransi / Taxes and insurance 13 447 4 360 8 885
20. Keperluan pesta dan upacara / Parties and ceremonies 10 841 6 024 8 423
Jumlah Bukan Makanan / Total of Non Food 409 727 198 211 303 548
Jumlah/Total 730 833 448 215 588 961
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ---------------------------------------------------------------------
35
Konsumsi dan Pengeluaran Rata-Rata per Kapita selama
Tabel Seminggu Terakhir menurut Jenis Makanan, September 2011
2
Table Weekly Average Consumption and Expenditure per Capita
by Food Items, September 2011
Jenis Makanan Satuan Banyaknya Nilai (Rp)

Food Items Unit Quantity Value
(1) (2) (3) (4)
A. PADI-PADIAN / CEREALS 11 507

1. Beras (lokal, kualitas, dll.) / Rice Kg 1.674 11 125
2. Beras ketan / Glutinous rice Kg 0.003 28
3. Jagung basah dengan kulit / Fresh corn with husk Kg 0.007 32
4. Jagung pipilan/beras jagung / Dryshelled corn/corn rice Kg 0.021 85
5. Tepung beras / Rice meal Kg 0.006 42
6. Tepung jagung (maizena) / Corn meal Kg 0.001 5
Kg
.id
7. Tepung terigu / Wheat flour 0.025 187
8. Lainnya / Others go Kg 0.000 3
B. UMBI-UMBIAN / TUBERS 653
s.
1. Ketala pohon/singkong / Cassava Kg 0.080 184
Kg
p
2. Ketela rambat/ubi jalar / Sweet potatoes 0.048 155

.b
3. Sagu (bukan dari ketela pohon) / Sago flour Kg 0.008 33

Kg
w
4. Talas/keladi / Taro 0.009 37

5. Kentang / Potatoes Kg 0.030 214
w
6. Gaplek / Dried cassava Kg 0.004 8

w
7. Tepung Gaplek (tiwul) / Flour dried cassava Kg 0.005 11

://
8. Tepung ketela pohon / Cassava flour Kg 0.001 5

tp
9. Lainnya / Others Kg 0.001 6

ht
C. IKAN / FISH 5 668

1. Ekor kuning / Yellow tail/fusiliers Kg 0.008 126
2. Tongkol/tuna/cakalang / Eastern tuna/skipjack tuna Kg 0.039 610
3. Tenggiri / Mackerel Kg 0.003 70
4. Selar / Trevallies Kg 0.011 162
5. Kembung / Indian mackerel Kg 0.027 462
6. Teri / Anchovies Kg 0.007 90
7. Bandeng / Milk fish Kg 0.021 336
---------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

36
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
8. Gabus / Snake head Kg 0.009 179

9. Mujair / Mozambique tilapia Kg 0.028 403
10. Mas / Common carp Kg 0.018 355
11. Lele / Catfish Kg 0.019 285
12. Kakap / Barramundi Kg 0.004 84
13. Baronang / Baronang Kg 0.001 24
15. Udang / Shrimp Kg 0.011 308
16. Cumi-cumi/sotong / Common squid/cuttle fish Kg 0.004 113
17. Ketam/kepiting/rajungan / Mud crab/swim crab Kg 0.001 25
.id
18. Kerang/siput / Cockle/snail Kg 0.002 22
19. Lainnya / Others go Kg 0.001 8
20. Kembung (peda) / Indian mackerel Ons / Ounce 0.050 110
s.
21. Tenggiri / Mackerel Ons / Ounce 0.005 15
p
22. Tongkol/tuna/cakalang / Eastern tuna/skipjack tuna Ons / Ounce 0.068 144

.b
23. Teri / Anchovies Ons / Ounce 0.115 369

Ons / Ounce
w
24. Selar /Trevallies 0.021 48

25. Sepat / Snakeskin gourame Ons / Ounce 0.031 84
w
26. Bandeng / Milk fishes Ons / Ounce 0.016 34

w
27. Gabus / Snake head Ons / Ounce 0.008 31

://
28. Ikan dalam kaleng / Canned fish Ons / Ounce 0.011 35

tp
29. Lainnya / Others Ons / Ounce 0.119 244

ht
30. Udang (ebi) / Shrimps Ons / Ounce 0.006 18

31. Cumi-cumi/sotong / Common squids Ons / Ounce 0.004 18
D. DAGING / MEAT 3 010
1. Daging sapi / Beef Kg 0.010 613
2. Daging kerbau / Buffalo meat Kg 0.001 46
3. Daging kambing / Lamb meat Kg 0.001 24
4. Daging babi / Pork Kg 0.005 155
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ----------------------------------------------------------------------
37
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
5. Daging ayam ras / Broiler meat Kg 0.071 1 577

6. Daging ayam kampung / Local chicken meat Kg 0.012 346
7. Daging unggas lainnya / Other poultry meat Kg 0.001 30
8. Daging lainnya / Other meat Kg 0.001 26
9. Dendeng / Dried beef Kg 0.000 8
10. Abon / Shredded fried meat Ons / Ounce 0.002 18
11. Daging dalam kaleng / Canned meat Kg 0.000 5
13. Hati / Liver Kg 0.002 44
14. Jeroan (selain hati) / Innards excluding liver Kg 0.001 20
.id
15. Tetelan / Trimming go Kg 0.001 30
16. Tulang / Bone (untrimmed) Kg 0.001 31
p s.
E. TELUR DAN SUSU / EGGS AND MILK 3 933

.b
1. Telur ayam ras / Broiler egg Kg 0.123 1 506

w
2. Telur ayam kampung / Local chicken egg Butir / Unit 0.058 90

w
3. Telur itik/manila / Duck egg Butir / Unit 0.041 58

w
4. Telur puyuh / Quail egg Butir / Unit 0.049 15

://
5. Telur lainnya / Other egg Butir / Unit 0.003 3

tp
6. Telur asin / Salted egg Butir / Unit 0.022 41

ht
7. Susu murni / Fresh milk Liter / Littre 0.003 23

8. Susu cair pabrik / Preserved milk 250 ml 0.020 81
9. Susu kental manis / Sweet canned liquid milk 397 gr 0.059 446
10. Susu bubuk / Canned powder milk Kg 0.012 757
11. Susu bubuk bayi / Baby powder milk 400 gr 0.023 820
12. Keju / Cheese Ons / Ounce 0.002 13
13. Hasil lain dari susu / Milk product Ons / Ounce 0.006 80
----------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

38
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
F. SAYUR-SAYURAN / VEGETABLES 5 118

1. Bayam / Spinach Kg 0.074 306
2. Kangkung / Swamp cabbage Kg 0.084 334
3. Kol/kubis / Cabbage Kg 0.030 119
4. Sawi putih (petsai) / Chinese cabbage Kg 0.017 77
5. Sawi hijau / Mustard greens Kg 0.027 120
6. Buncis / Beans Kg 0.015 74
7. Kacang panjang / String bean Kg 0.055 249
8. Tomat sayur / Tomato Ons / Ounce 0.362 205
9. Wortel / Carrot Kg 0.019 102
.id
10. Mentimun / Cucumber Kg 0.028 115
11. Daun ketela pohon / Cassava leaf go Kg 0.057 177
12. Terong / Aubergine Kg 0.047 169
s.
13. Tauge / Bean sprout Kg 0.015 78

p
14. Labu / Squash Kg 0.018 58

.b
15. Jagung muda / Unripe corn Ons / Ounce 0.032 31

w
16. Sayur sop/capcay / Soup/stir-fried vegetables Bungkus / Unit 0.143 222

w
16. Sayur asam/lodeh / Sour vegetable soup Bungkus / Unit 0.116 170
17. Nangka muda / Young jackfruit Kg 0.024 69
w
18. Pepaya muda / Unripe papaya Kg 0.018 35

://
19. Jamur / Mushroom Ons / Ounce 0.009 22

tp
20. Petai / Petai beans Ons / Ounce 0.030 47

ht
21. Jengkol / Stink beans Kg 0.008 60

22. Bawang merah / Onion Ons / Ounce 0.491 687
23. Bawang putih / Garlic Ons / Ounce 0.288 418
24. Cabe merah / Chillies Ons / Ounce 0.321 576
25. Cabe hijau / Green chili Ons / Ounce 0.051 76
26. Cabe rawit / Cayenne pepper Ons / Ounce 0.281 422
27. Sayur dalam kaleng / Canned vegetable Kg 0.001 2
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 -----------------------------------------------------------------------
39
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
G. KACANG-KACANGAN / LEGUMES 1 794

1. Kacang tanah tanpa kulit / Peanuts without shell Kg 0.005 58
2. Kacang tanah dengan kulit / Peanuts with shell Kg 0.003 22
3. Kacang kedele / Soybean Kg 0.001 7
4. Kacang hijau / Mungbean Kg 0.003 34
5. Kacang mede / Red kidney bean Ons / Ounce 0.001 3
6. Kacang lainnya / Other bean Kg 0.002 11
7. Tahu / Tofu, soybean curd Kg 0.132 772
8. Tempe / Fermented soybean cake Kg 0.134 865
9. Tauco / Fermented soybean paste Ons / Ounce 0.007 12
.id
10. Oncom / Fermented soya cake go Ons / Ounce 0.012 10
H. BUAH-BUAHAN / FRUITS 2 831
p s.
1. Jeruk / Orange Kg 0.057 599

.b
2. Mangga / Mango Kg 0.046 347

w
3. Apel / Apple Kg 0.018 303

4. Alpokat / Avocado Kg 0.003 20
w
5. Rambutan / Rambutan Kg 0.006 29

w
6. Duku / Lanzon Kg 0.002 27

://
7. Durian / Durian Kg 0.008 81

tp
8. Salak / Zalacca Kg 0.016 115

ht
9. Nenas / Pineapple Kg 0.004 19

10. Pisang ambon / "Ambon" banana Kg 0.034 169
11. Pisang raja / "Raja" banana Kg 0.024 109
12. Pisang lainnya / Other banana Kg 0.072 284
13. Pepaya / Papaya Kg 0.044 152
14. Jambu / Rose-apple Kg 0.006 26
15. Sawo / Sapodilla Kg 0.002 12
16. Belimbing / Carambola Kg 0.001 7

40
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
17. Kedondong / Spanish plum Kg 0.001 4

18. Semangka / Watermelon Kg 0.062 224
19. Melon / Melon Kg 0.014 73
10. Nangka / Jack fruit Kg 0.003 11
11. Tomat buah / Tomato Kg 0.010 52
12. Buah dalam kaleng / Canned fruit Kg 0.000 3
I. MINYAK DAN LEMAK / OIL AND FAT 2 454
.id
1. Minyak kelapa / Coconut oil Liter / Littre 0.036 364
2. Minyak jagung / Corn oil
go Liter / Littre 0.001 10
3. Minyak goreng lainnya / Other frying oil Liter / Littre 0.160 1 711
s.
4. Kelapa / Coconut
p
Butir / Unit 0.130 319

.b
5. Margarine / Margarine Ons / Ounce 0.012 27

w
6. Lainnya / Others Liter / Littre 0.002 23

w
J. BAHAN MINUMAN / BEVERAGE STUFF 2 653

w
://
1. Gula pasir / Cane sugar Ons / Ounce 1.346 1 435

tp
2. Gula merah (gula air) / Brown sugar Ons / Ounce 0.123 120
ht
3. Teh / Tea Ons / Ounce 0.127 283

4. Kopi (bubuk, biji, instan) / Powdered/bean coffee Ons / Ounce 0.253 612
5. Coklat instan / Instant cocoa 150 gr 0.002 11
6. Coklat bubuk / Powdered cocoa Ons / Ounce 0.003 9
7. Sirup / Syrup 620 ml 0.011 133
8. Lainnya / Others - 0.035 50
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ----------------------------------------------------------------------
41
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
K. BUMBU-BUMBUAN / SPICES 1 399
1. Garam / Salt Ons / Ounce 0.298 134
2. Kemiri / Candlenut Ons / Ounce 0.060 111
3. Ketumbar/jinten / Coriander Ons / Ounce 0.040 72
4. Merica/lada / Pepper Ons / Ounce 0.031 100
5. Asam / Tamarind Ons / Ounce 0.072 100
6. Biji pala / Nutmeg Ons / Ounce 0.003 6
7. Cengkeh / Clove Ons / Ounce 0.001 2
8. Terasi/petis / Fish paste Ons / Ounce 0.079 125
9. Kecap / Soya sauce 140 ml 0.090 271
.id
10. Penyedap masakan/vetsin / Monosodium glutamate Gram 3.794 204
11. Sambal jadi/sauce tomat / Chili sauce/tomato sauce go 140 ml 0.015 52
12. Bumbu mskan jadi/kemasan / Spice Ons / Ounce 0.050 104
13. Bumbu dapur lainnya / Other spice -
s.
0.183 118
L. KONSUMSI LAINNYA / MISCELLANEOUS FOOD ITEM 1 475
p
.b
1. Mie instan / Instant noodle 80 gr 0.868 1 192

2. Mie basah / Wheat noodle Kg 0.001 5
w
3. Bihun / Rice noodle Ons / Ounce 0.007 10

w
4. Makaroni/mie kering / Macaroni Ons / Ounce 0.014 20

w
5. Kerupuk / Crisps Ons / Ounce 0.118 173

://
6. Emping / Fried chips Ons / Ounce 0.008 24

tp
7. Bahan agar-agar / Seaweed Bungkus (7 gr) 0.007 13

ht
8. Bubur bayi kemasan / Porridge in package 150 gr 0.004 31

M. MAKANAN MINUMAN JADI / 16 231
PREPARED FOOD AND BEVERAGES
1. Roti tawar / Ordinary bread Bks kecil 0.064 202
2. Roti manis/lainnya / Other bread Potong / Piece 0.406 428
3. Kue kering/biskuit / Cookies Ons / Ounce 0.215 437
4. Kue basah / Boil or steam cake Buah / Unit 0.643 479
5. Makanan gorengan / Fried food Potong / Piece 1.641 890
------------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

42
TABEL 2 : LANJUTAN
TABLE 2 : CONTINUED
(1) (2) (3) (4)
6. Bubur kacang hijau / Porridge of mung bean Porsi / Portion 0.050 107
7. Gado-gado/ketoprak/pecel / Kind of salad with peanuts sauce Porsi / Portion 0.126 475
8. Nasi campur/rames / Porsi / Portion 0.659 4 164
A plate of rice accompanied by a mixture of dishes
9. Nasi goreng / Fried rice Porsi / Portion 0.077 466
10. Nasi putih / Rice Porsi / Portion 0.136 369
11. Lontong/ketupat sayur / Porsi / Portion 0.106 329
Rice steamed in a banana leaf or coconut leaf
12. Soto/gule/sop/rawon / Soup Porsi / Portion 0.097 519
13. Sate/tongseng / Roasted meat on skewer Porsi / Portion 0.065 301
14. Mie bakso/rebus/goreng / Noodle (with meatball/boiled/fried) Porsi / Portion 0.360 1 645
15. Mie instan / Instant noodle Porsi / Portion 0.034 120
.id
16. Makanan ringan anak-anak / Snack for children Ons / Ounce 0.448 996
17. Ikan (goreng, bakar, dll.) / Fish (fried, roasted, etc) go Potong / Piece 0.082 341
18. Ayam/daging (goreng, dll.) / Chicken/meat (fried, roasted, etc) Potong / Piece 0.081 461
19. Makanan jadi lainnya / Other prepared food - 0.521 841
s.
20. Air kemasan / Mineral water (bottle) 600 ml 0.073 142

p
21. Air kemasan galon / Mineral water (galon) Galon 0.103 635
.b
22. Air teh kemasan / Packed tea 250 ml 0.080 117

w
23. Sari buah kemasan / Packed juice 200 ml 0.091 115

w
24. Minuman ringan CO2 (soda) / CO2 drink 250 ml 0.025 80

25. Minuman kesehata/energi / Health drink 100 ml 0.033 72
w
26. Minuman lainnya (kopi) / Other drinks (coffee, milk, etc) Gelas / Glass 0.571 846
://
27. Es krim / Ice cream Mangkuk kecil 0.060 138

tp
28. Es lainnya / Other ice Gelas 200 ml 0.387 455

ht
29. Bir / B e e r 620 ml 0.001 18

30. Anggur / Wine 620 ml 0.000 5
31. Minuman keras lainnya / Other alcoholic beverage 620 ml 0.011 37
N. TEMBAKAU DAN SIRIH / TOBACCO AND BETEL 7 871
1. Rokok kretek filter / Clove filter cigarettes Batang / Unit 0.643 4 972
2. Rokok kretek tanpa filter / Clove non filter cigarettes Batang / Unit 0.311 1 948
3. Rokok putih / Cigarettes Batang / Unit 0.080 699
4. Tembakau / Tobacco Ons / Ounce 0.034 149
5. Sirih/pinang / Betel/areca nut Bungkus / Unit 0.016 63
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 -----------------------------------------------------------------------
43
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan (Rupiah) menurut Jenis Barang
Tabel Bukan Makanan dan Daerah Tempat Tinggal, September 2011
3
Table Monthly Average Expenditure per Capita (Rupiah) by Type of Non Food Commodities
and Urban-Rural Classification September 2011
Perkotaan +
Jenis Bukan Makanan Perkotaan Perdesaan Perdesaan
Non Food Commodities Urban Rural Urban + Rural
(1) (2) (3) (4)
A. PERUMAHAN DAN FASILITAS RUMAH TANGGA 154 030 69 129 111 410
HOUSING AND HOUSEHOLD FACILITIES
1. Perkiraan sewa rumah sendiri / Imputed house rent 69 012 29 929 49 393
2. Kontrak rumah / House contract 5 830 268 3 038
3. Sewa rumah / House rent 5 278 274 2 766
.id
4. Rumah dinas dan lainnya / Official rent and others 7 268 747 3 995
5. Ongkos pemeliharan rumah / House maintenance cost go 4 690 4 033 4 360
6. Listrik / Electricity 20 055 8 846 14 428
s.
7. Air (PAM/pikulan/beli) / Water 4 043 794 2 412
8. LPG / Liquefied Pressure Gas 7 376 3 071 5 215
p
.b
9. Gas kota / City gas 45 18 32

w
10. Minyak tanah / Kerosene 2 491 2 566 2 529

w
11. Generator / Generator

a. Bahan bakar (bensin, solar, minyak tanah) 104 770 438
w
Fuel (gasoline, diesel oil, kerosene)

://
b. Minyak pelumas / Lubricant 26 95 61

tp
c. Pemeliharaan dan perbaikan / Maintenance/service 9 26 18

ht
12. Arang/batu bara/briket / Charcoal, coal 27 87 57

13. Kayu bakar dan bahan bakar lainnya / Firewood and other fuel 1 857 7 228 4 553
14. Lainnya (batu baterai,aki,dll) / 2 621 1 887 2 252
Others (battery, accu, matches, mosquito repellent, etc.)
Pos dan telekomunikasi / Post and telecommunication
15. Rekening telepon rumah / Phone bill (home) 2 393 256 1 320

44
TABEL 3 : LANJUTAN
TABLE 3 : CONTINUED
Perkotaan +
(1) (2) (3) (4)
16. Pulsa HP, nomor perdana / Mobile phone bill 18 070 7 835 12 932
17. Kartu telepon/tlp umum/wartel / 317 115 216
Phone card/public phone/phone shop
18. Benda pos (wesel, materai, dll.) / Post stuff (stamp, etc.) 95 10 52
19. Lainnya (warnet, internet, dll.) / Others (internet) 2 423 273 1 343
B. ANEKA BARANG DAN JASA / GOODS AND SERVICES 148 763 63 205 105 814
1. Sabun mandi, pasta gigi dan sampo / 6 446 4 381 5 410
Toilet soap, toothpaste, and shampoo
.id
2. Barang kecantikan / Cosmetic articles (perfume) 5 234 2 519 3 871
3. Perawatan kulit, muka, rambut, dan sebagainya /
go 2 370 1 129 1 747
Care of skin, face, hair, etc.
s.
4. Sabun cuci / Laundry soap 4 063 3 346 3 703

p
5. Bahan pemeliharaan pakaian / Clothes maintenance material 1 093 440 765

.b
6. Surat kabar, majalah, buku-buku dan alat tulis / 910 102 504
w
Newspapers, magazine, books, and stationeries

w
7. Barang lainnya (tisue, pampers, tusuk sate, dll.) / 998 198 596
w
Other stuffs (tissue, baby diaper, satai stick, etc.)

://
8. Kesehatan / Health
tp
a. Rumah Sakit Pemerintah / Public Hospital 4 086 2 662 3 371

ht
b. Rumah Sakit Swasta / Private Hospital 6 377 1 953 4 156

c. Puskesmas/Pustu/Polindes/Posyandu / 517 559 538
Public Health Center / Sub Ordinary Public Health Center
d. Praktek dokter/Poliklinik / Medical Doctor 2 757 1 171 1 961
e. Praktek petugas kesehatan / Paramedical 876 1 032 954
f. Praktek pengobatan tradisional / Traditional Treatment 249 231 240
g. Dukun penolong persalinan / Traditional Birth Attendant 69 98 84
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 -------------------------------------------------------------------
45
TABEL 3 : LANJUTAN
TABLE 3 : CONTINUED
Perkotaan +
(1) (2) (3) (4)
h. Beli obat dengan resep dari tenaga kesehatan / 1 532 570 1 049
Take medicine with recipe
i. Berobat sendiri/Beli obat tanpa resep dokter 1 142 767 954
Self treatment / take medicine without recipe
j. Obat tradisional/jamu / Purchasing traditional medicine 345 244 294
k. Pembelian kaca mata, kaki/tangan palsu dan kursi roda 41 51 46
Purchasing glasses, hand / leg artificial, and wheel chair
9. Biaya pelayanan pencegahan / Health Preventive Cost
a. Biaya pemeriksaan kehamilan / Pregnancy examination cost 304 108 206
.id
b. Biaya Imunisasi balita / Children Under-fives immunization cost 88 36 62
c. KIR / Medical check-up go 258 19 138
d. Biaya pemeriksaan dan penggunaan alat KB / 820 735 777
s.
Contraception cost
p
10. Pemeliharaan kesehatan (vitamin, jamu, dll.) 1 644 489 1 064

.b
Take care of health (vitamin, medicine herbs, etc.)

w
11. Biaya sekolah/kursus / School fee and nonformal education cost

w
a. Sumbangan pembangunan sekolah/uang pangkal 8 584 2 538 5 549

Development school contribution/admission fee
w
b. Uang sekolah (SPP, BP3, POMG) / School fee 21 026 7 497 14 235
://
c. Iuaran sekolah lainnya / Other cost of school contribution 2 700 943 1 818
tp
d. Buku pelajaran / Text books 4 512 1 719 3 110

ht
e. Alat-alat tulis / Stationery 1 854 1 117 1 484

f. Uang kursus / Non formal education cost 890 234 560
12. Bahan bakar, perbaikan ringan, dan pemeliharaan
kendaraan bermotor /
Motor vehicle's fuel, light service, and motor maintenance
a. Bensin / Gasoline 24 407 12 921 18 641
b. Solar / Diesel oil 788 584 686
-------------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

46
TABEL 3 : LANJUTAN
TABLE 3 : CONTINUED
Perkotaan +
(1) (2) (3) (4)
c. Minyak pelumas / Lubricant 3 953 2 286 3 116

d. Perbaikan ringan dan pemeliharan kendaraan 3 671 1 825 2 745
Services and repairs
13. Transportasi/pengangkutan umum / Transport expences 21 213 7 033 14 095
14. Hotel, penginapan, bioskop, sandiwara, olahraga dan rekreasi 3 953 748 2 344
Hotel, movie, theatre, sport, and recreation
15. Pembantu rumah tangga, satpam, tukang kebun dan sopir 7 653 519 4 072
Domestic servant, security, and driver
16. Jasa lembaga keuangan / Financial service charge 734 89 411
.id
17. Jasa lainnya (KTP, SIM, dll.) / Other services (ID card, etc.) 605 311 457
go
C. PAKAIAN, ALAS KAKI, DAN TUTUP KEPALA 48 774 33 282 40 997
s.
CLOTHING, FOOTWEAR, AND HEADGEAR
p
1. Pakaian jadi untuk laki-laki dewasa / 12 894 9 086 10 982

.b
Ready-made clothes for men

w
2. Pakaian jadi untuk perempuan dewasa / 14 342 9 362 11 842

w
Ready-made clothes for women

w
3. Pakaian jadi untuk anak-anak / Ready-made clothes for children 10 566 7 675 9 115
://
4. Bahan pakaian / Material's clothes 1 153 881 1 016

tp
5. Upah menjahit, memperbaiki, dan lain-lain / 521 369 445

ht
Tailor fee, sewing materials

6. Alas kaki (sepatu, sandal) / Footwear (shoes, sandals) 7 300 4 581 5 935
7. Tutup kepala / Headgear 1 308 1 006 1 156
8. Lainnya (handuk, ikat pinggang, semir sepatu, dll.) 691 322 506
Others (towel, belt, shoe polish, etc.)
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 --------------------------------------------------------------------------
47
TABEL 3 : LANJUTAN
TABLE 3 : CONTINUED
Perkotaan +
(1) (2) (3) (4)
D. BARANG TAHAN LAMA / DURABLE GOODS 33 872 22 211 28 018

1. Meubelair / Furniture 2 805 2 275 2 539
2. Peralatan rumah tangga / Household furnishings 1 542 725 1 132
3. Perlengkapan perabot rumah tangga / Household equipments 1 110 845 977
4. Perkakas rumah tangga / Household utensils 508 502 505
5. Alat dapur/makan / Kitchen utensils 1 299 1 278 1 288
6. Barang-barang pajangan/hiasan / Decoration stuff 186 132 158
7. Perbaikan perabot, perlengkapan dan perkakas rumah tangga 179 178 179
Furniture and utensils repairs
.id
8. Telepon genggam/HP dan aksesorisnya / go 1 759 736 1 246
Hand phone and other accessories
s.
9. Arloji, jam, kamera, kacamata dan perbaikannya 326 151 238
p
Watch, clock, camera, glasses, and repairs

.b
10. Payung, tas, koper dan perbaikannya / Umbrella, bag & repairs 426 218 321
w
11. Perhiasan mahal dan perbaikannya / Jewelry and repairs 2 291 1 079 1 682
w
12. Mainan anak dan perbaikannya, perhiasan murah 826 502 664
w
Toys and repair, imitation jewelry

://
13. Televisi, video, radio, DVD / Electronics and repairs 1 932 937 1 432
tp
14. Alat dan perlengkapan olahraga serta pemeliharaannya 434 268 351
ht
Sports goods and repairs

15. Kendaraan dan perbaikannya / Vehicle and repair 17 650 11 156 14 390
16. Binatang dan tanaman peliharaan serta pemeliharaannya 222 378 300
Domestic animal and plant maintenance
17. Barang tahan lama lainnya / Other durable goods 377 850 614

48
TABEL 3 : LANJUTAN
TABLE 3 : CONTINUED
Perkotaan +
(1) (2) (3) (4)
E. PAJAK, PUNGUTAN, DAN ASURANSI 13 447 4 360 8 885

TAXES AND INSURANCES
1. Pajak bumi dan bangunan (PBB) / Buildings and land taxes 1 563 610 1 084
2. Pajak kendaraan bermotor (STNK) dan tak bermotor 6 455 2 969 4 705
Motor and non-motor vehicle taxes
3. Pungutan lainnya (iuran, sumbangan) / Other contributions 1 885 423 1 151
4. Asuransi kesehatan / Health insurance 1 697 144 917
5. Asuransi jiwa dan kerugian / Live insurance and general insurance 1 471 122 794
.id
6. Lainnya / Others 376 94 234
F. KEPERLUAN PESTA DAN UPACARA
go 10 841 6 024 8 423
PARTIES AND CEREMONIES
s.
1. Perkawinan / Wedding 3 967 2 164 3 062

p
.b
2. Khitanan, ulang tahun / Circumcision and birthday 1 058 398 727

3. Perayaan hari raya agama / Religious/traditional ceremony
w
1 026 592 808

w
4. Ongkos naik haji / Pilgrimage cost 2 690 1 104 1 893

w
5. Upacara agama atau adat lainnya / Religious/traditional ceremony 1 499 1 399 1 449
://
6. Biaya pemakaman / Funeral 601 368 484

tp
JUMLAH PENGELUARAN BUKAN MAKANAN

409 727 198 211 303 548
ht
TOTAL OF NON FOOD EXPENDITURE
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 --------------------------------------------------------------------
49
Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Sebulan menurut Provinsi
Tabel dan Golongan Pengeluaran per Kapita Sebulan, September 2011
4
Table Monthly Average Expenditure per Capita by Province
and Monthly Expenditure Class per Capita (Rupiahs), September 2011
PROVINSI 150.000 - 200.000 -

< 100.000 100.000 - 149.999
PROVINCE 199.999 299.999
(1) (2) (3) (4) (5)

Aceh 99 104 133 998 183 614 259 782
Sumatera Utara - 137 824 178 723 261 141
Sumatera Barat 73 476 133 776 181 671 260 177
Riau - 126 775 178 027 262 733
Kepulauan Riau - - 165 170 265 781
Jambi - 140 002 171 645 259 982
Sumatera Selatan - 135 757 179 644 254 194
Kepulauan Bangka Belitung - . 186 212 272 067
Bengkulu 91 062 145 845 181 112 252 071
Lampung - 133 305 176 167 248 121
.id
DKI Jakarta - - 189 126 271 902
Jawa Barat 88 367 133 689
go 180 059 250 481
Banten 87 879 134 173 182 706 256 246
s.
Jawa Tengah 91 786 131 636 179 095 246 977
DI Yogyakarta . 144 745 181 976 255 790
p
Jawa Timur 91 490 140 241 180 132 249 899

.b
Bali - 140 629 185 167 262 281

w
Nusa Tenggara Barat - 134 291 180 063 248 808

w
Nusa Tenggara Timur 90 864 131 582 176 377 248 385
Kalimantan Barat 99 330 140 987 176 939 255 887
w
Kalimantan Tengah - 132 776 183 469 255 778

://
Kalimantan Selatan 92 754 139 275 181 933 256 741

tp
Kalimantan Timur - - 184 816 259 371

Sulawesi Utara - 138 673 181 509 255 580
ht
Gorontalo 97 430 133 222 172 933 242 095

Sulawesi Tengah 97 994 129 066 180 498 252 144
Sulawesi Selatan 93 653 130 626 177 188 248 526
Sulawesi Barat - 132 317 175 780 242 344
Sulawesi Tenggara 93 833 130 835 175 145 246 563
Maluku - 130 661 177 689 254 050
Maluku Utara 78 821 134 950 174 226 259 655
Papua 89 156 135 505 173 064 250 776
Papua Barat - 135 949 178 524 252 176
INDONESIA 91 235 133 983 178 984 251 081
----------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

50
TABEL 4 : LANJUTAN
TABLE 4 : CONTINUED
Rata-rata per
PROVINSI 300.000 - 500.000 - 750.000 - Kapita
1.000.000 +
PROVINCE 499.999 749.999 999.999 Average per
Capita
(1) (6) (7) (8) (9) (10)
Aceh 393 696 605 844 857 143 1 598 408 586 484
Sumatera Utara 400 770 606 397 855 244 1 494 075 562 818
Sumatera Barat 394 164 609 891 858 008 1 534 212 627 183
Riau 402 434 614 958 856 099 1 531 562 722 680
Kepulauan Riau 422 791 601 135 880 847 1 787 460 990 788
Jambi 391 297 610 682 851 567 1 484 327 642 156
Sumatera Selatan 387 475 614 110 871 039 1 921 465 592 690
Kepulauan Bangka Belitung 417 335 615 314 865 118 1 583 156 873 012
Bengkulu 380 262 604 589 872 714 1 601 728 575 045
Lampung 387 336 599 698 853 727 1 691 575 472 103
.id
DKI Jakarta 427 526 615 781 870 660 2 025 985 1196 850
Jawa Barat 387 036 608 895 go 866 020 1 622 222 588 493
Banten 387 342 618 996 854 095 1 681 549 711 454
s.
Jawa Tengah 386 643 599 369 854 140 1 590 174 457 135
DI Yogyakarta 387 104 616 485 864 646 1 762 764 691 849
p
Jawa Timur 386 515 602 468 853 882 1 680 177 486 001
.b
Bali 389 445 620 108 866 590 1 645 691 768 131
w
Nusa Tenggara Barat 389 243 608 222 860 162 1 515 338 474 813
w
Nusa Tenggara Timur 383 865 606 911 840 517 1 465 114 366 831
Kalimantan Barat 389 118 617 843 845 045 1 582 312 581 094
w
Kalimantan Tengah 401 126 616 793 862 995 1 549 264 680 869
://
Kalimantan Selatan 402 211 617 468 862 841 1 586 654 723 475
tp
Kalimantan Timur 408 290 627 349 865 402 1 566 765 880 170
Sulawesi Utara 390 387 605 240 858 640 1 508 448 584 767
ht
Gorontalo 387 104 621 447 881 600 1 662 489 465 198
Sulawesi Tengah 393 896 611 979 849 835 1 898 615 564 367
Sulawesi Selatan 386 098 610 087 861 681 1 815 074 536 836
Sulawesi Barat 401 669 621 309 845 553 1 620 776 466 191
Sulawesi Tenggara 382 950 600 788 860 899 1 749 390 494 815
Maluku 385 329 624 367 861 362 1 443 304 526 671
Maluku Utara 391 965 606 746 860 876 1 400 371 551 620
Papua 389 511 613 643 855 718 1 436 958 517 054
Papua Barat 384 253 618 814 871 122 1 509 018 641 325
INDONESIA 390 700 608 894 860 213 1 684 572 588 961
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ---------------------------------------------------------------
51
Rata-Rata Konsumsi Kalori per Kapita Sehari menurut
Tabel Provinsi dan daerah Tempat Tinggal, September 2011
5
Table Daily Average Consumption of Calorie per Capita (Kcal) by
Province and Urban-Rural Classification, September 2011
Perkotaan +
PROVINSI Perkotaan Perdesaan Perdesaan
PROVINCE Urban Rural Urban + Rural
(1) (2) (3) (4)
Aceh 1 837.63 1 893.13 1 877.52
Sumatera Utara 1 775.67 1 982.66 1 880.89
Sumatera Barat 1 840.32 2 010.85 1 944.79
Riau 1 779.98 1 914.06 1 861.54
Kepulauan Riau 1 909.59 1 953.27 1 917.46
Jambi 1 763.09 1 948.80 1 891.84
Sumatera Selatan 1 803.92 1 923.08 1 880.40
Kepulauan Bangka Belitung 1 737.13 1 845.34 1 792.08
Bengkulu 1 804.23 1 909.16 1 876.67
Lampung 1 701.76 1 848.13 1 810.52
.id
DKI Jakarta 1 873.15 - 1 873.15
Jawa Barat 1 866.24
go
1 894.41 1 875.91
Banten 1 896.59 2 068.72 1 953.57
s.
Jawa Tengah 1 744.00 1 801.01 1 774.95

1 723.14 1 809.45 1 752.15
p
DI Yogyakarta
.b
Jawa Timur 1 758.43 1 787.68 1 773.76

Bali 1 998.38 2 096.92 2 037.64
w
Nusa Tenggara Barat 1 977.32 2 022.95 2 003.91

w
Nusa Tenggara Timur 1 908.27 1 959.35 1 949.30

w
Kalimantan Barat 1 834.91 1 965.80 1 926.24

Kalimantan Tengah 1 756.99 1 912.13 1 860.24
://
Kalimantan Selatan 1 928.54 2 018.82 1 980.80

tp
Kalimantan Timur 1 692.90 1 772.77 1 723.22

ht
Sulawesi Utara 1 920.86 1 908.93 1 914.33

Gorontalo 1 672.89 1 759.54 1 730.07
Sulawesi Tengah 1 749.16 1 856.09 1 830.08
Sulawesi Selatan 1 914.78 1 990.20 1 962.55
Sulawesi Barat 1 943.41 2 131.99 2 088.83
Sulawesi Tenggara 1 742.78 1 855.31 1 824.43
Maluku 1 811.77 1 845.63 1 833.07
Maluku Utara 1 703.99 1 687.89 1 692.24
Papua 1 741.93 1 674.59 1 692.07
Papua Barat 1 721.27 1 678.64 1 691.42
INDONESIA 1 821.62 1 883.82 1 852.84
--------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey
52
Rata-Rata Konsumsi Protein per Capita Sehari (Grams)
Tabel menurut Provinsi dan Daerah Tempat Tinggal, September 2011
6
Table Daily Average Consumption of Protein per Capita (Grams)
by Province and Urban-Rural Classification, September 2011
Perkotaan +
PROVINSI Perkotaan Perdesaan Perdesaan
PROVINCE Urban Rural Urban + Rural
(1) (2) (3) (4)
Aceh 55.54 52.88 53.63
Sumatera Utara 52.58 56.38 54.51
Sumatera Barat 53.27 53.36 53.32
Riau 53.43 53.00 53.17
Kepulauan Riau 58.46 55.60 57.95
Jambi 52.32 53.50 53.14
Sumatera Selatan 52.12 52.10 52.11
Kepulauan Bangka Belitung 52.25 54.00 53.14
Bengkulu 53.51 51.20 51.92
.id
Lampung 47.77 48.71 48.47
DKI Jakarta 59.45
go - 59.45
Jawa Barat 55.32 53.11 54.56
s.
Banten 57.78 56.55 57.38
p
Jawa Tengah 50.38 49.13 49.70

.b
DI Yogyakarta 50.54 48.60 49.89

Jawa Timur 51.89 49.92 50.86
w
Bali 60.44 59.93 60.24

w
Nusa Tenggara Barat 58.53 57.29 57.80

w
Nusa Tenggara Timur 54.79 49.51 50.55

://
Kalimantan Barat 55.22 54.73 54.88

tp
Kalimantan Tengah 53.11 56.29 55.22

Kalimantan Selatan 59.40 57.28 58.17
ht
Kalimantan Timur 54.30 52.29 53.54

Sulawesi Utara 59.30 51.68 55.13
Gorontalo 48.70 46.91 47.52
Sulawesi Tengah 52.95 48.30 49.43
Sulawesi Selatan 58.97 57.27 57.89
Sulawesi Barat 56.90 62.05 60.88
Sulawesi Tenggara 54.27 52.71 53.14
Maluku 54.74 46.83 49.77
Maluku Utara 47.79 43.74 44.84
Papua 54.30 35.51 40.38
Papua Barat 53.27 46.49 48.52
INDONESIA 54.40 51.85 53.12

Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ---------------------------------------------------
53
Tabel Daftar Konversi Zat Gizi (Kalori dan Protein)
7
Table List Convertion Nutrition (Calorie and Protein)
Komoditi Satuan Kalori (kkal) Protein (gram)

No *
Commodity Unit Calorie (kcal) Protein (grams)
(1) (2) (3) (4) (5)
002 Beras / Rice Kg 3 622.00 84.75
003 Beras ketan / Glutinous rice Kg 3 605.00 77.00
004 Jagung basah dgn kulit / Fresh corn with husk Kg 361.20 11.48
005 Jagung pocelan/pipilan / Dryshelled corn/corn rice Kg 3 200.00 82.80
006 Tepung beras / Rice meal Kg 3 640.00 70.00
007 Tepung jagung (maizena) / Corn meal Kg 3 550.00 92.00
008 Tepung terigu / Wheat flour Kg 3 330.00 90.00
009 Lainnya / Others Kg 3 520.00 73.00
011 Ketela pohon / Cassava Kg 1 309.00 8.50
012 Ketela rambat / Sweet potatoes Kg 1 252.20 11.78
013 Sagu / Sago flour Kg 3 380.00 6.00
014 Tales/Keladi / Taro Kg 1 135.40 15.50
015 Kentang / Potatoes Kg 520.80 17.64
.id
016 Gaplek / Dried cassava Kg 3 380.00
017 Tepung gaplek (tiwul) / Flour dried cassava Kg 3 630.00 11.00
go
018 Tepung ketela pohon / Cassava flour Kg 3 620.00 5.00
s.
021 Ekor kuning / Yellow tail/fusiliers Kg 872.00 136.00
p
022 Tongkol/Tuna/Cakalang / Eastern tuna/skipjack tuna Kg 904.00 136.00

.b
023 Tenggiri / Mackerel Kg 904.00 136.00

w
024 Selar / Trevallies Kg 480.00 90.24

025 Kembung / Indian mackerel Kg 824.00 176.00
w
026 Teri / Anchovies Kg 740.00 103.00

w
027 Bandeng / Milk fish Kg 1 032.00 160.00

://
028 Gabus / Snake head Kg 477.40 76.88

029 Mujair / Mozambique tilapia Kg 712.00 149.60
tp
030 Mas / Common carp Kg 688.00 128.00

ht
031 Lele / Catfish Kg 477.40 76.88

032 Kakap / Barramundi Kg 736.00 160.00
033 Baronang / Baronang Kg 1 200.00 165.00
034 Lainnya / Others Kg 904.00 136.00
035 Udang / Shrimp Kg 618.80 142.80
036 Cumi-cumi/Sotong / Common squid/cuttle fish Kg 750.00 161.00
037 Ketam/Kepiting/Rajungan / Mud crab/swim crab Kg 679.50 62.10
038 Kerang/Siput / Cockle/snail Kg 1 010.00 144.00
*) No komoditi berdasarkan no urut pada kuesioner Susenas Modul
*) Commodity number is based on a Module Susenas questionnaire
------------------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

54
TABEL 7 : LANJUTAN
TABLE 7 : CONTINUED
No *
(1) (2) (3) (4) (5)
040 Ikan kembung (Peda) / Indian mackerel Ons / Ounce 140.40 25.20
041 Tenggiri / Mackerel Ons / Ounce 135.10 29.40
042 Tongkol/Tuna/Cakalang / Eastern tuna/skipjack tuna Ons / Ounce 138.60 25.55
043 Teri / Anchovies Ons / Ounce 230.50 48.65
044 Selar / Trevallies Ons / Ounce 145.50 28.50
045 Sepat / Snakeskin gourame Ons / Ounce 216.80 28.50
046 Bandeng / Milk fishes Ons / Ounce 296.00 17.10
047 Gabus / Snake head Ons / Ounce 233.60 46.40
048 Ikan dalam kaleng / Canned fish Ons / Ounce 338.00 21.10
052 Lainnya / Others Ons / Ounce 357.00 41.10
054 Daging sapi / Beef Kg 2 070.00 188.00
055 Daging kerbau / Buffalo meat Kg 840.00 187.00
056 Daging kambing / Lamb meat Kg 1 540.00 166.00
.id
057 Daging babi / Pork Kg 4 165.00 130.00
058 Daging ayam ras / Broiler meat Kg 3 020.00 182.00
go
059 Daging ayam kampung / Local chicken meat Kg 3 020.00 182.00
060 Daging unggas lainnya / Other poultry meat Kg 2 040.00 97.20
s.
061 Daging lainnya / Other meat Kg 2 060.00 171.00
p
062 Dendeng / Dried beef Kg 4 330.00 550.00

.b
063 Abon / Shredded fried meat Ons / Ounce 212.00 18.00

w
064 Daging dalam kaleng / Canned meat Kg 2 410.00 160.00

w
066 Hati / Liver Kg 1 360.00 197.00

w
067 Jeroan (selain hati) / Innards excluding liver Kg 1 213.30 149.83

://
068 Tetelan / Trimming Kg 1 280.00 155.30

069 Tulang / Bone (untrimmed) Kg 1 280.00 155.30
tp

ht
072 Telur ayam ras / Broiler egg Kg 1 370.60 110.36

073 Telur ayam kampung / Local chicken egg Butir / Unit 68.90 4.52
074 Telur itik/Itik manila / Duck egg Butir / Unit 125.40 7.76
075 Telur puyuh / Quail egg Butir / Unit 25.90 2.16
076 Telur lainnya / Other egg Butir / Unit 51.80 4.32
077 Telur asin / Salted egg Butir / Unit 114.90 8.01
078 Susu murni / Fresh milk Liter / Littre 488.00 25.60
55
TABEL 7 : LANJUTAN
TABLE 7 : CONTINUED
No *
(1) (2) (3) (4) (5)
079 Susu cair pabrik / Preserved milk 250 ml 122.00 6.40
080 Susu kental manis / Sweet canned liquid milk 397 gr 1 333.90 32.55
081 Susu bubuk / Canned powder milk Kg 5 090.00 246.00
082 Susu bubuk bayi / Baby powder milk 400 gr 1 672.00 76.00
083 Keju / Cheese Ons / Ounce 326.00 22.80
084 Hasil / Milk product Ons / Ounce 52.00 3.30
086 Bayam / Spinach Kg 113.60 6.39
087 Kangkung / Swamp cabbage Kg 168.00 20.40
088 Kol/Kubis / Cabbage Kg 180.00 10.50
089 Sawi putih (Petsai) / Chinese cabbage Kg 66.00 6.30
090 Sawi hijau / Mustard greens Kg 191.40 20.01
091 Buncis / Beans Kg 306.00 21.60
092 Kacang panjang / String bean Kg 276.00 27.60
093 Tomat sayur / Tomato Ons / Ounce 19.00 0.95
.id
094 Wortel / Carrot Kg 288.00 8.00
095 Mentimun / Cucumber Kg 68.70 3.22
go
096 Daun ketela pohon / Cassava leaf Kg 635.10 59.16
097 Terong / Aubergine Kg 373.10 15.32
s.
098 Tauge / Bean sprout Kg 340.00 37.00
p
099 Labu / Squash Kg 191.70 6.08

.b
100 Jagung muda kecil / Unripe corn Ons / Ounce 33.00 2.20
w
101 Sayur sop/Cap cay / Soup/stir-fried vegetables Bungkus / Unit 67.50 3.25
102 Sayur asam/Lodeh / Sour vegetable soup Bungkus / Unit 116.00 2.80
w
103 Nangka muda / Young jackfruit Kg 408.00 16.00

w
104 Pepaya muda / Unripe papaya Kg 197.60 15.96

://
105 Jamur / Mushroom Ons / Ounce 71.50 9.90

106 Petai / Petai beans Ons / Ounce 51.10 3.74
tp
107 Jengkol / Stink beans Kg 1 260.00 56.70

ht
108 Bawang merah / Onion Ons / Ounce 35.10 1.35

109 Bawang putih / Garlic Ons / Ounce 83.60 3.96
110 Cabe merah / Chillies Ons / Ounce 26.40 0.85
111 Cabe hijau / Green chili Ons / Ounce 18.90 0.57
112 Cabe rawit / Cayenne pepper Ons / Ounce 87.60 4.00
113 Sayur dalam kaleng / Canned vegetable Kg 0.00 0.00
116 Kacang tanah tanpa kulit / Peanuts without shell Kg 4 520.00 253.00
---------------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

56
TABEL 7 : LANJUTAN
TABLE 7 : CONTINUED
No *
(1) (2) (3) (4) (5)
117 Kacang tanah dengan kulit / Peanuts with shell Kg 5 250.00 279.00
118 Kacang kedele / Soybean Kg 3 810.00 404.00
119 Kacang hijau / Mungbean Kg 3 373.30 202.67
120 Kacang mede / Red kidney bean Ons / Ounce 606.00 19.50
121 Kacang lainnya / Other bean Kg 2 723.60 201.31
122 Tahu / Tofu, soybean curd Kg 800.00 109.00
123 Tempe / Fermented soybean cake Kg 1 430.00 120.00
124 Tauco / Fermented soybean paste Ons / Ounce 166.00 10.40
125 Oncom / Fermented soya cake Ons / Ounce 187.00 13.00
128 Jeruk / Orange Kg 311.30 5.29
129 Mangga / Mango Kg 365.30 3.64
130 Apel / Apple Kg 484.50 4.25
131 Alpokat / Avocado Kg 518.50 5.49
.id
132 Rambutan / Kg 276.00 3.60
133 Duku / Lanzon Kg 403.20 6.40
go
134 Durian / Durian Kg 294.80 5.50
135 Salak / Zalacca Kg 1 350.60 4.68
s.
136 Nenas / Pineapple Kg 204.00 3.06
p
137 Pisang ambon / "Ambon" banana Kg 644.00 7.00

.b
138 Pisang raja / "Raja" banana Kg 928.80 11.18

w
139 Pisang lainnya / Other banana Kg 1 131.10 10.06

140 Pepaya / Papaya Kg 345.00 3.75
w
141 Jambu / Rose-apple Kg 441.80 5.78

w
142 Sawo / Sapodilla Kg 665.50 6.94

://
143 Belimbing / Carambola Kg 309.60 3.44

tp
144 Kedondong / Spanish plum Kg 237.80 5.80

145 Semangka / Watermelon Kg 128.80 2.30
ht
146 Melon / Melon Kg 128.80 2.30

147 Nangka / Jack fruit Kg 296.80 3.36
148 Tomat buah / Tomato Kg 240.00 13.00
149 Buah dalam kaleng / Canned fruit Kg 450.00 5.60
152 Minyak kelapa / Coconut oil Liter / Littre 6 960.00 8.00
153 Minyak jagung / Corn oil Liter / Littre 6 204.00 19.52
154 Minyak goreng lainnya / Other frying oil Liter / Littre 7 216.00 0.00
57
TABEL 7 : LANJUTAN
TABLE 7 : CONTINUED
No *
(1) (2) (3) (4) (5)
155 Kelapa / Coconut Butir / Unit 1 335.50 12.65
156 Margarine / Margarine Ons / Ounce 720.00 0.60
157 Lainnya / Others Liter / Littre 7 362.00 13.50
159 Gula pasir / Cane sugar Ons / Ounce 364.00 0.00
160 Gula merah / Brown sugar Ons / Ounce 377.00 3.00
161 Teh/Tea Ons / Ounce 132.00 19.50
162 Kopi (bubuk. biji. instan) / Powdered/bean coffee Ons / Ounce 352.00 17.40
163 Coklat instan / Instant cocoa 150 gr 645.00 16.52
164 Coklat bubuk / Powdered cocoa Ons / Ounce 298.00 8.00
165 Sirup / Syrup 620 ml 1 056.50 0.00
166 Lainnya / Others 0.00 0.00
168 Garam / Salt Ons / Ounce 0.00 0.00
169 Kemiri / Candlenut Ons / Ounce 636.00 19.00
170 Ketumbar/Jinten / Coriander Ons / Ounce 404.00 14.10
.id
171 Merica/Lada / Pepper Ons / Ounce 359.00 11.50
172 Asam / Tamarind Ons / Ounce 132.00 0.54
go
173 Biji pala / Nutmeg Ons / Ounce 469.30 7.12
174 Cengkeh / Clove Ons / Ounce 292.00 5.20
s.
175 Terasi/Petis / Fish paste Ons / Ounce 250.00 23.05
p
176 Kecap / Soya sauce 140 ml 51.50 6.38

.b
177 Penyedap masakan/vetsin / Monosodium glutamate Gram / Grams 0.00 0.00

w
178 Sambal jadi/sauce tomat / Chili sauce/tomato sauce 140 ml 109.80 2.24
179 Bumbu masak jadi/kemasan / Spice Ons / Ounce 0.00 0.00
w
180 Bumbu / Other spice Ons / Ounce 49.30 1.51

w
186 Kerupuk / Crisps Ons / Ounce 453.00 3.88

://
187 Emping / Fried chips Ons / Ounce 460.00 11.02

tp
183 Mie basah / Wheat noodle Kg 860.00 6.00

182 Mie instant / Instant noodle 80 gr 356.00 8.00
ht
184 Bihun / Rice noodle Ons / Ounce 360.00 4.70

185 Makaroni/Mie kering / Macaroni Ons / Ounce 350.00 8.30
188 Bahan agar-agar / Seaweed 7 gr 1.47 0.01
189 Bubur bayi kemasan / Porridge in package 150 gr 277.10 9.96
192 Roti tawar / Ordinary bread Bungkus / Unit 248.50 7.95
193 Roti manis/roti lainnya / Other bread Potong / Piece 161.50 2.45
194 Kue kering/biskuit / Cookies Ons / Ounce 426.30 6.19
------------------------------------------------------------------------- Executive Summary of The September 2011 National Socio-Economic Survey

58
TABEL 7 : LANJUTAN
TABLE 7 : CONTINUED
No *
(1) (2) (3) (4) (5)
195 Kue basah / Boil or steam cake Buah / Unit 137.50 1.96
196 Makanan gorengan / Fried food Potong / Piece 181.00 4.94
197 Bubur kacang hijau / Porridge of mung bean Porsi / Portion 109.00 8.70
198 Gado0gado/ketoprak/pecel / Porsi / Portion 290.00 14.00
Kind of salad with peanuts sauce
199 Nasi campur/rames / Porsi / Portion 583.60 19.42
A plate of rice accompanied by a mixture of dishes
200 Nasi goreng / Fried rice Porsi / Portion 552.00 6.40
201 Nasi putih / Rice Porsi / Portion 391.60 4.62
202 Lontong/ketupat sayur / Porsi / Portion 263.80 5.93
Rice steamed in a banana leaf or coconut leaf
203 Soto/gule/sop/rawon / Soup Porsi / Portion 143.70 8.92
204 Sate/tongseng / Roasted meat on skewer 5 tusuk 89.50 11.25
205 Mie bakso/mie rebus/mie / Porsi / Portion 529.00 6.82
.id
Noodle (with meatball/boiled/fried)
206 Mie instant / Instant noodle Porsi / Portion 356.00 8.00
go
207 Makanan ringan anak-anak / Snack for children Ons / Ounce 509.10 6.28
208 Ikan (goreng. bakar. dsb.) / Fish (fried, roasted, etc) Potong / Piece 624.00 70.35
s.
209 Ayam/daging / Chicken/meat (fried, roasted, etc) Potong / Piece 490.00 66.20
p
218 Es krim / Ice cream Mangkuk kecil 207.00 4.00

.b
219 Es lainnya / Other ice 200 ml 56.00 0.00

w
210 Makanan jadi lainnya / Other prepared food 100 gr 246.30 8.90
215 Minuman ringan mengandung / CO2 drink 200 ml 48.00 0.00
w
211 Air kemasan / Mineral water (bottle) 500 ml 0.00 0.00

w
213 Air teh kemasan / Packed tea 200 ml 61.00 0.00

://
214 Sari buah kemasan / Packed juice 200 ml 57.60 0.00

tp
216 Minuman kesehatan/minuman / Health drink 100 ml 80.00 0.00

217 Minuman lainnya / Other drinks (coffee, milk, etc) Gelas / Glass 61.00 3.20
ht
220 Bir/Beer 620 ml 238.10 2.98

221 Anggur / Wine 620 ml 276.30 3.45
222 Minuman keras lainnya / Other alcoholic beverage 620 ml 0.00 0.00
224 Rokok kretek filter / Clove filter cigarettes Batang / Unit 0.00 0.00
225 Rokok kretek tanpa filter / Clove non filter cigarettes Batang / Unit 0.00 0.00
226 Rokok putih / Cigarettes Batang / Unit 0.00 0.00
227 Tembakau / Tobacco Ons / Ounce 0.00 0.00
Ringkasan Eksekutif Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional September 2011 ---------------------------------------------------------------------------
59

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id

ht
tp
://
w
w
w
.b
p s.
go
.id
.id
go
p s.
.b
w
w
w
://
tp
ht
ISSN 2089-2438
Jl. dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta 10710

Telp.: (021) 3841195, 3842508, 3810291-4, Fax.: (021) 3857046
Homepage: http://www.bps.go.id E-mail: bpshq@bps.go.id
9 772089 243005

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran Dan Konsumsi Penduduk Indonesia September 2011 PDF

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Ringkasan Eksekutif Pengeluaran Dan Konsumsi Penduduk Indonesia September 2011 PDF

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Katalog BPS : 3201013

Survei Sosial Ekonomi Nasional

BADAN PUSAT STATISTIK

Executive Summary of Consumption and Expenditure of Indonesia

Berdasarkan Hasil Susenas September 2011

Sub Direktorat Statistik Rumah Tangga

Sub Directorate of Household Statistics

Gambar Kulit / Cover Design:

Sub Direktorat Publikasi Statistik

Sub Directorate of Compilation and Publication

Diterbitkan oleh / Published by:

Dicetak oleh / Printed by:

Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya

buku publikasi, yaitu Buku I: Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk

Indonesia, Buku 2: Konsumsi Kalori dan Protein Penduduk Indonesia dan

Provinsi, dan Buku 3: Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia dan

Jakarta, Maret 2012

Dr. Suryamin, M.Sc

A more detailed publication of September 2011 Susenas is presented in three

publications, namely book 1: Expenditures for Consumption of Indonesia,

book 2: Consumption of Calorie and Protein of Indonesia, and book 3:

Expenditures for Consumption of Indonesia by Province.

Jakarta, March 2012

Dr. Suryamin, M.Sc

Penanggung Jawab / Person in charge:

Dr. Hamonangan Ritonga, M.Sc

Yaya Setiadi, SST, MM

Tini Suhartini, S.Si

Pengolah Data / Data Processors :

Ahmad Azhari, S.Si

Consumption per Capita of Some Commodities

Konsumsi Kalori dan Protein / Consumption of Calorie And Protein 13

Distribusi Pendapatan / Income Distribution 18

Tabel-Tabel Lampiran / Table Appendix 25

RINGKASAN EKSEKUTIF PENGELUARAN DAN

EXECUTIVE SUMMARY OF CONSUMPTION AND

dibutuhkan oleh pemerintah sebagai particularly in social indicator.

alat monitoring program pembangunan

khususnya di bidang sosial.

Jumlah sampel Susenas September 2011 sebanyak 75 000 rumah tangga

Sample size of the September 2011 Susenas is 75 000 households

menyajikan data hasil Susenas data of the September 2011 Susenas in

---------------------------------------------------------- Executive Summary of the September 2011 National Socio-Economic Survey

Penjelasan Teknis Technical Explanation

Konsumsi rumah tangga yang The household consumption covered by the

Data konsumsi/pengeluaran untuk The consumption/expenditure for food

(pengeluaran tiga bulan) selanjutnya figures of average consumption expenditure per

dikonversikan ke dalam pengeluaran capita presented in this publication is obtained

rata-rata sebulan. Angka-angka by dividing the total consumption of all

konsumsi/pengeluaran rata-rata per households (both food and non food

Pengeluaran makanan dihitung seminggu terakhir. Pengeluaran bukan makanan

---------------------------------------------------------- Executive Summary of the September 2011 National Socio-Economic Survey

1. Daftar Komposisi Bahan Makanan, 1. List of Food Stuff Composition,

dibuat perkiraan dari makanan sejenis conversion (Annex Table 7).

yang tersedia konversinya (Lampiran

Pengeluaran Rumah Tangga Household Expenditure

pengeluaran penduduk. Berdasarkan can also be calculated inequality of population-

pengeluaran, yaitu penurunan porsi

pendapatan yang dibelanjakan untuk

makanan dan peningkatan porsi

pendapatan yang dibelanjakan untuk

Pola pengeluaran dapat digunakan Expenditure patterns can be used as a tool

---------------------------------------------------------- Executive Summary of the September 2011 National Socio-Economic Survey