Anda di halaman 1dari 5

RESUME

FISIKA MATEMATIKA
PERSAMAAN DIFERENSIAL HIPERBOLIK

Dosen Pengampu : Dr. Warsono, S.Pd, M.Si.

Disusun oleh:
Endah Kartika (19726251004)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2019
 Persamaan diferensial parsial adalah persamaan yang melibatkan satu atau lebih
diferensial parsial, dengan minimal 2 variabel bebas. Persamaan diferensial parsial linear
orde dua dengan dua variabel bebas, secara umum dapat dituliskan sebagai

 2u  2u  2u u u
A  B  C  D  E  Fu  G (1.1)
x 2
xy y 2
x y
Dengan A, B, C..., dan G dapat bergantung terhadap X dan Y. Persamaan orde dua yang
tidak memenuhi persamaan (1.1) disebut tak linier.

Jika G=0, maka homogen

Jika G≠0, maka heterogen

 Sesuai sifat penyelesaian persamaan(1.1) dapat dikelompokkan menjadi 3 berdasarkan


hasil determinannya B 2  4 AC adalah
1. Eliptik, B 2  4 AC  
2. Parabolik, B 2  4 AC  0
3. Hiperbolik, B 2  4 AC  
 Contoh persamaan Hiperbolik adalah Persamaan Gelombang, baik persamaan
gelombang satu dimensi maupun dua dimensi.

Persamaan Gelombang Satu Dimensi

Persamaan gelombang untuk dawai ang ujung-ujungnya terikat, dengan panjang dawai l
sepanjang sumbu x dimana ujung-ujungnya terletak di x  0 dan x  l .

 2 1  2
 (1.2)
x 2 v 2 t 2

Karena kedua ujung memiliki simpangan nol, maka kita mempunya dua syarat batas yaitu

 (0, t )  0
(1.3)
 (l , t )  0

Andaikan simpangan awal adalah f ( x) dan kecepatan transversal awal adalah g ( x ) .


Sehingga memiliki dua syarat awal, yaitu

 ( x, 0)  f ( x) dengan f (0)  f (l )  0 (1.4)

Dan

 ( x, 0)
 g ( x), dengan g (0)  g (l )  0 (1.5)
t

Selanjutnya, menyelesaikan Persamaan (1.2) dengan pemisahan variable, dengan cara


mensubstitusi
 ( x, t )  X ( x)T (t ) (1.6)

Sehingga menghasilkan persamaan

 2 1  2
 0
x 2 v 2 t 2
 2 X 1  2T
T 2  2 X 2 0
x v t
1  X 1 1  2T
2
 0
X x 2 v 2 T t 2

1  2 X 1 1  2T
 2  k 2 (1.7)
X x 2
v T t 2

atau

1 2 X 2 X
  k 2
menjadi  k2X  0
X x 2
x 2

dan (1.8)

1 1  2T  2T
  k 2
menjadi  k 2v 2T  0
v T t
2 2
t 2

Penyelesaian Persamaan (1.8) berturut-turut adalah

sin kx sin kvt  sin t


X  T 
cos kx cos kvt  cos t

Dengan demikian, penyelesaian umum Persamaan (1.2) adalah

sin kx sin t
sin kx cos t

 ( x, t )   (1.9)
cos kx sin t
cos kx cos t

Perlu diingat, dalam pembahasan gelombang berlaku persamaan-persamaan berikut

v  
  2  frkuensi sudut
2 2 
k    bilangan gelombang
 v v

Karena dawai diikat kuat pada x  0 dan x  l , maka untuk harga-harga ini haruslah
 ( x, t )  0 untuk semua t . Ini artinya kita hanya memerlukan penyelesaian dengan suku-
n
suku sin kx . Demikian pula harga k harus memnuhi sin kx  0 atau k  , sehingga
l
penyelesaiannya menjadi

 n x n vt
 sin sin
l l
 ( x, t )   (1.10)
sin n x n vt
cos
 l l

Selanjutnya, penyelesaian Persamaan (1.10) dipilih berdasarkan syarat awalnya. Secara


sederhana, kedua syarat berkaitan dengan cara menggetarkan dawai pada awalnya.
Menggetarkan dawai dapat dilakukan dengan dua cara yakni dipetik dan dipukul.

a. Dawai dipetik
Memetik dawai, berarti memberi simpangan h ditengah-tengahnya. Bentuk senar
pada t  0 , yaitu  ( x, 0)  f ( x) . Kecepatan mula-mula dawai ini adalah nol,
sehingga

0
t t 0
Berkaitan dengan Persamaan (1.10), penyelesaian yg diminta tidak menginginkan
n vt
bentuk sin , sebab derivatifnya tidak nol untuk t  0 . Sehingga memiliki
l
penyelesaian

n x n vt
 ( x, t )   bn sin cos (1.11)
n 1 l l

Koefisien bn ditentukan sehingga pada t  0 kita mempunyai  0  f ( x) , yaitu

 2h 1
 l x, 0  x  2
0   (1.12)
 2h (l  x), 1  x  l
 l 2

Sehingga, pada t  0 diperoleh



n x
 0   bn sin
n 1 l
2 l n x
bn   f ( x) sin dx
l 0 l
2 2l  2hx  n x 2 l  2h( x  l )  n x
bn     sin dx   l   sin dx
l  l 
0 l l 2 l  l
8h n
bn  2 sin
 2
Sehingga penyelesaian khususnya menjadi

8h   x  vt 1 3 x 3 vt 
 ( x, t )  2 
sin cos  sin cos  ... (1.13)
  l l 9 l l 

b. Dawai dipukul
Dengan memukul dawai, berarti kita memiliki syarat awal   0 pada t  0 .
 ( x, t )
Disamping itu, kecepatan awal pada dawai pada t  0 yaitu  0 . Dalam
t
n vt
kasus ini tidak menginginkan penyelesaian yang mengandung cos , sebab tidak
l
bernilai nol saat t  0 . Sehingga penyelesaiannya menjadi

n x n vt
 ( x, t )   bn sin sin (1.14)
n 1 l l

Koefisien an ditentukan sehingga

 
n x n vt
  Bn sin sin  V ( x) (1.15)
t t 0 n 1 l l

Dengan V ( x ) merupakan kecepatan mula-mula yang diberikan yang harus


dikembangkan kedalam deret Fourier sinus.

Anda mungkin juga menyukai