Anda di halaman 1dari 21

PD Linier

PD Linier tk-n

Jika Po(x), P1(x), ...., Pn(x) adalah konstanta maka PD disebut PD Linier dengan
koefisien konstanta, jika tidak disebut PD Linier koefisien variabel.

Jika Q(x) = 0  maka PD disebut PD homogen/ tereduksi/komplementer.

Jika Q(x) ≠ 0  maka PD disebut PD tak homogen/lengkap.


PD Linier
Bentuk dapat dituliskan dengan lambang

Dy, D2y, ..., Dny, dengan D, D2,... disebut operator diferensial.


Sehingga : dny d n 1 y dy
Po( x ) n
 P1 ( x ) n 1
 ...  Pn ( x )  Pn ( x ) y  Q ( x )
dx dx dx

Menjadi :
PoDny + P1Dn-1y +...+ Pn-1Dy + Pny = Q(x)
(PoDn + P1Dn-1+...+ Pn-1D + Pn ) y = Q(x)
Φ(D) y = Q(x)

dengan Φ(D)= (PoDn + P1Dn-1+...+ Pn-1D + Pn ) dan disebut


operator suku banyak dalam D.
PD Linier Tk-1
PD Linier

PD Linier Tk-1
B( x ) C ( x)
P( x )  ; Q( x) 
A( x ) A( x )

Penyelesaian analog dg. PD Non Eksak menggunakan Fkt Integrasi R

Re  P ( x ) dx

ye  
 P ( x ) dx P ( x ) dx   P ( x ) dx
 Q ( x )e dx  Ce
Penerapan PDB orde satu: Rangkaian Listrik
Rangkaian listrik sederhana adalah rangkaian seri. Rangkaian ini terdiri atas:
– suatu baterai atau generator yang menghasilkan tenaga gerak listrik (electromotive
force atau e.m.f / tegangan atau potensial) sebesar E volt
– Suatu hambatan (resistor) dengan pembatas sebesar R ohm
– suatu induktor dengan induktansi sebesar L henry.
– suatu kapasitor dengan kapasitansi sebesar C farad

Arus I yang diukur dalam Ampere adalah laju perubahan sesaat muatan Q pada
kapasitor yang diukur dalam coulomb terhadap waktu, yaitu I=dQ/dt.
Dari prinsip dasar kelistrikan, kita memperoleh:
• Potensial yang dihasilkan pada resistor adalah, ER= I.R
• Potensial yang dihasilkan pada induktor adalah, EL = L. dI/dt
• Potensial yang dihasilkan pada kapasitor adalah, EC = Q/C, karena:
Hukum Kirchoff
a. Jumlah aljabar arus yang mengalir ke dalam suatu
simpangan adalah nol
b. Jumlah aljabar potensial yang dihasilkan sepanjang suatu
loop tertutup adalah nol.

RANGKAIAN RL
• Untuk rangkaian RL seperti Gambar di atas dan berdasarkan
hukum tegangan Kirchoff serta (a) dan (b), diperoleh:

• Kasus A. Jika E(t) = E0 (konstanta), maka dari (d) diperoleh PD:


Reaksi peluruhan zat radioaktif, seri (konsekutif) :

Mula-mula hanya ada aktivitas Sr, X10.


Cari aktivitas X1, X2 dan X3 setiap saat
1. Reaksi perekahan hidrokarbon, seri (konsekutif) :
k1 k2
A  R  S
Mula-mula hanya ada Cao.
Cari CA, CR dan CS setiap saat
2. Jika R = 10 Ω, L = 2 H dan t = 0, i = 0, cari i untuk t>0
saat :
a. E = 40 V
b.E = 20 e-3t V
c. E = 50 sin 5t V
Contoh :
1.(x+y) dx + (x-y) dy =0
2.(x2-y) dx – x dy = 0
3.(x2+y2) dx + 2 xy dy = 0
4.(x+y cos x) dx + sin x dy = 0
5.(x2+y2) dx + xy dy = 0
6.(4x3y3+1/x) dx + sin x dy = 0
7.y dx + (3x4 + 3x2y2-x) dy = 0
8.X dx + y dy= (x2+y2) dx
9.( 2 y – 3x) dx + x dy = 0
10.(x - y2) dx + 2 xy dy = 0
11.(3x2 +y2 ) dx – 2 xydy = 0
Contoh......lanjutan

11. dy/dx +2xy = 4x


12. x dy/dx = y + x3 + 3x2 – 2x
13. dy/dx + y ctg x = 5 ecos x
14. dy/dx – 2 y ctg 2x = 1 – 2 x ctg 2x – 2 cosec 2x
15. y ln y dx + (x – ln y) dy = 0
16. dy/dx + y ctg x = tg2x
Faktor Integral (Integrating Factor)
•  
•  
PERSAMAAN BERNOULLI
dy
 P ( x ) y  y nQ ( x )  
dx
 n dy
y  y ( n 1) P( x )  Q ( x )
dx
dU dU dy  n dy
  (1  n ) y
dx dy dx dx
1 dU
 P( x )U  Q ( x )
1  n dx
dU
 (1  n ) P( x )U  (1  n )Q ( x )... A
dx

dy
 2 y tg x  a y 2 ctg x
dx
Latihan PD Bernoulli
1. dy/dx – y = xy5
2. dy/dx + y = y2 (cos x-sinx)
3. x dy – [y +xy3 (1+ln x)] dx = 0
4. y – y’ cos x = y2 cos x (1-sinx)
5. y dx + (x – ½ x3 y ) dy = 0
6. 3 x dy = y ( 1 + sin x – 3 y3 sin x dx
PDO Linier Orde1
dengan koefisien pers linier
•  
•  
Contoh Kasus 1
•  
•  
•  
•  
Pers Ricatti
• Bentuk :
y’=p(x)+q(x).y+r(x).y2………… (F)
Asumsi y1 adalah penyelesaian pers (F), lalu y=y1+u
akan menjadi solusi pers (F) jika dan hanya jika :
u’- (q+2 r y1) u = r u2……. Bernoulli

• Contoh :
Selesaikan y’=2x2 +(1/x)y-2y2, jika diketahui
penyelesaian y1 = k. x (k: konstan)
•  

Anda mungkin juga menyukai