Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Batang dalam struktur pasti akan mengalami gaya lateral dan aksial. Suatu

batang yang menerima gaya aksial desak dan lateral secara bersamaan disebut balok

kolom. Akibat adanya gaya lateral batang akan berperilaku sebagai balok, sedangkan

akibat gaya aksial desak batang akan berperilaku sebagai kolom (Basuki, 2007).

Kolom dapat diklasifikasikan berdasarkan panjangnya. Kolom pendek adalah jenis

kolom yang kegagalannya berupa kegagalan material. Kolom sedang kegagalannya

ditentukan oleh hancurnya material dan tekuk (buckling), sedangkan kolom panjang

adalah kolom yang kegagalannya ditentukan oleh tekuk yang terjadi akibat

ketidakstabilan kolom. Tekuk terjadi apabila suatu kolom menerima gaya aksial

meskipun belum mencapai tegangan leleh (Schodek, 1999).

Material struktur kolom yang sering digunakan dalam konstruksi bangunan

adalah baja struktural. Baja struktural juga dapat didefinisikan sebagai produk canai

panas adalah salah satu bahan yang seringkali digunakan untuk bahan konstruksi

sebagai pengganti beton dan kayu (Futariani, 2013). Baja mempunyai kelebihan

dibandingkan material lain yaitu: memiliki kekuatan terhadap beban tekan dan tarik,

mudah untuk dibentuk, bahannya yang seragam, dan memiliki efisiensi waktu dalam

pelaksanaan proyek. Selain kelebihan yang telah disebutkan, baja juga mempunyai

kekurangan diantaranya mudah korosi, berkurangnya kekuatan pada saat temperatur

tinggi, dan harganya yang relatif mahal (Irawan, 2014). Dalam setiap konstruksi

1
2

bangunan memiliki kebutuhan struktur yang berbeda, atas dasar tersebut baja

memiliki bentuk penampang/profil dan ukuran yang berbeda untuk memenuhi

berbagai keperluan material konstruksi yang dibutuhkan.

Baja struktural yang sering dijual di pasaran memiliki variasi profil yang

berbeda-beda. Salah satu profil baja yang sering dijumpai di pasaran adalah baja

profil siku atau equal angle. Baja profil siku adalah baja yang memiliki bentuk profil

seperti huruf “L”. Baja profil siku sering digunakan pada struktur rangka batang

(truss), namun jarang sekali digunakan sebagai kolom dalam suatu bangunan,

dikarenakan baja profil siku hanya terdiri dari dua sayap (flange) sehingga memiliki

nilai tekuk yang lebih besar dari profil baja yang memiliki badan (web) dan dua sayap

sebagai penyangga/kolom seperti pada baja profil I-beam dan H-beam. Salah satu

cara untuk menambah kuat tekan dan mengurangi nilai tekuknya yaitu dengan

mengubah ketebalan (thickness) dan menambahkan pengaku (stiffener) dari pada

profil baja siku tersebut.

Pengaruh ketebalan dari profil baja dapat dilihat dari kuat tekan dan tekuk

kritis yang dapat diterima oleh baja itu sendiri. Salah satu metode yang digunakan

untuk mengetahui tekuk kritis yang terjadi pada batang tekan adalah Finite Element

Method (FEM) atau metode elemen hingga. Metode elemen hingga adalah suatu

metode numeris untuk menyelesaikan masalah teknik dan fisika matematis. Masalah

yang dapat diselesaikan bermacam-macam, seperti analisa struktur, heat transfer,

aliran fluida, perpindahan massa, elektromagnetik dan sebagainya (Stevens dan

Tedianto, 2018). Penggunaan metode elemen hingga meningkat seiring dengan


3

berkembangnya teknologi khususnya karena kemajuan ilmu pengetahuan dan

kemampuan hardware dan software pada komputer. Salah satu contoh software yang

telah berhasil membuat model metode elemen hingga adalah ANSYS (Kusbiantoro

dkk, 2016).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, nilai tekuk yang besar pada baja profil siku

disebabkan oleh tidak adanya tubuh (web) sebagai pengaku pada luasan penampang.

Salah satu cara untuk mengurangi nilai tekuknya yaitu dengan mengubah ketebalan

(thickness) dan menambahkan pengaku (stiffener) dari pada profil baja siku tersebut,

maka timbul rumusan masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana pengaruh ketebalan

dan pengaku pada baja profil siku terhadap kuat tekan serta bagaimana tekuk kritis

dan beban yang dapat dipikul akibat adanya pengaruh ketebalan dan pengaku pada

baja profil siku dengan menggunakan program ANSYS.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh ketebalan dan pengaku pada baja profil siku terhadap

kuat tekan.

2. Untuk mengetahui tekuk kritis yang terjadi akibat adanya pengaruh ketebalan dan

pengaku pada baja profil siku.

3. Untuk mengetahui beban yang dapat dipikul akibat adanya pengaruh ketebalan

dan pengaku pada baja profil siku.


4

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitan ini adalah dapat mengetahui bagian elemen dari baja

yang mengalami tekuk akibat adanya pengaruh ketebalan dan pengaku pada profil

baja siku terhadap kuat tekan serta memberikan rekomendasi tentang modifikasi baja

profil siku sebagai struktur pengganti kolom dalam suatu bangunan.

1.5 Batasan Masalah

Penelitian ini agar tidak terjadi perluasan dalam pembahasan, maka diberikan

batasan–batasan secara teknis sebagai berikut:

1. Beban yang bekerja adalah beban aksial dan menggunakan tumpuan jepit.

2. Data teknik baja yang akan diteliti adalah baja struktural yang memiliki bentuk

penampang yang sama yaitu profil siku (equal angle), namun memiliki ukuran

dan ketebalan yang berbeda dengan panjang masing-masing 3,4 m.

3. Stiffener yang akan ditambahkan berbentuk segitiga, dengan luasan disesuaikan

dengan ruang antara dua sayap dan ketebalan stiffener sama dengan ketebalan

baja profil siku yang akan diteliti.

4. Stiffener dipasang pada jumlah dan perletakkan yang berbeda.

5. Analisa struktur menggunakan aplikasi ANSYS V15.0. yang berbasiskan metode

elemen hingga (Finite Element Method).

6. Modulus elastisitas baja yang digunakan adalah 200.000 MPa, serta data

pendukung mekanik lainnya sesuai dengan Gunung Garuda Catalogue 2017 dan

ASTM.
5

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah model baja profil siku yang memiliki

ketebalan 35 mm memiliki kuat tekan yang paling besar, karena dapat mereduksi

tekuk kritis yang terjadi dimana tekuk kritis yang terjadi adalah yang paling kecil.

1.7 Keaslian Penelitian

Berikut adalah beberapa penelitian mengenai baja struktural yang pernah

dilakukan, sebagai keaslian dalam penelitian ini yang dapat dilihat dalam Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Keaslian penelitian

Nama
No. Judul Penelitian Masalah Yang Diteliti
Peneliti
1. Achmad Kekakuan Kolom Menganalisa kekuatan, pola
Basuki Baja Tersusun Empat kegagalan dan pengaruh penambahan
(2007) Profil Siku Dengan variasi pada kekakuan kolom baja
Variasi Pelat Kopel tersusun empat profil siku dengan
variasi pelat kopel.
2. Andika Analisis Kekuatan Menganalisa perilaku yang
Wiguna dan Baja Canai Dingin dihasilkan baja canai dingin sebagai
Eko (Cold Formed Steel) balok saat dikenai beban mati, beban
Walujodjati Sebagai Alternatif hidup, beban angin dan beban
(2016) Untuk Elemen gempa.
Struktur Balok
Rumah Sederhana
Yang Merespon
Gempa
6

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian penelitian


Nama
No. Judul Penelitian Masalah Yang Diteliti
Peneliti
3. Denny Analisis Pengaruh Menganalisa tentang pengaruh
Stevens dan Panjang Elemen panjang elemen terhadap kuat tekan
Leo S. Terhadap Kuat (Pcr) dari baja ringan, pertama
Tedianto Tekan Dari Baja dihitung dengan menggunakan cara
(2018) Ringan Profil teoritis, kemudian dibandingkan
Kanal Dengan hasilnya dengan cara metode elemen
Metode Elemen hingga.
Hingga
4 Kezia Ruus Pengaruh Bentuk Menganalisa profil kanal C dengan
dkk (2017) Badan Profil Baja tiga bentuk modifikasi bentuk badan
Ringan Terhadap profil dimana mutu baja ringan
Kuat Tekan mengikuti standar Australia (AS1397)
yaitu G550 yang diaplikasikan pada
seluruh profil yang akan dianalisis.
Selanjutnya dilakukan pemodelan
finite element dengan program
ANSYS Mechanical APDL.
5. Olivia Analisis Tata Letak Penelitian ini dilakukan untuk
Maria Stiffener Terhadap mengetahui pengaruh variasi tata letak
Tumurang Tekuk Lokal Baja stiffener terhadap tekuk lokal baja
dkk (2016) yang disebabkan oleh gaya aksial atau
gaya yang bekerja pada sumbu utama
penampang struktur. Stiffener
diposisikan bervariasi dengan jarak
simetris pada profil yang akan
7

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian penelitian


Nama
No. Judul Penelitian Masalah Yang Diteliti
Peneliti
dianalisis. Stiffener dianalisis secara
tiga dimensi menggunakan software
SAP2000 dengan pemodelan elemen
balok baja yang menggunakan WF
2100 x 500, dengan stiffener 2076 x
236 dengan panjang balok 4,5 m.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang

disajikan pada Tabel 1.1, maka diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan

berbeda dengan penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya.

Adapun perbedaannya adalah jenis baja struktural yang akan diteliti, serta program

aplikasi yang akan digunakan.

Anda mungkin juga menyukai