PENDAHULUAN
Batang dalam struktur pasti akan mengalami gaya lateral dan aksial. Suatu
batang yang menerima gaya aksial desak dan lateral secara bersamaan disebut balok
kolom. Akibat adanya gaya lateral batang akan berperilaku sebagai balok, sedangkan
akibat gaya aksial desak batang akan berperilaku sebagai kolom (Basuki, 2007).
ditentukan oleh hancurnya material dan tekuk (buckling), sedangkan kolom panjang
adalah kolom yang kegagalannya ditentukan oleh tekuk yang terjadi akibat
ketidakstabilan kolom. Tekuk terjadi apabila suatu kolom menerima gaya aksial
adalah baja struktural. Baja struktural juga dapat didefinisikan sebagai produk canai
panas adalah salah satu bahan yang seringkali digunakan untuk bahan konstruksi
sebagai pengganti beton dan kayu (Futariani, 2013). Baja mempunyai kelebihan
dibandingkan material lain yaitu: memiliki kekuatan terhadap beban tekan dan tarik,
mudah untuk dibentuk, bahannya yang seragam, dan memiliki efisiensi waktu dalam
pelaksanaan proyek. Selain kelebihan yang telah disebutkan, baja juga mempunyai
tinggi, dan harganya yang relatif mahal (Irawan, 2014). Dalam setiap konstruksi
1
2
bangunan memiliki kebutuhan struktur yang berbeda, atas dasar tersebut baja
Baja struktural yang sering dijual di pasaran memiliki variasi profil yang
berbeda-beda. Salah satu profil baja yang sering dijumpai di pasaran adalah baja
profil siku atau equal angle. Baja profil siku adalah baja yang memiliki bentuk profil
seperti huruf “L”. Baja profil siku sering digunakan pada struktur rangka batang
(truss), namun jarang sekali digunakan sebagai kolom dalam suatu bangunan,
dikarenakan baja profil siku hanya terdiri dari dua sayap (flange) sehingga memiliki
nilai tekuk yang lebih besar dari profil baja yang memiliki badan (web) dan dua sayap
sebagai penyangga/kolom seperti pada baja profil I-beam dan H-beam. Salah satu
cara untuk menambah kuat tekan dan mengurangi nilai tekuknya yaitu dengan
Pengaruh ketebalan dari profil baja dapat dilihat dari kuat tekan dan tekuk
kritis yang dapat diterima oleh baja itu sendiri. Salah satu metode yang digunakan
untuk mengetahui tekuk kritis yang terjadi pada batang tekan adalah Finite Element
Method (FEM) atau metode elemen hingga. Metode elemen hingga adalah suatu
metode numeris untuk menyelesaikan masalah teknik dan fisika matematis. Masalah
kemampuan hardware dan software pada komputer. Salah satu contoh software yang
telah berhasil membuat model metode elemen hingga adalah ANSYS (Kusbiantoro
dkk, 2016).
Berdasarkan latar belakang diatas, nilai tekuk yang besar pada baja profil siku
disebabkan oleh tidak adanya tubuh (web) sebagai pengaku pada luasan penampang.
Salah satu cara untuk mengurangi nilai tekuknya yaitu dengan mengubah ketebalan
(thickness) dan menambahkan pengaku (stiffener) dari pada profil baja siku tersebut,
maka timbul rumusan masalah yang akan diteliti yaitu bagaimana pengaruh ketebalan
dan pengaku pada baja profil siku terhadap kuat tekan serta bagaimana tekuk kritis
dan beban yang dapat dipikul akibat adanya pengaruh ketebalan dan pengaku pada
1. Untuk mengetahui pengaruh ketebalan dan pengaku pada baja profil siku terhadap
kuat tekan.
2. Untuk mengetahui tekuk kritis yang terjadi akibat adanya pengaruh ketebalan dan
3. Untuk mengetahui beban yang dapat dipikul akibat adanya pengaruh ketebalan
Manfaat dari penelitan ini adalah dapat mengetahui bagian elemen dari baja
yang mengalami tekuk akibat adanya pengaruh ketebalan dan pengaku pada profil
baja siku terhadap kuat tekan serta memberikan rekomendasi tentang modifikasi baja
Penelitian ini agar tidak terjadi perluasan dalam pembahasan, maka diberikan
1. Beban yang bekerja adalah beban aksial dan menggunakan tumpuan jepit.
2. Data teknik baja yang akan diteliti adalah baja struktural yang memiliki bentuk
penampang yang sama yaitu profil siku (equal angle), namun memiliki ukuran
dengan ruang antara dua sayap dan ketebalan stiffener sama dengan ketebalan
6. Modulus elastisitas baja yang digunakan adalah 200.000 MPa, serta data
pendukung mekanik lainnya sesuai dengan Gunung Garuda Catalogue 2017 dan
ASTM.
5
Hipotesis dalam penelitian ini adalah model baja profil siku yang memiliki
ketebalan 35 mm memiliki kuat tekan yang paling besar, karena dapat mereduksi
tekuk kritis yang terjadi dimana tekuk kritis yang terjadi adalah yang paling kecil.
dilakukan, sebagai keaslian dalam penelitian ini yang dapat dilihat dalam Tabel 1.1.
Nama
No. Judul Penelitian Masalah Yang Diteliti
Peneliti
1. Achmad Kekakuan Kolom Menganalisa kekuatan, pola
Basuki Baja Tersusun Empat kegagalan dan pengaruh penambahan
(2007) Profil Siku Dengan variasi pada kekakuan kolom baja
Variasi Pelat Kopel tersusun empat profil siku dengan
variasi pelat kopel.
2. Andika Analisis Kekuatan Menganalisa perilaku yang
Wiguna dan Baja Canai Dingin dihasilkan baja canai dingin sebagai
Eko (Cold Formed Steel) balok saat dikenai beban mati, beban
Walujodjati Sebagai Alternatif hidup, beban angin dan beban
(2016) Untuk Elemen gempa.
Struktur Balok
Rumah Sederhana
Yang Merespon
Gempa
6
disajikan pada Tabel 1.1, maka diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan
Adapun perbedaannya adalah jenis baja struktural yang akan diteliti, serta program