Anda di halaman 1dari 10

MODUL

MATEMATIKA 3
PERSAMAAN DIFERENSIAL EKSAK
Fakultas : FTI
Program Studi : TEKNIK SIPIL

Tatap Muka

03
Kode Matakuliah : 21352Z1FA
Disusun oleh : Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.
PEMBAHASAN

A. Persamaan Diferensial Eksak


Definisi : Misalkan F fungsi dua variabel yang mempunyai derivatif partial orde satu kontinu

pada Domain D. Diferensial total dF dari fungsi F di definisikan:

Bentuk persamaan diferensial eksak :

Disebut diferensial eksak pada domain D jika terdapat fungsi dua variabel F sehingga

diferensial diatas merupakan diferensial total F untuk setiap ( x , y ) ∈ D .


∂ F (x , y) ∂ F (x , y)
Dengan kata lain terdapat fungsi F sehingga =M ( x , y ) dan =N ( x , y )
∂x ∂y
. Jika M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy merupakan diferensial eksak maka persamaan diferensial orde
satu M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0 disebut persamaan diferensial eksak.

Teorema 3.1 misalkan persamaan diferensial M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0 (persamaan 3.1).


∂ F (x , y) ∂ F (x , y)
Jika =M ( x , y ) dan =N ( x , y ) mempunyai derivatif parsial orde satu
∂x ∂y
kontinu pada D.

2022 Matematika 3
2 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Persamaan diferensial (3.1) eksak pada D jika dan hanya jika:

Bukti:

Jika persamaan diferensial (3.1) adalah eksak, maka terdapat suatu fungsi diferensial

f (x , y ) sehingga d [ f ( x , y ) ] =0.

∂ F (x , y) ∂ F (x , y)
Dipunyai: =M ( x , y ) dan =N ( x , y ) sebagai suatu syarat keeksakan.
∂x ∂y

Contoh 1:

Teorema 3.2 misalkan persamaan diferensial M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0 eksak pada D


∂ F (x , y) ∂ F (x , y)
fungsi dua variabel F memenuhi =M ( x , y ) dan =N ( x , y ) untuk setiap
∂x ∂y

2022 Matematika 3
3 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
( x , y ) ∈ D maka penyelesaian umum persamaan diferensial eksak tersebut adalah
F ( x , y )=C dan C konstanta sembarang.

Adapun langkah-langkah untuk PD eksak adalah sebagai berikut:

Langkah 1: Tuliskan PD dalam bentuk diferensial

M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0

Langkah 2: Tes keeksakan PD, apakah:

∂ M ( x , y ) ∂ N (x , y)
=
∂y ∂x

Langkah 3: Jika eksak, integralkan M ( x , y ) terhadap x atau N ( x , y ) terhadap y. Misal dipilih

M ( x , y ) , maka:

F ( x , y )=∫ M ( x , y ) dx+ h( y )

Langkah 4: Turunkan F ( x , y ) terhadap y dan samakan hasilnya dengan N ( x , y )


N ( x , y )=
∂y
(∫ M ( x , y ) dx ) +h( y )

Langkah 5: Integralkan h( y) untuk memperoleh h( y)

Langkah 6: Tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit: F ( x , y )=C

Langkah 7: Tentukan nilai C jika diberikan masalah syarat awal

Contoh 2:

Selesaikan persamaan diferensial

dy −x −2 y
= , y ( 0 )=3
dx y 2−2 x

Penyelesaian:

Langkah 1: Bentuk diferensial PD adalah:

2022 Matematika 3
4 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dy −x −2 y
=
dx y 2−2 x

( y 2−2 x ) dy=− ( x−2 y ) dx

( x−2 y ) dx+ ( y 2−2 x ) dy=0

Langkah 2: PD ini eksak, karena

∂ M (x , y)
M ( x , y )=x−2 y → =−2
∂y

∂ N (x, y)
N ( x , y )= y 2−2 x → =−2
∂x

∂ M (x , y) ∂ N (x, y)
= =−2
∂y ∂x

Langkah 3: Misal dipilih M ( x , y ) untuk diintegralkan, maka:

F ( x , y )=∫ M ( x , y ) dx+ h( y )

¿ ∫ ( x−2 y ) dx+ h( y )

1 2
¿ x −2 xy + h ( y )
2

n dy n−1
y=x → =nx
dx

∂ F (x , y)
Langkah 4: Samakan dengan N ( x , y )
∂y

∂ F (x , y)
=N ( x , y )
∂y

Langkah 5: Integralkan h( y) untuk memperoleh h( y)

2022 Matematika 3
5 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
∫ h ( y ) dy =∫ y 2 dy
d ( h( y ) )
∫ dy
. dy =∫ y 2 dy

∫ d (h ( y ))=∫ y 2 dy
1 3
h ( y )= y +C
3

Langkah 6: Tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit

F ( x , y )=C

2 3
1 1
x −2 xy + y =C
2 3

Langkah 7: Tentukan nilai C jika diberikan masalah syarat awal, y ( 0 )=3 maka C = 9.

Maka solusi umum PD eksak dengan masalah syarat awal:


2 3
1 1
x −2 xy + y =9 atau
2 3
2 3
1 1
x −2 xy + y −9=0
2 3

B. Persamaan Diferensial Non Eksak


Dalam persamaan diferensial bentuk M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0 yang memenuhi
persamaan diferensial eksak. Apabila syarat awal persamaan diferensial eksak tidak

terpenuhi, dimana

Maka perlu adanya faktor tambahan yang biasa disebut dengan faktor integrasi

2022 Matematika 3
6 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Sehingga bentuk persamaan diatas akan berubah menjadi:
μ ( x ) M ( x , y ) dx+ μ ( x ) N ( x , y ) dy=0
Untuk langkah mencari solusi umumnya sama dengan PD eksak.

Contoh 3:

Selesaikan persamaan diferensial berikut:


ydx +2 xdy=0 ……..(1)
Jawab:
Jika dilihat dari bentuk persamaan diferensial tersebut mengarah ke persamaan diferensial

eksak bentuk:
M ( x , y ) dx+ N ( x , y ) dy =0
Tetapi untuk menguji persamaan diatas eksak atau bukan harus memenuhi syarat awal
ydx +2 xdy=0
∂ M (x , y) ∂N (x , y) ∂ M (x , y) ∂ N (x, y)
=1 dan =2 karena ≠
∂y ∂x ∂y ∂x
1 −1
maka perlu adanya faktor integrasi μ ( x )=e∫ P ( x ) dx dimana P ( x )= ( 1−2 )=
2x 2x
−1
sehingga μ ( x )=e∫ 2
dx

−1 −1
2

e ln x =x 2

Jadi persamaan (1) diubah menjadi:


−1 −1
2 2
x ydx + x 2 xdy =0
Setelah menemukan faktor integrasi lakukan uji ulang untuk membuktikan eksak atau

bukan.

Contoh 4:

Selesaikan persamaan diferensial berikut:

( 3 xy + y 2 ) dx +( x ¿¿ 2+ xy )dy=0 ¿
Apakah merupakan PD Eksak?

2022 Matematika 3
7 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
a. Jika ya, tentukan solusi umumnya.

b. Jika tidak, carilah faktor integrasinya.

c. Tentukan solusi umum untuk PD diatas.

Jawab:

∂ M (x , y) ∂N (x , y)
a. atau My=3 x+2 y dan atau Nx=2 x+ y karena
∂y ∂x
∂ M (x , y) ∂ N (x, y)
≠ maka perlu adanya faktor integrasi μ ( x )=e∫ P ( x ) dx
∂y ∂x
b. Faktor integrasi:

c. Faktor integrasi µ (x) dikalikan ke bentuk persamaan diferensial awal:

Lalu uji ke-eksakannya:

Sehingga diperoleh My =Nx

Solusi umum:

Diperoleh:

2022 Matematika 3
8 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Turunkan

Maka solusi umum PD diatas yaitu:

DAFTAR PUSTAKA
Finney, Ross L. & Thomas, George B. 1994. Calculus, 2nd edition. New York: Addison –

Wesley Publishing Company.

Johannes dkk. 2005. Kompetensi Matematika. Jakarta : Yudhistira.

Noormandiri, Endar Sucipto. 1997. Matematika untuk SMU, Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Purcell, E.J. dan Varbeg D.Terjemahan Bana Kartasasmita dkk. 1987. Kalkulus dan Geometri

Analitik Jilid I, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.

Sartono Wirodikromo. 2004. Matematika untuk SMA. Jakarta : Erlangga. Siswanto. 2005.

Matematika Inovatif. Solo : Tiga Serangkai.

Stewart, James. 2001. Calculus, 2nd edition. USA : Thomson Learning – Wodswort Group.

Sumadi dkk. 1995. Matematika SMU 2b. Solo : Tiga Serangkai.

2022 Matematika 3
9 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
2022 Matematika 3
10 Rio Firmansyah, S.T., M.Pd.. Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai