Anda di halaman 1dari 16

Resume Differensial-2 P15

Nama: Rayhan Naufal


NIM: 22132017
Prodi: Teknologi Pertambangan

Solusi Persamaan Diferensial

Solusi Persamaan Diferensial Biasa (PDB):

• Suatu fungsi f(x) yang didefinisikan pada suatu interval disebut penyelesaian PDB jika secara identik
memenuhi persamaan (1) pada interval yang diberikan.

• Persamaan (1) menyatakan adanya keterkaitan antara peubah bebas x dan peubah tak bebas y beserta
turunan-turunannya dalam bentuk persamaan yang identik NOL.

dy
Misal Bentuk PDB: = f (x,y)
dx
• Solusi atau penyelesaian dari PD tersebut merupakan suatu fungsi eksplisit y = f(x). • Tapi tidak semua
penyelesaian PDB dapat dinyatakan dalam bentuk eksplisit, beberapa kasus ditemukan penyelesaian
PDB dinyatakan dalam bentuk implisit.

Solusi Umum dan Khusus

(1) Solusi umum (general solution) persamaan diferensial orde-n adalah solusi baik dinyatakan
secara eksplisit ataupun implisit yang memuat solusi yang mungkin pada suatu interval.
• Umumnya solusi umum persamaan diferensial biasa orde-n memuat “n” konstanta.

(2) Solusi khusus (particular solution) persamaan diferensial adalah solusi persamaan diferensial
yang bebas dari sembarang konstanta.

• Untuk mencari nilai konstanta ini, diperlukan kondisi awal biasanya pada x = 0.

CONTOH

1. Carilah solusi umum persamaan diferensial:


2xdx + ydy = 0
Jawab:
2. Tentukan penyelesaian dari persamaan:

dy
+y=0
dx
Solusi umum:

3. Carilah solusi umum persamaan diferensial:

dy
= 2xy
dx
Jawab:

4. Tentukan penyelesaian sari persamaan

dy x
=
dx 4 y
Jawab:

LATIHAN:

1. Carilah solusi khusus dari PDB orde 1 yang memenuhi y(0)=4:


y’ = cos 2x
Jawab:

2. Carilah solusi khusus dari PDB yang memenuhi y(0)=2:


dy
= 2y
dx
 Jawab:

 Karena syarat awal y(0) = 2, maka:

 Sehingga solusi khusus dengan syarat awal adalah :

Masalah Nilai Batas

• Selain masalah nilai awal, pada PD dikenal masalah nilai batas (MNB). Pada MNB, syarat awalnya pada
dua titik yang berbeda dan bisa disebut syarat batas.

• Contoh: Diberikan suatu solusi PD:

Y= c1 sin x + c2 cos x

• Untuk y(0) = 0, maka:

• Untuk y(/2)=1:
• Sehingga solusi untuk MNB ini adalah:

Y= sin x

Solusi Persamaan Diferensial Orde 1

• Untuk persamaan diferensial separable orde satu yang berbentuk:

Y’ = f(x)

• Maka kita dapat mengintegralkan secara langsung kedua ruas untuk memperoleh penyelesaiannya.
Bentuk umum:

dy
= f (x)
dx
• Dimana f fungsi kontinu dari dua peubah bebas x dan y. Penyelesaiannya tidak dapat diperoleh dengan
mengintegralkan secara langsung. Untuk menyelesaikan PDB orde satu dilakukan beberapa langkah:

A. Persamaan Diferensial Separabel


Untuk mencari penyelesaian umum dari persamaan (1), maka kita pisahkan peubah x dan y
sehingga diperoleh fungsi:
f (x,y) = p(x)q(y)
Persamaan (1) berubah menjadi:

Contoh:
1. Carilah solusi umum persamaan diferensial:

• Jawab: Selesaikan dengan memisahkan perubahnya


2. Tentukan penyelesaian dari persamaan

Latihan:

1. Carilah solusi umum persamaan diferensial:

2. Tentukan penyelesaian dari persamaan:

B. Persamaan Diferensial Separabel

Persamaan diferensial dengan bentuk:

F (x)G(y)dx + f(x)g(y)dy=0
• Disebut persamaan separable. Untuk menyelesaikan persaman di atas, diperlukan factor integrasi
sehingga bisa dikelompokkan variable x dan y.

• Sehingga diperoleh:

• Penyelesaian dari persamaan diferensial di bawah adalah:

Contoh:

1. Selesaikan persamaan diferensial:


• Jawab:

• Sederhanakan persamaan:

C. Persamaan Diferensial Eksak


• Disebut diferensial eksak pada domain D jika terdapat fungsi dua variable F sehingga
diferensial persamaan di bawah merupakan diferensial total F untuk setiap (x, y)  D.
M (x, y)dx + N(x, y)dy
• Jika persamaan di atas merupakan diferensial eksak, maka persamaan diferensial orde 1 = 0
M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0
• Dengan kata lain, terdapat fungsi F sehingga:
• Persamaan diferensial (1) eksak pada D jika hanya jika:

Contoh:
1. Analisis apakah persamaan diferensial di bawah memenuhi persamaan diferensial eksak:
( y3 cos(x y 2))dx (3xy2 2y cos(x y2 ))dy
• Jawab: Persamaan diferensial memenuhi bentuk:

• dan:

• Karena:

• Maka persamaan diferensial tersebut memenuhi persamaan diferensial eksak.

Solusi Persamaan Diferensial Eksak


1. tuliskan PD dalam bentuk diferensial”
M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0
2. Test ke-eksakan PD, apakah:

3. Jika eksak, integralkan M(x,y) terhadap x atau N(x, y) terhadap y. Misal dipilih M(x, y),
maka:

4. Turunkan F(x, y) terhadap y dan samakan hasilnya dengan N(x, y):

5. Integralkan h’(y) untuk memperoleh h(y).


6. Tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit:
F(x, y) = c
7. Tentukan nilai C jika diberikan masalah syarat awal.

Contoh:

1. Tentukan solusi PD di bawah ini:


Jawab: Susun Ulang PD

2. Test ke-eksakan PD. PD ini eksak karena:

3. Jika dipilih M(x,y) untuk diintegralkan, maka:

4. Tentukan solusi PD di bawah ini:

Samakan:

5. Integralkan h’(y) untuk memperoleh h(y):

6. Tuliskan penyelesaian umum dalam bentuk implisit:

7. Tentukan nilai c: Jika diberikan masalah syarat awal y(0) = 3, maka c = 9. Maka solusi
umum PD eksak dengan masalah syarat awal:
Latihan:
1. Cek apakah PD di bawah ini eksak dan tentukan solusi PD:
ydx + 2xdy = 0
Cek persamaan ini eksak atau tidak:

• PD tidak eksak. PD di atas merupakan PD separable.


• Penyelesaian dilakukan dengan mengintegralkan kedua ruas:

• Gunakan sifat logaritma dan selesaikan PD.

D. Persamaan Diferensial Non Eksak


• Apabila syarat awal persamaan diferensial eksak tidak terpenuhi.
M (x, y)dx  N(x, y)dy
• Maka perlu ada factor tambahan yang disebut factor integrasi:

• Dimana P(x) adalah:

• Atau:

• Atau:

• Sehingga bentuk persamaan (1) berubah menjadi:


(x)M (x, y)dx + (x)N(x, y)dy = 0
• Langkah solusi umum sama dengan PD eksak.

Contoh:
Tentukan solusi PD di bawah ini:
(3xy + 2y2 )dx + (x 2+ xy) dy = 0
1. Jawab: Cek Keeksakan PD:
PD tidak eksak karena:

2. Maka diperlukan factor integrasi:

Faktor integras1 (x) dikalikan ke bentuk persamaan diferensial awal:

3. Cek ulang Keeksakan PD:

PD eksak karena:

4. Tentukan solusi umum dengan cara PD Eksak:

Misal M(x,y) yang dipilih, maka diperoleh:

Turunkan:

Diperoleh:

5. Solusi umum:

Gunakan Kembali:

Diperoleh solusi Umumnya:


E. Persamaan Diferensial Homogen

Persamaan diferensial:

M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0

Disebut homogen jika dapat ditulis dalam bentuk derivatif:

dy
=f ( x , y)
dx
Maka terdapat fungsi g sehingga:

f (x , y )= g ( xy )
contoh:

Homogen, karena bila ditulis dalam derivatif:

Diperoleh ruas kanan fungsi g(y/x).

Persamaan diferensial:

M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0

Homogen, maka dengan memisahkan y = vx, PD di atas berubah menjadi persamaan diferensial
separable. Langkah menentukan solusi umum PD:

1. Gunakan transformasi:

2. PD homogen tereduksi ke PD variablevariable terpisah.


3. Gunakan aturan dalam PD variable-variable terpisah untuk mendapatkan solusi umum PD.
4. Gantilah v = y/x (jika menggunakan transformasi y= vx) dan v=x/y (jika menggunakan
transformasi x = vy) untuk mendapatkan kembali variable semula.

Contoh:
Selesaikan Persamaan diferensial:

M (x, y)dx + N(x, y)dy = 0

jawab:

1. Gunakan transformasi dan persamaan tersebut homogen:

2. Misalkan y=vx, diperoleh v= y/x dan:

Pisahkan variable-variabelnya:

3. Lakukan integral pada masing-masing ruas.

4. Kembalikan ke variable semula, diperoleh:

5. Jika y≥x ≥0, dapat ditulis:

F. Persamaan Diferensial Non Homogen


Persamaan diferensial bentuk khusus:
(a1x + b1y + c1 ) dx + (a2x + b2y + c2 )dy = 0
Dengan a1, b1, c1, a 2, b 2, c 2 , konstan di R maka:

1.

Langkah mendapatkan penyelesaian umum PD:

a. Cara Pertama dengan mengubah variable


Langkah 1. Gunakan transformasi
X= u + h
Y= v + k

Langkah 2
Mencari nilai h dn k dimana (h,k) merupakan penyelesaian dari sistem:

Langkah 3

Persamaan (6.1) menjadi persamaan homogen dalam variable u dan v sebagai berikut

(a1 u + b1 v) du + (a 2 u + b 2 v) dv = 0

Persamaan diferensial bentuk khusus:

(a1x + b1y + c1 )dx + (a2x + b2y + c2)dy = 0

Dengan a1, b1, c1, a 2, b 2, c 2 , konstan di R maka:


1. Jika:

Langkah mendapatkan penyelesaian umum PD:

Diperoleh:

Langkah 2 Bentuk PD menjadi:

Persamaan diferensial bentuk khusus:

(a1x + b1y + c1 )dx + (a2x + b2y + c2)dy = 0

Dengan a1, b1, c1, a 2, b 2, c 2 , konstan di R maka:


1. Jika:

Langkah mendapatkan penyelesaian umum PD:


Aplikasi Persamaan Diferensial

1. Laju pertumbuhan penduduk suatu negara adalah 1,3 kali jumlah penduduk saat ini. Jika
jumlah penduduk saat ini adalah 80, berapakah jumlah penduduk setelah 100 tahun:
• Jawab:
Pemodelan persamaan diferensial:
dN
= 1,3 N
dt
Integralkan persamaan di atas:

• Solusi umum:

Latihan

1. Laju pertumbuhan berbanding lurus dengan jumlah zat yang ada setiap saat. Jika 60 mg
radium tersedia sekarang dan waktu paruhnya 1960 tahun, tentukan berapa jumlah

• Jawab:

Pemodelan persamaan diferensial:

dV
= Kv
dt
Integralkan persamaan di atas:

• Solusi umum:

Cari nilai c, misal V = 60, t = 0, maka:


Contoh Aplikasi Persamaan Diferensial

1. Hukum kedua Newton dalam dinamika

2. Persamaan Hamilton dalam dalam mekanika klasik

3. Peluruhan radioaktif dalam fisika nuklir

4. Hukum pendinginan Newton dalam termodinamika

5. Persamaan gelombang

6. Persamaan Maxwell dalam elektromagnetisme

7. Persamaan panas dalam termodinamika

8. Persamaan Laplace, yang mendefinisikan fungsi harmonik

9. Persamaan Poisson

10. Persamaan medan Einstein dalam teori relativitas umum

11. Persamaan Schrödinger dalam mekanika kuantum

12. Persamaan Geodesik

13. Persamaan Navier-Stokes dalam dinamika fluida

14. Persamaan Lotka-Volterra dalam dinamika populasi

15. Persamaan Black-Scholes dalam keuangan

16. Persamaan Cauchy-Riemann dalam analisis kompleks

17. Persamaan Poisson-Boltzmann dalam dinamika molekul

Anda mungkin juga menyukai