Definisi 4.2
Dengan setiap Persamaan Differensial tak-homogen (4.7), ada satu pautan Persamaan
Differensial ditentukan oleh:
n
∑ a i ( x ) y (i ) = 0
i=0 ......................................................................................(4.8)
(Santoso Widiarto. Persamaan Differensial Biasa dengan Penerapan Modern. 1988:109)
Definisi 4.3
Jika n fungsi-fungsi y1, y2, … ,yn membentuk sistem fundamental penyelesaian untuk
Persamaan Differensial homogen (4.8), maka fungsi yn yang ditentukan oleh:
y n = C1 y 1 + C 2 y 2 + ... + C n y n
dimana Ci konstanta sebarang, disebut sebagai penyelesaian homogen untuk persamaan (4.7).
(Santoso Widiarto. Persamaan Differensial Biasa dengan Penerapan Modern. 1988:109)
Catatan
Penyelesaian homogen pada definisi 4.3 bukan penyelesaian sebenarnya dari persamaan (4.7).
Ini adalah penyelesaian umum dari Persamaan Differensial homogen pautan.
Sekarang, kita perhatikan persamaan tak-homogen orde dua berikut.
} } `+`p left (x right )y rSup { size 8{'} } `+`q left (x right )y`=`f left (x right )} { ¿¿
L[ y] = y ¿
dimana p(x), q(x), dan f(x) adalah fungsi-fungsi kontinu pada suatu interval I. Dalam kasus ini
kita mempunyai teorema-teorema penting berikut.
Teorema 4.3
Jika Y1 dan Y2 adalah solusi-solusi dari persamaan tak-homogen, Dan jika y1 dan y2
adalah basis atau pembangun dari solusi-solusi untuk persamaan homogen, maka y1 dan
y2 merupakan basis ruang Penyelesaian.
(Rustanto Rahadi, dkk. Persamaan Differensial Biasa. 2003:94)
Bukti
Misalkan y1 dan y2 masing-masing merupakan penyelesaian dari masalah nilai awal:
L y 1=0 , y 1 ( x 0 )=1, y '1 ( x0 ) =0
Teorema ini memberikan saran kepada kita bagaimana membangun solusi persamaan tak-
homogen
1. Temukan solusi umum persamaan homogennya
2. Temukan sebuah solusi untuk persamaan tak-homogen
3. Jumlahkan keduanya
4. Temukan c1 dan c2 dari kondisi-kondisi awalnya.
Teorema 4.5
Jika y1, y2, … ,yn membentuk sistem fundamental untuk persamaan (4.8) maka fungsi yh,
dan jika yp suatu penyelesaian khusus (partikuler) dari (4.7), maka penyelesaian dari (4.7)
dapat ditulis dalam bentuk
yu = yh + yp = C1 y1 + C2 y2 + … + Cn yn + yp ........................................ (4.9)
(Santoso Widiarto. Persamaan Differensial Biasa dengan Penerapan Modern. 1988:109)
Bukti
Cukup ditunjukkan bahwa yu seperti yang tertulis dalam pernyataan (4.9) memenuhi
Persamaan Differensial (4.7) dan bahwa setiap penyelesaian y dari Persamaan Differensial (4.7)
dapat ditulis dalam bentuk persamaan (4.9). Dengan mensubstitusikan y ke dalam Persamaan
Differensial (4.8), diperoleh:
n n
(i )
∑ ai (x ) y = ∑ a i ( x ) [ C1 y1 + C 2 y 2 + . . . + C n y n + y p ](i )
i =0 i=0
n
= ∑ ai ( x ) [ C 1 y (1i ) + C 2 y (2i ) + . .. + C n y (ni ) + y (pi ) ]
i =0
n n n n
= C 1 ∑ ai ( x ) y (1i ) + C 2 ∑ ai ( x ) y (2i ) + . . . + C n ∑ ai ( x ) y (ni ) + ∑ ai ( x ) y (pi )
i=0 i =0 i=0 i=0
n
= ∑ ai ( x ) y (1i ) = C1 . 0 + C2 . 0 + .. . . + C n . 0 + f ( x ) = f ( x )
i=0
Dari penyelesaian di atas, fungsi y seperti yang didefinisikan oleh persamaan (4.9)
memenuhi persamaan (4.7). Sekarang, misalkan y sebarang penyelesaian Persamaan
Differensial (4.7). Kita akan membuktikan bahwa dapat ditulis dalam bentuk persamaan (4.9).
Ini sepadan dengan membuktikan bahwa Y-yp memenuhi Persamaan Differensial homogen (4.8).
Nyatalah,
n n n
a x Y y
i
ai x Y i a x y F x F x 0
i
i p i p
i 0 i0 i 0
Contoh 9:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu
y ' ' − y ' −2 y=4 x2
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' − y ' −2 y=0
x 2−x−2=0
( x−2 ) ( x+1 ) =0
x=2 atau x=−1
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=C 1 e2 x +C 2 e−x
Solusi khusus, misal a 2 x 2+ a1 x +a o
y p=a2 x 2 +a1 x+ ao
y 'p=2a 2 x +a1
y 'p' =2 a2
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
y ' − y −2 y =4 x 2
2 a2−( 2a 2 x +a1 ) −2 ( a2 x2 + a1 x +ao ) =4 x 2
Contoh 10:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' +3 y ' +2 y=x 2+ 4
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' +3 y ' +2 y=0
x 2+ 3 x +2=0
( x +2 )( x +1 )=0
x=−2 atau x =−1
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=C 1 e−2 x + C2 e−x
Solusi khusus, misal a 2 x 2+ a1 x +a o
y p=a2 x 2 +a1 x+ ao
y 'p=2a 2 x +a1
y 'p' =2 a2 y 'p' =2 a2
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
y ' ' +3 y ' +2 y=x 2+ 4
2 a2 +3 ( 2 a2 x + a1 ) +2 ( a2 x2 + a1 x +ao ) =x 2 +4
2 a2 x2 + ( 6 a2 x +3 a1 ) +2 a0 +2 a1 x+ 2 a2 x 2=x 2 +0 x+ 4
y 'p=2 A1 x+ A 0
y 'p' =2 A 1
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam persamaan differensial, diperoleh:
2 A 1 +2 ( A 0 +2 A 1 x )=x +2
( 2 A 1 +2 A 0 ) +4 A 1 x=x +2
¿x ( 34 + 14 x)
3 1
¿ x+ x 2
4 4
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
3 1
¿ c 1 +c 2 e−2 x + x + x 2
4 4
b. θ ( x )=k e αx
k dan α adalah konstanta-konstanta yang diketahui.
Asumsikan solusinya memiliki bentuk:
y p= A eαx
Dimana A adalah konstanta yang harus ditentukan.
Contoh 12:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' −3 y ' −4 y =3 e 2t
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' −3 y ' −4 y =3 e 2t
2
λ −3 λ−4=0
( λ+ 1) ( λ−4 )=0
λ=−1, λ=4
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e− x +c 2 e 4 x
Solusi khusus,
y p= Ae2 t
y p '=2 Ae2 t
y p ″=4 Ae2 t
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
4 Ae 2t −3(4.2) Ae2 t −4 Ae2 t =3 Ae 2t
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
Karena e 2 t ≠0 maka membagi kedua ruas persaman dengan e 2 t ,yang akan menghasilkan
4 A−6 A−4 A=3
−1
A=
2
−1
Jika sistem ini diselesaikan, maka diperoleh A= , sehingga:
2
y p=−1/2e 2 t
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
¿ c 1 e−x +c 2 e 4 x −1/2 e2 t
Contoh 13 :
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' + y ' −6 y=( x +3) e x
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' + y ' −6 y=( x +3) e x
2
λ + λ−6=0
( λ+ 3) ( λ−2 )=0
λ=−3, λ=2
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e−3 x +c 2 e2 x
Solusi khusus,
y p=e x A o+ e x A 1 x
y 'p=e x A o+ e x A 1 x+ A 1 e x
y p ″=e x A o +e x A 1 x +2 A 1 e x
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
exA0 + exA1x + 2 A1ex + exA0 + exA1x + A1ex – 6(exA0 + exA1x) = (x +3) ex
−4 e x A o−4 e x A 1 x +3 A 1 e x =e x x+3 e x
3 A 1 e x −4 ❑ A o e x −4 e x A 1 x=3 e x +e x x
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
−4 e x A 1 x=e x x3 A 1 e x −4 ❑ A o e x =3 e x −4 e x A 1 x=e x x
−1
A1=
4
−1
( 3 A1−4 A o ) e x =3 e x A1=
4
−3 −15
−4 A o=3 , A o=
4 16
−1 −15
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh A1= , A o= Jadi diperoleh:
4 16
−15 x 1 x
y p= e− e x
16 4
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
15 x 1 x
¿ c 1 e−3 x + c 2 e 2 x − e− e x
16 4
Contoh 14:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' − y ' −2 y=e 3 x
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' − y ' −2 y=e 3 x
2
λ −λ−2=0
( λ+ 1) ( λ−2 )=0
λ=−1, λ=2
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e− x +c 2 e 2 x
Solusi khusus,
y p= Ae3 x
y p '=3 Ae3 x
y p ″=9 Ae 3 x
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
9 Ae3 x −3 Ae3 x −2 Ae3 x = Ae3 x
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
Karena e 3 x ≠0 maka membagi kedua ruas persamaan dengan e 3 x ,yang akan menghasilkan:
9 A−3 A−2 A=1
1
A=
4
1 1
A= Jika sistem ini diselesaikan, diperoleh A= sehingga:
4 4
1 3 x y = 1 e3 x
y p= e p
4 4
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
1
¿ c 1 e−x +c 2 e 2 x + e 3 x
4
c. θ ( x )=k 1 sin βx+ k 2 cos βx
Dimana k 1, k 2dan β adalah kostanta- konstanta yang diketahui,
Asumsikan solusinya memiliki bentuk :
y p= A sin βx + β cos βx
Dimana A dan B adalah kostanta-konstanta yang harus ditentukan.
Contoh 15:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
t t
y ' ' −6 y ' + 25 y =2 sin −cos
2 2
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
t t
y ' ' −6 y ' + 25 y =2 sin −cos
2 2
2
λ −6 λ+ 25=0
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e 3 t cos 4 t +c 2 e3 t sin 4 t
Solusi khusus,
t t
y p=2sin + B cos
2 2
A t B t
y 'p= cos − sin
2 2 2 2
−A t B t
y 'p' = sin − cos
4 2 4 2
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
t t
(− A4 sin 2t − B4 cos 2t )− 6 ( A2 cos 2t − B2 sin 2t )+ 25 2 sin 2t B cos 2t 2 sin cos
2 2
99 t 99 t t t
(
4 2 (
A+ 3 B) sin + −3 A+ B cos =2sin −cos
4 2 2 )2
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
99 99
A+3 B=2−3 A + B=−11
4 4
56 −20
Jika sistem ini diselesaikan, diperoleh A= dan B=
663 663
Sehingga:
56 t 20 t
y p= sin − cos
663 2 663 2
Maka solusi umumnya adalah
y= y h+ y p
56 t 20 t
¿ c 1 e3 t cos 4 t + c 2 e 3 t sin 4 t + sin − cos
663 2 663 2
Contoh 16:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' − y ' −2 y=sin 2 x
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' − y ' −2 y=sin 2 x
2
λ −λ−2=0
( λ+ 1) ( λ−2 )=0
λ=−1 λ=2
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e− x +c 2 e 2 x
Solusi khusus,
y p= A sin βx + β cos βx
Contoh 17:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' − y ' −2 y=10 sin x
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' − y ' −2 y=10 sin x
2
λ −λ−2=0
( λ+ 1) ( λ−2 )=0
λ=−1 λ=2
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
y h=c1 e− x +c 2 e 2 x
Solusi khusus,
y p= A sin βx + B cos βx