PERSAMAAN DIFFERENSIAL ORDE DUA

Kompetensi Dasar: Mahasiswa mampu memahami konsep-konsep dasar dan

konsep lanjutan Persamaan Differensial, mampu
membangun model matematika dalam bentuk Persamaan
Differensial yakni Persamaan Differensial linear homogen
orde dua koefisien konstan, Persamaan Differensial linear
tak-homogen orde dua koefisien konstan, metode koefisien
tak-tentu, metode variasi parameter, mampu menggunakan
dan menyelesaikan perhitungan soal, serta mampu
memecahkan model atau permasalahan pada mata kuliah
lain dan masalah sehari-hari yang bersifat aplikasi
Persamaan Differensial.

A. PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINEAR HOMOGEN

Definisi 4.1
Sebuah Persamaan Differensial orde dua dikatakan linear jika dapat ditulis
dalam bentuk:
2
d y dy
a( x ) 2
+b ( x ) +c ( x ) y =r ( x )
dx dx ,

Dengan a( x), b( x), c( x), dan r (x ) merupakan fungsi kontinu dalam

variable x.

Dari definisi di atas, memberikan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Jika a( x), b( x) dan c( x) tidak semuanya konstan atau dengan kata

lain a, b, atau c merupakan variabel, maka disebut Persamaan Differensial
linear homogen orde dua koefisien variabel.
2. Jika a, b, c ∈ R semuanya konstan disebut Persamaan Differensial
linear homogen orde dua koefisien konstan, yaitu:
2
d y dy
a 2
+b + cy=r (x )
dx dx

1
3. Jika a, b, c ∈ R semuanya konstan dan r ( x )≠0 , maka disebut
Persamaan Differensial linear tak-homogen orde dua koefisien konstan, yaitu:
2
d y dy
a 2
+b + cy≠0
dx dx

4. Jika a, b, c ∈ R semuanya konstan dan r( x)=0 , maka disebut

persamaan differensial linear homogen orde dua koefisien konstan, yaitu:
2
d y dy
a 2 +b + cy=0
dx dx
Ilustrasi 4.1

Persamaan Differensial y+y=0} {¿ , adalah Persamaan Differensial orde II.

y+=0}{ #size12{λrSup{size8{2} +1=0}{ #` λrSup{size8{2} =-1{}#` `λ=+-sqrt{-1}{ #` `λ=+-imak yrSub{size8{1} =cos`x ` `yrSub{size8{2} =sin`x{} {¿¿
¿
Dari persamaan di atas, maka dapat ditulis sebagai berikut:
y=cos x adalah solusi. y=−5 cos x adalah solusi.
'
y ' =−sin x y =5 sin x
} } = - cosx} { ¿ ¿ } } =5``cosx} { ¿¿
y ¿ ,maka: y ¿ , maka:
y +y= - cos x+ cos x=0} {¿ y+y=5`` cosx - 5`` cos x=0} {¿

Teorema 4.1
Bila solusi Persamaan Differensial linear homogen orde dua dalam suatu
selang I dikalikan dengan suatu konstanta, maka fungsi yang dihasilkan
juga adalah solusi.
(C. Henry Edwards & David E. Penney. Differential Equations & Linear
Algebra. 2001:274)

2
Bukti :
2
d y dy
a 2
+b + cy=0
Misalkan kita mempunyai Persamaan Differensial dx dx ,

Dimana y=θ (x ) adalah solusi, maka akan ditunjukkan bahwa y=kθ( x )

juga merupakan solusi.

Karena y=θ (x ) adalah solusi Persamaan Differensial, maka dapat ditulis:

d 2 θ( x ) dθ ( x )
a +b + c ( θ( x ) ) =0
dx 2 dx .
Jika persamaan diatas dikalikan dengan k, maka dapat ditulis:

d 2 θ( x ) dθ( x )
k a
[ dx 2
+b
dx
+c ( θ (x ) ) = k 0
]atau

d 2 θ( x ) dθ( x )
ak 2
+ bk +ck ( θ (x ) )=k 0
dx dx
d d
(cx n )=c ( x n )
Ingat dx dx , sehingga:
d 2 kθ( x ) dk θ( x )
a 2
+b + c ( kθ( x ) )=0
dx dx .

Jadi, y=kθ( x ) adalah solusi.

Ilustrasi 4.2

Persamaan Differensial y+y=0} {¿ , adalah Persamaan Differensial orde II.

y =− 5 cos x , y= 4 sin x
y =−5 cos x +4 sin x
y ' =5 sin x+ 4 cos x ¿
y =5`` cos x - 4 sin x} {} } } {¿
¿
Jadi: y+y=0} {¿
(5 cos x−4 sin x )+(−5 cos x+4 sin x )=0
(5 cos x−5 cos x )+(−4 sin x +4 sin x )=0

3
Teorema 4.2
Penjumlahan dan pengurangan dua solusi Persamaan Differensial linear
homogen orde dua dalam suatu selang I, juga adalah solusi.
(Yaya S. Kusumah. Persamaan Differensial. 1989:201)

Misalkan y 1 =θ1 ( x ) dan y 2 =θ2 ( x ) adalah solusi, maka akan ditunjukkan

bahwa y= y 1 ± y 2 = θ1 ( x)±θ2 ( x ) atau ( y= y 1 + y 2= θ1 ( x )+θ 2 ( x )

dan
y= y 1 − y 2 =θ1 ( x )−θ2 (x ) ) juga merupakan solusi Persamaan Differensial.
Bukti :
2
d y dy
a 2
+b + cy=0
Diketahui Persamaan Differensial dx dx ,

Karena, y 1 =θ1 ( x ) adalah solusi, maka:

d 2 θ 1( x ) dθ 1 ( x )
[ a
dx 2
+b
dx ]
+ c ( θ 1 ( x ) ) =0
...............................................(4.1)

dan karena y 2 =θ2 ( x ) juga adalah solusi, maka:

d 2 θ 2( x ) dθ 2 ( x )
[ a
dx 2
+b
dx
+c ( θ2 ( x ) ) =0 ] ..............................................(4.2)
Jika persamaan (4.1) dan persamaan (4.2) dijumlahkan, maka diperoleh:
d 2 θ 1( x ) dθ 1 ( x ) d 2 θ 2( x ) dθ 2 ( x )
[ a
dx 2
+b
dx ] [
+ c (θ 1( x )) + a
dx 2
+b
dx ]
+c ( θ2 ( x ) ) =0

d 2 ( θ1 ( x )+θ2 ( x ) ) d ( θ 1 ( x )+θ2 ( x ) )
[ a
dx 2
+b
dx ]
+ c ( θ 1 ( x )+θ2 ( x ) ) =0

Sehingga y= θ1 ( x )+θ 2 ( x ) adalah solusi.

Jika persamaan (4.1) dan persamaan (4.2) dikurangkan, maka diperoleh:

d2 θ 1( x ) dθ 1 ( x ) d 2 θ 2( x ) dθ 2 ( x )
[ a
dx 2
+b
dx
+ c (θ 1( x )) − ] [ a
dx 2
+b
dx ]
+c ( θ2 ( x ) ) =0

4
 d 2 ( θ1 ( x )−θ2 ( x ) ) d ( θ1 ( x )−θ2 ( x ) )
[ a
dx 2
+b
dx ]
+ c ( θ 1 ( x )−θ 2 ( x ) ) =0

Sehingga y= θ1 ( x)−θ2 ( x ) adalah solusi.

Jadi, y= θ1 ( x)±θ2 ( x ) adalah solusi.

Diketahui
Persamaan linear orde-1 tak-homogen:
−∫ P(x)dx
Jika y' +P( x ) y=Q( x) , maka:
y=e [ ∫ e∫ P( x)dx
Q( x)dx+c 2 ]
Jika y' +P( x ) y=0 , maka
−∫ P( x )dx
y =e [ c1 +c 2 ]
=ce λx , λx=−∫ P( x )dx , c=1
=e λx
Dengan memperhatikan solusi Persamaan Differensial linear orde satu,
maka solusi Persamaan Differensial linear homogen orde dua koefisien konstan
dapat dikonstruksi sebagai berikut:
2
d y dy
a 2 +b +cy=0 dapat ditulis :ay + ital by'+ ital cy =0} {¿
dx dx ........................(4.3)
λx
Misalkan solusi y=e , maka:
y'=λeλx
y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } {} } } {¿
¿ keduanya disubtitusikan pada persamaan (4.3), maka diperoleh

aλ2 e λx +bλe λx +ce λx =0

λx 2 λx
e ( aλ +bλ+c ) =0 , e ≠0
( aλ 2 +bλ+c ) =0 atau ay+ ital by'+ ital cy=0} {¿ ….disebut persamaan
karakteristik.

5
Kemungkinan nilai
λ1 dan λ2 yang bergantung pada nilai D (Diskriminan =
2
b −4 ac ), yaitu:

1. Akar-akar real dan berbeda (bila D > 0, maka

λ1 ≠ λ 2 )
Misalkan persamaan karakteristik pada Persamaan Differensial :

ay+ ital by'+ ital cy=0} {¿ merupakan bilangan real yang berbeda,
λ1 ≠ λ 2 , maka
λ1 x λ2 x
y 1 =e dan y 2 =e merupakan solusi bebas linear dari Persamaan
Differensial homogen tersebut. Jadi solusi umum:
λ1 x λ2 x
y= c1 y 1 + c 2 y 2=c1 e +c 2 e
Sedangkan solusi khusus Persamaan Differensial dapat ditentukan dengan

mencari nilai dari c 1 dan c 2 dari nilai awal yang diberikan.

Contoh 1:

Tentukan solusi umum y+2y' - 3y=0} {¿ !

Penyelesaian
λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y+2'-3=0}{#size12λrSup{8}erSup{siz8λx}+2erSup{siz8λx}-3erSup{siz8λx}=0{#` erSup{siz8λx}left(rSup{siz82}+λ-3right)`=0{}# ` λrSup{size82}+λ-3=0{#` left(λ+3righ)` -1t=0{}#` λrSub{size81}=-3,`λrSub{size82}=1 {¿¿

¿ y=c1 e
−3 x
+c 2 e
x
Jadi,

Contoh 2:

Tentukan solusi umum y+4y'+3y=0} {¿ !

Penyelesaian

6
 λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y+4'3=0}{#size12λrSup{8}erSup{siz8λx}+4erSup{siz8λx}+3erSup{siz8λx}=0{#` erSup{siz8λx}left(rSup{siz82}+4λ3right)=0{}#` λrSup{size82}+4λ3=0{#` left(λ+3righ)` 1t=0{}#` λrSub{size81}=-3,`λrSub{size82}=-1{ ¿¿

¿ y=c1 e
−3 x
+c 2 e
−x
Jadi,

Contoh 3:

Tentukan solusi umum y - 5y'+4y=0} {¿ !

Penyelesaian
λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y-5'+4=0}{#size12λrSup{8}erSup{siz8λx}-5erSup{siz8λx}+4erSup{siz8λx}=0{#` erSup{siz8λx}left(rSup{siz82}-5λ+4right)=0{}#` λrSup{size82}-5λ+4=0{#` left(λ-1righ)` 4t=0{}#` λrSub{size81}=,`λrSub{size82}=4 {¿¿

¿ y=c1 e x +c 2 e 4
x

Jadi,

2. Akar-akar real dan sama (bila D = 0, maka

λ1 = λ2 )
Misalkan persamaan karakteristik pada Persamaan Differensial :

b
λ=−
ay+ ital by'+ ital cy=0} {¿ merupakan bilangan real dan sama, 2 a . Maka salah

7
 bx
−
satu solusi Persamaan Differensial y 1 =e λx =e 2a
: untuk menentukan solusi
yang lain, solusi kedua Persamaan Differensial, didapatkan dengan memisalkan:
b c
} } + ital by '+ ital cy=0} { ¿¿ =k =l
ay ¿ , a , a
y " ky ' ly  0
D=k 2−4 l=0
1
l= k 2
4

y+ ital ky'+ { {1} over {4} k rSup { size 8{2} y=0} {¿

2
d y dy 1
2
+k + k 2 y=0
dx dx 4

Karena y 1 solusi, maka

y1+ital ky rSub{size8{1} '+{ {1} over {4} krSup{size8{2} yrSub{size8{1} =0}{¿
2
d y1 dy 1 1 2
2
+k + k y 1=0
dx dx 4 ................................................................ (4.4)

Karena y 2 solusi, maka

d2 y2 dy 2 1 2
+k + k y 2=0
dx 2 dx 4 ...............................................................(4.5)
1 2
λ2 + kλ+ k =0
PK : 4
2
1
( λ+ k =0
2 )
k
λ1 =λ 2=λ=−
2
k
− x
2
y 1 =e
k
dy 1 k − x
=− e 2
dx 2
dy 1
=−ky 1
2 dx
8
 λx λx λx
y 2 =u ( x ) e → y 1 =e , y 2=xe
y 2 =uy 1
Dit : u(x) = …?
Gunakan persamaan (4.5) :

d d d ( uy 1 ) 1 2
dx dx(( uy 1 ) + k ) (
dx )
+ k ( uy 1 )=0
4

d du dy du dy 1
 dx dx
( (
y 1 ) +u 1 +k
dx dx ) (
y 1 +u 1 + k 2 ( uy 1 ) =0
dx 4 )
d2 u du dy 1 du dy 1 d2 y du dy ' 1
y 1− + +u 2 +ky 1 +uk +u k 2 y1 =0
 dx dx dx dx dx dx dx dx 4

d2 y1 dy 1 1 2 du dy 1 d2 u

u ( dx 2
+k
dx 4
+ k y1 +
dx) (
2
dx dx )
+ ky 1 + 2 y 1 =0

d2 y1 dy 1 1 2
+k + k y 2=0
Dari persamaan (4.4) : dx 2 dx 4 , maka dapat ditulis :
2
du d u
0+ ( −ky 1 + ky 1 ) + 2 y 1 =0
dx dx
2 2
d u d u
y =0 ⇒ 2 =0
2 1
dx dx
du
= 0 dx
dx ∫
⇒

du
⇒ =c
dx
u=∫ cdx
u= cx , c=1
u= x
λx
Jadi y 2 =xy 1=xe

Sehingga dapat ditulis: y=c1 y 1 +c 2 y 2

λx λx
=c 1 e +c 2 xe

9
Jadi,
y=( c 1 +c 2 x ) e λx

Contoh 3:

Tentukan solusi umum dari y - 4y'+4y=0} {¿ !

Penyelesaian
λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y-4'+=0}{#size12λrSup{8}erSup{siz8λx}-4erSup{siz8λx}+4erSup{siz8λx}=0{#` erSupsiz8{λx}left(rSup{siz82}-4λ+rght)=0{}#` λrSup{size82}-λ+4=0{#` left(λ-2righ)Sup{sze82}`=0# `λrSub{size81}=`λrSub{size82}= {¿¿

¿ y=( c 1 +c 2 x ) e λx
= ( c 1 +c 2 x ) e 2 x
Jadi,
Contoh 4:

Tentukan solusi umum dari y - 6y'+9y=0} {¿ !

Penyelesaian
λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y-6'+9=0}{#size12λrSup{8}erSup{siz8λx}-6erSup{siz8λx}+9erSup{siz8λx}=0{#` erSup{siz8λx}left(rSup{siz82}-6λ+9right)=0{}#` λrSup{size82}-6λ+9=0{#` left(λ-3righ)Sup{sze82}`=0# `λrSub{size81}=`λrSub{size82}=3 {¿¿

¿ y=( c 1 +c 2 x ) e λx
= ( c 1 +c 2 x ) e 3 x
Jadi,

Contoh 5:

10
Tentukan solusi umum dari y+8y'+16y=0} {¿ !
Penyelesaian
λx λx
Misalkan solusi y=e , maka: y'=λe dan y=λ rSup { size 8{2} } e rSup { size 8{λx} } } {¿

y+8'16=0}{#size12λrSup{82}erSup{siz8λx}+erSup{siz8λx}+16erSup{siz8λx}=0{#` erSup{siz8λx}left(rSup{siz82}+λ16right)=0{}#` λrSup{size82}+λ16=0{#` left(λ+4righ)Sup{sze82}`=0# `λrSub{size81}=`λrSub{size82}=-4{ ¿¿

¿ y=( c 1 +c 2 x ) e λx
= ( c 1 +c 2 x ) e−4 x
Jadi,

3. Akar-akar kompleks atau imajiner (bila D < 0, maka

λ1 , λ2 )

Misalkan persamaan karakteristik dari ay+ ital by'+ ital cy=0,`} {¿ dapat ditulis
2
aλ +bλ+c=0 .
λ12=a±bi , maka λ1 =a+ bi=( a+bi ) x dan λ2 =( a−bi ) x
ax+bix ax−bix
Misalkan : y=c3 e +c 4 e
ax bix ax −bix
y=c3 e e +c 4 e e
y=eax ( c 3 e bix + c 4 e−bix )

y=eax ( c 3 ( cos bx +i sin bx )+ c 4 ( cos bx−i sin bx ) )

ax
y=e ( (c3+ c 4 ) cos bx+ ( c 3 i+ c 4 i ) sin bx )

Jadi,
y=eax ( c 1 cos bx+ c 2 sin bx )

Contoh 6:
11
Tentukan solusi umum dari y+2y'+2y=0} {¿ !
Penyelesaian

Persamaan
y+2y'+2y=0} {¿ diubah ke dalam bentuk persamaan karakteristik:
2
λ + 2 λ +2=0

−b±√ b2 −4 ac −2±√ 2 2−4( 1 )(2) −2±√ −4

λ12= = =
2a 2( 1) 2
Dengan menggunakan rumus ABC, maka diperoleh:
λ1 =−1+i dan λ2 =−1−i , a=−1 , b=1

Jadi,
y=eax ( c 1 cos bx+ c 2 sin bx )

y=e− x ( c 1 cos x+ c 2 sin x )

Contoh 7:

Tentukan solusi umum dari y ''+ y'+2 y=0 !

Penyelesaian

Persamaan y ''+ y'+2x=0 diubah ke dalam bentuk persamaan karakteristik:

2
λ + λ+2=0
Dengan menggunakan rumus ABC, maka diperoleh:
2
−b±√ b2 −4 ac −1±√ 1 −4(1)(2 ) −3±√ −7
λ12= = =
2a 2(1) 2
−1+ √7 i −1−√ 7 i −1 √7
λ1 = λ2 = a= , b=
2 dan 2 , 2 2

Jadi,
y=eax ( c 1 cos bx+ c 2 sin bx )
−1
√ 7 x +c sin √ 7 x
y=e 2
(c 1 cos
2 2
2 )
12
Contoh 8:

Tentukan solusi umum dari y+3y'+3y=0} {¿ !

Penyelesaian

Persamaan
y+3y'+3y=0} {¿ diubah ke dalam bentuk persamaan karakteristik:
2
λ + 3 λ+3=0
Dengan menggunakan rumus ABC, maka diperoleh:
2
−b±√ b2 −4 ac −3±√ 3 −4 (1)(3) −3±√−3
λ12= = =
2a 2(1) 2
−3+ √ 3i −3− √3 i −3 √3
λ1 = λ2 = a= , b=
2 dan 2 , 2 2

Jadi,
y=eax ( c 1 cos bx+ c 2 sin bx )
−3
y=e 2
(c cos √23 x +c sin √23 x )
1 2

DAFTAR PUSTAKA

Ayres, F. Theory and Problems of Differential Equations. Singapore: Schaum,s

Outline Series. Mc Graw-Hill International Book Company. 1981.

Boyce, W.E. and Richard C. DiPrima. Elementary Differential Equations and

Boundary Value Problems. Third Edition. John Wiley & Sons, Inc, New
York. 1977.

Fulks, W. Advanced Calculus. 3rd.ed. New York: Wiley. 1978 Hartman, P.

Ordinary Differential Equations. New York: Wiley. 1964 Kreyszig, E.
13
 Matematika Teknik Lanjutan Jilid 1. Jakarta: Erlangga. 1993.

Leighton, W. Ordinary Differential Equations. Second Edition. California:

Wadsworth Publishing Company. 1968.

Moesono, D. Materi Pokok Kalkulus. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

1998.

Oberhetti nger, F. and L. Badii. Tables of Laplace Transforms. New York:

Springer. 1973.

Purcell. Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid 2. Jakarta: Erlangga. 1984.

Santosa, W. dan R.J. Pamuntjak. Persamaan Differensial Biasa. Dirjen Dikti,

Depdikbud.

14