Anda di halaman 1dari 15

1

PERSAMAAN DIFFERENSIAL LINEAR ORDE DUA TAK HOMOGEN

Perhatikan kembali persamaan differensial linier orde 2 berikut:


y" + p(x)y'+ q(x)y = g(x)..............................................................(3.1)
dengan fungsi p, q, dan g kontinu pada interval a < x < β . Jika g(x) bernilai nol, persamaan tersebut
dinamakan persamaan differensial homogen atau persamaan komplementer, tetapi jika
g(x) ≠ 0, persamaan tersebut dinamakan persamaan differensial tak homogen. Pada bagian ini
akan dijelaskan bagaimana menentukan solusi persamaan differensial tak homogen.

Teorema 3.7. Jika yp adalah salah satu solusi persamaan differensial linier tak
homogen berikut: L[y] =y"+p(x)y'+q(x)y=g(x), maka solusi persamaan
differensial tersebut dapat dinyatakan sebagai: φ (x) =yp(x)+c 1 y 1 (x) +c 2 y 2 (x)
dimana y1 dan y2 adalah solusi bebas linier dari persamaan differensial homogennya.

Dengan teorema 3.7., untuk menentukan solusi persmaan differensial (3.1), kita harus
menentukan solusi umum persamaan differensial homogennya dan kemudian menentukan solusi
persamaan differensial tak homogen.
Solusi persamaan differensial homogen atau persamaan komplementer dimana y= c1y1 +
c2y2 Sedangkan solusi persamaan differensial tak homogen dinamakan
solusi partikular, yP.
Jadi solusi umum persamaan differensial (3.1) adalah: y = yc + yp
Dalam beberapa kasus, fungsi g(x) tidak sederhana, misalnya:
g(x) = g1(x) + g2(x) + g3(x) + ...
untuk hal di atas, diperoleh: yP(x) = yp1(x) + yp2(x) + yp3(x) + ...
sehingga solusi umum persamaan differensialnya adalah:
y-y c +yp1 +y p2 +y p3 +...
Metode penyusunan solusi dengan menjumlahkan solusi-solusi sederhananya, dinamakan
metode superposisi.
2

Contoh 3.32
Tentukan solusi umum persamaan differensial berikut (solusi komplementer + solusi partikular).
Untuk menentukan solusi partikular, gunakan metode inspeksi!
y"-4y= 10
Jawab:
y"-4y= 10
Persamaan differensial homogennya: y" - 4y = 0
Persamaan karakteristiknya: r2 - 4 = 0 ⇒ r1= r2 = ± 2

Solusi komplementernya (yc) atau Solusi Homogen (yh), yc = yh :

yc = c1e-2x + c2e2x atau dapat ditulis yh = c1e-2x + c2e2x


−10
Misal solusi partikularnya: y p=
4
Jadi solusi umumnya adalah:

y = y h + yp atau y = y c + yp yh=yc (keduanya Boleh)

y = c1e-2x + c2e2x - 10/4

3.6.1 Metode Koefisien Tak Tentu

Solusi umum persamaan differensial tak homogen adalah penjumlahan yang berbentuk y
= yc + yp, dimana yc, merupakan solusi umum dari persamaan differensial homogennya, dan yp
merupakan solusi khusus dari persamaan differensial tak homogennya. Pada bagian ini akan
dibahas salah satu metode yang berperan dalam menentukan yP. Metode ini dinamakan metode
koefisien tak tentu. Metode ini digunakan jika persamaan memiliki koefisien tetap, dan ruas kanan
[g(x)] merupakan suatu fungsi eksponensial (eαx), atau polinomial [a0x" + alx n-1 + a 2x n-2 +...
+a n] , atau sinusiodal [sinus atau cosinus, sin β x atau cos β x], ataupun berupa perkalian atau
penjumlahan fungsi-fungsi semacam itu, misalnya:
3

αx n n−1
g(x)=e (α 0 x +α1 x +...+α n )¿ {cos βx¿¿¿
Dalam hal khusus, perkalian 2 atau lebih fungsi sinusiodal dapat direduksi menjadi fungsi
sinusiodal tunggal dengan menggunakan identitas trigonometri. Penjumlahan fungsi g(x) dapat
digunakan prinsip superposisi.
Aturan pada Metode Koefisien Tak Tentu adalah:
(i) Aturan Dasar Jika g(x) merupakan salah satu fungsi seperti pada tabel 1, pilihlah fungsi
yp yang bersesuaian, kemudian tentukan koefisien tak tentunya dengan cara substitusi y p
dan turunannya ke dalam persamaan.
(ii) Aturan Modifikasi. Jika g(x) merupakan solusi persamaan homogennya, maka kalikan
yp yang dipilih dengan x (atau dengan x2, jika solusi ini diperuntukkan bagi akar yang sama
dari persamaan karakteristik pada persamaan homogen).
(iii) Aturan Penjumlahan. Jika g(x) merupakan penjumlahan fungsi, maka pilih y p yang
berupa penjumlahan fungsi-fungsi yang bersesuaian.

Tabel 1.
Metode Koefisien Tak Tentu
Bentuk g (x) Pilihan yp
k.eαx c.eαx
k.xn cnxn + cn-1xn-1 + ... + c1x+c0
k.cosβx
c1cosβx + c2sinβx
k.sinβx

Contoh 3.34:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
'' ' 2t
y −3 y −4 y =3 e
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
'' '
y −3 y −4 y =0
4

2
λ −3 λ−4=0
(λ+ 1) ( λ−4 )=0
λ=−1, λ=4
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
−t 4t
y h=c1 e + c2 e
Solusi khusus=solusi partikuler,
2t
y p= Ae
2t
y p '=2 Ae
y p ″=4 Ae2 t
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:
Disubtitusi ke y ' ' −3 y ' −4 y =3 e 2t
2t 2t 2t 2t
4 Ae −3(2) Ae −4 Ae =3 e
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
Karena e 2 t ≠ 0 maka membagi kedua ruas persaman dengan e 2 t ,yang akan menghasilkan
4 A−6 A−4 A=3
−1
A=
2
−1
Jika sistem ini diselesaikan, maka diperoleh A= , sehingga:
2
y p=−1/ 2e 2 t
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
−t 4t 2t
y=c1 e + c2 e −1/2 e

Contoh 3.35:
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
'' ' 2
y +3 y +2 y=x + 4
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
y ' ' +3 y ' +2 y=0
2
r +3 r +2=0
5

( r +2 ) ( r +1 )=0
r =−2 ataur =−1
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
−2 x −x
y h=C 1 e + C2 e
Solusi partikuler atau solusi khusus, misal y p=¿ a 2 x 2+ a1 x + ao
2
y p=a2 x +a 1 x+ ao
'
y p=2a 2 x +a1
y 'p' =2 a2 y 'p' =2 a2
Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial:
'' ' 2
y +3 y +2 y=x + 4 , diperoleh
2 a2 +3 ( 2 a2 x+ a1 ) +2 ( a2 x 2+ a1 x +a o )=x 2 + 4

2 a2 x2 + ( 6 a2 x +3 a1 ) +2 a 0+ 2 a1 x +2 a2 x 2=x 2 +0 x +4

2 a2 x2 + ( 6 a2 +2 a1 ) x +2 a0 +3 a1+ 2a 2=x 2+ 0 x + 4
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
2 a2=1 ( 6 a2+ 2a 1 )=0 2 a0 +3 a 1+2 a 2=4
1 3
a 2= ¿ 1− +2 ao=4
2 2
2 a1=−3 a1 2 ao =15/2
−3
a 1= a o=15/ 4
2

Jika sistem ini diselesaikan, diperoleh


1 −3 15
a 2= , a1= ,a 0=
2 2 4
Jadi diperoleh y p=a2 x 2 +a 1 x+ ao
1 2 3 15 1 2 3 15
¿ x − x+ ¿ x − x+
2 2 4 2 2 4
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
−2 x 1 3 15
y ¿ C 1e +C 2 e− x + x 2− x +
2 2 4
6

Contoh 3.36
Tentukan solusi partikular persamaan differensial: y" - 3y'- 4y = 4x 2
Jawab:
Solusi komplementer atau solusi homogen persamaan differensial di atas adalah:
yc = c1e-x + c2e4x
Pilih bentuk yp = Ax2 + Bx + C
y'p = 2Ax+B
y"p = 2A
Substitusikan pada persamaan differensial di atas, diperoleh:
2A - 3(2Ax + B) - 4(Ax2+ Bx + C) = 4x2
-4Ax 2 + (-6A - 4B)x + (2A - 3B - 4C) = 4x2+0x+0
-4A=4 ⇒ A= -1
3
- 6A-4B = 0 ⇒ B = 2
13

2A - 3B - 4C = 0 ⇒ C = 8
Jadi solusi partikularnya adalah:
3 13

yp= -x 2 + 2 x 8

Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p

3 13
¿ −
y c1e-x + c2e4x-x 2 + 2 x 8

Contoh 3.37
Tentukan solusi partikular persamaan differensial:
y" - 3y'- 4y = 2 sinx
Jawab:
Solusi komplementer persamaan diferensial di atas adalah:
7

yc = cle-x + c2e4x
Pilih bentuk yp = A cos x + B sin x
y'p = - A s i n x + B c o s x
y"P = -A c o s x – B s i n x
Substitusikan pada persamaan differensial di atas, diperoleh:
(-A cos x- B sin x) - 3(-A sin x+ B cos x) - 4(A cos x+ B sin x) =2 sin x
(-A - 3B - 4A) cos x + (-B + 3A - 4B) sin x = 0 cosx + 2 sin x

¿−5B+ 3A=2 17 }
¿−5A−3B=0 ⇒ A= 3 dan B=−5
17
3 5
y p= cosx− sin x
Jadi solusi partikularnya adalah: 17 17

Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p


y = cle-x + c2e4x + 3/17 cosx - 5/17 sinx

Contoh - contoh KOMBINASI

Contoh 38 :
Tentukan penyelesaian umum dari PD berikut dengan menggunakan metode koefisien tak-tentu:
y ' ' + y ' −6 y=( x +3) e x
Penyelesaian
Solusi homogen (yh)
'' '
y + y −6 y=0
λ2 + λ−6=0
(λ+3) ( λ−2 )=0
λ=−3, λ=2
Untuk menentukan penyelesaian homogen, cari dulu persamaan bantu sehingga diperoleh:
−3 x 2x
y h=c1 e +c 2 e
Solusi khusus, Misalkan
8

x
y p=( A ¿ ¿ o+ A 1 x ) e ¿
x x
y p=e A o+ e A 1 x
y 'p=e x A o+ e x A 1 x + A 1 e x
x x x
y p ″=e A o +e A 1 x +2 A 1 e

Dengan memasukkan hasil-hasil ini ke dalam Persamaan Differensial, diperoleh:


exA0 + exA1x + 2 A1ex + exA0 + exA1x + A1ex – 6(exA0 + exA1x) = (x +3) ex
x x x x x
−4 e A o−4 e A 1 x +3 A 1 e =e x+3 e
x ❑ x x x x
3 A 1 e −4 A o e −4 e A 1 x=3 e +e x
❑ x x x x
(3 A1−4 Ao ) e −4 e A 1 x=3 e +e x
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat yang sama, diperoleh:
-4 A1=13 A 1 e x −4 ❑ A o e x =3 e x −4 e x A 1 x=e x x
−1
A1 =
4
−1
( 3 A1−4 A o )=3 A1=
4
−3 −15
−4 A o=3 , A o=
4 16
−1 −15
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh A1= , A o= Jadi diperoleh:
4 16

−15 x 1 x
y p= e− e x
16 4
Maka solusi umumnya adalah y= y h+ y p
−3 x 2x 15 x 1 x
y¿ c 1 e + c2e − e− e x
16 4

Contoh 3.39
Tentukan solusi umum persamaan differensial: y" + 2y’ + 5y =16e x +sin2x
Jawab:
Persamaan karakteristiknya: r 2 + 2r + 5= 0,
9

mempunyai dua akar kompleks, yaitu r1 = – 1 + 2i dan r2 = -1 - 2i ,


sehingga solusi komplementernya: yc = e-x (c1 cos 2x + c2 sin 2x)
Pilihan untuk solusi partikularnya, mempunyai bentuk:

yP = Aex + B sin 2x + C cos 2x


y'p = Aex - 2B sin 2x + 2C cos 2x
y"p = Aex - 4B sin 2x - 4C cos 2x
Substitusikan pada persamaan differensial di atas, diperoleh:
Aex – 4B cos 2x – 4C sin2x + 2 (Ae x – 2B sin 2x + 2C cos 2x) + 5(Ae x + B cos 2x +
C sin 2 x ) =16e x + sin 2x
(A+2A+5A)e x + (-4B + 4C + 5B) cos 2x + (-4C -4B + 5C) sin 2x = 16ex + sin 2x+0 cos2x
maka: 8A = 16 ⇒ A = 2
4 1
B+4C=0 ¿ } ¿¿⇒ B=− dan B= ¿
17 17
4 1
y p =2 e x − cos 2x + sin 2x
Jadi solusi partikularnya adalah: 17 17
Jadi solusi umum persamaan differensial di atas adalah:
4 1
y = e-x ( c l cos 2x + c2 sin 2x) + 2 e x - 17 cos 2x + 17 sin 2x
Marilah sekarang kita perhatikan kasus yang lebih umum, dimana g(x) mempunyai
bentuk:

{
n n − 1 ax ax
g(x)=¿ Pn(x)=a0x +a1x +. +an¿ e Pn(x)¿ e Pn(x)sinβx ¿ ¿ {{
(i) Bentuk g(x)
Dalam kasus seperti ini, persamaan differensial linier tak homogen menjadi:

ay + ital by'+ ital cy =a rSub { size 8{0} } x rSup { size 8{n} } +a rSub { size 8{1} } x rSup { size 8{n - 1} } + . . . +a rSub { size 8{n} } } {¿
untuk menentukan solusi partikularnya, pilih yp dalam bentuk:
10

n n−2
y p = A0 x +A 1 x +...+A n
differensialkan, menjadi:
y' p=nAxn−1 +(n−1)A1 xn−2+A2 xn−3+.. .+ An−1
y rSub { size 8{p} } =n \( n - 1 \) A rSub { size 8{0} } x rSup { size 8{n - 2} } + \( n - 1 \) \( n - 2 \) A rSub { size 8{1} } x rSup { size 8{n - 3} } + \( n - 2 \) \( n - 3 \) A rSub { size 8{2} } x rSup { size 8{n - 4} } + . . . +2A rSub { size 8{n - 2} } {} } } {¿
¿
Substitusikan pada persamaan differensial di atas, diperoleh:
a[n(n−1) A 0 x n−2 +( n−1)(n−2) A1 x n−3 +...+2 A n−2 ]+
b[ nA 0 x n−1 +(n−1) A 1 x n−2 +...+A n−1 ]+c[ A 0 x n + A1 x n−1 +...+ An ]=
a0 x n +a1 x n−1+...+a n ................................................................................(∗)
Kumpulkan suku-suku sejenis, diperoleh:
cA 0=a0
cA 1 +nbA 0=a1
cA2 +(n−1)bA 1 +n(n−1)aA 0=a2

cAn + bA n +2 A n-2=an
a0
A 0=
Jika c ≠ 0 , akan diperoleh c . Dengan diketahuinya Ao : maka A 1 , A 2, A3 ... An. akan dapat
ditentukan
Analogi dengan di atas, Jika c= 0, dan b = 0, pilihan y p yang sesuai adalah
2
yP=x (A0 x+A rSub { size 8{1} } x rSup { size 8{n - 1} } +A rSub { size 8{2} } x rSup { size 8{n - 2} } + . . . +A rSub { size 8{n} } } {¿

Contoh 3.40
Tentukan solusi partikular persamaan differensial : y”+2y’=3x 2
Jawab :

Pada persamaan differensial, terlihat bahwa c = 0, dan b ≠ 0. Oleh karena itu pilih:
yp = x(Ax2 + Bx + C)
yp = Ax3 + Bx2 + Cx
maka y′p = 3Ax2 + 2Bx + C
11

y′′ p = 6Ax + 2B
Substitusikan pada persamaan differensial:
(6Ax+2B)+2(3Ax 2 +2Bx+C)=3x 2
6Ax 2 +(6A+4B)x+(2B+2C)=3x 2 + 0 x + 0
1
⇒ A=
diperoleh: 6A = 3 2
3

6 A + 4 B = 0 => B= 4
3
2B+2C=0 => C= 4
1 3 3 2 3
x− x+ x
Sehingga solusi partikularnya adalah: yp = 2 4 4
1 3 3 2 3
x− x+ x
Y=c + ce-2x + 2 4 4
(ii) Bentuk g(x) = eαxPn (x)
Masalah menentukan solusi partikular dari persamaan differensial: ay" + by' + cy = eαxPn (x) dapat
direduksi menjadi satu bentuk terselesaikan.
Misalkan: yP(x)= eαxPn (x)
Maka y'p (x) = eαx [u'(x) + au(x)]
y"p (x) = eαx [u"(x) + 2au'(x) + α2 u(x)]
Substitusikan pada persamaan differensial di atas:
αx αx
a[ e [u′′(x) + 2αu′ (x) + α 2u(x)]] + b[ e [u′(x) + αu(x)]]+
αx αx
c[ e u(x)] = e Pn (x)
αx
Kemudian persamaan tersebut dibagi dengan e , sehingga diperoleh:
au"(x) + (2aα + b)u'(x) + (aα 2 + bα + c)u(x) = P n (x)
Jika suku (aα 2 +bα+c) tidak terkandung pada solusi persamaan homogen, pilih bentuk
solusi partikular.
αx
yp = e (Aox n +A 1 x n-1 +A2xn-2 +...+An)
αx
Tetapi jika suku (aα 2 +bα+c) terkandung pada solusi persamaan homogen ( e ), dan
suku (2aα+ b) tidak, maka pilih bentuk solusi partikular.
12

αx
yp =x e (Aox n +A 1 x n-1 +A2xn-2 +...+An)
Jika suku (aα2 +bα + c) dan (2aα + b) keduanya terkandung pada solusi persamaan
αx αx
homogen ( e dan x e ), maka pilih bentuk solusi partikular:
αx
yp =x2 e (Aox n +A 1 x n-1 +A2xn-2 +...+An)

Contoh 3.41
Dengan menggunakan metode koefisien tak tentu, tentukan bentuk yp yang sesuai,
kemudian tentukan solusi partikular
persamaan differensial y" + 9 y= x2e3x

Jawab:
Persamaan karakteristiknya: r2 + 9 = 0, memiliki akar-akar kompleks yaitu:
r1 = -3i dan r2 = 3i.
Solusi komplementernya: yc = c1 cos 3x + c2 sin 3x
Pada solusi persamaan homogen, tidak terkandung e3x atau pun xe3x, sehingga bentuk solusi
partikular yang sesuai adalah:
yp = e3x (Ax2 + Bx + C)
Differensialkan: y′p = 3e3x (Ax2 + Bx + C) + e3x (2Ax + B)
y′′p = 9e3x (Ax2 + Bx + C) + 3e3x (2Ax + B) + e3x (2Ax + B) + e3x (2A)
Substitusikan ke persamaan differensial, lalu bagi dengan e3x, diperoleh:
9(Ax2 + Bx + C) + 3(2Ax + B) + 3 (2Ax + B) + (2A)
9(Ax2 + Bx + C) x2
(9A + 9A)x2 + (9B + 6A + 6A + 9B)x + (9C + 3B + 3B + 2A + 9C) = x2
18Ax2 + (12A + 18B) x + (2A + 6B + 18C) = x2
1
⇒ A=
Diperoleh : 18A = 1 18
1
⇒ B=
12A + 18B = 0 27
1
⇒C=
2A + 6B + 18C = 0 162
13

(
Jadi, solusi partikularnya: y = e 18
1
27 162 )
1
x − x+
1
p
3x
2

x ( x − x+ )
1 2 1 3x 2

y = 18 3 9 p

Contoh 3.42
Dengan menggunakan metode koefisien tak tentu, tentukan bentuk solusi partikular y p
yang sesuai untuk persamaan differensial: y" + 3y'= X2e-3x
Jawab:
Persamaan karakteristiknya: r2 + 3r = 0,
memiliki akar-akar yaitu: r1 = 0 dan r2 = -3
Solusi komplementernya: yc = c1 + c2e-3x
Pada solusi persamaan homogen, terkandung e-3x , tetapi tidak ada xe-3x. Oleh karena itu bentuk
solusi partikular yang sesuai adalah: yP =xe -3x (Ax 2 +Bx+C)

αx αx
(iii) Bentuk g(x) = e Pn (x) cos βx , atau g(x) = e Pn (x) sin βx
iβx −iβx
e −e
sin βx=
Untuk kasus seperti ini, kita dapat mereduksi bentuk 2i .(Ingat bahwa
kasus sin bx dan cos bx adalah dua kasus yang identik). Sehingga bentuk g(x)
menjadi :

g ( x ) =e αx Pn ( x ) ( eiβx −e−iβx
2i )
( )
( α +iβ ) x ( α−iβ ) x
e −e
g ( x ) =Pn ( x )
2i
Oleh karena itu, dapat dipilih bentuk :
y p =e
( α +iβ ) x
( A0 x n+ A 1 x n−1+. . .+ A n ) cos βx+ e αx ( B0 x n−1+.. .+ Bn)
Atau identik dengan :
y p =e
( α +iβ ) x
( A0 x n + A 1 x n−1 +. . .+ A n ) cos βx+e αx ( B0 x n−1 +.. .+Bn ) sin B n
Jika persamaan karakteristik memiliki akar-akar kompleks (a ±β), yang memberikan
solusi komplementer dalam bentuk sin 3x atau cos(3x, maka setiap suku pada polinom
harus dikalikan dengan x.
14

Jika g(x) mengandung fungsi e' cos βx dan eαx sin βx maka setiap suku pada polinom harus
dikalikan dengan x2.
Sebagai contoh, jika g(x)= x s in x + 2 cos x, bentuk yp yang sesuai adalah: y p=(Ax +
B) sin x + (Cx + D) cos x jika sinx dan cos x bukan merupakan solusi persamaan homogen.

Contoh 3.43
Tentukan solusi umum persamaan differensial y" - 2y' + y = x ex
Jawab:
Persamaan karakteristiknya: r2 - 2r + 1= 0, memiliki dua akar yang sama yaitu: r 1 = r2 = 1,
solusi komplementernya: yc = ex (c1 + c2x)
Pada solusi persamaan differensial homogen, terkandung ex dan xex, sehingga bentuk solusi
partikular yang sesuai adalah:
yp = (Ax+B) x2 e x
yp = e x(A x 3 +Bx 2)
Differensialkan: y'p = e x (Ax 3 + Bx 2 )+ ex (3Ax 2 + 2Bx)
y′′p = ex (Ax3 + Bx2) + ex (3Ax2 +2Bx) + ex (3Ax2 + 2Bx) + ex (6Ax+2B)
Substitusikan ke persamaan differensial, lain dibagi dengan ex, diperoleh:
[(Ax3 + Bx2) + (6Ax2 + 4Bx) + (6Ax + 2B)] – 2[Ax3 + Bx2) + (3Ax2 + 2Bx)] + [Ax3 + Bx2] = x
(A – 2A + A)x3 + (8 + 6A – 2B – 6A + B)x2 + (4B + 6A – 4B)x + (2B) = x (6A) x + (2B) = x
1
⇒ A=
Diperoleh : 6A = 1 6
2B = 0 ⇒ B=0

Solusi partikularnya: yp = ex
( 16 x )
3

Solusi umumnya adalah: y= ex (c1 + c2x) + ex


( 16 x )
3

1 3 x
xe
y= c 1ex + c2xex + 6

LATIHAN
1. Dengan menggunakan metode koefisien tak tentu, tentukan solusi umum dari setiap PD tak
homogen:
15

a. y′′ + y′ - 2y = 2x
b. 2y′′ - 4y′ - 6y = 3x2
c. y′′ + 4y′ = x2 + 3ex
d. y′′ + 2y =3 + 4 sin 2x
e. 2y′′ + 3y′ + y = x2 + 3 sin x
f. y′′ + y = 3 sin 2x + x cos 2x

2. Dengan metode koefisien tak Tentukan yp, dan tentukan solusi umum PD tsb !
a. y′′ + y′ = x (1 + sinx)
b. y′′ - 5y′ - 6y = ex cos 2x + e2x (3x + 4) sin x
c. y′′ + 2y′ +2y = 3e-x + 2e-x cos x + 4e-xx2 sinx
d. y′′ - 4y + 4y =2x2 + 4 xe2x + x sin 2x
e. y′′ + 4y = x2 sin 2x + (6x + 7) cos 2x
f. y′′ + 3y′ + 2y = ex (x2 + 1) sin 2x + 4ex + 3e-3x cos x

Anda mungkin juga menyukai