Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN MATERI PERSAMAAN DIFERENSIAL TAKHOMOGEN

METODE KOEFISIEN TAK TENTU

OLEH

ASDAR A1I120044

INAYAH WULANDARI A1I120016

SRI FEBRIANINGSIH A1I120070

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

A. Materi dan Contoh Soal ...................................................................... 1

1. Metode dalam bentuk sederhana.................................................. 1


2. Generalisasi..................................................................................... 5
3. Modifikasi - modifikasi ................................................................. 7
4. Keterbatasan – keterbatasan dari Metode Koefisien Tak-Tentu 8

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10

LATIHAN SOAL .............................................................................................. 11

PEMBAHASAN LATIHAN SOAL ................................................................ 12

ii
iii
A. Materi dan Contoh Soal

1. Metode dalam bentuk sederhana

Metode koefisien tak- tentu dapat diterapkan hanya jika φ ( x) dan


semua turunannya dapat dituliskan dalam suku-suku himpunan finit yang
sama dari fungsi-fungsi yang independent secara linear, yang kita
lambangkan dengan { y1 ( x ) , y2 ( x ) , … . yn ( x ) } . Metode ini diawali dengan
mengasumsikan bahwa solusi tertentunnya memiliki bentuk:

y p ( x ) =A 1 y1 ( x )+ A 2 y 2 ( x )+ …+ A n y n (x)

Dimana A1 , A 2 ,… , An melambangkan konstanta multiplikatif


sembarang. Konstanta – konstanta sembarang ini kemudian ditentukan
dengan measukkan solusi yang diajukan kedalam persamaan diferensial yang
diberikan dan menyetarakan koefisien – koefisien yang memiliki suku – suku
yang sama.

Kasus 1. φ (x) = pn ( x ) , polynomial tingkat ke-n dalam x. Asumsikan


solusinnya memiliki bentuk:

y p= A n x n + An−1 x n−1 +…+ A 1 ( x ) + A0 (1.1)

Dimana A j=( j=0 ,1 , 2, … , n) adalah konstanta yang harus


ditentukan.

Contoh Soal

1. Selesaikan y , ,− y ,−2 y=4 x 2 dengan y h=¿ c e 1


−x .
+c 2e 2 x ¿

Penyelesaian:

1
Di sini φ (x) = 4 x2 , suatu polynomial tingkat ke-dua. Dengan
menggunakan (1.1) kita mengasumsikan
2
y p= A 2 x + A 1 ( x ) + A0
Jadi,
, ,,
y p=2 A2 x+ A 1 dan y p=2 A2
Dengan memasukkan hasil-hasil ini kedalam persamaan diferensial,kita
memperoleh.
2 A 2−( 2 A2 x+ A 1 )−2 ( A2 x 2+ A 1 ( x )+ �〱 0 )=4 x 2
Atau, ekuivalen dengan
2
(-2 A 2 ¿ x + (−2 A 2−2 A1 ) x+ ( 2 A 2−A 1−2 A0 ) =¿ 4 x2 + ( 0 ) x +0
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien yang memiliki pangkat x yang
sama, kita memperoleh
-2 A 2=4; −2 A 2−2 A 1=0 ; A2 x 2+ A 1 ( x )+ A 0=0
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh
A2=−2 , A1=2, dan A0 =−3.
Sehingga menjadi:
2
y p=−2 x +2 x −3
Dan solusi umumnya adalah:
y = yh + y p
y = c 1 e−x +c 2 e2 x −2 x 2 +2 x−3

Kasus 2. φ (x) = ke αx dimana k dan α adalah konstanta – konstanta


yang diketahui. Asumsikan solusinnya memiliki bentuk:

αx
y p= Ae (1.2)
Dimana A adalah konstanta yang harus ditentukan

2
Contoh Soal

1. Selesaikan y , ,− y ,−2 y=e3 x dengan y h=¿ c e 1


−x
+c 2e 2 x ¿

Penyelesaian:
Disini φ (x) memiliki bentuk yang diberikan dalam kasus 2 dengan k = 1
dan α =3. Dengan menggunakan (1.2) kita mengasumsikan
y p= Ae3 x
Jadi,
, 3x ,, 3x
y p=3 Ae dan y p=9 Ae
Dengan memasukkan hasil – hasil ini kedalam persamaan diferensial kita
memperoleh
3x 3x 3x 3x
9 Ae −3 Ae −2 Ae =e
atau
4 Ae 3 x =e 3 x
1
Maka, 4A = 1 atau A =
4
Sehingga menjadi
1 3x
y p= e
4
Solusi umumnya adalah
1 3x
y = c 1 e−x +c 2 e2 x + e
4

Kasus 3. φ ( x) = k 1 sin βx+ k 2 cos βx dimana k 1 , k 2 , dan β adalah


konstanta -konstanta yang diketahui. Asumsikan solusinnya memiliki bentuk:

y p= A sin βx + B cos βx (1.3)


Dimana A dan B adalah konstanta – konstanta yang harus ditentukan.

3
Kasus 3 diatas diasumsikan secara utuh walaupun ketika k 1 dan k 2
adalah nol, karena turunan dari sinus dan cosinus juga melibatkan sinus dan
cosinus.

Contoh Soal

1. Selesaikan y , ,− y ,−2 y=sin2 x dengan y h=¿ c e 1


−x
+c 2e 2 x ¿

Penyelesaian:
Disini φ (x) memiliki bentuk yang diberikan pada kasus 3 dengan
k 1=1 ,k 2=0 , dan β=2. Dengan menggunakan (1.3) kita mengasumsikan
y p= A sin 2 x+ �⁖ cos 2 x
Jadi,
, ,,
y p=2 A cos 2 x−2 B sin 2 x dan y p=−4 A sin 2 x−4 B cos 2 x
Dengan memasukkan hasil-hasil ini kedalam persamaan diferensial kita
memperoleh
(−4 A sin 2 x−4 B cos 2 x )− ( 2 A cos 2 x−2 B sin 2 x )−2(
A sin 2 x + B cos 2 x ¿=sin 2 x
Atau, ekuivalen dengan
(-6A + 2B) sin 2x + (-6B – 2A) Cos 2x = (1) sin 2x + (0) cos 2x
Dengan menyetarakan koefisien dari suku-suku yang sama, kita
memperoleh
-6A + 2B = 1; -2A - 6B = 0
−3 1
Jika sistem ini diselesaikan, kita memperoleh A= dan B = .
20 20
Maka,diperoleh
−3 1
y p= sin 2 x + cos 2 x
20 20
Dan solusi umumnya adalah
−x 2x 3 1
y = c 1 e +c 2 e − sin 2 x + cos 2 x
20 20

4
2. Generalisasi

Jika φ ( x) adalah hasil kali dari suku – suku yang dibahas dalam
kasus 1 hingga 3, ambil y p sebagai hasil kali dari solusi – solusi yang
diasumsikan dan secara aljabar gabungkan dengan konstanta – konstanta
sembarang jika memungkinkan. Secara khusus, jika φ ( x) = e αx pn (x )
adalah hasil kali dari suatu polinomial dengan suatu eksponensial,
asumsikan:

y p=e
αx
( A n x n + A n−1 x n−1 +…+ A 1 ( x )+ A 0 )(1.4 )

Dimana A j seperti pada kasus 1. Jika, φ ( x) = e αx pn ( x ) sin βx


adalah hasil dari polinomial, eksponensial dan kondisi sinus, atau jika
φ (x) = e αx pn (x ) cos βx adalah hasil dari polinomial, eksponensial dan
kondisi cosinus, lalu asumsikan:

y p=eαx sin βx ( A n x n +…+ A 1 x + A0 ) + e αx cos βx ( Bn x n +…+ B1 x+ B0 ) (1.5)

Dimana A j dan B j ( j = 0, 1, …, n) adalah konstanta-konstanta yang


harus ditentukan.

Jika φ ( x) adalah jumlah atau selisih dari suku – suku yang telah
disebutkan, maka kita mengambil y p sebagai jumlah atau selisih dari
solusi – solusi yang diasumsikan dan secara aljabar gabungkan dengan
konstanta – konstanta sembarang jika memungkinkan.

Contoh Soal

1. Selesaikan y , ,, −¿ 6 y , , +11 y , −6 y=2 xe−�㄰ dengan y h=¿ c e +c 1


x
2
e 2x +c 3 e3 x ¿

Penyelesaian:

5
Disini φ ( x )=eax pn ( x ) ,dimana α = -1 dan pn ( x ) =2 x suatu polinomial
tingkat pertama. Dengan menggunakan persamaan (1.4) kita
mengasumsikan
−x −x −x
y p=e ( A1 x+ A 0) atau y p= A 1 x e + A 0 e
Jadi,
, −x −x −x
y p=−A 1 x e + A1 e − A 0 e
,, −x −x −x
y p= A 1 x e −2 A1 e + A0 e
y ,p,=−A 1 x e−x +3 A 1 e−x − A 0 e− x
Dengan memasukkan hasil – hasil ini kedalam persamaan diferensial
dan menyederhanakannya, kita memperoleh
−x −x −x −x
-24 A1 x e + ( 26 A 1−24 A 0 ) e =2 x e +(0) e
Dengan menyetarakan koefisien dari suku-suku yang sama, kita
memperoleh
-2 A1=2; 26 A1−24 A 0=0
−1 −13
Yang menghasilkan A1= dan A0 = .
12 144
Sehingga persamaannya menjadi
−1 −x 13 −x
y p= xe − e
12 144

Dan solusi umumnya adalah

x 2x 3x 1 13 − x
y = c 1 e + c 2 e +c 3 e − x e− x − e
12 144
2. Tentukan bentuk suatu solusi dari y , −5 y=( x−1 ) sin x+ ( x +1 ) cos x
dengan y h=¿ c e
1
5x
¿

Penyelesaian;
Disini φ ( x )=( x−1 ) sin x+ ( x+1 ) cos x . Asumsi solusi untuk ( x−1 ) sin x
diberikan oleh pers (1.5) dengan α =0 sebagai
( A1 x+ A 0 ¿ sin x + ( B1 x + B0 ) cos x
Dan asumsi solusi untuk ( x +1 ) cos x juga diberikan pers (1.5) sebagai

6
(C 1 x +C0 ¿ sin x+ ( D1 x + D0 ) cos x
Perhatikan bahwa kita telah menggunakan C dan D dalam ekspresi
matematis yang terakhir, karena konstanta A dan B telah digunakan,
maka kita memakai
y p=¿( A1 x+ A 0 ¿ sin x + ( B1 x + B0 ) cos x +¿ ¿(
C 1 x +C0 ¿ sin x+ ( D1 x + D0 ) cos x
Dengan menggabungkan suku – suku yang sama kita memperoleh
y p=¿( E1 x+ E 0 ¿ sin �〱 + ( F 1 x + F 0) cos x

Sebagai solusi yang diasumsikan, dimana E j= A j +C j dan F j=B j+ D j (j


= 0,1).
3. Modifikasi – modifikasi
Jika ada ada suku dalam solusi yang diajukan, dengan
mengabaikan konstanta – konstanta multiplikatif, yang juga merupakan
suku dari y h (solusi homogen), maka solusi yang diasumsikan harus
dimodifikasi dengan mengalikannya dengan x m, dimana m adalah integer
positif terkecil sehingga hasil kali dari x n dengan solusi yang diasumsikan
tidak memiliki suku – suku yang sama dengan y h.
Contoh Soal
1. Selesaikan y , ,=9 x 2 +2 x−1 dengan y h=c1 x+ c 0
Penyelesaian;
Dengan mengasumsikan
y p= A 2 x 4 + A 1 x 3 + A 0 x 2
Dengan memasukkan kedalam persamaan diferensial kita memperoleh
2 2
12 A 2 x +6 A1 x+2 A0 =9 x +2 x−1
3 1 −1
Yang menghasilkan A2= , A1= dan A0 = .Maka menjadi
4 3 2
3 1 1
y p= x 4 + x 3 +¿− x2
4 3 2
Dan solusi umumnya adalah
3 4 1 3 1 2
y = c 1 x +c 0 + x + x +¿− x
4 3 2

7
4. Keterbatasan – keterbatasan dari metode koefisien tak tentu

Secara umum jika φ (x) bukan salah satu jenis fungsi yang dibahas
diatas, atau jika persamaan diferensialnya tidak memiliki koefisien-
koefisien konstan, maka metode yang diapakai adalah:

y p=v 1 y 1 + v 2 y 2 +…+ v n y n (1.6)

Dimana y i = y i ( x ) (i=1, 2 , … , n) dan v1 =(i=1 , 2 , … ,n) adalah


fungsi yang tidak diketahui dari x yang masih harus ditentukan.

Untuk menentukan v1 , pertama – tama kita selesaikan persamaan –


,
persamaan linear berikut secara simultan untuk memperoleh y 1:

, , ,
v1 y 1=v 2 y 2 +…+ v n y n =0

, , , , , ,
v1 y 1 +v 2 y 2+ …+v n y n=0

.
. (1.7)
.
, (n−2) , (n−2) , ( n−2 )
v1 y 1 + v2 y2 + …+ v n y n =0

v1, y (n−1)
1 + v ,2 y (n−1
2
)
+ …+v ,n y (nn −1 )=φ( x )

Kemudian integrasikan setiap v1, untuk memperoleh y p dengan


mengabaikan semua konstanta integras. Hal tersebut diperbolehkan karena
kita hanya mencari satu solusi tertentu.

Contoh Soal

1. Selesaikan y , ,, + y ,=sec x dengan y h=c1 + c2 cos x +c 3 sin x


Penyelesaian:
Maka dari pers (1.6) diperoleh
y p=v 1 +v 2 cos x+ ¿ v 3 sin x ¿

8
Disini y 1=1 , y 2=cos x , y3 =sin x dan φ (x) = sec x sehingga menjadi
, ,
v1 ( 1 ) +v 2 ¿ = 0
, ,
v1 ( 0 ) + v 2 ¿ = 0
, ,
v1 ( 0 ) + v 2 ¿ = sec x
Jika himpunan persamaan – persamaan ini diselesaikan secara simultan,
, , ,
kita memperoleh v1 =sec x , v 2=−1 dan v3 =−tan x .
Jadi,
v1 =∫ v 1 dx = ∫ sec x dx=ln|sec x=tan x|
,

v 2=∫ v ,2 dx=∫ −1 dx=−x


sin x
v3 =∫ v 3 dx=∫ −tan x dx=¿−∫
,
dx=ln|cos x|¿
cos x
Dengan memasukkan hasil- hasi ini kita akan memperoleh:
y p=ln sec x+ tan x ¿
Dengan demikian solusi umumnya adalah
y = y h + y p=c1 + c2 cos x +c 3 sin x +ln sec x + tan x ¿

DAFTAR PUSTAKA

9
Richard Bronson, Ph.D, Gabriel B.Costa, Ph.D., 2007. TEORI DAN SOAL-SOAL
PERSAMAAN DIFERENSIAL, Jakarta, Erlangga.

http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/files/2013/11/Metode-Koef-Tak-Tentu.pdf

https://youtu.be/jC6-8ms_lFU

https://media.neliti.com/media/publications/187228-ID-none.pdf

https://www.slideshare.net/DianCArisona/persamaan-nonhomogen-metode-koe

http://sigitkus.lecture.ub.ac.id/?p=1296

Latihan Soal

10
,, , t t
1. Tentukan penyelesaiaan dari y −6 y +25 y=2 sin −cos dengan
2 2
y h=c1 e 3 t cos 4 t+¿ c 2 e3 t sin 4 t ¿ !
2. Tentukan penyelesaian dari y , −5 y=3 e x −2 x +1 dengan y h=c1 e 5 x !
3. Tentukan penyelesaian dari y , ,−6 y , +25 y=64 e−t dengan
3t 3t
y h=c1 e cos 4 t +¿ c 2 e sin 4 t ¿ !
x
e,, ,
4. Tentukan penyelesaian dari y −2 y + y= dengan n = 2 dan y h=c1 e x +c 2 xe x
x
!
,, , 3 2
5. Tentukan penyelesaian dari y −6 y +25 y=50 t −36 t −63 t+18 dengan
3t 3t
y h=c1 e cos 4 t +¿ c 2 e sin 4 t ¿ !

11
Pembahasan Soal

1. Disini φ ( x) memiliki bentuk yang diberikan dalam kasus 3 dimana variabel


1
independen x digantikan dengan t , k 1=2 , k 2=−1 dan β= .
2
Kita mengasumsikan:
t t
y p= A sin + B cos
2 2
Dengan demikian
, A t B t
y p= cos − si �〰
2 2 2 2

,, −A t B t
y p= sin − cos
4 2 4 2

Dengan memasukkan hasil – hasil ini kedalam persamaan diferensial, kita


memperoleh:

( −4A sin 2t − B4 cos 2t )−6 ( A2 cos 2t − B2 sin 2t )+25( A sin 2t + cos 2t )=2 sin 2t −cos 2t
Ekuivalen dengan

( 994 A+ 3 B ) sin 2t +(−3 A+ 994 B ) cos 2t =2sin 2t −cos 2t


Dengan menyetarakan koefisien dari suku – suku yang sama,kita memperoleh
99 99
A+3 b=2 ;−3 a+ B=−11
4 4
56 −20
Maka A = dan B = sehingga menjadi
663 663
56 t 20 t
y p= sin − cos
663 2 663 2
Solusi umumnya adalah
3t 3t 56 t 20 t
y = y h + y p=c1 e cos 4 t+¿ c 2 e sin 4 t+ sin − cos ¿
663 2 663 2
2. Disini kita dapat menuliskan φ (x) sebagai jumlah dari dua fungsi yang mudah
ditangani, φ ( x )=( 3 e x ) + (−2 x +1 ) . Untuk suku 3 e x kita akan mengasumsikan

12
solusi dalam bentuk Ae x; untuk suku -2x + 1 kita akan mengasumsikan solusi
dalam bentuk B1 x + B0 . Jadi, kita mencoba
y p= Ae x + B 1 x+ B 0
Dengan memasukkannya kedalam persamaan diferensial dan
menyederhanakannya kita memperoleh
x x
(-4A)e + (−58 1) x + ( B1−5 B0 )=( 3 ) e + (−2 ) x+(1)
Dengan menyetarakan koefisien-koefisien dari suku – suku yang sama, kita
−3 2 −3
memperoleh A = ; B 1= ; B 3 =
4 5 25
Maka menjadi
−3 x 2 3
y p= 3e + x−
4 5 25
Dan solusi umumnya adalah
5x 3 x 2 3
y = c1 e − 3 e + x −
4 5 25
3. Disini φ ( x)memiliki bentuk yang diberikan dalam kasus 2 dimana variable
independent x digantikan oleh t, k = 64 dan α =−1. Sehingga kita
mengasumsikan:
−t
y p= A e
Dengan demikian, y ,p=−A e−t dan y ,p,= A e−t Dengan memasukkan hasil –
hasil ini kedalam persamaan diferensial kita memperoleh
Ae −6 (− A e ) +25 ( Ae )=64 e
−t −t −t −t

atau
32 Ae−t =64 e−t
Maka 32A = 64 atau A = 2, sehingga diperoleh y p=2e−t
Solusi umumnya adalah
y = c 1 e3 t cos 4 t +¿ c 2 e 3 t sin 4 t +2 e−t ¿
4. dengan n = 2 dan y h=c1 e x +c 2 xe x maka di dapatkan:
x x
y p=v 1 e + v 2 x e
x
e
Karena y 1=e x , y 2=xe x dan φ ( x )= maka diperoleh:
x

13
v1 ( x )+ v 2 ( x e ) =0
, , x

x
e
v1 ( x )+ v 2 ( e + x e ) =
, , x x
x
Jika persamaan – persamaan ini diselesaikan secara simultan, kita memperoleh
, , 1
v1 =−1 dan v 2=
x
Jadi,
v1 =∫ v 1 dx=∫−1 dx=−x
,

1
v 2=∫ v ,2 dx=∫ dx=ln |x|
x
Dengan memasukkan nilai – nilai ini kedalam persamaan diferensial kita
memperoleh
y p=−xe x + xe x ln |x|
Sehingga solusi umumnya adalah
y = c 1 e x + c 2 xe x −xe x + xe x ln |x|
5. Disini φ (x) adalah polinomial tingkat ke-tiga dalam t . Sehingga kita
mengasumsikan
y p= A 3 t 3 + A 2 t 3 + A1 t+ A 0
Dengan demikian,
y p=3 A 3 t +2 A2 t+ A 1
, 3

,,
y =6 A 3 t +2 A 2
Dengan memasukkan nilai – nilai ini kedalam persamaan diferensial. Kita
memperoleh
(6 A3 t+ 2 A2 ¿−6 ¿+2
A2 t+ A 1 ¿+25 ( A 3 t + A2 t + A1 t+ A 0 )=50 t −36 t −63 t+ 18
3 3 3 2

Dengan menyetarakan koefisien – koefisien dari suku – suku dengan pangkat t


yang sama, kita memperoleh
25
A3 =50;−18 A3 +25 A2=−36 ; 6 A 3−12 A 2 +25 A=−63 ; 2 A2−6 A 1+ 25 A 0=18

14
Jika keempat persamaan aljabar ini diselesaikan secara simultan, Kita
memperoleh A3 =2, A2 =0 , A 1=−3 dan A 0=0 sehingga diperoleh
3
y p=2t −3 t
Solusi umumnya adalah
y = c 1 e3 t cos 4 t +¿ c 2 e 3 t sin 4 t +2 t 3 −3 t ¿

15

Anda mungkin juga menyukai