PENGERTIAN DASAR
Persamaan Diferensial Linier Non Homogen (PDNH) adalah
persamaan diferensial yang mempunyai sisa (residu) berupa variabel terikat.
Solusi Umum PDNH terdiri atas 2 macam solusi :
1. Solusi Homogen ; Yh
2. Solusi Particular ; Yp
Solusi umum y(x) akan didapatkan bila solusi umum yh(x) dari PD homogen
diketahui.
Theorema 1 :
f(x), g(x) dan r(x) merupakan fungsi kontinyu pada interval I. y(x) merupakan
solusi dari PD di atas yang berisikan konstanta yang tetap. y(x) dibentuk oleh
dua konstanta. Konstanta pertama, berubah‐ubah, terdapat pada solusi
umum (homogen) yh(x). Konstanta kedua, tetap,terdapat pada fungsi (x),
yaitu sembarang solusi PD pada interval I.
1
Theorema 2 :
Solusi umum dari PD seperti di atas adalah penjumlahan solusi persamaan
homogen yh(x) dengan solusi partikular yang tetap (tak berubah‐ubah) yP(x).
Contoh
PDNH orde 2.
Bentuk umum persamaan PDNH Orde 2, adalah sebagai berikut :
(2) 2
y(x) terbentuk dari penambahan yh(x) dengan sembarang solusi ~y
termasuk konstanta tak tetapnya.
y” + ay’ + by = r(x)
(4)
cara menebak, seperti misalnya : fungsi cos, fungsi sin, fungsi exponensial
Fungsi r(x) yang
atau jumlah darimerupakan bentuk solusi partikular yP(x) diperoleh dengan
beberapa fungsi.
r(x) berisi koefisien tak tentu.
Turunkan yP sesuai persamaan umum ( 4 ) di atas.
Substitusikan yP dan seluruh turunannya ke dalam persamaan ( 4 ).
3
PERSAMAAN DIFERENSIAL NON HOMOGEN
4
Aturan Modifikasi
Kalikan pilihan pada kolom 2 dengan x atau x2 tergantung dari apakah pada
kolom 3 berupa akar tunggal atau akar‐akar ganda dari persamaan homogen.
Contoh‐contoh Soal
1. Selesaikan persamaan berikut :
y” – 4y’+ 3y = 10e‐2x
Jawab :
Jawab partikular yP
Turunan e‐2x adalah ke‐2x
maka yP = ke‐2x
yP = (2/3)e‐2x
5
Jawab homogen yh
2 ‐ 4 + 3 = 0 ;
1
yh= k1e1x + k2e2x = k1e3x+ k2ex
=3
dan 2
Solusi Umum y = yh + yP
=1
y = k1e3x + k2ex + (2/3)e‐2x
2. Selesaikan y” + 4y = 8x2
Jawab :
Jawab 2 + 4 = 0
homogen 1 = p + jq = +j2 ; 2 = p – jq = ‐j2 ; p=
: 0
Solusi umum PD homogen untuk D < 0 :
yh = epx[A cos qx + B sin qx]
yh = [A cos 2x + B sin 2x]
6
Jawab partikular :
Misal 1 : y = kx2 ; y” =
2k
dengan metode identifikasi
2k + 4 kx2 = 8x2 =0 ; 4k =
8
Gagal, tidak
; konsisten (tidak sesuai dengan persamaan).
Misal 2 2k
: yP = kx2 + Lx + m ; y” = 2k
2k + 4(kx2 + Lx + M) = 8x2
4kx2 + 4Lx +(2k + 4m) = 8x2
dengan metode identifikasi : k=2 ; L=0 ; m=1
maka yP = 2x2 + 1
Solusi umum y = yP +
yh
y = A cos 2x + B sin 2x + 2x2 + 1
7
3. Selesaikan y” – y’ – 2y = 10 cos
Jawab : x
Jawab 2 ‐ ‐ 2 = 0
homogen yh = c1e2x + c2 e2x
yh = c1e2x + c2 e‐x
Jawab partikular yP = k cos x + m sin x
yP’ = ‐k sin x + m cos
xyP” = ‐k cos x – m sin x
(‐k cos x – m sin x)‐(‐k sin x + m cos x)‐ 2(k cos x + m sin x) = 10 cos x
(‐3k – m) cos x + (k‐3m) sin x = 10 cos x
‐3k – m = 10 ; k – 3m = 0 ; k = ‐3 ;
m = ‐1 yP = ‐3 cos x – sin x
Solusi umum : y = yh + yP
y = ce2x + ce‐x ‐3 cos x – sin x
8
4. Selesaikan : y” – 3y’+ 2y = 4x + e3x
Jawab :
Jawab homogen : yh = c1e2x + c2ex
Jawab partikular :
yP = k1x +k0 + Ce3x
yP’ = k1 + 3Ce3x
yP” = 9Ce3x
yp = 2x + 3 + (1/2) Ce3x
9
5. y” – 2y’ + y = (D‐1)2 = ex + x
Selesaikan :
Jawab : yh = c1ex +c2xex = (c1x + c2) ex
Jawab
Jawab
homogen partikular
: :
Lihat tabel k1x + k0
karena akar cx2ex
ganda
sehingga yp = k1x + k0 +
cx2ex Bila disubstitusikan ke dalam persamaan :
yp” – 2yp’ + yp = ex + x
maka didapatkan : 2cex + k1x – 2k1 + k0 =
ex + x
c=½ ; k1 = 1 ; k0 = 2
Solusi umum : y = (c1x + c2) ex + ½ x2ex + x + 2
10
SOAL‐SOAL LATIHAN 1
Selesaikan PD non homogen berikut ini :
1. y” + 4y = e‐x
2. y” + 2y + y = 2x2
3. y” + y – 2y =
3ex
4. y” + y = 2 sin x
5. y” + y’ – 6y = 52 cos
2x 6. y””‐5y” + 4y = 10
cos x
7. y” – 2y’ + 2y = 2ex cos
x 8. y” + y = x2 + x
9. y” + 5y + 6y = 9x4 – x
10. y” – 2y’ + y = 2x2 – 8x
+4
11. y’’’+ 2y” – y’ – 2y = 1
– 4x3
12. y” – 4 y’ + 9y = 10 e2x
– 12 cos 3x 11
13. y” + 2y’ + 10y = 4.5 cos x – sin x
14. y” + 2y’ + 2y = ‐2 cos 2x – 4 sin 2x
2. METODE KOMPLEKS UNTUK MENENTUKAN SOLUSI PARTIKULAR
Bentuk umumnya seperti persamaan ( 1 )
Contoh :
.. . (5)
I + I + 2I = 6
cos t Dengan metode koefisien tak tentu akan
diperoleh :
I
(t) = 3 cos t + 3 sin t
P
Sehingga
.. .
persamaan ( 5 ) dapat ditulis dengan :
I + I + 2I = 6 e i t (6)
12
Solusi partikular kompleks dapat dibuat dalam bentuk :
Ip*(t) = keit
(7)
= 3 – i3
Bila c1 dan c2 diganti dengan u(x) dan v(x) maka diperoleh solusi partikular
pada interval terbuka I, sbb :
( 10 )
14
Jika pers. ( 10 ) diturunkan, hasilnya :
u’y1 + v’y2 = 0 ( 11 )
15
Substitusikan pers.(10), (12) dan (13) ke dalam pers.(8), dan kemudian
kumpulkan komponen yang mengandung u dan v :
u(y1”+ fy1’+ gy1) + v(y2”+ fy2’+ gy2) + u’y1’+v’y2’ = r
W = y1 y2’ – y1’y2 ; W 0.
16
W = Bilangan Wronskian dari y1 dan y2
Dengan integrasi diperoleh :
y2 r dan y r
u = - W dx v = - W
1
dx
substitusikan hasil ini ke dalam pers(10), sehingga didapatkan :
y 1r
y p (x) = -y1 W2 dx y2 W
y r dx ( 15 )
17
Contoh :
Solusi partikular :
Dari pers. (15) :
yp = -cos x sin x sec x dx + sinxcos x sec x
dx
18
SOAL‐SOAL LATIHAN 2
8. x2y” – 4xy’ + 6y =
2