variabel terpisah
Jika masing-masing suku tak nolnya dalam bentuk baku kanya memuat satu
variabel,
M (x, y) dx ‡ N (x, y) dy = 0 (2.2)
dalam kal ini M kanya fungsi dari x dan N kanya fungsi dari y, maka persamaan
(2.2) dapat diubak menjadi
M (x) dx ‡ N (y) dy = 0 (2.3)
Persamaan ini disebut persamaan di1erensial dengan variabel terpisah.
Persamaan diferensial terpisakkan (separable diferential equation) adalak persamaan
diferensial biasa orde satu yang secara aljabar dapat direduksi ke dalam bentuk baku
dengan setiap suku tak nol memuat secara tepat satu variabel.
• Jika masing-masing suku tak nolnya dalam bentuk baku kanya memuat satu variabel,
dalam kal ini M kanya fungsi dari x dan N kanya fungsi dari y, maka persamaan (2.2)
dapat diubak menjadi
M (x) dx ‡ N (y) dy = 0 (2.3)
• Persamaan ini disebut persamaan di1erensial dengan variabel terpisah.
Dengan melakukan pengintegralan pada setiap ruas persamaan (2.3), maka diperoleh solusi
umum
∫ ∫
M (x) dx ‡ N (y) dy = C (2.4)
∫ ∫
p (y) dy = q (x) dx ‡ C, C = Konstanta
Contoh
Carilah solusi umum dari persamaan diferensial berikut
2
.
1 x dx ‡ 1 — y dy = 0
2 Σ
2 ey y t = x cos x
Pembahasan
∫ ∫ . Σ
x dx ‡
2
1 — y 2 dy =
k 1 3
x3 ‡ y — y =
1
3
k
3
Dengan demikian, solusi umum PD adalah
x 3 ‡ 3y — y 3 = c;
c = 3k
Pembahasan
2. Perhatikan bahwa PD dapat ditulis kembali dalam bentuk
ey dy = x cos x dx
∫ ∫
ey dy = x cos x dx
ey = x sin x ‡ cos x ‡
k
secara eksplisit, solusi umum dapat ditulis
y = ln [x sin x ‡ cos x ‡
k]
Example
Carilak solusi umum dari persamaan diferensial berikut
dy
16y ‡ 9x =
dx
0
Solution
Ubah bentuk PD ke bentuk variabel terpisah, kemudian selesaikan dengan
pengintegralan,
16y dy ‡ 9x dx = 0
∫ ∫
16y dy ‡ 9x dx = 0
16y 2 ‡ 9x 2 = c, c = 2k
Problem
Tentukan solusi umum dari persamaan diferensial berikut:
1
x 5 dx ‡ (y ‡ 2)2 dy =
2
0 9yyt ‡ 4x = 0
3 y t — y sin x = 0
4 2xyt ‡ x 2 = 0
5
y tex ‡ 2xy =
6
0 yy t = 3 cos
7
2x
3xyyt ‡ y 2 ‡
1= 0
2.3 PD Variabel Terpisak dengan MNA
Pada bidang terapan masalak nilai awal memegang peranan
penting untuk menentukan penyelesaian kkusus dari sebuak
persamaan diferensial.
Pada bidang terapan masalah nilai awal memegang peranan penting
untuk menentukan penyelesaian khusus dari sebuah persamaan
diferensial.
Nilai awal suatu persamaan diferensial ditulis
y (x0 ) = y0
jika penyelesaian khusus g(x) memenuhi kondisi awal pada suatu titik
tertentu x0 dan penyelesaian y(x) mempunyai nilai tertentu y0 .
Sebagai contok
y (1) = 0 artinya y = 0 jika x = 1
y (0) = 2 artinya y = 2 jika x = 0
Pada bidang terapan masalak nilai awal memegang peranan penting untuk
menentukan penyelesaian kkusus dari sebuak persamaan diferensial.
Nilai awal suatu persamaan diferensial ditulis
y (x0 ) = y0
jika penyelesaian kkusus g(x) memenuki kondisi awal pada suatu titik tertentu
x0 dan penyelesaian y(x) mempunyai nilai tertentu y0 .
Sebagai contok
y (1) = 0 artinya y = 0 jika x = 1
y (0) = 2 artinya y = 2 jika x = 0
Kondisi awal dari penyelesaian suatu persamaan diferensial disebut nilai awal
dan solusinya ditentukan dari penyelesaian kkusus yang memenuki syarat awal
yang diberikan.
Examples
Carilak solusi masalak nilai awal dari persamaan diferensial berikut:
1 xy t ‡ y = 0, y (1) = 1
2 ,
yy — 2 sin x = 0,
t 2
y (0) = 3
Pembahasan
xy t ‡ y =
0
x ‡
dx
y dy
dy =
x = —y
dx
0 1 1
dy = —
∫ y
∫ 1
dx — dx
xy x
1 ln y = — ln x ‡
c
dy = — ln x ‡c
e
y =
Solution
1 Selanjutnya, gunakan nilai awal untuk menemukan solusi khusus
y (1) = e— ln(1)‡c
1 =
— ln(1)‡c
1 = e
c ce
Dengan demikian, diperoleh solusi
= khusus PD, yaitu
y0(x) = e— ln x
Solution
2. Solusi
Umum
yy t — 2 sin2 x = 0
dy
y =
dx
y dy = 22 sin2 x dx
2 sin x
∫ = ∫
y dy 2 Σ sin2 x dx Σ
1 2 1
y = 2 x — sin 2x ‡
2 1
2
2c
y 2 = [2x4 — sin 2x ‡
k] , k = 4c
2 x — sin 2x ‡
y =
k;
Solution
,
2. Selanjutnya, dengan nilai awal y (0) = 3
,
dan y (x) = 2 x — sin 2x ‡ k, maka
.
y (0)
2 (0) — sin 0 ‡ k
,
3
=
PD Reduksi Variabel Terpisah
Mengacu pada persamaan (2.2) , jika
M (x, y) = f1 (x) g1 (x)
N (x, y) = f2 (x) g2
(x)
maka diperolek bentuk persamaan diferensial yang dapat direduksi ke
bentuk PD variabel terpisak
f1 (x) g1 (x) dx ‡ f2 (x) g2 (x) dy = 0
(2.5)
Mengacu pada persamaan (2.2) , jika
M (x, y) = f1 (x) g1 (x)
N (x, y) = f2 (x) g2
(x)
maka diperolek bentuk persamaan diferensial yang dapat direduksi ke
bentuk PD variabel terpisak
f1 (x) g1 (x) dx ‡ f2 (x) g2 (x) dy = 0
(2.5)
Persamaan (2.5) disebut sebagai bentuk umum persamaan diferensial
reduksi variabel terpisak. Bentuk ini dapat direduksi dengan faktor
integral
1
1 f2 (x) g1 (y)
[f1 (x) g1 (x) dx ‡ f2 (x) g2 (x) dy =
menjadi f2 (x) g1 (y)
0]
Selanjunya, PD akan tereduksi menjadi PD variabel terpisak
f1 (x) g2 (y)
dx ‡ dy = 0
f2 (x) g1
(y)
∫ ∫
f1 (x) solusi umum
sekingga diperolek g2 ( y )
f2 (x) dx ‡ g1 (y) dy = k; k = Konstanta
Examples
Carilak solsui Persamaan Diferensial berikut:
(1) (1 ‡ 2y) ‡ (x
— 4) y t = dy 4
(2) =
0 xy y—
dx 3x
2x (y —
(3) =
1)x 2 ‡ 3
dy
dx
Pembahasan
1 Tulis kembali persamaan diferensial dalam bentuk
(1 ‡ 2y) dx ‡ (x — 4) dy = 0
∫ ∫ 1
•ln (x — 4) ‡ 2
1
ln (1 ‡ 2y)
dx ‡= c dy
(x — 4) (1 ‡
2y) 1 = •=
2 ln (x — 4) ‡ ln (1 ‡
c •=
2
2y)ln (x — 4) ‡ ln (1 ‡ •=
2
2y) •=
ln (x — 4) (1 ‡ 2y)
2
(x — 4) (1 ‡ 2y)
Dengan demikian, diperoleh solusi umum persamaan diferensial
(x — 4)2 (1 ‡ 2y) = k; k
= e2c
Solution
2. Tulis kembali persamaan diferensial dalam bentuk
x (y — 3) dy = 4y dx
3 ln y ‡ 4 ln x ‡ c
y
=
Solution
3. Tulis kembali persamaan diferensial dalam bentuk
. Σ
x ‡ 3 dy = 2x (y — 1)
2
(y —
= ec
1)
(x ‡ 3)
2
.
y = e x
c 2
k = ec
‡ Soal-Soal Latihan 2
Problem
Untuk soal nomor 1-6, tentukan solusi umum dari persamaan diferensial
yang diberikan berikut:
.
1 xy ‡ 1 ‡ x2 y t= 0
Σ
2 (xy ‡ x) ‡ (xy — y) y t =
3
0 t
3 y ‡
1‡y
= 0
xy 2(1‡x )
2
4 5xy ‡ xy t =
5 0
yy t = 3 cos 2x
6 .
y t/2x = 1/ x 2 ‡
Σ
1
‡ Soal-Soal Latikan 2
Problem
Untuk soal nomor 7-9, selesaikan masalah nilai awal yang diberikan:
.
7. Σ1 — 2x y t ‡ xy = a; y (0) = 2a, a =konstanta
dy sin(x . πΣ
8. dx = 1 ‡ y ) sin ; y 4 =
— y cos x 1
y (0) = 0
9. y t = y 3 sin
x;