Anda di halaman 1dari 7

3.

5 Persamaan Diff Linear Orde2 Tak Homogen: Metode Variasi Parameter

Metode koefisien tak tentu dalam pasal sebelumnya adalah metode penyelesaian
khusus dari persamaan differensial linier tak homogen, yang mempunyai peranan penting
dalam hubungannya dengan masalah-masalah terapan. Akan tetapi metode ini terbatas pada
type persamaan differensial tertentu, dimana g(x) merupakan fungsi polinom, fungsi
eksponensial, fungsi sinusiodal, dan/atau gabungan fungsi-fungsi tersebut.
Pada bagian ini akan dibahas metode lain yang bersifat umum, meskipun agak rumit
dalam menyelesaikan persamaan differensial dengan metode tersebut:

Dalam bagian terakhir bab terdahulu kita telah membahas persamaan tak homogen dengan gaya
luar g(t) yang berbentuk
'' ' at n
L[ y ] = y + p(t ) y +q(t ) y=g(t ), g(t )=(e ,cos(ω t ),sin(ω t ),t ).
Jadi dalam hal g(t) memuat fungsi-fungsi cos, sin, eksponensial, atau polinom sederhana, kita
dapat menemukan solusi kususnya dengan metode koeffisien tak tentu (metoda menebak).
Metoda tersebut agak terbatas, karena metode itu tidak akan bisa digunakan jika kita punyai
fungsi g(t) yang lebih rumit dan fungsi-fungsi tersebut di atas. Oleh karena itu kita ingin
mempelajari suatu metoda yang lebih umum untuk menemukan solusi khusus untuk bentuk
umum g(t). Kita perhatikan kembali solusi homogen
y(t) = c1y1(t) + c2y2(t).
Sekarang kita misalkan sebuah solusi dalam bentuk
y(t) = u1(t)y1(t) + u2(t)y2(t). (3.5.15)
Motivasi kita menggunakan bentuk tebakan di atas adalah hahwa bentuk di atas angat mirip
dengan solusi homogen kita. Mungkin dengan memisalkan u1 dan u2 (yang berkaitan dengan c1
dan c12 berturut-turut) berubah sesuai waktu, kita akan dapat menyelesaikan persamaan tak
homogen. Kita catat bahwa
y' =u ' 1 y 1+u 1 y ' 1+u' 2 y 2+u2 y ' 2 .
Jika kita diferensialkan sekali lagi persamaan di atas, maka kita akan mendapatkan suku-suku
'' ''
dalam bentuk u1 dan u2 tetapi ini malah akan menjadi rumit dan persamaan semula karena kita
mengubah persamaan orde dua dengan dua persamaan orde dua yang lain. Untuk mengatasi
masalah tersebut kita bisa pilih
' '
u1 y 1 +u 2 y 2=0.
Tidak ada alasan mengapa kita tak dapat memilih kondisi di atas. Jadi kita punyai
' ' '
y =u1 y 1 +u2 y 2
sehingga
'' ' ' '' ' ' ''
y =u1 y 1 +u1 y 1 +u2 y 2 + u2 y 2 .
' ''
Kemudian kita substitusikan y dan y ke persamaan semula dan kita akan dapatkan
' ' '' ' ' ' '
u1 y 1 +u 1 y 1 +u2 y 2 + p (u1 y 1 +u2 y 2 )+q (u1 y 1 +u 2 y 2 )=g (t ),
yang dapat kita sederhanakan sebagai
″ ' ″ ' ' ' ' '
u1 ( y 1 + p y 1+ q y 1)+u2 ( y 2 + p y 2 +q y 2)+u 1 y 1 +u2 y 2=g(t),
Tetapi dua suku pertama persamaan di atas sama dengan nol karena y1 dan y2 adalah solusi-solusi
dan persamaan homogen. Jadi kita dapatkan dua syarat yang mesti dipenuhi agar persamaan
diferensial dapat dipecahkan dengan menggunakan metode variasi parameter, yakni dengan
pemisalan persamaan (3.5.15)
' ' ' '
u1 y 1 +u 2 y 2=g (t ),
' '
u1 y 1 +u 2 y 2=0.
Kedua persamaan diatas merupakan sistem dua persamaan aljabar linier untuk dua fungsi,
Kita harus menemukan u1 dan u2 dari sistem persamaan di atas. Pertama kita tulis dalam bentuk
matrik

( y1 y2 ¿ )¿ ¿ ¿
( )( )
'
( det W ) ¿ u1' = ¿ 0
¿ u2 ¿ g (t) = ¿

Kita dapatkan

(u'1 ¿ )¿ ¿¿ ( y 1 y 2 ¿ ) ¿ ¿ ¿
¿ = ¿
¿( y2 − y2 ¿ ) ¿ ¿
1 '

=
W ( y 1 , y 2) ¿
1 (− y2 g(t) ¿) ¿ ¿¿
= W ( y 1 , y 2) ¿
dimana W ( y 1 y 2 )= y 1 y '2 − y 1 ' y 2 adalah Determinan Wronskians. Pembagian oleh W ( y ¿ ¿1 y 2 )¿
memungkinkan, karena y1, dan y2 adalah solusi bebas linier dari persamaan homogen terkait.

Jadi kita peroleh

− y 2 g(t) y g (t)
u'1= danu '2= 1 .
W ( y 1 , y 2) W ( y1 , y2)
Dengan mengintegralkan kembali kita akan dapatkan
y2 g ( t ) y 1 g(t)
u1=−∫ dt dan u2 =∫ dt .
W ( y 1 , y 2) W ( y 1 , y 2)
Kita peroleh solusi partikulernya, yakni
y 2 g(t ) y 1 g( t)
y p=u 1 y 1 +u2 y 2=− y 1∫ dt+ y 2∫ dt ,
W ( y 1 , y 2) W ( y 1 , y 2)
dan penyelesaian umumnya adalah
y = yh+ yp , y = c1y1 + c2y2 + yp , y = c1y1 + c2y2 + u1 y 1+u 2 y 2
dimana konstanta c1 dan c2 ditentukan dari kondisi-kondisi awalnya. Kita perhatikan bahwa
metoda ini memberikan cara umum untuk menemukan solusi umum pcrsamaan tak homogen.
hanya saja kita asumsikan kita dapat mengintegralkan fungsi g(t) di akhir.

Contoh 3.46 Selesaikan y ″ + 4 y =3 cosec (t).


Jawab. Dalam hal ini g(t) = 3 csc(t). yang cukup sulit (tidak dapat) dengan menggunakan metoda
koefisien tak tentu atau metoda menebak atau Metode koefisien tak tentu tidak dapat diterapkan,
αx
karena ruas kanan persamaan differensial tidak mengandung bentuk fungsi e Pn(x)cosβx atau
αx
e Pn(x) sin βx
Kita tahu bahwa solusi homogen atau solusi komplementernya adalah
y ″ + 4 y =0.
yc = yh = c1 cos2t + c2 sin2t, yc = yh = c1 cos2t(y1) + c2 sin2t(y2).
Akan dicari solusi partikuler yh = u1 y1 + u2 y2 = u1 cos2t + u2 sin2t.

Untuk menemukan solusi partikulernya kita hitung Determinan Wronskiannya


' '
W(y1,y2) = cos(2t) (sin(2t) ) - sin(2t) (cos(2t) )
cos(2t) (2cos2t) - sin(2t) (-2sin2t) = 2(1)=2
Jadi solusi partikulernya
y p=¿u1 cos2t + u2 sin2t.
−3 3
y p= cos( ¿2 t)∫ sin(¿ 2 t)csc(¿ t)dt + sin(¿ 2 t)∫ cos( ¿2 t) csc(¿ t )dt ¿ ¿ ¿ ¿¿ ¿
2 2
3 1 3 1
− cos(2t ) ∫ sin(t )csc(t )dt dt + sin(2t ) ∫ (cos 2(t )−sin2 (t )) dt
= 2 sin(t ) 2 sin(t )

( )
2
3 cos (t )
−3 cos(2 t ) ∫ cos(t )dt + ∫ −sin(t ) dt
= 2 sin (t )

=
3
−3 cos(2 t )sin(t )+cos (t )sin(2 t )+ sin(t )ln tan
2
t
2 ( ( ))
kita dapatkan solusi umumnya adalah

sin(2t) -3cos(2t) sin(t) + cos(t) sin(2t) + 3/2. sin(t) ln (


yu= c1 cos(2t) + c2
( ))
tan
t
2

Contoh 3.47
Dengan metode variasi parameter, tentukan solusi partikular persamaan differensial:
y′′ - 5y′ + 6y = 2ex
Jawab;
Solusi persamaan homogennya adalah: y1 = e2x, y2 = e3x, : y h= cle2x + c2e3x

Pilih : y p= ule2x + u2e3x


Wronskiannya adalah: W ( e2 x , e 3 x )=e 5 x ≠ 0 (tidak sama dengan nol)

y 2 g( x) y 1 g (x)
yp ¿− y 1∫ dx + y 2∫ dx ,
W ( y 1 , y 2) W ( y 1 , y 2)
x x
e 3 x .2 e x 2x
3 x e .2 e
x
y p =−e ∫ 5 x
2x
dx+e ∫ 5 x dx
e e
x x
y p =−e 2x
∫2 e −x
.dx+e 3x
∫ 2 e−2 x .dx
y p =2e x −e x ⇒ y p =e x

Solusi umum y= c1e2x+c2e3x+ ex

Contoh 3.48
Tentukan solusi umum persamaan differensial: y" + y = tan x
Jawab;
Solusi persamaan homogennya adalah: yI = cos x, y2 = sin x, y h = cl cos x+ c2 sinx.
Pilih: y p = ul cos x+ u2 sinx.
Determinan Wronskiannya adalah: W(y1, y2) = 1
Sebab W(cosx,sinx)=cosx .cosx-(-sinx .sinx)=1
y2 g ( x ) y1 g ( x )
Yp¿− y 1∫ dx+ y 2∫ dx ,
W ( y1 , y2 ) W ( y1 , y 2 )
y1 g ( x ) y2 g ( x )
Yp¿ y 2∫ dx− y 1∫ dx
W ( y1 , y2 ) W ( y1 , y2 )

y p = sin x
x
∫ cos x tan xdx−cos x x ∫ sin x tan xdt
sin2 x
∫ sin xdx−cos x ∫ cos x dx
x x
y p = sin x
y p = -sin x. cos x- cos x ln(tan x+ sec x)
Solusi umum persamaan differensialnya adalah:
Yu= cl cos x+ c 2 sin x- sin x cos x- cos x ln(tan x+ secx)

Contoh 3.49
Tentukan solusi partikular persamaan differensial:
y+4y=3 csc 2x} {¿
Jawab:
Solusi persamaan differensial homogennya adalah: yl = cos 2x, y2 = sin 2x
Pilih: y p = ul cos 2x + u 2 sin 2x
Wronskiannya adalah: W(cos 2x, sin 2x) = 2
x x
sin2 x .3 csc 2 x cos 2 x csc2 x
y p=−cos 2 x ∫ dx+ sin 2 x ∫ dx
2 2
x x
−3 sin2 x 3 cos 2 x y = −3 cos 2 x + 3 sin 2 x lnsin 2 x
y p= cos 2 x ∫ dx + sin 2 x ∫ dx p
2 sin2 x 2 sin 2 x 2 4

−3 3
Yu= cl cos 2x+ c 2 sin 2x cos 2 x + sin 2 x lnsin2 x
2 4

Latihan Soal

1. Dengan menggunakan metode variasi parameter, tentukan solusi partikular yp dan solusi umum
dari persamaan differensial berikut:
'' ' t
a. y −5 y +6 y=2e
'' ' −t
b. y −2 y + y=3e
'' ' t /2
c. 4 y −4 y − y=16e
d. y '' + y =tan t ,

e. y '' +9 y=9 sec2 3 t ,


2
y '' +4 y ' +4 y =t − e−t , t>0
f.

2. Dengan menggunakan metode variasi parameter, tentukan solusi partikular yp dan solusi umum
dari persamaan differensial berikut:

y+y' - 2y=2e rSup { size 8{x} } } {¿


a.
y+2y' - y=3e rSup { size 8{x} } } {¿
b.
y+9y'= sec rSup { size 8{2} } 3x} {¿
c.
y+9y'=9sec rSup { size 8{2} } 3x} {¿
d.
'' ' −x
y −2 y −2 y=2e
e.
f. y" + y = secx

Anda mungkin juga menyukai