Anda di halaman 1dari 5

Misdalina Persamaan Diferensial

PERSAMAAN DIFERENSIAL
LINIER TINGKAT N

1. Teori Dasar Persamaan Diferensial Biasa


Persamaan diferensial biasa berarti suatu persamaan diferensial yang hanya
mengandung satu variable terikat. Pada bab terdahulu telah dibahas mengenai
penyelesaian persamaan diferensial tingkat satu derajat satu, baik yang linier maupun
yang tidak linier. Sedangkan pada bab ini akan dibahas persamaan linier tingkat n dan
cara-cara penyelesaiannya.
Bentuk umum persamaan linier tingkat n adalah
dny d n 1 y d n2 y dy
a0 n  a1 n 1  a2 n  2  .........  an 1  an y  Q( x) (4.1)
dx dx dx dx
dimana a0 , a1 , a2 ,......an  0 ,dan Q(x) adalah fungsi x atau konstanta.

Jika Q(x) = 0, maka (4.1) berbentuk

dny d n 1 y d n2 y dy
an n
 a1 n 1
 a2 n2
 .........  an 1  an y  0 (4.2)
dx dx dx dx
persamaan (4.2) selanjutnya disebut homogen, karena semua suku-sukunya
berderajat sama (pertama) dalam y dan demikian juga derivative-derifatifnya.
Contoh 1:
d2y
 2
 4 y  16 x 2 (4.3)
dx
d3y d 2 y dy
  2   2y  0 (4.4)
dx3 dx 2 dx
Pada persamaan (4.4) menunjukkan persamaan linier homogen sedangkan pada (4.3)
adalah tidak homogen.

Penyelesaian Umum PD Linier Tingkat n


TEOREMA: Jika y = y1(x) (4.5)
adalah penyelesaian (4.4), maka y = C1y1(x), (4.6)
dimana C1 adalah konstanta sebarang, adalah penyelesaian juga.
Jika y = y1(x), y = y2(x), y = y3(x) ,……., y = yn(x) (4.7)
merupakan penyelesaian (4.4), maka juga suatu penyelesaian

Bab 4 Persamaan Linier Tingkat N 1


Misdalina Persamaan Diferensial
y = C1y1(x) + C2y2(x) + C3y3(x) + …+Cnyn(x) (4.8)

Contoh 2:
 y1(x) = ex dan y2(x) = x ex adalah penyelesaian dari persamaan
diferensial y’’- 2y + y = 0. Tentukan penyelesaian khusus jika y(0) = 3;
y’(0) = 1
Penyelesaian:
Berdasarkan teorema di atas didapat y = C1 ex + C2 x ex (4.9)
x x
dimana y’ = (C1 + C2) e + C2 x e (4.10)
lalu substitusi didapat
y(0) = C1 =3 (4.11)
y’(0) = C1 + C2 =1 (4.12)
Jadi penyelesaian khusus didapat dengan substitusikan (4.11) dan
(4.12) pada (4.9) diperoleh y(x) = 3 ex – 2x ex

DEFINISI:
Suatu kumpulan n fungsi-fungsi y1, y2, …..yn, masing-masing terdefinisi
dan kontinu pada selang a  x  b , dikatakan tergantung linier pada
a  x  b , jika ada konstanta-konstanta C1, C2, ………, Cn, tidak
semuanya bersama-sama dengan nol, sehingga
c1y1 + c2y2 + c3y3 + ………+ cnyn = 0
untuk setiap x dalam selang a  x  b . Dalam hal lain, fungsi-fungsi itu
disebut bebas linier dalam selang itu.

Contoh 3:
 Tunjukkanlah fungsi x dan x2 adalah bebas linier pada selang
1  x  1
Penyelesaian:
Dimisalkan y1 dan y2 tergantung linier pada selang , yaitu ada c1 dan c2
tidak kedua-duanya nol, sedemikian sehingga c1 x + c2 x2 = 0 (4.15)
untuk setiap x dalam selang  1  x  1 . Tetapi untuk x =1 dan x = -1
didapatkan c1 + c2 = 0 dan -c1 + c2 = 0 , satu-satunya system
penyelesaian ini adalah c1 = c2 = 0. Ini berlawanan dengan pemisalan
bahwa y1 dan y2 tergantung linier. Jadi y1 dan y2 bebas linier pada
selang  1  x  1 .

Bab 4 Persamaan Linier Tingkat N 2


Misdalina Persamaan Diferensial
 Tunjukkanlah fungsi-fungsi ex, 2ex, dan e-x adalah tak bebas linier !
Penyelesaian:
Bentuklah c1 ex + 2c2 ex + c3 e-x = 0 (4.13)
kemudian (4.12) diturunkan didapat
C1 ex + 2c2 ex – c3 e-x = 0 (4.14)
sehingga jika c1 = 2, c2 = -1, dan c3 = 0 (4.15)
berdasarkan (4.15) maka dapat dinyatakan tak bebas linier.

Jika fungsi-fungsi y1, y2, …..yn, adalah suatu penyelesaian suatu persamaan
diferensial homogen, ada suatu pengujian sederhana yang membantu menentukan
apakah fungsi fungsi itu bebas linier atau tidak.
Syarat perlu dan cukup bahwa himpunan n penyelesaian-penyelesaian
merupakan bebas linier yaitu:
y1 y2 y3 ... yn
' ' '
y 1 y 2 y3 ... yn'
w y ''
1 y ''
2 y''
3 ... y3'' 0 (4.16)
.. ... ... ... ...
y1( n 1) y2( n 1) y3( n 1) ... yn( n 1)
Adapun jika (4.7) adalah n penyelesaian yang bebas linier dari (4.2), maka (4.8)
adalah primitive dari (4.2).
Dan jika y = R(x) (4.17)
adalah penyelesaian khusus, juga disebut integral khusus dari (4.1), maka
y = C1y1(x) + C2y2(x) + C3y3(x) + …+Cnyn(x) + R(x) (4.18)
adalah primitive dari dari (4.1).
Sehingga dapatlah disimpulkan bahwa (4.18) terdiri dari (4.7), maka
penyelesaian dari (4.1) yang disebut Jawab umum didapat dari penjumlahan (4.7) dan
(4.17), dimana nanti (4.7) disebut jawab homogen dan (4.17) disebut jawab khusus.

2. Persamaan Linear Homogen dengan Koefisien Tetap


Seperti telah dibicarakan pada materi terdahulu (4.2) merupakan persamaan
linier homogen linier dengan koefisien tetap. Dan penyelesaianya secara umum
didapat dengan cara mendapatkan fungsi pada (4.8) dengan dasar pada (4.5). Untuk
mendapatkan hal tersebut, dimisalkan (4.5) adalah
y = etx (4.19)

Bab 4 Persamaan Linier Tingkat N 3


Misdalina Persamaan Diferensial
kemudian (4.19) diturunkan sebanyak n derivative, selanjutnya ditransformasikan ke
(4.2) akan diperoleh
etx ( a0 tn + a1 tn-1 + a2 tn-2 + … + an-1 t + an ) = 0 (4.20)
persamaan (4.20) disebut persamaan karakteristik.
Ada tiga kemungkinan penyelesaian (4.2) berdasarkan nilai t yang diperoleh
pada persamaan karakteristik yang terjadi, yang akan dibahas dibawah ini.

2.1 Jika persamaan karakteristiknya mempunyai n buah


akar real dan berlainan
Jika persamaan karakteristiknya mempunyai n buah akar real dan berlainan,
yaitu t1  t2  t3  ....  tn , maka penyelesaian (4.2) adalah

y  C1et1 x  C2et 2 x  C3et3 x  ......  Cn et n x (4.21)

Contoh 4:
d3y d 2 y dy
 Tentukan penyelesaian dari  2   2y  0 (4.22)
dx3 dx 2 dx
Penyelesaian:
Misalkan y = etx , maka y’ = t etx ; y’’ = t2 etx ; y’’’ = t3 e tx (4.23)
Substitusikan (4.23) pada (4.22) didapat persamaan karakteristik
etx ( t3 – 2t2 – t + 2) = 0 (4.24)
Dari (4.24) didapat
t1 = -1; t2 = 1 ; dan t3 = 2 (4.25)
Jadi penyelesaiannya dengan substitusi (4.25) ke (4.21) diperoleh
y  C1e x  C2e x  C3e2 x (4.26)

2.2 Jika persamaan karakteristiknya mempunyai n buah


akar real dan sama
Jika persamaan karakteristiknya mempunyai n buah akar real dan sama, yaitu
t1  t2  t3  ....  tn = r, maka penyelesaian (4.2) adalah

y  C1erx  C2 xe rx  C3 x 2erx  .....  Cn 1x n  2erx  Cn x n 1erx (4.27)

atau
y  erx (C1  C2 x  C3 x 2  .....  Cn 1x n  2  Cn x n 1 ) (4.28)

Bab 4 Persamaan Linier Tingkat N 4


Misdalina Persamaan Diferensial

Contoh 4:
d3y d2y dy
 Tentukan penyelesaian dari 3
+ 6 2
+ 12 -8y=0 (4.29)
dx dx dx
Penyelesaian:
Misalkan y = etx , maka y’ = t etx ; y’’ = t2 etx ; y’’’ = t3 e tx (4.30)
Substitusikan (4.30) pada (4.29) didapat persamaan karakteristik
etx ( t3 + 6t2 +12 t - 8) = 0 (4.31)
Dari (4.31) didapat
t1 = t2 = t3 = 2 (4.32)
Jadi penyelesaiannya dengan substitusi (4.32) ke (4.28) diperoleh
y  e2 x (C1  C2 x  C3 x 2 (4.33)

2.3 Jika persamaan karakteristiknya mempunyai akar


bilangan kompleks sekawan
Jika persamaan karakteristiknya mempunyai akar bilangan kompleks sekawan,
yaitu a  bi dan a  bi , maka penyelesaian (4.2) adalah

y  C1e( a  bi) x  C2e( a bi) x (4.34)

Contoh 5:
d2y dy
 Tentukan penyelesaian dari 2
-6 + 13 y = 0 (4.35)
dx dx
Penyelesaian:
Misalkan y = etx , maka y’ = t etx ; y’’ = t2 etx ; y’’’ = t3 e tx (4.36)
Substitusikan (4.36) pada (4.35) didapat persamaan karakteristik
etx ( t2 -6 t + 13) = 0 (4.37)
Dari (4.37) didapat
t1 = 3 + 2i ; t2 = 3 – 2i (4.38)
Jadi penyelesaiannya dengan substitusi (4.38) ke (4.34) diperoleh
y  C1e(3 2i ) x  C2e(3 2i ) x (4.39)

atau y = e3 x ( A cos 2 x  B sin 2 x) dengan A = C1+C2 ; B = i(C1 –C2 ) (4.40)

Bab 4 Persamaan Linier Tingkat N 5

Anda mungkin juga menyukai