Dosen :
Ibu Megayana
Disusun Oleh :
Dhea Antania Theana Raist (221514)
Melisa Frika Santari (2215140302)
Sausan Ayu Hidayat (2215140305)
Yohanes Christian (22151)
KATA PENGANTAR
Makalah hasil kunjungan museum ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Kealaman Dasar (IAD) dengan tujuan mahasiswa memiliki kemampuan, kebiasaan dan
kesenangan untuk mengenal, mempelajari, memahami, memecahkan masalah baik teknik
maupun sosial semua yang berkaitan dengan pengetahuan baru yang ada di Museum Listrik dan
Energi Baru dan Museum Penerangan yang berada di wilayah Jakarta.
Makalah ini berisi penjelasan mengenai hasil kunjungan ke museum museum serta
beberapa teori-teori tentang kelistrikan dan energi baru dan juga Museum Penerangan.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, kritik dan saran yang membangun para
pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan dan meningkatkan mutu makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
HASIL OBSERVASI
Museum Penerangan
Jl. Raya Taman Mini, Jakarta 13560, INDONESIA
Phone (+62 21 840-8505, 840-8440)
Pertambangan dan Energi (pada waktu Bapak Ir, Drs. Ginanjar Karta Sasmita), pada saat
ulang tahun OPEC (Organization Petroleum Exporting Countries) ke-30 pada bulan Oktober
1990. Proses pematangan pembangunan Meseum Energi dibahas melalui rapat kerja yang
dihadiri oleh DITJEN MIGAS, DITJEN LEB, ANEKA TAMBANG, TIMAH, TAMBANG
BATUBARA dan KONSULTAN. Selanjutnya setelah mendapatkan persetujuan Ketua
Yayasan Harapan Kita dan disepakati rancangan akhir pembangunan terdiri dari rancangan
tapak, arsitektur, pola peragaan, pola anggaran, dan sumber dananya, yang diterbitlah surat
keputusan Metri Pertambangan dan Energin No.1722.K/702/MPE/1992 tanggal 17 Desember
1992 tentang Panitian Proyek Pembangunan Meseum Listrik dan Energi Baru.
2.3 Hasil Observasi di Museum Listrik dan Energi Baru
Museum ini merupakan salah satu museum sains yang menyajikan koleksi peragaan
tentang energi dan listrik, Rancang-bangunnya mengacu pada konsep arsitektur berbentuk
tapak Struktur Atom, yaitu satu proton dikelilingi tiga elektron, diaplikasikan dalam bentuk
Anjungan Listrik yang dikelilingi tiga bangunan lain, yakni Anjungan Energi Baru, Anjungan
Energi Fosil, dan Anjungan Energi Konvesional. Sebagai wahana pendidikan dan rekreasi,
Museum LEB mengemban fungsi menyampaikan informasi teknologi kelistrikan dan energi,
baik dari sejarah perkembangan teknologi, aplikasi energi di Indonesia dari masa ke masa,
maupun semangat inovasinya kepada generasi mendatang.
Berikut adalah hasil observasi yang kami lakukan dan dari beberapa sumber yang kami
dapat serta penjelasannya:
KEGIATAN 1.
1. Pengenalan energi, teori, sejarah hingga pemanfaatan listrik dan energi.
Bentuk-bentuk energi ada dua yaitu Energi Primer dan Energi Sekunder.
Energi Primer adalah energy yang di dapat secara langsung dari alam dan belum
mengalami proses perubahan, yaitu: energi matahari, energy angin, energi nuklir,
energi biomassa, energy fosil, energy air, energy samudra, energy panas bumi.
Energi Sekunder adalah energy primer yang diubah melalui proses teknologi
sehingga dapat mudah dimanfaatkan
Energi baru adalah energy yang dapat diperbaharui dan dapat digunakan secara
terus-menerus
Energi Matahari
Pada saat ini energi matahari telah dapat dirubah menjadi listrik dengan piranti sel
fotovoltaik. Dalam teknologi fotovoltaik satuan terkecil pengubah energi matahari
menjadi energi listrik disebut sel surya. Kumpulan dari beberapa sel surya disebut
modul surya, sedangkan kumpulan dari beberapa modul surya disebut panel surya.
Untuk menghasilkan daya yang besar panel-panel surya dikumpulkan membentuk
array surya energi matahari sudah digunakan untuk berbagai kegiatan seperti untuk
mobil surya, Solar Home System, Pengering Surya, Kompor Surya, dll
Energi Angin
Energi Air
Ribuan tahun lalu manusia telah menemukan manfaat dari air yang mengalir. Dari
pemanfaatan air yang sangat sederhana seperti penggunaan arus sungai untuk
transportasi, manusia terus mengembangkan cara-cara untuk menangkap energi air
yang mengalir. Energi tersebut dapat dikonveksikan menjadi energi mekanik. Hal ini
dapat dilakukan dengan kincir atau turbin air dengan generator listrik. Dalam skala
besar prinsip ini diterapkan pada sungai besar dengan membuat bendungan untuk
pembangkit listrik. Berikut adalah gambar dari miniatur penghasil energi air.
Energi Biomassa
untuk keperluan manusia dengan lebih mudah dan bersih serta pemanfaatan sampah
sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Energi biomassa merupakan turunan dari energi matahari melalui proses
fotosintesis pada tanaman dan pepohonan . sumber daya biomassa bersifat terbarukan
dan memiliki potensi yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan hidup akan energi.
Energi Nuklir
()
Energi nuklir merupakan energi yang lahir paling baru. Masyarakat dunia baru
melihat nuklir sebagai sesuatu yang menghasilkan energi yang sangat besar setelah
Enrico Fermi seorang ilmuan Italia menemukan reaksi berantai. Karena energi yang
dihasilkannya
sangat
besar
maka
banyak
negara
mengembangkan
dan
menyajikan tiruan dari percobaan - percobaan yang pernah dilakukan oleh para
ilmuan.
2. Menganalisis konsep rumah cerdas energy, konversi energy, konsep hemat energy
dirumah tangga, konsep kelistrikan dalam tubuh manusia.
Kompor Surya
Percobaan Transformator
Energi Angin merupakan turunan dari energi matahari yang terjadi karena
sinar matahari tidak diterima secara merata oleh permukaan bumi sehingga terjadi
aliran udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Aliran udara inilah yang sering
kita sebut dengan angin.
Di Museum Listrik dan Energi Baru juga ditampilkan Sistem Konversi
EnergiAngin (SKEA) yang dapat menghasilkan energi listrik sebesar 1.000 watt/1
Kw.
Peraga ini juga merupakan salah satu peraga luar yang terletak di sebelah
peraga Rumah Energi Baru.
Kincir Angin
Peraga ini merupakan contoh dari suatu Pembangkit Listrik Tenaga Air
Energi (PLTA) berskala kecil. Air dari sungai-sungai dipegunungan, perbukitan dan
danau di bendung, kemudian air dialirkan melalui sebuah pipa yang disebut pipa
pesat. Air melalui pipa pesat dialirkan ke kincir yang digunakan untuk
menggerakkan sudu-sudu. Pergerakan kincir air ini digunakan untuk memutar
generator. Dari pergerakangenerator ini dihasilkan energi listrik yang dapat
digunakan diperumahan-perumahan di pedesaan atau daerah terpencil dan industri industri kecil yang akan dialirkan melalui menara trasmisi.
Selain untuk memutar generator, pergerakan kincir ini dapat pula
dimanfaatkan untuk menumbuk padi, menggerakkan peralatan bunyi-bunyian dan
lain - lain.
Widya Wahana I (WW I) dimulai dari energi foton yang dipancarkan oleh
sinarmatahari diubah oleh solar cell menjadi arus listrik melalui charger
kemudianditeruskan kepada baterai untuk disimpan. Dari baterai arus listrik melalui
KendaliChopper. Yang berfungsi sebagai pengatur putaran motor(kecepatan mobil)
melaluisistem gigi transmisi dengan pengaturan 4 (empat) tinggkat kecepatan.
Sumbanganenergi matahari kepada WWI relatif kecil (10% atau setara 330 watt
peak power}.Oleh karena itu setelah WWI menempung jarak tertentu, Baterai perlu
diisi dengansumber Lisrtik dari luar.
WWI dilengkapi dengan: Ampere meter, Volt meter, Speed meter dan
Thacometer.
Mobil Tenaga Surya Widya Wahana II ini adalah hasil karya Mahasiswa
dan Dosen ITS Surabaya yang dibuat dalam upaya penghematan penggunaan
energiMinyak dan Gas Bumi serta mengurangi polusi udara akibat pencemaran
udara darigas buang kendaraan bermotor.
Mobil ini merupakan proyek penyempurnaan dari mobil Tenaga Surya
WidyaWahana I dengan kelebihan pada:
1. Pengaturan kecepatan mobil dengan menggunakan sistim mekanis dan elektris
(kecepatan maksimal 60 km/jam):
* Secara mekanis dengan perubahan gigi transmisi
* Secara elektris pengaturan kecepatan motor dengan solid statedevice dalam
bentuk chper DC.
4. Penggunaan zat radioaktif sebagai bahan baku serta proses/ cara kerja pembangkit
listrik tenaga nuklir.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau yang lebih dikenal dengan singkatan
PLTN, sudah digunakan teknologinya lebih dari 50 tahun yang lalu. Keunggulan PLTN
adalah tidak menghasilkan emisi gas CO2 sama sekali. Selain itu PLTN juga mampu
menghasilkan daya stabil yang jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya. Perlu diketahui juga bahwa bahan bakar uranium yang sudah habis dipakai
dapat didaur ulang kembali menghasilkan bahan bakar baru untuk teknologi di masa
depan.
Indonesia sebenarnya sangat cocok mengembangkan pembangkit listrik ini,
sebagai upaya diversifikasi penggunaan pembangkit listrik primer berbahan bakar fosil,
seperti batubara, minyak bumi, dan gas alam. Dengan penanggulangan radiasi yang
cermat dan berlapis, PLTN dapat menjadi solusi kebutuhan energi listrik yang besar di
Indonesia.
dibakar, kemudia panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam
boiler sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena ikut berputar seporos
dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi reaksi
fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas, kemudian air di dalam
reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang didapat digunakan untuk memutar
turbin sehingga menghasilkan listrik untuk diteruskan ke jaringan transmisi,.
KEGIATAN 2
Menyimpulkan hubungan energy dengan film 4D yang di sajikan di MLEB
Dari film 4D yang telah kami saksikan saat di Taman Mini Indonesia Indah, hal yang
kami dapat adalah dalam film tersebut mengajarkan kami bagaimana untuk tidak
membuang-buang energi atau dengan kata lainnya kita harus berhemat. Dari energi yang
terbuang itu bahwa dapat menyebabkan hal yang sangat fatal terhadap lingkungan. Banyak
hal buruk yang terjadi kalau kita sedikit saja membiarkan aliran listrik yang tidak terpakai
tetap menyala. Karbondioksida yang terbuang pada saat listrik menyala sangat
mempengerahui tingkat oksigen yang ada di lingkungan. Maka dari itu dari film ini banyak
hal yang dapat kita pelajari tentang bagaimana tentang menjaga bumi kita dari segala
ancaman global warming.
KEGIATAN 3
Menguraikan pembelajaran dan kesan yang diperoleh di Museum Penerangan
Pembelajaran yang bisa didapat dari museum penerangan ini sangat banyak. Di
dalam museum penerangan ini berisikan mulai dari pertama kalinya terdapat penerangan di
Indonesia. Koleksi lantai satu berupa benda-benda yang mempunyai nilai sejarah informasi
dan komunikasi dari film, radio, televisi, media tatap muka, termasuk wayang suluh, serta
perkembangan media pers dan grafika berikut 17 patung setengah badan tokoh informasi
dan komunikasi. Selain itu terdapat empat diorama kecil operasional penerangan di bidang
pependes,
pencerdasan
kehidupan
bangsa,
penanggulangan
bencana
alam,
dan
kelompencapir. Koleksi lain berupa mesin ketik huruf Jawa yang digunakan sejak tahun
1917 oleh Kraton Surakarta, kamera Perekam Rapat Kabinet Rl pertama, Radio Oemoem
tahun 1940, dan sebagainya. Di sini juga terdapat perpustakaan dan teater mini berdaya
tampung 60 pengunjung, dilengkapi tata suara modern, dan dapat digunakan untuk
menyampaikan informasi secara audio visual serta pernutaran film dokumenter. Lantai dua
meliputi relief sepanjang 150 meter yang menggambarkan sejarah penerangan Indonesia
selama lima periode, peran penerangan dalam membangun kesatuan dan persatuan bangsa,
dan penyampaian informasi melalui media cetak dan elektronik baik tradisional maupun
modern. Di sini terdapat juga tujuh diorama yang menggambarkan kegiatan penerangan
dalam membangkitkan nasionalisme, menyatukan bangsa, dan mengisi kemerdekaan
dengan pembangunan, termasuk percetakan koran Retno Dhoemilah. Di samping itu
terdapat lukisan wajah Dr. Wahidin Soedirohusodo karya Sumidjo, berukuran 8 m x 7 m,
yang merupakan lukisan terbesar di Indonesia dan memperoleh sertifikat MURI. Koleksi
lantai tiga meliputi tiga studio mini PFN, studio mini RRI, studio mini TVRI, dan display
foto transparan.
Kesan untuk museum ini saat kami mengujungi kami sangat terkesan dengan semua
hal yang kami jumpai didalam museum tersebut. Banyak hal-hal baru yang sebelumnya
tidak kami temui dan kami dapatkan. Juga banyak pengetahuan yang kami dapat dari
kunjungan kami ke museum tersebut. Pesan untuk museum tersebut adalah tingkatkan lagi
dalam hal fasilitas dan pengawasan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN