Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

A
lhamdulillah segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
seta karunia-Nya sehimgga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan “ Study tour ke
Malang” kelas VII dan VIII MTs Maslakul Huda Sluke tahun ajaran 2018/2019.

Dalam laporan ini kami akan menjelaskan tentang perjalanan dan kegiatan serta tempat yang
menjadi tujuan study tour. Lewat laporan perjalanan ini juga saya ucapkan terima kasih khususnya
kepada bapak dan ibu guru MTs Maslakul Huda yang telah mendampingi kami dengan teman-teman
dalam kegiatan study tour ini, sehingga dapat berjalan dengan baik.

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang daerah Malang
, menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih tentang masalah ini
meskipun kami telah bekerja secara maksimal, namun masih banyak yang perlu diperbaiki, untuk itu
kami mengaharapkan saran dan kritik ibu guru serta semua pembaca demi perbaikan laporan ini sangat
kami butuhkan. Harapan saya semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk sekedar
membuka cakrawala berpikir kita tentang daerah Malang.

Kemudian kepada semua pihak yang telah membantu di dalam penyusunan laporan perjalanan
ini, terkhusus untuk Ibu guru Qomariyah, selaku guru mapel Bahasa Indonesia kami mengucapkan
banyak terima kasih.

Rembang, 6 April 2019

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………i

Daftar Isi ………………………………………………………………………………………………….ii

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………………..........1
B. Tujuan ………………………….…………………………………………………………….1

BAB II : PEMBAHASAN
A. Persiapan ……………………………………………………………………………………..2
B. Jadwal Perjalanan ……………………………………………………………………………3
C. Tempat Tujuan ………………………………………………………………………………..
- Ziarah di makam Sunan Bonag ….…………………………………………………………….4
- Ziarah di makam Gus Dur ……………………………………………………………………..5
- Wisata Religi Masjid Tiban …………………………………………………………………...6
- Wisata Petik Apel Agro Rakyat ………………………………………………………………7
- Alun-Alun Kota Batu ………………………………………………………………………….8
- Jawa Timur Park 1 …………………………………………………………………………….9
- Air Terjun Coban Rondo ……………………………………………………………………..10
- Wisata Religi Masjid Cheng Hoo ……………………………………………………………11

BAB III : PENUTUP


A. Simpulan ……………………………………………………………………………………12
B. Saran ………………………………………………………………………………………...12

Biodata Penulis ……………………………………………………………………………………….…13


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan intelektual setiap siswa. Pada
umumnya kegiatan pendidikan dilakukan melalui kegiatan pembelajaran di sekolah, baik yang bersifat
teori atau praktek. Kegiatan pembelajaran yang bersifat praktek salah satu contohnya yaitu study tour.
Kegiatan itu dimaksud agar setiap siswa bisa mengamati atau melihat saecara langsung tentang apa yang
dipelajari di bangku sekolah.

Study tour merupakan kegiatan belajar sambil wisata. Kegiatan ini memang tidak wajib, namun
dengan adanya study tour kita dapat mengembangkan daya pikir atau imajinasi dan dapat pula mengerti
perkembangan wisata secara nyata serta dapat dijadikan sebagai refreshing / penyegaran dari kepenatan
selama belajar di sekolah.

B. Tujuan Penulisan

1) Memperkaya wawasan dan memberikan pengalaman bagi siswa di luar sekolah


2) Melatih kerja sama dan tolong menolong antar siswa.
3) Melatih siswa untuk membuat sebuah laporan.
4) Memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan pengamatan.
5) Melatih dan meningkatkan aspek pengembangan diri siswa dalam pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persiapan

Sebelum kami pergi study tour ke Malang, kami melakukan banyak persiapan diantaranya yaitu
mempersiapkan uang saku, mempersiapkan pakaian ganti, peralatan mandi, camilan dan minuman
selama perjalanan, obat-obatan, dan yang paling penting yaitu fisik dan mental.

Semua hal itu sangat berpengaruh bagi kelancaran selama study tour, karena jika selama study tour
keadaan fisik tidak sehat, maka kita tidak dapat melakukan kegiatan yang sama seperti teman-teman
yang lain selama study tour, niatnya ingin menyegarkan pikiran malah bisa menambah beban pikiran
dan perasaan menjadi susah serta tidak bisa menikmati wahana-wahana permainan yang ada di tempat
wisata.

Selain mempersiapkan keadaan fisik kita perlu membawa pakaian ganti dan peralatan mandi agar
badan fresh dan tidak bau, sehingga bisa melakukan kegiatan selama study tour dengan nyaman dan
tidak menggangggu kenyamanan orang lain.

Uang saku juga penting, walaupun jika tidak bawa uangpun sudah bisa mencukupi kebutuhan selama
study tour. Uang diperlukan untuk memberi shadaqah pada orang yang minta-minta di tempat-tempat
ziarah, membayar di toilet umum ketika buang air, dan untuk membeli buah tangan bagi keluaraga agar
mendapat kenang-kenagan dari sana atau dapat merasakan jajanan khas daerah Malang.

Dan yang tidak kalah penting yaitu camilan dan obat-obatan. Camilan diperlukan selama perjalanan
agar selama perjalanan tidak terasa lapar dan tidak mabuk perjalanan, karena jika perut kosong badan
mudah sakit, kepala pusing, dan bisa terjadi mabuk perjalanan apalagi jalan di salah satu daerah Malang
itu berbelok-belok dan obat-obatan digunakan untuk mengobati jika badan sakit dan untuk
mengantisipasi mabuk perjalanan.

Sebelum naik bus, bapak dan ibu guru membagi tempat duduk kami. Kami duduk di bangku bus 1
yang di dalamya diisi oleh siswa kelas VIII A dan siswa laki-laki kelas VIII B. Sebelum memasuki bus,
bapak dan ibu guru mengabsen kehadiran kami terlebih dahulu. Setelah itu, bapak dan ibu guru
membagikan foto copyan bacaan yang akan dibaca saat ziarah. Dilanjutkan doa bersama yang dipimpin
oleh Bapak Kyai Fathur Rohim untuk mengaharap ridho Allah SWT demi kelancaran dalam perjalanan
baik pergi maupun pulang dan dalam tempat wisata.
B. Jadwal Perjalanan
C. Tempat Tujuan

a) Ziarah Makam Sunan Bonang- Tuban

Kami sampai di makam Sunan Bonang sekitar pukul 02. 20 WIB. Saat perjalanan menuju ke sana
jalannya becek, karena habis hujan. Jadi jalannya harus pelan-pelan agar tidak kotor. Saat ke sana kami
kurang bersemangat karena masih mengantuk. Untuk menuju ke sana kami harus menyeberangi jalan
raya terlebih dahulu, karena letaknya berada di seberang jalan belakangnya masjid jami’ Tuban. Dan
berjalan agak jauh untuk bisa sampai ke sana.Disepanjang jalan ada banyak lapak pedagang. Yang
berjualan beraneka macam kebutuhan manusia.

Saat sampai di sana, sepanjang jalan itu ada banyak makam. Sandal wajib dilepas ketika memasuki
makam agar lantainya terjaga kesuciannya. Kami mengucapkan salam kepada Sunan Bonang ketika
berda di depan makamnya yang merupakan adab seorang muslim. Di sana kami membaca tahlil
kemudian berdoa memohon kepada Allah SWT melalui perantara Sunan Bonang dialanjutkan membaca
asmaul husna. Ziarah selesai sekitar pukul 02. 45 WIB. Kemudian kami kembali ke tempat parkir bus.
Kami kebingungan mencari bus yang telah kami naiki. Karena di sana ada banyak bus. Alhamdulillah
di kepala bus itu ada tulisan rombongan dari MTs MASDA. Sehingga kami tidak salah masukbus. Dan
sampai ke bus tepat waktu.
b) Ziarah Makam Gus Dur (K. H. Abdurrahman Wahid) - Jombang

Wisata religi makam Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terletak di
kompleks Pesantren Tebuireng seolah menjadi medan magnet bagi peziarah. Pasalnya, makam ini tak
pernah sepi peziarah dari berbagai penjuru Indonesia yang setiap detiknya berdatnagan silih berganti.

Makam Gus Dur sejak 31 Desember 2009, terus dikunjungi ribuan peziarah setiap harinya.
Sebelum Gus Dur meninggal, sudah ada makam dua pahlawan nasional di komplek makam tersebut,
yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Abdul Wahid Hasyim. Dahulu, jumlah peziarah memang sudah
banyak, namun tak sebanyak sekarang ketika ada makam Gus Dur.

Ketika masuk di area makam Gus Dur, peziarah bakal disambut lorong panjang yang disamping
kanan-kirinya ada puluhan pedagang oleh-oleh. Dahulu, lorong itu merupakan kamar-kamar para santri
namun kini berubah menjadi lorong yang dilewati peziarah untuk menuju makam Gus Dur.

Di kompleks makam Gus Dur, ada sekitar 45 orang yang dimakamkan. Mulai dari pendiri Pesantren
Tebuireng, pengasuh pondok, keluarga hingga dzuriah. Makam Gus Dur sendiri terletak di sebelah
pojok utara. Terdapat tanda batu maesan unik bertuliskan: di sini berbaring seorang pejuang
kemanusiaan’’ dalam empat bahasa. Yakni bahasa Indonesia, Arab, Inggris dan China.

Kawasan makam Gus Dur dibuka dalam dua sesi. Pertama mulai pukul 07.00 hingga 16.00 dan sesi
kedua mulai pukul 20.00 hingga 03.00. Jumlah pengunjung makam Gus Dur seolah tak bisa dihitung
dengan mata. Saking banyaknya, peziarah berjubel hingga lesehan di beberapa sudut makam. Apalagi
saat momentum haul Gus Dur jumlah pengunjung makin bertambah.

Kawasan makam Gus Dur mulai dipersolek pemerintah dua tahun sejak Gus Dur wafat. Pada 2011
Kemendikbud RI dan Pemkab Jombang mulai membangun Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asyari
dan kawasan parkir di makam Gus Dur yang dibangun mulai 2011. Sekarang pemerintah juga mulai
membangun sentra PKL di sebelah barat.
c) Wisata Religi Masjid Tiban - Malang

Masjid Tiban adalah sebenarnya Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali Fadlaailir Rahmah
yang terletak di Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Pondok Pesantren Salafiah Bihaaru Bahri Asali
Fadlaailir Rahmah (Bi Ba’a Fadlrah). Nama yang cukup panjang yang mempunyai makna Laut Madu
atau, "Fadilah Rohmat" (Segarane, Segara, Madune, Fadhole Rohmat-terjemahan Bahasa Jawa)

Disebut Masjid tiban karena Konon masjid yang sangat megah ini dibangun tanpa sepengetahuan
warga sekitar, dan menurut mitos dibangun oleh jin dalam waktu hanya semalam. Namun, ketika desas-
desus ini dikonfirmasi kepada “orang dalam”, dikatakan bahwa pembangunan masjid – yang sebenarnya
merupakan kompleks pondok pesantren secara keseluruhan – semua bersifat transparan karena
dikerjakan oleh santri dan jamaah. Bantahan dari “orang dalam” itu jelas sekali terpampang di depan
meja penerima tamu dengan tulisan besar-besar, “Apabila ada orang yang mengatakan bahwa ini adalah
pondok tiban (pondok muncul dengan sendirinya), dibangun oleh jin dsb., itu tidak benar. Karena
bangunan ini adalah Pondok Pesantren Salafiyah Bihaaru Bahri ‘Asali Fadlaailir Rahmah yang murni
dibangun oleh para santri dan jamaah.”

Pondok Pesantren tersebut konon mulai dibangun pada tahun 1978 oleh Romo Kiai Haji Ahmad
Bahru Mafdlaluddin Shaleh Al-Mahbub Rahmat Alam, atau yang akrab disapa Romo Kiai Ahmad.
Bangunan utama pondok dan masjid tersebut sudah mencapai 10 lantai, tingkat 1 sampai dengan 4
digunakan sebagai tempat kegiatan para Santri Pondokan, lantai 6 seperti ruang keluarga, sedangkan
lantai 5, 7, 8 terdapat toko-toko kecil yang di kelola oleh para Santriwati (Santri Wanita), berbagai
macam makanan ringan dijual dengan harga murah, selain itu ada juga barang-barang yang dijual berupa
pakaian Sarung, Sajadah, Jilbab, Tasbih dan sebagainya. Tak hanya unik, di dalam ponpes tersebut juga
tersedia kolam renang, dilengkapi perahu yang hanya khusus untuk dinaiki wisatawan anak-anak. Di
dalam komplek ponpes itu juga terdapat berbagai jenis binatang seperti kijang, monyet, kelinci, aneka
jenis ayam dan burung.

Arsitek dari pembangunan ponpes ini bukanlah seseorang yang belajar dari ilmu arsitektur perguruan
tinggi, melainkan hasil dari istikharah pemilik pondok, KH Achmad Bahru Mafdloludin Sholeh.
Karenanya, bentuknya menjadi sangat unik, seperti perpaduan timur tengah, china dan modern. Untuk
pembangunannya pun tidak menggunakan alat-alat berat dan modern seperti halnya untuk membangun
gedung bertingkat. Semuanya dikerjakan oleh para santri yang berjumlah 250 orang dan beberapa
penduduk di sekitar pondok. Romo Kiai sudah mulai membangun pondok dengan material apa adanya.
Contohnya, waktu itu adanya baru batu merah saja maka batu merah itulah yang dipasang dengan luluh
(adonan) dari tanah liat (lumpur atau ledok).
d) Wisata Petik Apel Agro Rakyat - Malang

Di Kota Batu, ada wisata petik buah apel langsung dari pohonnya. Kita bisa memetik dan makan apel
sepuasnya. Tak hanya sekedar mencicipi, Anda bahkan bisa memetik buah apel segar langsung dari
pohonnya. Banyak terdapat perkebunan apel penduduk lokal yang dikembangkan menjadi wisata petik
apel (agro rakyat), salah satunya di daerah Bumiaji, desa Agrowisata.

Letaknya yang tidak terlalu jauh dari area Jatim Park dan Batu Secret Zoo membuat tempat ini
cukup mudah dijangkau. Dari terminal Kota Malang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit. Perkebunan
apel ini bisa dijelajahi mulai pukul 8.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Pemandangan kebun apelnya
sendiri sangat cantik dengan latar belakang pegunungan. Tiket masuknya seharga Rp 20.000 per orang
dan mendapatkan welcome drink jus apel kemasan. Kemudian, Anda bisa berkeliling di sekitar kebun
apel yang udaranya masih sejuk dan asri.

Di sana kita boleh memetik dan makan apel sepuasnya dengan waktu yang bebas selama masih
berada di dalam perkebunan. Ada 2 macam apel, kalau suka apel yang agak masam bisa petik yang
berkulit kemerahan, sedangkan buah yang hijau rasanya lebih manis. Pohon-pohon apel berbuah lebat
tetapi ukuran buahnya kecil, sedikit lebih besar daripada kepalan tangan. Sebelum memetik apel,
sebaiknya Anda tanya dulu kepada petugas setempat tentang ciri-ciri apel yang sudah tua dan masih
muda karena bentuk besar bukan berarti matang. Pohon apel tidak terlalu tinggi sehingga lebih mudah
dijangkau untuk dipetik buahnya. Walaupun berwarna hijau, apel malang ini rasanya manis dan daging
buahnya terasa gurih. Rasanya puas dapat memetik buah apel langsung dari pohonnya serta dapat
langsung menikmati segarnya buah apel sambil duduk diatas tikar/alas duduk yang bisa Anda bawa
sendiri.

Waktu terbaik untuk melakukan wisata petik buah apel adalah antara bulan Desember, Januari dan
Februari. Pada tiga bulan tersebut, persedian buah Apel di kebun para petani berlimpah. Meskipun pada
dasarnya buah apel selalu berbuah sepanjang musim, tetapi pada bulan April, Mei dan Juni kondisi
persediaan di kebun petani cukup banyak. Sedangkan untuk bulan Juli, Agustus, September dan Oktober
kondisi buah apel di kebun petani agak berkurang.

Setelah puas memetik dan makan apel sepuasnya di perkebunan, jika Anda berminat membawa
pulang buah apel hasil petikan sendiri atau yang sudah disediakan oleh petugas dikeranjang, maka harus
ditimbang terlebih dahulu. Apel-apel ini kemudian dihargai dengan harga jual petani yang relatif lebih
murah, sekitar Rp 15.000 per kg. Pengalaman memetik langsung dari pohonnya dan berkesempatan
menikmati apel dari petikan tangan sendiri tentu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
e) Alun-Alun Kota Batu - Malang

Jatim Park bukanlah satu-satunya tempat wisata keluarga di Kota Batu, Jawa Timur. Kalau mau
wisata murah meriah, datang saja ke jantung kota alias Alun-alun. Hijau, bersih, dan banyak wahana
seru. Karena lokasinya hanya 40 menit dari Kota Malang, Batu menjadi destinasi traveler yang ingin
berwisata alam. Berada di dataran tinggi, Batu punya beberapa tempat wisata termasuk Alun-alun yang
terkenal cantik.

Alun-alun Kota Batu menjadi destinasi wisata keluarga murah meriah. Alun-alun yang buka 24 jam
ini punya konsep ramah anak. Lampion dan lampu berderet, patung-patung hewan tersebar di area
taman. Alun-alun Kota Batu juga punya komidi putar yang bisa dinaiki anak-anak, minimal usia 3
tahun. Harga tiketnya tak mahal, hanya Rp 3.000. Komidi putar beroperasi mulai pukul 09.00-21.00
WIB.

Di musim libur sekolah seperti sekarang, alun-alun dijadikan tempat wisata keluarga. Area merokok
sengaja ditempatkan di ujung Alun-alun. Kalau berani merokok di area taman, akan ditegur petugas
yang berjaga 24jam. Sepanjang hari, Alun-alun Kota Batu dipenuhi penjual makanan. Mulai dari cilok,
jagung rebus, sampai susu murni. Di seberang jalan terdapat depot susu dan yogurt yang terkenal yakni
Ganesa. Di sini, traveler bisa mencicipi susu murni dan yogurt aneka rasa dengan harga terjangkau.
Sebotol susu murni harganya Rp4.500saja.

Tak heran, Alun-alun Kota Batu menjadi destinasi wisata keluarga yang murah meriah. Bawa bekal
dari rumah kemudian piknik di taman juga seru. Cocok banget untuk liburan sekolah!
f) Jawa Timur Park 1

Waterboom berlatar patung Ken Arok

Jawa Timur Park memadukan tempat rekreasi dengan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,
sehingga diharapkan dapat menarik seluruh wisatawan terlebih peserta didik untuk mengenal lebih dekat
kekayaan flora dan fauna, kekayaan budaya bangsa dan kemajuan teknologi. Lokasi Jawa Timur Park
terletak di Jl. Kartika 02 Batu. Sekitar 60 persen sajiannya bersifat edukatif bagi anak-anak dan orang
dewasa dengan mengusung motto “Taman Belajar dan Rekreasi”. *Harga Tiket Masuk Jawa Timur
Park 1 :HariSenin-Kamis (weekday) : Diskon 30% Dari Harga Weekend. Hari Jumat-Minggu
(weekend), Tanggal Merah & High Season : Rp 100.000,-/orang.

Setelah kita membeli tiket masuk petugas akan memasang gelang yang dilekatkan pada tangan
pengunjung dan berfungsi sebagai tiket terusan. Cukup dengan memakai gelang tersebut pengunjung
bisa mencoba 51 wahana secara gratis. Memasuki pintu gerbang kita akan nampak sebuah gong
berukuran raksasa. Gong ini disebut-sebut sebagai gong terbesar kedua di Indonesia. Perjalanan wisata
di Jatim Park I dimulai dengan menyaksikan beragam diorama galeri etnik Nusantara, mulai dari rumah
dan baju adat beragam suku-suku di Indonesia, diorama manusia purba, hingga sejarah perjuangan
bangsa. Jatim Park 1 terdiri dari puluhan wahana pembelajaran seperti Galeri Nusantara, Taman Fisika,
Taman Kimia, Taman Biologi, Taman Agro, Burung, Ikan, hingga Taman Sejarah. Di sini juga terdapat
puluhan wahana rekreasi anak-anak seperti jet coaster, gokart, atau mini jet. Bisa dikatakan, tempat
wisata ini layaknya gabungan antara TMII dan Dunia Fantasi di Jakarta dalam versi mini. Setiap tahun
paling tidak ada 2 wahana baru yang didirikan.

Di sini pengunjung bisa menjumpai taman burung dan ikan serta simulasi gunung meletus. Setelah
itu Anda bisa bermain-main dengan beragam wahana seperti flying fox, spinning coaster, flying tornado,
dan beragam jenis permainan anak-anak dan dewasa sebelum akhirnya menuju kolam renang. Wahana
wisata ini juga dilengkapi dengan bioskop 3D terbesar di Jawa Timur berkapasitas 120 orang dengan
bentangan layar 8 x 6 meter. Atau kalau Anda suka menonton pertunjukan live musik, di Jatim Park 1
terdapat amphiteather terbuka yang teduh. Lagu-lagu yang dimainkan tergantung permintaan
pengunjung. Saat kami di sana kami mencoba wahana spinning coaster, keratin hantu, dan keranjang
terbang (dalam bahasaku)

Konsep wisata ini sangat cocok untuk wisata keluarga dan anak-anak sekolah. Mereka bisa belajar
sepuasnya dengan sejumlah wahana pendidikan yang ada. Jatim Park juga sangat tepat untuk anak-anak
usia TK, karena di sana juga tersedia kolam renang yang luas dan jernih. Disediakan pula papan
peluncur, perahu karet, tembak-tembakan air, dan jalur permainan air lainnya. Pengunjung bisa
sepuasnya menikmati segala permainan yang ada di dalamnya. Jika sudah lelah berjalan-jalan dan ingin
menikmati makanan yang lezat, pengunjung bisa makan sepuasnya di food court yang ada. Lokasinya
yang luas dan bersih pengunjung bisa nyaman beristirahat sambil makan-makan.
g) Air Terjun Coban Rondo - Malang

Coban Rondo merupakan salah satu objek wisata alam yang berada di Kecamatan Pujon, Malang,
Jawa Timur. Nama Coban Rondo sendiri berasal dari kata Coban yang berarti Air Terjun dan Rondo
yang berarti Janda, dinamakan demikian karena terdapat sebuah legenda dari sepasang pengantin baru
bernama Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo yang ingin melakukan perjalanan ke Gunung
Anjasmoro, konflik berawal ketika keinginan itu ditentang orangtua Dewi Anjarwati karena usia
pernikahan mereka yang baru memasuki Selapan (36 hari dalam bahas jawa). Akan tetapi mereka
bersikeras dan akhirnya bahaya pun ditemui di tengah jalan. Entah dari mana, muncullah Joko Lelono
yang terpikat kecantikan Dewi Anjarwati. Perkelahian pun tak terelakkan. Raden baron Kusumo lantas
memerintahkan punokawannya untuk menyembunyikan Dewi Anjarwati di sebuah coban (air terjun)
dan di saat akhirnya pertarungannya dengan Joko Lelono berbuah kematian keduanya, tinggallah Dewi
Anjarwati menjadi janda (rondo).Hingga akhirnya tempat persembunyian Dewi Anjarwati disebut
sebagai Coban Rondo.

Air terjun Coban Rondo bersumber dari Cemoro Dudo di lereng Gunung Kawi dan memiliki
ketinggian 84 meter dengan debit air berkisar antara 90 liter per detik pada musim kemarau sampai
dengan 150 liter per detik pada musim hujan. Selain sebagai objek wisata keluarga, Coban Rondo juga
sering digunakan untuk camping oleh karena itu jangan heran apabila anda melihat adanya tenda-tenda
di area tertentu yang ada di sini. Selain hutannya masih hijau dan hawanya yang sejuk anda juga bisa
merasakan dinginnya air yang mengalir dari Air Terjun Coban Rondo.

Akses menuju ke Air Terjun Coban Rondo ini juga terbilang mudah, dari Kota Malang memakan
waktu sekitar 45-60 menit perjalanan. Sedangkan, bagi yang sudah berada di daerah Batu dapat
menempuh perjalanan selama kurang lebih 10-30 menit saja. Dan untuk tiket masuk area Coban Rondo
dikenakan retribusi sebesar Rp 16.000 / orang.

*Tips : Jangan datang ke area air terjun apabila kondisi hujan


h) Wisata Religi Masjid Cheng Hoo - Surabaya

Masjid Cheng Hoo Surabaya adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jalan
Gading, Ketabang, Genteng, Surabaya atau 1.000 m utara Gedung Balaikota Surabaya. Masjid ini
didirikan atas prakarsa para sesepuh, tokoh masyarakat Tionghoa di Surabaya serta kelompok-
kelompok lain. Pembangunan masjid ini diawali dengan peletakan batu pertama 15 Oktober 2001.
Masjid Cheng Hoo, atau juga dikenal dengan nama Masjid Muhammad Cheng Hoo Surabaya, ialah
bangunan masjid yang menyerupai kelenteng (rumah ibadah umat Tri Dharma). Gedung ini terletak di
areal komplek gedung serba guna PITI (Pembina Imam Tauhid Islam) Jawa Timur Jalan Gading No.2
(Belakang Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa), Surabaya. Masjid ini didominasi warna merah,
hijau, dan kuning. Ornamennya kental nuansa Tiongkok lama. Pintu masuknya menyerupai bentuk
pagoda, terdapat juga relief naga dan patung singa dari lilin dengan lafaz Allah dalam huruf Arab di
puncak pagoda. Di sisi kiri bangunan terdapat sebuah beduk sebagai pelengkap bangunan masjid. Selain
Surabaya, di Palembang juga telah ada masjid serupa dengan nama Masjid Cheng Ho Palembang atau
Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang dan di Banyuwangi dengan nama Masjid
Muhammad Cheng Hoo Banyuwangi.

Nama masjid ini merupakan bentuk penghormatan pada Cheng Hoo, Laksamana asal Tiongkok yang
beragama Islam. Dalam perjalanannya di kawasan Asia Tenggara, Cheng Hoo bukan hanya berdagang
dan menjalin persahabatan, juga menyebarkan agama Islam. Pada abad ke- 15 pada masa Dinasti Ming
(1368-1643) orang-orang Tionghoa dari Yunnan mulai berdatangan untuk menyebarkan agama Islam,
terutama di pulau Jawa. Yang kemudian Laksamana Cheng Ho (Admiral Zhang Hee) atau yang lebih
dikenal dengan Sam Poo Kong atau Pompu Awang pada tahun 1410 dan tahun 1416 dengan armada
yang dipimpinnya mendarat di pantai Simongan, Semarang. Selain itu dia juga sebagai utusan Kaisar
Yung Lo untuk mengunjungi Raja Majapahit yang juga bertujuan untuk menyebarkan agama Islam.
Untuk mengenang perjuangan dan dakwah Laksamana Cheng Hoo dan warga Tionghoa muslim juga
ingin memiliki sebuah masjid dengan gaya Tionghoa maka pada tanggal 13 Oktober 2002 diresmikan
Masjid dengan arsitektur Tiongkok ini.

Masjid Muhammad Cheng Hoo ini mampu menampung sekitar 200 jama'ah. Masjid Muhammad
Cheng Hoo berdiri di atas tanah seluas 21 x 11 meter persegi dengan luas bangunan utama 11 x 9 meter
persegi. Masjid Muhammad Cheng Hoo juga memiliki delapan sisi dibagian atas bangunan utama.
Ketiga ukuran atau angka itu ada maksudnya. Maknanya adalah angka 11 untuk ukuran Ka'bah saat baru
dibangun, angka 9 melambangkan Wali Songo dan angka 8 melambangkan Pat Kwa (keberuntungan/
kejayaan dalam bahasa Tionghoa).

Perpaduan Gaya Tiongkok dan Arab memang menjadi ciri khas masjid ini. Arsitektur Masjid
Cheng Hoo diilhami Masjid Niu Jie (Ox Street) di Beijing yang dibangun pada tahun 996 Masehi. Gaya
Niu Jie tampak pada bagian puncak, atau atap utama, dan mahkota masjid. Selebihnya, hasil perpaduan
arsitektur Timur Tengah dan budaya lokal, Jawa. Arsiteknya Ir. Abdul Aziz dari Bojonegoro.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Kami berangkat pada hari Senin, 25 Maret 2019 pukul 21. 00 WIB. Setelah menyiapkan berbagai
persiapan untuk study tour, Alhamdulillah kami sampai disana dalam keadaan yang sehat dan kegiatan
disana berjalan dengan lancar. Sampai pulangpun diberi kelancaran oleh Allah SWT. Dan sampai di
rumah pada hari Rabu, 27 Maret 2019 pukul 01. 00 WIB dalam keadaan sehat wal-‘afiyat.

Ketika study tour kami mengunjungi banyak tempat-tempat yang bersejarah dan menarik, yaitu :
1. Makam Sunan Bonang (Syekh Maulana Makhdum Ibrahim) - Tuban
2. Makam Gus Dur (K.H. Abdurrahman Wahid) - Jombang
3. Masjid Turen - Malang
4. Petik Apel - Malang
5. Alun-Alun Kota Batu - Malang
6. Jatim Park 1 - Malang
7. Coban Rondo - Malang
8. Masjid Cheng Hoo - Surabaya

Alhamdulillah setelah study tour , pikiran kami menjadi segar dan hatipun senang. Kami dapat
mengambil banyak pelajaran dari kegiatan study tour kemarin, diantaranya yaitu :
1) Memperkaya wawasan dan memberikan pengalaman bagi siswa di luar sekolah.
2) Melatih kerja sama dan tolong menolong antar siswa.
3) Melatih siswa untuk membuat sebuah laporan.
4) Memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan pengamatan.
5) Melatih dan meningkatkan aspek pengembangan diri siswa dalam pembelajaran.

B. Saran

Kami menyadari bahwa keterbatasan pengetahuan dan pemahaman kami tentang daerah Malang ,
menjadikan keterbatasan kami pula untuk memberikan penjabaran yang lebih tentang masalah ini
meskipun kami telah bekerja secara maksimal, namun masih banyak yang perlu diperbaiki, untuk itu
kami mengaharapkan saran dan kritik ibu guru serta semua pembaca demi perbaikan laporan ini yang
sangat kami butuhkan. Harapan saya semoga laporan ini membawa manfaat bagi kita, setidaknya untuk
sekedar membuka cakrawala berpikir kita tentang daerah Malang.
BIODATA PENULIS

1) Nama : Jihan Tahliyatul Millah


Tempat , Tanggal Lahir : Rembang, 11 Juni 2005
Hobi : Membaca dan Menonton televisi
Alamat : Ds. Sluke RT 02 RW 03Kec. Sluke Kab. Rembang

2) Nama : Sabila Nur Fitriani


Tempat , Tanggal Lahir : Rembang, 30 Oktober 2005
Hobi : Membaca novel
Alamat : Ds. Sluke RT 04 RW 04 Kec. Sluke Kab. Rembang

Anda mungkin juga menyukai