Karya tulis ini telah dibaca oleh pembimbing dan disahkan oleh,
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Penerbangan Semarang
Sebagai syarat memenuhi tugas pelajaran Bahasa Indonesia
Tahun Pelajaran 2019/2020
Semarang, 27 Januari 2020
Kepala Sekolah Pembimbing
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAN.…………………………………………i
KATA PENGANTAR ................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..............................................4
LATAR BELAKANG......................................................4
TUJUAN...........................................................................4
BAB 2 ISI…….............................................................5
OBJEK WISATA.............................................................5
BAB 3 PENUTUP.………… ….……………………………...21
KRITIK DAN SARAN….……..……………………...21
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang
153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara
geografis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur
Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang
lain. Ibu kota Bali adalah Denpasar. Tempat-tempat penting lainnya
adalah Ubud sebagai pusat kesenian dan peristirahatan, terletak
di Kabupaten Gianyar. Sedangkan Kuta, Seminyak, Jimbaran dan Nusa
Dua adalah beberapa tempat yang menjadi tujuan utama pariwisata,
baik wisata pantai maupun tempat peristirahatan, spa, dan lain-lain,
terletak di Kabupaten Badung.
Berdasarkan relief dan topografi, di tengah-tengah Pulau Bali
terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan di
antara pegunungan tersebut terdapat gugusan gunung berapi.
Kemiringan lahan Pulau Bali terdiri dari lahan datar (0-2%) seluas
122.652 ha, lahan bergelombang (2-15%) seluas 118.339 ha, lahan
curam (15-40%) seluas 190.486 ha dan lahan sangat curam (>40%)
seluas 132.189 ha.
Alam Bali yang indah menjadikan pulau Bali terkenal sebagai
daerah wisata. Oleh karena itu, pihak sekolah kami sepakat untuk
mengunjungi Pulau Bali sebagai tempat kami belajar maupun berwisata
kelas 11 yang ikut Field Study tahun ajaran 2019/2020.
TUJUAN
Tujuan Khusus :
Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia kelas XI Tahun Ajaran
2019/2020 yang berkaitan dengan Study Wisata
Tujuan Umum :
Untuk Melakukan kunjungan ke Poltekbang Surabaya
Untuk mengetahui objek wisata di Bali
Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat Bali
Untuk mengasah kemampuan dalam penulisan makalah
Untuk menambah wawasan tentang wisata dan budaya di Indonesia
Metode Penulisan :
Sumber dan Jenis Data
Data-data yang dipergunakan dalam penyusunan karya tulis ini
berasal dari pengamatan dan berbagai sumber-sumber terpercaya yang
berkaitan dengan permasalahan yang dibahas. Beberapa jenis referensi
utama yang digunakan adalah buku-buku dan artikel artikel yang
membahas tentang tempat wisata yang saya kunjungi. Jenis data yang
diperoleh variatif, bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Pengumpulan Data
Metode penulisan bersifat studi pustaka. Informasi didapatkan
dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari informasi
yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain
dan sesuai dengan topik yang dibahas.
Analisis Data
Data yang terkumpul diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik
kajian.Kemudian dilakukan penyusunan karya tulis berdasarkan data
yang telah dipersiapkan secara logis dan sistematis. Teknik analisis
data bersifat deskriptif argumentatif.
Penarikan Kesimpulan
Simpulan didapatkan setelah merujuk kembali pada rumusan
masalah,tujuan penulisan, serta pembahasan. Simpulan yang ditarik
mempresentasikanpokok bahasan karya tulis, serta didukung dengan
saran praktis sebagai rekomendasi selanjutnya.
BAB 2 ISI
OBJEK WISATA
Sejarah Tanah Lot
Salah satu pura di Bali yang kerap dikunjungi oleh para pelancong
adalah Pura Luhur Tanah Lot.Pura ini terletak di sebuah “pulau” karang
di bagian barat Kabupaten Tabanan, tepatnya di Desa Beraban. Menurut
legenda, pura yang memiliki nama lain Pura Pakendungan ini dibangun
oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Beliau adalah
Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk
Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada
abad ke-16.
Pendeta yang berasal dari Blambangan tersebut, selain
menyebarkan agama di pulau Bali juga menyebarkan agama di daerah
Lombok yang dikenal dengan sebutan “Tuan Semeru”, merujuk pada
sebuah nama gunung di Jawa Timur, yaitu Gunung Semeru. Kedatangan
Dahnyang Nirartha ke Desa Beraban konon karena mengikuti petunjuk
sinar suci yang memancar dari arah tenggara. Sinar ini ternyata menuju
sebuah mata air suci yang di dekatnya terdapat sebuah batu karang
yang berbentuk burung (masyarakat setempat menyebutnya gili beo,
yang berarti tanah atau batu karang yang menyerupai burung). Di tempat
ini, bersama para pengikutnya Danghyang Nirartha melakukan meditasi
dan pemujaan kepada Dewa Penguasa Laut sembari menyebarkan
agama Hindu kepada masyarakat setempat.
Kegiatan Danghyang Nirartha ternyata kurang berkenan di hati
pemimpin Desa Beraban, yaitu Bendesa Beraban Sakti. Bersama para
pengikutnya, ia berencana menyerang Danghyang Nirartha supaya pergi
dari Desa Beraban. Hal itu disebabkan, Bendesa Beraban Sakti iri
terhadap Danghyang Nirartha karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Beliaupun
menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan
kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) sebagai tempat bermeditasi dan membangun pura
Pakendungan yang lebih dikenal dengan nama Pura Luhur Tanah Lot.
Sedangkan untuk melindungi dirinya dalam bermeditasi beliau juga
mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Menyaksikan
kesaktian sang Pendeta, akhirnya Bendesa Beraban takluk dan menjadi
pengikut setia Danghyang Nirartha. Oleh karena kesungguhannya,
Danghyang Nirartha kemudian memberikan sebuah keris suci yang
dikenal dengan nama ”Jaramenara” atau Ki Baru Gajah kepada Bendesa
Beraban. Saat ini, keris keramat itu disimpan di Puri Kediri dan
diupacarai setiap Hari Raya Kuningan.
4 . JOGER
Joger, dikenal dengan pabrik kata-kata yang berlokasi di kawasan
jalan raya Kuta dan di Desa Luwus Bedugul Bali. Untuk yang di Kuta
tempatnya sangat strategis dan hanya memerlukan waktu 10 menit dari
bandara Ngurah Rai. Untuk pastinya, alamat Joger Bali berada di Jalan
Raya Kuta.
Nama Joger diambil dari nama pemiliknya sendiri yaitu bapak
Joseph Theodorus Wulianadi yang digabung dengan nama sahabatnya
Bapak Gerard. Sahabatnya ini sangat berjasa dalam merintis usaha
pabrik kata kata ini. Pada tahun 1981 Joseph diberi hadiah pernikahan
oleh Gerard sebesar US $ 20.000 sebagai modal dari usahanya. Awalnya
dibuka di alamat Jalan Sulawesi no 37 Denpasar, namun sejak tanggal 7
Juli 1987 toko ini pindah ke tempatnya sekarang di alamat Jalan Raya
Kuta sebelah supermarket Supernova.
Setiap pengunjung yang akan memasuki oleh-oleh Joger ini akan
disapa dengan ramah dan akan ditempeli stiker sebagai tanda masuk
VVIP dan akan dilakukan scaning. Didalam galery Joger ini ada ruangan
yang khusus memajang koleksi T-shirt, ruangan khusus souvenir seperti
mug, sandal, gantungan kunci dan lain sebagainya. Selain itu ada juga
ruangan yang unik bagi anda yang ingin mencari T Shirt anak-anak
karena anda diharuskan masuk melalui pintu yang memiliki tinggi sekitar
1,5 meter saja. Tentu bisa dimengerti karena memang untuk anak-anak.
Joger Bali hanya satu-satunya tempat di Indonesia yang menjual jam
terbalik dan merupakan ciri khas oleh-oleh Joger Bali. Ada juga ruangan
di pojok yang menawarkan souvenir berupa guci dan pernak-pernik
lainnya.
5. Tari Barong.
Tari Barong adalah salah satu tarian tradisional yang menggunakan
media topeng dan kostum sebagai perwujudan dari makhluk-makhluk
yang dipercaya oleh masyarakat Bali. Menurut kepercayaan masyarakat
Bali, Tari Barong ini dianggap kesenian yang sakral sehingga terdapat
juga kesan mistis di dalamnya. Tari Barong ini merupakan tarian
tradisional yang cukup terkenal di Bali. selain memiliki nilai seni, Tari
Barong ini juga memiliki makna-makna spiritual di dalamnya.
9. PANTAI KUTA
Pantai Kuta terletak di bagian barat Pulau Bali, tepatnya di Kecamatan
Kuta, Kabupaten Badung. Salah satu hal yang membuat pantai ini selalu
ramai, selain karena keindahan yang dimiliki, adalah karena letaknya
yang strategis. Pantai Kuta terletak tidak jauh dari Bandara Internasional
Ngurah Rai. Dari bandara menuju pantai, perjalanan hanya
membutuhkan waktu sekitar 15 menit.
Waktu tempuh tersebut akan bertambah sangat panjang pada saat-
saat tertentu, seperti di musim liburan antara Bulan Juli-September.
Pada periode tersebut, jalan menuju Pantai Kuta akan dipenuhi antrian
mobil.
Menghadapi hal tersebut, pihak pengelola melakukan berbagai upaya
agar kendaraan tidak terlalu menumpuk di jalan menuju pantai. Salah
satunya adalah dengan diberlakukannya parkir transit yang dipusatkan
di Central Parking Kuta. Bus-bus besar yang membawa rombongan
wisatawan diharuskan memarkir kendaraannya di sana. Perjalanan
menuju pantai dilanjutkan menggunakan transportasi khusus dengan
tarif Rp10.000/orang.
Memasuki wilayah pantai, pengunjung akan disambut sebuah gapura
megah berbentuk candi bentar. Gapura ini merupakan penanda sisi
paling selatan dari kawasan Kuta. Setelahnya, pengunjung akan
terpesona dengan garis pantai yang panjang dan hamparan pasir yang
lembut.
Melihat ramainya wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, akan sulit
menyangka bahwa dulunya pantai ini adalah bagian dari jalur
transportasi perdagangan. Di masa lalu, Pantai Kuta merupakan
pelabuhan dagang yang mempertemukan pedagang asal Bali dengan
pedagang dari berbagai daerah. Dari pedagang inilah, berita keindahan
Pantai Kuta menyebar.
Duduk di atas pasir lembut Pantai Kuta, dari kejauhan, dapat terlihat
para peselancar yang berpacu menaklukkan ombak. Pantai Kuta
memang terkenal memiliki ombak yang bagus tetapi cukup aman.
Karenanya, tidak mengherankan jika pantai ini menjadi salah satu
tempat yang direkomendasikan bagi para peselancar pemula.
Di sekitar pantai, juga terdapat tempat-tempat yang menyediakan
jasa penyewaan perlengkapan berselancar – lengkap dengan instruktur
lokal uang siap memandu wisatawan yang ingin belajar berselancar.
Harga sewa yang ditawarkan pun bervariatif, tergantung kepandaian
pengunjung menawar harga.
BAB 3 PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan
ini. Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulisan ini, sehingga bermanfaat bagi para pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam
penulisan, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian akan
sangat bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini.
KESIMPULAN
Bali
adalah sebuah tempat wisata yang sangat menarik. Pulau Bali
adalah bagian dari kepulauan Sunda kecil sepanjang 153 km dan selebar
112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Provinsi Pulau Bali adalah
Denpasar.
Objek wisata yang ada di Pulau Bali sangat beraneka macam, ada
yang berupa wisata olahraga, fasilitas modern, wisata kebudayaan Bali
yang begitu kental dan wisata keindahan alam yang begitu terjaga
keasliannya. Bali juga terkenal dengan begitu banyak pusat oleh-oleh
dan kerajinan tangan.
SARAN