KETERBATASAN
SUMBER ENERGI
Disusun Oleh
Triana Permata Cahaya Indah (XII-4/34)
SMAN 7 SURABAYA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR
segala rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang
merupakan tugas dari mata Pelajaran Fisika yang membahas tentang.
Keterbatasan Energi Dan Dampaknya Bagi Kehidupan
Saya ucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu,
terutama kepada keluarga dan rekan-rekan yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak, kritik dan saran
diharapkan dapat diberikan agar berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
B. Saran................................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi erat kaitannya dengan alam dan teknologi. Dari alamlah energi dihasilkan
dan dengan teknologi energi akan dapat digunakan secara optimal. Saat ini kebutuhan
energi sangat meningkat, hal ini di pengaruhi adanya peningkatan pertambahan
penduduk dan aktivitas manusia. Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi
yang didorong pesatnya laju pertambahan penduduk dan perkembangan industri dunia,
mengakibatkan terkurasnya cadangan energi, khususnya energi fosil yang merupakan
sumber energi utama dunia.
Banyak negara di dunia yang sudah mulai sadar dan khawatir akan krisis energi
yang mengerikan ini. Sehingga tidak ada jalan lain yang bisa ditempuh
kecuali dua hal utama yaitu gerakan penghematan energi dan program penemuan
sumber energi baru. Dua program besar inilah saat ini menjadi perhatian besar bagi
beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika, Jerman dan lain-lain. Krisis energi ini
juga dialami pada negara Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung
maupun melalui proses konversi. Adapun sumber daya energi adalah sumber daya alam
yang dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber energi maupun sebagai energi.
Berdasarkan ketersediaannya, sumber energi diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu
energi terbarukan (reneweble energy) dan energi tak terbarukan (non reneweble
energy).
1. Sumber energi terbarukan, adalah sumber energi yang bisa diperbarui sehingga
dalam penggunaannya dapat dengan cepat dan mudah
didapatkan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dapat dalam jangka waktu yang
lama dan berkelanjutan. Sumber energi ini memiliki kelebihan
tidak mencemari lingkungan. Contoh: energi matahari/surya, energi panas bumi,
energi angin, dan energi air.
2. Sumber energi tak terbarukan, adalah sumber energi dari sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui artinya ketersediaannya di alam ini terbatas karena proses
pembentukannya yang memerlukan waktu yang sangat lama. Dalam memanfaatkan
energi tak terbarukan harus sangat diperhatikan jumlahnya di alam serta
dampaknya bagi lingkungan.
Contoh: minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
B. Kegunaan Energi
1. Penggunaan energi untuk keperluan industri
Berbagai industri baik industri kecil maupun besar memerlukan sumber
energi dalam proses produksinya. Sumber industri yang biasa digunakan adalah
minyak bumi, batu bara, atau gas alam. Untuk industri kecil tak jarang juga
memanfaatkan sumber energi dari kayu bakar untuk bahan bakar.
2. Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga
Skala rumah tangga juga memerlukan bahan bakar dalam kegiatan sehari-
hari. Untuk sekarang ini pemanfaatan energi dalam rumah tangga
antara lain energi listrik dan gas untuk memasak.
3. Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi
D. Pembangkit Listrik
Saat ini ada banyak sekali jenis pembangkit listrik baik yang ada di Indonesia
maupun luar negeri. Beberapa diantaranya adalah pembangkit listrik tenaga uap,
tenaga air, tenaga surya atau matahari, tenaga gas, dan
masih banyak lagi yang lain. Berikut detail informasinya
.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit listrik tenaga air atau yang lebih akrab disebut dengan PLTA merupakan
pembangkit listrik yang memanfaatkan aliran air untuk menggerakkan turbin pada
generatornya. Pembangkit listrik ini sangat erat kaitannya dengan bendungan. Air
dibendung kemudian dialirkan dan menggerakkan turbin generator sehingga
menghasilkan energi listrik.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pembangkit Listrik Tenaga Uap alias PLTU adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan uap hasil pemanasan ketel uap alias boiler untuk menggerakkan
turbin pada generator. Jadi energi utama yang digunakan pada PLTU adalah bahan
bakar yang nantinya digunakan untuk
memanaskan air sehingga menimbulkan uap penggerak turbin generator penghasil
listrik.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah pembangkit listrik yang sering
digunakan di skala rumahan. Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga surya
adalah memanfaatkan panel surya atau solar cell untuk menyimpan energi listrik
dari panas ke dalam baterai. Energi listrik tersebut dapat digunakan sewaktu-waktu
saat dibutuhkan.
6. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau yang juga dikenal dengan nama PLTG adalah
pembangkit listrik listrik yang memanfaatkan tekanan
gas sebagai penggerak turbin generator. Gas yang berada dalam ruang bakar akan
memiliki tekanan tinggi yang mampu menggerakkan turbin. Pembangkit listrik
jenis ini menggunakan bahan bakar baik cair maupun gas.
7. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP adalah pembangkit listrik yang
memanfaatkan panas uap bumi untuk menggerakkan turbin. Sebenarnya prinsip
kerja dari PLTP sama seperti PLTU. Hanya saja, uap panas yang dihasilkan
langsung dari bumi. Jadi PLTP banyak ditemukan di pegunungan yang dekat
dengan kawah berapi
8. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau yang juga biasa disebut dengan PLTD
adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar solar. Biasanya
pembangkit listrik jenis ini hanya digunakan untuk skala rumahan saja. Putaran
pada poros diesel dapat menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi
listrik.
9. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir alias PLTN merupakan pembangkit listrik yang
bahan bakarnya menggunakan reaksi pembelahan inti urianium dalam reaktor
nuklir. Jadi lebih ramah lingkungan dibanding dengan menggunakan bahan bakar
seperti batubara, minyak, gas, dan lainnya. Prinsip kerja dari PLTN ini tak berbeda
dari pembangkit listrik konvensional.
.
Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan kedalam
kompresor dengan melalui air filter / penyaring
udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada
kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar
bersama bahan bakar. Disini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa
langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa
langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM
harus dilakukan proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara
dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas
bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini lalu disemprotkan
ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang
memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas
panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke
turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin
dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk mencegah korosi
akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh
mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per
mill (ppm).
12. Pembangkit Listrik Mikrohidro
Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung pipa dan hanya
digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk
melaksanakn pembersihan pipa atau perbaikan.
5. Pipa pesat (penstok)
Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau kolam tando
menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi kemiringan yang tajam
dengan maksud agar diperoleh kecepatan dan tekanan air yang tinggi untuk
memutar turbin. Konstruksinya harus diperhitungkan agar dapat menerima
tekanan besar yang timbul termasuk tekanan dari pukulan air.
6. Katub utama (main value atau inlet value)
Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk membuka aliran air,
Menstart turbin atau menutup aliran (menghentikan turbin). Katup utama
ditutup saat perbaikan turbin atau perbaikan mesin dalam rumah
pembangkit. Pengaturan tekanan air pada katup utama digunakan pompa
hidrolik.
7. Power House
ŋ = efisiensi keseluruhan.
= 17 640 W
= 17.64 kW
e. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas
NO2, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor,
dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya
dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
f. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke
udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer
meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global.
CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan
oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat
mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
g. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara
lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah
gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan
pemasanan global.
h. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga
menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton
batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon
dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon
dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan
dari gas bumi hanya 1,5 ton
2. Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan
minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan
lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat
menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan
oleh kesalahan manusia.
3. Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari
pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul
terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini
memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara
terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk
pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk
pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi.
2. Penggunaan sumber energi secara umum atau berdasarkan ketersediaannya baik
itu energi terbarukan maupun tidak terbarukan yaitu:
• Penggunaan Energi untuk Keperluan Industri
B. Saran
1. Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan energi kita harus peduli akan
keterbatasan energi dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.
2. Kita harus mengetahui apa saja yang tepat untuk penggunaan energi serta mencari
solusi yang tepat mengenai keterbatasan