Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

KETERBATASAN ENERGI DAN DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN

Disusun oleh :

NAMA : NURUL ILMI

KELAS :
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang, penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini.

Adapun makalah ini telah penulis usahakan semaksimal mungkin dan

tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar

pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis tidak lupa menyampaikan banyak

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan

makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun

segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penulis

membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik

kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat diambil hikmah

dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Suka, 12 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................i

DAFTAR ISI .....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................2

C. Tujuan .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAAN ...............................................................................3

A. Pengertian Energi ..............................................................................3

B. Kegunaan Energi................................................................................4

C. Solusi Keterbatasan Penanggulangan Energi.....................................5

D. Pembangkit Listrik.............................................................................6

E. Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan.............16

BAB III PENUTUP ..........................................................................................20

A Kesimpulan ........................................................................................20

B Saran ..................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Energi erat kaitannya dengan alam dan teknologi. Dari alamlah energi

dihasilkan dan dengan teknologi energi akan dapat digunakan secara optimal.

Saat ini kebutuhan energi sangat meningkat, hal ini di pengaruhi adanya

peningkatan pertambahan penduduk dan aktivitas manusia.

Ketidakseimbangan permintaan dan penawaran energi yang didorong

pesatnya laju pertambahan penduduk dan perkembangan industri dunia,

mengakibatkan terkurasnya cadangan energi, khususnya energi fosil yang

merupakan sumber energi utama dunia.

Banyak negara di dunia yang sudah mulai sadar dan khawatir akan

krisis energi yang mengerikan ini. Sehingga tidak ada jalan lain yang bisa

ditempuh kecuali dua hal utama yaitu gerakan penghematan energi dan

program penemuan sumber energi baru. Dua program besar inilah saat ini

menjadi perhatian besar bagi beberapa negara maju seperti Jepang, Amerika,

Jerman dan lain-lain. Krisis energi ini juga dialami pada negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Energi?

2. Apa Kegunaan Energi?

3. Bagaimana Solusi Keterbatasan Penanggulangan Energi?

4. Apa Pembangkit Listrik?

5. Bagaimana Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Energi

2. Untuk Mengetahui Apa Kegunaan Energi

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Solusi Keterbatasan Penanggulangan

Energi

4. Untuk Mengetahui Apa Pembangkit Listrik

5. Untuk Mengetahui Bagaimana Dampak Penggunaan Sumber Energi

Terhadap Lingkungan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi, baik secara

langsung maupun melalui proses konversi. Adapun sumber daya energi

adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan baik sebagai sumber

energi maupun sebagai energi. Berdasarkan ketersediaannya, sumber energi

diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu energi terbarukan (reneweble

energy) dan energi tak terbarukan (non reneweble energy).

1. Sumber energi terbarukan, adalah sumber energi yang bisa diperbarui

sehingga dalam penggunaannya dapat dengan cepat dan mudah

didapatkan. Pemanfaatan sumber energi terbarukan dapat dalam jangka

waktu yang lama dan berkelanjutan. Sumber energi ini memiliki

kelebihan tidak mencemari lingkungan. Contoh: energi matahari/surya,

energi panas bumi, energi angin, dan energi air.

2. Sumber energi tak terbarukan, adalah sumber energi dari sumber daya

alam yang tidak dapat diperbarui artinya ketersediaannya di alam ini

terbatas karena proses pembentukannya yang memerlukan waktu yang

sangat lama. Dalam memanfaatkan energi tak terbarukan harus sangat

diperhatikan jumlahnya di alam serta dampaknya bagi lingkungan.

Contoh: minyak bumi, gas alam, dan batu bara.


B. Kegunaan Energi

1. Penggunaan energi untuk keperluan industri

Berbagai industri baik industri kecil maupun besar memerlukan

sumber energi dalam proses produksinya. Sumber industri yang biasa

digunakan adalah minyak bumi, batu bara, atau gas alam. Untuk industri

kecil tak jarang juga memanfaatkan sumber energi dari kayu bakar untuk

bahan bakar.

2. Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga

Skala rumah tangga juga memerlukan bahan bakar dalam kegiatan

sehari-hari. Untuk sekarang ini pemanfaatan energi dalam rumah tangga

antara lain energi listrik dan gas untuk memasak.

3. Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi

Sektor transportasi juga salah satu sektor yang memanfaatkan

banyak energi tak terbarukan. Hal ini karena bahan bakar untuk kendaraan

di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar minyak (BBM).

Penggunaan untuk sektor transportasi juga menimbulkan beberapa

masalah yaitu menimbulkan pencemaran udara.

4. Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial

Penggunaan energi untuk komersial seperti sektor perhotelan, rumah

sakit, ataupun rumah makan antara lain listrik, elpiji, BBM, dan gas bumi.
C. Solusi Penanggulangan Keterbatasan Energi

Krisis energi dan berbagai pencemaran yang berdampak sangat negatif

bagi lingkungan dan kehidupan manusia mengharuskan kita mencari solusi

untuk mengatasau permasalahan tersebut. Secara umum solusi untuk

mengatasi permasalahan akibat energi antara lain sebgai berikut.

1. Penghematan Energi

Dengan cara melakukan penghematan energi dapat mengatasi krisis

energi. Penghematan energi dapat menyebablan berkurangnya biaya,

meningkatnya nilai lingkungan, keamanan negara, keamanan pribadi, dan

kenyamanan. Selain itu, dengan mengurangi emisi penghematan emisi

penghematan energi merupakan bagian penting dari mencegah atau

mengurangi perubahan iklim.

2. Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan sebagai Sumber Energi Alternatif

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi energi

terbarukan yang sangat melimpah. Namun, pada kenyataannya potensi

sumber energi terbarukan masih belum dimanfaatkan secara maksimal.

Hal ini disebabkan karena saat ini Indonesia masih bergantung pada

sumber energi fosil yang sudah jelas menyajikan masalah besar. Sumber

energi fosil yang ketersediaannya di alam sangat terbatas juga dapat

menyebabkan polusi udara, air dan tanah, serta menghasilkan gas rumah

kaca yang berkontribusi terhadap pemanasan global.


Peraturan Pemerintah No 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi

Nasional menunjukan bahwa kebijakan pemerintah juga masih kurang

mendukung terhadap pemanfaatan energi alternatif atau terbarukan untuk

tahun 2025 yang hanya sekitar 15%. Hal ini dapat dilihat dalam bab II

Pasal 2 Peraturan Pemerintahan bahwa target konsumsi energi yang

digunakan di Indonesia pada tahun 2025 antara lain sebagai berikut:

1. Minyak bumi kurang dari 20%

2. Gas bumi lebih dari 33%

3. Batu bara lebih dari 5%

4. Biofuel lebih dari 5%

5. Panas bumi lebih dari 5%

6. Energi baru terbarukan lainnya, khususnya biomassa, nuklir, tenaga

air skala kecil, tenaga surya dan angin lebih dari 5%.

7. Bahan bakar lain yang berasal dari pencarian batu bara lebih dari 2%

D. Pembangkit Listrik

1. Pengertian Pembangkit Listrik

Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa pembangkit listrik adalah

alat yang dapat menghasilkan energi listrik. Inti dari sebuah pembangkit

listrik adalah generator. Generator merupakan alat atau mesin berputar

yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.


2. Macam Macam Pembangkit Listrik

Saat ini ada banyak sekali jenis pembangkit listrik baik yang ada di

Indonesia maupun luar negeri. Beberapa diantaranya adalah pembangkit

listrik tenaga uap, tenaga air, tenaga surya atau matahari, tenaga gas, dan

masih banyak lagi yang lain. Berikut detail informasinya.

a. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

Pembangkit listrik tenaga air atau yang lebih akrab disebut

dengan PLTA merupakan pembangkit listrik yang memanfaatkan

aliran air untuk menggerakkan turbin pada generatornya.

Pembangkit listrik ini sangat erat kaitannya dengan bendungan. Air

dibendung kemudian dialirkan dan menggerakkan turbin generator

sehingga menghasilkan energi listrik.

b. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Pembangkit Listrik Tenaga Uap alias PLTU adalah

pembangkit listrik yang memanfaatkan uap hasil pemanasan ketel

uap alias boiler untuk menggerakkan turbin pada generator. Jadi

energi utama yang digunakan pada PLTU adalah bahan bakar yang

nantinya digunakan untuk memanaskan air sehingga menimbulkan

uap penggerak turbin generator penghasil listrik.

c. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Pembangkit Listrik Tenaga Surya atau PLTS adalah

pembangkit listrik yang sering digunakan di skala rumahan. Prinsip

kerja dari pembangkit listrik tenaga surya adalah memanfaatkan


panel surya atau solar cell untuk menyimpan energi listrik dari panas

ke dalam baterai. Energi listrik tersebut dapat digunakan sewaktu-

waktu saat dibutuhkan.

d. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)

Pembangkit Listrik Tenaga Gas atau yang juga dikenal dengan

nama PLTG adalah pembangkit listrik listrik yang memanfaatkan

tekanan gas sebagai penggerak turbin generator. Gas yang berada

dalam ruang bakar akan memiliki tekanan tinggi yang mampu

menggerakkan turbin. Pembangkit listrik jenis ini menggunakan

bahan bakar baik cair maupun gas.

e. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi atau PLTP adalah

pembangkit listrik yang memanfaatkan panas uap bumi untuk

menggerakkan turbin. Sebenarnya prinsip kerja dari PLTP sama

seperti PLTU. Hanya saja, uap panas yang dihasilkan langsung dari

bumi. Jadi PLTP banyak ditemukan di pegunungan yang dekat

dengan kawah berapi.

f. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

Pembangkit Listrik Tenaga Diesel atau yang juga biasa disebut

dengan PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan bahan

bakar solar. Biasanya pembangkit listrik jenis ini hanya digunakan

untuk skala rumahan saja. Putaran pada poros diesel dapat

menggerakkan generator sehingga menghasilkan energi listrik.


g. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir alias PLTN merupakan

pembangkit listrik yang bahan bakarnya menggunakan reaksi

pembelahan inti urianium dalam reaktor nuklir. Jadi lebih ramah

lingkungan dibanding dengan menggunakan bahan bakar seperti

batubara, minyak, gas, dan lainnya. Prinsip kerja dari PLTN ini tak

berbeda dari pembangkit listrik konvensional.

h. Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU)

Adalah gabungan antara PLTG dengan PLTU, dimana panas

dari gas buang dari PLTG digunakan untuk menghasilkan uap yang

digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang digunakan

untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery

Steam Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang

berfungsi untuk mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan

bakar dan udara) menjadi energi listrik yang bermanfaat. Pada

dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan penggabungan antara PLTG

dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas

buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG

(Heat Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh

kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar

sudu (baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada

Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan menggerakkan turbin dan

kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi energi listrik.


Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair

(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar

menentukan tingkat efisiensi pembakaran dan prosesnya.

Prinsip Kerja PLTGU       

Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara

dimasukkan kedalam kompresor dengan melalui air filter / penyaring

udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor

tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke

ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Disini, penggunaan

bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara

atau tidak.

Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan

udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan

proses pengabutan dahulu pada burner baru dicampur udara dan

dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan

gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas ini

lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin

menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan

listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui

cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu

tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin

dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk

mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar
yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium,

Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill (ppm).

i. Pembangkit Listrik Mikrohidro

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah

suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air

sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran irigasi, sungai atau air

terjun alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan

jumlah debit air. Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri

dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air. Secara

teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai

sumber energi), turbin dan generator.

Mikrohidro mendapatkan energi dari aliran air yang memiliki

perbedaan ketinggian tertentu. Pada dasarnya, mikrohidro

memanfaatkan energi potensial jatuhan air (head).Semakin tinggi

jatuhan air maka semakin besar energi potensial air yang dapat

diubah menjadi energi listrik. Di samping faktor geografis (tata letak

sungai), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung

aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi. Air dialirkan

melalui sebuah pipa pesat kedalam rumah pembangkit yang pada

umumnya dibagun di bagian tepi sungai untuk menggerakkan turbin

atau kincir air mikrohidro. Energi mekanik yang berasal dari putaran

poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah

generator. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak


terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat

dihasilkan listrik 400 watt. Relatif kecilnya energi yang dihasilkan

mikrohidro dibandingkan dengan PLTA skala besar, berimplikasi

pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang

diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal

tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak

menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit

Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada

besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200

KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem

pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan

jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan.

Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik

tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:

 Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain,

PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.

 Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di

daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah

setempat dengan sedikit latihan.

 Tidak menimbulkan pencemaran.

 Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti irigasi dan

perikanan.
 Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian

hutan sehingga ketersediaan air terjamin.

1) Waduk (reservoir)

Waduk adalah danau yang dibuat untuk membandung sungai

untuk memperoleh air sebanyak mungkin sehingga mencapai

elevasi.

2) Bendungan (dam)

Dam berfungsi menutup aliran sungai – sungai sehingga

terbentuk waduk.Tipe bendungan harus memenuhi syarat topografi,

geologi dan syarat lain seperti bentuk serta model bendungan.

3) Saringan (Sand trap)

Saringan ini dipasang didepan pintu pengambilan air,

berguna untuk menyaring kotoran – kotoran atau sampah yang

terbawa sehingga air menjadi bersih dan tidak mengganggu

operasi mesin PLTMH.

4) Pintu pengambilan air (Intake)

Pintu Pengambilan Air adalah pintu yang dipasang diujung

pipa dan hanya digunakan saat pipa pesat dikosongkan untuk

melaksanakn  pembersihan pipa atau perbaikan.

5) Pipa pesat (penstok)

Fungsinya untuk mengalirkan air dari saluran pnghantar atau

kolam tando menuju turbin. Pipa pesat mempunyai posisi

kemiringan yang tajam dengan maksud agar diperoleh kecepatan


dan tekanan air yang tinggi untuk memutar turbin. Konstruksinya

harus diperhitungkan agar dapat menerima tekanan besar yang

timbul termasuk tekanan dari pukulan air.

6) Katub utama (main value atau inlet value)

Katub utama dipasang didepan turbin berfungsi untuk

membuka aliran air, Menstart turbin atau menutup aliran

(menghentikan turbin). Katup utama ditutup saat perbaikan turbin

atau perbaikan mesin dalam rumah pembangkit. Pengaturan

tekanan air pada katup utama digunakan pompa hidrolik.

7) Power House

Gedung Sentral merupakan tempat instalasi turbin

air,generator, peralatan Bantu, ruang pemasangan, ruang

pemeliharaan dan ruang control.

Beberapa instalasi PLTMH dalam rumah pembangkit adalah :

1) Turbin, merupakan salah satu bagian penting dalam PLTMH yang

menerima energi potensial air dan mengubahnya menjadi putaran

(energi mekanis). Putaran turbin dihubungkan dengan generator

untuk menghasilkan listrik. 

2) Generator, generator yang digunakan adalah generator pembangkit

listrik AC. Untuk memilih kemampuan generator dalam

menghasilkan energi listrik disesuaikan dengan perhitungan daya

dari data hasil survei. Kemampuan generator dalam menghasilkan


listrik biasanya dinyatakan dalam Volt Ampere (VA) atau dalam

Kilo Volt Ampere (kVA).

3) Penghubung turbin dengan generator, penghubung turbin dengan

generator atau sistem transmisi energi mekanik ini dapat digunakan

sabuk atau puli, roda gerigi atau dihubungkan langsung pada

porosnya.

4) Sabuk atau puli digunakan jika putaran per menit (rpm) turbin

belum memenuhi putaran rotor pada generator, jadi puli berfungsi

untuk menurunkan atau menaikan rpm motor generator.

5) Roda gerigi mempunyai sifat yang sama dengan puli

6) Penghubung langsung pada poros turbin dan generator, jika putaran

turbin sudah lama dengan putaran rotor pada generator.

 Perhitungan Teknis

Potensi daya mikrohidro dapat dihitung dengan persamaan daya:

(P) = 9.8 x Q x Hn x ŋ;

di mana:  

P   = Daya (kW)

Q   = debit aliran (m/s)

Hn = Head net (m)

9.8 = konstanta gravitasi

ŋ   = efisiensi keseluruhan.
Misalnya, diketahui data di suatu lokasi adalah sebagai berikut:

Q = 300 m3/s2,  Hn = 12 m dan h = 0.5. Maka,besarnya potensi daya

(P) adalah:

P = 9.8 x  Q x Hn x h 

= 9.8 x 300 x 12 x 0.5

= 17 640 W

= 17.64 kW

E. Dampak Penggunaan Sumber Energi Terhadap Lingkungan

1. Dampak Terhadap Udara dan Iklim

a. Selain menghasilkan nergy, pembakaran sumber nergy fosil

(misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara

lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NO2),dan sulfur

dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam,

smog dan pemanasan global).

b. Emisi NO2 (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NO2 ke udara. Di

udara, setengah dari konsentrasi NO2 berasal dari kegiatan manusia

(misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan

transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan

mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NO2

tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat

menyebabkan terjadinya hujan asam.


c. Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang

berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam.

Seperti kadar NO2di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga

berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat

membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan

asam.

d. Emisi gas NO2 dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di

awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4)

yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air

hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang

merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”.

Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai)

menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah

akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan,

hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di

dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan

rusaknya bangunan (karat, lapuk).

e. Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya

kadar gas NO2, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh

kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan

batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam

memandang.
f. Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida

(CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah

kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah

kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari

(radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu

atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan

iklim dan kenaikan permukaan air laut.

g. Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal,

antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari

gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah

kaca yang menyebabkan pemasanan global.

h. Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi,

juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi.

Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon

dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah

karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton

sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton

 Dampak Terhadap Perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan

pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker

minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke

laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada

dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.


 Dampak Terhadap Tanah

Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui,

misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan

lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit

Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu

diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga

bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan

tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama

waktu tertentu.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

 Sumber energi adalah yang dapat menghasilkan energi.

 Penggunaan sumber energi secara umum atau berdasarkan ketersediaannya

baik itu energi terbarukan maupun tidak terbarukan yaitu:

1. Penggunaan Energi untuk Keperluan Industri

2. Penggunaan Energi untuk Keperluan Rumah Tangga

3. Penggunaan Energi untuk Keperluan Transportasi

4. Penggunaan Energi untuk Keperluan Komersial

 Solusi untuk menghadapi keterbatasan energi yaitu dengan cara

penghematan energi dan pemanfaatan sumber energi terbarukan sebagai

sumber energi alternatif.

B. Saran

 Sebagai makhluk hidup yang membutuhkan energi kita harus peduli akan

keterbatasan energi dan memanfaatkannya sesuai dengan kebutuhan.

 Kita harus mengetahui apa saja yang tepat untuk penggunaan energi serta

mencari solusi yang tepat mengenai keterbatasan energi.

Anda mungkin juga menyukai