Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PERKEMBANGAN TERKINI ENERGI TERBARUKAN

TUGAS
MATA KULIAH ENERGI TERBARUKAN

Rizal Dhiya’Ulhaq Walupi


NIM. 195060200111062

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
MALANG
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulis dapat mengerjakan laporan ini dengan lancar. Serta Shalawat dan Salam kepada
Nabi Muhammad SAW yang merupakan sosok teladan bagi seluruh umat manusia. Laporan
ini merupakan dokumentasi dari berbagai sumber sebagai tugas dari perkuliahan yang sedang
dilaksanakan.

Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang dapat membantu
perkembangan topik yang terkait dengan laporan ini maupun bagi penulis sendiri secara
pribadi. Penulis mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan bagi
perkembangan keilmuan Teknik Mesin Universitas Brawijaya maupun masyarakat.

Malang, 13 Februari 2022

Rizal Dhiya’Ulhaq Walupi

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ......................................................................................................................... i


Daftar Isi ...................................................................................................................................ii
Daftar Gambar ....................................................................................................................... iii
BAB 1 Pendahuluan .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Energi Terbarukan................................................................................................................. 1
1.3 Perbedaan Energi Terbarukan dan Energi Alternatif ............................................................. 2
BAB 2 Perkembangan Terkini Energi Terbarukan........................................................... 3
2.1 Tahapan dalam Perkembangan Teknologi Energi Terbarukan .............................................. 3
2.2 Energi Surya ......................................................................................................................... 3
2.3 Energi Angin ......................................................................................................................... 6
2.4 Biomassa ............................................................................................................................... 7
2.5 Geothermal............................................................................................................................ 8
2.6 Hydropower .......................................................................................................................... 9
2.7 Ocean Energy (Tidal, Quantum Mechanics, Nano Technology) ......................................... 11
BAB 3 Kesimpulan .............................................................................................................. 12
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 13

ii
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Panel Solar Thermal ............................................................................................... 4
Gambar 2.2 Panel PV................................................................................................................. 4
Gambar 2.3 Sel, Modul, dan Array ............................................................................................ 4
Gambar 2.4 Efek fotovoltaik...................................................................................................... 5
Gambar 2.5 Perkembangan Penelitian Sel Surya ...................................................................... 5
Gambar 2.6 Turbin Angin Sumbu Vertikal ............................................................................... 6
Gambar 2.7 Turbin Angin Sumbu Horizontal ........................................................................... 7
Gambar 2.8 Biomassa ................................................................................................................ 8
Gambar 2.9 Geothermal Power Plant ........................................................................................ 9
Gambar 2.10 Klasifikasi Hydropower ..................................................................................... 10
Gambar 2.11 Mikrohidro ......................................................................................................... 10
Gambar 2.12 Tidal Power ........................................................................................................ 11

iii
BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Energi merupakan kebutuhan dasar manusia, yang terus meningkat sejalan dengantingkat
kehidupannya. Bahan bakar minyak/energi fosil merupakan salah satu sumberenergi yang bersifat tak
terbarukan (non renewable energy sources) yang selama inimerupakan andalan untuk memenuhi
kebutuhan energi di seluruh sektor kegiatan.Kekayaan sumber daya energi di Indonesia, yaitu tenaga
air (Hydropower), panas bumi, gas bumi, batubara, gambut, biomassa, biogas, angin, energi laut,
matahari dan lainnya dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif, menggantikan ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak, yang semakin terbatas baik jumlah dan cadangannya. Bahan bakar
minyak memegang posisi yang sangat dominan dalam pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri.
Harus disadari saat ini Indonesia telah mengimpor minyak mentah maupun bahan bakar minyak untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Krisis energi yang melanda dunia berdampak, tingginya harga minyak
mentah dunia berpengaruh langsung terhadap kegiatan perekonomian. Kekayaan sumber daya energi,
khususnya sumber energi baru dan terbarukan yang kita miliki, perlu dipikirkan untuk dimanfaatkan
sebagai energi alternatif, menggantikan dan mengurangi peran bahan bakar minyak dalam konsumsi
energi.

1.2 Energi Terbarukan

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber yang tidak dapat habis. Sumber
energi ini antara lain adalah energi surya, angin, potensial air, ombak, biomassa, dan juga panas
bumi. Sebagian besar sumber energi terbarukan berasal dari turunan energi matahari, kecuali
energi geothermal yang berasal dari dalam bumi. Energi surya berasal langsung dari energi
thermal matahari. Sumber energi seperti angin, hydropower, ombak, dan juga pasang surut air
laut adalah hasil dari adanya energi surya. Angin dihasilkan dari diferensiasi pemanasan
permukaan bumi, angin akan menghasilkan ombak. Pasang surut air laut adalah hasil dari
tarikan gravitasi bulan dan juga matahari di bumi. Biomassa sendiri sebenarnya adalah energi
kimia yang disimpan tumbuhan sebagai hasil dari konversi energi surya melalui proses
fotosintesis.

1
1.3 Perbedaan Energi Terbarukan dan Energi Alternatif

Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber yang tidak dapat habis. Sumber
energi ini antara lain adalah energi surya, angin, potensial air, ombak, biomassa, dan juga panas
bumi. Sedangkan, energi alternatif adalah energi yang tidak diturunkan dari bahan bakar fossil
yang tidak dapat diperbarui. Energi alternatif diantaranya adalah energi nuklir dan hydrogen.
Baik energi terbarukan maupun energi alternatif saat ini sedang terus dikembangkan.

2
BAB 2 Perkembangan Terkini Energi Terbarukan

2.1 Tahapan dalam Perkembangan Teknologi Energi Terbarukan

Perkembangan teknologi energi terbarukan memiliki beberapa tahapan. Tahap awal


perkembangan adalah tahapan konseptual. Pada tahap ini , inovasi dari ide teknologi
diasumsikan. Kemudian dilakukan tahapan penelitian dimana dalam tahap ini dilakukan
pembuktian dari konsep tersebut melalui kegiatan riset penelitian. Pada tahap ini akan dibuat
model aktual dari alat yang biasanya dibuat dalam skala kecil yang kemudian berangsur pada
skala besar sampai dapat beroperasi penuh. Tahap ketiga adalah revisi desain. Dalam tahap ini
desain akan disesuaikan sampai siap untuk masuk pasar dan juga dilakukan uji performa untuk
mendapatkan performa paling optimumnya. Tahap terakhir adalah penetrasi pasar. Dalam
tahap ini termasuk didalamnya adalah pengembangan secara komersial atau skala besar
sehingga teknologi dapat digunakan oleh banyak masyarakat luas.

Kebanyakan teknologi terbarukan sudah mencapai tahap perkembangan penetrasi pasar.


Namun banyak juga energi yang masih dalam tahap konsep. Segala bentuk tahapan energi
terbarukan saat ini sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi global.

2.2 Energi Surya

Energi surya adalah energi yang berupa sinar dan panas dari matahari. Sinar matahari
dapat dimanfaatkan dengan menggunakan panel fotovoltaik (PV). Panel ini akan
memanfaatkan photon untuk menstimulasi pergerakan electron didalam panel. Sedangkan
panas matahari dapat dimanfaatkan menggunakan panel penyerap panas (Solar thermal
energy). Teknologi panel solar ternal berbeda dengan panel pv.

Sel surya merupakan jenis komponen semikonduktor yang dapat merubah radiasi surya
menjadi listrik dengan menggunakan efek fotovoltaik. Gabungan dari beberapa sel surya
membentuk suatu modul/panel surya. Rangkaian beberapa modul / panel surya akan
membentuk array surya.

3
Gambar 2.1 Panel Solar Thermal

Gambar 2.2 Panel PV

Gambar 2.3 Sel, Modul, dan Array


Sinar matahari yang terdiri dari photon- photon, jika menimpa permukaaan bahan solar
sel (absorber), akan diserap, dipantulkan atau dilewatkan begitu dan hanya foton dengan level
energi tertentu yang akan membebaskan elektron dari ikatan atomnya, sehingga mengalirlah
arus listrik.

4
Gambar 2.4 Efek fotovoltaik
Panel fotovoltaik dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu panel
monocrystalline, panel polycrystalline, dan juga thin film. Panel monocrystalline memiliki
efisiensi sebesar 15-20%. Panel polycrystalline memiliki efisiensi 13-18%. Panel ini
mencampur silicon dengan material lain. Thin film memiliki efisiensi sebesar 10%. Panel ini
mencampur silicon dengan material lain yang sangat tipis. Panel ini adalah panel yang paling
ramah lingkungan

Perkembangan teknologi panel surya saat ini berfokus pada peningkatan efisiensi dan
riset material yang lebih ramah lingkungan. Gambar dibawah ini menunjukkan perkembangan
teknologi panel surya dari tahun 1976 sampai 2020.

Gambar 2.5 Perkembangan Penelitian Sel Surya


Grafik diatas dikutip dari NREL, yaitu badan penilitian energi terbarukan amerika
serikat. Dari grafik dapat terlihat bahwa efisiensi sel surya tertinggi sudah dapat mencapai
angka 46%. Peningkatan efisiensi dapat dilakukan dengan menemukan kombinasi junction
baru, campuran material silikon, dan teknologi manufaktur yang lebih canggih.
5
2.3 Energi Angin

Energi angin dapat dimanfaatkan menggunakan teknologi turbin angin. Turbin angin
akan mengkonversi energi kinetic angin menjadi energi listrik. Energi angin merupakan
sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan.

Turbin angin merupakan elemen utama dari sebuah pembangkit listrik tenaga angin.
Sudu (blade) pada turbin akan digerakkan oleh angin, yang kemudian menggerakkan generator
untuk menghasilkan listrik. Berdasarkan letak porosnya, turbin angin dibagi menjadi
Horizontal Axis Wind Turbine dan Vertical Axis Wind Turbine.

Turbin angin sumbu horizontal adalah turbin angin yang memiliki poros rotor utama
dipasang horizontal terhadap sumbu. Kapasitas dari sebuah turbin angin sumbu horizontal,
dewasa ini berada di kisaran 1,5 – 5 MW (MegaWatt). Contohnya di Indonesia pada PLTbayu
Sidrap, memiliki kapasitas total sebesar 75 MW teridiri dari 30 turbin, dengan masing-masing
turbin berkapasitas 2,5 MW.

Turbin angin sumbu vertikal memiliki poros atau sumbu rotor utama yang disusun tegak
lurus. Turbin angin jenis ini mampu untuk memanfaatkan angin dari berbagai arah. Generator
dan sistem transmisi dapat diletakkan di tanah.

Gambar 2.6 Turbin Angin Sumbu Vertikal

6
Gambar 2.7 Turbin Angin Sumbu Horizontal
Turbin angin bisa dipasang onshore maupun offshore. Ukuran blade turbin angin offshore
dapat lebih besar karena bebas dari hambatan ketersediaan kontur tanah. Pemanfaatan turbin
angin dapat dikombinasikan dengan ladang panel surya sebagai sumber energi hybrid.
Perkembangan turbin angin saat ini berfokus pada material blade, bentuk airfoil, dan juga
teknologi generator listrik.

2.4 Biomassa

Biomassa merupakan istilah yang mengacu pada semua senyawa organik. Energi
biomassa dapat berasal dari pertanian, peternakan, hutan, alga, dan juga sampah organik.
Biomassa merupakan salah satu bahan baku dalam produksi bioenergi. Sumber biomassa yang
digunakan pada bioenergi berasal dari sampah kota. Biomassa menghasil energi primer yang
berbentuk cair sebagai bahan bakar nabati. Pada bentuk gas, biomassa digunakan sebagai
biogas, sedangkan dalam bentuk padat biomassa dimanfaatkan sebagai biobriket. Ketiga energi
primer ini dimanfaatkan sebagai bahan bakar untuk sarana transportasi atau industri. Selain itu,
energi primer ini dapat diubah lagi menjadi energi sekunder yaitu energi listrik berbahan bakar
nabati. Penggunaan biomassa untuk menghasilkan produk bioenergi tidak memerlukan proses
khusus dan dapat langsung digunakan sebagai energi primer. Konversi biomassa menjadi
energi dapat melalui proses termokimia, biokimia, atau ekstraksi biji yang berminyak. Pada
konversi biomassa dengan alur termokimia, biomassa mengalami proses pembakaran,
gasifikasi, pirolisis, torefaksi dan hidrotermal. Biomassa dari limbah peternakan biasanya dapat
dimanfaatkan menjadi biogas dengan membentuk methana. Metana sendiri nantinya dapat
dimanfaatkan langsung menjadi bahan bakar. Biomassa dari sampah dapat dikonversi menjadi

7
energi listrik melalui PLTSa. Sampah akan menjadi bahan bakar untuk memanaskan air dan
membentuk uap untuk memutar turbin. Energi biomassa yang dimanfaatkan untuk kebutuhan
bahan bakar pambangkit listrik tenaga uap tentunya memiliki efek buruk reaksi pembakaran
berupa adanya peluang muncul terbentuknya gas rumah kaca yang bahaya bagi lingkungan.
Perkembangan energi biomassa sangat luas sesuai dengan klasifikasinya yaitu berupa
perkembangan dalam bidang biogas, solid biofuels, liquid biofuels, dan energy crops. Energy
crops adalah tanaman khusus yang secara spesifik ditujukan untuk menghasilkan biomassa.
Tanaman tersebut seperti jagung dan tebu yang dapat dimanfaatkan untuk membentuk etanol.

Gambar 2.8 Biomassa

2.5 Geothermal

Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Temperatur di bawah permukaan bumi bertambah seiring bertambahnya kedalaman dengan
temperatur gradien panas bumi rata-rata 25 °C/km. Suhu di pusat bumi belum dapat ditentukan
dengan pasti, namun diperkirakan memiliki suhu antara 4.400 - 6.000 °C. Menurut Pasal 1 UU
No.27 tahun 2003 tentang Panas Bumi: "Panas Bumi adalah sumber energi panas yang
terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya
yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan
untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan."

Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik
di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. Pengembangan
dan penyempurnaan dalam teknologi pengeboran dan ekstraksi telah memperluas jangkauan
pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi dari lempeng tektonik terdekat. Efisiensi
termal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi cenderung rendah karena fluida panas bumi
berada pada temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan uap atau air mendidih.

8
Berdasarkan hukum termodinamika, rendahnya temperatur membatasi efisiensi dari mesin
kalor dalam mengambil energi selama menghasilkan listrik.

Perkembangan teknologi konversi geothermal saat ini terletak pada kemampuan survey
lokasi plant dan prediksi ketersediaan panas bumi di tempat terkait. Keberadaan tanaman,
algae, atau hewan tertentu bisa menjadi indikator adanya panas bumi yang tersedia. Teknologi
pemindaian bawah tanah, pengeboran, dan ekstraksi juga menjadi salah satu poin penting
dalam perkembangan teknologi energi panas bumi.

Gambar 2.9 Geothermal Power Plant

2.6 Hydropower

Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air. Energi potensial dan kinetic air dapat
dikonversikan menjadi energi listrik. Tenaga air yang memanfaatkan gerakan air biasanya
didapat dari sungai yang dibendung. Pada bagian bawah dam tersebut terdapat lubang-lubang
saluran air. Pada lubang-lubang tersebut terdapat turbin yang berfungsi mengubah energi
kinetik dari gerakan air menjadi energi mekanik yang dapat menggerakan generator listrik.
Energi listrik yang berasal dari energi kinetik air disebut "hydroelectric". Hydroelectric ini
menyumbang sekitar 715.000 MW atau sekitar 19% kebutuhan listrik dunia. bahkan di Kanada,
61% dari kebutuhan listrik negara berasal dari Hydroelectric.

Hydropower dapat diklasifikasikan berdasarkan output dayanya sesuai dengan tabel


berikut

9
Gambar 2.10 Klasifikasi Hydropower
Pembangkit energi air skala mikro atau pembangkit tenaga mikrohidro semakin populer
sebagai alternatif sumber energi, terutama di wilayah yang terpencil. Sistem pembangkit tenaga
mikrohidro dapat dipasang di sungai kecil dan tidak memerlukan dam yang besar sehingga
dampaknya terhadap lingkungan sangat kecil.

Pembangkit tenaga mikrohidro dapat digunakan langsung sebagai penggerak mesin atau
digunakan untuk menggerakan generator listrik. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga
mikrohidro biasa disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, disingkat PLTMH.
Daya yang dibangkitkan anatara 5 kW sampai dengan 100 kW

Gambar 2.11 Mikrohidro

10
2.7 Ocean Energy (Tidal, Quantum Mechanics, Nano Technology)

Laut adalah sumber potensial ekonomi dan energi, namun belum termanfaatkan dengan
maksimal. Di sisi lain, kebutuhan listrik Indonesia pada tahun 2045 akan melampaui satu
terawat. Sumber energi konvensional sangat terbatas dan cenderung berkurang terlebih lagi
perubahan iklim akan semakin membatasi pembangkitan listrik konvensional. Energi dari laut
antara lain dari ombak, pasang surut, dan juga ocean termal. Energi ombak dan pasang surut
memiliki kemiripan dalam keteknisan aplikasi konversi energinya, yaitu dengan dibentuk
penghalang disalah satu sisi sehingga air laut yang tertahan memiliki energi potensial dan
kinetic untuk memutar turbin. Pemanfaatan laut sebagai energi terbarukan tidak terbatas pada
itu saja. Penelitian terkini menunjukkan bahwa dengan kombinasi mekanika kuantum dan
teknologi nano pemanfaatan air laut sebagai sumber hydrogen menunjukkan peningkatan yang
cukup signifikan.

Gambar 2.12 Tidal Power

11
BAB 3 Kesimpulan

3.1 Kesimpulan

1. Sebagai wilayah yang dilalui garis khatulistiwa, Indonesia menerima radiasi yang
cenderung tegak lurus disbanding wilayah lain dimuka bumi. Sehingga memberikan
kontribusi dalam pemanfaatan energi surya.
2. Perkembangan energi terbarukan memiliki beberapa tahap yang mana setiap tahapnya
sangat penting agar realisasi ide sampai pemasaran dan pengaplikasian dapat
terlaksana.
3. Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari sumber yang tidak dapat habis.
Sumber energi ini antara lain adalah energi surya, angin, potensial air, ombak,
biomassa, dan juga panas bumi. Sedangkan, energi alternatif adalah energi yang tidak
diturunkan dari bahan bakar fossil yang tidak dapat diperbarui. Seperti energi nuklir.
4. Kebutuhan energi secara global menunjukkan peningkatan setiap tahunnya sedangkan
ketersediaan energi konvensional mulai menurun secara drastis. Keberadaan energi
alternatif dan terbarukan menjadi tulang punggung pengadaan ketersediaan energi
global.
5. Mekanika kuantum dan teknologi nano dapat menjadi jembatan baru perkembangan
teknologi energi terbarukan terkini.

12
Daftar Pustaka
[1] Khaliq, I. 2015. Pemanfaatan Energi Alternatif sebagai Energi Terbarukan untuk Mendukung
Substitusi BBM. Jurnal IPTEK. ISSN: 1411-7010. E-ISSN: 2477-507X. Vol.19 No. 2.
[2] Smith, Z. A. and Taylor, K. D. 2008. Renewable and Alternative Energy Resources.
Contemporary World Issues. ISBN: 978-1-59884-090-2.
[3] Herbertt G.M., et al. 2007. A Review of Wind Energy Technologies. Renewable and
Sustainable Energy Reviews. doi:10.1016/j.rser.2005.08.004.
[4] Melikoglu, M. 2018. Current status and future of ocean energy sources: A global
review. Ocean Engineering, 148, 563-573.
[5] Hammar, L., Ehnberg, J., Mavume, A., Cuamba, B. C., & Molander, S. 2012. Renewable
ocean energy in the Western Indian Ocean. Renewable and Sustainable Energy
Reviews, 16(7), 4938-4950.
[6] Stober, I., & Bucher, K. 2013. Geothermal energy. Germany: Springer-Verlag Berlin
Heidelberg. doi, 10, 978-3.
[7] Moran, E. F., Lopez, M. C., Moore, N., Müller, N., & Hyndman, D. W. 2018. Sustainable
hydropower in the 21st century. Proceedings of the National Academy of Sciences, 115(47),
11891-11898.
[8] Kuriqi, A., Pinheiro, A. N., Sordo-Ward, A., Bejarano, M. D., & Garrote, L. 2021. Ecological
impacts of run-of-river hydropower plants—Current status and future prospects on the brink of
energy transition. Renewable and Sustainable Energy Reviews, 142, 110833.
[9] Hsu, T. A. 2018. Pretreatment of biomass. Handbook on bioethanol, 179-212.
[10]Malico, I., Pereira, R. N., Gonçalves, A. C., & Sousa, A. M. 2019. Current status and future
perspectives for energy production from solid biomass in the European industry. Renewable
and Sustainable Energy Reviews, 112, 960-977.
[11]Asmaranto, R., Sugiarto, S., Widhiyanuriyawan, D., & Purnomo, M. 2020. Penguatan wilayah
binaan mandiri energi melalui peningkatan kapasitas mikrohidro di Daerah Terpencil. Jurnal
Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering, 11(1), 18-25.
[12]Waluyo, B., Wardana, I. N. G., Yuliati, L., Sasongko, M. N., & Setiyo, M. 2019. The role of
ethanol as cosolvent on the separated gasoline methanol blend. In IOP Conference Series:
Materials Science and Engineering (Vol. 674, No. 1, p. 012005). IOP Publishing.
[13]Utomo, S. B., Widodo, A. S., & Wardana, I. N. G. 2019. The role of mineral sea water bonding
process with graphite-aluminum Electrodes as Electric Generator. The Scientific World
Journal, 2019.
[14]Wardana, I. N. G. (2021). TEKNOLOGI NANO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK DAN
HIDROGEN HIJAU DARI AIR LAUT. ALE Proceeding, 4.

13

Anda mungkin juga menyukai