Disusun Oleh:
T.P 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan inayah-nya kepada kita semua sehingga kita masih dapat di berikan
kesempatan untuk melaksanakan kewajiban kita dalam menuntut ilmu serta
menyelesaikan dengan sebaik mungkin.
Selawat serta salam kepada junjungan nabi besar Nabi Muhammad SAW
yang telah membimbing kita semua dari alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang benderang dengan kata lain minazzulumatiilannur.
Hanya kepada Allah SWT penyusun memohon ampunan dan rahmat -Nya
semoga makalah ini dapat bermampaat khususnya bagi penyusun sendiri dan bagi
pembaca pada umumnya ,AamiinYaRobbal’Alamin.
[Penyusun]
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………..... 1
A. Latar belakang………………………………………………………….. 1
B. Rumusan masalah…………………………………………………….... 2
C. Tujuan…………………………………………………………………… 3
BAB IIPEMBAHASAN………………………………………………………... 3
A. Kesimpulan……………………………………………………………... 8
B. Saran……………………………………………………………………. 8
DAFTAR FUSTAKA………………………………………………………….... 9
BAB I
iii
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. RumusanMasalah
1. Apa yang dimaksud denganenergi
iv
2. Apapenyebabpermasalahanenergi
3. Bagaimanamengatasipermasalahanenergi
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan energi
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya permasalahan energi
3. Untuk mengetahui bagaiman cara mengatasi permasalahan energi
BAB II
v
PEMBAHASAN
vi
kemudian dapat membebani sumber daya air dan oksigen kita dengan
menyebabkan polusi.
Model konsumsi saat ini sebagian besar bergantung pada sumber
daya yang dapat dikonsumsi dan terbatas seperti batu bara, minyak,
dan gas alam, dan ini semakin dekat untuk habis. Menurut proyeksi
saat ini, cadangan minyak cukup untuk 40-60 tahun, minyak
konvensional sekitar 60 tahun, dan cadangan batu bara sekitar 2 abad.
2. Over Populasi
Penyebab lain dari krisis adalah peningkatan yang stabil dalam
populasi dunia dan permintaannya akan energi.
Permintaan energi akan diperkuat oleh ledakan demografis dan
ekonomi di daerah-daerah yang sedang berkembang. Diperkirakan
bahwa populasi dunia akan mencapai hampir 10 miliar orang pada
tahun 2050. Menurut Badan Energi Internasional (IEA), permintaan
energi global dapat meningkat lebih dari 50% pada tahun 2030 tanpa
adanya kebijakan publik di bidang ini.
3. Pemborosan Energi
Pentingnya menghemat energi cukup sering diremehkan.
Pemborosan energi menggambarkan pemborosan sumber energi,
khususnya bahan bakar dan listrik. Akibatnya, pengurangan limbah
menjadi sumber penghematan energi yang sangat besar, yang
membutuhkan tindakan baik pada tingkat individu maupun kolektif.
4. Pilihan Energi Terbarukan yang Belum Dijelajahi atau Kurang
Dimanfaatkan
Energi terbarukan masih tetap tidak digunakan atau kurang
dimanfaatkan di sebagian besar negara. Sebagian besar energi berasal
dari sumber yang tidak terbarukan seperti batu bara. Ini berarti ada
cukup banyak ruang untuk perbaikan di area ini.
Jika kita tidak fokus serius pada energi terbarukan, masalah krisis
energi dunia tidak dapat diselesaikan. Sumber energi terbarukan
dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan juga
membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
vii
5. Infrastruktur yang Buruk
Penuaan infrastruktur peralatan pembangkit listrik dapat menjadi
alasan lain akan krisis energi global. Beberapa negara menggunakan
peralatan usang yang membatasi produksi energi yang efisien dan
efektif.
Meskipun pembaruan infrastruktur membutuhkan banyak biaya
dan menggunakan sejumlah besar sumber daya tambahan, namun hal
tersebut dapat menciptakan standar kinerja tinggi dan membantu
mencegah krisis energi.
6. Keterlambatan dalam Commissioning Pembangkit Listrik
Penundaan yang signifikan dalam commissioning (uji coba)
pembangkit listrik baru dapat mengisi kesenjangan antara permintaan
dan pasokan energi. Hasilnya, sistem berada di bawah tekanan besar
untuk memenuhi permintaan listrik sehari-hari. Ketika pasokan tidak
sesuai dengan permintaan, hal tersebut dapat mengakibatkan
pelepasan beban, bahkan pemadaman sistem.
7. Sistem Distribusi yang Buruk
Pemadaman listrik atau gangguan saluran dan gangguan pasokan
adalah akibat dari sistem distribusi yang buruk. Gangguan ini juga
menyebabkan pasokan menjadi lebih mahal.
8. Kecelakaan Besar dan Bencana Alam
Kecelakaan-kecelakaan besar seperti patahan atau putusnya jalur
utama, dan bencana alam seperti kekeringan, banjir, angin topan,
letusan gunung berapi, dan gempa bumi menyebabkan terhentinya
pasokan energi.
9. Perang
Perang antar negara juga dapat menghambat pasokan energi,
terutama jika terjadi di negara-negara Timur Tengah seperti Arab
Saudi, Irak, Iran, Kuwait, UEA, atau Qatar sebagai pemasok energi
utama atau minyak. Hal ini menyebabkan kenaikan harga minyak dan
kelangkaan global yang pada gilirannya memiliki efek riak yang
menyebabkan masalah bagi konsumen energi.
viii
10. Faktor Lain-lain
Kenaikan pajak, pemogokan, peristiwa politik, musim panas yang
parah atau musim dingin yang dingin dapat menyebabkan
peningkatan permintaan energi secara tiba-tiba dan dapat
menghambat pasokan.
C. Cara Mengatasi permasalahan Energi
Meskipun krisis energi telah terjadi saat ini, namun ada beberapa hal
yang bisa dilakukan untuk mencegah semakin memburuknya krisis
tersebut. Berikut cara mengatasi krisis energi:
1. Berpindah ke Sumber Daya Terbarukan
Solusi terbaik yang memungkinkan adalah mengurangi
ketergantungan dunia pada sumber daya tak terbarukan dan
meningkatkan upaya konservasi secara keseluruhan. Sebagian
besar zaman industri diciptakan dengan menggunakan bahan bakar
fosil, tetapi ada juga teknologi yang dikenal dan teruji dengan baik
yang menggunakan energi terbarukan seperti energi air, energi
matahari, dan energi angin.
Salah satu kekhawatiran dunia adalah akan kehabisan gas
atau minyak. Namun, kekhawatiran yang lebih besar sebenarnya
adalah penggunaan batubara akan terus mencemari atmosfer dan
menghancurkan sumber daya alam lainnya dalam proses
penambangan batubara. Jadi, penting untuk berpindah pada energi
terbarukan sebagai sumber energi pengganti batu bara.
2. Tingkatkan Fokus pada Teknologi Penyimpanan
Bekerja secara paralel dalam gerakan menuju penggunaan
sumber terbarukan yang lebih luas perlu adanya upaya kolektif
dalam meningkatkan dan meningkatkan teknologi penyimpanan.
Seperti baterai atau penyimpanan energi hidro yang dipompa dan
lebih mudah diakses serta hemat biaya.
Meningkatkan ketersediaan, keefektifan, dan biayanya akan
mendukung langkah menuju sumber terbarukan dan membuatnya
lebih mudah diakses, lebih andal, dan pada akhirnya lebih efektif.
ix
3. Meningkatkan Inisiatif Efisiensi Energi
Kesadaran untuk menggunakan energi secara efisien perlu
ditingkatkan. Beberapa hal sederhana yang dapat membantu untuk
menghemat energi antara lain mematikan kipas dan lampu saat
tidak digunakan, berhati-hati saat menggunakan peralatan,
membatasi penggunaan pemanas dan pendingin, berjalan kaki, dan
kegiatan kecil tapi berdampak besar lainnya.
4. Lakukan Audit Energi
Audit energi adalah proses yang membantu untuk
mengidentifikasi area di mana rumah atau kantor kehilangan energi
dan langkah apa yang dapat diambil untuk meningkatkan efisiensi
energi.
Audit energi dan secara umum lebih memperhatikan
penggunaan energi dapat membantu mengurangi jejak karbon,
menghemat energi dan uang, dan membantu mencegah dampak
lebih lanjut pada krisis energi.
5. Bersama Peduli terhadap Perubahan Iklim
Baik negara maju maupun negara berkembang harus
memiliki kepedulian yang sama tentang perubahan iklim. Mereka
harus fokus pada pengurangan emisi gas rumah kaca melalui
mekanisme lintas batas yang efektif.
Dengan pertumbuhan populasi saat ini dan konsumsi
sumber daya yang berlebihan, konsekuensi dari pemanasan global
dan perubahan iklim tidak dapat dikesampingkan. Baik negara
maju maupun berkembang harus fokus pada pengurangan emisi
untuk mengurangi separuh emisi mereka dari tingkat saat ini pada
tahun 2050.
x
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia untuk
menjalankan kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa decade terakhir, isu
energy telah menjadi perhatian utama di tingkat global.
Permasalahan energy meliputi keterbatasan sumberdaya, polusi,
dan dampak negative terhadap lingkungan. Energi merupakan salah satu
kebutuhan dasar manusia. Listrik, BBM, gas, merupakan beberapa jenis
energi yang sangat lekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Negara
berkewajiban untuk menjamin ketahanan energy domestic dan memastikan
akses setiap warga Negara akan energi. Krisis energi di berbagai belahan
Eropa di tahun 2021 mengajarkan pentingnya mencari kebijakan yang
tepat dalam menjamin ketersediaan energi. Indonesia merupakan negara
yang kaya atas sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai sumber
energi. Pengelolaan energy merupakan isu mendesak untuk diselesaikan.
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan semoga bermanfa’at
bagi pembaca pada umumnya dan pada kami khususnya. Dan tentunya
makalah ini tidak lepas dari kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat kami butuhkan, guna memperbaiki pembuatan
makalah selanjutnya.
xi
DAFTAR PUSTAKA
xii
xiii