Anda di halaman 1dari 6

JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO.

XX (XXX 20XX)

Available online at JKTE Website : http://journal.uta45jakarta.ac.id/index.php/JKTE

JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO


EISSN : 2502-8464

PERANCANGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA UNTUK


SUMBER LISTRIK KANDANG HEWAN TERNAK
Muhammad Dwi Prasetyo1, R Muhammad Revian Fachiza Sahidal 2 Rivaldi Julian Saputra3
1
Teknik Elektro, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361, Indonesia
2
Teknik Elektro, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361, Indonesia
2
Teknik Elektro, Universitas Singaperbangsa Karawang, Jl. HS.Ronggo Waluyo, Puseurjaya, Telukjambe Timur, Karawang, Jawa Barat 41361, Indonesia

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Ada beberapa energi atau daya yang digunakan untuk melakukan berbagai prses kegiatan yang
Received: February 00, 00 bersumber dari alam sebagai energi alternatif yang bersih, tidak berpolusi, aman dan persediaannya tidak
Revised: March 00, 00 terbatas yang dikenal denga energi terbarukan. Di Indonesia yang terletak di daerah tropis ini sebenarnya
Available online: April 00, 00 memiliki suatu keuntungan cukup besar yaitu menerima sinar matahari yang berkesinambungan
sepanjang tahun. Dalam penelitian ini akan membuat desain dan alat hasil rancangan sistem
pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 30 WP pada skala rumah tangga. Dengan tujuan
CORRESPONDENCE perancangan dan penelitian ini untuk membuat PLTS secara real serta menghitung karakteristik PLTS
dengan menggunakan Solar Cell 30 WP dan juga dapat menghitung daya maksimal yang dihasilkan
E-mail: oleh pembangkit listrik tenaga surya yang dihasilkan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian
1
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Langkah awal dalam penelitian ini adalah melakukan kajian
literatur dan perancangan sistem yang berkaitan mengenai sistem pembangkit listrik tenaga sel surya.
Setelah itu, menganalisa perebedaan tegangan, arus, dan daya yang dihasilkan oleh PLTS yang telah
dibuat.

Kata kunci : Pembangkit Listrik Tenaga Surya, energi, penelitian

ABSTRACT
There are several energies or forces used to carry out their nature-based appendes as clean, nonpolluting,
safe alternative energies and an unlimited supply of renewable energy. In Indonesia, situated in the
tropics, there is actually a considerable advantage of receiving continuous sunlight all year round. In this
study will create designs and tools designed by solar power systems with a capacity of 30 wp at a
domestic scale. With the design and research aimed at making real PLTS and calculating the
characteristics of PLTS using 30 wp solar cells and could also calculate the maximum power generated
by solar power plants. The kind of research that is done is a qualitative study. The first step in the study
is to study the literature and design of the associated systems of solar cells. Thereafter, analyzing the
stresses, currents, and forces generated by the plaited PLTS.
Keywords : Solar Cell, energy, research

I. PENDAHULUAN berupaya agar semua kebutuhan listrik tercukupi baik


Kebutuhan akan energi listrik telah menjadi bagian untuk pemakaian rumah tangga ataupun untuk industri.
penting dalam kehidupan manusia. Semua aktivitas Namun Di Indonesia untuk pembangkit sumber daya
manusia, mulai dari pekerjaan rumah tangga hingga listriknya masih menggunakan pembangkit uap bersumber
aktivitas industri, sangat bergantung pada energi listrik. daya batu bara yang tidak dapat diperbaharui. Maka dari itu
Semakin besar jumlah penduduk maka semakin besar pula diperlukan pembangkit energi listrik baru terbarukan
kebutuhan energi listrik untuk memenuhi kebutuhannya. seperti dari tenaga angin, air, atau matahari.
ada berbagai cara untuk mendapatkan listrik. Sebagian
besar kebutuhan listrik dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Pembangkit listrik energi terbarukan bisa disesuaikan
Negara (PLN), namun tidak semua wilayah Indonesia dengan lokasi yang memiliki potensial yang baik.
memiliki jaringan listrik, sedangkan kebutuhan energi Pembangkit alternatif terbarukan yang cocok dengan
keadaan geografis adalah PLTS (Pembangkit Listrik
listrik terus meningkat setiap tahunnya. Pemerintah selalu
Tenaga Surya). Letak Indonesia berada pada daerah
FIRST AUTHOR / JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO. XX (XXX 20XX)

khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu maksimal yang dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik
disinari matahari selama 10 sampai dengan 12 jam dalam sehingga dapat dianalisis hasil kerja PLTS yang telah
sehari. Energi matahari merupakan sumber energi yang didesain dengan kapasitas 30 WP untuk penerangan
ketersediaannya tidak pernah habis. Energi surya juga kendang hewan ternak.
dapat digunakan sebagai energi alternatif yang bisa diubah
menjadi energi listrik dengan Panel Surya. Panel Surya
dapat bekerja dengan baik bahkan dengan iradiasi matahari II. Metode Penelitian
dan menghasilkan energi tanpa polusi yang lebih ramah Metode dan tahapan penelitian ini menggunakan sifat
lingkungan. Apalagi pemanfaatan tenaga surya sangat penelitian eksperimental yang mengacu pada metode
cocok digunakan pada daerah yang disinari Cahaya kuantitatif dengan perancangan analisa kebutuhan daya
Matahari sepanjang hari seperti Indonesia negara dengan listrik menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya
iklim tropis. Data Ditjen Listrik dan Pengembangan pada Kandang hewan ternak dengan kapasitas panel surya
Energi pada tahun 1997, kapasitas terpasang listrik sebesar 30 WP, melalui pendekatan perhitungan dan
tenaga surya di Indonesia mencapai 0,88 MW dari pengukuran dan menerapkan pada rancang bangun
potensi yang tersedia 1,2 x 109 MW (Widodo et al., rangkaian dan komponen PLTS yang akan digunakan.
2010). Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
Pemanfaatan energi surya juga membutuhkan biaya yaitu pendekatan penelitian yang dalam proses
pemasangan yang relatif cukup besar, sehingga pelaksanaan penelitianya meliputi data angka dari data
diperlukan perhitungan perencanaan dan analisis yang diambil sampai hasil dari penelitian sehingga
ekonomi dengan mengetahui kelayakan investasi proyek sampai didapatkan simpulan dari penelitian tersebut.
PLTS tersebut (Winardi, Nugroho, & Dolphina, 2019). Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam
Cahaya matahari terdiri atas foton atau partikel energi penelitian ini adalah berupa voltmeter dan amperemeter.
surya yang dikonversi menjadi energi listrik. Energi
yang diserap oleh sel surya diserahkan pada electron sel
surya untuk dikonversi menjadi energi listrik (Suriadi
& Syukri, 2010). Energi surya adalah salah satu sumber
energi yang proses konversi energinya bebas dari polusi
dan sangat menjanjikan kelangsungan energi pada masa
yang akan datang serta sumber energinya banyak tersedia
di alam. PLTS atau lebih dikenal dengan sel surya (Sel
Photovoltaic) akan lebih diminati karena dapat digunakan
untuk berbagai keperluan yang relevan dan di berbagai
tempat seperti perkantoran, pabrik, perumahan,dan
lainnya(Ramadhan, Diniarti, Mukti, 2016).

Sebuah mekanisme untuk mengubah energi sinar


matahari menjadi bahan penangkap cahaya muncul
disebabkan oleh pergerakan elektron bebas dalam atom.
Konduktivitas elektron atau kemampuan suatu bahan untuk
mentransfer elektron dari satu bahan ke bahan lainnya.
Energi matahari dalam semikonduktor dapat menghasilkan
elektron bebas. Bahan semikonduktor adalah bahan padat
dan, seperti logam, konduktivitas listriknya juga ditentukan
menggunakan elektron valensinya. Ketika foton dari
sumber cahaya mengenai electron valensi atom
semikonduktor, ini menyebabkan energi yang cukup besar
mengalami pemisahan elektron ini terlepas dari struktur
atomnya. Elektron Terbebas bebas bergerak dalam bidang Gambar 1. Flowchart Rancangan Penelitian Desain Sistem
kristal dan elektron bermuatan negatif dan terletak pada
rentang pita konduksi bahan semikonduktor (S. Tinggi,
2018). Rancang bangun hardware dimulai dengan observasi dan
studi literatur, pembuatan alat uji coba jika terjadi
Dalam penelitian kali ini akan menganalisis desain hasil kesalahan, Ketika uji coba maka kembali ke tahap
rancangan sistem pembangkit listrik tenaga surya untuk observasi dan studi literatur setelah semua berhasil
penerangan kandang ternak dengan kapasitas panel surya maka baru dikatakan selesai. Flowchart rancang bangun
30 WP. Dengan tujuan penelitian ini untuk mengetahui hardware ditunjukan pada gambar sebagai berikut:
hasil rancangan pembangkit listrik 30 WP untuk
penerangan kendang ternak. Dan mengetahui karakteristik
pembangkit listrik tenaga surya serta menghitung daya
FIRST AUTHOR / JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO. XX (XXX 20XX)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Langkah pertama yang dilakukan pada penelitian ini adalah


melakukan kajian literatur dan perancangan sistem yang
berkaitan mengenai sistem pembangkit listrik tenaga sel
surya seperti disajikan pada Gambar di bawah ini.

Gambar 2. Flowchart Rancang Bangun Hardware

Urutan pengujian dan pengambilan data alat dimulai dari


pengujian panel surya, uji Solar charger controller, dan
uji accu terakhir baru dilakukan pengambilan data.
Untuk flowchart ditunjukan pada gambar berikut ini:
Gambar 4. Rancang Sistem

Berdasarkan Gambar di atas, Prinsip pengoperasian


PLTS yang direncanakan adalah simulasi pembangkit
listrik tenaga surya (PLTS), yang dilakukan saat matahari
bersinar, radiasi yang dihasilkan sinar matahari kemudian
ditangkap oleh panel surya. Panel surya ini merupakan
gabungan dari beberapa sel surya yang sangat kecil dan
tipis secara seri, paralel atau campuran (seri dan paralel)
sehingga menjadi panel surya yang cukup besar yang juga
dapat menghasilkan arus dan tegangan yang tinggi. Prinsip
kerja panel surya adalah ketika sinar matahari mengenai
panel surya, elektron-elektron dalam sel surya berpindah
dari N ke P, yang menyebabkan terminal keluaran panel
surya menghasilkan energi listrik. Besarnya energi listrik
yang dihasilkan panel surya bervariasi tergantung dari
jumlah sel surya yang terhubung dengan panel surya
tersebut.

Gambar 3. Flowchart Pengujian dan Pengambilan Data

Pengambilan data yang akan dilakukan pada penelitian


ini dilakukan dengan cara mengetahui berapa lama
pengisian aki menggunakan pembangkit listrik tenaga
surya. Dalam penelitian ini peneliti juga mengukur
tegangan, dan arus yang dibangkitkan oleh pembangkit
surya setiap jam yang dimulai pada pukul 08.00
sampai pukul 16.00. Pengambilan data pada penelitian
ini juga dilakukan di Depan Teras Kosan Perumahan Gambar 5. Panel Surya 30 WP yang digunakan
Pepabri Karawang.
FIRST AUTHOR / JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO. XX (XXX 20XX)

Output dari panel surya ini adalah arus searah (DC),


besarnya tegangan keluaran tergantung pada jumlah sel
surya yang dipasang di panel surya dan jumlah sinar
matahari yang menyinari panel surya. Keluaran dari panel
surya ini sudah dapat digunakan langsung ke beban yang
memerlukan sumber tegangan DC dengan konsumsi arus
yang kecil seperti lampu untuk penerangan kendang hewan
ternak ataupun bisa juga untuk sumber energi listrik.
Misalnya, untuk menggunakan energi listrik yang
dihasilkan untuk penggunaan pada malam hari di mana Gambar 8. Inverter 500 Watt yang digunakan
panel surya tidak dapat menangkap sinar matahari keluaran
dari panel surya ini harus dihubungkan dengan media
penyimpanan, dalam hal ini accu yang digunakan sebagai
baterai.
Pengambilan data bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar tegangan dan arus sel surya, pemakaian beban,
pengisian aki tanpa beban. Pengambilan data ini dilakukan
pukul 08.00 sampai pukul 16.00. Hasil pengujian dapat
dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Tegangan dan Arus Panel Surya

Gambar 6. Accu yang digunakan Panel Surya


Jam
Tegangan (V) Arus (I)
Tetapi ini tidak langsung dihubungkan begitu saja dari
panel surya ke aki yang berfungsi sebagai penyimpanan 08.00 12 0,6
energi, tetapi harus dihubungkan ke rangkaian SCC (Solar 09.00 13 0,6
charger controller), dimana di dalam rangkaian tersebut 10.00 16 0,9
terdapat untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai 11.00 20 1
dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller
mengatur overcharging kondisi pengisian baterai yang 12.00 20 1
sudah juga kelebihan tegangan dari panel surya. 13.00 20 1
14.00 19 0,8
15.00 17 0,8
16.00 16 0,7

Dari tabel 1 dapat dilihat hasil dari pengambilan data


tegangan dan arus yang dibangkitkan oleh panel surya.
Dari gambar grafik juga dapat dilihat setiap jamnya
tegangan pada panel surya terus naik hingga tegangan
maksimal sebesar 20V dan kenaikan tegangan
signifikan terjadi pada pukul 11.00 -13.00.

Gambar 7. Solar Charge Controller yang digunakan


Tabel 2. Pengisian Accu tanpa beban
Suatu PLTS yang sudah mampu menghasilkan arus
searah (DC) harus dihubungkan dengan rangkaian/modul No Tegangan Accu (V) Arus (A) Lama Pengisian
elektronik yang disebut inverter DC-AC. Dimana inverter 1 11,20 V - 11,80 V 0,6 1 jam
DC ke AC bekerja dengan mengubah Arus Searah (DC) 2 11,80 V - 12,10 V 0,9 2 jam
menjadi Arus Bolak-balik (AC). Setelah diubah dari DC ke 3 12,10 V - 12,50 V 1 3 jam
AC, output dari inverter ini dalam bentuk AC dapat
langsung digunakan untuk menyalakan perangkat listrik 4 12,50 V - 12,80 V 1 4 jam
dan elektronik yang membutuhkan daya AC. Tegangan dan 5 12,80 V - 13 V 1 5 jam
daya keluaran yang dapat dihubungkan ke beban kemudian 6 13 V - 13,20 V 0,9 6 jam
harus sesuai dengan properti inverter yang digunakan dan 7 13,20 V - 13-30 V 0,8 7 jam
ukuran sistem penyimpanan yang digunakan (jumlah
ampere-jam (AH) baterai atau ampere-jam / baterai). 8 13,30 V - 13,40 V 0,8 8 jam
FIRST AUTHOR / JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO. XX (XXX 20XX)

Dapat dilihat pada dan tabel 2 terdapat data pengisian accu. yang lebih lama dan untuk accu menggunakan accu kering
Hasil dari pengisian accu membutuhkan waktu selama 8 untuk mempermudah
jam dengan tegangan 13,4 V. perawatan accu dan waktu pengambilan data dilakukan
pada musim kemarau. Sehingga didapatkan data yang baik
Tabel 3. Tabel Pemakaian beban Accu dan makssimal.

Waktu
Pemakaian Beban Tegangan V. PENUTUP
(jam) Lampu (W) Accu (V) Template ini adalah versi ketiga yang dikeluarkan oleh
1 5W 13.10 Redaksi Jurnal Kajian Teknik Elektro. Sebagian besar
2 5W 12.70 petunjuk format di dokumen ini disadur dari template
untuk artikel IEEE.
3 5W 12.10
4 5W 11.80 UCAPAN TERIMA KASIH
5 5W 11.40 Terima Kasih kepada Allah SWT untuk rahmatnya hingga
6 5W 11.20 dapat terselesaikannya rangkaian pembuatan jurnal ini.
dapat dilihat hasil Ketika penggunaan accu dengan Jurnal ini tujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
beban sebesar 5W untuk lampu penerangan kendang Energi Baru Terbarukam. Kepada rekan-rekan yang sudah
hewan ternak dan tegangan awal sebesar 13.4V setiap berkontribusi menyelesaikan jurnal tentang “Perancangan
jamnya tegangan accu mengalami rata-rata penurunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya Untuk Sumber Listrik
sebesar 0.35V dengan lama penggunaan selama 6 jam.
Kandang Hewan Ternak”. Serta Terima Kasih kepada Ibu
Semua hasil output akan ditampilankan oleh Digital Arnisa Stefanie, ST.MT. selaku Dosen Mata Kuliah Energi
Power Meter yang terdapat di Control Box. Sehingga kita Baru Terbarukan yang sudah membimbing kami. Berikut
tidak perlu repot mengukur output dengan Avometer biasa
lagi. Digital Power Meter sudah menampilkan outputnya. data yang kami sajikan pada jurnal adalah hasil penelitian
kami.

REFERENSI
[1] Syukri, Mahdi, & Azhar. (2022). Analisis Desain Sistem
Pembangkit Listrik Tenaga Surya Kapasitas 50 WP. Journal of
Engineering and Science, 1(1), 1–8.
[2] Australia.Bambang A. 2019,Program Jangka PendekListrik
Perdesaan Tenaga Surya, padaDiskusi Terbatas Pengadaan
danPembiayaan PembangkitListrik TenagaSurya untuk Masyarakat
Tidak Mampu diWilayah Terpencil
[3] Akhmad, Kholid, (2018), Pembangkit Listrik Tenaga
Surya dan Penerapannya Untuk Daerah Terpencil, Jurnal
Dinamika Rekayasa, 1(1): 28-33.
[4] Anggara, I.W.G.A, Kumara, I.N.S., Giriantari, I.A.D,
(2019), Studi Terhadap Unjuk Kerja Pembangkit Listrik
Gambar 9. Digital Power Meter Tenaga Surya 1,9 Kw Di Universitas Udayana Bukit
Jimbaran, Spektrum, 1(1): 118-122.
IV. KESIMPULAN [5] Hasan, H., (2022), Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya Di Pulau Saugi, Jurnal Riset dan Teknologi Kelautan, 10(2):
Setelah melakukan penelitian pada alat Pembangkit Listrik 169-180.
Sederhana untuk kebutuhan penerangan Kandang Hewan [6] Karmiathi, N.M., (2021), Rancang Bangun Modul Solar Cell
Dengan Memanfaatkan Komponen Fotovoltaic Kompatibel,
ternak yang telah dibuat maka didapatkan hasil dari
Jurnal Logic, 11.Rahayuningtyas, A., Kuala, S.I., dan
peneletian. Desain daripada alat ini dapat berfungsi dengan Apriyanto,
baik sehingga alat yang dibuat sesuai dengan tujuan dari [7] F., (2019), Studi Perencanaan Sistem Pembangkit Listrik
pembuatan alat ini. Data daya puncak yang dihasilkan Tenaga Surya (Plts) Skala Rumah Sederhana Di Daerah
Pedesaan Sebagai Pembangkit Listrik Alternatif Untuk
terjadi pada jam 11.00 - 13.00 dengan tegangan 20V dan Mendukung Program Ramah Lingkungan Dan Energi
arus yang dibangkitkan sebesar 1 A sedangakan Rata – rata Terbarukan, Prosiding SnaPP 2018 Sains, Teknologi, dan
dari tegangan sebesar 17 V, serta rata – rata arus sebesar Kesehatan, pp. 223-230.
0.8 A. Hasil pengujian pengisian accu dilakukan [8] Subandi, Slamet Hani, (2020), Pembangkit Listrik
Energi Matahari Sebagai Penggerak Pompa Air Dengan
pengisian selama 8 jam dengan kapasitas tegangan 13.4 V. Menggunakan Solar Cell, Jurnal Teknologi Technoscientia,
Lama pemakaian accu yang dibebani oleh keluaran yaitu 7(2): 157-163
sebuah lampu LED 5 watt dengan waktu pemakaian selama [9] “PDCA12-70 data sheet,” Opto Speed SA, Mezzovico,
6 jam dapat untuk menghidupi penerangan kendang hewan Switzerland.
[10] Ubaidillah, Suyitno, Juwana, Wibawa Endra, (2019),
ternak atau sumber listrik sekalipun. Saran untuk penelitian Pengembangan Piranti Hibrid Termoelektrik –Sel Surya
selanjutnya yaitu menggunakan panel surya yang lebih Sebagai Pembangkit ListrikRumah Tangga, Jurnal Litbang
besar sehingga tidak membutuhkan waktu pengisian accu Provinsi Jawa Tengah,10(2): 194-211.
FIRST AUTHOR / JURNAL KAJIAN TEKNIK ELEKTRO - VOL. XX NO. XX (XXX 20XX)

[11] J. Padhye, V. Firoiu, and D. Towsley, “A stochastic model of TCP


Reno congestion avoidance and control,” Univ. of Massachusetts,
Amherst, MA, CMPSCI Tech. Rep. 99-02, 1999.
[12] Wireless LAN Medium Access Control (MAC) and Physical Layer
(PHY) Specification, IEEE Std. 802.11, 1997.

Anda mungkin juga menyukai