Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA

Pemanfaatan Solar Cell (Panel Surya) Sebagai Sumber Energi


Terbarukan Di Kota Jayapura
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Fisika
Bapak La Junaidi

Disusun Oleh :
Achmed Bintang Asy-Syfa Makkarau
XII A3

SMA Negeri 1 Jayapura


Tahun Pelajaran 2023/2024
Kata Pengantar

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas ”Pemanfaatan Solar Cell (Panel Surya) Sebagai Sumber Energi Terbarukan Di Kota
Jayapura”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Jayapura, 8 Maret 2023

Achmed Bintang Asy-Syfa Makkarau


Daftar isi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………… 4
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………………………….. 4
1.4 Metode Penelitian ………………………………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Pustaka ………………………………………………………………………………….. 5
2.1.1 Energi Surya ……………………………..……………………………………………………… 5
2.1.2 Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) …………………………………….………………….. 5
2.1.3 Teori Perpindahan panas ……………………………………….……………………………….. 5
2.1.4 Modul Surya ……….……………………………………………………………………………. 6
2.2 Pembahasan ……………………………………………………………………………………….. 7
2.2.1 Energi Surya yang Ada DI Jayapura ………………………………………………………….… 7
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………………………. 10
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………………… 10
3.2 Saran ……………………………………………………………………………………………... 10
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan energi
ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah menjadi energi listrik,
dengan menggunakan sel surya. Sel surya atau solar call sejak tahun 1970- an telah mengubah
cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi manusia untuk memperoleh energi
listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil sebagaimana pada minyak bumi, gas alam, batu
bara, atau reaksi nuklir.
Sel surya juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari
matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih ramah
lingkungan. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel,
Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki
dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan
photon

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Pemanfaatan solar cell sebagai Sumber Energi Terbarukan?


2. Apakah ada penggunaan panel surya di Jayapura?
3. Bagaimana kinerja panel surya (solar cell) di Jayapura?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Apa itu Pemanfaatan solar cell sebagai Sumber Energi Terbarukan.
2. Mengetahui penggunaan dari panel surya (solar cell) di Jayapura.
3. Menganalisa dan mengetahui kinerja dari penggunaan panel surya di Jayapura
.

1.4 Metode Penelitian


Metode penulisan yang digunakan adalah Studi literatur, yakni berupa studi kepustakaan,
kajian dari buku-buku, dan jurnal-jurnal yang terkait.
BAB II TINJUAN PUSTAKA

2.1 Tinjuan Pustaka


2.1.1 Energi Surya
Sumber energi berjumlah besar dan bersifat kontiniu terbesar yang tersedia bagi manusia
adalah energi surya, khususnya energi elektri magnetik yang dipancarkan oleh matahari.
Sementara energi surya belum dipakai untuk sumber primer energi bahan bakar pada saat ini.
Tenaga surya dapat digunakan untuk:
1. Menghasilkan listrIk menggunakan sel surya.
2. Menghasilkan pembangkit listrik tenaga surya.
3. Memghasilkan listrik menggunakan menara surya.
4. Memanaskan gedung secara langsung.
5. Memanaskan gedung melalui popa panas.
6. Memanaskan makanan dengan menggunakan open surya.
Energi surya dapat dikonversikan ke bentuk energi lain, yaitu: Proses Helochemical, proses
Helioelectrical, dan proses heliothermal (Anynomous, 1977).

2.1.2 Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)


Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) merupakan sumber energi terbarukan. Disebut
sumber energi terbarukan, karena PLTS menggunakan energi matahari yang tidak terbatas, tidak
akan habis, dan diperbarui terus-menerus secara alami oleh alam. Pembangkit listrik tenaga surya
(PLTS) menggunakan panel surya yang terbuat dari bahan konduktor untuk mengubah energi
matahari menjadi energi listrik. Mengutip dari energy.gov, energi listrik tersebut dapat langsung
digunakan atau disimpan dalam baterai untuk digunakan dikemudian hari.
Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dapat mengurangi polusi yang dihasilkan
pembangkit listrik tenaga fosil. Dan juga menghemat biaya, karena sinar matahari merupakan
barang bebas yang bisa didapatkan secara gratis (tidak seperti minyak bumi, gas alam, dan juga
batu bara). PLTS juga menggunakan jauh lebih sedikit untuk sistem pendinginannya (produksi
listrik menghasilkan panas) dibanding dengan pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam.
Sehingga PLTS juga dapat menghemat lebih banyak air.

2.1.3 Teori Perpindahan panas


Pembangkit listrik tenaga surya konsepnya sederhana, yaitu mengubah cahaya matahari
menjadi energi listrik. Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk energi dari sumber daya
alam. Sumber daya alam matahari ini sudah banyak digunakan untuk memasok daya listrik
disatelit kimunikasi melalui sel surya. Sel surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam
jumlah yang tidak terbatas langsung diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan
tidak memerlukan bahan bakar. Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah
lingkungan. Bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik. Suaranya bising, selainitu gas yang
dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (greenhousegas) yang pengaruhnya dapat
merusak ekosistem planet bumi kita.
Sistem sel surya yang dapat digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya,
rangkaian kontroler pengisian (charge controller), danaki (baterai) 12 volt yang maintenance fee.
Panel sel surya merupakanmodulyang terdiri dari beberapa sel surya yang dihubungkan seri dan
parallel tergantung ukuran dari kapasitas yang diperlukan. Rangkain kontroler pengisian aki
dalam sistem sel surya merupakan rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya.
Kontroler ini dapat mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt. Bila tegangan turun
sampai 10.8volt berarti sisa tegangan pada aki 2.2 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan
panel surya sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila
berlangsung pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan terjadi pada malam hari,
maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu berlangsung
selama beberapa jam,tegangan aki itu akan naik bila tegangan aki itu mencapai 12 volt, maka
kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu. Rangkaian kontroler pengisian aki,
sebenarnya mudah untuk dirakit sendiri. Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia
dipasaran. Memang harga kontroler
itucukup mahal kalau dibeli sebagai unit
sendiri. Kebanyakan system sel suryaitu
hanya dijual dalam bentuk paket lengkap itu
jelas lebih murah dibandingkan dengan bila
merakit sendiri. Biasanya panel surya itu
diletakkan dengan posisi lurus menghadap
matahari. Padahal bumi itu bergerak
mengelilingi matahari, agar dapat terserap
secara maksimum sinar matahari itu harus
diusahakan selalu jatuh tegak lurus pada
permukaan panel surya.
Bahan sel surya sendiri terdiri dari kaca
pelindung dan material adhensive
transparan yang melindungi bahan sel surya
dari keadaan lingkungan kemudian material anti-refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya
dan mengurangi jumlah cahaya yang dipantulkan, semi konduktor P-type dan N-type (terbuat
dari campuran silikon) untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (terbat
dari logamtipis) untuk mengirim elektron ke perabot listrik. Cara kerja sel surya sendiri
sebenarnya identik dengan piranti semi konduktor dioda. Ketika cahaya bersentuhan dengan sel
surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan elektron. Apabila elektron
tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semi-konduktor pada lapisan yang berbeda,
terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan. Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor,
menyebabkan aliran medan maknetlistrik. Dan menyebabkan elektron dapat disalurkan kesaluran
awal dan akhir untuk digunakan pada perabot listrik.

2.1.4 Modul Surya


Modul surya atau Photovoltaic Module merupakan komponen PLTS yang tersusun dari
beberapa sel surya yang dirangkai sedemikian rupa, baik dirangkai seri maupun paralel dengan
maksud dapat menghasilkan daya listrik tertentu dan disusun pada satu bingkai (frame) dan
dilaminasi atau diberikan lapisan pelindung. Kemudian susunan dari beberapa modul surya yang
terpasang sedemikan rupa pada penyangga disebut array. PV modul yang terangkai seri dari sel-
sel surya ditujukan untuk meningkatkan, atau dalam hal ini dapat dikatakan menggabungkan
tegangan (VDC) yang dihasilkan setiap selnya. Sedangkan untuk arusnya dapat didesain sesuai
kebutuhan dengan memperhaatikan luas permukaan sel.

2.2 Pembahasan
2.2.1 Energi Surya yang Ada Di Jayapura
Indonesia mempunyai intensitas radiasi matahari yang sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dengan rata-rata daya radiasi matahari di Indonesia
sebesar 1000 Watt/m2. Data hasil pengukuran intensitas radiasi tenaga surya diseluruh Indonesia
yang sebagian besar dilakukan oleh BPPT dan sisanya oleh BMG dari tahun 1965 hingga 1995.
Indonesia terkenal sebagai Negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup
besar untuk menutupi kerisis energi global yang salah satunya berdampak pada Indonesia,
khususnya di Papua. Di kabupaten jayapura Sentani tepatnya di Kampung Abar Distrik Ebung
Fau telah terbangun PLTS yang didirikan oleh PT. Anekatek Consultant, perusahaan energi
terbarukan. Pada 2014, mereka memulai proyek di Papua. Kampung Abar jadi proyek
percontohan. Setelah membangun jaringan PLTS, perusahaan juga pendampingan masyarakat
agar bisa memanfaatkan listrik untuk pengembangan ekonomi dan mengatur keuangan secara

efektif.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata kala itu, meresmikan PLTS ini pada 20 Juni 2015. Ini PLTS
modular pertama di Indonesia. Pada PLTS sistem modular, solar panel dibagi ke dalam sistem-
sistem kecil yang dapat bekerja secara mandiri namun tetap sebagai satu kesatuan. Sistem ini
memudahkan karena bisa memperbaiki, mengganti, merawat satu sistem tanpa mengganggu
sistem keseluruhan. Ada tiga komponen utama PLTS. Pertama, solar panel, kedua, inverter,
ketiga, baterei. Solar panel berfungsi mengubah energi matahari jadi energi listrik, inverter untuk
mengatur daya dan serta baterei berfungsi mengatur dan menyimpan daya.
PLTS ini memiliki kapasitas 18 Kilowatt-Peak (Kwp). Solar panel terpasang di atas tiang-
tiang yang menyebar di sepanjang kampung. Ada 16 tiang, masing-masing tiang ada enam solar
panel berkapasitas 200 Watt. Tempat penyimpan baterei penampung daya atau biasa disebut
shelter terletak tepat di samping gereja. Ada dua shelter, masing-masing menyimpan 48 baterei
berkapasitas 2V500Ah. Warga pakai listrik dari sini untuk berbagai keperluan terutama
penerangan rumah dan jalan.

Ada tiga paket listrik bulanan yang ditawarkan kepada masyarakat. Paling besar Rp300.000
dengan penggunaan 60 Kwh perbulan dan dua Kwh perhari. Paket kedua Rp150.000 dengan
penggunaan 30 Kwh perbulan dan satu Kwh perhari. Juga paket Rp100.000 dengan 15 kwh
perbulan dan 0,5 Kwh perhari. Dengan pembatasan daya perhari, warga harus mengatur
pemakaian dengar cermat. Pemakaian berlebihan pada siang hari otomatis mengurangi jatah daya
pada malam hari. Pengoperasian PLTS ini terhubung dengan jaringan telepon dan internet.
Warga membeli pulsa lewat pesan singkat ke operator dan pulsa otomatis masuk ke meteran.
Petugas juga bisa memantau meterean dari jarak jauh secara online melalui perangkat lunak
khusus.
Sejak pemerintah mematikan jaringan internet menyusul aksi protes rasisme di berbagai
wilayah di Papua, pada Agustus 2019, sistem ini diubah jadi manual. Mama Arbalina Ebalkoy,
pengguna listrik PLTS ini mengatakan, terbantu dengan listrik PLTS ini. Arbalina biasa memilih
paket Rp100.000 untuk kebutuhan penerangan dalam rumah.

Proyek ini dikerjakan selama tiga bulan menelan biaya Rp3 milliar. Adapun panel dan batreei
diproduksi di Jerman. Hengky mengatakan, sistem PLTS yang dibangun perusahaan ini
berkualitas sangat baik. Sebagai pilot project, biaya pemasangan PLTS ini semua ditanggung
perusahaan. Warga hanya membayar biaya pemakaian. Setelah membangun jaringan PLTS,
perusahaan juga pendampingan masyarakat agar bisa memanfaatkan listrik untuk pengembangan
ekonomi dan mengatur keuangan secara efektif.
Pendampingan penting agar tak terjadi kemacetan pembayaran listrik hingga menyebabkan
kerugian seperti yang banyak dialami PLN. Kini, PLTS ini dihibahkan kepada Pemerintah
Kampung Abar. Penandatangan pada 28 September 2018. Direktur PT Anekatek Consultant
Matthew Lewis Bassinger menandatangani perjanjian hibah ini bersama Kepala Kampung Abar,
Yonas Doyapo. Penandatanganan hibah ini diketahui Bupati Jayapura, Matius Awoitauw.
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah suatu pembangkit listrik yang mengubah
energi matahari menjadi energi listrik menggunakan panel surya dengan tegangan keluaran dari
panel surya. Prinsip kerja PLTS yaitu dengan cara panel surya menangkap cahaya matahari lalu
mengubahnya menjadi energi listrik, sebelum disimpan ke dalam baterai daya yang di peroleh
dari panel surya harus terlebih dahulu melewati MPPT agar baterai tidak cepat rusak. Setelah
melewati MPPT, daya yang di hasilkan oleh panel surya di simpan ke dalam baterai.
Keberadaan PLTS di Papua (Jayapura) kurang terlalu dimanfaatkan oleh pemerintah atau
penduduk setempat. Padahal dengan PLTS dapat mengurang biaya pengeluaran listrik serta
keadaan cuaca di Papua sangat mendukung untuk membangun PLTS.

3.2 Saran
Kedepannya semoga pemerintah daerah dapat lebih memanfaatan sumber energi terbarukan,
sehingga para penduduk yang berada di pelosok Papua juga dapat menikmati atau menggunakan
listrik.

Anda mungkin juga menyukai