Disusun Oleh :
Achmed Bintang Asy-Syfa Makkarau
XII A3
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas ”Pemanfaatan Solar Cell (Panel Surya) Sebagai Sumber Energi Terbarukan Di Kota
Jayapura”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulis
menguapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan
maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Energi Surya adalah sumber energi yang tidak akan pernah habis ketersediaannya dan energi
ini juga dapat di manfaatkan sebagai energi alternatif yang akan di ubah menjadi energi listrik,
dengan menggunakan sel surya. Sel surya atau solar call sejak tahun 1970- an telah mengubah
cara pandang kita tentang energi dan memberi jalan baru bagi manusia untuk memperoleh energi
listrik tanpa perlu membakar bahan bakar fosil sebagaimana pada minyak bumi, gas alam, batu
bara, atau reaksi nuklir.
Sel surya juga mampu beroperasi dengan baik di hampir seluruh belahan bumi yang tersinari
matahari tanpa menghasilkan polusi yang dapat merusak lingkungan sehingga lebih ramah
lingkungan. Cara kerja sel surya adalah dengan memanfaatkan teori cahaya sebagai partikel,
Sebagaimana diketahui bahwa cahaya baik yang tampak maupun yang tidak tampak memiliki
dua buah sifat yaitu dapat sebagai gelombang dan dapat sebagai partikel yang disebut dengan
photon
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Apa itu Pemanfaatan solar cell sebagai Sumber Energi Terbarukan.
2. Mengetahui penggunaan dari panel surya (solar cell) di Jayapura.
3. Menganalisa dan mengetahui kinerja dari penggunaan panel surya di Jayapura
.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Energi Surya yang Ada Di Jayapura
Indonesia mempunyai intensitas radiasi matahari yang sangat berpotensi untuk digunakan
sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya, dengan rata-rata daya radiasi matahari di Indonesia
sebesar 1000 Watt/m2. Data hasil pengukuran intensitas radiasi tenaga surya diseluruh Indonesia
yang sebagian besar dilakukan oleh BPPT dan sisanya oleh BMG dari tahun 1965 hingga 1995.
Indonesia terkenal sebagai Negara tropis, Indonesia memiliki potensi energi surya yang cukup
besar untuk menutupi kerisis energi global yang salah satunya berdampak pada Indonesia,
khususnya di Papua. Di kabupaten jayapura Sentani tepatnya di Kampung Abar Distrik Ebung
Fau telah terbangun PLTS yang didirikan oleh PT. Anekatek Consultant, perusahaan energi
terbarukan. Pada 2014, mereka memulai proyek di Papua. Kampung Abar jadi proyek
percontohan. Setelah membangun jaringan PLTS, perusahaan juga pendampingan masyarakat
agar bisa memanfaatkan listrik untuk pengembangan ekonomi dan mengatur keuangan secara
efektif.
Arief Yahya, Menteri Pariwisata kala itu, meresmikan PLTS ini pada 20 Juni 2015. Ini PLTS
modular pertama di Indonesia. Pada PLTS sistem modular, solar panel dibagi ke dalam sistem-
sistem kecil yang dapat bekerja secara mandiri namun tetap sebagai satu kesatuan. Sistem ini
memudahkan karena bisa memperbaiki, mengganti, merawat satu sistem tanpa mengganggu
sistem keseluruhan. Ada tiga komponen utama PLTS. Pertama, solar panel, kedua, inverter,
ketiga, baterei. Solar panel berfungsi mengubah energi matahari jadi energi listrik, inverter untuk
mengatur daya dan serta baterei berfungsi mengatur dan menyimpan daya.
PLTS ini memiliki kapasitas 18 Kilowatt-Peak (Kwp). Solar panel terpasang di atas tiang-
tiang yang menyebar di sepanjang kampung. Ada 16 tiang, masing-masing tiang ada enam solar
panel berkapasitas 200 Watt. Tempat penyimpan baterei penampung daya atau biasa disebut
shelter terletak tepat di samping gereja. Ada dua shelter, masing-masing menyimpan 48 baterei
berkapasitas 2V500Ah. Warga pakai listrik dari sini untuk berbagai keperluan terutama
penerangan rumah dan jalan.
Ada tiga paket listrik bulanan yang ditawarkan kepada masyarakat. Paling besar Rp300.000
dengan penggunaan 60 Kwh perbulan dan dua Kwh perhari. Paket kedua Rp150.000 dengan
penggunaan 30 Kwh perbulan dan satu Kwh perhari. Juga paket Rp100.000 dengan 15 kwh
perbulan dan 0,5 Kwh perhari. Dengan pembatasan daya perhari, warga harus mengatur
pemakaian dengar cermat. Pemakaian berlebihan pada siang hari otomatis mengurangi jatah daya
pada malam hari. Pengoperasian PLTS ini terhubung dengan jaringan telepon dan internet.
Warga membeli pulsa lewat pesan singkat ke operator dan pulsa otomatis masuk ke meteran.
Petugas juga bisa memantau meterean dari jarak jauh secara online melalui perangkat lunak
khusus.
Sejak pemerintah mematikan jaringan internet menyusul aksi protes rasisme di berbagai
wilayah di Papua, pada Agustus 2019, sistem ini diubah jadi manual. Mama Arbalina Ebalkoy,
pengguna listrik PLTS ini mengatakan, terbantu dengan listrik PLTS ini. Arbalina biasa memilih
paket Rp100.000 untuk kebutuhan penerangan dalam rumah.
Proyek ini dikerjakan selama tiga bulan menelan biaya Rp3 milliar. Adapun panel dan batreei
diproduksi di Jerman. Hengky mengatakan, sistem PLTS yang dibangun perusahaan ini
berkualitas sangat baik. Sebagai pilot project, biaya pemasangan PLTS ini semua ditanggung
perusahaan. Warga hanya membayar biaya pemakaian. Setelah membangun jaringan PLTS,
perusahaan juga pendampingan masyarakat agar bisa memanfaatkan listrik untuk pengembangan
ekonomi dan mengatur keuangan secara efektif.
Pendampingan penting agar tak terjadi kemacetan pembayaran listrik hingga menyebabkan
kerugian seperti yang banyak dialami PLN. Kini, PLTS ini dihibahkan kepada Pemerintah
Kampung Abar. Penandatangan pada 28 September 2018. Direktur PT Anekatek Consultant
Matthew Lewis Bassinger menandatangani perjanjian hibah ini bersama Kepala Kampung Abar,
Yonas Doyapo. Penandatanganan hibah ini diketahui Bupati Jayapura, Matius Awoitauw.
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah suatu pembangkit listrik yang mengubah
energi matahari menjadi energi listrik menggunakan panel surya dengan tegangan keluaran dari
panel surya. Prinsip kerja PLTS yaitu dengan cara panel surya menangkap cahaya matahari lalu
mengubahnya menjadi energi listrik, sebelum disimpan ke dalam baterai daya yang di peroleh
dari panel surya harus terlebih dahulu melewati MPPT agar baterai tidak cepat rusak. Setelah
melewati MPPT, daya yang di hasilkan oleh panel surya di simpan ke dalam baterai.
Keberadaan PLTS di Papua (Jayapura) kurang terlalu dimanfaatkan oleh pemerintah atau
penduduk setempat. Padahal dengan PLTS dapat mengurang biaya pengeluaran listrik serta
keadaan cuaca di Papua sangat mendukung untuk membangun PLTS.
3.2 Saran
Kedepannya semoga pemerintah daerah dapat lebih memanfaatan sumber energi terbarukan,
sehingga para penduduk yang berada di pelosok Papua juga dapat menikmati atau menggunakan
listrik.