Anda di halaman 1dari 674

DIREKTORI

KOMPETENSI

uraian detail
kompetensi
bidang

Edisi 1 Online Oktober 2012

pembangkitan
korporat

kantor induk

Pembangkitan Thermal

Pembangkitan Hidro

Pembangkitan Diesel

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1 PEMBANGKITAN
4.1.1 KORPORAT
001

GEP

KIT 1.1.4.1.1 P

Perencanaan Jangka Panjang Sistem Pembangkitan


Generation Expansion Planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga listrik
dalam jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan ketersediaan
energi primer dan teknologi pembangkitan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan perencanaan jangka panjang sistem
pembangkitan (generation expansion planning)
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan generation expansion
planning antara lain engineering economics, karakteristik pembangkit
dan energi primer, mengerti konsep neraca daya, reserve margin,
dependable capacity dan Integrated design PSO dan non PSO
Memahami secara komprehensif proses pembuatan generation
expansion planning serta parameter yang berhubungan dengan
generation expansion planning.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam generation expansion
planning, mampu menghitung neraca daya, reserve margin, mengetahui
potensi energi primer, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan investasi di sisi pembangkitan.
Mampu melaksanakan pembuatan generation expansion planning
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan pembangkit baru.
Mampu mensupervisi modifikasi parameter generation expansion
planning dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: merubah parameter model pembangkit untuk kebutuhan
perhitungan optimasi generation expansion planning, mampu
menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
investasi pembangkit.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi model pembangkit tenaga
listrik dalam proses generation expansion planning dan mampu
mengintegrasikan hasil transmission expansion planning dalam
generation expansion planning yg terintegrasi dengan design KSO dan
non KSO
Contoh: membuat model yang merepresentasikan kandidat pembangkit
baru dalam perhitungan generation expansion planning, menentukan
lokasi dengan mempertimbangkan ketersediaan energi primer, aspek
lingkungan hidup dan hasil transmission planning.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
generation expansion planning berbasis Makro ekonomi yang mencakup
perencanaan terpadu KSO dan non KSO
Contoh: menentukan metode penentuan investasi pembangkit,
menetapkan alat bantu perhitungan dalam generation expansion
planning.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

39

40

002

ETP

KIT 1.1.4.1.2 P

Kebijakan Operasi Pembangkitan


Generation Operation Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan operasi sistem pembangkitan tenaga
listrik berbasis kepada merit order
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar kebijakan pengoperasian pembangkit tenaga
listrik.
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum berbasis
merit order
Memahami secara komprehensif kebijakan proses pengaturan
pembangkit tenaga listrik.
Contoh: Memahami metode kebijakan pengaturan merit order
pembangkitan tenaga listrik
Mampu membuat kebijakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai
melalui perencanaan operasi berbasis merit order yang telah dibuat,
serta melakukan pemantauan pada perubahan kondisi sistem yang
bersifat minor.
Contoh: mengkoordinir merubah tingkat pembebanan berdasarkan merit
order
Mampu mensupervisi kegiatan penyusunan kebijakan pengendalian
operasi pembangkitan berbasis merit order
Contoh: melakukan koreksi atas penyusunan kebijakan pengendalian
operasi berbasis merit order
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan rencana operasi
sistem untuk mengantisipasi perubahan kondisi policy penggunaan
bahan bakar
Contoh: merubah kebijakan operasi untuk menyesuaikannya dengan
harga dan jumlah bahan yang tersedia
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengaturan
pembangkit tenaga listrik, serta mengembangkan metode baru
pengendalian operasi pembangkit tenaga listrik berbasis merit order
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

003

PPP

KIT 1.1.4.1.3 P

Kebijakan Pembelian Listrik IPP


Power Purcase Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dari IPP dengan
sistem operasi real time pembangkit tenaga listrik secara real time.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar kebijakan pembelian listrik dari IPP pembangkit
tenaga listrik.
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui
batas-batas pembelian listrik dari IPP instalasi tenaga listrik dan batas
operasi pembangkit tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.
Memahami secara komprehensif kebijakan proses pengaturan
pembangkit tenaga listrik.
Contoh: mengetahui metode pengaturan pembangkitan tenaga listrik,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem tenaga dan
manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian pembelian listrik dari IPP tenaga
listrik sesuai melalui perencanaan operasi yang telah dibuat, serta
melakukan tindakan korektif pada perubahan kondisi sistem yang
bersifat minor.
Contoh: memerintahkan merubah kuota pembelian listrik dari IPP,
memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Mampu mensupervisi pengendalian kebijakan pembelian listrik dari IPP
dalam kondisi darurat, mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan
menerapkan SOP serta memilih alternatif yang sesuai dengan kondisi
aktual.
Contoh: melakukan pembelian listrik dari IPP serta mampu melaksanakan
perubahan kuota pembelian energi listrik
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan rencana pembelian
listrik dari IPP untuk mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: merubah rencana pembelian listrik dari IPP untuk
menyesuaikannya dengan perubahan kondisi sistem yang aktual
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode barustrategi dan
metode kebijakan pengaturan pembelian listrik dari IPP
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

41

42

004

MAP

KIT 1.1.4.1.4 P

Kebijakan Pemelihaaraan Aset


Management Asset Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset pembangkit
tenaga listrik secara real time, termasuk dispatching antar regional control centre
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui konsep dasar kebijakan pemeliharaan asset pembangkit


tenaga listrik.
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui
batas-batas pemeliharaan asset
Memahami secara komprehensif kebijakan proses pengaturan
pemeliharaan asset
Contoh: memahami kebijakan metode pengaturan pemeliharaan asset
tenaga listrik, memahami standing operation procedure (SOP) baik
dalam kondisi normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa
sistem tenaga dan manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian kebijakan pemeliharaan asset
sesuai melalui perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan
tindakan korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh: membuat kebijakan pemeliharaan asset sesuai ketentuan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan pengendalian pemeliharaan
asset
Contoh: melakukan supervisi pemeliharaan asset sesuai ketentuan
yang berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan kegiatan
pemeliharaan asset

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan


pengaturan pemeliharaan asset

Contoh: mengevaluasi permasalahan kegiatan pemeliharaan asset

Contoh: mengembangkan metode pemeliharaan asset

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

005

PTM-MPKIT 1.1.4.1.5 P
Kebijakan Manajemen Power Trader
Power Trader Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan trading unit pembangkit
dengan Manajemen Transmisi agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan kebijakan penyusunan
power trader
Contoh: mengetahui pekerjaan pembuatan kebijakan power trader
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan power trader
Contoh: memahami pembuatan kebijakan proses power trader unit
pembangkit secara rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pembuatan kebijakan power trader unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: membuat kebijakan power trader PLTGU yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi penyusunan pengelolaan power trader pada unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan penyusunan kebijakan power trader
unit pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan kebijakan power trader unit pembangkit yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya power trader yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk power trader unit pembangkit yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan power trader di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

43

44

006

PGE-CCKIT 1.1.4.1.6 P
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pembangkit Korporat
Performance Generation Evaluation Control Corporate
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat beroperasi
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang disepakati,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan,
termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit kerja.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja unit
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit
kerja
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit kerja
Contoh: memahami proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci, dari
sumber energi primer sampai menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja sesuai
persyaratan dan standar yang berlaku.
Contoh: melaksanakan evaluasi pencapaian target kinerja
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas pengelolaan
sehingga dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan evaluasi pencapaian target kinerja yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi pencapaian kinerja unit sebagai
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai
sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja Unit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1.2 KANTOR INDUK


007 PFP

KIT 1.1.4.1.7 I

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit


Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit yang berkaitan dengan penjabaran perencanaan
korporat kedalam penyusunan rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit .
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit, termasuk merencanakan
anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui batas kewajaran
deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit , termasuk rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi yang
ditentukan.
Contoh : Memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan oleh
Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan panas
untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit termasuk membuat
rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan lengkap dengan
kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi untuk hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit
Contoh : membuat rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit .
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang berkaitan
dengan penjabaran perencanaan korporat kedalam penyusunan rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit .
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit berdasarkan penjabaran rencana korporat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

45

46

008 PPO-PKIT 1.1.4.1.8 I


Kebijakan Operasi Pembangkit
Power Plant Operation Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit agar
dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit .
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit mulai dari
cold start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit .
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Boiler, Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan bakar) dari
unit pembangkit .
Mampu melaksanakan penyusunan perencanaan operasi unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: merencanakan kebijakan pengoperasian pembangkit yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi perencanaan pengelolaan operasi unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan perencanaan operasi unit
pembangkit, sehingga mampu mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi deviasi antara kebijakan
perencanaan dan pencapaian realisasi target kinerja
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi deviasi antara kebijakan
perencanaan dan pencapaian realisasi target kinerja
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk penyusunan perencanaan
operasi unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru sehingga menjadi
sebuah standar baru untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan
operasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

009 PPM-PKIT 1.1.4.1.9 I


Kebijakan pemeliharaan Pembangkit
Power Plant Maintenance Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan (mekanik. listrik,
kontrol & instrument) unit pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan (mekanik.
listrik, kontrol & instrument) unit pembangkit .
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
statik unit pembangkit
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik statik unit pembangkit .
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik statik unit pembangkit .
Mampu melaksanakan kebijakan perencanaan pemeliharaan unit
pembangkit (mekanik statik) sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: menyusun kebijakan perencanaan pemeliharaan (mekanik
statik) unit yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi penyusunan kebijakan perencanaan pemeliharaan
mekanik statik unit pembangkit sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan penyusunan kebijakan
perencanaan pemeliharaan (mekanik statik) unit pembangkit, sehingga
mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
(mekanik statik) unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
(mekanik statik) unit pembangkit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan (mekanik
statik) unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan (mekanik statik) unit pembangkit untuk
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

47

48

010 PTM-TKIT 1.1.4.1.10 I


Manajemen Power Trader
Power Trader Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Power Trader Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses dan mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
power trader unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan power trader unit pembangkit.
Memahami proses dan mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan power trader unit pembangkit.
Contoh: memahami proses power trader unit pembangkit secara rinci,
dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan perencanaan/ pengelolaan
power trader unit pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: menyusun kebijakan perencanaan/ pengelolaan power trader
pembangkitan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi menyusun kebijakan perencanaan/ pengelolaan
power trader unit pembangkit sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing menyusun kebijakan perencanaan/ pengelolaan
power trader unit pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi deviasi antara kebijakan
perencanaan dan pencapaian realisasi power trader unit pembangkit
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi deviasi antara kebijakan
perencanaan dan pencapaian realisasi peningkatan penjualan tenaga
listrik pada tingkat biaya power trader yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan penawaran energy disaat pembangkit lain tidak
mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar penyusunan perencanaan trading unit pembangkit
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode trading (melakukan penawaran energy
disaat pembangkit lain tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan)
sebagai sebuah standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan
power trader di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

011 GPECKIT 1.1.4.1.11 I


Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pembangkit
Generation Performance Evaluation and Control
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan kebijakan pengendalian
kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan,
termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan Pembangkitan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi dan pengendalian
kinerja.
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan di
Pembangkitan.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan Pembangkitan.
Contoh: memahami
proses evaluasi operasi dan pemeliharaan
Pembangkitan secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sehingga
dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
Pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan evaluasi operasi
dan pemeliharaan unit yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Pembangkitan di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e m b a n g k i ta n

49

50

4.1.3 PELAKSANA OPERASI THERMAL


012

TCFPPOMPKIT 1.1.4.1.18 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit Thermal
Thermal Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit Thermal yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Thermal.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Thermal, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit
Thermal
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Thermal, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Thermal
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Thermal termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan Thermal lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Thermal.
Contoh : mensupervisi perencanaan operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit
Thermal.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit Thermal .
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat untuk operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Thermal.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan unit pembangkit Thermal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

013

TCFPPOKIT 1.1.1.1. K
Operasi Pembangkit Thermal
Thermal Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit Thermal
agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit Thermal.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit Thermal
mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit Thermal.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Boiler, Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan bakar) dari
unit pembangkit Thermal.
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit Thermal sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Boiler unit Thermal ; memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit pembangkit Thermal
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Turbin unit pembangkit
Thermal, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
dalam menyelesaikan
permasalahan operasi unit pembangkit Thermal yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling batubara yang lebih baik sebelum masuk mill
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
Thermal yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor batubara
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Thermal di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

51

52

014

TCFPPMKIT 1.1.2.1. K
Pemeliharaan Pembangkit Thermal
Thermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik unit
pembangkit Thermal agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik statik unit pembangkit Thermal.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
statik unit pembangkit Thermal
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Thermal.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik unit pembangkit Thermal .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Thermal
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik unit Thermal yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik unit pembangkit Thermal
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik unit
pembangkit Thermal, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
dalam menyelesaikan
permasalahan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Thermal yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner
batubara pada pembangkit Thermal sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik unit
pembangkit Thermal yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik untuk Thermal di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

015

TCFRLTMKIT 1.1.4.1.19 K
Manajemen Real Time Trading-Thermal
Thermal Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real time trading unit
Thermal pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit Thermal
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit Thermal yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
Thermal sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
Thermal sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan real time trading unit pembangkit Thermal yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energy disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit Thermal yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode trading sebagai sebuah standar
kesiapan Unit Pembangkit Thermal dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.
*) lihat real time trading di kantor induk

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

53

54

016

TPPOMKIT 1.1.4.1.20 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-Thermal
Thermal Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit Thermal agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit Thermal, menekan jumlah gangguan dan kerusakan
di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Thermal
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit thermal.
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit thermal
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit thermal
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit thermal secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit thermal sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan thermal;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit thermal sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan thermal, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit thermal yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit thermal pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar yang
lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit pembangkit thermal
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode manajemen O & M (predictive maintenance
dan merit order) sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan untuk
pembangkit Thermal di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1.3.1 PLTU BATUBARA


017

TCFP

KIT 1.1.4.1.21 K

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara


Thermal Coal-fired Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTU Batubara yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan
serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU batubara, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui jenis jenis pekerjaan overhaul pembangkit PLTU
Batubara.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara,
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTU
Batubara oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara
termasuk membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTU Batubara
lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh : mensupervisi rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU
Batubara.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya operasi PLTU Batubara.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan operasi dan pemeliharaan yang lebih
tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan O & M
unit pembangkit PLTU Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

55

56

018

TCFO-CCRKIT 1.1.1.1.A1 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ruang Kendali)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTU
Batubara dari ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
kemampuan aktual unit yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui
cara pengoperasian unit pembangkit PLTU
Batubara mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit PLTU Batubara dari ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
berbagai bagian (Boiler, Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan
bakar) dari unit pembangkit PLTU Batubara dari ruang kendali.
Mampu melaksanakan pengoperasian peralatan unit pembangkit PLTU
Batubara dari raung kendali (Boiler/Turbin/Generator) sesuai dengan
persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai pembebanan
yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan PLTU Batubara dari ruang kendali yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
pembebanan yang ditetapkan
Mampu mensupervisi pengoperasian peralatan unit pembangkit PLTU
Batubara dari raung kendali (Boiler/Turbin/Generator) sesuai dengan
persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai pembebanan
yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian PLTU Batubara dari
ruang kendali yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku,
serta mencapai pembebanan yang ditetapkan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTU Batubara dari ruang kendali yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling batubara yang lebih baik dari ruang kendali ,
sebelum masuk mill sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar yang
lebih tepat untuk operasi unit pembangkit PLTU Batubara dari ruang
kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu berinovasi untuk menetapkan metode operasi dari ruang
kendali yang baru sehingga menjadi sebuah standar untuk meningkatkan
efisiensi dan keandalan PLTU.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

019

TCFO-LOKALKIT 1.1.1.1.A2 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Lokal, Boiler, dan Alat Bantu)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Boiler dan Alat Bantu
pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokal (BTG) agar dapat beroperasi
sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan
jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Lokal Boiler dan
Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokal
Contoh: mengetahui
cara pengoperasian unit pembangkit PLTU
Batubara
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Boiler dan Alat Bantu
pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu
pada unit pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Boiler unit PLTU Batubara dari lokal; memenuhi
persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu pada
unit PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Boiler unit pembangkit
PLTU Batubara dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan Lokal
Boiler dan Alat Bantu pada unit pada tingkat biaya operasi yang lebih
rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar yang
lebih tepat untuk operasi lokal Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru pengoperasian dari
Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit sehingga menjadi sebuah standar
untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan PLTU Batubara

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

57

58

020

TCFO-LOKALKIT 1.1.1.1.A3 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Lokal Turbin-Generator dan
Alat Bantu)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Turbin-Generator dan
Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai
dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan
Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU
Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat
Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan
dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal Turbin-Generator dan Alat bantu pada
unit pembangkit PLTU Batubara sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat
Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi menyelesaikan permasalahan
operasi Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit
PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU
Batubara pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar yang
lebih tepat untuk operasi Lokal Turbin-Generator dan Alat bantu pada unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru pengoperasian Lokal
Turbin-Generator dan Alat Bantu sehingga menjadi sebuah standar untuk
meningkatkan efisiensi dan keandalan unit pembangkit PLTU Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

021

TCFO-DESALTKIT 1.1.1.1.A4 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Desalination Plant dan Reverse
Osmosis)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination Plant unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Desalination Plant
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Desalination Plant unit
pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Desalination
Plant unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Desalination Plant unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Desalination Plant unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Desalination Plant unit pembangkit PLTU
Batubara dengan menambahkan cairan hidrazin ; sesuai persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Desalination Plant unit pembangkit
PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Desalination Plant
unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi
Desalination Plant unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Desalination Plant pada tingkat biaya operasi yang lebih
rendah pada PLTU Batubara.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar
yang lebih tepat untuk operasi Desalination Plant unit pembangkit PLTU
Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru pengoperasian
Desalination Plant sehingga menjadi sebuah standar untuk meningkatkan
efisiensi dan keandalan PLTU Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

59

60

022

TCFO-WTPKIT 1.1.1.1.A5 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Pre-treatment, Demin Plant,
Pengolahan limbah)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU
Batubara dengan menambahkan cairan hidrazin; sesuai persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi WTP
dan WWTP unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pengoperasian WTP dan WWTP pada tingkat biaya operasi yang lebih
rendah pada PLTU Batubara.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU
Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

023

FCFO-COALKIT 1.1.1.1.A6 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Coal & Ash handling)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Peralatan untuk Coal & Ash
handling unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating
pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Peralatan untuk
Coal & Ash handling unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian conveyor belt untuk Coal &
Ash handling unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Peralatan untuk
Coal & Ash handling unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Peralatan untuk Coal & Ash handling unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Peralatan untuk Coal & Ash
handling unit pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan
dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan/ menghentikan Peralatan untuk Coal & Ash
handling unit pembangkit PLTU Batubara dari lokal; sesuai persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Peralatan Coal & Ash handling unit
pembangkit PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Peralatan Coal & Ash
handling unit pembangkit PLTU Batubara dari control room
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi
Peralatan untuk Coal & Ash handling unit pembangkit PLTU Batubara
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Coal and Ash handling pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
pada PLTU Batubara.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar
yang lebih tepat untuk operasi Peralatan untuk Coal & Ash handling unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Peralatan sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Peralatan Coal & Ash handling
unit pembangkit PLTU Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

61

62

024

FCFO-STREKIT 1.1.1.1.A7 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (STRE)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan STRE dari ruang kendali
STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating
pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian STRE dari ruang
kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian STRE dari ruang kendali
STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian STRE dari ruang
kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
STRE dari ruang kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian STRE dari ruang kendali STRE
pada unit pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan/ menghentikan STRE dari ruang kendali STRE
pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokal; sesuai persyaratan dan
batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian STRE dari ruang kendali STRE
pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian STRE dari ruang
kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara dari control room
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi STRE
dari ruang kendali STRE pada unit pembangkit PLTU Batubara yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian STRE dari ruang kendali STRE pada unit pembangkit
PLTU Batubara pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar
yang lebih tepat untuk operasi STRE dari ruang kendali STRE pada unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian conveyor belt sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi STRE dari ruang kendali STRE
pada unit pembangkit PLTU Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

025

TCFO-UNLOADERKIT 1.1.1.1.A8 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Ship Unloader)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Ship Unloader dari ruang
kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi
sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan
jumlah derating pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Ship Unloader dari
ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Ship Unloader dari ruang
kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Ship Unloader
dari ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Ship Unloader dari ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit
PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Ship Unloader dari ruang kendali
Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan
persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan/ menghentikan Ship Unloader dari ruang
kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara dari lokal;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Ship Unloader dari ruang kendali
Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Ship Unloader dari
ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara dari
control room
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Ship
Unloader dari ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU
Batubara yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Ship Unloader dari ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit
PLTU Batubara pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaa standar yang lebih tepat untuk operasi Ship Unloader dari
ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Ship Unloader
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Ship Unloader dari
ruang kendali Ship Unloader pada unit pembangkit PLTU Batubara di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

63

64

026

TCFO-LOADERKIT 1.1.1.1.A9 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Loader, Dozer, Scraper, forklift)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Alat berat di unit pembangkit
PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Alat berat di unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Alat berat di unit pembangkit
PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Alat berat di unit
pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian Alat
Besar di unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan mengoperasikan Alat berat di unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan/ menghentikan Alat berat di unit pembangkit
PLTU Batubara dari lokal; sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Alat berat di unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Alat berat di unit
pembangkit PLTU Batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Alat
berat di unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Alat Berat pada unit pembangkit PLTU Batubara pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Alat berat di unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Alat berat sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi di unit pembangkit PLTU
Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

027

TCFO-BOPKIT 1.1.1.1.A10 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Sistem pendingin, pelumas,
udara tekan, bahan bakar, air pengisi,demin plant)
Thermal Coal-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan BOP (Balance of Plant)
unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui
cara pengoperasian BOP unit
pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui cara pengoperasian BOP unit pembangkit PLTU
Batubara (Auxiliary-sistem pendingin)
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
BOP unit pembangkit PLTU Batubara (sistem pendingin)
Mampu melaksanakan pengoperasian BOP unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan BOP unit pembangkit PLTU Batubara (sistem
pendingin); sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian sub sistem unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian BOP sub sistem unit
pembangkit PLTU Batubara (sistem pendingin)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan penyimpangan
indikator peralatan dan mengatasi gangguan, dan dapat diandalkan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi peralatan BOP pada unit
pembangkit PLTU Batubara dari lokal yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian BOP pada unit pembangkit PLTU Batubara pada tingkat
biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/ penggunaan standar yang lebih tepat
untuk operasi unit pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di
seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru sehingga menjadi
sebuah standar untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan operasi
BOP pada PLTU Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

65

66

028

TCFM-TurbinKIT 1.1.2.1.A1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Turbin)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin unit PLTU Batubara yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik Turbin
unit pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan Turbin

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/


penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk PLTU Batubara
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

029

TCFM-BoilerKIT 1.1.2.1.A2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Boiler)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Boiler pada unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Boiler pada unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Boiler unit
pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Boiler pada unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari Boiler pada unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Boiler pada unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Boiler pada unit PLTU Batubara yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan Boiler
pada unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Boiler unit pembangkit
PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Boiler pada unit
pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
peralatan Boiler pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance Boiler pada Unit
PLTU Batubara sebagai sebuah terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar (prosedure kerja)
yang lebih tepat untuk pemeliharaan Boiler unit pembangkit PLTU
Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Boiler untuk PLTU Batubara di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

67

68

030

TCFM-AUXILIARYKIT 1.1.2.1.A3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Auxiliary dan Bengkel)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan
Bengkel unit pada pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit PLTU
Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit
PLTU Batubara.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit
pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Auxiliary dan Bengkel pada unit PLTU Batubara
yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja.
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu
merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan
peralatan dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel untuk unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTU Batubara sebagai sebuah terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU
Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel untuk PLTU
Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

031

TCFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.A4 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (listrik tenaga)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTU Batubara yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi pada pembangkit PLTU Batubara sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit pada peralatan kontrol instrumen
yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk PLTU Batubara di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

69

70

032

TCFM -CONTROLE INSTRUMENKIT 1.1.2.1.A5 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (kontrol instrumensoftware dan hardware)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTU Batubara yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Batubara
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi pada pembangkit PLTU Batubara sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode retrofit pada peralatan kontrol
instrumen yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar
kebijakan pemeliharaan kontrol instrumen untuk PLTU Batubara di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

033

TCFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.A6 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (proteksi mechanical &
electrical)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTU Batubara yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit pembangkit
PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin PLTU
Batubara sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
peralatan proteksi yang sudah tidak diproduksi lagi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

71

72

034

TCFM Electrical InstalationKIT 1.1.2.1.A7 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (Listrik Instalasi)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTU Batubara .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara
listrik instalasi unit PLTU Batubara yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada listrik instalasi unit pembangkit PLTU Batubara sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTU Batubara
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

035

TCFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.A8 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Batubara (DC power)
Thermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara .
Melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Batubara
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTU Batubara yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTU Batubara sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTU Batubara di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

73

74

036

RLTMTCFKIT 1.1.4.1.22 K
Manajemen Real Time Trading -PLTU Batubara
Real time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTU
Batubara dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan
kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan Real time trading unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit PLTU
Batubara.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan real time trading unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: memahami proses Real time trading unit pembangkit PLTU
Batubara secara rinci, dari sumber pembangkit PLTU Batubara yang
dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading unit pembangkitan PLTU Batubara;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkit
PLTU Batubara, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan kWh
dari unit pembangkit PLTU Batubara pada tingkat biaya real time trading
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan penawaran energi
disaat pembangkit lain tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode tradingsebagai sebuah standar kesiapan
Unit Pembangkit PLTU Batubara dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

037

TCFPPOMMKIT 1.1.4.1.23 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTU Batubara
Thermal Coal Fired Power Plant Operation & Maintenance
Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTU Batubara secara real time agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk
membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU
Batubara
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mampu memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan
unit pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTU Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode predictive maintenance sebagai
sebuah standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTU di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

75

76

4.1.3.2 Pengelolaan dermaga


Pengelolaan bahan bakar minyak
038

OBSTCFKIT 1.1.1.1.A11 K
Operasi Pembangkit PLTU Batubara (Black Start)
Coal fired Power Plant Operation (Black Start Unit)
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTG PLTU Batubara agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang
ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian Black
Start unit pembangkit PLTU Batubara.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja pengoperasian Black Start unit
pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTU batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
pengoperasian Black Start pembangkit PLTU Batubara
Mampu melaksanakan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit pembangkit PLTU batubara
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan pengoperasian Black Start
unit pembangkit PLTU batubara
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi operasi Black Start
unit pembangkit PLTU Batubara
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: Pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTU Batubara
dioptimasikan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

039

HCEM-PLTU CoalKIT 1.1.2.1.A9 K


Pemeliharaan Bangunan Air/ Jetty-PLTU Batubara
Hydrolica Civil Engineering Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Basah unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Sipil Basah
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil Basah
unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan Sipil Basah unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
Basah unit pembangkit PLTU Batubara.
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil Basahunit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil Basah unit pembangkit PLTU Batubara yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil Basah unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil Basah unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil Basah unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil Basah unit pembangkit PLTU Batubara pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
renovasi Jetty pada unit pembangkit PLTU Batubara sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil Basah unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Jetty dengan upaya renovasi Jetty
pada unit pembangkit PLTU Batubara

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

77

78

040

SCE-MKIT 1.1.2.1.A10 K
Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan
jembatan-PLTU Batubara
Structural Civil Engineering Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil Kering unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Sipil Kering
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil Kering
unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
Kering unit pembangkit PLTU Batubara.
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil Kering unit pembangkit PLTU Batubara yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil Kering unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil Kering unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil Kering unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTU Batubara pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
renovasi pada Gedung Turbin unit pembangkit PLTU Batubara sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil Kering unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Gedung Turbin dengan upaya
renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

041

EVM-PLTU CoalKIT 1.1.2.1.A11 K


Pemeliharaan Lingkungan-PLTU Batubara
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU Batubara agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan
dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan tanpa menimbulkan
pencemaran lingkungan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTU Batubara
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTU Batubara
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU
Batubara
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTU-BB .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU
Batubara sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit pembangkit PLTU Batubara yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU Batubara sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTU Batubara yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan pemantauan lingkungan secara
rutin dan berkesinambungan pada unit pembangkit PLTU Batubara
sebagai sebuah terobosan untuk mencegah terjadinya pencemaran
lingkungan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU Batubara yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem lingkungan dengan
upaya
melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin dan
berkesinambungan untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

79

80

042

JMT-COAL

Manajemen Jetty -PLTU BB


Jetty Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola jetty Management agar dapat
bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi
dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang
diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan Jetty
Management unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan Jetty Management unit pembangkit.
Contoh: memahami proses Jetty Management unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan Jetty Management unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola Jetty Managementpembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan Jetty Management pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan Jetty Management unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan Jetty
Management unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya Jetty Management yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain tidak
mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk Jetty Management unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan
Jetty Management di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1.3.3 PLTU MINYAK


043

TOFPPOMPKIT 1.1.4.1.24 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak
Thermal Oil-fired Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTU Minyak yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan
serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak,dan mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui kebutuhan sumberdaya untuk rencana overhaul
pembangkit PLTU Minyak
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak,
termasuk perencanaan anggaran operasi dan pemeliharaan, serta
batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTU
Minyak oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak
termasuk membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspection tahunan PLTU Minyak
lengkap dengan kebutuhan sumber dayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh : mensupervisi rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTU Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

81

82

044

TOFO-CCRKIT 1.1.1.1.B1 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Ruang Kendali)
Thermal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTU
Minyak dari ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan
aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTU Minyak dari
ruang kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTU Minyak
dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan pengoperasian unit pembangkit PLTU Minyak dari
ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi dari ruang
kendali untuk berbagai bagian (Boiler, Turbin, Generator, alat bantu,
penanganan bahan bakar) dari unit pembangkit PLTU Minyak.
Mampu melaksanakan operasi peralatan unit pembangkit PLTU Minyak
(Boiler/Turbin/Generator) dari ruang kendali sesuai dengan persyaratan
dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang
ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan (Boiler/Turbin/Generator) unit PLTU Minyak
dari ruang kendali; dengan memenuhi persyaratan dan standar yang
berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit pembangkit PLTU Minyak
dari ruang kendali, sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi unit pembangkit PLTU
Minyak dari ruang kendali, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan penyimpangan
indikator peralatan dan mengatasi gangguan, dan dapat diandalkan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi unit pembangkit PLTU
Minyak dari ruang kendali yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit PLTU Minyak pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan penanganan Minyak yang lebih baik
sebelum masuk ke ruang bakar sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit PLTU
Minyak dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru sehingga menjadi
sebuah standar untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan operasi unit
pembanhkit PLTU Minyak dari ruang kendali.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

045

TOFO-LOCALKIT 1.1.1.1.B2 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Lokal, Boiler dan Alat Bantu)
Thermal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Boiler dan Alat Bantu
pada unit pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit
pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu
pada unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Boiler dan
Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu pada
unit pembangkit PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan
yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Boiler unit PLTU Minyak dari lokal; memenuhi
persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Boiler dan Alat Bantu pada
unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Boiler unit pembangkit
PLTU Minyak dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak pada
tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi lokal Boiler dan Alat
Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Lokal Boiler dan Alat
Bantu sehingga menjadi sebuah standar untuk meningkatkan efisiensi
PLTU Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

83

84

046

TOFO-BOPKIT 1.1.1.1.B3 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Sistem pendingin, pelumas,
udara tekan, bahan bakar, air pengisi,demin plant)
Thermal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan BOP (Balance of Plant) unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui
cara pengoperasian BOP unit
pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian BOP unit pembangkit PLTU
Minyak (Auxiliary-sistem pendingin)
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian BOP unit pembangkit PLTU Minyak (sistem pendingin)
Mampu melaksanakan mengoperasikan BOP unit pembangkit PLTU
Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan BOP unit pembangkit PLTU Minyak (sistem
pendingin); sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian sub sistem unit pembangkit PLTU
Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian BOP sub sistem unit
pembangkit PLTU Minyak (sistem pendingin)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan penyimpangan
indikator peralatan dan mengatasi gangguan, dan dapat diandalkan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi peralatan BOP pada unit
pembangkit PLTU Minyak dari lokal yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk operasi unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di
seluruh Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru sehingga menjadi
sebuah standar untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan PLTU.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

047

TOFO-DESALINATION PLANTKIT 1.1.1.1.B4 K


Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Desalination Plant dan RO)
Termal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination Plant unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Desalination Plant
unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Desalination Plant unit
pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Desalination
Plant unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian Desalination Plant unit pembangkit PLTU Minyak
Mampu melaksanakan mengoperasikan Desalination Plant unit
pembangkit PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mengoperasikan Desalination Plant unit pembangkit PLTU
Minyak dengan menambahkan cairan hidrazin; sesuai persyaratan dan
batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Desalination Plant unit pembangkit
PLTU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Desalination Plant
unit pembangkit PLTU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi
Desalination Plant unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh:
menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Desalination Plant unit pembangkit PLTU Minyak pada
tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Desalination Plant
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi Desalination Plant unit pembangkit
PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

85

86

048

TOFO-WTPKIT 1.1.1.1.B5 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Pre-treatment, Demin Plant,
Pengolahan limbah)
Thermal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU Minyak
Mampu melaksanakan mengoperasikan WTP dan WWTP
unit
pembangkit PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mengoperasikan WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU
Minyak dengan menambahkan cairan hidrazine; sesuai persyaratan dan
batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi WTP
dan WWTP unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
WTP dan WWTP pada unit pembangkit PLTU Minyak pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi WTP dan WWTP unit pembangkit PLTU
Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

049

TOFO-FUEL HANDLINGKIT 1.1.1.1.B6 K


Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Fuel Handling)
Thermal Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Fuel Handling unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Fuel Handling unit
pembangkit PLTU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Fuel Handling unit pembangkit
PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Fuel Handling
unit pembangkit PLTU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Fuel Handling unit pembangkit PLTU Minyak
Mampu melaksanakan mengoperasikan Fuel Handling unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Fuel Handling unit pembangkit PLTU Minyak;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Fuel Handling unit pembangkit
PLTU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Fuel Handling unit
pembangkit PLTU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Fuel
Handling unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Fuel Handling unit pembangkit PLTU Minyak pada tingkat biaya operasi
yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Fuel Handling unit
pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru sebagai sebuah standar kebijakan
untuk operasi Fuel Handling unit pembangkit PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

87

88

050

TOFM-TURBINKIT 1.1.2.1.B1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (Turbin)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin unit pembangkit
PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Turbin unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada Turbin PLTU
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk unit pembangkit
PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

051

FOFM-BoilerKIT 1.1.2.1.B2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (Boiler)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Boiler unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Boiler unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Boiler unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Boiler unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Boiler unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Boiler unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Boiler unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Boiler unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan mekanik Boiler unit
pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Boiler unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Boiler unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner PLTU
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik Boiler
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Boiler untuk PLTU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

89

90

052

TOFM -AUXILIARYKIT 1.1.2.1.B3 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (Auxiliary dan Bengkel)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan
bengkel unit pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU
Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU
Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit
pembangkit PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Auxiliary dan Bengkel unit PLTU Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel untuk PLTU
Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

053

TOFM-POWER ELECTRICALKIT 1.1.2.1.B4 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (listrik tenaga)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi menyelesaikan permasalahan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
trafo PLTU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

91

92

054

TOFM-TURBINKIT 1.1.2.1.B5 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Turbin-Generator dan Alat Bantu)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak agar dapat
beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit,
serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit
pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pengoperasian Lokal
Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian Lokal
Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu pada unit
pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat
Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan
dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang
ditetapkan.
Contoh: mampu mengoperasikan Lokal Turbin-Generator dan Alat Bantu
pada unit PLTU Minyak yang memenuhi persyaratan dan standar yang
berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Turbin-Generator
dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat
merealisasikan target kinerja.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak, sehingga
mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pengoperasian
Lokal Boiler dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Lokal Turbin-Generator dan Alat bantu pada unit
pembangkit PLTU Minyak pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pengoperasian Lokal TurbinGenerator dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTU Minyak yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode baru pengoperasian Lokal Boiler
dan Alat Bantu dengan efisiensi tinggi sehingga dapat digunakan
sebagai sebuah standar kebijakan operasi Boiler untuk unit pembangkit
PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

055

TOFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.B6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (DC power)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTU
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner Batery unit pembangkit PLTU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

93

94

056

TOFM-CONTROLE INSTRUMENKIT 1.1.2.1.B7 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (kontrol instrumen-software
dan hardware)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTU Minyak pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi pada unit pembangkit PLTU Minyak sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan retrofit peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan kontrol
instrumen untuk PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

057

TOFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.B8 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (proteksi mechanical &
electrical)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU
Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment pada proteksi Turbin unit pembangkit PLTU Minyak sebagai
sebuah terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTU Minyak yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
peralatan proteksi yang sudah tidak diproduksi lagi pada unit pembangkit
PLTU Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

95

96

058

TOFPM-Instalation electricalKIT 1.1.2.1.B9 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTU Minyak (Listrik Instalasi)
Thermal Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
listrik instalasi unit pembangkit PLTU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

059

RLTM TOFKIT 1.1.4.1.25 K


Manajemen Real time Trading -PLTU Minyak
Real time trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan Real


time trading unit pembangkit.

Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.


Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading
pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan kWh
unit pembangkit PLTU Minyak pada tingkat biaya real time trading yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan penawaran energi disaat
pembangkit lain tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan Real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

97

98

060

TOFPPOMKIT 1.1.4.1.26 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTU Minyak
Thermal Oil Fired Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mampu memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan
unit pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

061

OBS-PLTU-OilKIT 1.1.1.1.B7 K
Operasi Pembangkit PLTU Minyak (Black Start)
Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTU agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
Black Start unit pembangkit PLTU-Minyak.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja Black Start unit pembangkit
PLTU-Minyak
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian Black Start unit
pembangkit PLTU-Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
Black Start pembangkit PLTU-Minyak .
Mampu melaksanakan melakukan Black Start unit pembangkit PLTUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit PLTU-Minyak
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTUMinyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan Black Start unit PLTUMinyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi Black Start unit

Mampu menyempurnakan dan


pengoperasian Black Start unit

atau

membuat

metode

baru

Contoh: Black Start unit untuk PLTU-Minyak dioptimasikan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

99

100

062

CFM-PROKIT 1.1.2.1.B10 K
Pemeliharaan Bangunan Air/ Jetty-PLTU Minyak
Hydrolica Civil Engineering Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil basah unit
pembangkit PLTU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil basah
unit pembangkit PLTU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil basah unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
basah unit pembangkit PLTU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil basah unit pembangkit PLTUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil basah unit PLTU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil basah unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil basah unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil basah unit pembangkit PLTU-Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan


pemeliharaan Sipil Basah unit pembangkit PLTU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment renovasi bangunan pada Jetty unit pembangkit PLTU-Minyak
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Bangunan Jetty dengan upaya
renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

063

CFM-PROKIT 1.1.2.1.B11 K
Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan
jembatan-PLTU Minyak
Structural Civil Engineering Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Sipil unit
kering pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil kering
unit pembangkit PLTU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
kering unit pembangkit PLTU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil kering unit PLTU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil kering unit pembangkit PLTU-Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil kering unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin
PLTU-Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil kering
unit pembangkit PLTU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

101

102

064

EVM-PLTU OilKIT 1.1.2.1.B12 K


Pemeliharaan Lingkungan-PLTU Minyak
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU-Minyak
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTU-Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh:
menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan pemantauan lingkungan
secara rutin dan berlanjut pada unit pembangkit PLTU-Minyak sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan sistem dengan upaya melakukan pemantauan
lingkungan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan pada unit pembangkit PLTU Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1.3.4 PLTG GAS


065

OCGFOMPKIT 1.1.4.1.40 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG gas
Open cycle gas-fired Power Plant Operation and Maintenance
Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTG Gas yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG gas, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit PLTG
gas.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG gas, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTG
Gas oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTG Gas lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG gas.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG gas.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTG gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

103

104

066

OCGFO-CCRKIT 1.1.1.1.G1 K
Operasi Pembangkit PLTG gas (Ruang Kendali)
Open cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTG
Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang
berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG gas dari ruang
kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Gas
dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan operasi unit pembangkit PLTG gas dari ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan bakar) dari dari
ruang kendali unit pembangkit PLTG gas.
Mampu melaksanakan operasi unit pembangkit PLTG Gas dari ruang
kendali sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan unit PLTG Gas dari ruang kendali; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit pembangkit PLTG Gas
dari ruang kendali, sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Turbin unit pembangkit
PLTG gas dari ruang kendali, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTG Gas dari ruang kendali yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling Gas dari ruang kendali unit pembangkit PLTU Gas
yang lebih baik sebelum masuk ruang bakar Turbin Gas sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTG Gas dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru efisiensi thermal sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi PLTG Gas dari ruang kendali di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

067

OCGFO-Lokal TGKIT 1.1.1.1.G2 K


Operasi Pembangkit PLTG gas (Lokal, Turbin, Generator)
Open cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTG Gas
dari lokal (Turbin Gas, Generator) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTG Gas dari lokal
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Gas
dari lokal pada, Turbin Gas, dan Generator.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit PLTG Gas dari lokal (Turbin, Gas dan
Generator)
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian unit pembangkit PLTG Gas dari lokal (Turbin, Gas dan
Generator)
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTG Gas dari
lokal (Turbin, Gas dan Generator) sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan
unit PLTG Gas dari lokal; memenuhi
persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas
pengoperasian PLTG Gas dari lokal.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian unit pembangkit
PLTG Gas dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTG Gas dari lokal yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah pada pengoperasian PLTG
Gas dari lokal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi lokal unit pembangkit
PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTG Gas dari lokal
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

105

106

068

OCGFO-GAS HANDLINGKIT 1.1.1.1.G3 K


Operasi Pembangkit PLTG Gas (Gas Handling)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Gas Handling unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Gas Handling unit
pembangkit PLTG gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Gas Handling unit pembangkit
PLTG gas
memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pengoperasian Gas Handling unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian Gas Handling unit pembangkit PLTG gas
Mampu melaksanakan mengoperasikan Gas Handling unit pembangkit
PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Gas Handling unit pembangkit PLTG Gas;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Gas Handling unit pembangkit
PLTG Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Gas Handling unit
pembangkit PLTG gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Gas
Handling unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Gas Handling unit
pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru sebagai sebuah standar kebijakan
untuk operasi Gas Handling unit pembangkit PLTG Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

069

COGFM-TURBINKIT 1.1.2.1.G1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (Turbin Gas)
Open cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin Gas
unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit
pembangkit PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin Gas unit PLTG Gas yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit
PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin Gas mekanik
Turbin Gas unit pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan
target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Turbin unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner PLTG
Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin Gas untuk unit
pembangkit PLTG Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

107

108

070

OCGFM-COMPRESSORKIT 1.1.2.1.G2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (Kompresor)
Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik kompresor unit
pembangkit PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik kompresor unit PLTG Gas yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan
target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik kompresor unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik kompresor untuk PLTG Gas
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

071

OCGFM-AUXILIARYKIT 1.1.2.1.G3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (Auxiliary dan Bengkel)
Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit
pembangkit PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Auxiliary dan Bengkel unit PLTG Gas yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan
target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG gas, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada burner PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di
seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel untuk
PLTG Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

109

110

072

OCGFM-POWER ELECTRICALKIT 1.1.2.1.G4 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (listrik tenaga)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTG Gas
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
trafo utama unit pembangkit PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTG Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

073

OCGFM-ELCTRICAL INSTALASIKIT 1.1.2.1.G5 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (Listrik Instalasi)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan
listrik instalasi
unit pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
listrik instalasi PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTG Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

111

112

074

OCGFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.G6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG Gas (DC power)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTG Gas
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
batery unit pembangkit PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTG Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

075

OCGFM-CONTROLE INSTRUMENKIT 1.1.2.1.G7 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (kontrol instrumen-software
dan hardware)
Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTG Gas
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTG gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Gas pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak diproduksi lagi
pada unit pembangkit PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit pada peralatan kontrol instrumen
yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk unit pembangkit PLTG Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

113

114

076

OCGFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.G8 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG gas (proteksi-mechanical
electrical)
Open Cycle gas-fired Power Plant Maintenance

&

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit


pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG gas.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTG Gas yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit pembangkit
PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment setting proteksi pada
Turbin Gas unit pembangkit PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
pada peralatan proteksi yang sudah tidak diproduksi lagi, pada unit
pembangkit PLTG Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

077

RLTMOCGFKIT 1.1.4.1.41 K
Manajemen Real Time Trading-PLTG Gas
Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTG
Gas dengan Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan
kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real
time trading unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit PLTG
Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit PLTG Gas
secara rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan PLTG Gas;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
PLTG Gas pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain
tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit PLTG Gas dalam kebijakan real time
trading di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

115

116

078

POM-GFKIT 1.1.4.1.42 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTG Gas
Power Plant Operation & Maintenance Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai menghasilkan
tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan PLTG Gas;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan PLTG Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTG Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

079

POMM-GFKIT 1.1.4.1.43 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTG Gas
Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai menghasilkan
tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTG di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

117

118

080

OCGF-PLTG GasKIT 1.1.1.1.G4 K


Operasi Pembangkit PLTG Gas (Black Start)
Open Cycle Gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTG Gas agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.
Level
1

3
4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian Black
Start unit pembangkit PLTG Gas.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja Black Start unit pembangkit PLTG
Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTG Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
pengoperasian Black Start pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTG
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit PLTG Gas
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTG Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan Black Start unit PLTG Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi operasi Black Start unit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian Black Start unit
Contoh: pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTG Gas
dioptimasikan untuk mensupply kekurangan daya pada sistem jaringan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

081

SCE-PLTG GASKIT 1.1.2.1.G9 K


Pemeliharaan Sipil Kering/ Sarana dan Prasarana-PLTG Gas
Struktural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil kering
unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
kering unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil kering unit pembangkit PLTG
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil kering unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil kering unit
pembangkit PLTG Gas sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil kering unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil kering unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin
PLTG Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil kering
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Bangunan Sipil Kering dengan upaya
renovasi pada unit pembangkit PLTG Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

119

120

082

EVM-PLTG GASKIT 1.1.2.1.G10 K


Pemeliharaan Lingkungan-PLTG Gas
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Lingkungan unit
pembangkit PLTG Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTG Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTG Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTG Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTG Gas sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTG Gas sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTG Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan pada PLTG Gas sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTG Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan pengelolaan pemeliharaan lingkungan dengan
upaya retrofit melakukan pemantauan lingkungan secara rutin dan
berkesinambungan sehingga tidak mencemari lingkungan unit
pembangkit PLTG Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.1.3.4 PLTG MINYAK


083

OCOFOMPKIT 1.1.4.1.36 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTG Minyak
Open cycle Oil-fired Power Plant Operation and Maintenance
Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTG Minyak yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan
serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit PLTG
Minyak.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak,
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTG
Minyak oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak
termasuk membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTG Minyak
lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance unit pembangkit PLTG Minyak.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya operasi unit pembangkit PLTG
Minyak.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTG Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

121

122

084

OCOFO-CCRKIT 1.1.1.1.F1 K
Operasi Pembangkit PLTG Minyak (Ruang Kendali)
Open cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTG
Minyak dari ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan
aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak dari
ruang kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak
dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi unit pembangkit
PLTG Minyak dari ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Turbin Gas, Generator, alat bantu, handling bahan bakar) dari
unit pembangkit PLTG Minyak dari ruang kendali.
Mampu melaksanakan operasi unit pembangkit PLTG Minyak dari ruang
kendali sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan
unit PLTG Minyak dari ruang kendali;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit pembangkit PLTG Minyak
dari ruang kendali, sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Turbin unit pembangkit PLTG
Minyak dari ruang dendali, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTG Minyak dari ruang kendali yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan handling Gas Minyak yang lebih baik
sebelum masuk mill ruang bakar Turbin Gas dari ruang kendali unit
pembangkit PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit PLTG
Minyak dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian unit pembangkit PLTG
Minyak dari ruang kendali yang bisa meningkatkan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi unit pembangkit PLTG
Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

085

OCOFO-LokalKIT 1.1.1.1.F2 K
Operasi Pembangkit PLTG Minyak (Lokal, Turbin, Generator)
Open cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTG Minyak
dari lokal Turbin Gas dan Generator agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak dari lokal
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak
mulai dari lokal (Turbin Gas dan Generator).
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan operasi unit pembangkit PLTG Minyak dari lokal
(Turbin Gas dan Generator)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian unit
pembangkit PLTG Minyak dari lokal (Turbin Gas dan Generator)
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak
dari lokal (Turbin Gas dan Generator) sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan unit pembangkit PLTG Minyak dari lokal;
memenuhi persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas
pengoperasian PLTG Minyak dari lokal.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian unit pembangkit
PLTG Minyak dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTG Minyak dari lokal yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian unit pembangkit PLTG Minyak dari lokal pada tingkat
biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi lokal unit pembangkit
PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian unit pembangkit PLTG
Minyak dari lokal yang dapat meningkatkan efisiensi thermal sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi unit pembangkit PLTG Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

123

124

086

COFO-OIL HANDLINGKIT 1.1.1.1.F3 K


Operasi Pembangkit PLTG Minyak (Oil Handling)
Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Oil Handling
unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Oil Handling unit
pembangkit PLTG Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Oil Handling unit pembangkit
PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Oil Handling unit
pembangkit PLTG Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian Oil
Handling unit pembangkit PLTG Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Oil Handling unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Oil Handling unit pembangkit PLTG Minyak;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Oil Handling unit pembangkit PLTG
Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Oil Handling unit
pembangkit PLTG Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Oil
Handling unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Oil Handling pada unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Oil Handling unit
pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru sebagai sebuah standar kebijakan
untuk operasi Oil Handling unit pembangkit PLTG Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

087

OCOFM-MECHANICALKIT 1.1.2.1.F1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Minyak (Mekanik Turbin Gas)
Open cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin
Gas unit pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit
pembangkit PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin Gas unit PLTG Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik Turbin Gas unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin Gas mekanik
Turbin unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan
target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada burner minyak Turbin Gas pada unit pembangkit
PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin Gas unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin Gas untuk PLTG Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

125

126

088

COFM-TurbinKIT 1.1.2.1.F2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Minyak (Turbin)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin unit PLTG Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik Turbin
unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Turbin unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner PLTG
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk PLTG Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

089

OCOFM-COMPRESSORKIT 1.1.2.1.F3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG minyak (Kompresor)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik kompresor unit
pembangkit PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik kompresor unit PLTG Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik kompresor unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada Kompresor unit pembangkit PLTG Minyak sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik kompresor untuk PLTG Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

127

128

090

OCOFM-AUXILIARYKIT 1.1.2.1.F4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG minyak (Auxiliary dan Bengkel)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG
Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Auxiliary unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit
pembangkit PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Auxiliary dan Bengkel unit PLTG Minyak
yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan
target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada burner minyak ruang bakar Turbin Gas pada unit
pembangkit PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel untuk
PLTG Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

091

OCOFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.F5 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG minyak (DC power)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTG minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTG minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG
minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTG minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTG minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTG minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
predictive maintenance pada burner Batery unit pembangkit PLTG
minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTG minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTG minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

129

130

092

OCOFM-ELECTRICAL INSTALATIONKIT 1.1.2.1.F6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG minyak (listrik Instalasi)
Open cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTG Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
listrik instalasi unit pembangkit PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTG Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

093

OCOFM-ELECTRIC POWERKIT 1.1.2.1.F7 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTG minyak (Listrik Tenaga)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Listrik Tenaga pada
unit pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Listrik Tenaga pada unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Listrik
Tenaga unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Listrik
Tenaga unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan Listrik Tenaga unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Listrik Tenaga unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mampu memelihara Listrik Tenaga unit PLTG Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Listrik Tenaga unit
pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan pemeliharaan Listrik Tenaga
unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Listrik Tenaga unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Listrik Tenaga unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
predictive maintenance Trafo Utama pada unit pembangkit PLTG Minyak
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Listrik Tenaga
unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode predictive maintenance sebagai
sebuah standar kebijakan pemeliharaan Trafo Utama unit pembangkit
PLTG Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

131

132

094

OCOFM-INSTRUMENKIT 1.1.2.1.F8 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Minyak (Kontrol
Software dan Hardware)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance

Instrumen-

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen


unit pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTG Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh:
menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTG Minyak pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi pada unit pembangkit PLTG Minyak sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit peralatan kontrol instrumen
yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk unit pembangkit PLTG Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

095

OCOFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.F9 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTG Minyak (proteksi-mechanical &
electrical)
Open Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTG Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment setting proteksi pada proteksi Turbin Gas unit pembangkit
PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru peningkatan
keandalan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTG Minyak pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan re-adjustment setting proteksi pada proteksi Turbin Gas unit
pembangkit PLTG Minyak sebagai sebuah terobosan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

133

134

096

RLTMOCOFKIT 1.1.4.1.37 K
Manajemen Real Time Trading-PLTG Minyak
Real Time Trading Management open cycle oil fired
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTG
Minyak dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan
kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan real time
trading unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit PLTG
Minyak.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan real time trading unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit PLTG
Minyak secara rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading unit pembangkitan PLTG Minyak ;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan
PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan kWh
unit pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya real time trading yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan penawaran energy disaat
pembangkit lain tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit PLTG Minyak dalam kebijakan real
time trading di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

097

OCPPOMMKIT 1.1.4.1.38 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTG Minyak
Power Plant Operation & Maintenance Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan
di bawah batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTG
Minyak; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan PLTG Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit PLTG Minyak pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk unit pembangkit PLTG Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

135

136

098

OCPPOMKIT 1.1.4.1.39 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTG Minyak
Open Cycle Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mampu memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan
unit pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode predictive maintenance sebagai
sebuah standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTG di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

099

OBS-PLTG MinyakKIT 1.1.1.1.F4 K


Operasi Pembangkit PLTG Minyak (Black Start)
Operation Black start Open Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTG Minyak agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
Black Start unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja Black Start unit pembangkit PLTG
Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTG Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
Black Start pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan Black Start unit pembangkit PLTG Minyak sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit PLTG Minyak
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTG
Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan Black Start unit PLTG
Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTG Minyak
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi Black Start unit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian Black Start unit
Contoh: Black Start unit pembangkit PLTG Minyak dioptimasikan untuk
mensupply kekurangan daya pada sistem jaringan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

137

138

100

SCE-PLTG MinyakKIT 1.1.2.1.F10 K


Pemeliharaan Sipil Kering/ Sarana dan Prasarana-PLTG Minyak
Struktural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTG Minyak
Contoh: berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTG Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTG
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTG Minyak yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTG Minyak sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil Kering pada unit pembangkit PLTG Minyak pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan renovasi pada Gedung Turbin Gas unit pembangkit PLTG
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Gedung Turbin Gas pada unit
pembangkit PLTG Minyak dengan upaya renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

101

EVM-PLTG MinyakKIT 1.1.2.1.F11 K


Pemeliharaan Lingkungan-PLTG Minyak
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTG Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan
dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan tanpa mengakibatkan
terjadinya pencemaran lingkungan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTG Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTG Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTG
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTG Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTG Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTG Minyak sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTG Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan pemantauan lingkungaan
secara rutin dan berkesinambungan pada unit pembangkit PLTG Minyak
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTG Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem manajemen lingkungan
dengan upaya melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin dan
berkesinambungan pada unit pembangkit PLTG Minyak sehingga tidak
terjadi pencemaran lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

139

140

4.1.3.5 PLTGU GAS


102

CGFOMPKIT 1.1.4.1.30 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation and Maintenance
Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTGU Gas yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan
serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit
PLTGU Gas
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas,
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTGU
Gas oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTGU Gas
lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTGU Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

103

CGFO-CCRKIT 1.1.1.1.D1 K
Operasi Pembangkit PLTGU-Gas (Ruang Kendali)
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTGUGas dari ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan
aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU Gas dari ruang
kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU Gas
dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian unit
pembangkit PLTGU Gas dari ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
berbagai bagian (HRSG, Turbin Gas, Generator, alat bantu, handling
bahan bakar) dari ruang kendali pada unit pembangkit PLTGU Gas.
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTGU Gas dari
ruang kendali sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan HRSG unit pembangkit PLTGU Gas dari
ruang kendali; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi operasi unit pembangkit PLTGU-HRSG Gas dari
ruang kendali sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan mengoperasikan Turbin Gas
unit pembangkit PLTGU Gas dari ruang kendali, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTGU Gas dari ruang kendali yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit PLTG Gas pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan handling heat yang lebih baik sebelum
masuk ke HRSG yang dilakukan dari ruang kendali sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTGU dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian unit pembangkit
PLTGU Gas yang bisa meningkatkan efisiensi thermal sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi unit pembangkit PLTGU Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

141

142

104

CGFO-PLTGKIT 1.1.1.1.D2 K
Operasi Pembangkit PLTGU-PLTG
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTGUPLTG agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang
berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTGU-PLTG
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU-PLTG
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian berbagai bagian (Turbin, Generator, alat bantu, handling
bahan bakar) dari unit pembangkit PLTGU-PLTG
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: pengoperasian unit PLTGU-PLTG ; memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Turbin unit
pembangkit PLTGU-PLTG, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTGU-PLTG yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling Gas yang lebih baik sebelum masuk mill sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTGU-PLTG yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor Gas sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTGU-PLTG di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

105

CGFO-LOKALKIT 1.1.1.1.D2 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Lokal, HRSG, Turbin, Generator)
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTGU
Gas dari lokal (BTG) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTGU Gas dari lokal
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU Gas
mulai dari HRSG, Turbin, dan Generator.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit PLTGU Gas dari lokal (HRSG, Turbin,
dan Generator)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian unit
pembangkit PLTGU Gas dari lokal (HRSG, Turbin, dan Generator)
Mampu melaksanakan; pengoperasian unit pembangkit PLTGU Gas dari
lokal (HRSG, Turbin, dan Generator) sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan HRSG unit PLTGU Gas dari lokal; memenuhi
persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian PLTGU Gas dari lokal.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian HRSG unit
pembangkit PLTGU Gas dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi menyelesaikan permasalahan
operasi unit pembangkit PLTGU Gas dari lokal yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi lokal unit pembangkit
PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor Gas sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

143

144

106

CGFO-BOPKIT 1.1.1.1.D3 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Balance of Plant)
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan sub sistem unit pembangkit
PLTGU Gas (Auxiliary) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian sub sistem unit pembangkit
PLTGU Gas (Auxiliary-sistem pendingin)
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary)
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian sub sistem unit pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary-sistem
pendingin)
Mampu melaksanakan pengoperasian sub sistem unit pembangkit
PLTGU Gas (Auxiliary) sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mengoperasikan sub sistem unit pembangkit PLTGU Gas
(Auxiliary-sistem pendingin); sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian sub sistem unit pembangkit PLTGU
Gas (Auxiliary)
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary-sistem pendingin)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi sub
sistem unit pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary) yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi sub sistem unit
pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary) yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai penyerapan panas
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi sub sistem PLTGU Gas
(Auxiliary-sistem pendingin) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

107

CGFO-DESALTKIT 1.1.1.1.D4 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (pemurnian air HRSG)
Combine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination Plant unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Water treatment
Desalination plant unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Desalination plant unit
pembangkit PLTGU Gas
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pengoperasian Desalination plant unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian Desalination plant unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan pengoperasian Desalination plant
unit
pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mampu mengoperasikan Desalination plant unit pembangkit
PLTGU Gas dengan menambahkan cairan kimia tertentu; sesuai
persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Desalination plant unit pembangkit
PLTGU Gas
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan pengoperasian Desalination
plant unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi
Desalination plant unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
operasi Desalination Plant pada unit pembangkit PLTGU Gas pada
tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Water treatment
Desalination plant unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di
seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Desalination plant
unit
pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

145

146

108

CGFO - WTPKIT 1.1.1.1.D5 K


Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Pre-treatment, Demin Plant,
Pengolahan limbah)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
WTP dan WWTP unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan WTP dan WWTP unit pembangkit PLTGU Gas
dengan menambahkan cairan; sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTGU Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi WTP
dan WWTP unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian WTP dan WWTP pada unit pembangkit PLTGU Gas
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru proses demineralisasi sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

109

CGFO-HRSGKIT 1.1.1.1.D6 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Lokal HRSG dan Alat Bantu)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal HRSG dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal HRSG dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit
PLTGU Gas; sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal HRSG dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian HRSG dan Alat Bantu dari lokal pada unit pembangkit
PLTGU Gas pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal HRSG dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian HRSG dan Alat bantu
dari lokal sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal HRSG
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

147

148

110

CGFO-Lokal TGKIT 1.1.1.1.D7 K


Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Lokal Turbin Uap-Generator)
Cobine cycle gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Turbin Uap-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating
pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin
Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Gas; sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

111

CGFO-GENERATORKIT 1.1.1.1.D8 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Lokal Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu)
Combine Cycle Gas -fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Turbin Gas-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating
pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin Gas-Generator dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin Gas-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin
Gas-Generator unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Turbin Gas-Generator unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal Turbin Gas-Generator dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Gas; sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin GasGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Turbin Gas-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Turbin Gas dan Alat Bantu dari lokal pada unit pembangkit
PLTGU Gas pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Turbin GasGenerator dan Alat bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menetapkan metode baru pengoperasian Turbin Gas
dan Alat Bantu dari lokal pada unit pembangkit PLTGU Gas sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

149

150

112

CGFO-GAS HANDLINGKIT 1.1.1.1.D9 K


Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Gas Handling)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Gas Handling unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Gas Handling unit
pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Gas Handling unit pembangkit
PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Gas Handling
unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Gas Handling unit pembangkit PLTGU Gas
Mampu melaksanakan engoperasikan Gas Handling unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Gas Handling unit pembangkit PLTGU Gas;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Gas Handling unit pembangkit
PLTGU gas
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Gas Handling unit
pembangkit PLTGU Gas
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Gas
Handling unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Gas Handling pada unit pembangkit PLTGU Gas pada
tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Gas Handling unit
pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Gas Handling pada
unit pembangkit PLTGU Gas sebagai sebuah standar kebijakan untuk
operasi Gas Handling unit pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

113

CGFO-TurbinKIT 1.1.1.1.D10 K
Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu)
Combine cycle gas-fired Power Plant Opearation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pengoperasian lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang
disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta
dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian lokal
Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pengoperasian lokal
Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan pengoperasian lokal Turbin Uap-Generator dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
lokal berbagai bagian dari Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pengoperasian lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan
standar yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang
ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu
unit PLTGU Gas yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku,
serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pengoperasian lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat
merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian lokal Turbin Turbin
Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas, sehingga
mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pengoperasian
lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Gas pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pengoperasian lokal Turbin
Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Gas yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu membuat metode baru pengoperasian lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu sebagai sebuah standar kebijakan operasi
lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu untuk unit pembangkit PLTGU
Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

151

152

114

CGFM-HRSGKIT 1.1.2.1.D1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (HRSG)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik HRSG unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
HRSG unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik HRSG unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik HRSG
unit pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik HRSG
unit pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik HRSG unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner
PLTGU Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
HRSG unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode predictive maintenance sebagai
sebuah standar kebijakan pemeliharaan mekanik HRSG untuk PLTGU
Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

115

CGFM-AUXILIARYKIT 1.1.2.1.D2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (Auxiliary dan Bengkel)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU
Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTGU Gas.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan berbagai bagian dari mekanik Auxiliary dan Bengkel unit
pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit
pembangkit PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Auxiliary dan Bengkel unit PLTGU Gas
yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan
target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada burner Auxiliary unit pembangkit PLTGU Gas sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel untuk
PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

153

154

116

CGFM-ELECTRIC POWERKIT 1.1.2.1.D3 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (listrik tenaga)
Combine cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Trafo Utama unit pembangkit PLTGU Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTGU Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

117

CGFM-RELAY-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.D4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (Relay &Proteksi)
Combine cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTGU Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTGU Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

155

156

118

CGFM-DCKIT 1.1.2.1.D5 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (DC power)
Combine cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Gas pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada Battery unit pembangkit PLTGU Gas sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTGU Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

119

CGFM-INSTRUMENKIT 1.1.2.1.D6 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (kontrol instrumen-software
dan hardware)
Combine cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTGU Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTGU Gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Gas pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi pada unit PLTGU Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit pada peralatan kontrol instrumen
yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk unit pembangkit PLTGU Gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

157

158

120

CGFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.D7 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Gas (proteksi-mechanical &
electrical)
Combine cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTGU Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTGU Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU
Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTGU Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit pembangkit
PLTGU Gas sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Gas sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTGU Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Gas pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment setting proteksi pada Turbin Gas unit pembangkit PLTGU
Gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
peralatan proteksi unit pembangkit PLTGU Gas yang sudah tidak
diproduksi lagi menjadikan sebuah standar kebijakan pemeliharaan
proteksi untuk unit pembangkit PLTGU Gas di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

121

CGFM-COMPRESSORKIT 1.1.2.1.D9 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU gas (Mekanik Kompresor)
Combine Cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTGU gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTGU gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan berbagai bagian dari mekanik kompresor unit pembangkit
PLTGU gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik kompresor unit
pembangkit PLTGU gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik kompresor unit PLTGU gas yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTGU gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTGU gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU gas yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik kompresor unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTGU gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTGU gas yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik kompresor untuk PLTGU Gas
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

159

160

122

CGFM-TurbinKIT 1.1.2.1.D10 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU gas (Turbin)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin
unit pembangkit PLTGU gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTGU gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan berbagai bagian dari mekanik Turbin unit pembangkit
PLTGU gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTGU gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin unit PLTGU gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTGU gas sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan mekanik Turbin
unit pembangkit PLTGU gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTGU gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTGU Gas pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada Turbin unit pembangkit PLTGU gas sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik Turbin
unit pembangkit PLTGU gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk PLTGU gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

123

CGFM-INSTALASIKIT 1.1.2.1.D11 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU gas (Listrik Instalasi)
Combine cycle gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU gas.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTGU gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTGU gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTGU gas sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU gas, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU gas yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU gas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTGU gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTGU gas di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

161

162

124

RLTM-GFKIT 1.1.4.1.31 K
Manajemen real time trading-PLTGU Gas
real time trading Management Combile cycle Gas-fired
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real
time trading unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energy disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

125

PPGFOMKIT 1.1.4.1.32 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTGU Gas
Power Plant Gas-Fired Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mampu memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan
unit pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTGU di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

163

164

126

OBS-PLTGU GasKIT 1.1.1.1.D11 K


Operasi Pembangkit PLTGU Gas (Black Start)
Operation Black Start Combine Cycle Gas-fired Power Plant
Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTGU agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.
Level
1

3
4
5

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
Black Start unit pembangkit PLTGU.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja Black Start unit pembangkit
PLTGU
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTGU.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
Black Start pembangkit PLTGU .
Mampu melaksanakan Black Start unit pembangkit PLTGU sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit PLTGU
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTGU
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan Black Start unit PLTGU
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTGU
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi Black Start unit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian Black Start unit
Contoh: Black Start unit untuk PLTGU dioptimasikan untuk mensupply
kekurangan daya pada sistem jaringan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

127

HCE-PLTGU GASKIT 1.1.2.1.D12 K


Pemeliharaan Bangunan Air/ Jetty-PLTGU Gas
Hydrolica Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
unit pembangkit PLTGU-Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGUGas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTGU-Gas yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin PLTGUGas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

165

166

128

SCV-PLTGU GASKIT 1.1.2.1.D13 K


Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan
jembatan-PLTGU Gas
Structural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
unit pembangkit PLTGU-Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGUGas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTGU-Gas yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Gas sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTGU-Gas yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTGU Gas pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment renovasi pada Gedung Turbin Gas unit pembangkit PLTGUGas sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Gedung Turbin Gas unit pembangkit
PLTGU Gas dengan upaya renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

129

EVM-PLTGU GASKIT 1.1.2.1.D14 K


Pemeliharaan Lingkungan
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Gas agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan
dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan tanpa menimbulkan
pencemaran lingkungan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTGU-Gas
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTGU-Gas
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTGU-Gas .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit
PLTGU-Gas sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTGU-Gas yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Gas sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Gas sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTGU-Gas yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan pemantauan lingkungan secara
rutin dan berkesinambungan pada unit pembangkit PLTGU-Gas sebagai
sebuah terobosan sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTGU-Gas yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem manajemen lingkungan
dengan upaya melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin dan
berkesinambungan sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

167

168

4.1.3.6 PLTGU Minyak


130

COFOMPKIT 1.1.4.1.33 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation and Maintenance
Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTGU Minyak yang berkaitan dengan pekerjaan
membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan
serta melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit
PLTGU Minyak.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak,
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTGU
Minyak oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak
termasuk membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspection tahunan PLTGU Minyak
lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh : Mampu mensupervisi pembuatan rencana operasi dan
pemeliharaan tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan
inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTGU Minyak yang lebih tepat yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTGU Minyak.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

131

COFO-CCRKIT 1.1.1.1.E1 K
Operasi Pembangkit PLTGU-Minyak (Ruang Kendali)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTGUMinyak dari ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan
aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTGU Minyak dari ruang kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU
Minyak dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan pengoperasian unit
pembangkit PLTGU Minyak dari ruang kendali.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
berbagai bagian (HRSG, Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan
bakar) dari unit pembangkit PLTGU Minyak dari ruang kendali.
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTGU Minyak
dari ruang kendali sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak dari
ruang kendali; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi operasi unit pembangkit PLTGU Minyak dari ruang
kendali sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan mengoperasikan Turbin Gas unit
pembangkit PLTGU Minyak dari ruang kendali, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTGU Minyak dari ruang kendali yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
unit pembangkit PLTGU Minyak dari ruang kendali pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan handling heat
yang lebih baik sebelum masuk ke HRSG sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTGU Minyak dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian unit pembangkit
PLTGU Minyak dari ruang kendali dengan efisiensi thermal tinggi sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi unit pembangkit PLTGU Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

169

170

132

COFO-PLTGKIT 1.1.1.1.E2 K
Operasi Pembangkit PLTGU-PLTG
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTGUPLTG agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang
berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTGU-PLTG
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan unit pembangkit PLTGU-PLTG
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
berbagai bagian (Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan bakar)
dari unit pembangkit PLTGU-PLTG
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: pengoperasian unit PLTGU-PLTG ; memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengoperasian unit pembangkit PLTGU-PLTG
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Turbin unit
pembangkit PLTGU-PLTG, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTGU-PLTG yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan Gas handling yang lebih baik sebelum masuk mill sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTGU-PLTG yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor Gas sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTGU-PLTG di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

133

COFO-LOKALKIT 1.1.1.1.E3 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Lokal, HRSG, Turbin, Generator)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTGU
Minyak dari lokal (BTG) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTGU Minyak dari lokal
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTGU
Minyak mulai dari HRSG, Turbin, dan Generator.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit PLTGU Minyak dari lokal (HRSG,
Turbin, dan Generator)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian unit
pembangkit PLTGU Minyak dari lokal (HRSG, Turbin, dan Generator)
Mampu melaksanakan; pengoperasian unit pembangkit PLTGU Minyak
dari lokal (HRSG, Turbin, dan Generator) sesuai dengan persyaratan
dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan HRSG unit PLTGU Minyak dari lokal;
memenuhi persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian PLTGU Minyak dari lokal.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian HRSG unit
pembangkit PLTGU Minyak dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi menyelesaikan permasalahan
operasi unit pembangkit PLTGU Minyak dari lokal yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi lokal unit pembangkit
PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor Gas sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

171

172

134

COFO-BOPKIT 1.1.1.1.E4 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Balance of Plant)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan sub sistem unit pembangkit
PLTGU Minyak (Auxiliary) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian sub sistem unit pembangkit
PLTGU Minyak (Auxiliary-sistem pendingin)
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian sub
sistem unit pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary-sistem pendingin)
Mampu melaksanakan pengoperasian sub sistem unit pembangkit
PLTGU Minyak (Auxiliary) sesuai dengan persyaratan dan batasan yang
berlaku.
Contoh: mengoperasikan sub sistem unit pembangkit PLTGU Minyak
(Auxiliary-sistem pendingin); sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian sub sistem unit pembangkit PLTGU
Minyak (Auxiliary)
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian sub sistem unit
pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary-sistem pendingin)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi sub
sistem unit pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary) yang bersifat komplek
dan/ atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
sub sistem unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat biaya operasi
yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi sub sistem unit
pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary) yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: mampu menetapkan metode baru pemeriksaan nilai penyerapan
panas sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi sub sistem
PLTGU Minyak (Auxiliary-sistem pendingin) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

135

COFO-DESALTKIT 1.1.1.1.E5 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (pemurnian air HRSG)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Desalination plant unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengoperasian Desalination plant unit pembangkit PLTGU
Minyak
Contoh: mengetahui
cara pengoperasian Desalination plant unit
pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Desalination
plant unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pengoperasian Desalination plant unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Desalination plant
unit
pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan
yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Desalination plant unit pembangkit PLTGU
Minyak dengan menambahkan cairan kimia tertentu; sesuai persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Desalination plant unit pembangkit
PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Desalination plant
unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi water
treatment Desalination plant unit pembangkit PLTGU Minyak yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Desalination Plant unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi water treatment
Desalination plant unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemurnian air baku sebagai sebuah
standar kebijakan untuk operasi Desalination plant unit pembangkit
PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

173

174

136

COFO-WTPKIT 1.1.1.1.E6 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Pre-treatment, Demin Plant,
Pengolahan limbah)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP
unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
WTP dan WWTP unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan WTP dan WWTP unit pembangkit PLTGU
Minyak dengan menambahkan cairan kimia tertentu; sesuai persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian WTP dan WWTP unit pembangkit
PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi WTP
dan WWTP unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
WTP dan WWTP unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengolahan air demin dan air limbah
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi WTP dan WWTP unit
pembangkit PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

137

COFO-HRSGKIT 1.1.1.1.E7 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Lokal HRSG dan Alat Bantu)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal HRSG dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Lokal HRSG dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal HRSG dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan
yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit
PLTGU Minyak; sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal HRSG dan Alat
Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
HRSG dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
lokal HRSG dan Alat Bantu pada unit pembangkit PLTGU Minyak pada
tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal HRSG dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian HRSG sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal HRSG dan Alat Bantu unit
pembangkit PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

175

176

138

COFO-Lokal TGKIT 1.1.1.1.E8 K


Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Lokal Turbin Uap-Generator)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Turbin Uap-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai
dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin
Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU
Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan
dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu
unit pembangkit PLTGU Minyak; sesuai persyaratan dan batasan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Turbin Uap-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin UapGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
lokal Turbin Uap-Generator dan Alat bantu unit pembangkit PLTGU
Minyak pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Turbin
Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Turbin Uap-Generator
dan Alat bantu sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal
Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

139

COFO-TGKIT 1.1.1.1.E9 K
Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Lokal Turbin Gas-Generator
dan Alat Bantu)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Lokal Alat Bantu Turbin
Gas-Generator unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai
dengan standing operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah
derating pada batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Turbin Gas-Generator
dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Turbin GasGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian
Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU
Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
Lokal Turbin Uap-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU
Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Lokal Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan
dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Lokal Alat Bantu Turbin Gas-Generator dan
Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak; sesuai persyaratan dan
batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Lokal Alat Bantu Turbin GasGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Lokal Turbin GasGenerator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Turbin Gas-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pengoperasian Turbin Gas-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit
PLTGU Minyak pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Turbin
Gas-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Turbin-Generator
dan Alat Bantu sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal
Turbin Gas-Generator dan Alat Bantu unit pembangkit PLTGU Minyak
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

177

178

140

COFO -OIL HANDLINGKIT 1.1.1.1.E10 K


Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Oil Handling)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Gas Handling unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas
outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Oil Handling unit pembangkit PLTGU
Minyak
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Oil Handling unit pembangkit
PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pengoperasian Oil Handling unit
pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian Oil
Handling unit pembangkit PLTGU Minyak
Mampu melaksanakan pengoperasian Oil Handling unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan Oil Handling unit pembangkit PLTGU Minyak;
sesuai persyaratan dan batasan yang berlaku
Mampu mensupervisi pengoperasian Oil Handling unit pembangkit
PLTGU Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Oil Handling unit
pembangkit PLTGU Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Oil
Handling unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Oil Handling pada unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat biaya
operasi yang lebih rendah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Oil Handling unit
pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pengoperasian Oil Handling sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Oil Handling unit pembangkit
PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

141

COFM-TurbinKIT 1.1.2.1.E1 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (Turbin Uap)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Turbin Uap unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Turbin Uap
unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaanTurbin Uap
unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Turbin Uap unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari Turbin Uap unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Turbin Uap unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Turbin Uap unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Turbin Uap unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin Uap unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Turbin Uap unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan Turbin
Uap unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan predictive maintenance pada burner PLTGU Minyak
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Turbin UapGenerator unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Turbin Uap untuk PLTGU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

179

180

142

COFM-HRSGKIT 1.1.2.1.E2 K
pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (HRSG)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik HRSG unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan berbagai bagian dari mekanik HRSG unit pembangkit
PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik HRSG unit PLTGU Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik HRSG unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik HRSG
unit pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan mekanik HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak pada
tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance pada HRSG unit pembangkit PLTGU
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance mekanik HRSG
sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan mekanik HRSG untuk
unit pembangkit PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

143

GOF-AUXILIARYKIT 1.1.2.1.E3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (Auxiliary dan Bengkel)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan
kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan,
dapat mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU
Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTGU Minyak.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan berbagai bagian dari mekanik Auxiliary dan Bengkel unit
pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Auxiliary dan Bengkel unit PLTGU Minyak
yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan
target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada Auxiliary unit pembangkit PLTGU Minyak sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
HRSG unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel untuk
PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

181

182

144

COFM-POWERKIT 1.1.2.1.E4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (listrik tenaga)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
predictive maintenance pada Trafo Utama unit pembangkit PLTGU
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTGU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

145

COFM-RELAY-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.E5 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (Relay &Proteksi)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTGU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTGU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

183

184

146

COFM-DC POWERKIT 1.1.2.1.E6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (DC power)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
DC Power unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
predictive maintenance pada Batery unit pembangkit PLTGU Minyak
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTGU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

147

COFM-CONTROLE-INSTRUMENKIT 1.1.2.1.E7 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (kontrol instrumensoftware dan hardware)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTGU Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak
diproduksi lagi, pada unit pembangkit PLTGU Minyak sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit peralatan kontrol instrumen yang
sudah tidak diproduksi lagi, pada unit pembangkit PLTGU Minyak
sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan kontrol instrumen untuk
unit pembangkit PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

185

186

148

COFM-PROTECTIONKIT 1.1.2.1.E8 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (proteksi-mechanical &
electrical)
Combine cycle Gas-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU
Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit pembangkit
PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan readjustment setting proteksi pada proteksi Turbin unit pembangkit PLTGU
Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
menjadikan sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan proteksi
untuk PLTGU Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

149

COFM-COMPRESSORKIT 1.1.2.1.E9 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (Mekanik Kompresor)
Combine Cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU
Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik kompresor unit
pembangkit PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik kompresor unit PLTGU Minyak yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik kompresor
unit pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan mekanik kompresor unit pembangkitan PLTGU Minyak
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance pada kompresor unit pembangkitan
PLTGU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
kompresor unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik kompresor untuk PLTGU
Minyak di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

187

188

150

COFM-INSTALASIKIT 1.1.2.1.E10 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTGU Minyak (Listrik Instalasi)
Combine cycle Oil-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTGU Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTGU Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTGU Minyak sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTGU Minyak, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTGU Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTGU Minyak yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik instalasi untuk PLTGU Minyak di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

151

RLTM-PLTGU-OILKIT 1.1.4.1.34 K
Manajemen Real Time Trading-PLTGU Minyak
Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real
time trading unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan real time trading unit pembangkit.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energy disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

189

190

152

POM-PLTGU-OILKIT 1.1.4.1.35 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTGU Minyak
Power Plant Operation & Maintenance Combine cycle Oil Fired
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai menghasilkan
tenaga listrik.
Mampu melaksanakan mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTGU di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

153

OBS-PLTGU (OIL)KIT 1.1.1.1.E11 K


Operasi Pembangkit PLTGU Minyak (Black Start)
Operation Black Start Combine cycle Oil-fired Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan Black Start unit pembangkit
PLTGU Minyak agar dapat beroperasi sesuai standar operasi yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
Black Start unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: mengetahui persyaratan kerja Black Start unit pembangkit
PLTGU Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pengoperasian Black Start unit pembangkit PLTGU Minyak.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses langkah pekerjaan
Black Start pembangkit PLTGU Minyak .
Mampu melaksanakan Black Start unit pembangkit PLTGU Minyak
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
Contoh: mengoperasikan Black Start Unit PLTGU Minyak
Mampu mensupervisi pengoperasian Black Start pembangkit PLTGU
Minyak
Contoh: membimbing pelaksanaan pekerjaan Black Start unit PLTGU
Minyak
Mampu menganalisis dan mengevaluasi efektifitas penggunaan Black
Start unit pembangkit PLTGU Minyak
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi optimasi Black Start unit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengoperasian Black Start unit
Contoh: Black Start unit pembangkit PLTGU Minyak dioptimasikan untuk
mensupply kekurangan daya pada sistem jaringan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

191

192

154

HCE-PLTGU OILKIT 1.1.2.1.E11 K


Pemeliharaan Bangunan Air/ Jetty-PLTGU Minyak
Hhydrolica Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTGU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin PLTGUMinyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan saluran air pendingin pada unit
pembangkit PLTGU Minyak dengan upaya renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

155

SCE-PLTGU OILKIT 1.1.2.1.E12 K


Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan
jembatan-PLTGU Minyak
Structural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan Sipil
unit pembangkit PLTGU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTGUMinyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTGU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTGU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTGU-Minyak yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin PLTGUMinyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTGU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

193

194

156

EVM-PLTGU OILKIT 1.1.2.1.E13 K


Pemeliharaan Lingkungan-PLTGU Minyak
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Minyak agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTGU-Minyak
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTGU-Minyak
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTGU-Minyak .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit
PLTGU-Minyak sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTGU-Minyak yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Minyak sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Minyak sehingga mampu merealisasikan target
kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTGU-Minyak yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTGU Minyak pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
pemantauan lingkungan secara rutin dan berkelanjutan pada unit
pembangkit PLTGU-Minyak sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTGU-Minyak yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem manajemen lingkungan unit
pembangkit PLTGU Minyak dengan upaya pelaksanaan pemantauan
lingkungan secara rutin dan berkelanjutan sehingga tidak mencemari
lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

157

GTPPOMP PLTPKIT 1.1.4.1.44 K


Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTP
Geothermal Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTP yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTP.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTP, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit PLTP.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTP, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTP
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTP termasuk membuat
rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTP lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTP.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance pada unit pembangkit PLTP.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTP.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTP yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTP.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

195

196

158

GTPPO-CCRKIT 1.1.1.1.H1 K
Operasi PLTP (Ruang Kendali)
Geothermal Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTP dari
ruang kendali agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure
yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTP dari ruang kendali.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian dan operasi unit pembangkit
PLTP dari ruang kendali mulai dari pre start sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang tata cara peng
operasian unit pembangkit PLTP dari ruang kendali.
Contoh: mampu memahami proses start up dingin pada unit pembangkit
PLTP dari ruang kendali.
Mampu melaksanakan pekerjaan: mengoperasikan unit pembangkit
PLTP dari ruang kendali.
Contoh: mengoperasikan unit pembangkit PLTP dari ruang kendali.
Mampu mensupervisi pengoperasian unit pembangkit PLTP dari ruang
kendali.
Contoh: membimbing pengoperasian paralel unit pembangkit PLTP ke
sistem tenaga listrik (grid) dari ruang kendali.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit PLTP dari ruang kendali, yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab derating unit
pembangkit PLTP dari ruang kendali.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTP dari ruang kendali yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menetapkan metode monitoring pasokan uap sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi unit pembangkit PLTP dari
ruang kendali di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

159

GTPPO-Lokal TGKIT 1.1.1.1.H2 K


Operasi Pembangkit PLTP (Lokal Turbin Generator)
Geothermal Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan pembangkit PLTP dari
lokal Turbin-Generator agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan menekan jumlah derating pada batas outages
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
PLTP dari lokal
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit PLTP mulai
dari Turbin, Generator, dan alat bantunya
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit PLTP dari lokal (Turbin, Generator dan
alat bantunya)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian unit
pembangkit PLTP dari lokal (Turbin, Generator, dan alat bantunya)
Mampu melaksanakan; pengoperasian unit pembangkit PLTP dari lokal
(Turbin, Generator dan alat bantunya) sesuai dengan persyaratan dan
batasan yang berlaku.
Contoh: mengoperasikan unit PLTP dari lokal; memenuhi persyaratan
dan batasan yang berlaku
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengoperasian PLTP dari lokal.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian unit pembangkit
PLTP dari lokal.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyimpangan penyimpangan
indikator peralatan dan mengatasi gangguan, dan dapat diandalkan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi unit pembangkit PLTP
dari lokal yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk operasi lokal unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: berinovasi untuk menetapkan metode baru sehingga menjadi
sebuah standar untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan PLTP

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

197

198

160

GTPPO-Local DemisterKIT 1.1.1.1.H3 K


Operasi Pembangkit PLTP (Lokal Demister)
Geothermal Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Lokal Demister pada
unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Demister
pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan operasi Lokal Demister
pada unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal Demister pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian dari Lokal Demister pada unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan operasi Lokal Demister pada unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku serta dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: operasi Lokal Demister pada unit PLTP yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Demister pada unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Demister pada unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi Lokal Demister pada unit
pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
peralatan Lokal Demister pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada Unit PLTP
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar (prosedure kerja) yang lebih tepat untuk operasi
Lokal Demister untuk keandalan unit pembangkit PLTP yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode operasi sebagai sebuah standar kebijakan
operasi Lokal Demister untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

161

GTPPO-AuxiiaryKIT 1.1.2.1.H1 K
pemeliharaan Pembangkit PLTP (Generator )
Geothermal Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Operator Alat Bantu Lokal
Demister pada unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi Operator Alat Bantu Lokal Demister pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan operasi Alat Bantu Lokal
Demister pada unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal Demister pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian dari Alat Bantu Lokal Demister pada unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan operasi Alat Bantu Lokal Demister pada unit
pembangkit PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
serta dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: operasi Lokal DemisterAlat Bantu Lokal Demister pada unit
PLTP yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Alat Bantu Lokal Demister
pada unit pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Alat Bantu Lokal Demister
pada unit pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan operasi Alat Bantu Lokal Demister
pada unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
peralatan Alat Bantu Lokal Demister pada tingkat biaya operasi yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Unit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar (prosedur kerja) yang lebih tepat untuk operasi
Alat Bantu Lokal Demister untuk keandalan unit pembangkit PLTP yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode operasi sebagai sebuah standar kebijakan
operasi Alat Bantu Lokal Demister untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

199

200

162

GTPPM-TurbinKIT 1.1.2.1.H2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (Turbin)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin
pada unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Turbin pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin pada unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin pada unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik
Turbin pada unit
pembangkit PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
serta dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mememelihara mekanik Turbin pada unit PLTP yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Turbin
pada unit pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan mekanik Turbin
pada unit pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan mekanik Turbin
pada unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
peralatan mekanik Turbin pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada Unit
PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar (prosedure kerja) yang lebih tepat untuk
pemeliharaan mekanik Turbin untuk keandalan unit pembangkit PLTP
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk PLTP di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

163

GTPPM-AUXKIT 1.1.2.1.H3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (Auxiliary dan Bengkel)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel unit pada pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit
PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTP
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel pada unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit
PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel
pada unit pembangkit PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Auxiliary dan Bengkel pada unit PLTP yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan
Bengkel unit pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik
Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTP, sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan mekanik Auxiliary
dan Bengkel untuk unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada Auxiliary unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
rotary unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Auxiliary dan Bengkel untuk
PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

201

202

164

GTPPM-DC POWERKIT 1.1.2.1.H4 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTP (DC power)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mememelihara DC Power unit PLTP yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan DC Power pada unit
pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Batery unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

165

GTPPM-INSTRUMENKIT 1.1.2.1.H5 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (kontrol instrumen-software dan
hardware)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP.
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTP yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP pada tingkat
biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
retrofit pada peralatan kontrol instrumen yang sudah tidak diproduksi
lagi, pada unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit pada peralatan kontrol instrumen
yang sudah tidak diproduksi lagi sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk unit pembangkit PLTP di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

203

204

166

GTPPM-ProtectionKIT 1.1.2.1.H6 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (proteksi-mechanical & electrical)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan; mampu melakukan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTP yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Proteksi pada unit
pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustmentsetting proteksi pada
proteksi Turbin unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
peralatan proteksi yang sudah tidak diproduksi lagi menjadi sebagai
sebuah standar kebijakan pemeliharaan proteksi untuk unit pembangkit
PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

167

GTP-POWERKIT 1.1.2.1.H7 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (listrik tenaga)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTP yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Trafo Utama unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

205

206

168

GTPM-INSTALASIKIT 1.1.2.1.H8 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (Listrik Instalasi)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
instalasi unit pembangkit PLTP
memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik instalasi unit PLTP yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik instalasi unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik instalasi unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik instalasi unit pembangkit PLTP pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive
maintenance pada listrik instalasi unit pembangkit PLTP sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik instalasi
unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan
listrik instalasi untuk PLTP di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

169

GTRLTMKIT 1.1.4.1.45 K
Manajemen real time trading-PLTP
Geothermal Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real
time trading unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

207

208

170

GTPOMKIT 1.1.4.1.46 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTP
Geothermal Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: mampu memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan
unit pembangkit secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

171

GTCFM-DCKIT 1.1.2.1.A4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (listrik tenaga, Relay &Proteksi, DC
power)
Geothermal Coal-fired Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTP yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga pada unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada burner trafo PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTP di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

209

210

172

GTM -INSTRUMENKIT 1.1.2.1.A5 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTP (kontrol instrumen-software dan
hardware)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTP.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTP yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTP sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTP, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada burner PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan kontrol instrumen untuk PLTP di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

173

GTM-PROKIT 1.1.2.1.A6 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTP (proteksi mechanical & electrical)
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTP
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTP
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTP
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTP yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin PLTP
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

211

212

174

GTM-PROKIT 1.1.2.1.A6 K
Pemeliharaan Sipil Kering/ Sarana dan Prasarana, jalan dan jembatan
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTP
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTP
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Sipil unit pembangkit PLTP sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Sipil unit PLTP yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTP sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Sipil unit pembangkit
PLTP sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
Sipil unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/ atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan Sipil Kering unit pembangkit PLTP pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan renovasi
pada Gedung Turbin unit pembangkit PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan Sipil unit
pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan Gedung Turbin unit pembangkit PLTP
dengan upaya retrofit renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

175

GTM-PROKIT 1.1.2.1.A6 K
Pemeliharaan Lingkungan
Geothermal Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTP agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTP
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTP
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTP
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTP .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit
PLTP sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTP yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTP sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTP sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTP yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTP pada tingkat biaya
pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan
pemantauan lingkungan secara rutin dan berlanjut pada unit pembangkit
PLTP sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTP yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem manajemen lingkungan
dengan upaya melaksanakan pemantauan lingkungan secara rutin dan
berkelanjutan sehingga tidak terjadi pencemaran lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

213

214

176

GTLCFKIT 1.1.1.1.1 K
Labaratorium Kimia dan Bahan Bakar
Gheothermal laborant fuel and chemical
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu melaksanakan pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: melaksanakan analisis masalah air, bahan bakar, minyak
pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu mensupervisi pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: membimbing pelaksanaan
pengelolaan laboratorium
yang menganalisis masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium
yang menganalisis masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium
yang menganalisis masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
laboratorium yang menganalisis masalah air, bahan bakar, minyak
pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: meningkatkan keandalan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

215

177

HOP

KIT 1.1.4.1.12 K

Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit Hidro


Hidro Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit Hidro yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Hidro.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Hidro, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit Hidro

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Hidro, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Hidro
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Hidro termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan Hidro lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi untuk hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Hidro.
Contoh : membuat rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan yang berhubungan
dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Hidro.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit Hidro.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

4.1.4 PELAKSANA OPERASI HIDRO (PLTA)

216

178

HPPOKIT 1.1.1.1.J3 K
Operasi Pembangkit Hidro
Hidro Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit Hidro
agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit Hidro.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit Hidro mulai
dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan unit pembangkit Hidro.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pengoperasian
berbagai bagian (Turbin, Generator, alat bantu, handling bahan bakar)
dari unit pembangkit Hidro.
Mampu melaksanakan pengoperasian unit pembangkit Hidro sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan unit Hidro; memenuhi persyaratan dan standar
yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pengoperasian unit pembangkit Hidro
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pengoperasian Turbin unit
pembangkit Hidro, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
dalam menyelesaikan
permasalahan operasi unit pembangkit Hidro yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan pengendalian level air waduk yang lebih baik sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
Hidro yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru manajemen pemakaian air waduk
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Hidro di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

217

HPM

KIT 1.1.2.3. K

Pemeliharaan Pembangkit Hidro


Hidro Power Plant Maintenance

K I T

179

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik statik


unit pembangkit Hidro agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik
statik unit pembangkit Hidro.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
statik unit pembangkit Hidro
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik statik unit pembangkit Hidro.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik statik unit pembangkit Hidro .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik statik unit pembangkit
Hidro sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik statik unit Hidro yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik statik unit
pembangkit Hidro sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik statik
unit pembangkit Hidro, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan pemeliharaan mekanik statik unit pembangkit Hidro yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik statik unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada burner Hidro
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik statik
unit pembangkit Hidro yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik statik untuk Hidro di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

218

180

KIT 1.1.4.1.13 K

PTM
Manajemen Power Trader
Power Trader Management

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit hidro


agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas pembangkit secara efektif dan
efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas
yang diperjanjikan dan daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan Power Trader unit
pembangkit hidro
Contoh: mengetahui pekerjaan Power Trader unit pembangkit hidro
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan Power Trader unit pembangkit hidro
Contoh: memahami proses Power Trader unit pembangkit secara rinci,
dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan trading unit pembangkit hidro sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola trading pembangkitan; memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas pengelolaan
trading unit pembangkit hidro sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan trading unit pembangkit hidro,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu mensupervisi dalam menyelesaikan permasalahan Power
Trader unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya Power Trader yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energy disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk Power Trader unit pembangkit
hidro yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode trading sebagai sebuah standar kesiapan
Unit Pembangkit hidro dalam kebijakan Power Trader di Perusahaan.
*) lihat Power Trader di kantor induk

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

219

POM-HIDROKIT 1.1.4.1.14 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit
Power Plant Operation & Maintenance

K I T

181

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit


pembangkit hidro agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit hidro
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit hidro
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit hidro
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit hidro
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit secara rinci, dari sumber energi potensial air sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit hidro sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkit hidro;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas
pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit hidro sehingga
dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit hidro, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu mensupervisi dalam menyelesaikan permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit hidro yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

220

4.1.4.1 PLTA
182

HPP-OMKIT 1.1.4.1.50 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTA
Hidro Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTA yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTA.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTA, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit PLTA.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTA, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh: memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTA oleh
Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan panas
untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTA termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh: membuat network planning inspeksi tahunan PLTA lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTA.
Contoh: mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTA.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

221

HPO-CCRKIT 1.1.4.1.51 K
Operasi Pembangkit PLTA (Ruang Kendali)
Hidro Power Plant Operation

K I T

183

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTA


agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara operasi Ruang Kendali PLTA
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Ruang Kendali PLTA mulai dari
pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Ruang Kendali PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi Ruang
Kendali PLTA dari unit pembangkit PLTA
Mampu melaksanakan operasi unit pembangkit PLTA sesuai dengan
persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja
yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Ruang Kendali PLTA ; memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit Ruang Kendali PLTA
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin unit pembangkit
Ruang Kendali PLTA, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Ruang
Kendali PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan kesiapan cadangan air
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Ruang Kendali PLTA di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

222

184

HPO-LokalKIT 1.1.1.3.A1 K
Operasi Pembangkit PLTA (Lokal Turbin Air, Generator)
Hidro Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Lokal Turbin Air,
Generator pada unit pembangkit PLTA agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara operasi Lokal Turbin Air, Generator
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Hidro, Generator
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal Turbin Air, Generator
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi Lokal Turbin
Air, Generator dari unit pembangkit PLTA
Mampu melaksanakan operasi Lokal Turbin Air, Generator sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Turbin Air, Generator ; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Turbin Air, Generator
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Turbin Air, Generator,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Ruang
Kendali PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
Turbin Air, Generator pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk Lokal Turbin Air, Generator
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan cadangan ketersediaan
air sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Turbin Air,
Generator di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

223

HPO-GENKIT 1.1.1.3.A2 K
Operasi Pembangkit PLTA (Lokal Alat Bantu Turbin Air, Generator)
Hidro Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Lokal Alat Bantu Turbin
Air, Generator pada unit pembangkit PLTA agar dapat beroperasi sesuai dengan
standing operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara operasi Lokal Alat Bantu Turbin Air, Generator unit
pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Turbin Air,
Generator unit pembangkit PLTA mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal alat bantu Turbin Air, Generator unit pembangkit
PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Lokal Alat Bantu Turbin Air, Generator) pembangkit PLTA
Mampu melaksanakan operasi Lokal Alat Bantu Turbin Air, Generator
unit pembangkit PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang
berlaku dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Alat Bantu Turbin Air, Generator unit
PLTA; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai
target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Alat Bantu Turbin Air,
Generator unit pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Alat Bantu Turbin Air,
Generator unit pembangkit PLTA , sehingga mampu merealisasikan
target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Alat Bantu Turbin Air, Generator unit pembangkit PLTA yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Alat Bantu
Turbin Air, Generator unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan cadangan ketersediaan
air sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Alat Bantu
Turbin Air, Generator PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

185

224

186

HPO-DAMKIT 1.1.1.3.A4 K
Operasi PLTA (DAM)
Hidropower Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi DAM unit pembangkit
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian DAM unit pembangkit PLTA (DAM).

Contoh: mengetahui cara pengoperasian dan operasi DAM unit


pembangkit PLTA
Memahami latar belakang tata cara peng operasian DAM unit pembangkit
PLTA
Contoh: memahami pengoperasian DAM unit pembangkit PLTA secara
rinci
Mampu melaksanakan pekerjaan : mengoperasikan DAM unit PLTA kecil
/ besar.

Mampu mensupervisi pengoperasian DAM unit pembangkit PLTA


berdaya terpasang besar.

Contoh: mengoperasikan DAM PLTA dari ruang kendali

Contoh: membimbing pengoperasian DAM pembangkit PLTA


Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi DAM
unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi perbaikan pengoperasian DAM
PLTA besar/ kecil sebagai sebuah terobosan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi DAM unit pembangkit
PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode pengoperasian DAM PLTA secara remote
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

225

HPO-RAMPKIT 1.1.1.3.A5 K
Operasi PLTA (Pintu Air)
Hidropower Plant Operation

K I T

187

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Pintu Air unit pembangkit
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian pintu air.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian dan operasi pintu air mulai dari
pre-start sampai full load
Memahami latar belakang tata cara pengoperasian pintu air

Contoh: memahami proses pre-start sampai full load dari sebuah pintu
air secara rinci; mampu memahami akibat dari adanya kavitasi terhadap
kemampuan unit pembangkit
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian unit pintu air
Contoh: mengoperasikan pintu air
Mampu mensupervisi pengoperasian pintu air
Contoh: membimbing pengoperasian pintu air
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit pintu air yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi perbaikan pengoperasian
pintu air besar/kecil sebagai sebuah terobosan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
pintu air yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode pengoperasian pintu air secara remote
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

226

188

HPO-SPILLKIT 1.1.1.3.A6 K
Operasi PLTA (Spillway)
Hidropower Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Spillway unit pembangkit
Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara pengoperasian Spillway
Contoh: mengetahui cara pengoperasian dan operasi Spillway mulai dari
pre-start sampai full load
Memahami latar belakang tata cara peng operasian Spillway

Contoh: memahami proses pre-start sampai full load dari sebuah


Spillway secara rinci; memahami akibat dari adanya kavitasi terhadap
kemampuan unit pembangkit
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian Spillway
Contoh: mengoperasikan Spillway
Mampu mensupervisi pengoperasian Spillway
Contoh: membimbing pengoperasian Spillway
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi unit
pembangkit Spillway yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi perbaikan pengoperasian
Spillway besar/ kecil sebagai sebuah terobosan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Spillway yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode pengoperasian Spillway secara remote
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

227

HPM

KIT 1.1.2.1.J1 K

Pemeliharaan PLTA
Hidropower Plant Maintenance

K I T

189

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan unit pembangkit


PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian (pipa pesat, Turbin, Generator, alat bantu, dsb.) dari unit
pembangkit PLTA.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan PLTA
Contoh: memelihara valve pada PLTA
Mampu mensupervisi pekerjaan pemeliharaan PLTA.
Contoh: membimbing mengawasi dan mengendalikan pekerjaan
memelihara PLTA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek khususnya pada bagianbagian: Turbin air, instalasi listrik, transformator, Generator, switchgear,
peralatan proteksi, sistem kontrol dan instrumen, bendungan/dam,
waduk.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan waduk
pada PLTA
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan unit
pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja memelihara Turbin air PLTA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

228

190

RLTMHKIT 1.1.4.1.52 K
Manajemen Real Time Trading-PLTA
Real Time Trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit dengan
Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real time trading unit
pembangkit.
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit.
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit secara
rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelola real time trading unit pembangkit
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain tidak mampu
mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit dalam kebijakan real time trading di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

229

POM-HKIT 1.1.4.1.53 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTA
Hydropower Plant Operation & Maintenance

K I T

191

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit


pembangkit agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit.
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA secara rinci, dari sumber energi potensial air sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
PLTA pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian material
pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

230

192

HPP-TurbinKIT 1.1.2.1.J2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTA (Turbin)
Hidropower Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik Turbin
unit pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik Turbin unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik Turbin unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik Turbin unit PLTA yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan mekanik Turbin unit
pembangkit PLTA, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
mekanik Turbin unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan Turbin Air

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/


penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
Turbin unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik Turbin untuk PLTA di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

231

HPP-AUXKIT 1.1.2.1.J3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTA (Auxiliary dan Bengkel)
Hidro Power Power Plant Maintenance

K I T

193

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan


Bengkel unit pada pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel pada unit pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik rotary unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit
pembangkit PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Auxiliary dan Bengkel pada unit PLTA yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTA, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Auxiliary
dan
Bengkel untuk unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Pompa Minyak Pelumas Turbin PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik
rotary unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel untuk PLTA di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

232

194

DPP-DCKIT 1.1.2.1.J4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTA (DC power)
Hidro Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTA yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTA, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan DC Power pada unit
pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

233

HPP-POWERKIT 1.1.2.1.J5 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTA (listrik tenaga)
Hidro Power Plant Maintenance

K I T

195

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit


pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTA yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTA, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
burner PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTA di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

234

196

HPP -INSTRUMENKIT 1.1.2.1.J6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTA (kontrol instrumen-software dan
hardware)
Hidropower Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTA.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTA.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTA yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTA, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance
pada kontrol instrumen PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan kontrol instrumen untuk PLTA di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

235

HPP-PROTECTKIT 1.1.2.1.J7 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTA (proteksi mechanical & electrical)
Hidropower Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi
unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTA
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTA yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTA sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment proteksi pada Turbin
PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

197

236

198

HCE-PLTAKIT 1.1.2.1.J8 K
Pemeliharaan Sipil Basah/ Bendungan dan Spill way-PLTA
Hydrolica Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil basah unit
pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan sipil basah
unit pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan sipil basah
unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan sipil basah unit pembangkit PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan sipil
basah unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan sipil basah unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara pekerjaan sipil basah di unit PLTA yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan sipil basah unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan sipil basah unit
pembangkit PLTA sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
sipil basah unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan sipil basah unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin
PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan sipil basah
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem sipil basah dengan upaya
menjaga kondisi saluran limpas dalam kondisi baik sehingga bendungan
aman.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

237

SCE-PLTAKIT 1.1.2.1.J9 K
Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana, jalan dan
jembatan-PLTA
Structural Civil Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil kering unit
pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan sipil kering
unit pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan sipil kering
unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan sipil kering unit pembangkit PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan sipil
kering unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan sipil kering unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara pekerjaan sipil kering di unit PLTA yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan sipil kering unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan sipil kering unit
pembangkit PLTA sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
sipil kering unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan sipil kering unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukanpemeliharaan rutin dan perbaikan
bangunan sipil kering PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan sipil kering
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan bangunan sipil kering dengan upaya
perbaikan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

199

238

200

EVM-PLTAKIT 1.1.2.1.J10 K
Pemeliharaan Lingkungan-PLTA
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil lingkungan unit
pembangkit PLTA agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di
bawah batas outages yang ditetapkan tanpa mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTA
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTA
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTA
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTA .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit
PLTA sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTA yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTA sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTA sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTA yang bersifat komplek dan/ atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada Turbin
PLTA sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTA yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan kualitas lingkungan dengan upaya pemantauan
lingkungan yang rutin dan ketat sehingga tidak terjadi pencemaran
lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

239

HLCFKIT 1.1.1.3.A7 K
Labaratorium Kimia dan Bahan Bakar
Hidro Laborant Fuel and Chemical

K I T

201

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola laboratorium yang menganalisis


masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu melaksanakan pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: melaksanakan analisis masalah air, bahan bakar, minyak
pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu mensupervisi pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: membimbing pelaksanaan pengelolaan laboratorium yang
menganalisis masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium yang
menganalisis masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium yang
menganalisis masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
laboratorium yang menganalisis masalah air, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Contoh: meningkatkan keandalan laboratorium yang menganalisis
masalah air, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

240

4.1.5 PELAKSANA OPERASI DIESEL (PLTD)


202

DPP-DSLKIT 1.1.4.1.15 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit Diesel
Diesel Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit Diesel yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Diesel.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Diesel, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit Diesel

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Diesel, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Diesel
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Diesel termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan Diesel lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit Diesel.
Contoh : membuat rencana operasi dan pemeliharaan tahunan
terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive
maintenance pembangkit Diesel.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit Diesel.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya operasi pembangkit Diesel.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat operasi dan
pemeliharaan pembangkit Diesel.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan unit pembangkit Diesel.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

241

DPO-DSLKIT 1.1.1.2 K
Operasi Pembangkit Diesel
Diesel Power Plant Operation

K I T

203

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit Diesel


agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit
Diesel.
Contoh: mengetahui cara pengoperasian unit pembangkit Diesel mulai
dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi unit pembangkit Diesel.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian dari unit pembangkit Diesel.
Mampu melaksanakan pemeliharaan unit pembangkit Diesel sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan unit Diesel ; memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit pembangkit Diesel
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi unit pembangkit Diesel,
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
dalam menyelesaikan
permasalahan operasi unit pembangkit Diesel yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling HSD yang lebih baik sebelum masuk ruang bakar
Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
Diesel yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan nilai kalor HS sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Diesel di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

242

204

DPM-DSLKIT 1.1.2.2. K
Pemeliharaan Pembangkit Diesel
Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan mekanik statik
unit pembangkit Diesel agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan mekanik
statik unit pembangkit Diesel.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan mekanik
unit pembangkit Diesel
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Diesel.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari mekanik statik unit pembangkit Diesel .
Mampu melaksanakan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Diesel
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara mekanik statik unit Diesel yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan mekanik unit pembangkit Diesel
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin mekanik unit
pembangkit Diesel, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
dalam menyelesaikan
permasalahan pemeliharaan mekanik unit pembangkit Diesel yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
mekanik unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada Diesel
sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan mekanik unit
pembangkit Diesel yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan mekanik untuk Diesel di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

243

RLTMDKIT 1.1.4.1.16 K
Manajemen Power Trader-Diesel
Power Trader Management

K I T

205

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit Diesel


dengan Transmission Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan
kapasitas pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
power trader unit pembangkit diesel
Contoh: mengetahui pekerjaan power trader unit pembangkit diesel
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan power trader unit pembangkit diesel
Contoh: memahami proses power trader unit pembangkit diesel secara
rinci, dari sumber pembangkit diesel yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan power trader unit pembangkit
diesel sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola power trader pembangkitan Diesel memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan power trader unit pembangkit diesel
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan power trader unit pembangkitan
Diesel, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan power trader unit pembangkit diesel yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan unit
pembangkit Diesel pada tingkat biaya power trader yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain
tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk power trader unit pembangkit
diesel yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode tradingsebagai sebuah standar kesiapan
Unit Pembangkit Diesel dalam kebijakan power trader di Perusahaan.
*) lihat power trader di kantor induk

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

244

206

DOM-DSLKIT 1.1.4.1.17 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit Diesel
Diesel Power Plant Operation & Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit diesel agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit diesel
Contoh: mengetahui
pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit diesel
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit diesel
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit diesel secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit diesel sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkit diesel;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit diesel sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkitan Diesel, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit diesel yang
bersifat komplek dan/ atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pembangkit Diesel pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar yang
lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit pembangkit diesel yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

245

207

DPP-DKIT 1.1.4.1.47 K
Perencanaan Operasi dan pemeliharaan Pembangkit PLTD
Diesel Power Plant Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan pembangkit PLTD yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTD.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD, termasuk
merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran overhaul pembangkit PLTD.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD, termasuk
rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi
yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan PLTD
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan PLTD lengkap
dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTD.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana operasi dan pemeliharaan
tahunan terintegrasi dengan rencana overhaul dan inspeksi serta
predictive maintenance unit pembangkit PLTD.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hal yang berkaitan dengan
perencanaan operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasi operasi PLTD.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat pada unit pembangkit
PLTD.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan unit
pembangkit PLTD.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

4.1.5.1 PLTD

246

208

DPO-CCRKIT 1.1.1.2.A1 K
Operasi Pembangkit PLTD (Ruang Kendali)
Diesel Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD
agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Ruang Kendali PLTD
(bahan bakar minyak)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Ruang Kendali PLTD (bahan
bakar minyak) mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Ruang Kendali PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi Ruang
Kendali PLTD dari unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak)
Mampu melaksanakan operasi unit pembangkit PLTD (bahan bakar
minyak) sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Ruang Kendali PLTD (bahan bakar minyak) ;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit Ruang Kendali
PLTD (bahan bakar minyak) sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Turbin unit pembangkit
Ruang Kendali PLTD (bahan bakar minyak) dari Ruang Kendali, sehingga
mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Ruang
Kendali PLTD (bahan bakar minyak) yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pembangkit PLTD pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan handling bahan bakar minyak yang lebih
baik sebelum masuk ruang bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTD (bahan bakar minyak) yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Ruang Kendali PLTD
(bahan bakar minyak) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

247

DPO-LokalKIT 1.1.1.2.A2 K
Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Diesel, Generator)
Diesel Power Plant Operation

K I T

209

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD


agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar minyak)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Diesel, Generator (bahan
bakar minyak)
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar minyak)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi Ruang
Kendali PLTD dari unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak)
Mampu melaksanakan operasi Lokal Diesel, Generator (bahan bakar
minyak) sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Diesel, Generator (bahan bakar minyak);
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar minyak) sehingga dapat merealisasikan target
pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar minyak), sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi lokal
PLTD (bahan bakar minyak) yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling bahan bakar minyak yang lebih baik sebelum masuk
ruang bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar minyak) yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Diesel, Generator (bahan
bakar minyak) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

248

300

DPO-GENKIT 1.1.1.2.A3 K
Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)
Diesel Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD
agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang berlaku,
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit, serta menekan
jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak) mulai dari prestart sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Diesel, Generator unit
pembangkit PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator) pembangkit PLTD (bahan
bakar minyak)
Mampu melaksanakan operasi Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit
pembangkit PLTD (bahan bakar minyak) sesuai dengan persyaratan
dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang
ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit PLTD
(bahan bakar minyak) ; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku,
serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak) sehingga dapat
merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak), sehingga
mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Alat Bantu Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar
minyak) yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
unit pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan handling Gas yang lebih baik sebelum masuk mill sebagai
sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Alat Bantu
Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak) yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator PLTD (bahan bakar minyak) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

249

DPO-LokalKIT 1.1.1.2.A4 K
Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Diesel, Generator)
Diesel Power Plant Operation

K I T

301

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi lokal unit pembangkit


PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang
berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar gas)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Diesel, Generator (bahan
bakar gas)
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal Diesel, Generator (bahan bakar gas)
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi lokal PLTD
dari unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
Mampu melaksanakan operasi Lokal Diesel, Generator (bahan bakar
gas) sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Diesel, Generator (bahan bakar gas),
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Diesel, Generator
(bahan bakar gas) sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan operasi Lokal Diesel,
Generator (bahan bakar gas), sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi lokal
PLTD (bahan bakar gas) yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
lokal PLTD pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan handling Gas yang lebih baik sebelum masuk ruang
bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Diesel,
Generator (bahan bakar gas) yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal sebagai
sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Diesel, Generator (bahan
bakar gas) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

250

302

DPO-GENKIT 1.1.1.2.A5 K
Operasi Pembangkit PLTD (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)
Diesel Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi lokal alat bantu unit
pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation
procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan
aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas) mulai dari pre-start
sampai full load.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi Lokal Diesel, Generator unit
pembangkit PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator) pembangkit PLTD (bahan
bakar gas)
Mampu melaksanakan operasi Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit
pembangkit PLTD (bahan bakar gas) sesuai dengan persyaratan dan
standar yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang
ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit PLTD
(bahan bakar gas); memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku,
serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas) sehingga dapat
merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas), sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Alat Bantu Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
operasi alat bantu Diesel, Generator pada tingkat biaya operasi yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan handling Gas yang lebih baik
sebelum masuk ruang bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Alat Bantu
Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas) yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator PLTD (bahan bakar gas) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

251

DPO-KKIT 1.1.1.2.A6 K
Operasi Pembangkit PLTD Kecil
Diesel Power Plant Operation

K I T

303

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi unit pembangkit PLTD


kecil agar dapat beroperasi sesuai dengan standing operation procedure yang
berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai kemampuan aktual unit,
serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Ruang Kendali PLTD kecil
(bahan bakar gas)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Ruang Kendali PLTD (bahan
bakar gas) mulai dari pre-start sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Ruang Kendali PLTD kecil
Contoh: mampu memahami secara lengkap dan rinci proses operasi
Ruang Kendali PLTD kecil dari unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
Mampu melaksanakan operasi unit pembangkit PLTD (bahan bakar
gas) sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Ruang Kendali PLTD kecil (bahan bakar gas) ;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi unit Ruang Kendali PLTD kecil
(bahan bakar gas) sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi unit pembangkit Ruang
Kendali PLTD kecil (bahan bakar gas), sehingga mampu merealisasikan
target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Ruang
Kendali PLTD kecil (bahan bakar gas) yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
PLTD kecil pada tingkat biaya operasi yang lebih rendah, misalnya
dengan melakukan handling Gas yang lebih baik sebelum masuk ruang
bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi unit pembangkit
PLTD kecil (bahan bakar gas) yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Ruang Kendali PLTD
kecil (bahan bakar gas) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

252

304

DPO-LokalKIT 1.1.1.2.A7 K
Operasi Pembangkit PLTD kecil (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator)
Diesel Power Plant Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi sesuai dengan standing
operation procedure yang berlaku, dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
kemampuan aktual unit, serta menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui cara operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
Contoh: mengetahui cara pengoperasian Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar minyak) mulai dari prestart sampai full load.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan operasi Lokal Diesel, Generator unit pembangkit PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses operasi berbagai
bagian (Lokal Alat Bantu Diesel, Generator) pembangkit PLTD (bahan
bakar gas)
Mampu melaksanakan operasi Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit
pembangkit PLTD (bahan bakar gas) sesuai dengan persyaratan dan
standar yang berlaku dan dapat mencapai target pembebanan yang
ditetapkan.
Contoh: mengoperasikan Lokal Alat Bantu Diesel, Generator unit PLTD
(bahan bakar gas); memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku,
serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas) sehingga dapat
merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas), sehingga mampu
merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi Lokal
Alat Bantu Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas)
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan operasi
Lokal Alat Bantu Diesel, Generator PLTD pada tingkat biaya operasi
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan handling Gas yang lebih
baik sebelum masuk ruang bakar Diesel sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi Lokal Alat Bantu
Diesel, Generator unit pembangkit PLTD (bahan bakar gas) yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menetapkan metode baru pemeriksaan efisiensi thermal
sebagai sebuah standar kebijakan untuk operasi Lokal Alat Bantu Diesel,
Generator PLTD (bahan bakar gas) di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

253

DPPM-DKIT 1.1.2.2.A1 K
Pemeliharaan Pembangkit Diesel-PLTD
Diesel Power Plant Maintenance

K I T

305

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan unit pembangkit


PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan unit pembangkit PLTD.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
berbagai bagian dari unit pembangkit PLTD.
Mampu melaksanakan pemeliharaan unit pembangkit PLTD sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara PLTD; memenuhi persyaratan dan standar yang
berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan unit pembangkit PLTD
sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan unit pembangkit PLTD,
sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang ditetapkan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menemukan sumber gangguan vibrasi pada sebuah PLTD
dan dapat merekomendasikan cara mengatasinya sebagai sebuah
terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan unit
pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

254

306

PTM-DKIT 1.1.4.1.48 K
Manajemen real time trading-PLTD
Real time trading Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola trading unit pembangkit PLTD
dengan Transmisi Management agar dapat bertransaksi sesuai dengan kapasitas
pembangkit secara efektif dan efisiensi dengan memperhatikan spesifikasi teknik
yang disyaratkan, kapasitas yang diperjanjikan dan Daya yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan real
time trading unit pembangkit PLTD
Contoh: mengetahui pekerjaan real time trading unit pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan real time trading unit pembangkit PLTD
Contoh: memahami proses real time trading unit pembangkit PLTD
secara rinci, dari sumber pembangkit yang dimiliki
Mampu melaksanakan pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola real time trading pembangkitan; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan real time trading unit pembangkit
PLTD sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan real time trading unit pembangkitan
PLTD, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan real time trading
unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan penjualan kWh unit
pembangkit PLTD pada tingkat biaya real time trading yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan penawaran energi disaat pembangkit lain
tidak mampu mengisi grid sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk real time trading unit
pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kesiapan Unit Pembangkit PLTD dalam kebijakan real time
trading di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

255

POM-DKIT 1.1.4.1.49 K
Manajemen Operasi dan pemeliharaan Pembangkit-PLTD
Power Plant Operation & Maintenance

K I T

307

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola operasi dan pemeliharaan unit


pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit pembangkit PLTD
Contoh: mengetahui pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD
Contoh: memahami proses pengoperasian dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD secara rinci, dari sumber energi primer sampai
menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: mengelola operasi dan pemeliharaan pembangkitan;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan operasi dan pemeliharaan unit
pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan operasi dan pemeliharaan
unit pembangkitan PLTD, sehingga mampu merealisasikan target
pembebanan yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan operasi dan
pemeliharaan unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan
unit pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

256

308

DPP-AUXKIT 1.1.2.2.A2 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTD (Auxiliary dan Bengkel)
Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan Auxiliary dan
Bengkel unit pada pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas
dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat
mempertahankan umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah
gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan Auxiliary
dan Bengkel unit pembangkit PLTD
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
pada unit pembangkit PLTD.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
Auxiliary dan Bengkel pada unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel pada unit
pembangkit PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku
dan dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara Auxiliary dan Bengkel pada unit PLTD yang
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu membimbing; mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel
unit pembangkit PLTD, sehingga mampu merealisasikan target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Auxiliary
dan
Bengkel untuk unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
Auxiliary dan Bengkel unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Pompa bahan bakar PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel unit pembangkit PLTD yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan Auxiliary dan Bengkel untuk PLTD di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

257

DPP-POWERKIT 1.1.2.2.A3 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTD (listrik tenaga)
Diesel Power Plant Maintenance

K I T

309

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan listrik tenaga unit


pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit PLTD.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan listrik
tenaga unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan listrik tenaga unit pembangkit
PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara listrik tenaga unit PLTD yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target pembebanan.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan listrik tenaga unit
pembangkit PLTD, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
listrik tenaga unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan listrik tenaga unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
Busbar 6 kV PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan listrik tenaga
unit pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan listrik tenaga untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

258

310

DPP-DCKIT 1.1.2.2.A4 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTD (DC power)
Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTD
Memahami belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan DC Power unit pembangkit PLTD.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan DC
Power unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan DC Power unit pembangkit
PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara DC Power unit PLTD yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan DC Power unit
pembangkit PLTD, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan DC Power pada unit
pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan DC Power unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance pada
battery PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan DC Power
unit pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode predictive maintenance sebagai sebuah
standar kebijakan pemeliharaan DC Power untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

259

DPP-PROTECKIT 1.1.2.2.A5 K
Pemeliharaan Pembangkit PLTD (proteksi-mechanical & electrical)
Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTD.
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
proteksi unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan proteksi unit pembangkit PLTD
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target pembebanan yang ditetapkan.
Contoh: memelihara proteksi unit PLTD yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target pembebanan .
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target pembebanan .
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTD, sehingga mampu merealisasikan target pembebanan
yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi penyebab kerusakan peralatan
dalam menyelesaikan permasalahan pemeliharaan Proteksi pada unit
pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan proteksi unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang
lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment predictive
maintenance pada Turbin proteksi PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan proteksi unit
pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya retrofit
proteksi menjadikan sebagai sebuah standar kebijakan pemeliharaan
proteksi untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K I T

311

260

312

DPP -INSTRUMENKIT 1.1.2.2.A6 K


Pemeliharaan Pembangkit PLTD (kontrol instrumen-software dan
hardware)
Diesel Power Plant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan kontrol instrumen
unit pembangkit PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTD.
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTD.
Contoh: mampu memahami
secara lengkap dan rinci proses
pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara kontrol instrumen unit PLTD yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pemeliharaan kontrol instrumen unit pembangkit
PLTD sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan kontrol instrumen unit
pembangkit PLTD, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
kontrol instrumen unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan kontrol instrumen unit pada tingkat biaya pemeliharaan
yang lebih rendah, misalnya dengan melakukan re-adjustment pada
kontrol instrumen PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode retrofit sebagai sebuah standar kebijakan
pemeliharaan kontrol instrumen untuk PLTD di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

261

SCE-PLTDKIT 1.1.2.2.A7 K
Pemeliharaan Bangunan Struktur/ Sarana dan Prasarana-PLTD
Structural Civil Engineering

K I T

313

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola pemeliharaan sipil unit pembangkit


PLTD agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan sipil unit pembangkit PLTD
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan sipil unit
pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan sipil unit pembangkit PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan sipil
unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan sipil unit pembangkit PLTD sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara pekerjaan sipil di unit PLTD yang memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan sipil unit pembangkit
PLTD sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan sipil unit pembangkit
PLTD sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
sipil unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan sipil unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan merenovasi bangunan sipil pada
Turbin PLTD sebagai sebuah terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan sipil unit
pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem proteksi dengan upaya
renovasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

262

314

EVM-PLTDKIT 1.1.2.2.A8 K
Pemeliharaan Lingkungan-PLTD
Environment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola lingkungan unit pembangkit PLTD
agar dapat beroperasi secara ramah lingkungan dengan kapasitas dan efisiensi
yang sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan
umur teknis peralatan pembangkit, serta dapat menekan jumlah gangguan dan
kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan yang berkaitan dengan
pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTD
Contoh: mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTD
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit PLTD
Contoh: memahami secara lengkap dan rinci proses pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTD .
Mampu melaksanakan pemeliharaan lingkungan unit pembangkit
PLTD sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: memelihara lingkungan unit PLTD yang memenuhi persyaratan
dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengelolaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTD sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan pemeliharaan lingkungan unit
pembangkit PLTD sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan
lingkungan unit pembangkit PLTD yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh:
menganalisis dan mengevaluasi peningkatan keandalan
pemeliharaan lingkungan unit pada tingkat biaya yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan pemantauan lingkungan secara rutin dan
terus menerus pada PLTD sebagai sebuah terobosan, sehingga tidak
terjadi pencemaran lingkungan yang penanganannya memerlukan biaya
tinggi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan lingkungan
unit pembangkit PLTD yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: meningkatkan keandalan sistem manajemen lingkungan dengan
upaya melaksanakan sesuai perundangan lingkungan yang berlaku
untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan PLTD.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

263

DLCF
Labaratorium Kimia dan Bahan Bakar
Diesel laborant fuel and chemical

K I T

315

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola laboratorium yang menganalisis


masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: mengetahui pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran
lingkungan
Memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis masalah air,
bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: memahami pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran
lingkungan
Mampu melaksanakan pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran
lingkungan
Contoh: melaksanakan analisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak
pelumas, dan pencemaran lingkungan
Mampu mensupervisi pengelolaan laboratorium yang menganalisis
masalah air,bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran
lingkungan
Contoh: membimbing pelaksanaan pengelolaan laboratorium yang
menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium yang
menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan
pencemaran lingkungan
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi pengelolaan laboratorium
yang menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas,
dan pencemaran lingkungan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
laboratorium yang menganalisis masalah air, bahan bakar diesel, minyak
pelumas, dan pencemaran lingkungan
Contoh: meningkatkan keandalan laboratorium yang menganalisis
masalah air, bahan bakar diesel, minyak pelumas, dan pencemaran
lingkungan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

264

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

penyaluran
korporat

kantor induk

Pelayanan Pemeliharaan

Pelayanan Pengaturan Beban

Pelaksana Teknis GI

Pelaksana Teknis Transmisi

Pelaksana Teknis PRODATEL

Pelaksana Teknis Operasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2 PENYALURAN
4.2.1 KORPORAT
316

TEP

LUR 1.2.4.1.1 P

Perencanaan Jangka Panjang Sistem Penyaluran


Transmission expansion planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga listrik
dalam jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan ketersediaan
energi primer dan teknologi penyaluranan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan transmission expansion planning.

Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan transmission expansion


planning antara lain engineering economics, karakteristik penyaluran
dan energi primer, mengerti konsep neraca daya, reserve margin,
dependable capacity dan Integrated design PSO dan non PSO.
Memahami secara komprehensif proses pembuatan transmission
expansion planning serta parameter yang berhubungan dengan
transmission expansion planning.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam transmission expansion
planning, mampu menghitung neraca daya, reserve margin, mengetahui
potensi energi primer, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan investasi di sisi penyaluranan.
Mampu melaksanakan pembuatan transmission expansion planning
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan penyaluran baru.
Mampu mensupervisi parameter transmission expansion planning
dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: mensupervisi perubahan parameter model penyaluran untuk
kebutuhan perhitungan optimasi transmission expansion planning,
mampu menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan investasi penyaluran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi sistem tenaga listrik dalam
proses transmission expansion planning dan mampu mengintegrasikan
hasil transmission expansion planning dalam transmission expansion
planning yg terintegrasi dengan design KSO dan non KSO
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kandidat penyaluran baru
dalam perhitungan transmission expansion planning, menentukan
lokasi dengan mempertimbangkan ketersediaan energi primer, aspek
lingkungan hidup dan hasil transmission planning.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
transmission expansion planning berbasis Makro ekonomi yang
mencakup perencanaan terpadu KSO dan non KSO
Contoh: menentukan metode penentuan investasi penyaluran,
menetapkan alat bantu perhitungan dalam transmission expansion
planning.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

265

266

317

ETP

LUR 1.2.4.1.2 P

Kebijakan Penyaluran Energi Listrik


Energy Transaction Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan penyaluran operasi sistem tenaga
listrik secara real time, termasuk dispatching antar regional control centre
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengoperasian sistem tenaga listrik.

Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui


batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan batas operasi
sistem tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.
Memahami secara komprehensif proses pengaturan sistem tenaga
listrik.
Contoh: Memahami metode pengaturan penyaluran tenaga listrik,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem tenaga dan
manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai melalui
perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan tindakan
korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh: dapat memerintahkan merubah tingkat pembebanan,
memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Mampu mensupervisi pengendalian operasi dalam kondisi darurat,
mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta
memilih alternatif yang sesuai dengan kondisi aktual.
Contoh: mensupervisi pemulihan sistem dari gangguan besar, mampu
melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya perubahan
kesiapan instalasi tenaga listrik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi sistem untuk
mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi untuk
menyesuaikannya dengan perubahan kondisi sistem yang aktual,
mampu melakukan pelatihan melalui dispatching training simulator
(DTS) dengan skenario yang telah ditentukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi dan
metode pengaturan sistem tenaga listrik, serta mengembangkan metode
baru pengendalian operasi sistem tenaga listrik.
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

318

PPP

LUR 1.2.4.1.3 P

Kebijakan Pembelian Listrik IPP


Power Purcase Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian listrik dari IPP dengan
operasi sistem tenaga listrik secara real time.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pembelian listrik dari IPP sistem tenaga listrik.

Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui


batas-batas pembelian listrik dari IPP instalasi tenaga listrik dan batas
operasi sistem tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.
Memahami secara komprehensif proses pengaturan sistem tenaga
listrik.
Contoh: Memahami metode pengaturan penyaluran tenaga listrik,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem tenaga dan
manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian pembelian listrik dari IPP tenaga
listrik sesuai melalui perencanaan operasi yang telah dibuat, serta
melakukan tindakan korektif pada perubahan kondisi sistem yang
bersifat minor.
Contoh: dapat memerintahkan merubah kuota pembelian listrik dari IPP,
memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Mampu mensupervisi pengendalian pembelian listrik dari IPP dalam
kondisi darurat, mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan
menerapkan SOP serta memilih alternatif yang sesuai dengan kondisi
aktual.
Contoh: mensupervisi pembelian listrik dari IPP serta mampu
melaksanakan perubahan kuota pembelian energi listrik
Mampu memodifikasi rencana pembelian listrik dari IPP untuk
mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana pembelian listrik dari
IPP untuk menyesuaikannya dengan perubahan kondisi sistem yang
aktual
Mampu menganalisis dan mengevaluasi strategi dan metode
pengaturanpembelian listrik dari IPP
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

267

268

319

MAP

LUR 1.2.4.1.4 P

Kebijakan Pemelihaaraan Aset


Management Asset Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pemeliharaan asset sistem tenaga
listrik secara real time, termasuk dispatching antar area control centre
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pemeliharaan asset sistem tenaga listrik.
Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui
batas-batas pemeliharaan asset
Memahami secara komprehensif proses pengaturan pemeliharaan asset

Contoh: Memahami metode pengaturan pemeliharaan asset tenaga


listrik, memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam
kondisi normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem
tenaga dan manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian pemeliharaan asset sesuai melalui
perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan tindakan
korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh: dapat melakukan pemeliharaan asset sesuai ketentuan yang
berlaku
Mampu mensupervisi pengendalian pemeliharaan asset
Contoh: melakukan supervisi
yang berlaku

pemeliharaan asset sesuai ketentuan

Mampu mengatasi permasalahan kegiatanpemeliharaan asset


Contoh: mengevaluasi permasalahan kegiatan pemeliharaan asset
Mampu menganalisis dan mengevaluasi strategi dan metode pengaturan
pemeliharaan asset
Contoh: mengembangkan metode pemeliharaan asset

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

320

ETM

LUR 1.2.4.1.5 P

Kebijakan Pengukuran Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Metering Policy
Kemampuan untuk menganalisa transaksi niaga antara penyaluran termasuk dari
IPP, penyaluran, dan distribusi
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengindentifikasikan indikator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada
meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan
dapat mengindentifikasikan indikator yang ada pada meter transaksi.
Memahami bidang penggunaan komputer, dapat mengoperasikan
software pembaca data meter untuk pengambilan data hasil pengukuran,
dapat mengolah serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui
download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap
dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami
akurasi meter transaksi.
Contoh: Memahami penggunaan software MS-Excel dan MS-Word untuk
pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan
download baik secara lokal maupun remote, dapat mengolah data hasil
download maupun pembacaan stand register sebagai lampiran maupun
bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan prosedur tetap
yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukuran dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan
dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pembandingan data hasil pengukuran meter
transaksi, dengan mengatasi permasalahan sistem metering dengan
pihak-pihak yang berkepentingan, dapat mengoperasikan meter
elektronik, dapat membuat perhitungan faktor kali meter dan faktor
koreksi, mengetahui standar pengukuran (IEC/ANSI), memahami dasardasar teknologi informasi.
Contoh: dapat membandingkan perbedaan pembacaan meter serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.
Mampu mensupervisi perbedaan pembacaan meter elektronik dan
sistem komunikasi metering, dan mampu melakukan tindakan korektif
bila ditemukan adanya kelainan/anomali, mampu menggunakan alat
kerja yang terkait dengan metering, mampu menganalisa penyebab
gangguan pada software sistem metering.
Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan
meter serta penyelesaiannya
Analisa dan evaluasi trouble shooting perbedaan pembacaan meter,
kelainan hardware dan software metering baik di sisi sistem metering
maupun sistem komunikasi data yang terkait dengan remote reading dan
AMR.
Contoh: Analisa dan evaluasi trouble shooting pemasangan hardware
server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di
server sistem AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan
di server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card
modul pada meter maupun pada server.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

269

270

Mampu mengembangkan dan merencanakan sistem metering sesuai


dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik serta membuat
aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan sistem metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai
penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter
transaksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

321

ETS

LUR 1.2.4.1.6 P

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompilasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran, kesepakatan
mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan
mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data
energi yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: Mengetahui, mengkompilasi data transaksi penyaluran (energi,
realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan
penyaluran, data indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data
transaksi distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak
koinsiden, MVA available), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri
gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap
region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: Memahami verifikasi perhitungan energi WBP/LWBP, MW
koinsiden (berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available
setiap distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan penyaluran (PPA),
termasuk perusahaan penyaluran swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan penyaluran, verifikasi data indikator ekonomi (kurs,
indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan penyaluran (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: Mampu mensupervisi TSA antara suatu unit transmisi dengan
Single Buyer.
Menganlisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual beli
tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga listrik
seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA), biaya
jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: Menganlisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan penyaluran dengan Single Buyer.
Mampu membuat metode baru sistem dan proses setelmen transaksi
tenaga listrik yang akurat dan akuntabel, mampu menyelesaikan
perselisihan yang berhubungan dengan mekanisme PPA dan mampu
melakukan publikasi setelmen PPA, PSA dan TSA.
Contoh: membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme
PPA.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

271

272

322

CTP-ECLUR 1.2.4.1.7 P
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penyaluran Korporat
Transmission Performance Evaluation and Control Corporate
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat beroperasi
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang disepakati,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan,
termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit kerja.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan kinerja unit
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit kerja
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan
unit kerja
Contoh: memahami proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci, dari
sumber energi primer sampai menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja sesuai
persyaratan dan standar yang berlaku.
Contoh: melaksanakan pencapaian target kinerja
Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai target
kinerja yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pencapaian kinerja unit sebagai
terobosan.
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai
sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja Unit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2.2 KANTOR INDUK


323

EMG

LUR 1.2.4.1.8 I

Manajemen Energi
Energy Management
Kemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara optimal
dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan sistem tenaga listrik
berdasarkan hasil penjabaran perencanaan korporat di bidang penyaluran energi
tenaga listrik
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen energi serta proses yang berhubungan
dengan manajemen energi.

Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan


pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation,
unit commitment dan economic dispatch.
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen energi

Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang digunakan


untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidrotermal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan
economic dispatch.
Mampu melaksanakan proses manajemen energi dengan menggunakan
metode dan parameter yang sudah ditetapkan.
Contoh:
mempersiapkan
perencanaan
operasi
(penjadualan
pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energi pembangkit
(production simulation, unit commitment, economic dispatch).
Mampu mensupervisi modifikasi parameter model-model yang digunakan
dalam manajemen energi.
Contoh: mensupervisi perubahan parameter model pembangkit untuk
kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik
dalam proses manajemen energi, membuat model pembangkit yang
merepresentasikan kontrak IPP (independent power producer) atau
kontrak energi primer, membuat model network untuk merepresentasikan
kendala penyaluran.
Contoh: Mengevaluasi permasalahan operasi kedalam rencana
perbaikan tanpa melupakan penerapan Program perancanaan korporat
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru optimasi
dalam proses manajemen energi, berdasarkan penjabaran Program
operasi penyaluran tenaga listrik dengan memperhatikan metode
penjadualan pemeliharaan pembangkit, perbaikan metode optimasi
alokasi energi, menentukan alat bantu perhitungan di dalam manajemen
energi.
Contoh: Optimasi penjabaran Program korporat kedalam program kerja
tahunan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

273

274

324

PSA-PLUR 1.2.4.1.9 I
Program Analisis Sistem Tenaga
Power System Analysis Programme
Kemampuan untuk membuat model sistem tenaga listrik dan menghitung aliran
daya, arus hubung singkat, mengevaluai stabilitas sistem tenaga listrik serta
mengimplementasikannya dalam strategi operasi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa sistem tenaga.
Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas,
mengetahui pemodelan sistem tenaga.
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa sistem
tenaga serta parameter yang berhubungan.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa sistem tenaga
serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan
keandalan sistem, memahami strategi operasi normal, island operation,
skema load shedding, konsep stabilitas transient dan small signal.
Mampu melaksanakan perhitungan analisa sistem tenaga steady state
(aliran daya dan hubung singkat) dengan metode dan parameter yang
sudah ditentukan.
Contoh: Melaksanakan perhitungan load shedding dan islanding
operation pada kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan
hubung singkat.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa sistem tenaga
kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: mensupervisi pembuatan studi load shedding dan island
operation dengan model dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk
load reject test, membuat studi stabilitas small signal utk menentukan
batas stabilitas sistem tenaga, merancang skema load shedding dan
island operation.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik
untuk analisa sistem tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi hasil pembuatan model sistem tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter
sistem tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu
mengkalibrasi hasil perhitungan guna mengkompensasi kelemahan
modelling, mampu memformulasikan strategi operasi berdasarkan hasil
studi analisa sistem tenaga.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tentang
analisa sistem tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi
sistem yang baru.
Contoh: menentukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam
suatu analisa sistem tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam
analisa sistem tenaga, merancang strategi operasi sistem tenaga.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

325

PSPP

LUR 1.2.4.1.10 I

Program Perencanaan Interkoneksi Sistem Tenaga


Power System Interconnection Planning Programme
Kemampuan untuk merencanakan Program sistem operasi real time
tenaga listrik secara sistem terinterkoneksi
Level

sistem

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengoperasian sistem tenaga listrik.

Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui


batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan batas operasi
sistem tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.
Memahami secara komprehensif proses pengaturan sistem tenaga
listrik.
Contoh: Memahami metode pengaturan tegangan dan frekuensi,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem tenaga dan
manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai
dengan perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan
tindakan korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh: dapat memberikan perubahan tingkat pembebanan,
memerintahkan switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Mampu mensupervisi operasi dalam kondisi darurat, mengatasi
gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta memilih
alternatif yang sesuai dengan kondisi aktual.
Contoh: mensupervisi pemulihan sistem dari gangguan besar, mampu
melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya perubahan
kesiapan instalasi tenaga listrik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi sistem untuk
mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi untuk
menyesuaikannya dengan perubahan kondisi sistem yang aktual, mampu
melakukan pelatihan menggunakan dispatching training simulator (DTS)
dengan skenario yang telah ditentukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi dan
metode pengaturan sistem tenaga listrik, serta mengembangkan metode
baru pengendalian operasi sistem tenaga listrik.
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

275

276

326

MPP

LUR 1.2.4.1.11 I

Perencanaan Program pemeliharaan


Maintenance Planning Programme
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan pemeliharaan peralatan gardu
induk (termasuk trafo-tenaga/reaktor), serta kemampuan melaksanakan,
Mampu mensupervisi, perencanaan dan pengembangan metode pemeliharaan/
penggantian /pemasangan peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi
dan tegangan ekstra tinggi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan gardu induk konvensional,
dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional
tengangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: trafo ukur, PMT, PMS, arrester, busbar; pemeliharaan periodik,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan gardu induk
konvensional, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu
induk konvensional.
Contoh: memahami Cara kerja PMT untuk memutus arus beban/arus
gangguan hubungsingkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan
periodik untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mampu melaksanakan perencanaan pekerjaan pemeliharaan peralatan
gardu induk konvensional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
mampu menggunakan peralatan pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodik PMT.

Mampu mensupervisi perencanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu


melaksanakan trouble-shooting dan tindakan korektif/ perbaikan
kerusakan.
Contoh: mensupervisi perencanaan pemeliharaan PMT lima tahunan
serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan pemeliharaan
peralatan gardu induk konvensional, serta mampu merencanakan
program, sistem dan prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian peralatan
PMT dengan interrupting chamber PMT, dan membuat program
pemeliharaan tahunan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
peralatan gardu induk konvensional termasuk predictive maintenance,
mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi peralatan gardu
induk konvensional.
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk PMT.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

327

ETSCLUR 1.2.4.1.12 I
Pengendalian Setelmen Transaksi Energi Listrik
Electricity Energy Transaction Settlement Control
Kemampuan untuk mengendalikan transaksi tenaga listrik pada sistem jaringan
tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan mempertimbangkan
mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu cara mengendalikan transaksi
tenaga listrik secara akurat dan benar data transaksi tenaga listrik
yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan
perusahaan pembangkit, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik
dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data energi yang digunakan
untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh: mengerti cara mengendalikan data transaksi pembangkit (energi,
realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan
pembangkit, data indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data
transaksi distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak
koinsiden, MVA available), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri
gardu induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap
region).
Memahami cara mengendalikan setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: Memahami perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi
(berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melaksanakan pengendalian setelmen PPA termasuk indikator
ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik
yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga
listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA), termasuk perusahaan
pembangkit swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indikator ekonomi (kurs,
indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: Mampu mensupervisi perhitungan transaksi TSA antara suatu
unit transmisi dengan Single Buyer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: membuat model setelmen transaksi jual beli listrik antara
perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

277

278

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem dan


proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel,
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA
dan TSA.
Contoh: membuat metoda baru prosedur penyelesaian klaim pada
mekanisme PPA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

328

ETM

LUR 1.2.4.1.13 I

Program Pengukuran Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Metering
Kemampuan untuk menganalisa cara kerja, pengoperasian dan trouble-shooting
meter energi sebagai alat ukur transaksi serta menguasai sistem metering dan
pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengindentifikasikan indikator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada
meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan
dapat mengindentifikasikan indikator yang ada pada meter transaksi.
Memiliki kemampuan di bidang penggunaan komputer, dapat
mengoperasikan software pembaca data meter untuk pengambilan
data hasil pengukuran, dapat mengolah serta menganalisa data
transaksi yang diperoleh melalui download maupun pembacaan register,
memahami prosedur tetap dalam pelaksanaan pengambilan data hasil
pengukuran, dan memahami akurasi meter transaksi.
Contoh: dapat menggunakan software MS-Excel dan MS-Word untuk
pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan
download baik secara lokal maupun remote, dapat mengolah data hasil
download maupun pembacaan stand register sebagai lampiran maupun
bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan prosedur tetap
yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukuran dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan
dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pembuatan Program pengukuran transaksi
energi listrik
Contoh: dapat membuat Program pembacaan meter serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering.
Mampu mensupervisi pembuatan Program pengukuran transaksi energi
listrik, mampu menganalisa penyebab gangguan pada software sistem
metering.
Contoh: dapat Mampu mensupervisi kelainan/ perbedaan pembacaan
meter serta penyelesaiannya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perbedaan Program pengukuran
transasksi energi listrik
Contoh: melakukan evaluasi Program penerapan pengukuran transasksi
energi listrik, melakukan penggantian card modul pada meter maupun
pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan sistem metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai
penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter
transaksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

279

280

329

CTP-ELUR 1.2.4.1.14 I
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Transmisi
Control Transmission Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan Program pengendalian
kinerja agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan,
termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi dan pengendalian kinerja.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
di unit Gardu Induk.
Memahami belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengengevaluasi pekerjaan operasi dan pemeliharaan unit;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit sehingga
dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi dan pemeliharaan unit
yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk peningkatan
keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah standar
Program evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit Gardu Induk di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2.3 PELAKSANA OPERASI (PELAYANAN PEMELIHARAAN)


330

EMG

LUR 1.2.4.1.15 K

Manajemen Energi
Energy Management
Kemampuan untuk mengalokasikan daya dan produksi pusat listrik secara optimal
dengan mempertimbangkan batasan operasi instalasi dan sistem tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen energi serta proses yang berhubungan
dengan manajemen energi.
Contoh: mengetahui konsep load forecast, jadual pemeliharaan
pembangkit, optimasi hidro-termal, operasi waduk, production simulation,
unit commitment dan economic dispatch.
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen energi
Contoh: memahami keunggulan dan kelemahan metode yang digunakan
untuk load forecast, jadual pemeliharaan pembangkit, optimasi hidrotermal, operasi waduk, production simulation, unit commitment dan
economic dispatch.
Mampu melaksanakan proses manajemen energi dengan menggunakan
metode dan parameter yang sudah ditetapkan.
Contoh:
mempersiapkan
perencanaan
operasi
(penjadualan
pemeliharaan, pola operasi waduk), melakukan alokasi energi pembangkit
(production simulation, unit commitment, economic dispatch).
Mampu mensupervisi memodifikasi parameter model-model yang
digunakan dalam manajemen energi.
Contoh: merubah parameter model pembangkit untuk kebutuhan
perhitungan optimasi hidro-termal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik dalam
proses manajemen energi, Mampu menganalisa dan mengevaluasi
model pembangkit yang merepresentasikan kontrak IPP (independent
power producer) atau kontrak energi primer, Mampu menganalisa
dan mengevaluasi model network untuk merepresentasikan kendala
penyaluran.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi parameter model pembangkit
untuk kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
proses manajemen energi, perbaikan metode penjadualan pemeliharaan
pembangkit, perbaikan metode optimasi alokasi energi, menentukan alat
bantu perhitungan di dalam manajemen energi.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru parameter
model pembangkit untuk kebutuhan perhitungan optimasi hidro-termal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

281

282

331

PSA

LUR 1.2.3.1 K

Analisis Sistem Tenaga


Power System Analysis
Kemampuan untuk menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik
dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluasi stabilitas sistem
tenaga listrik serta mengimplementasikannya dalam strategi operasi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa sistem tenaga.

Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas,


mengetahui pemodelan sistem tenaga.
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa sistem
tenaga serta parameter yang berhubungan.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa sistem tenaga
serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan
keandalan sistem, memahami strategi operasi normal, island operation,
skema load shedding, konsep stabilitas transient dan small signal.
Mampu melaksanakan perhitungan analisa sistem tenaga steady state
(aliran daya dan hubung singkat) dengan metode dan parameter yang
sudah ditentukan.
Contoh: membuat evaluasi load shedding dan islanding operation pada
kondisi steady state, membuat studi aliran daya dan hubung singkat.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa sistem tenaga
kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: membuat studi load shedding dan island operation dengan
model dinamik, membuat studi stabilitas transient untuk load reject test,
membuat studi stabilitas small signal utk menentukan batas stabilitas
sistem tenaga, merancang skema load shedding dan island operation.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik
untuk analisa sistem tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi hasil pembuatan model sistem tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter
sistem tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu
mengkalibrasi hasil perhitungan guna mengkompensasi kelemahan
modelling, mampu memformulasikan strategi operasi berdasarkan hasil
studi analisa sistem tenaga.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru analisa
sistem tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi sistem
yang baru.
Contoh: menentukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam
suatu analisa sistem tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam
analisa sistem tenaga, merancang strategi operasi sistem tenaga.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

332

TSP-APPLUR 1.2.4.1.17 K
Perencanaan Pemeliharaan Penyaluran dan Gardu Induk
Transmition and Substation Maintenance Planning
Pengetahuan tentang perencanaan pemeliharaan penyaluran dan pemeliharaan
Gardu Induk
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan pemeliharaan pada penyaluran dan Gardu Induk

Contoh:Perencanaan Pemeliharaan PMT, PMS, arrester, busbar;


pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan, serta
pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh: memahami PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan
hubung singkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodik
untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan pemeliharaan penyaluran
dan Gardu Induk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
Contoh: melaksanakan perencanaan pemeliharaan periodik PMT.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan pemeliharaan
penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi pekerjaan
perencanaan pemeliharaan PMT lima tahunan serta melakukan tindakan
korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan pemeliharaan
penyaluran dan Gardu Induk sesuai standar dan batasan yang berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi predictive maintenance untuk
penggantian PMT dan membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
pemeliharaan penyaluran dan Gardu Induk
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

283

284

333

SSC

LUR 1.2.2.1 K

Inspeksi Komisioning Gardu Induk


Substation Commissioning
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komisioning gardu induk meliputi
sistem proteksi bay penghantar, sistem kontrol dan pengukuran bay penghantar,
sistem proteksi bay trafo, sistem kontrol dan pengukuran bay trafo, serta
komisioning trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh
instalasi proteksi dan kontrol yang memenuhi standar dalam hal kelaikan operasi
dan ketentuan perusahaan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol
gardu induk
Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi bay
penghantar SUTT.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan inspeksi komisioning
sistem proteksi dan kontrol pada gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan inspeksi komisioning sistem
kontrol dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol
gardu induk
Contoh: membantu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi
bay penghantar 150 kV.
Mampu mensupervisi inspeksi komisioning gardu induk meliputi sistem
proteksi dan kontrol serta sistem pengukuran pada bay penghantar
dan bay trafo serta mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan
inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran
Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning sistem proteksi bay trafo
150/20 kV 60 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay
penghantar dan bay trafo serta mampu menganalisis dan mengevaluasi
hasil inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran
pada bay penghantar dan bay trafo.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning
sistem kontrol dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur inspeksi komisioning gardu induk meliputi sistem
proteksi dan kontrol pada bay penghantar dan bay trafo
Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning sistem kontrol dan
pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

334

PSC

LUR 1.2.2.2 K

Inspeksi Komisioning Sistem Proteksi dan Kontrol


Protection and Control System Commissioning
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan komisioning sistem proteksi bay
penghantar, sistem kontrol dan pengukuran bay penghantar, sistem proteksi bay
trafo, sistem kontrol dan pengukuran bay trafo, serta komisioning trafo daya dan
kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi dan
kontrol yang memenuhi standar dan ketentuan perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol

Contoh: mengetahui pekerjaan inspeksi komisioning sistem proteksi bay


SUTT.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan sistem proteksi dan
kontrol pada gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan inspeksi komisioning sistem
kontrol dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol
Contoh: membantu melaksanakan inspeksi komisioning sistem proteksi
bay penghantar 150 kV.
Mampu mensupervisi inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol
serta sistem pengukuran pada bay penghantar dan bay trafo serta
mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan inspeksi komisioning
sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran
Contoh: mensupervisi inspeksi komisioning sistem proteksi bay trafo
150/20 kV 60 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi inspeksi komisioning bay
penghantar dan bay trafo serta mampu menganalisis dan mengevaluasi
hasil inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran
pada bay penghantar dan bay trafo.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil inspeksi komisioning
sistem kontrol dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur inspeksi komisioning sistem proteksi dan kontrol
pada bay penghantar dan bay trafo
Contoh: memperbaiki prosedur inspeksi komisioning sistem kontrol dan
pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

285

286

335

ETM

LUR 1.2.1.1 K

Pengukuran Transaksi Energi Listrik-APP


Electric Energy Transaction Metering
Kemampuan untuk memahami cara kerja, pengoperasian dan trouble-shooting
meter energi sebagai alat ukur transaksi serta menguasai sistem metering dan
pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengindentifikasikan indikator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada
meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan
dapat mengindentifikasikan indikator yang ada pada meter transaksi.
Memahami bidang penggunaan komputer, dapat mengoperasikan
software pembaca data meter untuk pengambilan data hasil pengukuran,
dapat mengolah serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui
download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap
dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami
akurasi meter transaksi.
Contoh: memahami software MS-Excel dan MS-Word untuk pembuatan
berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan download baik
secara lokal maupun remote, dapat mengolah data hasil download
maupun pembacaan stand register sebagai lampiran maupun bahan
untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan prosedur tetap
yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukuran dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan
dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pengukuran meter transaksi, dapat mengatasi
permasalahan sistem metering dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat membuat perhitungan
faktor kali meter dan faktor koreksi, mengetahui standar pengukuran
(IEC/ANSI), memahami dasar-dasar teknologi informasi.
Contoh: dapat menganalisa deviasi yang terjadi serta penyelesaiannya,
melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam
penyelesaian masalah metering, membuat konfigurasi meter elektronik
serta men-setting meter, membuat perhitungan faktor kali meter dengan
dasar perhitungan dari ratio CT dan PT terpasang, mengenal sistem
operasi komputer.
Mampu mensupervisi pemasangan meter elektronik dan sistem
komunikasi metering, mampu melakukan tindakan korektif bila ditemukan
adanya kelainan/anomali, mampu menggunakan alat kerja yang terkait
dengan metering, mampu menganalisa penyebab gangguan pada
software sistem metering.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan wiring rangkaian arus, tegangan,
serta rangkaian auxiliary dalam pemasangan meter-kwh, melakukan
pemasangan sistem komunikasi untuk fasilitas remote (pemasangan
jalur komunikasi, modem dan PABX), melakukan komisioning pada
meter transaksi dan melakukan langkah perbaikan pada saat menemui
kelainan pada sistem metering, menggunakan alat kerja portable test set
meter dan menganalisa hasil pengukuran, melakukan instalasi software
metering.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan sistem AMR,


mengatasi trouble shooting kelainan hardware dan software metering
baik di sisi sistem metering maupun sistem komunikasi data yang terkait
dengan remote reading dan AMR.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi pemasangan hardware
server serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di
server sistem AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan
di server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card
modul pada meter maupun pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan sistem metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai
penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter
transaksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

287

288

336

LUR 1.2.4.1.18 K

SME
Evaluasi Sistem Pemeliharaan
System Maintenance Evaluation

Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi operasi dan pemeliharaan unit


Gardu Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit
Gardu Induk.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan unit
Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Indukan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi operasi
dan pemeliharaan unit Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi peningkatan keandalan unit
pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah, misalnya dengan
melakukan predictive maintenance, pemakaian material pemeliharaan
non-OEM (non original equipment manufacturer) sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2.4 PENGATURAN BEBAN


337

TSP-APBLUR 1.2.4.1.20 K
Perencanaan operasi Penyaluran dan Gardu Induk-APB
Transmition and Substation Maintenance Planning
Kemampuan untuk merencanakan operasi penyaluran dan Gardu Induk dengan
mempertimbangkan batasan operasi peralatan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Perencanaan operasi Penyaluran dan Gardu Induk

Contoh:pekerjaan operasi PMT, PMS, arrester, busbar; pemeliharaan


periodik, pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan perencanaan pemeliharaan, serta
pengertian operasi peralatan GIS.
Contoh: Memahami pengoperasian PMT untuk memutuskan arus beban/
arus gangguan hubung singkat dengan kemampuan tertentu
Mampu melaksanakan pekerjaan Perencanaan operasi Penyaluran dan
Gardu Induk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

Mampu mensupervisi pelaksanaan perencanaan pekerjaan operasi


penyaluran dan Gardu Induk sesuai dengan prosedur yang ditetapkan

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi penyaluran


dan Gardu Induk sesuai standar dan batasan yang berlaku.

Contoh: melaksanakan pekerjaan pengoperasian PMT.

Contoh: mensupervisi pekerjaan operasi PMT

Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan operasi PMT


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru Perencanaan
operasi Penyaluran dan Gardu Induk
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan
operasi PMT

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

289

290

338

ETS

LUR 1.2.1.2 K

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompilasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan
mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan
mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data
energi yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengkompilasi data transaksi pembangkit (energi, realisasi
availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan pembangkit,
data indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi
distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden,
MVA available), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri gardu
induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: Memahami perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi
(berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA),
termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indikator ekonomi (kurs,
indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: mensupervisi evaluasi TSA antara suatu unit transmisi dengan
Single Buyer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem dan
proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel,
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA
dan TSA.
Contoh: membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme
PPA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

339

SOMELUR 1.2.4.1.21 K
Evaluasi system operation-APB
Evaluation Sytem operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi system operasi Gardu Induk
agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan, termasuk membuat rencana evaluasi system operasi Gardu
Induk.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
system operasi Gardu Induk.
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi system operasi Gardu Induk.
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi system operasi Gardu Induk.
Contoh: memahami proses evaluasi system operasi Gardu Induk secara
rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi system operasi Gardu Induk sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: melaksanakan pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
system operasi Gardu Induk sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan evaluasi system operasi Gardu
Indukan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi system
operasi Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah
terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk peningkatan
keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk evaluasi system operasi Gardu Induk
yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

291

292

4.2.5 PELAKSANA TEKNIS


340

SMP-SLUR 1.2.4.1.22 K
Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Penyaluran GI
Service Maintenance Planning Substation
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pemeliharaan Gardu
Induk (GI) yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau,
mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan,
termasuk membuat rencana pemeliharaan Gardu Induk (GI).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran pemeliharaan Gardu Induk
(GI), termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan Gardu Induk
(GI).
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan pemeliharaan Gardu Induk (GI), termasuk rencana
anggaran pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh : Memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Gardu
Induk (GI) oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan pemeliharaan Gardu Induk (GI) termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan pemeliharaan
Gardu Induk (GI) lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan Gardu
Induk (GI).
Contoh : mensupervisi rencana dan pemeliharaan tahunan terintegrasi
dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang anggaran
pemeliharaan Gardu Induk (GI).
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi besarnya deviasi antara
perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan Gardu Induk (GI).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

341

SEO

LUR 1.2.1.3 K

Operasi Peralatan Gardu Induk


Substation Equipment Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan peralatan Gardu Induk
sesuai SOP yang berlaku, melalui instruksi dispatcher yang mengatur aliran beban,
untuk tujuan switching dan Gardu Induk (GI) beban, dalam hal operasi normal atau
operasi darurat atau gangguan. Dengan jalan mengoperasikan peralatan Pemutus
tenaga (circuit breaker) dan Pemutus Tegangan (Disconnecting Switch).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar pengoperasian peralatan Gardu Induk lengkap dengan
SOP nya, mengetahui macam dan jenis Gardu Induk, mengetahui jenis
dan type peralatan Gardu Induk, mengetahui operasi kondisi normal,
kondisi darurat, kondisi temporer dan kondisi siaga.
Contoh: mengetahui macam Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 500
kV dengan jenis 1 Breaker, double busbar, kapasitas 2 x 500 MVA.
Memahami secara detail dan komprehensif pengoperasian Gardu Induk
lengkap dngan SOP nya, mengerti fungsi alat proteksi dan koordinasi
setting relay, mengerti jenis konfigurasi busbar dan kegunaannya,
mengerti langkah operasi darurat yang harus dilaksanakan tanpa
komando .
Contoh: Memahami langkah operasi darurat dengan meng-off-kan circuit
breaker Trafo pada saat Trafo mengeluarkan suara dengung keras
diatas suara normal.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian peralatan Gardu
Induk sesuai prosedur dan tata cara yang berlaku. Mengikuti instruksi
dispatcher dengan benar. Melaksanakan tindakan sesuai prosedur pada
keadaan genting dan darurat.
Contoh: dapat melakukan pelepasan dan pemasukkan disconnecting
switch (pemisah tegangan/ PMS) sesuai urutan yang benar pada saat
pemindahan operasi busbar I dan II
Mampu mensupervisi pada aktifitas pengoperasian gardu induk dengan
memberikan arahan yang benar kepada operator Gardu Induk dalam
pembebanan lebih operasi trafo, melaksanakan pengawasan pada saat
operasi dengan kondisi darurat, temporer dan siaga.
Contoh: memberikan instruksi dengan benar untuk melakukan
pengoperasian circuit breaker (pemutus tenaga/ PMT) dalam kondisi
tidak normal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pada SOP yang berlaku untuk
peningkatan dan pengembangan pengoperasian gardu induk guna
efektifitas dan efisiensi operasi gardu induk, melakukan analisa dan
evaluasi angka-angka pengusahaan dengan batas kapasitas peralatan
gardu induk.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi operasi trafo pada kondisi
overload dengan hasil analisa dan evaluasi untuk besaran angka beban
lebih dan batas waktu operasi diluar normal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
peningkatan dan penyempurnaan prosedur operasi Gardu Induk, strategi
dan metode pengaturan sistem tenaga listrik, serta mengembangkan
metode baru pengendalian operasi sistem tenaga listrik.
Contoh: memberikan rekomendasi pemasangan no-voltage relay, untuk
otomatisasi pelepasan semua pemutus tenaga (circuit breaker) yang
terhubung dengan busbar, mampu mengembangkan metode operasi
(perubahan SOP) untuk melancarkan dan memudahkan pengoperasian
peralatan Gardu Induk.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

293

294

342

SEM

LUR 1.2.2.3 K

Pemeliharaan Peralatan Gardu Induk


Substation Equipment Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan gardu induk dengan tujuan
untuk menghasilkan kinerja peralatan gardu induk sesuai target yang ditetapkan
perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk serta
jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
dengan kegiatan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur faktor
disipasi (tangen delta).
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk serta memahami berbagai jenis prosedur
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan penyaringan minyak isolasi trafo
secara on - line.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
diantaranya mampu melaksanakan salah satu pekerjaan pemeliharaan
batere, peralatan rectifier, menguji dan mengganti elektrolit batere,
menguji kapasitas batere, mampu mengukur faktor dissipasi, tahanan
isolasi, tahanan pentanahan, temperatur titik sambungan, kandungan
gas pada minyak, partial discharge, menguji keserempakan kontak PMT.
Contoh:melaksanakan pekerjaan penyaringan minyak trafo 150/20 kV
60 MVA
Mampu mensupervisi pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk
serta penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
kegiatan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu induk, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan memelihara PMT, PMS, CT/PT,
trafo daya
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penyaringan minyak
isolasi trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pemeliharaan
peralatan gardu induk dan penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan gardu induk.
serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan memelihara kapasitor,
bay bus tie, bay kopel, bay kubikel 20 kV, bay transformator, bus bar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
peralatan gardu induk serta prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pemeliharaan peralatan
gardu induk.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja penyaringan minyak isolasi trafo
500/150 kV 500 MVA secara on - line.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

343

CSM

LUR 1.2.2.4 K

Pemeliharaan Gardu Induk Konvensional


Conventional Substation Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan gardu
induk konvensional (tidak termasuk trafo-tenaga/reaktor), serta kemampuan
melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode pemeliharaan/penggantian /pemasangan peralatan gardu induk
konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan gardu induk konvensional,
dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu induk konvensional
tengangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: trafo ukur, PMT, PMS, arrester, busbar; pemeliharaan periodik,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan gardu induk
konvensional, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan gardu
induk konvensional.
Contoh: Memahami Cara kerja PMT untuk memutus arus beban/arus
gangguan hubungsingkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan
periodik untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan peralatan gardu
induk konvensional sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mampu
menggunakan peralatan pemeliharaan peralatan gardu induk
konvensional sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodik PMT.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu


melaksanakan troubleshooting dan tindakan korektif/ perbaikan
kerusakan.
Contoh: mensupervisi pemeliharaan PMT lima tahunan serta melakukan
tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan peralatan
gardu induk konvensional, serta mampu merencanakan program, sistem
dan prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan peralatan gardu induk konvensional.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penggantian PMT, penggantian
interrupting chamber PMT, membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
peralatan gardu induk konvensional termasuk predictive maintenance,
mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi peralatan gardu
induk konvensional.
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk PMT.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

295

296

344

GIS

LUR 1.2.2.5 K

Pemeliharaan Gardu Induk SF6


Gas Insulated Substation Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batas operasi peralatan GIS (gas insulated
switchgear) tidak termasuk trafo tenaga dan reaktor, serta kemampuan untuk
melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan GIS tegangan tinggi
dan tegangan ekstra tinggi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan GIS, dan jenis-jenis
pemeliharaan peralatan GIS tegangan tinggi dan ekstra tinggi.
Contoh: PMT, PMS, arrester, busbar; pemeliharaan periodik,
pemeliharaan korektif, pemeliharaan prediktif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan GIS, serta
pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan GIS.
Contoh: Memahami PMT untuk memutuskan arus beban/arus gangguan
hubung singkat dengan kemampuan tertentu, pemeliharaan periodik
untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
peralatan GIS sesuai fungsinya. Mampu mengukur dan membandingkan
kemurnian/kelembaban gas SF6, melaksanakan pemurnian gas SF6.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodik PMT.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan peralatan


GIS, mampu melaksanakan troubleshooting dan tindakan korektif/
perbaikan kerusakan, serta mampu memelihara compartement GIS.
Contoh: Mampu mensupervisi pemeliharaan PMT lima tahunan serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan peralatan
GIS, mampu merencanakan program, sistem dan prosedur serta logistik/
anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan GIS.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penggantian PMT, membuat
program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
peralatan GIS termasuk predictive maintenance, mampu melaksanakan
analisa dan evaluasi operasi peralatan GIS.
Contoh: menyempurnakan metode predictive maintenance untuk GIS.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

345

PCM

LUR 1.2.2.6 K

Pemeliharaan Rele Proteksi dan Kontrol


Protection and Control Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan kontrol, batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan rele proteksi dan kontrol.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaan rele proteksi dan
kontrol.
Contoh : rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.

Memahami prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan rele proteksi dan kontrol
Contoh: prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator pada rele,
pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring rele
proteksi dan kontrol.
Contoh: Melaksanakan pengujian karakteristik rele jarak

Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam sistem tenaga


listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring rele proteksi dan kontrol.
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan rele proteksi
dan kontrol, serta mampu merencanakan serta Mampu menganalisa dan
mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta logistik/ anggaran
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan rele proteksi dan kontrol.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan rele proteksi dan kontrol,
serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi
dan kontrol
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat baru skema baru load
shedding untuk menghindarkan overload trafo interbus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

297

298

346

ETM

LUR 1.2.1.4 K

Pengukuran Transaksi Energi Listrik-Penyaluran GI


Electric Energy Transaction Metering
Kemampuan untuk memahami cara kerja, pengoperasian dan trouble-shooting
meter energi sebagai alat ukur transaksi serta menguasai sistem metering dan
pengembangannya yang merupakan bagian dari proses transaksi tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan metering, mampu
mengambil data pengukuran dan dapat mengindentifikasikan indikator
pada meter transaksi.
Contoh: mengetahui cara kerja meter-kwh, mengetahui faktor kali pada
meter transaksi, membaca data transaksi melalui stand register dan
dapat mengindentifikasikan indikator yang ada pada meter transaksi.
Memahami penggunaan komputer, dapat mengoperasikan software
pembaca data meter untuk pengambilan data hasil pengukuran, dapat
mengolah serta menganalisa data transaksi yang diperoleh melalui
download maupun pembacaan register, memahami prosedur tetap
dalam pelaksanaan pengambilan data hasil pengukuran, dan memahami
akurasi meter transaksi.
Contoh: Memahami menggunakan software MS-Excel dan MS-Word
untuk pembuatan berita acara pengambilan data meter, dapat melakukan
download baik secara lokal maupun remote, dapat mengolah data hasil
download maupun pembacaan stand register sebagai lampiran maupun
bahan untuk membuat berita acara. Dapat melaksanakan prosedur tetap
yang berlaku seperti: tata cara pengambilan data pengukuran dengan
melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, melakukan pemutusan
dan pemasangan segel, dapat mengetahui klas akurasi meter transaksi.
Mampu melaksanakan pengukuran meter transaksi, dapat mengatasi
permasalahan sistem metering dengan pihak-pihak yang berkepentingan,
dapat mengoperasikan meter elektronik, dapat membuat perhitungan
faktor kali meter dan faktor koreksi, mengetahui standar pengukuran
(IEC/ANSI), memahami dasar-dasar teknologi informasi.
Contoh: dapat melaksanakan menganalisa deviasi yang terjadi serta
penyelesaiannya, melakukan komunikasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dalam penyelesaian masalah metering, membuat
konfigurasi meter elektronik serta men-setting meter, membuat
perhitungan faktor kali meter dengan dasar perhitungan dari ratio CT dan
PT terpasang, mengenal sistem operasi komputer.
Mampu mensupervisi pemasangan meter elektronik dan sistem
komunikasi metering, mampu melakukan tindakan korektif bila ditemukan
adanya kelainan/anomali, mampu menggunakan alat kerja yang terkait
dengan metering, mampu menganalisa penyebab gangguan pada
software sistem metering.
Contoh: Mampu mensupervisi wiring rangkaian arus, tegangan,
serta rangkaian auxiliary dalam pemasangan meter-kwh, melakukan
pemasangan sistem komunikasi untuk fasilitas remote (pemasangan
jalur komunikasi, modem dan PABX), melakukan komisioning pada
meter transaksi dan melakukan langkah perbaikan pada saat menemui
kelainan pada sistem metering, menggunakan alat kerja portable test set
meter dan menganalisa hasil pengukuran, melakukan instalasi software
metering.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Menganalisis dan mengevaluasi pemasangan sistem AMR, mengatasi


trouble shooting kelainan hardware dan software metering baik di sisi
sistem metering maupun sistem komunikasi data yang terkait dengan
remote reading dan AMR.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pemasangan hardware server
serta jalur komunikasi data, melakukan validasi data meter di server
sistem AMR, menguasai akses data dari meter sampai tersimpan di
server (sebagai administrator database), melakukan penggantian card
modul pada meter maupun pada server.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
metering sesuai dengan kebutuhan mekanisme jual beli tenaga listrik
serta membuat aturan-aturan yang berhubungan dengan meter transaksi.
Contoh: merencanakan pengembangan sistem metering, menampung
kebutuhan transaksi tenaga listrik, membuat prosedur tetap mengenai
penggunaan, pemeliharaan dan pengambilan data transaksi pada meter
transaksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

299

300

347

ETS

LUR 1.2.1.5 K

Setelmen Transaksi Energi Listrik-Penyaluran GI


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompilasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan Gardu Induk, kesepakatan
mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan
mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data
energi yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengkompilasi data transaksi Gardu Induk (energi, realisasi
availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan Gardu
Induk, data indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi
distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden,
MVA available), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri gardu
induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara
PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita
acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan Gardu Induk (PPA),
termasuk perusahaan Gardu Induk swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan Gardu Induk, verifikasi data indikator ekonomi (kurs,
indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan Gardu Induk (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: mensupervisi evaluasi TSA antara suatu unit transmisi dengan
Single Buyer.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan Gardu Induk dengan Single Buyer.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem dan


proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel,
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA
dan TSA.
Contoh: membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme
PPA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

301

302

348

SOM-ELUR 1.2.4.1.23 K
Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan Gardu Induk
Substation Operation & Maintenance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi operasi dan pemeliharaan unit
Gardu Induk agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi operasi dan
pemeliharaan unit Gardu Induk.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Induk secara rinci.
Mampu melaksanakan operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk
sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: Melaksanakan; pekerjaan operasi dan pemeliharaan Gardu
Indukan; memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta
mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas
evaluasi operasi dan pemeliharaan unit Gardu Induk sehingga dapat
merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi operasi dan pemeliharaan
unit Gardu Indukan, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi permasalahan evaluasi operasi
dan pemeliharaan unit Gardu Induk yang bersifat komplek dan/atau yang
belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk operasi dan pemeliharaan unit Gardu
Induk yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit Gardu Induk
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2.6 PELAKSANA TEKNIS TRANSMISI


349

SMP-TLUR 1.2.4.1.24 K
Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Penyaluran Trans
Service Maintenance Planning Transmition Line
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pemeliharaan penyaluran
yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat
rencana pemeliharaan penyaluran.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran pemeliharaan penyaluran,
termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan penyaluran.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan pemeliharaan pemeliharaan penyaluran, termasuk rencana
anggaran pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh : Memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan
penyaluran oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan pemeliharaan penyaluran termasuk membuat
rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspection tahunan pemeliharaan
penyaluran lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan
penyaluran.
Contoh : mensupervisi pemeliharaan tahunan terintegrasi dengan
rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang anggaran
pemeliharaan penyaluran.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan penyaluran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

303

304

350

HCM

LUR 1.2.2.7 K

Pemeliharaan Kabel Tanah dan Laut Tegangan Tinggi


High Voltage Power Cable Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan kabel tanah dan
kabel laut, serta kemampuan melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan
dan mengembangkan metode pemeliharaan atau penggantian/pemasangan
peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan kabel tanah dan kabel laut,
dan jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: terminal kabel, junction box, sistem minyak isolasi, ramburambu, proteksi mekanis; pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan kabel tanah dan
kabel laut, serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan kabel
tanah dan kabel laut.
Contoh:Memahami konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik dengan
batasan kapasitas arus tertentu, pemeliharaan periodik sistem minyak
isolasi untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan kabel
tanah dan kabel laut sesuai fungsinya, serta mampu memelihara dan
menguji cross bounding saluran kabel.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan periodik.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu


melaksanakan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, serta mampu
memelihara saluran kabel bawah tanah
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi perbaikan sistem
minyak isolasi kabel tanah yang bocor.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/pemasangan
peralatan kabel tanah dan kabel laut merencanakan program, sistem dan
prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
peralatan kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pemasangan joint kabel,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
kabel tanah dan kabel laut, mampu melaksanakan analisa dan evaluasi
operasi kabel tanah dan kabel laut.
Contoh: menyempurnakan metode penggantian end-mof kabel.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

351

HLM

LUR 1.2.1.6 K

Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan


High & Extrahigh Voltage Hotline Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan tentang pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan
instalasi bertegangan, pengembangan metode pelaksanaan dan faktor-faktor yang
membatasi pelaksanaannya dalam instalasi tegangan tinggi (TT) dan tegangan
ekstra tinggi (TET).
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB (pekerjaan dalam


keadaan bertegangan) untuk instalasi tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

Memahami prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan


PDKB untuk instalasi TT/TET, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personel dan instalasi.

Contoh: tangga, tali-temali, sticks.

Contoh: Memahami sticks untuk penopang konduktor bertegangan.

Melaksanakan pekerjaan dalam keadaan bertegangan dengan


menggunakan peralatan PDKB sesuai fungsinya berdasarkan prosedur
yang ditetapkan.
Contoh: mengganti isolator 500 kV dalam keadaan instalasi bertegangan
(beroperasi).
Mampu mensupervisi pelaksanaan PDKB sebagai team leader, dan
mampu melakukan pengujian peralatan PDKB.
Contoh: mensupervisi penggantian isolator 500 kV.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rincian tahapan kerja PDKB,
mampu membuat perencanaan program dan logistik/anggaran
pelaksanaan PDKB instalasi TT dan TET.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi rencana pelaksanaan
penggantian isolator 500 kV SUTET, meliputi sistem dan prosedur serta
kebutuhan logistik/anggaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pelaksanaan
PDKB dan mengembangkan prosedur dan metode pelaksanaan dan
peralatan kerja PDKB instalasi TT dan TET.
Contoh: menyempurnakan metode PDKB penggatian isolator 500 kV.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

305

306

352

TLM

LUR 1.2.2.8 K

Pemeliharaan SUTT/SUTET
Transmission Line Maintenance
Pengetahuan tentang jenis, fungsi dan batasan operasi peralatan SUTT (Saluran
Udara Tegangan Tinggi) maupun SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi), serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pemeliharaan atau penggantian atau pemasangan
peralatan SUTT/SUTET.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan SUTT/SUTET, dan jenisjenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET
Contoh: tower, isolator, konduktor, arcing horn, jarak bebas, right of way;
pemeliharaan periodik, pemeliharaan korektif.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi peralatan SUTT/SUTET,
serta pengertian jenis-jenis pemeliharaan peralatan SUTT/SUTET.
Contoh: Memahami konduktor untuk menyalurkan tenaga listrik dengan
batasan kapasitas arus tertentu, pemeliharaan periodik pentanahan kaki
tiang untuk mempertahankan keandalan operasi peralatan.
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan SUTT/
SUTET sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan pentanahan kaki tiang.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu


melaksanakan tindakan korektif/ perbaikan kerusakan.
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi penggantian isolator
serta melakukan tindakan korektif apabila diperlukan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan
peralatan SUTT/SUTET merencanakan program, sistem dan prosedur
serta logistik/anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan peralatan
SUTT/SUTET.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian konduktor SUTET,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
SUTT/SUTET, mampu melaksanakan analisa dan evaluasi operasi
SUTT/SUTET.
Contoh: menyempurnakan metode penggatian isolator.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

353

TOMELUR 1.2.4.1.25 K
Evaluasi Pemeliharaan Transmisi
Transmition Line Maintenance evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi pemeliharaan unit transmisi
agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan
spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan
transmisi, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran pemeliharaan unit transmisi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan unit transmisi.
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi pemeliharaan unit
transmisi.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan unit
transmisi.
Contoh: mampu memahami proses evaluasi pemeliharaan unit transmisi
secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi pemeliharaan unit transmisi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengengevaluasi pekerjaan pemeliharaan transmisian;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
pemeliharaan unit transmisi sehingga dapat merealisasikan target
kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pemeliharaan unit
transmisian, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyelesaian permasalahan
evaluasi pemeliharaan unit transmisi yang bersifat komplek dan/atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk peningkatan
keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih rendah,
misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk pemeliharaan unit transmisi yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit transmisi di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

307

308

4.2.7 Pelaksana Teknis PRODATEL


354

SMPPLUR 1.2.4.1.26 K
Perencanaan Pelayanan Pemeliharaan-Prodatel
Service Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan pemeliharaan Prodatel yang
berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat
rencana pemeliharaan Prodatel.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran pemeliharaan Prodatel,
termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran pemeliharaan Prodatel.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan pemeliharaan pemeliharaan Prodatel, termasuk rencana
anggaran pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh : Memahami pengaturan jadwal rencana pemeliharaan Prodatel
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan pemeliharaan Prodatel termasuk membuat
rencana sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan pemeliharaan
Prodatel lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pemeliharaan Prodatel.
Contoh : mensupervisi rencana dan pemeliharaan tahunan terintegrasi
secara menyeluruh dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang anggaran
pemeliharaan Prodatel.
Contoh : melaksanakan evaluasi dan analisis terhadap besarnya deviasi
antara perencanaan dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pemeliharaan Prodatel.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

355

PCM

LUR 1.2.2.9 K

Pemeliharaan Rele Proteksi dan Kontrol


Protection and Control Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan kontrol, batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan rele proteksi dan kontrol.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaan rele proteksi dan
kontrol.
Contoh : rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.

Memahami prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan rele proteksi dan kontrol
Contoh: Memahami prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring rele
proteksi dan kontrol.
Contoh: Melaksanakan pengujian/ setting karakteristik rele jarak

Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam sistem tenaga


listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring rele proteksi dan kontrol.
Contoh: mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan
rele proteksi dan kontrol, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganalisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan rele proteksi
dan kontrol.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi Penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan rele proteksi dan kontrol,
serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi
dan kontrol
Contoh: Membuat skema load shedding untuk menghindarkan overload
trafo interbus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

309

310

356

TLPMLUR 1.2.2.10 K
Pemeliharaan Proteksi Penghantar
Transmission Line Protection Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi penghantar, batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan proteksi penghantar.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi penghantar yang digunakan
di gardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi penghantar.
Contoh : rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami prinsip kerja proteksi penghantar, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan proteksi penghantar
Contoh: prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator pada rele,
pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring proteksi
penghantar.
Contoh: Melaksanakan pengujian/ setting karakteristik rele jarak

Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam sistem tenaga


listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi penghantar.
Contoh: mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan
proteksi penghantar, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganalisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi
penghantar.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi penghantar, serta
ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi penghantar
Contoh: Membuat skema load shedding untuk menghindarkan overload
trafo interbus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

357

SPM

LUR 1.2.2.11 K

Pemeliharaan Proteksi Gardu Induk (GI)


Substation Protection Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi gardu induk (GI), batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan proteksi gardu induk (GI).
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi gardu induk (GI) yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi gardu
induk (GI).
Contoh : rele jarak, rele diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.

Memahami prinsip kerja proteksi gardu induk (GI), dan batasan


operasi peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan proteksi gardu induk (GI)
Contoh: memahami prinsip kerja rele jarak, makna indikator-indikator
pada rele, pengujian rele jarak untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring proteksi
gardu induk (GI).
Contoh: melaksanakan pengujian/ setting karakteristik rele jarak

Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam sistem tenaga


listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi gardu induk (GI).
Contoh: Mampu mensupervisi setting rele jarak pada jaringan 150 kV,
merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian rele jarak serta
melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan
proteksi gardu induk (GI), serta mampu merencanakan serta Mampu
menganalisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi gardu
induk (GI).
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penggantian rele jarak,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi gardu induk (GI),
serta ahli mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi gardu
induk (GI)
Contoh: Membuat skema load shedding untuk menghindarkan overload
trafo interbus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

311

312

358

DSPMLUR 1.2.2.12 K
Pemeliharaan Proteksi Sistem DC
DC System Protection Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi proteksi sistem DC, batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta kemampuan melaksanakan, Mampu
mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan proteksi sistem DC.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap proteksi sistem DC yang digunakan
di gardu induk, dan macam pemeliharaan proteksi sistem DC.
Contoh : Pengujian DC power
Memahami prinsip kerja proteksi sistem DC, dan batasan operasi
peralatan yang diproteksi/dikontrol, serta pengertian jenis-jenis
pemeliharaan proteksi sistem DC
Contoh: Memahami prinsip kerja DC power, makna indikator-indikator
pada rele, pengujian DC power untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan pemeliharaan rele
proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar wiring proteksi
sistem DC.
Contoh: Melaksanakan pengujian/ setting karakteristik DC power

Mampu mensupervisi setting rele proteksi dalam sistem tenaga


listrik, merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan, mampu melaksanakan
troubleshooting dan tindakan korektif/perbaikan kerusakan, mampu
membuat gambar wiring proteksi sistem DC.
Contoh: mensupervisi setting proteksi DC power, merencanakan dan
Mampu mensupervisi pengujian DC power serta melakukan tindakan
korektif apabila ditemukan anomali.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penggantian/ pemasangan
proteksi sistem DC, serta mampu merencanakan serta Mampu
menganalisa dan mengevaluasi program, sistem dan prosedur serta
logistik/ anggaran pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan proteksi
sistem DC.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi Penggantian DC power,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja pemeliharaan proteksi sistem DC, serta ahli
mendesain skema proteksi dan inovasi aplikasi proteksi sistem DC
Contoh: Membuat skema load shedding untuk menghindarkan overload
trafo interbus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

359

STM

LUR 1.2.2.14 K

Pemeliharaan SCADA dan Telekomunikasi


SCADA and Telecommunication Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan SCADA (Supervisory Control and
Data Acquisition) dan telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan,
Mampu mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/
penggantian/pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan SCADA dan telekomunikasi yang
digunakan di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: RTU, transducer, repeater, pemeliharaan periodik dan korektif
SCADA/Telekomunikasi.
Memahami prinsip kerja SCADA/telekomunikasi, dan pengertian jenisjenis pemeliharaan SCADA/telekomunikasi.
Contoh: prinsip kerja RTU, repeater, makna indikator-indikator, pengujian
RTU untuk mengecek kebenaran kerjanya.
Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemeliharaan SCADA/
telekomunikasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian RTU.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan SCADA/


Telekomunikasi, dan mampu melaksanakan troubleshooting serta
tindakan korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: mensupervisi pengujian RTU serta melakukan tindakan korektif
apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan SCADA/
telekomunikasi, mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta
merencanakan program, sistem dan prosedur serta logistik/anggaran
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan SCADA/telekomunikasi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penggantian RTU, membuat
program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
SCADA/telekomunikasi, ahli mendesain dan berinovasi dalam aplikasi
SCADA/telekomunikasi.
Contoh: mendesain SCADA/telekomunikasi untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikannya ke dalam sistem SCADA secara keseluruhan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

313

314

360

RSM

LUR 1.2.2.15 K

Pemeliharaan RTU & Substation


RTU & Substation Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan RTU & Substation dan
telekomunikasi, serta kemampuan untuk melaksanakan, Mampu mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pemeliharaan/penggantian/
pemasangan peralatan RTU & Substation.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan RTU & Substation yang digunakan
di gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: RTU & Substation, transducer, repeater, pemeliharaan periodik
dan korektif RTU & Substation.
Memahami prinsip kerja RTU & Substation, dan pengertian jenis-jenis
pemeliharaan RTU & Substation.
Contoh: memahami prinsip kerja RTU & Substation, repeater, makna
indikator-indikator, pengujian RTU & Substation untuk mengecek
kebenaran kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
RTU & Substation sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian RTU & Substation.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan RTU &


Substation, dan mampu melaksanakan troubleshooting serta tindakan
korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: mensupervisi pengujian RTU & Substation serta melakukan
tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan RTU &
Substation, mampu menganalisa dan mengevaluasi serta merencanakan
program, sistem dan prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan RTU & Substation.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penggantian RTU & Substation,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
RTU & Substation, ahli mendesain dan berinovasi dalam aplikasi RTU &
Substation.
Contoh: mendesain RTU & Substation untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikannya ke dalam sistem RTU & Substation secara
keseluruhan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

361

MSM

LUR 1.2.2.16 K

Pemeliharaan Master Station


Master Station Maintenance
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi peralatan Master Station dan telekomunikasi,
serta kemampuan untuk melaksanakan, Mampu mensupervisi, merencanakan
dan mengembangkan metode pemeliharaan/penggantian/pemasangan peralatan
Master Station.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi peralatan Master Station yang digunakan di
gardu induk, dan macam pemeliharaannya.
Contoh: Master Station, transducer, repeater, pemeliharaan periodik dan
korektif Master Station.
Memahami prinsip kerja Master Station, dan pengertian jenis-jenis
pemeliharaan Master Station.
Contoh: Memahami prinsip kerja Master Station, repeater, makna
indikator-indikator, pengujian Master Station untuk mengecek kebenaran
kerjanya.
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan pemeliharaan
Master Station sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan pengujian Master Station.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan Master


Station, dan mampu melaksanakan troubleshooting serta tindakan
korektif/perbaikan kerusakan.
Contoh: merencanakan dan Mampu mensupervisi pengujian master
station serta melakukan tindakan korektif apabila ditemukan anomali.
Menganalisis dan mengevaluasi penggantian/pemasangan Master
Station, mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta
merencanakan program, sistem dan prosedur serta logistik/anggaran
pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan Master Station.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi penggantian Master Station,
membuat program pemeliharaan tahunan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
Master Station, ahli mendesain dan berinovasi dalam aplikasi Master
Station.
Contoh: mendesain Master Station untuk gardu induk baru dan
mengintegrasikannya ke dalam sistem Master Station secara
keseluruhan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

315

316

362

POM-ELUR 1.2.4.1.27 K
Evaluasi Pemeliharaan Prodatel
Protection, Scada and Telecomunnicationn Maintenance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi pemeliharaan prodatel agar
dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi
teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan prodatel,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang
ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran pemeliharaan prodatel
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan prodatel

Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan prodatel

Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi pemeliharaan prodatel

Contoh: memahami proses evaluasi pemeliharaan prodatel secara rinci.


Mampu melaksanakan evaluasi pemeliharaan prodatel sesuai dengan
persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai target kinerja
yang ditetapkan.
Contoh: mengengevaluasi pekerjaan pemeliharaan prodatel; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan atas evaluasi
pemeliharaan prodatel sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pemeliharaan prodatel
sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan prodatel yang bersifat
komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk pemeliharaan prodatel yang diberlakukan
di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk prodatel
di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.2.8 OPERASI PELAKSANA TEKNIS


363

OP

LUR 1.2.4.1.28 K

Perencanaan Operasi
Operation Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan Operasi Penyaluran yang
berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun, memantau, mengevaluasi,
menganalisis, mengendalikan serta melakukan pengawasan, termasuk membuat
rencana Operasi Penyaluran.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang anggaran Operasi Penyaluran,
termasuk merencanakan anggaran pemeliharaan serta mengetahui
batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh : mengetahui perhitungan anggaran Operasi Penyaluran.

Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan


dengan pemeliharaan Operasi Penyaluran, termasuk rencana anggaran
pemeliharaan, serta batasan deviasi yang ditentukan.
Contoh : memahami pengaturan jadwal rencana Operasi Penyaluran
oleh Pusat Pengatur Beban berkaitan dengan persyaratan cadangan
panas untuk keandalan sistem.
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan Operasi Penyaluran termasuk membuat rencana
sumberdayanya
Contoh : membuat network planning inspeksi tahunan Operasi
Penyaluran lengkap dengan kebutuhan sumberdayanya.
Mampu mensupervisi serta pengawasan untuk hal yang berkaitan
dengan Operasi Penyaluran.
Contoh : mensupervisi rencana dan pemeliharaan tahunan terintegrasi
dengan rencana overhaul dan inspeksi serta predictive maintenance.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan yang berhubungan
dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang anggaran Operasi
Penyaluran.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi deviasi antara perencanaan
dan realisasinya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
yang lebih tepat.
Contoh : melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan Operasi
Penyaluran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

317

318

364

PSD

LUR 1.2.1.7 K

Operasi Realtime Sistem Tenaga


Power System Dispatching
Kemampuan untuk mengoperasikan sistem tenaga listrik secara real time,
termasuk dispatching antar area control centre
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengoperasian sistem tenaga listrik.

Contoh: mengetahui karakteristik pusat listrik secara umum, mengetahui


batas-batas pengoperasian instalasi tenaga listrik dan batas operasi
sistem tenaga listrik, mengetahui prinsip prinsip switching.
Memahami secara komprehensif proses pengaturan sistem tenaga
listrik.
Contoh: memahami metode pengaturan tegangan dan frekuensi,
memahami standing operation procedure (SOP) baik dalam kondisi
normal maupun darurat, mengetahui konsep analisa sistem tenaga dan
manajemen energi.
Mampu melaksanakan pengendalian operasi tenaga listrik sesuai
dengan perencanaan operasi yang telah dibuat, serta melakukan
tindakan korektif pada perubahan kondisi sistem yang bersifat minor.
Contoh: memerintahkan merubah tingkat pembebanan, memerintahkan
switching transmisi, mengatur frekuensi dan tegangan.
Mampu mensupervisi pengendalian operasi dalam kondisi darurat,
mengatasi gangguan dan memulihkan, dengan menerapkan SOP serta
memilih alternatif yang sesuai dengan kondisi aktual.
Contoh: mensupervisi pemulihan sistem dari gangguan besar, mampu
melakukan modifikasi urutan switching karena terjadinya perubahan
kesiapan instalasi tenaga listrik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi sistem untuk
mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana operasi untuk
menyesuaikannya dengan perubahan kondisi sistem yang aktual, mampu
melakukan pelatihan menggunakan dispatching training simulator (DTS)
dengan skenario yang telah ditentukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi dan
metode pengaturan sistem tenaga listrik, serta mengembangkan metode
baru pengendalian operasi sistem tenaga listrik.
Contoh: mengembangkan metode operasi (perubahan SOP), mampu
membuat skenario untuk pelatihan dalam DTS (dispatcher training
simulator).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

365

SEO

LUR 1.2.1.8 K

Operasi Peralatan sistem interkoneksi


Equipment Operation Interconnection System
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan peralatan sistem
interkoneksi sesuai SOP yang berlaku, melalui instruksi dispatcher yang mengatur
aliran beban, untuk tujuan switching dan penyaluran beban, dalam hal operasi
normal atau operasi darurat atau gangguan. Dengan jalan mengoperasikan
peralatan Pemutus tenaga (circuit breaker) dan Pemutus Tegangan (Disconnecting
Switch).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar pengoperasian peralatan sistem interkoneksi lengkap
dengan SOP nya, mengetahui macam dan jenis sistem interkoneksi,
mengetahui jenis dan type peralatan sistem interkoneksi, mengetahui
operasi kondisi normal, kondisi darurat, kondisi temporer dan kondisi
siaga.
Contoh: mengetahui macam sistem interkoneksi Tegangan Ekstra Tinggi
500 kV dengan jenis 1 Breaker, double busbar, kapasitas 2 x 500
MVA.
Memahami secara detail dan komprehensif pengoperasian sistem
interkoneksi lengkap dngan SOP nya, mengerti fungsi alat proteksi
dan koordinasi setting relay, mengerti jenis konfigurasi busbar dan
kegunaannya, mengerti langkah operasi darurat yang harus dilaksanakan
tanpa komando .
Contoh: Memahami langkah operasi darurat dengan meng-off-kan circuit
breaker Trafo pada saat Trafo mengeluarkan suara dengung keras
diatas suara normal.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengoperasian peralatan sistem
interkoneksi sesuai prosedur dan tata cara yang berlaku. Mengikuti
instruksi dispatcher dengan benar. Melaksanakan tindakan sesuai
prosedur pada keadaan genting dan darurat.
Contoh: melakukan pelepasan dan pemasukkan disconnecting
switch (pemisah tegangan/ PMS) sesuai urutan yang benar pada saat
pemindahan operasi busbar I dan II
Mampu mensupervisi pada aktifitas pengoperasian sistem interkoneksi
dengan memberikan arahan yang benar kepada operator sistem
interkoneksi dalam pembebanan lebih operasi trafo, melaksanakan
pengawasan pada saat operasi dengan kondisi darurat, temporer dan
siaga.
Contoh: Mampu mensupervisi dengan benar untuk melakukan
pengoperasian circuit breaker (pemutus tenaga/ PMT) dalam kondisi
tidak normal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pada SOP yang berlaku untuk
peningkatan dan pengembangan pengoperasian sistem interkoneksi
guna efektifitas dan efisiensi operasi sistem interkoneksi, melakukan
analisa dan evaluasi angka-angka pengusahaan dengan batas kapasitas
peralatan sistem interkoneksi.
Contoh: Mampu menganalisa dan mengevaluasi operasi trafo pada
kondisi overload dengan hasil analisa dan evaluasi untuk besaran angka
beban lebih dan batas waktu operasi diluar normal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

319

320

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk


peningkatan dan penyempurnaan prosedur operasi sistem interkoneksi,
strategi dan metode pengaturan sistem tenaga listrik, serta
mengembangkan metode baru pengendalian operasi sistem tenaga
listrik.
Contoh: memberikan rekomendasi pemasangan no-voltage relay, untuk
otomatisasi pelepasan semua pemutus tenaga (circuit breaker) yang
terhubung dengan busbar, mampu mengembangkan metode operasi
(perubahan SOP) untuk melancarkan dan memudahkan pengoperasian
peralatan sistem interkoneksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

366

SIO-ELUR 1.2.4.1.29 K
Evaluasi Operasi sistem interkoneksi
System Interconection Operation evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi Operasi unit sistem
interkoneksi agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan sistem interkoneksi, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran Operasi
sistem interkoneksi
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi Operasi sistem interkoneksi
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi Operasi sistem
interkoneksi
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi Operasi sistem interkoneksi
Contoh: memahami proses evaluasi Operasi unit sistem interkoneksi
secara rinci.
Mampu melaksanakan evaluasi Operasi unit sistem interkoneksi sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengengevaluasi pekerjaan Operasi sistem interkoneksian;
memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target
kinerja.
Mampu mensupervisi evaluasi Operasi unit sistem interkoneksi sehingga
dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi Operasi unit sistem
interkoneksian, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi Operasi
unit sistem interkoneksi yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi
hasil evaluasi untuk
peningkatan keandalan unit pada tingkat biaya pemeliharaan yang lebih
rendah, misalnya dengan melakukan predictive maintenance, pemakaian
material pemeliharaan non-OEM (non original equipment manufacturer)
sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk Operasi unit sistem interkoneksi yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan evaluasi operasi daan pemeliharaan untuk Unit sistem
interkoneksi di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PEN Y A L U R AN

321

322

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

DISTRIBUSI

korporat

Kantor Induk

Organisasi Pelaksana (APJ)

Organisasi Pelaksana (APD)

Organisasi Pelaksana APJ(Prima)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.3 DISTRIBUSI
4.3.1 KORPORAT
366

DSP

DIS 1.3.4.1.A P

Perencanaan Jangka Panjang Sistem Distribusi


Distribution System Planning
Kemampuan untuk merencanakan pemenuhan kebutuhan pasokan tenaga listrik
jangka panjang secara optimal, dengan mempertimbangkan pertumbuhan beban
dan ketersediaan daya listrik
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan Distribution System Planning.

Contoh: Mengetahui proses yang terkait dengan Distribution System


Planning antara lain engineering economics, mengerti konsep neraca
daya, daya cadangan, daya mampu dan Desain PSO/ non PSO terpadu
Memahami secara komprehensif proses pembuatan Distribution System
Planning serta parameter yang berhubungan dengan Distribution System
Planning.
Contoh: Memahami metode perhitungan rencana jaringan baru (SUTM,
SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi), menghitung neraca daya, daya
cadangan, daya mampu dan Desain PSO/ non PSO terpadu
Mampu melaksanakan pembuatan Distribution System Planning sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: Merencanakan kebutuhan jaringan Distribusi baru (SUTM,
SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi) sesuai dengan parameter yang
telah ditentukan dan dijabarkan dalam perencanaan jangka panjang,
menengah dan jangka pendek (RKAP)
Mampu mensupervisi pembuatan Distribution System Planning dengan
metode yang telah ditentukan.
Contoh: Mensupervisi perhitungan rencana kebutuhan jaringan Distribusi
baru (SUTM, SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi) yang dijabarkan
dalam perencanaan jangka panjang, menengah dan jangka pendek
(RKAP)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rencana Distribution System
Planning dan mampu mengintegrasikan hasilnya dengan Power System
Planning.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi rencana kebutuhan jaringan
Distribusi baru (SUTM, SKTM, JTR, SUTR, Gardu Distribusi) agar
selaras dengan Power System Planning
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
Distribution System Planning berbasis Makro ekonomi yang mencakup
perencanaan terpadu PSO dan non PSO
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
perhitungan pertumbuhan beban distribusi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

321

322

367

ETP

DIS 1.3.4.1.B P

Kebijakan Transaksi Energi Listrik


Energy Transaction Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan transaksi energi listrik antar unit
(Wilayah/ Distribusi) pada jaringan tegangan menengah dan tegangan rendah
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar transaksi energi pada pengoperasian sistem
tenaga listrik melalui sistem grid
Contoh: Mengetahui dasar-dasar pengoperasian jaringan tegangan
menengah melalui sistem grid
Memahami secara komprehensif atas transaksi energi listrik pada
pengoperasian sistem tenaga listrik melalui sistem grid
Contoh: Memahami perhitungan kapasitas jaringan dalam proses
pengoperasian sistem grid ekspor impor energi antar unit (Wilayah/
Distribusi)
Mampu menyusun petunjuk teknis pengoperasian sistem tenaga listrik
melalui sistem grid
Contoh: menyusun petunjuk teknis kebijakan pengoperasian APP
transaksi (kWh ekspor impor) pada sistem grid antar unit (Wilayah/
Distribusi)
Mampu mensupervisi penyusunan petunjuk teknis atas transaksi energi
listrik pada pengoperasian sistem tenaga listrik melalui sistem grid
Contoh: Mensupervisi penyusunan petunjuk teknis kebijakan
pengoperasian APP transaksi (kWh ekspor impor) pada sistem grid antar
unit (Wilayah/ Distribusi)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan eksisting atas
transaksi energi listrik pada pengoperasian sistem tenaga listrik melalui
sistem grid
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi petunjuk teknis kebijakan
pengoperasian APP transaksi (kWh ekspor impor) pada sistem grid antar
unit (Wilayah/ Distribusi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
transaksi energi pada pengoperasian sistem tenaga listrik yang
disesuaikan dengan teknologi terkini
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru dalam hal
kewenangan penandatanganan berita acara transaksi energi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

368

PPP

DIS 1.3.4.1.C P

Kebijakan Pembelian Listrik IPP


Power Purcase Policy
Kemampuan untuk merencanakan kebijakan pembelian energi listrik dari IPP
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar parameter transaksi energi pada
pengoperasian sistem tenaga listrik
Contoh: Mengetahui biaya variabel dan biaya tetap pembangkitan
tenaga listrik
Memahami secara komprehensif parameter transaksi energi atas
pembelian dari IPP
Contoh: Memahami perhitungan besarnya pembelian energi dari IPP
Mampu menyusun petunjuk teknis perhitungan transaksi energi listrik
dari IPP
Contoh: menyusun formulasi perhitungan besarnya pembelian energi
dari IPP
Mampu mensupervisi penyusunan petunjuk teknis perhitungan transaksi
energi listrik dari IPP dalam kondisi transaksi dalam keadaan normal
maupun dalam keadaan gangguan
Contoh: Mensupervisi penyusunan formulasi perhitungan besarnya
pembelian energi dimana IPP dalam kondisi tidak optimal
Mampu menganalisis dan mengevaluasi
penyusunan petunjuk
teknis formulasi perhitungan transaksi energi listrik dari IPP untuk
mengantisipasi perubahan kondisi sistem.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi formulasi perhitungan besarnya
pembelian energi dari IPP dalam kondisi tidak optimal
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
formulasi perhitungan transaksi energi listrik dari IPP dan kebijakan
pengaturan pembelian listrik dari IPP
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru dalam
penyusunan formulasi perhitungan besarnya pembelian energi dari IPP
sesuai kondisi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

323

324

369

MAP

DIS 1.3.4.1.D P

Kebijakan Manajemen Aset


Management Asset Policy
Kemampuan untuk membuat kebijakan terkait dengan perencanaan, pengadaan,
konstruksi, operasi, pemeliharaan dan penghapusan aset sistem tenaga listrik
untuk memperoleh manfaat yang optimal
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar life cycle dari peralatan (asset) sistem tenaga
listrik, konsep dasar ekonomi teknik dan kebijakan pengelolaan aset
yang berlaku
Contoh: Mengetahui karakteristik peralatan listrik dan mengetahui
kebijakan regulasi pengelolaan aset
Memahami secara komprehensif konsep dasar life cycle dari peralatan
(asset) sistem tenaga listrik, konsep dasar ekonomi teknik dan kebijakan
pengelolaan aset yang berlaku
Contoh: Memahami perhitungan pay back period dari trafo distribusi 630
kVA
Mampu menyusun usulan prosedur dan kebijakan manajemen aset
sistem tenaga listrik untuk memperoleh manfaat yang optimal
Contoh: membuat usulan tentang penghapusan asset trafo 630 kVA
sesuai dengan asas tekno ekonomis dan ketentuan yang berlaku
Mampu mensupervisi penyusunan usulan prosedur dan kebijakan
manajemen aset sistem tenaga listrik untuk memperoleh manfaat yang
optimal
Contoh: Mensupervisi penyusunan usulan tentang penghapusan asset
trafo 630 kVA sesuai dengan asas tekno ekonomis dan ketentuan yang
berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi prosedur dan kebijakan
manajemen aset sistem tenaga listrik untuk memperoleh manfaat yang
optimal
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi usulan tentang penghapusan
asset trafo 630 kVA sesuai dengan asas tekno ekonomis dan ketentuan
yang berlaku
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode/ prosedur/
kebijakan baru tentang manajemen aset sistem tenaga listrik untuk
memperoleh manfaat yang optimal
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyusunan
kebijakan tentang penghapusan asset trafo 630 kVA sesuai dengan asas
tekno ekonomis

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

370

ETMPDIS 1.3.4.1.E P
Kebijakan Pengukuran Transaksi Energi Listrik
Energy Transaction Metering Policy
Kemampuan untuk menyusun kebijakan pengukuran transaksi energi antar Unit
(Wilayah/ Distribusi) yang meliputi meter out going dan incoming (kWh ekspor
impor) dan termasuk untuk IPP
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi dasar peralatan pengukur transaksi energi
listrik dan dapat mengidentifikasi indikator pengukuran pada meter
transaksi energi listrik
Contoh: Mengetahui cara kerja dan proses bisnis mekanisme dan
pengukuran transaksi energi listrik
Memahami perhitungan transaksi energi listrik termasuk transaksi daya
aktif, daya reaktif, dan daya semu
Contoh: Memahami perhitungan proses bisnis pengukuran transaksi
energi listrik termasuk penggunaan software aplikasinya
Mampu membuat usulan kebijakan penetapan titik pengukuran, cara
pengukuran, perhitungan dan transaksi energi listrik
Contoh: Membuat regulasi proses bisnis pengukuran titik transaksi
energi listrik
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan penetapan titik pengukuran,
cara pengukuran, perhitungan dan transaksi energi listrik
Contoh: Mensupervisi pembuatan regulasi proses bisnis pengukuran
titik transaksi energi listrik
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebijakan penetapan titik
pengukuran, cara pengukuran, perhitungan dan transaksi energi listrik
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil regulasi proses bisnis
pengukuran titik transaksi energi listrik
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru atas
kebijakan penetapan titik pengukuran, cara pengukuran, perhitungan
dan transaksi energi listrik
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menentukan regulasi proses bisnis pengukuran titik transaksi energi
listrik

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

325

326

371

ETS

DIS 1.3.4.1.F P

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada
sistem jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan
mempertimbangkan mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara akurat dan benar data transaksi tenaga listrik
yang berhubungan dengan perjanjian jual beli tenaga listrik dengan
perusahaan Distribusi, kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik
dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan mengenai penggunaan dan
pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data energi yang digunakan
untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Contoh: Mengetahui unsur data transaksi Distribusi seperti pengukuran
energi, realisasi availability factor, realisasi pembebanan dan
ketidaksiapan Distribusi, data indikator ekonomi, data kontrak dan
lainnya
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: Memahami perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden
(berita acara PSA terurai) dan perhitungan MVA tersedia untuk setiap
Unit Distribusi (berita acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melakukan verifikasi data pendukung setelmen PPA termasuk
indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan transaksi
tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan Distribusi (PPA), termasuk
perusahaan Distribusi swasta (IPP).
Contoh: Menghitung transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
antara Unit P3BJB dengan Unit Distribusi Jawa Barat, verifikasi data
indikator ekonomi (kurs, indek harga konsumen, inflasi, harga bahan
bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi setelmen sesuai dengan perjanjian jual
beli tenaga listrik dengan Distribusi (PPA), kesepakatan dengan distribusi
(PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan evaluasi
PPA, PSA dan TSA.
Contoh: Melakukan supervisi terhadap verifikasi TSA antara Unit P3BJB
dengan Unit Distribusi Jawa Barat
Mampu menganalisis dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke Unit Distribusi/
Wilayah (PSA), biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan
perselisihan yang berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: Membuat menganalisis dan mengevaluasi model setelmen
antara Unit P3BJB dengan Unit Distribusi Jawa Barat
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem atas
proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel,
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA
dan TSA.
Contoh: Membuat pengembangan proses setelmen antara Unit P3BJB
dengan Unit Distribusi Jawa Barat yang lebih efektif, akurat dan efisien

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

372

DPE

DIS 1.3.4.1.G P

Evaluasi Kinerja Distribusi


Distribution Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengendalikan kinerja
bidang Distribusi agar efektif dan efisien yang sesuai dengan target kinerja yang
disepakati sesuai standar termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit kerja.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indikator dan pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja
Distribusi yang meliputi kinerja jaringan sistem distribusi
Contoh: Mengetahui indikator operasi dan pemeliharaan jaringan
tegangan menengah seperti SAIDI, SAIFI, susut
Memahami secara komprehensif latar belakang pelaksanaan pekerjaan
yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan untuk menaikkan
kinerja bidang Distribusi
Contoh: Memahami formulasi dan proses perhitungan susut Distribusi

Mampu melaksanakan evaluasi kinerja bidang Distribusi sesuai target/


standar yang berlaku
Contoh: Melaksanakan evaluasi pencapaian target kinerja Distribusi,
seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo distribusi)
Mampu mensupervisi evaluasi pencapaian kinerja bidang Distribusi
sehingga dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
bidang Distribusi, seperti kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu menganalisis dan mengendalikan pencapaian kinerja bidang
Distribusi sehingga dapat mencapai target kinerja yang lebih baik dari
yang ditetapkan
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pencapaian target kinerja
Distribusi, seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan, metode,
formula baru sebagai terobosan untuk pencapaian kinerja yang lebih
baik dari kebijakan yang sudah ada

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

327

328

4.3.2 KANTOR INDUK


373

DSP

DIS 1.3.4.1.H K

Perencanaan Sistem Distribusi


Distribution System Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, menghitung, menganalisis
dan mengevaluasi pengembangan sistem distribusi yang meliputi SKTM, SUTM,
SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta menghitung setelan sistem proteksi pada
penyulang sistem distribusi, ukuran kapasitor dan AVR.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan sistem distribusi secara umum
yaitu meliputi: pengembangan sistem distribusi saluran kabel tanah,
saluran udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR,
instalasi gardu distribusi, membuat dokumentasi pengembangan sistem
distribusi dan gardu distribusi, serta membuat gambar teknik.
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pengembangan sistem
distribusi
Memahami prinsip dasar perencanaan sistem distribusi secara umum
meliputi, pengembangan sistem distribusi saluran kabel tanah, saluran
udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi
gardu distribusi, membuat dokumentasi pengembangan sistem distribusi
dan gardu distribusi, serta membuat gambar teknik.
Contoh: Memahami teknik perencanaan pembangunan sistem distribusi

Mampu merekapitulasi dan melaksanakan rencana pengembangan


sistem distribusi saluran kabel tanah, saluran udara, rencana
pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi gardu
distribusi, membuat dokumentasi pengembangan sistem distribusi dan
gardu distribusi, serta membuat gambar teknik.
Contoh: Membuat master plan pengembangan sistem distribusi

Mampu mensupervisi rekapitulasi rencana sistem distribusi SKTM,


SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi , serta menghitung setelan sistem
proteksi pada penyulang jaringan distribusi tersebut, ukuran kapasitor
dan AVR.
Contoh: Mensupervisi tata cara perencanaan pengembangan sistem
distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rekapitulasi perencanaan
pengembangan sistem distribusi yang meliputi: SKTM, SUTM, SUTR,
SKTR, gardu distribusi, serta menghitung setelan sistem proteksi pada
penyulang jaringan distribusi tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi teknik pengembangan sistem
distribusi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
pengembangan sistem Distribusi dengan tingkat keandalan yang optimal
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tata
cara perencanaan pengembangan sistem distribusi grid

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

374

DLF

DIS 1.3.4.1.I I

Perkiraan Kebutuhan Listrik


Distribution Load Forecasting
Pengetahuan dan kemampuan untuk perkiraan kebutuhan tenaga listrik pada suatu
kurun dan waktu tertentu (load forecast) termasuk kemampuan untuk mencari dan
mengumpulkan/mendapatkan kelengkapan data yang akurat, kemampuan untuk
melaksanakan perhitungan, menganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan,
serta kemampuan untuk mengembangkan dan memperbaiki prosedur/metode
perhitungan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kegunaan perkiraan kebutuhan tenaga listrik, mengetahui
metode-metode yang lazim digunakan dalam perkiraan kebutuhan
tenaga listrik dan data yang diperlukan.
Contoh: Mengetahui unsur prakiraan dan sumber data resmi tentang
rencana pengembangan kawasan industri berikut kebutuhan tenaga
listriknya.
Memahami secara komprehensif proses pembuatan perkiraan kebutuhan
tenaga listrik, memahami metode perkiraan tenaga listrik yang umumnya
digunakan pada sistem tenaga listrik, memahami keunggulan dan
kelemahan model yang digunakan dalam perhitungan perkiraan tenaga
listrik.
Contoh: Memahami kebutuhan data yang diperlukan dalam perhitungan
perkiraan kebutuhan tenaga listrik untuk suatu kawasan industri
Mampu melaksanakan survei, mengumpulkan data dan mampu
menghitung perkiraan kebutuhan tenaga listrik untuk jangka pendek dan
jangka menengah
Contoh: Melaksanakan perhitungan kebutuhan energi listrik untuk 3
atau 5 tahun kedepan dengan memperhitungkan data statistik (jumlah
penduduk dan rumah tangga, produk nasional bruto (GNP), kerapatan
beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi, memahami Rencana
Umum Kelistrikan Daerah (RUKD))
Mampu mensupervisi pelaksanaan survei, pengumpulan data dan
mampu mensupervisi perhitungan perkiraan kebutuhan tenaga listrik
untuk jangka pendek dan jangka menengah
Contoh: Mensupervisi perhitungan kebutuhan energi listrik untuk 3
atau 5 tahun kedepan dengan memperhitungkan data statistik (jumlah
penduduk dan rumah tangga, produk nasional bruto (GNP), kerapatan
beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi, memahami Rencana
Umum Kelistrikan Daerah (RUKD))
Mampu menganalisis dan mengevaluasi akurasi load forecast yang
digunakan dalam penyusunan RKAP/ RJPP
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan kebutuhan
energi listrik 3 atau 5 tahun kedepan dengan memperhitungkan
data statistik (jumlah penduduk dan rumah tangga, produk nasional
bruto (GNP), kerapatan beban suatu daerah, pertumbuhan ekonomi,
memahami Rencana Umum Kelistrikan Daerah (RUKD)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru model load
forecast yang lebih akurat untuk digunakan dalam suatu perhitungan
perkiraan kebutuhan tenaga listrik
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat model load forecast baru
untuk perhitungan perkiraan kebutuhan energi listrik yang lebih akurat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

329

330

375

DMN

DIS 1.3.4.1.J

Manajemen Distribusi
Distribution Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola sistem distribusi agar dapat
beroperasi dengan andal, effisien, mutu yang baik, aman serta akrab lingkungan
dan dapat mempertahankan unsur teknis peralatan serta mampu membuat
rencana anggaran Kinerja Distribusi
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar pengelolaan program sistem distribusi,
merancang bangun sistem jaringan, mengoperasikan, memeliharan
serta mengevaluasi unjuk kerja jaringan
Contoh: Mengetahui dasar-dasar pengelolaan sistem distribusi, seperti
SAIDI, SAIFI, susut, gangguan trafo dan mutu tegangan ujung
Memahami secara komprehensif bisnis proses pengelolaan sistem
distribusi sehingga menghasilkan unjuk kerja yang optimal dan
memahami aplikasi Sistem Distribusi yang digunakan
Contoh: Memahami dasar-dasar pengelolaan sistem distribusi, seperti
SAIDI, SAIFI, susut, gangguan trafo dan mutu tegangan ujung
Mampu mengelola program sistem distribusi dan menggunakan aplikasi
sistem distribusi sehingga menghasilkan unjuk kerja sesuai target
Contoh: Mengelola program sistem distribusi yang memberikan unjuk
kerja SAIDI, SAIFI, tegangan ujung, susut energi sesuai target
Mampu mensupervisi pengelolaan program sistem distribusi sesuai
bisnis proses yang telah ditetapkan dan memanfaatkan sumber daya
yang dialokasikan secara effisien
Contoh: Mensupervisi pengelolaan program sistem distribusi yang
memberikan unjuk kerja SAIDI, SAIFI, tegangan ujung, susut energi
sesuai target
Mampu menganalisis dan mengevaluasi manajemen unjuk kerja sistem
distribusi dan merekomendasikan perbaikan-perbaikan pengelolaan
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pengelolaan program
sistem distribusi yang memberikan unjuk kerja SAIDI, SAIFI, tegangan
ujung, susut energi sesuai target
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
program sistem distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
program sistem distribusi yang memberikan unjuk kerja SAIDI, SAIFI,
tegangan ujung, susut energi sesuai target

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

376

DNOPDIS 1.3.4.1.K I
Perencanaan Operasi Jaringan Distribusi
Distribution Network Operation Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan program pengoperasian
sistem Distribusi sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP)
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
merencanakan program pengoperasian sistem distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi sistem distribusi seperti load flow,
pengurangan beban (load shedding, load curtailment) pada pelanggan,
brown out (penurunan tegangan)
Memahami secara komprehensif pekerjaan program pengoperasian
sistem Distribusi dan peralatan Tegangan menengah
Contoh: Memahami perhitungan dan pemilihan pengurangan beban
pada pelanggan khusus dan atau penyulang tertentu
Mampu menyusun rencana program pengoperasian sistem distribusi

Contoh: menyusun urutan pengurangan beban pada pelanggan


khusus dan atau penyulang tertentu saat kondisi sistem abnormal dan
berkoordinasi dengan APD / Area
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan operasi sistem distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengurangan beban pada pelanggan
khusus dan atau penyulang tertentu
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil perencanaan program
pengoperasian sistem distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil perhitungan dan pemilihan
pengurangan beban pada pelanggan khusus dan atau penyulang tertentu
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan/ metode baru
dalam perencanaan pengoperasian sistem distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat islanding baru untuk
menghindari terjadinya blackout

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

331

332

377

DSMPDIS 1.3.4.1.L I
Perencanaan Pemeliharaan Sistem Distribusi
Distribution System Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan program pemeliharaan
sistem Distribusi sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
merencanakan program pemeliharaan sistem distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif
Memahami secara komprehensif pekerjaan program pemeliharaan
sistem Distribusi dan peralatan Tegangan menengah
Contoh: Memahami perhitungan efisiensi dan pemilihan pemeliharaan
prediktif, preventif dan korektif
Mampu menyusun rencana program pemeliharaan sistem distribusi
Contoh: Membuat program pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pemeliharaan sistem
distribusi
Contoh: Mensupervisi pembuatan program pemeliharaan prediktif,
preventif dan korektif
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil perencanaan program
pemeliharaan sistem distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pembuatan program
pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan/ metode baru
dalam perencanaan pemeliharaan sistem distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pembuatan
program pemeliharaan prediktif, preventif dan korektif

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

378

MPLPDIS 1.3.4.1.M I
Program penggunaan Alat Pengukur dan Pembatas
Metering and Power Limiter Programme
Pengetahuan dan kemampuan tentang karakteristik alat ukur dan pembatas,
penggunaan jenis alat pengukur dan pembatas (APP) termasuk program aplikasi
terkait
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis alat pengukur dan pembatas (APP) elektromekanik,
elektronik dan AMR (Automatic Meter Reading) serta standar yang
berlaku di perusahaan.
Contoh: Mengetahui jenis dan komponen alat pengukur dan pembatas
(APP) seperti meter elektromekanik, elektronik, pengukuran langsung,
tidak langsung, prabayar dan AMR
Memahami secara komprehensif cara kerja alat pengukur dan pembatas
elektromekanik, elektronik dan Automatic Meter Reading (AMR).
Contoh: Memahami perhitungan alat pengukur dan pembatas (APP)
seperti meter elektro mekanik, elektronik, pengukuran langsung, tidak
langsung, prabayar dan AMR
Mampu menyusun program penggunaan alat pengukur dan pembatas
(APP) elektromekanik dan elektronik serta men-download data
pengukuran pada meter elektronik
Contoh: Menyusun program penggunaan meter pra-bayar

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan yang berkaitan dengan


program penggunaan alat pengukur dan pembatas (APP) elektromekanik
dan elektronik serta mampu mensupervisi pelaksanaan downloading
data pengukuran pada meter elektronik
Contoh: Mensupervisi program pemilihan penggunaan meter pra-bayar

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan APP,


mampu melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian,
pemeliharaan dan trouble shooting APP elektronik.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pelaksanaan program
pemilihan penggunaan meter pra-bayar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
penggunaan jenis APP sesuai teknologi terkini
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan baru atas
penggunaan jenis APP pra-bayar

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

333

334

379

DPE - KDDIS 1.3.4.1.N


Evaluasi Kinerja Distribusi - KD
Distribution Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan mengendalikan kinerja
bidang Distribusi agar efektif dan efisien yang sesuai dengan target kinerja yang
disepakati sesuai standar termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit kerja.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indikator dan pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja
Distribusi yang meliputi kinerja jaringan sistem distribusi
Contoh: Mengetahui indikator operasi dan pemeliharaan jaringan
tegangan menengah seperti SAIDI, SAIFI, susut
Memahami secara komprehensif latar belakang pelaksanaan pekerjaan
yang berkaitan dengan operasi dan pemeliharaan untuk menaikkan
kinerja bidang Distribusi
Contoh: Memahami formulasi dan proses perhitungan susut Distribusi

Mampu melaksanakan evaluasi kinerja bidang Distribusi sesuai target/


standar yang berlaku
Contoh: Melaksanakan evaluasi pencapaian target kinerja Distribusi,
seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo distribusi)
Mampu mensupervisi evaluasi pencapaian kinerja bidang Distribusi
sehingga dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
bidang Distribusi, seperti kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu menganalisis dan mengendalikan pencapaian kinerja bidang
Distribusi sehingga dapat mencapai target kinerja yang lebih baik dari
yang ditetapkan
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pencapaian target kinerja
Distribusi, seperti evaluasi kinerja trafo Distribusi (jumlah gangguan trafo
distribusi)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat kebijakan, metode,
formula baru sebagai terobosan untuk pencapaian kinerja yang lebih
baik dari kebijakan yang sudah ada

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.3.3 Organisasi Pelaksana (APJ)


380

DNO-MDIS 1.3.4.1.O K
Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Distribusi
Distribution Network Operation and Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan jaringan Distribusi yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/
menyusun, memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta
melakukan pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan
pemeliharaan unit Distribusi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan unit Distribusi, termasuk merencanakan
anggaran operasi dan pemeliharaan serta mengetahui batas kewajaran
deviasi antara rencana dan realisasi.
Contoh: mengetahui unsur penyusunan rencana anggaran biaya
Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan unit Distribusi, termasuk rencana
anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan deviasi yang
ditentukan.
Contoh: Memahami perhitungan penyusunan rencana anggaran biaya
Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu merekapitulasi dan melaksanakan pekerjaan perencanaan yang
berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan unit Distribusi termasuk
membuat rencana sumberdayanya
Contoh: membuat perhitungan rekapitulasi rencana anggaran biaya
Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu mensupervisi pembuatan rekapitulasi hal yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan unit Distribusi.
Contoh: Mensupervisi penghitungan rekapitulasi rencana anggaran
biaya Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan unit Distribusi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi rekapitulasi rencana anggaran
biaya Pemeliharaan dan Operasi Distribusi
Mampu menyempurnakan dan membuat metode baru persyaratan/
penggunaan metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh: Menyempurnakan dan membuat metode baru perencanaan tata
cara rencana anggaran biaya pemeliharaan dan operasi distribusi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

335

336

381

DNP

DIS 1.3.4.1.P K

Perencanaan Jaringan Distribusi


Distribution Network planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, menghitung, menganalisis
dan mengevaluasi pembangunan jaringan distribusi SKTM, SUTM, SUTR, SKTR,
gardu distribusi, serta menghitung setelan sistem proteksi pada penyulang sistem
distribusi, ukuran kapasitor dan AVR.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan sistem distribusi secara umum
yaitu meliputi: pembangunan sistem distribusi saluran kabel tanah,
saluran udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR,
instalasi gardu distribusi, membuat dokumentasi pembangunan sistem
distribusi dan gardu distribusi, serta membuat gambar teknik.
Contoh: Mengetahui teknik perencanaan pembangunan sistem distribusi

Memahami prinsip dasar perencanaan sistem distribusi secara umum


meliputi, pembangunan sistem distribusi saluran kabel tanah, saluran
udara, rencana pemeliharaan dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi
gardu distribusi, membuat dokumentasi pembangunan sistem distribusi
dan gardu distribusi, serta membuat gambar teknik.
Contoh: Memahami teknik perencanaan pembangunan sistem distribusi

Mampu merekapitulasi dan melaksanakan rencana pembangunan sistem


distribusi saluran kabel tanah, saluran udara, rencana pemeliharaan
dan rehabilitasi JTM, JTR dan SR, instalasi gardu distribusi, membuat
dokumentasi pembangunan sistem distribusi dan gardu distribusi, serta
membuat gambar teknik.
Contoh: Membuat perencanaan pembangunan sistem distribusi

Mampu mensupervisi rekapitulasi rencana sistem distribusi SKTM,


SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi , serta menghitung setelan sistem
proteksi pada penyulang jaringan distribusi tersebut, ukuran kapasitor
dan AVR.
Contoh: Mensupervisi tata cara perencanaan pembangunan jaringan
distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rekapitulasi perencanaan
jaringan distribusi SKTM, SUTM, SUTR, SKTR, gardu distribusi, serta
menghitung setelan sistem proteksi pada penyulang jaringan distribusi
tersebut, ukuran kapasitor dan AVR.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi teknik pembangunan jaringan
distribusi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru Perencanaan
Sistem Distribusi dengan tingkat keandalan yang optimal dengan kondisi
kondisi tertentu
Contoh: Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru tata
cara perencanaan pembangunan jaringan distribusi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

382

DSP

DIS 1.3.4.1.Q K

Perencanaan Sistem Distribusi


Distribution System Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, pengembangan sistem
jaringan/distribusi sesuai perkembangan beban, tingkat keandalan dan
perkembangan teknologi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar perencanaan pengembangan sistem jaringan/
distribusi (JTM, Gardu Distribusi, JTR, SR, sistem proteksi dan sistem
pengukuran) untuk memenuhi perkembangan beban, tingkat keandalan
yang diharapkan dan memperhatikan perkembangan teknologi.
Contoh: mengetahui model sistem distribusi dan tingkat keandalannya,
seperti sistem spindel, radial atau grid
Memahami secara komprehensif proses perancangan pengembangan
sistem distribusi dengan memperhatikan parameter penting didalam
perancangan tersebut.
Contoh: memahami cara penghitungan tingkat kehandalan sistem
distribusi dan tingkat keandalannya, seperti sistem spindel, radial atau
grid
Mampu merekapitulasi dan merancang pengembangan sistem distribusi,
kapasitas penyaluran, pemeliharaan jalur jaringan yang paling optimum
contoh: Menghitung tingkat kehandalan sistem distribusi dan tingkat
keandalannya, seperti sistem spindel, radial atau grid
Mampu mensupervisi dan merekapitulasi perancangan sistem distribusi
dan mampu menghitung tingkat keandalan dan kinerja jaringan (drop
tegangan, arus hubung singkat).
Contoh: Mensupervisi penghitungan tingkat kehandalan sistem distribusi
dan tingkat keandalannya, seperti sistem spindel, radial atau grid
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rancangan pengembagan
sistem distribusi dan unjuk kerjanya.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penghitungan
tingkat
kehandalan sistem distribusi dan tingkat keandalannya, seperti sistem
spindel, radial atau grid
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perancangan
dan pengembangan sistem distribusi berkenaan dengan perkembangan
teknologi.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru penghitungan
tingkat kehandalan sistem distribusi dan tingkat keandalannya, seperti
sistem spindel, radial atau grid

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

337

338

383

DNO

DIS 1.3.1.3.A K

Operasi Jaringan Distribusi


Distribution Network Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan jaringan sistem distribusi
sesuai dengan Standing Operation Procedure (SOP), mengawasi dan memantau
operasi peralatan pada sistem distribusi, mendeteksi dan mencari gangguan
pada sistem distribusi dan menganalisis/ mengevaluasi hasil pengoperasian,
pengawasan, pemantauan, deteksi dan pencarian gangguan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
mengoperasikan, mengawasi, memantau, mendeteksi, mencari
gangguan pada sistem distribusi tegangan rendah dan mengetahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM

Memahami secara komprehensif pekerjaan mengoperasikan,


mendeteksi, mencari gangguan pada instalasi jaringan tegangan
rendah (JTR), jaringan tegangan menengah (JTM), trafo dan peralatan
distribusi dan mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Memahami prinsip operasi prinsip operasi SUTR/ SKTR/ SUTM/
SKTM, trafo dan peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS,
recloser, sectionalizer atau fuse cut out
Mampu mengoperasikan sistem distribusi jaringan tegangan rendah
(JTR), jaringan tegangan menengah (JTM), trafo dan peralatan distribusi
dan mampu menggunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan
peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS, recloser, sectionalizer
atau fuse cut out
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sistem distribusi dan mampu
mengoperasikan jaringan tegangan rendah (JTR), jaringan tegangan
menengah (JTM), trafo dan peralatan distribusi dan mampu menggunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengoperasian SUTR/ SKTR/ SUTM/
SKTM, trafo dan peralatan distribusi, seperti pengoperasian LBS,
recloser, sectionalizer atau fuse cut out
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil operasi sistem distribusi
dan gangguan pada jaringan tegangan rendah (JTR), jaringan tegangan
menengah (JTM), trafo dan peralatan distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pekerjaan
pengoperasian SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan peralatan
distribusi, seperti pengoperasian LBS, recloser, sectionalizer atau fuse
cut out
Mampu mengembangkan prosedur dan metode operasi, pada instalasi
jaringan tegangan rendah (JTR), jaringan tegangan menengah (JTM),
trafo dan peralatan distribusi
Contoh: Menyempurnaan dan atau membuat metoda baru pengoperasian
SUTR/ SKTR/ SUTM/ SKTM, trafo dan peralatan distribusi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

384

MPLODIS 1.3.1.2.A K
Operasi APP
Metering and Power Limiter Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan APP sesuai dengan
Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan APP, serta
mengidentifikasi permasalahan operasional
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian dan mengidentifikasi permasalahan operasional untuk
APP serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip dan jenis APP seperti meter 1 phasa,
3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung
maupun tidak langsung
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
pengoperasian dan mengidentifikasi permasalahan operasional untuk
APP serta memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Memahami penggunaan dan perhitungan APP seperti meter
1 phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran
langsung maupun tidak langsung
Mampu mengoperasikan sistem distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk APP serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi
yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Menggunakan dan menghitung jenis APP seperti meter 1 phasa,
3 phasa, elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung
maupun tidak langsung
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk APP serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi
yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi penggunaan dan penghitungan jenis APP seperti
meter 1 phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik, pengukuran
langsung maupun tidak langsung
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian instalasi
APP dan memberikan rekomendasi untuk menanggulangi permasalahan
operasional APP
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi penggunaan dan penghitungan
jenis APP seperti meter 1 phasa, 3 phasa, elektromekanik dan elektronik
baik pengukuran langsung maupun tidak langsung
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
APP agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: Menyempurnaan dan atau membuat metoda baru penggunaan
dan penghitungan jenis APP seperti meter 1 phasa, 3 phasa,
elektromekanik dan elektronik baik pengukuran langsung maupun tidak
langsung

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

339

340

385

DSO

DIS 1.3.1.3.B K

Operasi Gardu Distribusi


Distribution Substation Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan sistem distribusi sesuai
dengan Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan peralatan
distribusi untuk operasi gardu distribusi, serta mengidentifikasi permasalahan
operasional
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi gardu distribusi serta mengetahui peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui jenis dan prinsip operasi gardu distribusi seperti
gardu portal, gardu cantol atau gardu tembok / kiosk
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi gardu distribusi serta memahami peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami prinsip kerja operasi operasi gardu distribusi seperti
gardu portal, gardu cantol atau gardu tembok / kiosk
Mampu mengoperasikan sistem distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi gardu distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengoperasikan gardu distribusi seperti gardu portal, gardu
cantol atau gardu tembok / kiosk
Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi gardu distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk operasi gardu distribusi seperti gardu portal, gardu cantol
atau gardu tembok / kiosk
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian
instalasi operasi gardu distribusi dan memberikan rekomendasi untuk
menanggulangi permasalahan operasional operasi gardu distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi gardu distribusi
seperti gardu portal, gardu cantol atau gardu tembok / kiosk
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
operasi gardu distribusi agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: penyempurnaan dan atau membuat metoda baru tata cara
pengoperasian gardu distribusi seperti gardu portal, gardu cantol atau
gardu tembok / kiosk

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

386

MVNODIS 1.3.1.3.C K
Operasi Jaringan Tegangan Menengah
Medium Voltage Network Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan sistem distribusi sesuai
dengan Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan peralatan
distribusi untuk operasi jaringan tegangan menengah, serta mengidentifikasi
permasalahan operasional
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan menengah
serta
mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTM/ SKTM

Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan


pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan menengah
serta
memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami cara perhitungan simulasi operasi SUTM/ SKTM

Mampu mengoperasikan sistem distribusi sesuai dengan SOP yang


berlaku untuk operasi jaringan tegangan menengah serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTM/ SKTM

Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang


berlaku untuk operasi jaringan tegangan menengah serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan operasi SUTM/ SKTM sesuai dengan
SOP yang berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian instalasi
operasi jaringan tegangan menengah dan memberikan rekomendasi
untuk menanggulangi permasalahan operasional operasi tegangan
menengah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi SUTM/ SKTM

Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian


operasi jaringan tegangan menengah agar lebih aman dan akurasi
pengukuran
Contoh: Menyampurnakan dan atau membuat metoda baru cara
pengoperasian SUTM/ SKTM

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

341

342

387

LVNODIS 1.3.1.3.D K
Operasi Jaringan Tegangan Rendah
Low Voltage Network Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan sistem distribusi sesuai
dengan Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan
peralatan distribusi untuk operasi jaringan tegangan rendah. Serta mengidentifikasi
permasalahan operasional
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan rendah serta mengetahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi SUTR dan SKTR

Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan


pengoperasian,
pemulihan,dan
mengidentifikasi
permasalahan
operasional untuk operasi jaringan tegangan rendah serta memahami
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami cara perhitungan simulasi operasi SUTR dan SKTR

Mampu mengoperasikan sistem distribusi


sesuai dengan SOP
yang berlaku untuk operasi jaringan tegangan rendah serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengoperasikan SUTR dan SKTR

Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang berlaku


untuk operasi jaringan tegangan rendah serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan operasi SUTR dan SKTR sesuai
dengan SOP yang berlaku
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian instalasi
operasi jaringan tegangan rendah dan memberikan rekomendasi untuk
menanggulangi permasalahan operasional operasi tegangan rendah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak operasi SUTR dan
SKTR
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengoperasian
operasi jaringan tegangan rendah agar lebih aman dan akurasi
pengukuran
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metoda baru cara
pengoperasian SUTR dan SKTR

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

388

DSD-NONSCADADIS 1.3.1.1.A K
Operasi Sistem Distribusi - Non SCADA
Distribution System Dispatching - Non SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan operasi sistem distribusi
tenaga listrik dalam kondisi normal, darurat, temporer, mendesak dan gangguan,
secara manual (tanpa SCADA/ supervisory control and data acquisition); termasuk
kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan, menganalisis/ mengevaluasi
serta mengembangkan prosedur/metode/tatakerja operasi realtime distribusi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam operasi sistem distribusi, di berbagai
situasi, serta mengetahui konsep dasar. pengoperasian sistem distribusi,
membaca one line diagram jaringan tegangan menengah (JTM),
mengenal peralatan jaringan dan cara kerjanya serta mengetahui
peralatan komunikasi yang terkait dengan pengoperasian sistem
distribusi serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengetahui single line diagram jaringan tegangan menengah
(JTM) dan pengoperasiannya
Memahami prosedur dan metode pengoperasian sistem distribusi di
berbagai situasi pada instalasi jaringan tegangan menengah (JTM) baik
secara manual (tanpa SCADA); termasuk pengoperasian gardu dengan
peralatan trafo, kubikel dan peralatan gardu lainnya serta memahami
peralatan komunikasi yang terkait dengan pengoperasian sistem
distribusi serta memahami peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Memahami perhitungan simulasi pengoperasian sistem
distribusi jaringan tegangan menengah (JTM)
Mampu melaksanakan dan mengendalikan pekerjaan pengoperasian
JTM pada berbagai kondisi sesuai SOP yang telah ditetapkan secara
manual (tanpa SCADA) serta mampu mempergunakan peralatan
komunikasi yang terkait dengan pengoperasian sistem distribusi serta
mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi sistem distribusi
Contoh: Mengoperasikan single line diagram jaringan tegangan
menengah (JTM) sesusai SOP
Mampu mensupervisi operasi sistem dalam kondisi gangguan, mengatur
kembali pembebanan jaringan (manuver beban) untuk memulihkan
operasi sistem distribusi sesuai SOP (Standing Operation Prosecure
) yang ada serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi
yang terkait denganpengoperasian sistem distribusi serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
sistem distribusi
Contoh: Melaksanakan supervisi pelaksanaan manuver jaringan sistem
distribusi tegangan menengah (JTM) sesuai SOP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rencana operasi sistem apabila
terjadi perubahan sistem distribusi atau perubahan gardu induk serta
mampu melakukan modifikasi rencana operasi sistem distribusi apabila
terjadi perubahan beban di sistem distribusi.
Contoh: Menganalisis, mengevaluasi dan mensimulasi manuver operasi
jaringan tegangan menengah (JTM)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru unjuk kerja
sistem distribusi serta mengembangkan metode operasi baru sistem
distribusi untuk meningkatkan keandalan sistem distribusi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
pengoperasian jaringan tegangan menengah (JTM) tanpa SCADA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

343

344

389

DNM

DIS 1.3.2.1.A K

Pemeliharaan Jaringan Distribusi


Distribution Network Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
instalasi jaringan distribusi, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan pemeliharaan instalasi jaringan
distribusi, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan instalasi jaringan distribusi
seperti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif
Memahami secara komprehensif pemeliharaan instalasi jaringan
distribusi, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
di perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan efisiensi pemeliharaan instalasi jaringan
distribusi seperti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan instalasi jaringan distribusi seperti
pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif sesuai SOP
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pemeliharaan pemeliharaan instalasi jaringan
distribusi seperti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif sesuai
SOP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan sistem distribusi
yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan sistem distribusi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pelaksanaan
pemeliharaan sistem distribusi seperti pemeliharaan preventif, korektif,
dan prediktif sesuai SOP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan sistem distribusi .
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
sistem distribusi seperti pemeliharaan preventif, korektif, dan prediktif

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

390

DSM

DIS 1.3.2.1.B K

Pemeliharaan Gardu Distribusi


Distribution Substation Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
gardu distribusi, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan pemeliharaan gardu distribusi, termasuk
melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan gardu distribusi seperti
Conditional Based Maintenance atau Time Based Maintenance
Memahami secara komprehensif pemeliharaan gardu distribusi,
termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan
pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di
perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan koordinasi proteksi gardu distribusi

Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan gardu distribusi sesuai


SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan gardu distribusi 100 kVA outdoor
sesuai SOP
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pengawasan pekerjaan pemeliharaan gardu
distribusi 100 kVA outdoor sesuai SOP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan sistem distribusi
yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan sistem distribusi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pemeliharaan gardu
distribusi 100 kVA outdoor sesuai SOP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan sistem distribusi .
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru teknik
pemeliharaan gardu distribusi 100 kVA outdoor

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

345

346

391

PSM

DIS 1.3.2.2.A K

Pemeliharaan Sistem Proteksi


Protection System Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
proteksi sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan sistem proteksi sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui unsur unsur proteksi pada penyulang sistem 20kV
seperti Ground Fault Relay, Over Current Relay
Memahami secara komprehensif pemeliharaan sistem proteksi sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan
ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami perhitungan sistem proteksi pada penyulang sistem
20kV seperti Ground Fault Relay, Over Current Relay
Mampu melaksanakan pemeliharaan sistem proteksi sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan setting peralatan proteksi pada penyulang sistem
20kV seperti Ground Fault Relay, Over Current Relay; setting koordinasi
Over Current Relay - PMR, Sectionalizer
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sistem
proteksi sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan supervisi pekerjaan perhitungan dan setting
peralatan proteksi pada penyulang sistem 20kV seperti Ground Fault
Relay, Over Current Relay
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dampak pemeliharaan sistem
proteksi
Contoh: Melaksanakan analisis dan evaluasi dampak dari hasil setting
peralatan proteksi pada penyulang sistem 20kV seperti Ground Fault
Relay, Over Current Relay
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan proteksi
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
setting peralatan sistem proteksi pada penyulang sistem 20kV seperti
Ground Fault Relay, Over Current Relay, PMR, Sectionalizer

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

392

MVNMDIS 1.3.2.1.C K
Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan Menengah
Medium Voltage Network Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
jaringan tegangan menengah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan
menganalisis pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating
Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan pemeliharaan jaringan tegangan
menengah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan LBS, FCO, Recloser dan
Sectionalizer
Memahami secara komprehensif pemeliharaan jaringan tegangan
menengah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Memahami perhitungan kapasitas peralatan seperti LBS, FCO,
Recloser dan Sectionalizer
Mampu melaksanakan pemeliharaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO, Recloser
dan Sectionalizer
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO,
Recloser dan Sectionalizer
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan sistem distribusi
yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan sistem distribusi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak perkerjaan
pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO, Recloser dan Sectionalizer
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan sistem distribusi .
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
pemeliharaan/ penggantian LBS, FCO, Recloser dan Sectionalizer

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

347

348

393

MVHLMDIS 1.3.2.1.D K
Pemeliharaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan - Tegangan
Menengah
Medium Voltage Hot-Line Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan,
perbaikan, pemasangan, penggantian dan pemeriksaan sistem distribusi
tegangan menengah dalam keadaan bertegangan, termasuk kemampunan
tentang pengembangan metode pelaksanaan dan faktor-faktor yang membatasi
pelaksanaan Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) di sistem distribusi
tegangan menengah
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap peralatan PDKB untuk sistem
distribusi 20 kV, standar konstruksi jaringan serta prosedur keamanan
dan keselamatan kerja (K3).
Contoh: Mengetahui fungsi peralatan PDKB jaringan tegangan
menengah seperti tangga, peralatan isolasi, sticks.
Memahami prinsip kerja dan batasan operasi setiap peralatan PDKB
untuk sistem distribusi 20 kV, dan dampak dari kesalahan prosedur
pelaksanaannya terhadap personil dan instalasi; mengetahui prosedur
kerja PDKB.
Contoh: Memahami cara penggunaan peralatan PDKB
pada
pemeliharaan jaringan tegangan menengah untuk penggantian isolator
tumpu, penggeseran tiang, penggantian traverse atau penyambungan
baru pelanggan tegangan menengah
Mampu melaksanakan pekerjaan pemeliharaan, perbaikan, penggantian,
pemasangan dan mempersiapkan pekerjaan (PDKB) pada sistem
distribusi 20 kV (SUTM dan Gardu 20 kV) dalam keadaan bertegangan
dengan menggunakan peralatan PDKB sesuai dengan fungsinya dan
berdasarkan SOP yang ditetapkan.
Contoh: Melaksanakan pekerjaan penggantian isolator tumpu,
penggeseran tiang atau penggantian traverse atau penyambungan baru
pelanggan tegangan menengah dengan metoda PDKB
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan PDKB, mampu bertindak
sebagai team leader, dan mampu melakukan pengujian peralatan PDKB.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pekerjaan PDKB seperti pekerjaan
penggantian isolator tumpu, penggeseran tiang atau penggantian
traverse
Mampu menganalisis dan evaluasi dampak pekerjaan PDKB, membuat
program kerja dan logistik/anggaran pelaksanaan PDKB sistem distribusi
tegangan menengah
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pelaksanaan pekerjaan
PDKB, seperti saving energy
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode pelaksanaan
PDKB serta mengembangkan prosedur dan metode pelaksanaan
maupun alat kerja dan material kerja PDKB sistem distribusi 20 kV.
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP) PDKB,
pada penggantian isolator tumpu, penggeseran tiang atau penggantian
traverse atau penyambungan baru pelanggan tegangan menengah

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

394

LVNMDIS 1.3.2.1.E K
Pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah
Low Voltage Network Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
jaringan tegangan rendah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP),
manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan jaringan tegangan rendah, termasuk
melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis pekerjaan pemeliharaan
sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SUTR & SKTR

Memahami secara komprehensif pemeliharaan jaringan tegangan


rendah, termasuk melaksanakan, mengawasi, dan menganalisis
pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Memahami perhitungan kuat hantar arus jaringan tegangan
rendah seperti SUTR & SKTR
Mampu melaksanakan pemeliharaan pekerjaan pemeliharaan sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pemeliharaan jaringan tegangan rendah seperti
penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR & SKTR
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sesuai SOP
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pemeliharaan jaringan tegangan rendah
seperti penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR & SKTR
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan sistem distribusi
yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode
kerja pemeliharaan sistem distribusi.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan tegangan rendah
seperti penggantian penghantar dan titik sambung pada SUTR & SKTR
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan sistem distribusi .
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru (SOP)
pemeliharaan tegangan rendah seperti penggantian penghantar dan titik
sambung pada SUTR & SKTR

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

349

350

395

LVHLMDIS 1.3.2.1.F K
Pemeliharaan Jaringan Distribusi Tegangan Rendah - dengan
metoda PDKB
Low Voltage Hot Line Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
sistem distribusi tegangan rendah - dengan metoda PDKB, sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain
yang berlaku
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan sistem distribusi tegangan rendah dengan metoda PDKB, sesuai dengan Standing Operating Procedure
(SOP), manual maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan sistem distribusi TR - dengan
metoda PDKB untuk tegangan rendah / sambung baru
Memahami secara komprehensif pemeliharaan sistem distribusi
tegangan rendah - dengan metoda PDKB, sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku
Contoh: Memahami pekerjaan sambungan pelanggan baru tegangan
rendah dengan metoda PDKB
Mampu melaksanakan pemeliharaan sistem distribusi tegangan rendah dengan metoda PDKB sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: melaksanakan pemeliharaan pekerjaan sambungan pelanggan
baru tegangan rendah dengan metoda PDKB
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan sistem
distribusi tegangan rendah - dengan metoda PDKB sesuai SOP dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan sambungan pelanggan baru tegangan
rendah dengan metoda PDKB
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan sistem distribusi
tegangan rendah yang lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki
prosedur dan metode kerja pemeliharaan sistem distribusi tegangan
rendah - dengan metoda PDKB
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi dampak pekerjaan sambungan
pelanggan baru tegangan rendah dengan metoda PDKB atas saving
energy, citra perusahaan, dan ketepatan waktu pemasangan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan sistem distribusi tegangan rendah - dengan metoda PDKB
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan
sambungan pelanggan baru tegangan rendah dengan metoda PDKB

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

396

DNC

DIS 1.3.3.A K

Konstruksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Construction
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan proses pembangunan jaringan
distribusi mulai dari analisis kebutuhan, survai lapangan dan rencana anggaran
biaya (RAB), standar konstruksi, proses pengadaan jasa dan material, administrasi
projek, pengendalian projek, testing dan comMISioning, pengoperasian awal dan
proses pencatatan asset.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan pembangunan konstruksi
instalasi distribusi yaitu meliputi: konstruksi JTM, Gardu, JTR, SMP,
APP dan prosedur survai, standar kontruksi dan pembuatan rencana
anggaran biaya (RAB).
Contoh: mengetahui pekerjaan pembangunan konstruksi gardu distribusi
100 kVA
Memahami secara komprehensif prosedur pembangunan/pemasangan
instalasi distribusi yaitu meliputi: pemasangan JTM, Gardu, JTR, SMP,
APP, prosedur administrasi dan pengendalian pelaksanaan kontruksi
jaringan, prosedur testing dan commisioning, prosedur pengoperasian
dan prosedur pencatatan asset.
Contoh: mengetahui cara pemasangan gardu distribusi 100 kVA

Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan instalasi distribusi yaitu


meliputi pemasangan: JTM, Gardu, JTR, SMP, APP, melaksanakan
administrasi dan pengendalian pelaksanan konstruksi jaringan.
Contoh: mampu memasang gardu distribusi 100 kVA

Mampu mensupervisi pembangunan JTM, Gardu, JTR, SMP, APP serta


melaksanakan administrasi dan pengendalian pelaksanan konstruksi
jaringan.
Contoh: mensupervisi pemasangan gardu distribusi 100 kVA

Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pembangunan JTM,


Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi manfaat dan kualitas
pembangunan gardu distribusi 100 kVA
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pembangunan
JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pembangunan gardu distribusi 100
kVA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

351

352

397

DNI

DIS 1.3.2.4.A K

Inspeksi Jaringan Distribusi


Distribution Network Inspection
Pengetahuan dan kemampuan untuk menginspeksi sistem distribusi terpasang
meliputi: JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan: menginspeksi sistem distribusi
JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mengetahui formulir yang harus diisi pada checklist pemeriksaan
jaringan SUTM, SUTR, Gardu distribusi
Memahami secara komprehensif tentang prosedur dan metode inspeksi
sistem distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Memahami penggunaan formulir yang harus diisi pada checklist
pemeriksaan jaringan SUTM, SUTR, Gardu distribusi
Mampu melaksanakan pekerjaan inspeksi sistem distribusi JTM, Gardu,
JTR, SMP, APP
Contoh: Melaksanakan inspeksi jaringan SUTM, SUTR, Gardu Distribusi
dan SMP, APP
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan inspeksi sistem
distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mensupervisi pekerjaan inspeksi jaringan SUTM, SUTR, Gardu
Distribusi, SMP, APP
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi sistem distribusi
JTM, JTM, Gardu, JTR, SMP, APP
Contoh: Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pelaksanaan
inspeksi jaringan SUTM, SUTR, Gardu Distribusi, SMP, APP
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
inspeksi sistem distribusi .
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru inspeksi
sistem distribusi JTM, Gardu, JTR, SMP, APP

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.3.4 Organisasi Pelaksana (APD)


398

DNOM SCADADIS 1.3.4.1.R K


Perencanaan Operasi dan Pemeliharaan Distribusi dengan SCADA
Distribution Network Operation and Maintenance Planning with
SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan keperluan operasi dan
pemeliharaan Distribusi yang berkaitan dengan pekerjaan membuat/menyusun,
memantau, mengevaluasi, menganalisis, mengendalikan serta melakukan
pengawasan, termasuk membuat rencana anggaran operasi dan pemeliharaan
Area Pengatur Distribusi (APD).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD) dengan
SCADA, termasuk merencanakan anggaran operasi dan pemeliharaan
serta mengetahui batas kewajaran deviasi antara rencana dan realisasi
serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mengetahui unsur - unsur penyusunan rencana anggaran biaya
pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD),
termasuk rencana anggaran operasi dan pemeliharaan, serta batasan
deviasi yang ditentukan serta memahami peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami perhitungan simulasi penyusunan rencana anggaran
biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Mampu merekapitulasi dan melaksanakan pekerjaan perencanaan
yang berhubungan dengan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur
Distribusi (APD) termasuk membuat rencana sumberdayanya serta
mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Menyusun rencana anggaran biaya pemeliharaan dan operasi
Area Pengatur Distribusi
Mampu mensupervisi pembuatan rekapitulasi hal yang berkaitan dengan
operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi (APD) serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi
Contoh: Mensupervisi pembuatan rencana anggaran biaya pemeliharaan
dan operasi Area Pengatur Distribusi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berhubungan dengan evaluasi dan analisis untuk hal yang berkaitan
dengan perencanaan operasi dan pemeliharaan Area Pengatur Distribusi
(APD).
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil penyusunan rencana
anggaran biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur Distribusi
Menyempurnakan dan membuat metode baru persyaratan/penggunaan
metode perencanaan yang lebih tepat.
Contoh: Menyempurnakan dan membuat metode baru rencana
penyusunan anggaran biaya pemeliharaan dan operasi Area Pengatur
Distribusi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

353

354

399

TSM

DIS 1.3.2.3.A K

Pemeliharaan Sistem Telekomunikasi


Telecommunication System Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
SCADATEL sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual
maintenance, dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL, antara lain
pengecekan dan pengujian sinyal komunikasi
Memahami secara komprehensif pemeliharaan SCADATEL sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan
ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami kalibrasi hasil pengecekan dan pengujian sinyal
komunikasi
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan SCADATEL sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksanakan pengecekan dan pengujian sinyal komunikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan SCADATEL
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengecekan dan pengujian sinyal
komunikasi
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan SCADATEL yang
lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode kerja
pemeliharaan SCADATEL
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi ketidak normalan pemeliharaan
SCADATEL dari hasil pengecekan dan pengujian sinyal komunikasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan SCADATEL
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
SCADATEL, antara lain pengecekan dan pengujian sinyal komunikasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

400

DDPMDIS 1.3.2.1.G K
Pemeliharaan DC Power
Distribution DC Power Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan DC
Power sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui jenis pemeliharaan DC Power sesuai dengan Standing


Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan SCADATEL, antara lain
pemeliharaan DC Power
Memahami secara komprehensif pemeliharaan DC Power sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan
ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami kapasitas pelayanan DC Power (Jam) kepada
SCADA saat pasokan utama terputus
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan DC Power sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan DC Power


sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.

Mampu menganalisis dan mengevaluasipemeliharaan DC Power yang


lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode kerja
pemeliharaan DC Power

Contoh: Memelihara DC Power (Pengukuran cairan elektrolit batre)

Contoh: Mensupervisi pemeliharaan DC Power

Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi kemampuan DC Power


6

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


pemeliharaan DC Power
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
DC Power

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

355

356

401

RMSMDIS 1.3.2.1.H K
Pemeliharaan RTU & Master Station
RTU & Master Station Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan RTU
& MS sesuai dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance,
dan ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis pemeliharaan RTU & MS sesuai dengan Standing
Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan ketentuan
ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Mengetahui jenis pemeliharaan RTU & MS, antara lain kinerja
RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan pengawatan
Memahami secara komprehensif pemeliharaan RTU & MS sesuai
dengan Standing Operating Procedure (SOP), manual maintenance, dan
ketentuan ketentuan lain yang berlaku di perusahaan
Contoh: Memahami proses pemeliharaan RTU & MS, antara lain kinerja
RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan pengawatan
Mampu melaksanakan pemeliharaan pemeliharaan RTU & MS sesuai
SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Melaksakan pemeliharan peralatan RTU & MS, antara lain
kinerja RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan pengawatan
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan RTU & MS
sesuai SOP dan ketentuan yang berlaku.
Contoh: Mensupervisi pemeliharaan RTU & MS, antara lain kinerja RTU,
kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan pengawatan
Mampu menganalisis dan mengevaluasipemeliharaan RTU & MS yang
lebih efektif dan efisien, serta memperbaiki prosedur dan metode kerja
pemeliharaan RTU & MS
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan RTU & MS,
antara lain kinerja RTU, kondisi tegangan batre saat dioperasikan, dan
pengawatan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan RTU & MS
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
RTU & MS

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

402

MVDO (SCADA)DIS 1.3.1.1.B K


Operasi Distribusi Tegangan Menengah - SCADA
Medium Voltage Distribution Operation - With SCADA
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan jaringan distribusi sesuai
dengan Standing Operation Procedure (SOP), mengawasi dan memantau operasi
peralatan pada jaringan distribusi Tegangan Menengah
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubungan dengan
mengoperasikan, mengawasi, memantau, mendeteksi, mencari
gangguan pada instalasi ditribusi jaringan tegangan menengah (JTM)
dan peralatan TM serta mengetahui peralatan komunikasi yang terkait
dengan operasi distribusi serta mengetahui peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui prinsip operasi jaringan tegangan menengah (JTM)
dan peralatan TM, seperti manuver jaringan TM menggunakan SCADA
Mengetahui secara komprehensif pekerjaan mengoperasikan,
mendeteksi, mencari gangguan pada jaringan distribusi jaringan
tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM serta memahami peralatan
komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi serta memahami
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami prinsip dasar perhitungan dispatching pada jaringan
tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM, seperti manuver jaringan
TM menggunakan SCADA
Mampu mengoperasikan jaringan distribusi
jaringan tegangan
menengah (JTM) dan perlatan TM serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi serta
mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan
operasi distribusi
Contoh: Mengoperasikan
jaringan tegangan menengah (JTM) dan
perlatan TM, seperti manuver jaringan TM menggunakan SCADA
Mampu mengawasi pekerjaan operasi jaringan distribusi jaringan
tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM
serta mampu
mempergunakan peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi
distribusi serta mampu mempergunakan peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pengoperasian manuver jaringan TM
menggunakan SCADA
Mampu Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil unjuk kerja operasi
jaringan distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian manuver
jaringan TM menggunakan SCADA
Mampu mengembangkan prosedur dan metode operasi, pada jaringan
distribusi jaringan tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM
Contoh: penyempurnaan dan atau membuat metoda baru konfigurasi
pengoperasioan jaringan tegangan menengah (JTM) dan perlatan TM
dengan menggunakan SCADA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

357

358

403

DSD

DIS 1.3.1.1.C K

Pengaturan Sistem Distribusi


Distribution System Dispatching
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengatur sistem distribusi sesuai dengan
Standing Operation Procedure (SOP), dan melakukan pemulihan peralatan
distribusi untuk pengaturan distribusi. Serta mengidentifikasi permasalahan
operasional
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengaturan, pemulihan,dan mengidentifikasi permasalahan operasional
untuk pengaturan distribusi serta mengetahui peralatan komunikasi
yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mengetahui cara membuka dan menutup Circuit Breaker dari
sistem di APD
Memahami jenis dan macam pekerjaan yang berhubunganan dengan
pengaturan, pemulihan,dan mengidentifikasi permasalahan operasional
untuk pengaturan distribusi serta memahami peralatan komunikasi yang
terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Memahami cara membuka dan menutup Circuit Breaker dari
sistem di APD
Mampu mengoperasikan sistem distribusi sesuai dengan SOP yang
berlaku untuk pengaturan distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Membuka dan menutup Circuit Breaker dari sistem di APD

Mampu mensupervisi pekerjaan operasi sesuai dengan SOP yang


berlaku untuk pengaturan distribusi serta mampu mempergunakan
peralatan komunikasi yang terkait dengan operasi distribusi
Contoh: Mensupervisi pekerjaan membuka dan menutup Circuit Breaker
dari sistem di APD
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengoperasian
instalasi pengaturan distribusi dan memberikan rekomendasi untuk
menanggulangi permasalahan operasional pengaturan distribusi
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi cara membuka dan menutup
Circuit Breaker dari sistem di APD
Mampu mengembangkan prosedur dan metode baru pengaturan
distribusi agar lebih aman dan akurasi pengukuran
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metoda baru cara
membuka dan menutup Circuit Breaker dari sistem di APD

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.3.5 Organisasi Pelaksana APJ(Prima)


404

CSP

DIS 1.3.4.1.S K

Perencanaan pelayanan Pelanggan


Customer Service Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan
pelayanan pelanggan, penyelesaian persoalan pelanggan, dan pengembangan
produk layanan, termasuk kemampuan untuk melakukan pengawasan dan
pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan, analisis dan evaluasi hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan pelayanan, serta kemampuan
untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja
perencanaan pelayanan pelanggan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode perencanaan
pelayanan pelanggan, termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan, proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan
perencanaan pelayanan pelanggan, proses analisis dan evaluasi hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan pelayanan pelanggan,
proses pembangan prosedur/metode baru atau perbaikan prosedur kerja
perencanaan pelayanan pelanggan. sesuai dengan etika perencanaan
pelayanan pelanggan, serta proses pengembangan produk layanan.
Contoh: Mengetahui prosedur pelayanan PB/PD Pelanggan Besar

Memahami secara komprehensif prosedur perencanaan pelayanan


pelanggan, termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan, proses
pengawasan dan pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan
pelanggan, sesuai dengan etika perencanaan pelayanan pelanggan,
proses pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL), proses
bisnis, teknik penyambungan dan produk layanan yang ada.
Contoh: Memahami perhitungan dan aturan prosedur pelayanan PB/PD
Pelangan Besar
Mampu menyusun rencana pelayanan pelanggan dan menyelesaikan
persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
Contoh: menyusun rencana pemasaran PB/PD Pelangan Besar
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pelayanan pelanggan
dan penyelesaian persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas,
mampu melakukan perencanaan pelayanan pelanggan sesuai dengan
segmentasi pelanggan dan mampu bernegosiasi dengan pelanggan.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan program pemasaran PB/PD
Pelangan Besar
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan perencanaan
pelayanan dan penyelesaian persoalan pelanggan, perencanaan
pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil negosiasi
dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan dan mampu
mengukur tingkat perencanaan pelayanan dengan metode tertentu dan
menganalisis hasilnya.
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi prosedur pelayanan PB/PD
Pelangan Besar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pelayanan.
Contoh: Memperbarui metode penyambungan pelanggan Besar (PB/
PD)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

359

360

405

ABM

DIS 1.3.4.1.T K

Manajemen Aktifitas
Activity Based Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola aktifitas proses bisnis yang
memberi nilai tambah kepada pelanggan dan stake holder lainnya.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen aktifitas yang meliputi pemetaan
aktifitas, pemetaan proses bisnis, komponen kunci dari aktifitas, analisis
aktifitas dan menghitung biaya aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh: Mengetahui jenis aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB / PD pelanggan besar.
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses manajemen
aktifitas yang meliputi pemetaan aktifitas, pemetaan proses bisnis,
komponen kunci dari aktifitas, analisis aktifitas dan menghitung biaya
aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh: Memahami proses aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB / PD pelanggan besar.
Mampu melaksanakan identifikasi aktifitas yang memberikan nilai
tambah bagi stake holder dan pelanggan (eksternal maupun internal)
Contoh: Melaksanakan aktifitas proses bisnis Niaga dan Pelayanan
Pelanggan seperti PB / PD pelanggan besar.
Mampu mampu mensupervisi aktifitas dalam perusahaan dan membuat
peta aktifitas yang memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan
konsumen.
Contoh: Mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan seperti PB / PD pelanggan besar.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi aktifitas kunci yang memberikan
nilai tambah bagi perusahaan.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
seperti PB / PD pelanggan besar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru manajemen
aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh: membuat metode baru terhadap aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan
seperti PB / PD pelanggan besar.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

406

ICO

DIS 1.3.4.1.U K

Orientasi pada Industri Komersial


Industrial Commercial Orientation
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep industri komersial yang
meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand, tingkat keuntungan
tiap segmen pelanggan, tarif multiguna, mampu membuat/menganalisis /
menginterpretasikan peta potensi tingkat keuntungan per daerah/per jenis usaha/
kegiatan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep industri komersial dalam industri pasokan tenaga
listrik yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand,
harga pokok produksi, surplus produser dan konsumen.
Contoh: Mengetahui prosedur sambung baru dan tambah daya 240 kVA

Memahami secara komprehensif penerapan konsep industri komersial


di perusahaan yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan
demand, harga pokok produksi, tarif listrik, segmentasi pelanggan.
Contoh: Memahami perhitungan biaya proses sambung baru dan
tambah daya 240 kVA
Mampu menyusun perjanjian jual beli tenaga listrik untuk pelanggan
industri
Contoh: Membuat perjanjian jual beli tenaga listrik untuk pelanggan 240
kVA
Mampu mensupervisi pembuatan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk
pelanggan industri
Contoh: Mensupervisi pembuatan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk
pelanggan 240 kVA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pembuatan perjanjian jual beli
tenaga listrik untuk pelanggan industri
Contoh: Menganalisis/evaluasi hasil perjanjian jual beli tenaga listrik
untuk pelanggan 240 kVA
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pembuatan
perjanjian jual beli tenaga listrik untuk pelanggan industri
Contoh: Membuat metode baru perjanjian jual beli tenaga listrik untuk
pelanggan 240 kVA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

361

362

407

MRBTDIS 1.3.4.1.V K
Analisis dan Pemecahan Masalah Pembacaan Meter dan Pembuatan
Rekening
Meter Reading and Billing Troubleshooting
Pengetahuan tentang proses bisnis, analisis dan pemecahan masalah pembacaan
meter dan pembuatan rekening, kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan
pembacaan meter dan pembuatan rekening, menganalisis dan mengevaluasi hasil
pekerjaan, mengembangkan prosedur dan memperbaiki metode kerja.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar analisis dan pemecahan masalah pembacaan
meter dan dasar-dasar pembuatan rekening, fungsi alat pembatas dan
pengukur (APP), Rute Baca Meter (RBM), tarif dasar listrik (TDL) dan
proses bisnis tata usaha pelanggan (TUL).
Contoh: Mengetahui proses pembacaan meter, billing dan program
aplikasinya, seperti DLPD atau download AMR
Memahami secara komprehensif proses bisnis rekapitulasi pembacaan
meter dan pembuatan rekening dan mengetahui keterkaitan antar fungsi
serta pengelolaannya.
Contoh: Memahami perhitungan proses pembacaan meter, billing dan
program aplikasinya (AP2T), DLPD atau download AMR
Mampu melaksanakan proses bisnis analisis dan pemecahan masalah
pembacaan meter secara manual maupun menggunakan peralatan
bantu, dan melaksanakan pembuatan rekening, termasuk proses bisnis
rute baca meter, dan tata usaha pelanggan.
Contoh: Melaksanakan pemecahan masalah pada proses pembacaan
meter, billing dan program aplikasinya (AP2T), seperti DLPD atau
download AMR
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pembacaan meter dan
pembuatan rekening (termasuk koreksi rekening) secara manual dan
menggunakan peralatan komputer.
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemecahan masalah pada proses
pembacaan meter, billing dan program aplikasinya (AP2T), seperti DLPD
atau download AMR
Mampu menganalisis dan mengevaluasi masalah hasil pembacaan
meter dan pembuatan rekening, termasuk sistem/prosedur/metode/tata
kerja pembacaan meter dan pembuatan rekening.
Contoh: Menganalisis hasil pelaksanaan pemecahan masalah pada
proses pembacaan meter, billing dan program aplikasinya (AP2T),
seperti DLPD atau download AMR
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
rekapitulasi baca meter dan pembuatan rekening yang lebih efektif dan
efisien.
Contoh: Membuat metode baru cara pelaksanaan pemecahan masalah
pada proses pembacaan meter, billing dan program aplikasinya (AP2T),
seperti DLPD atau download AMR

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

408

CEDTDIS 1.3.4.1.Q K
Analisis dan Pemecahan Masalah Pemutusan Sambungan Listrik
Pelanggan
Customer Electricity DisconnectionTroubleshooting
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan analisis dan
pemecahan masalah pemutusan penggunaan energi listrik serta kemampuan
untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja
perencanaan pelayanan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar prosedur kerja dan metode analisis dan pemecahan
masalah pemutusan sambungan listrik termasuk proses penyelesaian
persoalan pelanggan.
Contoh: Mengetahui prosedur pelaksanaan pemutusan sambungan
listrik pelanggan
Memahami secara komprehensif prosedur pemutusan penggunaan
energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan, proses
pengawasan dan pengendalian pekerjaan pemutusan sambungan listrik
sesuai dengan etika pelayanan pelanggan, proses pengembangan
produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: Memahami aturan pelaksanaan pemutusan sambungan listrik
pelanggan
Mampu melaksanakan pemutusan sambungan listrik dan menyelesaikan
persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas pelayanan
pelanggan.
Contoh: Melaksanakan pelaksanaan pemutusan sambungan listrik
pelanggan
Mampu mensupervisi pemecahan masalah pemutusan sambungan
listrik
Contoh: mensupervisi pelaksanaan pemutusan sambungan listrik
pelanggan
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan masalah
pemutusan sambungan listrik dan penyelesaian persoalan pelanggan,
pelayanan pelanggan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil
negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan
dan mampu mengukur tingkat pelayanan pelanggan dengan metode
tertentu dan menganalisis hasilnya.
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pelaksanaan pemutusan
sambungan listrik pelanggan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan.
Contoh: Memperbarui metode pelaksanaan pemutusan sambungan
listrik pelanggan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

363

364

409

AT-EUCDIS 1.3.4.1.R K
Analisis dan Pemecahan Masalah Pencatatan Penggunaan Energi
Listrik Pelanggan
Analysis & Troubleshooting of Electricity Using by Customer
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan rekapitulasi
pencatatan penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan
prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan pelanggan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode analisis dan
pemecahan masalah pencatatan penggunaan energi listrik termasuk
proses penyelesaian persoalan pelanggan.
Contoh: Mengetahui proses pencatatan / pembacaan meter, seperti
pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Memahami secara komprehensif prosedur analisis dan pemecahan
masalah pencatatan penggunaan energi listrik termasuk proses
penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan dan
pengendalian pekerjaan pencatatan penggunaan energi listrik sesuai
dengan etika pelayanan pelanggan, proses pengembangan produk
layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: Memahami cara perhitungan dalam pencatatan / pembacaan
meter, seperti pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu melaksanakan analisis dan pemecahan masalah pencatatan
penggunaan energi listrik dan menyelesaikan persoalan pelanggan
sesuai dengan etika dan asas pelayanan pelanggan.
Contoh: Melaksanakan proses pencatatan / pembacaan meter, seperti
pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu mensupervisi pekerjaan analisis dan pemecahan masalah
pencatatan penggunaan energi listrik
Contoh: Mensupervisi proses pencatatan / pembacaan meter, seperti
pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan pelanggan,
pelayanan pelanggan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil
negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan
dan mampu mengukur tingkat pelayanan dengan metode tertentu dan
menganalisis hasilnya.
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pencatatan / pembacaan
meter, seperti pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan pelanggan
Contoh: Memperbarui metode proses pencatatan / pembacaan meter,
seperti pencatatan manual, pencatatan elektronik dan AMR

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

410

CTPEDIS 1.3.4.1.S K
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan
Control Transaction Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan melakukan rekapitulasi pengelolaan unit kerja
agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target
kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran Penjualan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui indikator kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Mengetahui unsur unsur dalam pembuatan laporan kinerja
niaga, seperti laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB
Memahami secara komprehensif indikator dan formulasi kinerja
penjualan tenaga listrik
Contoh: Memahami proses pembuatan laporan kinerja niaga, seperti
laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB
Mampu melaksanakan perhitungan kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Melaksanakan proses pembuatan laporan kinerja niaga, seperti
laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan dan pengendalian
kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Mensupervisi proses pembuatan laporan kinerja niaga, seperti
laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pencapaian kinerja penjualan
tenaga listrik
Contoh: Menganalisis/mengevaluasi hasil pembuatan laporan kinerja
niaga, seperti laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi kinerja penjualan tenaga listrik
Contoh: Membuat metode baru terhadap proses pembuatan laporan
kinerja niaga, seperti laporan III-07, III-09 dan neraca 12RB

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

D I S T R IB U S I

365

366

411

MPL

DIS 1.3.1.2.B K

Alat Pengukur dan Pembatas


Metering and Power Limiter
Pengetahuan dan kemampuan tentang pengoperasian dan inspeksi serta
pengawatan alat ukur dan pembatas serta pengetahuan tentang karakteristik alat
ukur dan pembatas, termasuk penggunaan jenis alat ukur dan pembatas (APP)
baru.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis alat ukur elektro mekanik dan pembatas , serta standar
yang berlaku di perusahaan.
Contoh: Mengetahui cara pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan PT)
Memahami secara komprehensif cara kerja alat pengukur dan pembatas
elektro mekanik dan elektronik
Contoh: Memahami teknik pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan PT)
Mampu melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian,
inspeksi
APP, mampu memelihara dan mengganti instalasi APP
pengukuran langsung dan tidak langsung, melaksanakan pengawatan,
pemasangan, pengoperasian, inspeksi dan trouble shooting APP baik
single maupun multi tarif.
Contoh: Melaksanakan pengawatan APP seperti pengukuran langsung,
dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan PT)
Mampu mensupervisi pekerjaan inspeksi
APP, mampu memelihara
dan mengganti instalasi APP pengukuran langsung dan tidak langsung,
melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian, inspeksi
dan trouble shooting APP baik single maupun multi tarif.
Contoh: Mensupervisi pekerjaan pengawatan APP seperti pengukuran
langsung, dan pengukuran tidak langsung (mempergunakan CT dan PT)
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil inspeksi APP, mampu
melaksanakan pengawatan, pemasangan, pengoperasian, inspeksi
dan trouble shooting APP elektronik dan elektromekanik.
Contoh: Menganalisis dan mengevaluasi pekerjaan pengawatan
APP seperti pengukuran langsung, dan pengukuran tidak langsung
(mempergunakan CT dan PT)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penggunaan
meter elektromekanik dan elektronik
Contoh: Menyempurnakan dan atau membuat metode baru pekerjaan
pengawatan APP seperti pengukuran langsung, dan pengukuran tidak
langsung (mempergunakan CT dan PT)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA
korporat

kantor induk

PeLAKSANA OPERASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

367

NIAGA

4.4 NIAGA
4.4.1 KORPORAT

412

BMA

AGA 1.4.1.1.A K

Manajemen Brand
Brand Management
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep manajemen brand
(merk) yang meliputi antara lain citra merk dalam hubungannya dengan loyalitas
pelanggan, mampu membuat rencana dan menerapkannya manajemen brand,
mampu menganalisa strategi peningkatan citra dan mampu mengembangakan
metode promosi
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep manajemen brand yang meliputi antara lain citra
merk dalam hubungannya dengan loyalitas pelanggan.
Contoh: mengetahui untung ruginya penggunaan meter prabayar
Memahami secara komprehensif manfaat penerapan manajemen merk
di perusahaan yang berkaitan dengan loyalitas pelanggan.
Contoh: memahami perbedaan perhitungan penggunaan meter prabayar
dibandingkan dengan meter pasca bayar
Mampu melaksanakan rencana manajemen merk dan menerapkannya
dalam rangka mempertahankan loyalitas pelanggan dan peningkatan
citra merk salah satu produk perusahaan.
Contoh: membuat rencana acara talk show dan sejenisnya yang dapat
meningkatkan citra perusahaan
Mampu mensupervisi pembuatan berbagai alternatif strategi peningkatan
citra merk produk disertai dengan penjelasan untung rugi setiap alternatif.
Contoh: membuat analisa rasio benefit-cost atas setiap alternatif strategi
peningkatan citra.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi berbagai alternatif strategi
peningkatan citra merk produk dan merekomendasikan altenatif terbaik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kelanjutan sebuah program
acara televisi yang disponsori oleh perusahaan untuk mempromosikan
produk tertentu.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru promosi
untuk peningkatan citra merk produk.
Contoh: memberikan solusi/penyempurnaan atas penghentian /
kelanjutan program promosi melalui televisi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

368

413

MPY

AGA 1.4.3.1.A K

Kebijakan Pemasaran
Marketing Policy
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep pemasaran secara utuh
yang meliputi antara lain segmentasi pasar, target pasar, positioning, diferensiasi
produk, bauran pemasaran, penjualan dan customer relationship marketing,
mampu membuat rencana pemasaran dan alternatif strategi, mampu menganalisa
serta mengembangkan metode pemasaran.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep pemasaran secara utuh yang meliputi antara lain
segmentasi pasar, target pasar, positioning, diferensiasi produk, bauran
pemasaran, penjualan dan customer relationship marketing.
Contoh: mengetahui perhitungan pemasaran curah untuk apartemen,
perkantoran, pertokoan, dll
Memahami penerapan konsep pemasaran secara utuh di perusahaan
yang meliputi antara lain segmentasi pasar, target pasar, positioning,
diferensiasi produk, bauran pemasaran, penjualan dan customer
relationship marketing khususnya yang berkaitan dengan penjualan
tenaga listrik.
Contoh: memahami perbedaan perhitungan pemasaran curah dengan
business to business untuk apartemen, pertokoan, perkantoran, dll
Mampu melaksanakan pembuatan rencana pemasaran secara spesifik
dengan mempertimbangkan kepentingan stakeholder.
Contoh: membuat rencana pemasaran dengan analisa SWOT.
Mampu mensupervisi pembuatan berbagai alternatif strategi pemasaran
disertai dengan penjelasan untung rugi setiap alternatif.
Contoh: mensupervisi pembuatan analisa rasio benefit-cost atas setiap
alternatif pemasaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi berbagai alternatif pemasaran
dan merekomendasikan altenatif terbaik serta mendefinisikan kondisi
pasar.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi jumlah penyambungan baru
450 VA.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem dan
metode pemasaran yang optimal.
Contoh: memilih indikator TMP yang akan diberi kompensasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

369

PDV

AGA 1.4.1.2.B K

Pengembangan Produk
Product Development
Kemampuan untuk mengenali, mendeskripsikan, dan merancang produk untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara-cara mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
Contoh: mengetahui berbagai macam cara survai kebutuhan pelanggan.
Memahami kaidah-kaidah didalam pengembangan produk. Dapat
menjelaskan langkah-langkah prinsip didalam mengembangkan produk.
Contoh:
memahami
keinginan
kedalam
konsep
produk,
mengkomunikasikan standar mutu, prakiraan biaya, target waktu
pengembangan, membuat spesifikasi produk.
Mampu melaksanakan identifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
yang relevan dengan bidang usaha perusahaan.
Contoh: mengelola survai kebutuhan pelanggan.
Mampu mensupervisi dalam menterjemahkan kebutuhan dan keinginan
pelanggan untuk menyusun konsep produk. Dapat menyusun konsep
produk dan spesifikasinya berdasarkan hasil komunikasi (kuisioner,
wawancara/interview) dengan pelanggan, baik menyangkut tingkat
mutu, jangka waktu pemenuhan, maupun prakiraan biaya produk.
Contoh: mensupervisi dalam merancang layanan pasokan listrik yang
bersifat sementara.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rancangan produk baru.
Contoh: mengevaluasi proposal layanan listrik sementara untuk
kontraktor bangunan pencakar langit.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
merancang survai kebutuhan pelanggan dan merancang produk baru
yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Contoh: merancang survai kebutuhan listrik bagi kapal yang sedang
berlabuh di pelabuhan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

414

370

415

TMG

AGA 1.4.1.1.D K

Manajemen Tarif
Tariff Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa dan menetapkan tarif dan harga
suatu produk/jasa berdasarkan model-model pentarifan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam faktor yang digunakan dan pengaruh
pada perhitungan dan ketetapan tarif dan harga dari suatu produk/jasa
berdasarkan model pentarifan, memahami konsep dasar tarif.
Contoh: mengetahui faktor biaya tetap dan biaya variabel untuk
perhitungan tarif.
Memahami secara komprehensif dasar perhitungan tarif, memahami
struktur biaya, activity based costing, nilai investasi dan depresiasi,
dan ketentuan perpajakan dalam kaitannya dengan pentarifan, serta
memahami karakteristik produk dan charging.
Contoh: mengetahui prinsip activity based costing.

Mampu melaksanakan perhitungan alternatif tarif produk/jasa


berdasarkan model-model pentarifan serta menghitung harga yang
kompetitif.
Contoh: melaksanakan perhitungan biaya operasi yang termasuk dalam
faktor penentuan tarif.
Mampu mensupervisi besarnya tarif dan tingkat harga yang wajar
berdasarkan tingkat pertumbuhan ekonomi, daya beli konsumen,
pemakaian resource/alat produksi perusahaan untuk menghasilkan
produk serta harga produk sejenis milik kompetitor.
Contoh: menganalisa tingkat harga yang wajar sesuai dengan
pertumbuhan ekonomi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model-model pentarifan yang
berlaku dan memberikan masukan untuk perbaikan melalui pendekatan
pendekatan, metode dan alternatif solusi baru yang inovatif, termasuk
model pentarifan untuk bundled-product.
Contoh: mengevaluasi model pentarifan untuk penggunaan tenaga listrik
di luar waktu beban puncak.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
tarif, dan mampu memprediksi trend jasa, teknologi dan regulasi
tenaga listrik, dampaknya terhadap kebijakan tarif saat ini, serta
mampu menetapkan strategi/proyeksi tarif sebagai bagian dari strategi
perusahaan.
Contoh: mengembangkan formula perhitungan tarif dengan melengkapi
faktor penambahan tingkat keandalan jaringan pasokan tenaga listrik.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

371

CTPC

AGA 1.4.1.2.A K

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan Korporat


Control Transaction Performance Evaluation Corporate
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan unit kerja agar dapat
beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang
disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran Penjualan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan membuat
kebijakan kinerja unit
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi Penjualan
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan membuat kebijakan Penjualan
Contoh: menjelaskan proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci, dari
sumber energi primer sampai menghasilkan tenaga listrik.
Melaksanakan pembuatan kebijakan pencapaian target kinerja sesuai
persyaratan dan standar yang berlaku.
Contoh: melaksanakan pembuatan kebijakan pencapaian target kinerja
Mampu mensupervisi dalam melaksanakan membuat kebijakan
pengendalian dan pembimbingan atas pengelolaan sehingga dapat
mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan pencapaian kinerja
unit sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
pencapaian kinerja sebagai sebuah standar kebijakan untuk pencapaian
kinerja Unit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

416

372

417

ARM

AGA 1.4.3.1.Q

Pengelolaan Piutang
Account Receivable Management
Pengetahuan tentang proses terjadinya piutang dan proses penyelesaian piutang
lengkap serta aturan dan sanksi yang ditetapkan perusahaan, kemampuan untuk
melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan proses terjadinya piutang dan
penyelesaian piutang/penagihan, termasuk melaksanakan penerapan sanksi untuk
meminimalkan piutang.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya piutang dan proses penyelesaian piutang
serta aturan dan sanksi yang ditetapkan perusahaan, mengetahui dasardasar penyelesaian piutang dan peraturan yang berhubungan.
Contoh: mengetahui proses penyelesaian piutang akibat tunggakan
pembayaran penggunaan tenaga listrik akibat klaim pelanggan pada
besar tagihan.
Memahami secara komprehensif proses penyelesaian piutang dan
sebab terjadinya piutang serta aturan dan sanksi yang ditetapkan
perusahaan, termasuk layanan penerimaan pembayaran piutang dan
sanksi bagi penunggak.
Contoh: memahami prinsip penyelesaian piutang dan sanksi yang
dijatuhkan pada penunggak.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyelesaian
piutang, penerapan sanksi. serta mampu membuat data induk piutang
dan sistem informasi penyelesaian piutang pelanggan.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penyelesaian piutang
dan penerapan sanksi yang tepat bagi penunggak.
Mampu mensupervisi pekerjaan penyelesaian piutang dan pelaksanaan
penerapan sanksi bagi pelanggar peraturan, serta mampu melaksanakan
penerimaan pembayaran piutang dan menerapkan sanksi bagi
penunggak.
Contoh: mensupervisi penerimaan pembayaran piutang dari pelanggan
I4.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kinerja pengelolaan piutang,
mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pembuatan sistem
informasi penyelesaian piutang pelanggan, hasil pengaturan data induk
piutang, serta hasil penerimaan pembayaran piutang.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pembuatan sistem
informasi penyelesaian piutang pelanggan R3 dan I4.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyelesaian
piutang yang lebih efisien dan efektif, termasuk mengembangkan dan
memperbaiki prosedur dan metode pengaturan data induk piutang,
layanan penerimaan pembayaran piutang dan pengaturan sistem
informasi penyelesaian piutang.
Contoh: memperbaiki prosedur layanan penerimaan pembayaran
penyelesaian piutang.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

373

RMGOAGA 1.4.3.1.R
Pelaksana Pengelolaan Pendapatan
Revenue Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, menganalisa dan
mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat
maupun konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan, termasuk
mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode penerimaan pendapatan serta
pengamanan pendapatan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian pendapatan
penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan
yang ditetapkan perusahaan , mengetahui dasar-dasar penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta
peraturan yang berhubungan.
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan prinsip
penerimaan penjualan tenaga listrik serta pendapatan lainnya melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan dan
penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional.
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat
maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan serta
mampu melaksanakan dan mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvesional serta pelaporan
pendapatan perusahaan.
Contoh: mampu melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan sistem
pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan menyusun laporan pendapatan perusahaan.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik baik melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturanaturan yang ditetapkan perusahaan , serta melaksanakan penerimaan
pembayaran rekening listrik secara terpusat.
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan sistem
pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

418

374

Menganalisis dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta kinerja


pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem dan prosedur
dalam rangka meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik
melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional yang
lebih efisien dan efektif, termasuk mengembangkan dan memperbaiki
prosedur dan sistem untuk meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengembangakan/mebuat metode baru rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan
perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

375

419

ABM

AGA 1.4.1.1.B I

Manajemen Aktifitas Proses Bisnis


Activity Based Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola aktifitas proses bisnis yang
memberi nilai tambah kepada pelanggan dan stake holder lainnya.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen aktifitas yang meliputi pemetaan
aktifitas, pemetaan proses bisnis, komponen kunci dari aktifitas, analisis
aktifitas dan menghitung biaya aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh : mengetahui aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam
proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan.
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses manajemen
aktifitas yang meliputi pemetaan aktifitas, pemetaan proses bisnis,
komponen kunci dari aktifitas, analisis aktifitas dan menghitung biaya
aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh : memahami aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan.
Mampu melaksanakan identifikasi aktifitas yang memberikan nilai
tambah bagi stake holder dan pelanggan (eksternal maupun internal)
Contoh : melaksanakan aktifitas-aktifitas di dalam proses bisnis Niaga
dan Pelayanan Pelanggan.
Mampu mensupervisi aktifitas dalam perusahaan dan membuat peta
aktifitas yang memberikan nilai tambah kepada perusahaan dan
konsumen.
Contoh : mengawasi aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam proses
bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi aktifitas kunci yang memberikan
nilai tambah bagi perusahaan.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru manajemen
aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh : membuat metode baru terhadap aktifitas-aktifitas yang
dilaksanakan di dalam proses bisnis Niaga dan Pelayanan Pelanggan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

4.4.2 KANTOR INDUK

376

420

BSD

AGA 1.4.1.2. I

Pengembangan Usaha
Business Development
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep pengembangan usaha
baru, memahami kegunaan penerapan rencana bisnis yang berkaitan dengan
pengembangan usaha baru di perusahaan, mampu membuat rencana bisnis yang
berkaitan dengan pengembangan usaha baru untuk meningkatkan pendapatan,
mampu menganalisa rencana pemasaran dan rencana bisnis, mampu memilih dan
memutuskan strategi pemasaran.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep pengembangan usaha baru.
contoh: mengetahui konsep pengembangan listrik prabayar

Memahami kegunaan pembuatan dan penerapan rencana bisnis yang


berkaitan dengan pengembangan usaha baru di perusahaan.

Mampu melaksanakan pembuatan rencana bisnis yang berkaitan


dengan pengembangan usaha baru untuk meningkatkan pendapatan.

Mampu mensupervisi dalam membuat berbagai alternatif strategi


pemasaran dan pembentukan unit usaha baru, akuisisi, merger maupun
pembubaran anak perusahaan.

contoh: memahami konsep pengembangan listrik prabayar

contoh: melaksanakan konsep pengembangan listrik prabayar

contoh: mengawasi konsep pengembangan listrik prabayar


5

Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana pemasaran dan


rencana bisnis yang berkaitan dengan pengembangan usaha baru.
contoh: menganalisa dan mengevaluasi konsep pengembangan listrik
prabayar
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi
pengembangan usaha yang akan ditetapkan oleh Perusahaan dalam
jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
contoh: membuat metode baru konsep pengembangan listrik prabayar

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

377

TRS

AGA 1.4.2.1.A I

Analisis Tarif
Tariff Analysis
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan pekerjaan merancang segmentasi
tarif, faktor-faktor yang mempengaruhi serta penetapan regulasi pertarifan, serta
mampu melaksanakan kegiatan setelmen sesuai prosedur tetap yang disepakati
semua pihak yang terkait dalam kontrak jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui komponen dasar pembentuk tarif, harga pokok produksi
(HPP) dan overhead cost, serta mengetahui mekanisme jual beli tenaga
listrik mulai dari sisi pembangkitan, penyaluran, operasi sistem, operasi
pasar, distribusi, usaha penjualan dan agen penjualan.
Contoh: mengetahui nilai distribution charge pada kontrak distribution
services agreement yang merupakan faktor pembentuk tarif.
Memahami secara komprehensif hubungan antara berbagai komponen
tarif dan HPP termasuk nilai kontrak dari semua kontrak yang terlibat
dalam mekanisme jual beli tenaga listrik mulai dari pembangkitan sampai
usaha penjualan.
Contoh: memahami nilai distribution charge pada kontrak distribution
services agreement yang merupakan faktor pembentuk tarif.
Mampu melaksanakan penyusunan dasar-dasar penentuan tarif
untuk berbagai segmen, dengan memasukan keterkaitan kontrak
Power Purchase Agreement (PPA), Power Sales Agreement (PSA),
Transmission Services Agreement (TSA), Distribution Services
Agreement (DSA).
Contoh: melaksanakan nilai distribution charge pada kontrak distribution
services agreement yang merupakan faktor pembentuk tarif.
Mampu mensupervisi penggunaan faktor penentu dalam proses
perhitungan tarif, serta mampu menyusun komponen-komponen utama
tarif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Contoh: mensupervisi nilai distribution charge pada kontrak distribution
services agreement yang merupakan faktor pembentuk tarif.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil perhitungan tarif, serta
mampu menyusun komponen utama tarif secara komprehensif sesuai
dengan segmennya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi nilai distribution charge
pada kontrak distribution services agreement yang merupakan faktor
pembentuk tarif.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
tarif, mampu menyusun tarif secara rinci, menganalisa dan mengevaluasi
ketentuan tarif dan langkah perbaikannya.
Contoh: membuat metode baru nilai distribution charge pada kontrak
distribution services agreement yang merupakan faktor pembentuk tarif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

421

378

422

BCO

AGA 1.4.1.1.C I

Orientasi Bisnis dan Komersial


Business and Commercial Orientation
Pengetahuan dan kemampuan dalam memahami konsep bisnis dan komersial
yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand, tingkat keuntungan
tiap segmen pelanggan, tarif multiguna, mampu membuat/menganalisa /
menginterpretasikan peta potensi tingkat keuntungan per daerah/per jenis usaha/
kegiatan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep bisnis dan komersial dalam industri pasokan tenaga
listrik yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan demand,
harga pokok produksi, surplus produser dan konsumen.
Contoh: mengetahui proses supply chain material LPB

Memahami kegunaan penerapan konsep bisnis dan komersial di


perusahaan yang meliputi antara lain hubungan antara supply dan
demand, harga pokok produksi, tarif listrik, segmentasi pelanggan.
Contoh: mengetahui proses supply chain material LPB

Mampu melaksanakan pembuatan peta potensi tingkat keuntungan per


daerah, per jenis usaha/kegiatan.

Mampu mensupervisi pembuatan peta potensi tingkat keuntungan per


daerah, per jenis usaha/kegiatan dalam rangka pengalokasian sumber
daya yang optimal.

Contoh: melaksanakan proses supply chain material LPB

Contoh: mensupervisi proses supply chain material LPB

Mampu menganalisa dan mengevaluasi peta potensi tingkat keuntungan


dan mengaitkannya dengan ketersediaan sumber daya perusahaan,
RUKN/RUKD, peraturan dan perundang-undangan, indikator ekonomi,
kecendurangan ekonomi global dan lain-lain.
Contoh: menganalisa/evaluasi proses supply chain material LPB

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru projeksi


bisnis jangka menengah dan jangka panjang dengan mempertimbangkan
potensi pasar, ketersediaan sumber daya perusahaan, RUKN/RUKD,
peraturan perundang-undangan, indikator ekonomi, kecendurangan
ekonomi global dan lain-lain.
Contoh: membuat metode baru proses supply chain material LPB

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

379

CUS

AGA 1.4.3.1.D I

Perencanaan pelayanan Pelanggan


Customer Service
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan
pelayanan, penyelesaian persoalan pelanggan, dan pengembangan produk layanan,
termasuk kemampuan untuk melakukan pengawasan dan pengendalian pekerjaan
perencanaan pelayanan, analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan
dengan perencanaan pelayanan, serta kemampuan untuk mengembangkan
prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja perencanaan pelayanan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode perencanaan
pelayanan, termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan, proses
pengawasan dan pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan,
proses analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan
perencanaan pelayanan, proses pembangan prosedur/metode baru atau
perbaikan prosedur kerja perencanaan pelayanan. sesuai dengan etika
perencanaan pelayanan, serta proses pengembangan produk layanan.
Contoh: mengetahui proses perencanaan debirokratisasi pelayanan PB/
PD
Memahami secara komprehensif prosedur perencanaan pelayanan,
termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan
dan pengendalian pekerjaan perencanaan pelayanan, sesuai dengan
etika perencanaan pelayanan, proses pengembangan produk layanan,
tarif dasar listrik (TDL), proses bisnis, teknik penyambungan dan produk
layanan yang ada.
Contoh: memahami proses perencanaan debirokratisasi pelayanan PB/
PD
Mampu melaksanakan perencanaan pelayanan dan menyelesaikan
persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas perencanaan
pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses perencanaan debirokratisasi pelayanan
PB/PD
Mampu mensupervisi pekerjaan perencanaan pelayanan dan
penyelesaian persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
perencanaan pelayanan, mampu melakukan perencanaan pelayanan
sesuai dengan segmentasi pelanggan dan mampu bernegosiasi dengan
pelanggan.
Contoh: mensupervisi proses perencanaan debirokratisasi pelayanan
PB/PD
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan perencanaan
pelayanan dan penyelesaian persoalan pelanggan, perencanaan
pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil negosiasi
dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan dan mampu
mengukur tingkat perencanaan pelayanan dengan metode tertentu dan
menganalisa hasilnya.
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses perencanaan debirokratisasi
pelayanan PB/PD
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pelayanan.
Contoh: memperbarui metode proses perencanaan debirokratisasi
pelayanan PB/PD

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

423

380

424

AT-EUCAGA 1.4.3.1.E I
Analisa dan pemecahan masalah Pencatatan Penggunaan Energi
Listrik Pelanggan
Analysis & Troubleshooting of Electricity Using by Customer
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan rekapitulasi
pencatatan penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan
prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja perencanaan pelayanan.

Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode Analisan dan
pemecahan masalah pencatatan penggunaan energi listrik termasuk
proses penyelesaian persoalan pelanggan.
Contoh: mengetahui proses perencanaan aplikasi (billing management)

Memahami secara komprehensif prosedur Analisan dan pemecahan


masalah pencatatan penggunaan energi listrik termasuk proses
penyelesaian persoalan pelanggan, proses pengawasan dan
pengendalian pekerjaan pencatatan penggunaan energi listrik sesuai
dengan etika perencanaan pelayanan, proses pengembangan produk
layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami proses perencanaan aplikasi (billing management)

Mampu melaksanakan Analisa dan pemecahan masalah pencatatan


penggunaan energi listrik dan menyelesaikan persoalan pelanggan
sesuai dengan etika dan asas perencanaan pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Mampu mensupervisi pekerjaan Analisan dan pemecahan masalah
pencatatan penggunaan energi listrik
Contoh: mensupervisi proses perencanaan aplikasi (billing management)
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan pelanggan,
perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan hasil
negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan pelanggan
dan mampu mengukur tingkat perencanaan pelayanan dengan metode
tertentu dan menganalisa hasilnya.
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses perencanaan aplikasi (billing
management)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pelayanan.
Contoh: memperbarui metode proses perencanaan aplikasi (billing
management)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

381

CEDT

AGA 1.4.3.1.I I

Analisa dan pemecahan masalah Pemutusan Penggunaan Energi


Listrik Pelanggan
Customer Electricity DisconnectionTroubleshooting
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan Analisa dan
pemecahan masalah pemutusan penggunaan energi listrik serta kemampuan
untuk mengembangkan prosedur/metode baru atau memperbaiki prosedur kerja
perencanaan pelayanan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode Analisan dan
pemecahan masalah pemutusan penggunaan energi listrik termasuk
proses penyelesaian persoalan pelanggan.
Contoh: mengetahui pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan pada
program aplikasi
Memahami secara komprehensif prosedur rekapitulasi pemutusan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan, proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan pemutusan
penggunaan energi listrik sesuai dengan etika perencanaan pelayanan,
proses pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan pada
program aplikasi
Mampu melaksanakan pemutusan penggunaan energi listrik dan
menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan asas
perencanaan pelayanan.
Contoh: melaksanakan pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan
pada program aplikasi
Mampu mensupervisi pemecahan masalah pemutusan penggunaan
energi listrik
Contoh: mengawasi pembuatan konsep pelaksanaan pemutusan pada
program aplikasi
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan masalah
pemutusan penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan
pelanggan, perencanaan pelayanan sesuai dengan segmentasi
pelanggan, dan hasil negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali
kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat perencanaan
pelayanan dengan metode tertentu dan menganalisa hasilnya.
Contoh: menganalisa/mengevaluasi pembuatan konsep pelaksanaan
pemutusan pada program aplikasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki prosedur
kerja yang berkaitan dengan kegiatan perencanaan pelayanan.
Contoh: memperbarui metode pembuatan konsep pelaksanaan
pemutusan pada program aplikasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

425

382

426

MRBT

AGA 1.4.3.1.M I

Analisan dan pemecahan masalah Pembacaan Meter dan Pembuatan


Rekening
Meter Reading and BillingTroubleshooting
Pengetahuan tentang proses bisnis Analisan dan pemecahan masalah pembacaan
meter dan pembuatan rekening, kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan
pembacaan meter dan pembuatan rekening, Mampu menganalisa dan mengevaluasi
hasil pekerjaan, mengembangkan prosedur dan memperbaiki metode kerja.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar Analisan dan pemecahan masalah pembacaan
meter dan dasar-dasar pembuatan rekening, fungsi alat pembatas dan
pengukur (APP), Rute Baca Meter (RBM), tarif dasar listrik (TDL) dan
proses bisnis tata usaha pelanggan (TUL).
Contoh: mengetahui konsep biller pada program aplikasi

Memahami secara komprehensif proses bisnis rekapitulasi pembacaan


meter dan pembuatan rekening dan mengetahui keterkaitan antar fungsi
serta pengelolaannya.
Contoh: memahami konsep biller pada program aplikasi

Mampu melaksanakan proses bisnis Analisan dan pemecahan masalah


pembacaan meter secara manual maupun menggunakan peralatan
bantu, dan melaksanakan pembuatan rekening, termasuk proses bisnis
rute baca meter, dan tata usaha pelanggan.
Contoh: melaksanakan konsep biller pada program aplikasi

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pembacaan meter dan


pembuatan rekening (termasuk koreksi rekening) secara manual dan
menggunakan peralatan komputer.
Contoh: mensupervisi konsep biller pada program aplikasi

Mampu menganalisa dan mengevaluasi masalah hasil pembacaan


meter dan pembuatan rekening, termasuk sistem/prosedur/metode/tata
kerja pembacaan meter dan pembuatan rekening.
Contoh: menganalisa/mengevaluasi konsep biller pada program aplikasi

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem


rekapitulasi baca meter dan pembuatan rekening yang lebih efektif dan
efisien.
Contoh: membuat metode baru konsep biller pada program aplikasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

383

CTPE

AGA 1.4.1.2.C I

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan


Control Transaction Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan melakukan rekapitulasi pengelolaan unit kerja
agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target
kinerja yang disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas
outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran Penjualan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan kinerja unit

Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang pelaksanaan


pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja unit

Mampu melaksanakan pengelolaan pencapaian target kinerja sesuai


persyaratan dan standar yang berlaku.

Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai target


kinerja yang ditetapkan.

Contoh: mengetahui proses pembuatan laporan kinerja niaga

Contoh: memahami proses pembuatan laporan kinerja niaga

Contoh: melaksanakan proses pembuatan laporan kinerja niaga

Contoh: mensupervisi proses pembuatan laporan kinerja niaga


Mampu menganalisa dan mengevaluasi pencapaian target kinerja yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa/mengevaluasi proses pembuatan laporan kinerja
niaga
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: membuat metode baru terhadap proses pembuatan laporan
kinerja niaga

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

427

384

428

ETS

AGA 1.4.2.1. I

Setelmen Transaksi Energi Listrik


Electric Energy Transaction Settlement
Kemampuan untuk melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik pada sistem
jaringan tenaga listrik (grid) secara akurat dan akuntabel dengan mempertimbangkan
mekanisme perjanjian jual beli tenaga listrik.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui, mengerti dan mampu mengkompilasi secara akurat dan
benar data transaksi tenaga listrik yang berhubungan dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit, kesepakatan
mengenai transfer tenaga listrik dengan distribusi (PSA) dan kesepakatan
mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi (TSA) serta data
energi yang digunakan untuk penyusunan laporan neraca energi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengkompilasi data transaksi pembangkit (energi, realisasi
availability factor, realisasi pembebanan dan ketidaksiapan pembangkit,
data indikator ekonomi, data kontrak dan lainnya), data transaksi
distribusi (energi WBP/LWBP, faktor beban, beban puncak koinsiden,
MVA available), data energi untuk neraca (pemakaian sendiri gardu
induk, realisasi transfer setiap distribusi, susut transmisi setiap region).
Memahami verifikasi data pendukung setelmen PSA, TSA dan mampu
melaksanakan perhitungan transaksi tenaga listrik yang sederhana
sesuai dengan kesepakatan mengenai transfer tenaga listrik (PSA) dan
kesepakatan mengenai penggunaan dan pelayanan sistem transmisi
(TSA).
Contoh: perhitungan energi WBP/LWBP, MW koinsiden (berita acara
PSA terurai) dan perhitungan MVA available setiap distribusi (berita
acara TSA) dan membuat laporan neraca energi.
Mampu melaksanakan verifikasi data pendukung setelmen PPA
termasuk indikator ekonomi serta mampu melaksanakan perhitungan
transaksi tenaga listrik yang lebih komplek berdasarkan mekanisme
perjanjian jual beli tenaga listrik dengan perusahaan pembangkit (PPA),
termasuk perusahaan pembangkit swasta (IPP).
Contoh: perhitungan transaksi jumlah tagihan final (berita acara JTF)
dengan perusahaan pembangkit, verifikasi data indikator ekonomi (kurs,
indek harga konsumen, inflasi, harga bahan bakar minyak, dan lain-lain).
Mampu mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik dengan pembangkit (PPA), kesepakatan dengan
distribusi (PSA dan TSA) serta mampu membuat laporan dan melakukan
evaluasi PPA, PSA dan TSA.
Contoh: mensupervisi verifikasi hasil setelmen sesuai dengan perjanjian
jual beli tenaga listrik antara suatu unit transmisi dengan Single Buyer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli tenaga listrik yang merepresentasikan perjanjian jual beli tenaga
listrik seperti kontrak PPA IPP, kontrak penjualan ke distribusi (PSA),
biaya jasa transmisi (TSA) dan mampu menyelesaikan perselisihan yang
berhubungan dengan PSA/TSA.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model setelmen transaksi jual
beli listrik antara perusahaan pembangkit dengan Single Buyer.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem dan


proses setelmen transaksi tenaga listrik yang akurat dan akuntabel,
mampu menyelesaikan perselisihan yang berhubungan dengan
mekanisme PPA dan mampu melakukan publikasi setelmen PPA, PSA
dan TSA.
Contoh: membuat metoda prosedur penyelesaian klaim pada mekanisme
PPA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

385

386

429

CSA

AGA 1.4.3.1.C I

Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi pelanggan,
pengendalian proses dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berhubungan,
analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pelanggan,
pengembangan prosedur atau metode baru dan perbaikan prosedur kerja dalam
upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar proses administrasi pelanggan dan
hubungannya dengan fungsi-fungsi lain, analisa dan evaluasi hasil
pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pelanggan, proses
mengembangkan prosedur atau metode baru atau proses memperbaiki
prosedur kerja
Contoh: mengetahui koordinasi proses penyambungan baru / perubahan
daya
Memahami proses administrasi pelanggan secara komprehensif terkait
dengan administrasi di bidang pelayanan pelanggan
Contoh: memahami koordinasi proses penyambungan baru / perubahan
daya
Mampu melaksanakan proses administrasi pelanggan sesuai dengan
aturan tata usaha pelanggan (TUL) dan aturan-aturan lain yang berlaku.
Contoh: melaksanakan koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu mensupervisi pekerjaan proses administrasi pelanggan dikaitkan
dengan administrasi di data pelanggan (pengukuran, TMP, investasi
penyambungan).
Contoh: mengawasi koordinasi proses penyambungan baru / perubahan
daya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi atas kinerja administrasi
pelanggan, termasuk kaitannya dengan administrasi di bidang transmisi
(pengukuran, TMP, investasi penyambungan), bidang distribusi, bidang
hukum, bidang sumberdaya manusia dan organisasi, serta bidang
keuangan.
Contoh: menganalisa/evaluasi koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru administrasi
pelanggan sesuai dengan kebutuhan pasar, strategi perusahaan
(termasuk keterbatasan sumberdaya, efisiensi, antisipasi kebutuhan
masa depan) dan perkembangan teknologi.
Contoh: memperbarui metode koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

387

MMA

AGA 1.4.1.1.E I

Manajemen Pemasaran
Marketing Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, mengorganisasikan
dan mengimplementasikan strategi untuk memanfaatkan peluang pasar dan
mengantisipasi potensi persaingan dalam meningkatkan nilai perusahaan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar pemasaran, karakteristik produk dan layanan,
proses bisnis, dan Tarif Dasar Listrik (TDL).
Contoh: mengetahui cara pemasaran pemasaran pemasangan baru,
dan layanan 123.
Memahami struktur pasar (segmen pasar, pangsa pasar, pesaing),
struktur biaya dan pricing, pengetahuan statistik yang berhubungan
dengan pemasaran, hasil-hasil penelitian tentang metode pemasaran.
Contoh: mengetahui pangsa pasar industri di kawasan industri
Pulogadung.
Mampu
melaksanakan
perencanaan,
pengorganisasian
dan
implementasi strategi pemasaran, serta mampu mengidentifikasi
kebutuhan pasar dan memberikan perlakuan yang tepat (harga, promosi
dan tempat) sesuai dengan ketersediaan produk, target dan segmen
pasar.
Contoh: melaksanakan promosi pemasaran layanan konsumen industri
di kawasan industri Karawang.
Mampu mensupervisi implementasi pemasaran, mampu menganalisa
perilaku dan kebutuhan pasar dalam lingkungan yang kompetitif,
menganalisa kapasitas alat produksi, menetapkan harga, dan
menetapkan strategi bauran pasar (marketing mix) serta mampu
mengidentifikasikan dan mengembangkan segmentasi pasar, positioning
dan diferensiasi produk, serta menetapkan perencanaan pemasaran
jangka pendek.
Contoh: mensupervisi pemasaran layanan pasokan tenaga listrik
temporer untuk pelanggan di Bandung Trade Center.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil implementasi strategi
pemasaran, mampu mengembangkan product bundling dan brand yang
tepat, mengidentifikasi lingkungan kompetisi (marketing intelligent) dan
mengantisipasinya, serta menprojeksikan target pemasaran jangka
panjang.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pemasaran layanan paket
industri berat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru prosedur
implementasi strategi pemasaran, mampu memprediksi kecenderungan
persaingan dan peluang pasar di masa depan, dan mengembangkan
strategi pemasaran terpadu yang memungkinkan terjadinya sinergi
dari seluruh elemen marketing untuk memenangkan persaingan dalam
melakukan retensi, akuisisi pelanggan, dan penetrasi pasar.
Contoh: mengembangkan produk layanan baru pemasaran pemasangan
baru di kota Bandung.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

430

388

4.4.3 PELAKSANA OPERASI


431

CSA

AGA 1.4.3.1.C K

Administrasi Pelanggan
Customer Service Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi pelanggan,
pengendalian proses dan kaitannya dengan fungsi-fungsi yang berhubungan,
analisa dan evaluasi hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pelanggan,
pengembangan prosedur atau metode baru dan perbaikan prosedur kerja dalam
upaya mencapai target kinerja yang ditetapkan perusahaan.
Level

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar proses administrasi pelanggan dan
hubungannya dengan fungsi-fungsi lain, analisa dan evaluasi
hasil pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi pelanggan,
proses mengembangkan prosedur atau metode baru atau proses
memperbaiki prosedur kerja
Contoh: mengetahui koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Memahami proses administrasi pelanggan secara komprehensif
terkait dengan administrasi di bidang pelayanan pelanggan
Contoh: memahami koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu melaksanakan proses administrasi pelanggan sesuai
dengan aturan tata usaha pelanggan (TUL) dan aturan-aturan lain
yang berlaku.
Contoh: melaksanakan koordinasi proses penyambungan baru /
perubahan daya
Mampu mensupervisi pekerjaan proses administrasi pelanggan
dikaitkan dengan administrasi di data pelanggan (pengukuran,
TMP, investasi penyambungan).
Contoh: mensupervisi proses penyambungan baru / perubahan
daya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kinerja administrasi
pelanggan, termasuk kaitannya dengan administrasi di bidang
transmisi (pengukuran, TMP, investasi penyambungan), bidang
distribusi, bidang hukum, bidang sumberdaya manusia dan
organisasi, serta bidang keuangan.
Contoh: menganalisa/evaluasi koordinasi proses penyambungan
baru / perubahan daya
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
administrasi pelanggan sesuai dengan kebutuhan pasar, strategi
perusahaan (termasuk keterbatasan sumberdaya, efisiensi,
antisipasi kebutuhan masa depan) dan perkembangan teknologi.
Contoh: memperbarui metode koordinasi proses penyambungan
baru / perubahan daya

2012

389

MEUC

AGA 1.4.3.1.N K

Pemantauan Penggunaan Energi Listrik Pelanggan


Monitoring of Electricity Usage by Customer
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan prosedur/
metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode pencatatan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan.
Contoh: mengetahui proses pencatatan penggunaan energi listrik

Memahami secara komprehensif prosedur pencatatan penggunaan


energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik sesuai dengan etika pelayanan, proses
pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami proses pencatatan penggunaan energi listrik

Mampu melaksanakan rekapitulasi pencatatan penggunaan energi


listrik dan menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan
etika dan asas pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses pencatatan penggunaan energi
listrik
Mampu mensupervisi pekerjaan rekapitulasi pencatatan
penggunaan energi listrik
Contoh: mensupervisi proses pencatatan penggunaan energi listrik
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kinerja hasil pekerjaan
rekapitulasi pencatatan penggunaan energi listrik dan penyelesaian
persoalan pelanggan, pelayanan sesuai dengan segmentasi
pelanggan, dan hasil negosiasi dengan pelanggan; mampu
menggali kebutuhan pelanggan dan mampu mengukur tingkat
pelayanan dengan metode tertentu dan meng analisa hasilnya.
Contoh: mengevaluasi/analisa proses pencatatan penggunaan
energi listrik
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan.
Contoh: memperbarui metode proses pencatatan penggunaan
energi listrik

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

432

390

433

ACED

AGA 1.4.3.1.O K

Analisa Pemutusan Penggunaan Energi Listrik Pelanggan


Customer Electricity Disconnection Analysis
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan analisa pekerjaan pemutusan
penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan prosedur/
metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan.
Level

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode \ pemutusan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan.
Contoh: mengetahui proses analisa pemutusan penggunaan
energi listrik
Memahami secara komprehensif prosedur analisa pemutusan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan, proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan
analisa pemutusan penggunaan energi listrik sesuai dengan etika
pelayanan, proses pengembangan produk layanan, tarif dasar
listrik (TDL)
Contoh: memahami proses analisa pemutusan penggunaan energi
listrik
Mampu melaksanakan rekapitulasi analisa pemutusan penggunaan
energi listrik dan menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai
dengan etika dan asas pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses analisa pemutusan penggunaan
energi listrik
Mampu mensupervisi pekerjaan rekapitulasi analisa pemutusan
penggunaan energi listrik
Contoh: mensupervisi proses analisa pemutusan penggunaan
energi listrik
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan analisa
pemutusan penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan
pelanggan, pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan
hasil negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan
pelanggan dan mampu mengukur tingkat pelayanan dengan
metode tertentu dan meng analisa hasilnya.
Contoh: mengevaluasi proses analisa pemutusan penggunaan
energi listrik
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
menciptakan produk-produk layanan baru, serta memperbaiki
prosedur kerja yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan.
Contoh: memperbarui metode proses analisa pemutusan
penggunaan energi listrik

2012

391

MRBV

AGA 1.4.3.1.J K

Verifikasi Pembacaan Meter dan Pembuatan Rekening


Meter Reading and Billing Verification
Pengetahuan tentang pembuatan rekening, disertai dengan kompilasi hasil
pembuatan rekening secara periodik, serta mengevaluasi hasil pekerjaan,
mengembangkan prosedur dan memperbaiki metode kerja.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui
dasar-dasar pembuatan rekening, fungsi alat
pembatas dan pengukur (APP), Rute (RBM), tarif dasar listrik
(TDL) dan proses bisnis tata usaha pelanggan (TUL).
Contoh: mengetahui cara pembuatan rekening.

Memahami secara komprehensif


pembuatan rekening dan
mengetahui keterkaitan antar fungsi serta pengelolaannya.

Mampu melaksanakan secara manual maupun menggunakan


peralatan bantu, dan melaksanakan pembuatan rekening dan tata
usaha pelanggan.

Contoh: memahami cara pembuatan rekening.

Contoh: melaksanakan cara pembuatan rekening.


4

Mampu mensupervisi pekerjaan pembacaan pembuatan rekening


(termasuk koreksi rekening) secara manual dan menggunakan
peralatan komputer.
Contoh: mensupervisi cara pembuatan rekening.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil


pembuatan
rekening, termasuk sistem/prosedur/metode/tata kerja pembacaan
meter dan pembuatan rekening.
Contoh: menganalisa/evaluasi cara pembuatan rekening.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem


pembuatan rekening yang lebih efektif dan efisien.
Contoh: membuat metode baru cara pembuatan rekening.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

434

392

435

CTP-E

AGA 1.4.3.1.F K

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Penjualan


Control Transaction Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola unit kerja agar dapat beroperasi
dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang disepakati,
menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages yang ditetapkan,
termasuk membuat rencana anggaran Penjualan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan kinerja


unit

Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan Penjualan

Mampu melaksanakan pengelolaan rekapitulasi pencapaian target


kinerja sesuai persyaratan dan standar yang berlaku.

Mampu mensupervisi pengelolaan sehingga dapat mencapai


target kinerja yang ditetapkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

Contoh: mengetahui proses pembuatan data pengusahaan

Contoh: memahami proses pembuatan data pengusahaan

Contoh: melaksanakan proses pembuatan data pengusahaan

Contoh: mensupervisi proses pembuatan data pengusahaan


Mampu menganalisa dan mengevaluasi pencapaian target
kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh:
menganalisa/evaluasi
proses
pembuatan
data
pengusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan
standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: membuat metode baru proses pembuatan data
pengusahaan

2012

393

NSL

AGA 1.4.3.1.P K

Keterampilan Bernegosiasi
Negotiation Skill
Kemampuan untuk memperoleh kesepakatan optimal dari kepentingan-kepentingan
spesifik beberapa pihak.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui teknik dasar negosiasi dan mengenali kebutuhan
dan perspektif pihak lain. Mampu menyampaikan kepentingan
perusahaan kepada pihak lain.
Contoh: mengetahui kekuatan dan kelemahan disisi niaga

Memahami rekomendasi dengan cara yang dapat diterima dan


disetujui oleh pihak lain (win-win solution).
Contoh: memahami perhitungan jual beli tenaga listrik
Mampu melaksanakan upaya untuk mendapatkan dukungan pihak
tertentu dalam memenangkan negosiasi.
Contoh: melaksanakan negosiasi penjualan tenaga listrik dengan
pembeli menggunakan tarif business to business
Mampu mensupervisi identifikasi situasi yang membutuhkan
negosiasi secara efektif. Memelihara hubungan yang positif dengan
pihak lain dalam menyelesaikan permasalahan.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan negosiasi penjualan tenaga
listrik dengan pembeli menggunakan tarif business to business
Mampu menganalisa dan mengevaluasi
kemungkinankemungkinan yang memberikan kontribusi terhadap penyelesaian
yang disepakati. Mampu menilai kekuatan dan kelemahan pihakpihak yang terlibat dalam negosiasi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan negosiasi
penjualan tenaga listrik dengan pembeli menggunakan tarif
business to business
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
dalam penyelesaian masalah. Mampu memimpin kelompok untuk
mencapai konsensus. Mampu melakukan negosiasi untuk situasi
yang sulit dan sensitif secara diplomatis. Mampu memimpin dalam
negosiasi-negosiasi yang memberikan pengaruh strategis baik
terhadap klien maupun perusahaan.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru
negosiasi penjualan tenaga listrik dengan pembeli menggunakan
tarif business to business

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

436

394

437

EUC

AGA 1.4.3.1.K K

Pencatatan Penggunaan Energi Listrik Pelanggan


Electricity Using by Customer
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan prosedur/
metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode pencatatan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan.
Contoh: mengetahui proses pencatatan meter

Memahami secara komprehensif prosedur pencatatan penggunaan


energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan pencatatan
penggunaan energi listrik sesuai dengan etika pelayanan, proses
pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami proses pencatatan meter

Mampu melaksanakan pencatatan penggunaan energi listrik dan


menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan
asas pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses pencatatan meter

Mampu mensupervisi pekerjaan pencatatan penggunaan energi


listrik
Contoh: mensupervisi proses pencatatan meter
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan
pencatatan penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan
pelanggan, pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan
hasil negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan
pelanggan dan mampu mengukur tingkat pelayanan dengan
metode tertentu dan menganalisa hasilnya.
Contoh: menganalisa/evaluasi proses pencatatan meter

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pencatatan meter pelanggan l serta memperbaiki prosedur kerja
yang berkaitan dengan kegiatan pencatatan meter pelanggan
Contoh: membuat metode baru proses pencatatan meter

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

395

CED

AGA 1.4.3.1.G K

Pemutusan Penggunaan Energi Listrik Pelanggan


Customer Electricity Disconnection
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemutusan
penggunaan energi listrik serta kemampuan untuk mengembangkan prosedur/
metode baru atau memperbaiki prosedur kerja pelayanan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar prosedur kerja dan metode pemutusan
penggunaan energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan
pelanggan.
Contoh: mengetahui proses pemutusan pemakaian tenaga listrik

Memahami secara komprehensif prosedur pemutusan penggunaan


energi listrik termasuk proses penyelesaian persoalan pelanggan,
proses pengawasan dan pengendalian pekerjaan pemutusan
penggunaan energi listrik sesuai dengan etika pelayanan, proses
pengembangan produk layanan, tarif dasar listrik (TDL)
Contoh: memahami proses pemutusan pemakaian tenaga listrik

Mampu melaksanakan pemutusan penggunaan energi listrik dan


menyelesaikan persoalan pelanggan sesuai dengan etika dan
asas pelayanan.
Contoh: melaksanakan proses pemutusan pemakaian tenaga listrik

Mampu mensupervisi pekerjaan pemutusan penggunaan energi


listrik
Contoh: mensupervisi proses pemutusan pemakaian tenaga listrik
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan
pemutusan penggunaan energi listrik dan penyelesaian persoalan
pelanggan, pelayanan sesuai dengan segmentasi pelanggan, dan
hasil negosiasi dengan pelanggan; mampu menggali kebutuhan
pelanggan dan mampu mengukur tingkat pelayanan dengan
metode tertentu dan menganalisa hasilnya.
Contoh: menganalisa/evaluasi proses pemutusan pemakaian
tenaga listrik
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur kerja yang berkaitan
dengan kegiatan
pelayanan.
Contoh: membuat metode baru proses pemutusan pemakaian
tenaga listrik

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

NIAGA

438

396

439

MRB

AGA 1.4.3.1.L K

Pembacaan Meter dan Pembuatan Rekening


Meter Reading and Billing
Pengetahuan tentang proses bisnis pembacaan baca meter dan pembuatan
rekening, kemampuan untuk melaksanakan proses bisnis pembacaan meter
dan pembuatan rekening disertai dengan kompilasi hasil baca meter dan
pembuatan rekening secara periodik, serta kemampuan untuk mengawasi dan
mengendalikan pembacaan meter dan pembuatan rekening, menganalisa dan serta
mengevaluasi membandingkan hasil kerja pekerjaan dengan standar yang berlaku
mengembangkan prosedur dan memperbaiki metode kerja.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar baca pembacaan meter dan dasar-dasar
pembuatan rekening, fungsi alat pembatas dan pengukur (APP),
Rute Baca Meter (RBM), tarif dasar listrik (TDL) dan proses bisnis
tata usaha pelanggan (TUL).
Contoh: mengetahui cara baca meter dan pembuatan rekening

Memahami secara komprehensif proses bisnis pembacaan baca


meter dan pembuatan rekening dan mengetahui keterkaitan antar
fungsi serta pengelolaannya.
Contoh: memahami cara baca meter dan pembuatan rekening

Mampu melaksanakan proses bisnis pembacaan baca meter


secara manual maupun menggunakan peralatan bantu, dan
melaksanakan pembuatan rekening, termasuk proses bisnis rute
baca meter, dan tata usaha pelanggan.
Contoh: melaksanakan cara baca meter dan pembuatan rekening

Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan baca meter dan


pembuatan rekening (termasuk koreksi rekening) secara manual
dan menggunakan peralatan komputer.
Contoh: mensupervisi cara baca meter dan pembuatan rekening

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pembacaan baca


meter dan pembuatan rekening, termasuk sistem/prosedur/
metode/tata kerja pembacaan meter dan pembuatan rekening.
Contoh: menganalisa/evaluasi cara baca meter dan pembuatan
rekening
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
baca meter dan pembuatan rekening yang lebih efektif dan efisien.
Contoh: membuat metode baru cara baca meter dan pembuatan
rekening

2012

ENJINIRING & KONSTRUKSI


kantor induk

PeLAKSANA ORGANISASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.5 ENJINIRING & KONSTRUKSI


4.5.1 KANTOR INDUK
440

CMS

KON2.1.2.2A I

Supervisi Manajemen Konstruksi


Contruction Management Supervision.
Pengetahuan Kemampuan untuk mengawasi pengendalian pelaksanaan poryek
secara optimal, dengan mempertimbangkan segala aspek teknologi, sehingga
sesuai dengan jadwal,mutu dan biaya sesuai kontrak, peraturan-peraturan
pemerintah yang berlaku serta menganalisa dan mengevaluasi pengembangan
metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan supervisi konstruksi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kegunaan dan isi kontrak sebagai alat pengendali proyek..
Contoh: Mengetahui spesifikasi teknik, pasal-pasal dalam kontrak,
amandemen kontrak Schedule pekerjaan dan gambar kerja...
Memahami secara komprehensif spesifik teknik, isi kontrak, amandemen
kontrak, schedule pekerjaan, gambar kerja dan pekerjaan-pekerjaan lain
yang terkait pekerjaan yang diawasi,.
Contoh: Memahami kesamaan dan perbedaan antara spesifikasi
teknik, gambar kerja dan isi kontrak yang lainnya yang digunakan untuk
pengawasan pekerjaan..
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan berdasarkan
kontrak, gambar kerja yang telah disetujui dan network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan konstruksi sipil gedung pusat pembangkit
PLTU 100MW.
Mampu mensupervisi dalam mendeteksi adanya penyimpangan terhadap
jadwal, spesifikasi teknik dan gambar kerja serta dapat memberikan
usulan perubahan network planning untuk penyelesaian proyek.
Contoh: membuat alternatif pilihan dari sistim pengawasan termasuk
memberi saran perbaikan network planning.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasan yang telah
dilakukan dalam proyek yang sedang dilaksanakan terhadap jadwal,
spesifikasi teknis dan gambar kerja serta memberikan solusinya,.
Contoh: mengidentifikasi kebutuhan kompetensi pengawas yang sesuai
dengan tingkat kesulitan pekerjaan yang dilaksanakan diproyek dan
menambah perlatan kerja untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan..
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan yang
efektif dan efisian sesuai dengan perkembangan sistim pelaksanaan dan
kompleksitas proyek .
Contoh: Menerapkan sistim pengiriman data dan hasil laporan dari site
ke kantor Unit Manajemen Kontruksi dan kantor JMK Pusat secara OnLine.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

397

398

441

EES

KON2.1.2.3A I

Evaluasi Supervisi Konstruksi pekerjaan Listrik Pembangkit


Evaluation of Electric Power Construction Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi supervisi konstruksi pekerjaan
Listrik Pembangkit dan auxiliarynya meliputi generator, exiter, trafo-trafo tegangan
tinggi, tegangan menengah dan tegangan rendah, motor-motor penggerak pompa
dan kipas, peralatan hubung bagi, switchgear, panel control, panel proteksi, system
power supply ac/dc, cathodic protection, dan GI Pembangkit baik Konvensional
maupun GIS dan peralatan listrik lainnya agar semua peralatan tersebut diatas
dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan spesifikasi
teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis peralatan listrik
pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran supervisi konstruksi
pekerjaan listrik pembangkit.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan evaluasi Supervisi Konstruksi pekerjaan Listrik
Pembangkit
Contoh: dapat menyebutkan pekerjaan evaluasi supervisi Konstruksi
pekerjaan Listrik Pembangkit
Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi supervisi
Konstruksi pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Menjelaskan proses evaluasi supervisi pekerjaan listrik
pembangkit secara rinci.
Mampu mengevaluasi supervisi pekerjaan listrik pembangkit sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: Mengevaluasi supervisi pekerjaan listrik pembangkit; memenuhi
persyaratan dan standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi mampu melaksanakan pengendalian dan
pembimbingan atas evaluasi supervisi pekerjaan listrik pembangkit
sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: Membimbing pelaksanaan evaluasi supervisi pekerjaan listrik
pembangkit, sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi
supervisi pekerjaan listrik pembangkit yang bersifat komplek dan atau
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Merekomendasikan hasil evaluasi untuk peningkatan mutu
pekerjaan Supervisi pemasangan generator
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan sistem evaluasi yang lebih tepat untuk supervisi
pekerjaan listrik pembangkit yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: Mampu menjadikan metode statistik dan empiris sebagai
sebuah standar kebijakan pekerjaan supervisi konstruksi peralatan listrik
pembangkit di Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

442

ESS

KON2.1.2.5A I

Evaluasi Pekerjaan Supervisi Proyek Gardu induk dan Transmisi


Evaluation of Substation & Transmission Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi supervisi pembangunan gardu
induk dan Transmisi agar dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang
sesuai dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur
teknis peralatan Gardu Induk, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran supervisi
pembangunan gardu induk dan Transmisi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi
supervisi pembangunan gardu induk dan Transmisi.
Contoh: Mengetahui unsur - unsur pekerjaan evaluasi supervisi
pembangunan gardu induk dan Transmisi.
Memahami proses pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan evaluasi supervisi pembangunan gardu induk dan Transmisi.
Contoh: Menjelaskan lintassan kritis pada pekerjaan proses evaluasi
supervisi pembangunan gardu induk dan Transmisi
Mampu mengevaluasi supervisi pembangunan gardu induk dan
Transmisi sesuai dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: Mengengevaluasi ketepatan waktu dan mutu pekerjaan supervisi
pembangunan gardu induk dan transmision; memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku, serta mencapai target kinerja.
Mampu mensupervisi evaluasi supervisi pembangunan gardu induk dan
transmisi sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: Membimbing pelaksanaan evaluasi supervisi pembangunan
gardu induk dan transmisi, sesuai dengan target waktu dan mutu
Mampu menganalisa dan mengevaluasi evaluasi supervisi
pembangunan gardu induk dan transmisi yang bersifat komplek dan/
atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: Merekomendasikan ketidaksesuaian hasil evaluasi untuk
peningkatan kualitas evaluasi supervisi embangunan gardu induk dan
transmisi
Mampu memperbaiki atau menyempurnakan sistem evaluasi yang lebih
tepat untuk supervisi pembangunan gardu induk dan transmisi yang
diberlakukan di seluruh perusahaan.
Contoh: Menjadikan metode statistik dan empirissebagai sebuah standar
kebijakan evaluasi supervisi pembangunan gardu induk dan transmisi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

399

400

443

TSDS

ENJ2.1.1.1A I

Supervisi Spesifikasi dan Gambar Teknik


Technical Spesification and Drawing Supervision
Kemampuan untuk men-supervisi usulan gambar teknik dan spesifikasi secara
optimal, dengan mempertimbangkan segala aspek teknologi, standar, kesesuaian
spesifikasi dan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak serta peraturanperaturan yang berlaku.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahuidefinisi dan klasifikasi gambar teknik.
Contoh: mengetahui jenis gambar teknik.
Memahami secara komprehensif mengenai gambar teknik, spesifik
teknik, kesesuaian spesifikasi dan syarat teknis yang tercantum dalam
kontrak.
Contoh: memahami kebutuhan spesifikasi teknis dalam kontrak dengan
usulan gambar.
Mampu melaksanakan verifikasi terhadap gambar sesuai dengan
kesesuaian spesifikasi dan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak.
Contoh: melaksanakan verifikasi approval drawing yang tidak sesuai
dalam kontrak.
Mampu mensupervisi verifikasi gambar teknik sesuai dengan kesesuaian
spesifikasi dan syarat teknis yang tercantum dalam kontrak, serta usulan
perubahannya.
Contoh: mampu memeriksa dan mengkoreksi terhadap hasil verifikasi
gambar teknik.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi usulan perubahan gambar dan
spesifikasi teknik hasil pengawasan verifikasi gambar teknik yang telah
dilakukan dalam proyek yang sedang dilaksanakan.
Contoh: merumuskan identifikasi usulan perubahan gambar teknik, yang
mungkin dapat menyebabkan adanya amandemen dalam kontrak.
Mampu mengembangkan metode sistem pengawasan yang optimal
terhadap verifikasi gambar dan spesifikasi teknik.
Contoh: menentukan mekanisme pengawasan verifikasi gambar teknik
untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

444

GSP

KON2.1.2.4B I

Pengadaan Barang dan Jasa


Goods and Services Procurement
Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan untuk melaksanakan proses
pengadaan Barang dan Jasa, mulai dari analisa lingkup pengadaan, penyusunan
jadwal;dokumen; dan HPS, mengevaluasi dokumen, pengusulan hingga
pengumuman pemenang pengadaan Barang dan Jasa, bersama-sama dengan
Tim/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; dapat menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan proses pengadaan Barang dan Jasa dari hulu sampai
hilir.
Contoh: dapat menyebutkan metode pengadaan Barang dan Jasa.

Memahami proses; mampu menjelaskan latar belakang pelaksanaan


pengadaan yang berkaitan metode pengadaan yang sesuai.
Contoh: menjelaskan proses evaluasi terhadap dokumen penawaran
secara rinci.
Mampu melaksanakan; mampu melaksankan proses pengadaan sesuai
dengan persyaratan dan standar yang berlaku dan dapat mencapai
target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: menyusun dokumen pengadaan.

Mampu mensupervisi dan mengendalikanan pelaksanaan pengadaan


barang dan jasa sehingga dapat merealisasikan target kinerja.
Contoh: mampu membimbing pelaksanaan evaluasi terhadap dokumen
penawaran
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dapat diandalkan dalam
menyelesaikan permasalahan proses pengadaan barang dan jasa yang
bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: mampu merekomendasikan hasil evaluasi untuk untuk dijadikan
rekomendasi bahan negosiasi pengadaan barang dan jasa dengan
metode pemilihan langsung atau penunjukan langsung
Mampu berinovasi; dapat diandalkan dalam memperbaiki atau
menyempurnakan sistem evaluasi yang lebih tepat untuk proses
pengadaan barang dan jasa yang diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: mampu menjadikan metode e-procurementsebagai sebuah
standar kebijakan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa di
Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

401

402

4.5.2 ORGANISASI PELAKSANA


445

SIS

KON2.1.2.4A K

Supervisi Pekerjaan Survey & Investigasi


Survey & Investigation Supervision
Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan
Survey dan Investigasi, serta kemampuan melaksanakan dan mengembangkan
metode pengawasan pekerjaan Servay & Invetigasi. sesuai standar yang ditetapkan
perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan, untuk pekerjaan Survey
dan Investigasi
Contoh: Mengetahui macam pekerjaan servey dan Investigasi yang
diawasi.
Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan Survey
atau Investigasi.
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
Servey dan Invetigasi.
Mampu melaksanakan pengawasan dengan prosedur yang ditetapkan,
mampu mengawasi penggunaan peralatan kerja Serveyor atau
Investigasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh:
Melaksanakan
pengawasan
terhadap
penggunaan/
pengoperasian alat ukur atau sondir dll.
Mampu mensupervisi
pengawasan secara komprehensif, dalam
penggunaan peralatan kerja Serveyor dan peralatan Investigasi sesuai
dengan fungsinya
Contoh:
mensupervisi
pengawasan
terhadap
penggunaan/
pengoperasian alat ukur, sondir dll
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasan yang telah
dilakukan untuk pekerjaan pengukuran atauinvestigasi
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
pengukuran atau investigasi
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau
memperbaiki prosedur pengawasan penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat investigasi yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan.
Contoh: Menyempurnakan metode pengawasan pekerjaan penyelidikan
tanah dengan Sondir atau boring.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

446

EWS

KON2.1.2.6A K

Supervisi Pekerjaan Tanah


Earth Work Supervision
Pengetahuan Pengawasan tentang pembersihan lapangan, membersihkan
pepohonan, membongkar komponen bangunan lama baik yang tampak diatas
permukaan maupun yang terpendam didalam tanah, menggali, memecah batu,
memotong tebing, tunneling, menimbun, memadatkan, dewatering.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Cara Pengawasan untuk macam dan jenis pekerjaan tanah
yang dilaksanakan pada pembangunan proyek Pembangkit dan Jaringan
antara lain: pembersihan lapangan,pembongkaran komponen bangunan
lama baik yang tampak diatas permukaan maupun yang didalam tanah,
penggaliantanah biasa, pemecah tanah batu, pemotongan tebing,
penimbunan, pemadatan, tunneling dan dewatering..
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan Pemadatan tanah .

Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis peralatan yang


digunakan untuk pekerjaan tanah antara lain: untuk galian (excavator,
buldoser, Backhoe dan alat bantu dump truck, shovel) dan untuk
pemadatan (Road Roller,Tire Roller,Vibrator Roller, penggetar pemadat
(Stamper),
Contoh: memahami cara pengawasan terhadap penggalian tanah
dengan alat berat (Backhoe).
Mampu melaksanakan pengawasan secara tepat guna sesuai spesifik
teknik semua peralatan-peralatan yang digunakan untuk pekerjaan
tanah antara lain : galian tanah biasa, pemecah batu, pemotong tebing,
penimbun, pemadatkan, dewatering..
Contoh: Pengawasan terhadap pemilihan penggunaan mesin pemadat
sesuai dengan tekstur tanah dan struktur timbunan (Vibrator Roller untuk
pemadatan tanah dengan jenis sirtu).
Mampu mensupervisi pengawasan semua pekerjaan tanah dan mampu
mendeteksi bila ada penyimpangan terhadap metode yang telah
ditetapkan dalam kontrak.
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan pekerjaan penggalian dan
pengeringan untuk pekerjaan Basement dan Pondasi Water Pump
House (CWPH).
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim untuk pekerjaan tanah
serta mampu memberikan solusi pada proyek Pembangkit dan Jaringan
agar lebih efisien dan efektif.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan penggalian
dan pengeringan galian CWPH.
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan pekerjaan tanah kontruksi sipil Pembangkit
dan Jaringan..
Contoh: Memperbaiki prosedur hubungan kerja pengawasan pekerjaan
sipil yang berkaitan dengan pekerjaan tanah dengan pengawas
Mekanikal dan Elektrikal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

403

404

447

FRS

KON2.1.2.1A K

Supervisi Konstruksi Pondasi & Dinding Penahan Tanah


Fondation & Retaining Wall Contruction Supervision
Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pembangunan tentang
pekerjaan pembuatan pondasi telapak/pelat, pondasi rakit, pondasi sumuran
(kaison), pondasi pancang, pondasi bor, pondasi franki, pondasi hidro pile, pondasi
mass beton (mass concrete fondation), pengetesan/pengujian pondasi dan dinding
penahan tanah (turap).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Cara Pengawasan untuk macam dan jenis bangunan
pondasi dan turap yang dilaksanakan pada pembangunan proyek
Pembangkit dan Jaringan.
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan pembangunan pondasi
tertentu.
Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis semua peralatan
yang digunakan untuk pekerjaan bangunan pondasi yang dilaksanakan
pada proyek Pembangkit dan Jaringan.
Contoh: Memahami cara pengawasan terhadap pekerjaan pondasi tiang
pancang beton..
Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan semua type-type pondasi
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam kontrak
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap beberapa jenis pekerjaan
pondasi dari peralatan sederhana sampai dengan peralatan modern.
Mampu mensupervisi mengendalikan pengawasan semua jenis
pekerjaan pondasi dan mampu mendeteksi bila ada penyimpangan
terhadap metode yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan Pemancangan pondasi
pancang beton dan pelaksanaan kalendering.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pemancangan pondasi
pancang dan hasil pengujian daya dukung pondasi serta mampu
memberikan solusi agar lebih efisien dan efektif.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian pekerjaan
pondasi pancang dengan (Loading test).
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan pembuatan pondasi beserta pengujiannya
Contoh: Memperbaiki prosedur hubungan kerja pengawasan pekerjaan
sipil yang berkaitan dengan pekerjaan tanah dengan pengawas
Mekanikal dan Elektrikal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

448

CCS

KON2.1.2.1B K

Supervisi Konstruksi Beton


Concrete Contruction Supervision
Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pembangunan konstruksi
beton bertulang, mampu merencanakan supervisi, dan mengembangkan metode
supervisi teknologi beton di proyek dan memahami metode pengetesan mutu beton
sehingga memenuhi standar sesuai ketetapan yang tercantum dalam spesifikasi
kontrak serta peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan teknologi beton (Material Beton, Mutu
Beton, Pengerjaan Beton, Pelaksanaan ngecoran) dan konstruksi beton
(Membaca Gambar Tulangan, Membaca Gambar Konstruksi beton, Baja
Tulangan dan awat Pengikat, Cetakan dan Acuan, Bangunan Beton
Bertulang).
Contoh: Mengetahui pekerjaan pemasangan penulangan pelat, valok
dan kolom beton.
Memahami secara spesifik dan kegunaanya macam matrial beton,
mutu beton, pengerjaan beton, pelaksanaan beton, mutu baja tulangan,
cetakan dan acuan beton supaya hasil pekerjaan beton dilapangan
sesuai dengan kemauan perencana.
Contoh: Memahami perbedaan kegunaan semen type 5 dan semen type
3 untuk konstruksi beton.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi beton disegala
medan (di tanah darat, di rawa, di pantai atau di tempat-tempat kondisi
khusus) dan mampu membaca hasil laporan pengujian benda ujidi
laboratorium.
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi beton mutu tinggi untuk
pondasi CWPH tiang pancang di tepi pantai.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan beton disegala
medan (di tanah darat, di rawa, di pantai atau di tempat-tempat kondisi
khusus), dan dapat mengetahui dengan cepat bila dalam pelaksanaan
dilapangan terjadi penyimpangan terhadap spesifikasi dalam kontrak
atau peraturan yang berlaku maupun dari hasil laporan pengujian benda
uji di laboratorium. ..
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi beton mutu tinggi atau mutu
beton untuk pondasi Boiler (pondasi mas beton) ..
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
beton dan hasil pengujian benda uji beton serta mampu memberikan
alternatif solusi bila terjadi mutu kontruksi beton yang dilaksanakan tidak
memenuhi syarat mutu yang dikehendaki oleh perencana. .
Contoh: Menentukan untuk diadakan tes Non Destruktif dilapangan
untuk kontruksi beton yang hasil tes benda ujinya tidak memenuhi syarat
(tes Palu beton/Core Test).
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan konstruksi beton disegala medan (di
tanah darat, di rawa, di pantai atau di tempat-tempat kondisi khusus)
dan menetapkan solusi dari hasil pengujian benda uji beton maupun
kontruksi beton yang telah selesai dikerjakan tetapi hasil tes mutunya
tidak memenuhi syarat. .
Contoh: Menentukan alternatif jenis tes konstruksi beton dengan sistim
pembebanan langsung.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

405

406

449

SWS

KON2.1.2.1C K

Supervisi Konstruksi Baja & Kayu


Steel & Wood Contruction Supervision
Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pembangunan/
pemasangan konstruksi baja (Siding/roofing, sturktur baja, jembatan baja) dan
konstruksi kayu (perancah dari kayu, jembatan kayu, rangka atap), mutu baja dan
mutu kayu, sambungan konstruksi baja dan sambungan konstruksi kayu.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan kontruksi baja (spesifiksi material baja
ukuran, jenis, maupun mutunya), gambar kerja dan kelengkapanya dan
konstruksi kayu (mutu kayu, jenis kayu, macam sambungan kayu).
Contoh: Mengetahui jenis profil baja dengan dimensi ukuran dan
mutunya.,
Memahami secara spesifik dan kegunaanya macam matrial baja/kayu,
mutu baja/kayu, pengerjaan baja/kayu, pelaksanaan baja/kayu, dan alat
sambung untuk konstruksi baja/kayu.
Contoh: Memahami perbedaan kegunaan mesin bor dengan mesin pons
untuk sambungan kontruksi baja.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan konstruksi baja/kayu dari
segala bentuk alat sambung konstruksi baja/kayu ( baut,keling, las/baut,
keling, paku, pasak, dan lem).
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi siding/roofing di proyek
pembangkit/struktur baja di gardu induk.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan baja/kayu di
tempat-tempat kondisi khusus), dan dapat mengetahui dengan cepat
bila dalam pelaksanaan dilapangan terjadi penyimpangan terhadap
spesifikasi dalam kontrak atau peraturan yang berlaku maupun dari hasil
laporan pengujian benda uji di laboratorium.
Contoh: Mengawasi pelaksanaan konstruksi baja/kayu untuk perancah
dan begesting balok dengan bentang yang relatif panjang.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
baja /hasil pekerjaan kayu serta mampu memberikan alternatif solusi bila
terjadi penyimpangan dilapangan .
Contoh: Menganalisa, mengevaluasi dan memberikan solusi terhadap
hasil pekerjaan sambungan baja dengan las atau keling.
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
pengawasan untuk pekerjaan konstruksi baja atau konstruksi kayu
menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak memenuhi syarat.
Contoh: Menentukan alternatif jenis sambungan konstruksi baja/kayu
yang efektif dan eefisien.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

450

SFS

KON2.1.2.1D K

Supervisi Pemasangan Batu & Finishing


Stone Contruction & Finishing Supervision
Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan pekerjaan supervisi
pasangan batu dan finishing , mampu merencanakan dan mengembangkan
metode teknologi pemasangan batu dan finising di proyek dan memahami metode
pengetesan mutu pasangan batu dan finishing sehingga memenuhi standar sesuai
ketetapan yang ada dalam spesifikasi kontrak.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui Cara Pengawasan untuk macam dan jenis batu yang
dipasang untuk bangunan gedung yang dilaksanakan pada pembangunan
proyek Pembangkit dan Jaringan.
Contoh: Mengetahui pekerjaan jenis dan karakeristik batu-batuan yang
dipasang pada bangunan gedung kontrol gardu induk..
Memahami secara spesifik dan kegunaanya dari macam-macam
peralatan yang dipakai untuk pekerjaan pemasangan batu dan finising
Contoh: Memahami prosedur pemasangan batu marmer untuk dinding
dan lantai..
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan pekerjaan pemasangan
batu pualam , batu bata, batu granit dan sejenisnaya..
Contoh: Melaksanakan pengawasan pemasangan batu granit atau
marmer.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan pemasangan batu
dan finishing di tempat-tempat kondisi khusus), dan dapat mengetahui
dengan cepat bila dalam pelaksanaan dilapangan terjadi penyimpangan
terhadap spesifikasi dalam kontrak atau peraturan yang berlaku maupun
dari cara pengujian untuk hasil pemasangan yang baik.
Contoh: Mengawasi pengujian terhadap pasangan lantai keramik dengan
ukuran yang besar.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
batu dan finishing, mampu memberikan alternatif solusi bila terjadi
penyimpangan dilapangan .
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan finishing dinding

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode


pengawasan untuk pekerjaan
pasangan batu dan finishing dan
menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak memenuhi syarat. .
Contoh: Menentukan alternatif jenisperalatan atau jenis bahan yang
dipakai untuk lebih indah, efektif dan efisien.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

407

408

451

CPS

KON2.1.2.1E K

Supervisi Bangunan Pelindung Pantai


Coastal Protection Structure Supervision
Pengetahuan tentang prosedur dan teknik pengawasan konstruksi bangunan
pelindung pantai Mengetahui macam pekerjaan jenis-jenis bangunan pantai (groine,
revertment, seawall, bulkhead, breakwater, jetty), mampu merencanakan supervisi,
dan mengembangkan metode supervisi bangunan pelindung pantai antara lain:
merubah laju transport sedimen sepanjang pantai, mengurangi energy gelombang
yang sampai ke pantai, memperkuat / melindungi pantai agar mampu menahan
serangan gelombang untuk sarana proyek pembangkit.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan jenis-jenis bangunan pantai (groine,
revertment, seawall, bulkhead, breakwater, jetty).
Contoh: Mengetahui kegunaan jenis bangunan Jetty.
Memahami cara Pengawasan untuk macam dan jenis peralatan yang
digunakan untuk pekerjaan bangunan pelindung pantai antara lain: untuk
galian (excavator, buldoser, Backhoe dan alat bantu dump truck, shovel)
dan untuk pemadatan (Road Roller,Tire Roller,Vibrator Roller, penggetar
pemadat (Stamper),
Contoh: Memahami cara pengawasan terhadap pembuatan jetty dengan
alat berat (Backhoe).
Memahami pengawasan secara tepat guna sesuai spesifik teknik semua
jenis bahan yang digunakan untuk pekerjaan pelindung pantai antara
lain : rubble mounds, batu alam, tretrapod, quardripod, hexapod, beton
blok, dolos dll. ..
Contoh: Mengetahui cara pengawasan terhadap pembuatan breakwater
dengan alat berat (Backhoe).
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pengawasan semua
jenis pekerjaan pelindung pantai dan mampu mendeteksi bila ada
penyimpangan terhadap metode yang telah ditetapkan dalam kontrak.
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan pembangunan konstruksi jetty
dan breakwater..
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
bangunan pelindung pantai, mampu memberikan alternatif solusi bila
terjadi penyimpangan dilapangan .
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pembangunan breakwater.

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode


pengawasan untuk pekerjaan konstruksi bangunan pelindung pantai
menetapkan solusi bila standar mutu pekerjaan tidak memenuhi syarat. .
Contoh: Menentukan alternatif jenis peralatan yang dipakai untuk lebih
efektif dan efisien.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

452

BWS

KON2.1.2.2B K

Supervisi Pekerjaan Boiler PLTU


Boiler Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian pekerjaan
Konstruksi Boiler, meliputi konstruksi Boiler Steel Structure, Boiler Proper
(Furnace,Boiler
Drum,Superheater
,Reheater,Economizer,
Hopper,Down
Comer,Riser Tube dan Header), Boiler & Auxiliary [ FDF(Force Draught Fan),PAP
(Primary Air Fan),IDF (Induction Draught Fan) dan ESP (Electro Static Precipitator)]
dan Boiler & Anciliary (Coal Bunker,Coal Feeder,Coal Mill dan Chimney), sehingga
sesuai dengan jadwal,mutu dan biaya yang telah ditentuka serta analisa dan
evaluasi,pengembangan metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan supervise
konstruksi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi instalasi Boiler, meliputi
konstruksi Boiler Steel Structure, Boiler Proper ,Boiler & Auxiliary dan
Boiler.& Anciliary
Contoh: membedakan konstruksi Boiler Proper , Boiler & Auxiliary dan
Boiler & Anciliary
Memahami secara komprehensif tipe boiler,lingkup pekerjaan
pengawasan,basic communication, jadwal pelaksanaan, spesifikasi
teknik, gambar detail, network planning dan hubungan dengan institusi
terkait (owner,konsultan,kontraktor).
Contoh: Memahami beda pokok tipe boiler yaitu PC (Pulverizer
Combustion) Boiler, CFB (Circulating Fluedize Bed) Boiler dan Stoker
Boiler serta Jenis boiler berdasarka tekanan, yaitu Jenis Boiler Sub
Critical dan Supercritical .
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan berdasarkan
pada jadwal dan spesifikasi teknis kontrak,gambar detail yang telah
disetujui dan network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan Boiler Steel Structure dan peralatan
Boiler Proper dan peralatan Boiler,Aux & Anciliary serta pengelasannya.
Mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadwal, spesifikasi teknis
dan gambar ndetail serta dapat memberikan usulan penyelesaiannya
termasuk mampu merubah network planning.
Contoh: menditeksi ketidak cocokan material yang dipasang (Mill
Sertificate) dengan yang tercantum pada dokumen kontrak (specification).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadwal, spesifikasi
teknis dan gambar serta menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diinginkan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
pelaksanaan konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan, dengan sumberdaya optimal .
Contoh: Menerapkan program Think Tank di PLN JMK induk untuk
mengatasi masalah di lapangan dengan on line.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

409

410

453

TWS

KON2.1.2.1F K

Supervisi Pekerjaan Turbin & Auxilliaries


Turbin & Auxilliaries Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian pekerjaan
konstruksi Turbin & Auxilliaries meliputi antara lain : Rotor turbin,Stator turbin,
Bantalan turbin, Turning gear, Governor valve, Main top Valve, Gland labyrinth,
Vacuum breaker, System pelumasan, System proteksi, Condenser, untuk menjaga
mutu/kualitas, jadwal dan biaya seperti yang telah ditentukan didalam kontrak
(contract requirement), serta melakukan analisa dan evaluasi, pengembangan
metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan
Unit Unit Pembangkit, Rotor turbin,Stator turbin, Bantalan turbin, Turning gear,
Governor valve, Main top Valve, Gland labyrinth, Vacuum breaker, System
pelumasan, System proteksi, Condenser, untuk menjaga mutu/kualitas, jadwal dan
biaya seperti yang telah ditentukan didalam kontrak (contract requirement), serta
melakukan analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur kerja pada
pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi turbin (single casing, double
casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan utama turbin,
kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin baik pembangkit thermal
maupun pembangkit tenaga air.
Memahami pengawasan pemasangan peralatan turbin berdasarkan
pada jadual dan spesifikasi teknis kontrak serta network planning.
Contoh: Memahami pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai prosedur (installation Manufacturer Procedure),
Standard & Code.Boiler) dan Stoker boiler.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan turbin
berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis kontrak serta network
planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai prosedur (installation Manufacturer Procedure),
Standard & Code.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh: Menerapkan program Think Tank di PLN JMK induk untuk
mengatasi masalah di lapangan dengan on line.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

454

BPS

KON2.1.2.1G K

Supervisi Pekerjaan Balance of Plant PLTU


Balance of Plant work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian pekerjaan
konstruksi BOP yang terdiri dari MED (Multi Effec Desalination Plant)/ RO (Reverse
Osmosis),CWP ( Circulating Water Pump),WWTP (Waste Water Treatment
Plant),Chloronation Plant,Coal Handling Facilities,Ash Handling Facilities,Fuel
Oil System,Fire Fighting System,Hydrogen System,Laboratory System Service &
Potable Water System,AC & Ventilation System dan Workshop , sehingga sesuai
dengan jadwal, mutu dan biaya yang telah ditentukan serta analisa dan evaluasi,
pengembangan metode dan prosedur kerja pada pelaksanaan supervisi konstruksi.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi BOP, meliputi pemasangan
peralatan peralatan dan cara kerja BOP.
Contoh : membedakan pemasangan konstruksi satu sama lainnya
(missal Circulating Water Pump dan Fuel Oil System)
Mengetahui secara komprehensif type type BOP, lingkup pekerjaan,
basic communication, jadwal pelaksanaan, spesifikasi teknik, gambar
detail, network planning dan hubungan dengan institusi terkait.
Contoh: Mengetahui beda pokok type type dan fungsi BOP yaitu
circulating water pump, water treatment plant dll.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan berdasarkan
pada jadwal, spesifikasi teknik, kontrak, gambar detail yang telah
disetujui dan network planning.
Contoh : Mampu mengawasi pekerjaan konstruksi semua jenis peralatan
BOP
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi,
mampu mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadwal, spesifikasi
teknis, kontrak dan gambar detail serta dapat memberikan usulan
penyelesaiannya termasuk mampu merubah network planning.
Contoh: mendeteksi ketidak cocokan barang / material yang dipasang
(Mill Sertificate) dengan yang tercantum pada dokumen kontrak
(specification)
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadwal, spesifikasi
teknis dan gambar serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasi untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diinginkan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
plaksanaan konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu
pelaksanaan dengan sumber daya optimal.
Contoh: Menerapkan program Think Tank dari PLN JMK Induk untuk
mengatasi masalah masalah di lapangan dengan on line.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

411

412

455

HMS

KON2.1.2.5B K

Supervisi Pengelolaan Material di lapangan


Handling, Receiving Materals & Equipment On Site Supervision.
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasi dan pengendalian dalam
pelaksanaan pengelolaan, penyimpanan material dan peralatan di lapangan,
mencakup supervisi pengelolaan material di fabrikan, proses kepabeanan,
pengiriman material dari pelabuhan sampai di site, mengevaluasi dan menyetujui
forwader, transpotasi prosedur, storage manual dan material reseiving report.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dan memahami tata cara penerimaan material dan peralatan
dari Pelabuhan sampai dengan penyimpanan di Lapangan
Contoh: Mengetahui Tata cara pengangkutan material sejak di
Manufacturer, Pelabuhan sampai pemeriksaan di Lapangan.
Memahami pengawasan terhadap proses persetujuan Forwarder,
jadwal pengapalan dan pengendalian kualitas sejak di Manufacturer
, Pengapalan sampai dengan transportasi material dan peralatan di
lapangan berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis kontrak serta
network planning.
Contoh: Memahami proses persetujuan Forwarder, pengendalian kualitas
di Manufacturer sebelum dikapalkan dan penerbitan MRR terhadap
material dan peralatan di lapangan sesuai prosedur (Transportation
Procedure).
Mampu melaksanakan dan mengevaluasi persetujuan Forwarder
dan Transportation prosedur sesuai ketentuan yang berlaku dan
mengendailkan shipment schedule berdasarkan pada jadual dan
spesifikasi teknis kontrak serta network planning.
Contoh: memeriksa kualitas sesuai dokumen QA/QC di Manufacturer dan
memeriksa kompetensi Forwarder yang akan ditunjuk dan kelengkapan
adminstrasi yang harus dipenuhi sesuai prosedur (Transportation
Procedure)..
Mampu mensupervisi dan mengendalikan kualitas sesuai ITP yang
telah disetuju dan proses penerbitan L/C dan pembebasan Pajak & Bea
masuk sesuai ketentuan yang berlaku.serta memberikan solusi terhadap
penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari solusi dalam penyelesaian keterlambatan transportasi
material dan peralatan serta dapat mendeteksi ketidak cocokan material
yang dikirim dengan yang tercantum pada kontrak dokumen.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa permasalahan rutin dan non
rutin yang timbul pada pengawasan konstruksi dan memebrikan solusi
terhadap permasalahan dengan memperhatikan jadual, spesifikasi
teknis.
Contoh: Merekomendasikan untuk menolak atau perbaikan terhadap
material yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak tanpa mengabaikan
solusi penyelesaiannnya sesuai target sesuai kontrak .
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
Transportasi Material dan peralatan yang lebih efektif untuk mempercepat
waktu pelaksanaan dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh: Menerapkan dan mengefektifkan sistem koordinasi antar institusi
terkait untuk mengatasi masalah pengelolaan material di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

456

PMS-PLTU

KON2.1.2.1H K

Supervisi Pekerjaan Turbin Uap & Auxiliaries Works Supervision


pada PLTU
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision Coal Fired
Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan
supervisi konstruksi Turbin Uap & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Tenaga UAP
(PLTU) meliputi antara lain : Rotor, Stator, Lower & Upper Casing, Bearings, Turning
Gear, Main Stop Valve, Governor Valve, Condenser, Condensate Pumps, Low
Pressure Heaters, Deaerator, Piping system, Sistem Proteksi, dll, untuk menjaga
kualitas, jadual dan biaya sesuai yang telah ditentukan didalam kontrak (contract
requirements). Selanjutnya dapat melakukan Analisa, Evaluasi dan Pengembangan
Metode yang Effektif pada pelaksanaan Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi mesin penggerak pembangkit
(single casing, double casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan
utama turbin, kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit Listrik
dan jenis peralatan bantu.
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja dan
lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak pembangkit , basic
communication, dan hubungan dengan instansi terkait seperti Owner,
Konsultan dan Kontraktor.
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, mambandingkan gambar
kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk bahan
pengawasan di lapangan.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan mesin
penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis
kontrak serta network planning.
Contoh: Mampu mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan
kelengkapan peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode kerja/
prosedur (installation Manufacturer Procedure), serta Standard & Code
yang disepakati.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen atau gambar kerja.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh : Mampu menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi
antar institusi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

413

414

457

PMS-PLTP

KON2.1.2.1I K

Supervisi Pekerjaan Turbin Uap & Auxliaries Works Supervision pada


PLTP
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan
supervisi konstruksi Turbin Uap & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Tenaga
Panas Bumi (PLTP) meliputi antara lain : Rotor, Stator, Lower & Upper Casing,
Bearings, Turning Gear, Main Stop Valve, Governor Valve, Condenser, Steam
Separator, Demister, Steam Ejector, Circulating Water Pumps, Piping System,
System Proteksi, dll, untuk menjaga kualitas, jadual dan biaya sesuai yang telah
ditentukan didalam kontrak (contract requirements). Selanjutnya dapat melakukan
Analisa, Evaluasi dan Pengembangan Metode yang Effektif pada pelaksanaan
Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi I (PLTP)
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi mesin penggerak pembangkit
(single casing, double casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan
utama turbin, kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit Listrik
dan jenis peralatan bantu.
Mengetahui secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja dan
lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak pembangkit , basic
communication, dan hubungan dengan instansi terkait seperti Owner,
Konsultan dan Kontraktor.
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, mambandingkan gambar
kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk bahan
pengawasan di lapangan.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan mesin
penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis
kontrak serta network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode kerja/prosedur
(installation Manufacturer Procedure), serta Standard & Code yang
disepakati.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen atau gambar kerja.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh : menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi antar
institusi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

458

PMS-PLTG

KON2.1.2.1J K

Supervisi Pekerjaan Turbin Gas & Auxiliaries Works Supervision


pada PLTG
Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk Pengawasan, Pengendalian pekerjaan
supervisi konstruksi Turbin & Auxiliaries pada Pembangkit Listrik Tenaga GAS
(PLTG) meliputi antara lain : Gas Turbine Module (Compresor - Combuster Turbine), Air Inlet System, Inlet Gate Valve, Bearings, Turning Gear, Piping System,
System Proteksi, dll, untuk menjaga kualitas, jadual dan biaya sesuai yang telah
ditentukan didalam kontrak (contract requirements). Selanjutnya dapat melakukan
Analisa, Evaluasi dan Pengembangan Metode yang Effektif pada pelaksanaan
Supervisi Konstruksi Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi mesin penggerak pembangkit
(single casing, double casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan
utama turbin, kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin pada Pembangkit Listrik dan
jenis peralatan bantu.
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja dan
lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak pembangkit , basic
communication, dan hubungan dengan instansi terkait seperti Owner,
Konsultan dan Kontraktor.
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, mambandingkan gambar
kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk bahan
pengawasan di lapangan.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan mesin
penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis
kontrak serta network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode kerja/prosedur
(installation Manufacturer Procedure), serta Standard & Code yang
disepakati.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen atau gambar kerja.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh : menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi antar
institusi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

415

416

459

PMS-PLTD

KON2.1.2.1K K

Supervisi Pekerjaan Mesin Diesel & Auxiliaries Works Supervision


Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian pekerjaan
konstruksi Mesin Diesel & Auxilliaries meliputi antara lain : Bed Plate, Diesel Engine,
Silencer, Radiator Cooling System, Fuel Oil system , Waste water Treatment Plant,
Incinarator, Gas Station & Fuel Oil Storage, untuk menjaga mutu/kualitas, jadwal
dan biaya seperti yang telah ditentukan didalam kontrak (contract requirement),
serta melakukan analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur kerja
pada pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi mesin penggerak pembangkit
(single casing, double casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan
utama turbin, kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis turbin pada Pembangkit Listrik dan
jenis peralatan bantu.
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja dan
lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak pembangkit , basic
communication, dan hubungan dengan instansi terkait seperti Owner,
Konsultan dan Kontraktor.
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, mambandingkan gambar
kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk bahan
pengawasan di lapangan.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan mesin
penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis
kontrak serta network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode kerja/prosedur
(installation Manufacturer Procedure), serta Standard & Code yang
disepakati.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen atau gambar kerja.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh : menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi antar
institusi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

460

PMS-PLTA

KON2.1.2.1L K

Supervisi Pekerjaan Turbine Air dan Auxilliaries Works Supervision


Prime Mover & Auxiliaries Works Supervision
Pengetahuan dan kemampuan untuk pengawasan dan pengendalian pekerjaan
konstruksi Turbin Air & Auxilliaries meliputi antara lain : Draft Tube, Spiral Casing
, Turbine Blade, Governor system, Penstock, Surge tank, Inlet Valve , Intake and
Tailrace Gate , Trash Rack Cleaning Machine, untuk menjaga mutu/kualitas, jadwal
dan biaya seperti yang telah ditentukan didalam kontrak (contract requirement),
serta melakukan analisa dan evaluasi, pengembangan metode dan prosedur kerja
pada pelaksanaan Supervisi Konstruksi Pembangunan Unit Unit Pembangkit.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis konstruksi mesin penggerak pembangkit
(single casing, double casing, tandem compound, dll) meliputi peralatan
utama turbin, kelengkapan peralatan turbin dan peralatan bantu turbin.
Contoh: Mengetahui perbedaan jenis TURBIN pada Pembangkit Listrik
dan jenis peralatan bantu.
Memahami secara komprehensif specifikasi teknis, gambar kerja dan
lingkup pekerjaan pengawasan mesin penggerak pembangkit , basic
communication, dan hubungan dengan instansi terkait seperti Owner,
Konsultan dan Kontraktor.
Contoh: memahami dengan baik isi kontrak, mambandingkan gambar
kerja dengan spesifikasi TURBIN didalam kontrak untuk bahan
pengawasan di lapangan.
Mampu melaksanakan pengawasan pemasangan peralatan mesin
penggerak pembangkit berdasarkan pada jadual dan spesifikasi teknis
kontrak serta network planning.
Contoh: mengawasi pekerjaan pemasangan turbin dan kelengkapan
peralatan lainnya sesuai gambar kerja dan metode kerja/prosedur
(installation Manufacturer Procedure), serta Standard & Code yang
disepakati.
Mampu mengawasi dan mengendalikan pekerjaan konstruksi, mampu
mendeteksi adanya penyimpangan terhadap jadual, spesifikasi teknis,
gambar kerja, metode kerja serta mencari penyebab permasalahannya.
Contoh: mencari penyebab keterlambatan dan mendeteksi ketidak
cocokan material yang dipasang (mill certificate) dengan yang tercantum
pada kontrak dokumen atau gambar kerja.
Mampu mengevaluasi dan menganalisa masalah rutin dan non rutin
yang timbul pada pengawasan konstruksi terhadap jadual, spesifikasi
teknis dan gambar kerja serta dapat menentukan solusinya.
Contoh: Merekomendasikan untuk menghilangkan jalur kritis yang tidak
diingikan dengan analisa network planning.
Mampu mengembangkan dan menentukan metode pengawasan
konstruksi yang lebih efektif untuk mempercepat waktu pelaksanaan
dengan mengoptimalkan sumberdaya.
Contoh : menerapkan dan mengeffektifkan sistem koordinasi antar
institusi terkait untuk mengatasi masalah di lapangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

417

418

461

EIS

KON2.1.2.1M K

Supervisi Pekerjaan Pemasangan peralatan


pembangkit
Substation equipment Instalation Supervision

pekerjaan

listrik

Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan


pemasangan peralatan Listrik Pembangkit dan auxiliarynya meliputi generator,
exiter, trafo-trafo TT,TM dan TR, motor-motor penggerak pompa dan kipas,
peralatan hubung bagi, switchgear, panel control, panel proteksi, system power
supply ac/dc, cathodic protection dan peralatan listrik lainnya agar peralatan
tersebut diatas dapat beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai
dengan spesifikasi teknik yang disyaratkan, dapat mempertahankan umur teknis
peralatan listrik pembangkit, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah
batas outages yang ditetapkan, termasuk membuat rencana anggaran supervisi
konstruksi pekerjaan listrik pembangkit, GI Konvensional maupun GIS (khusus
pekerjaan switchyard), serta kemampuan melaksanakan dan mengembangkan
metode pengawasan pekerjaan Pekerjaan Pemasangan peralatan pekerjaan listrik
pembangkit sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan, untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit
Contoh: Mengetahui fungsi peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit dan
mengawasi pemasangannya.
Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit .
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
pemasangan peralatan listrik pembangkit.
Mampu melaksanakan pengawasan dengan prosedur yang ditetapkan,
mampu mengawasi pekerjaan pemasangan dan penggunaan peralatan
kerja untuk pekerjaan pemasangan peralatan Listrik Pembangkit.
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan alat kerja
dan alat ukur serta kelengkapan K3.
Mampu mensupervisi
pengawasan secara komprehensif, dalam
penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan
pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit.
Contoh: Melaksanakan pengawasan terhadap penggunaan peralatan
kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan pemasangan peralatan
pekerjaan Listrik Pembangkit.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasan yang telah
dilakukan untuk pekerjaan pemasangan peralatan pekerjaan Listrik
Pembangkit.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit.
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau
memperbaiki prosedur pengawasan penggunaan alat kerja, alat ukur dan
peralatan K3 yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan pekerjaan
Listrik Pembangkit.
Contoh: Menyempurnakan/mengembangkan metode pengawasan
pekerjaan pemasangan peralatan pekerjaan Listrik Pembangkit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

462

TOES

KON2.1.2.3B K

Supervisi Erection Tower


Tower Erection Supervision
Pengetahuan tentang macam dan procedure pekerjaan pembangunan untuk
mendirikan tower transmisi serta kemampuan mensupervisi pembangunan
tower sehingga ssesuai dengan jadwal mutu dan anggaran yg telah ditentukan
serta analissa dan evaluasi , pengembangan method dan prosedur kerja pada
pelaksanaan supervise konstruksi tower.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan pembangunan dan
pemasangan Tower transmisi dan jenis jenis tower SUTT dan Sutet.
Contoh: Mengetahui pengawasan pembangunan tower lattice dan pole
beserta peralatan bantunya,seperti grounding,anti climbing,
Memahami prosedur pengawasan pekerjaan pembangunan/pemasangan
tower dan peralatannya pada SUTT/SUTET, serta pengertian jenis-jenis
tower SUTT/SUTET.
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan pembangunan/pemasangan
tower tension SUTT 150 kV
Mampu melaksanakan pekerjaan supervise pembangunan/pemasangan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan
peralatan kerja pembangunan/pemasangan tower SUTT/SUTET sesuai
dengan fungsinya, serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
memasang tower dan pole SUTT/SUTET .
Contoh: melaksanakan pengawasan pemasangan tower sutt dan sutet
sampai selesai dengan pemasangan alat bantunya, berikut mengawasi
dan mengarahkan pelaksanaan testing grounding kaki .
Mampu mensupervisi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan
pembangunan/pemasangan tower SUTT/SUTET, serta mampu juga
membantu permasalahan tanah dilapangan waktu mendirikan tower jika
ada klaim dari masyarakat.
Contoh: mensupervisi analisa hasil supervise pembangunan tower SUTT
DAN SUTET sepanjang 100 km
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan supervise
pembangunan dan pemasangan tower SUTT /SUTET, serta mampu
mengevaluasi dan mencari jalan keluar jika didapat tahanan kaki tower
melebihi batas yg dibolehkan.
Contoh: menganalisa hasil supervise pembangunan tower SUTT DAN
SUTET sepanjang 100 km
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau
memperbaiki prosedur kerja supervise pembangunan /pemasangan
tower SUTT/SUTET, serta perosedur penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan/pemasangan
tower SUTT/SUTET.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan supervisi pemasangan SUTT dan SUTET.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

419

420

463

SSTL

KON2.1.2.3C

Supervisi Penarikan Transmisi SUTT & SUTET


Stringing Supervision of Transmission Line
Pengetahuan tentang macam dan prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT
(Saluran Udara Tegangan Tinggi) maupun SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra
Tinggi), serta kemampuan mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan
metode penarikan kawat SUTT/SUTET sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan penarikan kawat SUTT/SUTET, dan
jenis-jenis peralatan stringing works SUTT/SUTET, dan juga mengetahui
permasalahan social yg sering muncul di lapangan pada waktu penarikan
kawaat terutama masalah tanah
Contoh: Mengetahui pemasangan isolator, konduktor, arcing horn.

Memahami prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT/SUTET, serta


pengertian jenis-jenis peralatan stringing SUTT/SUTET.
Contoh: Memahami prosedur pekerjaan penarikan kawat SUTT 150 kV
dengan konduktor bundled double Drake.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan penarikan kawat sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan, mampu menggunakan peralatan kerja
penarikan kawaat SUTT/SUTET sesuai dengan fungsinya, serta mampu
melaksanakan salah satu pekerjaan menarik kawat SUTT/SUTET
peralatan stringing, pemasangan isolator, kawat tanah, konduktor,
spacer, damper, dan sagging., temasuk mampu mengawasi pekerjaan
commisionign transmisi
Contoh: melaksanakan pengawasan penarikan tower sutt dan sutet
sampai selesai dengan pemasangan peralatan asesoris .
Mampu mensupervisi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan
penarikan kawat SUTT/SUTET, serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan memasang konduktor dan kawat tanah tower lattice dan pole,
serta mampu melakukan negosiasi dan mencari jalan keluar jika ada
masalah social yg menghambat pekerjaan dilapangan , serta mampu
melakukan evaluasi thd hasil commissioning yg tidak memenuhi syarat
teknis dan mencari jalan keluar nya.
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan/mensupervisi pekerjaan
stringing konduktor ACSR Zebra pada SUTT 150 kV.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan penarikan
kawat SUTT/SUTET, serta mampu melaksanakan salah satu pekerjaan
menarik kawat SUTT/SUTET tower lattice dan pole.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pembangunan SUTET
sepanjang 100 km dengan konduktor 4xZebra.
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau
memperbaiki prosedur kerja pengawasan penarikan kawat SUTT/
SUTET, serta perosedur penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan/pemasangan penarikan
kawat SUTT/SUTET, termasuk mencari method yg terbaik dan cocok
secara kreatif jika ada masalah tanah dan social menghalangi pekerjaan
dilapangan
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai sebuah
standar kebijakan supervisi penarikan SUTT dan SUTET.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

464

SLM

KON2.1.2.6B K

Supervisi Manajemen LARAP (Land Acquisition Resetlement Action


Plan)
Supervision of LARAP Management
Kemampuan utk memanaje proses Larap yg dipersyaratkan oleh lender dalam
rangka pengucuran dana loan , dari awal sampai persetujuan dari Lender.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen Larap serta proses yg berhubungan
dengan manajemen larap
Contoh: Mengetahui proses pembebasan tanah, aturan yg berhubungan,
instansi yg terkait, proses dan instansi yg terkait dengan larap, aturan2
yg diwajibkan oleh pemberi dana dsbnya
Memahami secara komprehensif proses pelaksanaan manajemen Larap
Contoh: Memahami prosedure penyusunan larap, instansi dan person
yg terkait,
Mampu melaksanakan proses bisnis penyusunan laporan larap untuk
dimajukan kedepan pemberi dana.
Contoh: Menyusun laporan LRAP dengan benar sesuai dengan
peraturan yang ditentukan oleh pemberi dana.
Mampu mensupervisi dan mengawasi parameter model yg digunakan
dalam manajemen larap yang mudah dan lebih tepat sasaran dalam
proses bisnis pembuatan laporan Larap.
Contoh: Mengendalikan pelaksanaan yang ditentukan lender dengan
aturan dan undang-undang yang sudah ditentukan tanpa ada gejolak
di masyarakat..
Mampu menganalisa, mengevaluasi dan memodifikasi parameter model
yg digunakan dalam manajemen larapdari mulai persiapan sensus,
penyusunan laporan, negosiasi dengan pemberi dana/lender, dan
mampu meyakinkan pemberi dana utk menyetujui pengucuran dana.
Contoh: Menyesuaikan aturan-aturan yang ditentukan lender dengan
aturan dan undang-undang yang berlaku di Indonesia.
Mampu membuat methode optimasi dalam proses manajemen larap,
perbaikan methode penyusunan laporan, methode pelaksanaan ssensus
WTP (warga terkena project),menentukan methode perhitungan ganti
rugi yg efisien dan aman dari klaim warga dsbnya
Contoh: membuat trobosan-trobosan untuk mempermudah dan
mempercepat proses pembebasan tanah tanpa gejolak di masyarakat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

421

422

465

SEIS

KON2.1.2.3D K

Supervisi Pekerjaan Pemasangan peralatan GI/GITET


Substation equipment Instalation Supervision
Pengetahuan tentang macam, prosedur dan metode pengawasan pekerjaan
pemasangan peralatan GI/GITET Konvensional maupun GIS, serta kemampuan
melaksanakan dan mengembangkan metode pengawasan pekerjaan Pekerjaan
Pemasangan peralatan GI atau GITET. sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan
pemasangan peralatan GI

pengawasan,

untuk

pekerjaan

Contoh: Mengetahui fungsi peralatan GI dan mengawasi pemasangannya.


Memahami prosedur pekerjaan pengawasan untuk pekerjaan
pemasangan peralatan GI.
Contoh: Memahami metoda pekerjaan pemasangan peralatan GI atau
GITET.
Mampu melaksanakan pengawasan dengan prosedur yang ditetapkan,
mampu mengawasi penggunaan peralatan kerja untuk pemasangan
peralatan GI.
Contoh: Melaksanakan pengawasan, terhadap penggunaan alat kerja
dan alat ukur serta kelengkapan K3.
Mampu mensupervisi
pengawasan secara komprehensif, dalam
penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan
pemasangan peralatan GI.
Contoh: mensupervisi pengawasan terhadap penggunaan peralatan
kerja, alat ukur dan peralatan K3 untuk pekerjaan pemasangan peralatan
GI.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi sistim pengawasan yang telah
dilakukan untuk pekerjaan pemasangan peralatan GI
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pengawasan pekerjaan
pemasangan peralatan GI
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode atau
memperbaiki prosedur pengawasan penggunaan alat kerja, alat ukur
dan peralatan K3 yang berkaitan dengan kegiatan pembangunan GI.
Contoh: Menyempurnakan/mengembangkan metode pengawasan
pekerjaan pemasangan peralatan GI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

466

TRES

KON2.1.2.3E K

Supervisi Pekerjaan Pemasangan Trafo


Transformator Erection Supervision
Pengetahuan tentang prosedur pembangunan/pemasangan trafo tenaga dan
auxilarrynya serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi, merencanakan
dan mengembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan gardu induk
konvensional atau GIS tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam dan jenis pembangunan/pemasangan peralatan
gardu induk konvensional, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan gardu
induk konvensional tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi.
Contoh: Mengetahui pekerjaan pemasangan trafo 150/20 kV 60 MVA.

Memahami prinsip prosedur pembangunan/pemasangan peralatan gardu


induk konvensional serta kemampuan melaksanakan, mensupervisi,
merencanakan dan mengembangkan metode pembangunan/
pemasangan peralatan gardu induk konvensional tegangan tinggi dan
tegangan ekstra tinggi.
Contoh: Memahami prinsip prosedur pemasangan/perakitan trafo
500/150 kV 500 MVA.
Mampu melaksanakan pekerjaan pembangunan/pemasangan peralatan
gardu induk, lengkap dengan pekerjaan pembangunan pondasi
peralatan dan gedung kontrol, serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan pembangunan fondasi switchgear, instalasi pembumian
switchgear, membuat konstruksi beton/baja gedung kontrol, instalasi
hydrant, instalasi penangkal petir,
Contoh: Melaksanakan pengawasan pemasangan instalasi pengawatan
peralatan switchgear 150 kV.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan/supervisi pekerjaan
pembangunan/ pemasangan bangunan dan peralatan gardu induk serta
mampu melaksanakan salah satu pekerjaan membangun pondasi trafo,
merakit trafo, mengisi minyak trafo, membangun pondasi gedung kontrol,
mendirikan bangunan gedung kontrol, memasang sarana dan prasarana
gedung kontrol.
Contoh:
Mengawasi
dan
mengendalikan/supervisi
pekerjaan
pemasangan bushing trafo 500/150 kV 500 MVA
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pekerjaan pembangunan/
pemasangan peralatan gardu induk dan pembangunan gedung kontrol
serta bangunan sipil switchgear serta bangunan sipil lainnya di gardu
induk, mampu melaksanakan salah satu pekerjaan pemasangan
switchgear TT/TET, pembangunan gedung kontrol GI, pemasangan
trafo.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervisi pemasangan
switchgear 500 kV
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta
memperbaiki prosedur kerja pembangunan/pemasangan peralatan
gardu induk dan pembangunan bangunan sipil gardu induk.
Contoh: membuat metoda baru prosedur supervisi pemasangan/
perakitan transformator 500/150 kV 500 MVA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

423

424

467

PCIS

KON2.1.2.3F K

Supervisi pemasangan Rele Proteksi dan Kontrol


Protection and Control Instalation Supervision
Pengetahuan tentang jenis dan fungsi rele proteksi dan kontrol, serta kemampuan
melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan mengembangkan metode
pembangunan/pemasangan peralatan rele proteksi dan kontrol.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan fungsi setiap rele proteksi dan kontrol yang
digunakan di gardu induk, dan mengetahui cara mengawasi pemasangan
rele proteksi dan kontrol.
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pemasangan rele jarak, rele
diferensial, pengujian dan penyetelan ulang.
Memahami prinsip kerja rele proteksi dan kontrol, dan mengetahui
proserdur cara mengawasi pemasangan rele proteksi dan kontrol
Contoh: Memahami prosedur cara mensupervisi pemasangan rele
jarak, makna indikator-indikator pada rele, pengujian rele jarak untuk
mengecek kebenaran kerjanya.
Mampu mengawasi pelaksanakan pekerjaan pemasangan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan, menggunakan peralatan kerja untuk
pemasangan rele proteksi sesuai fungsinya, mengerti membaca gambar
wiring rele proteksi dan kontrol. serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan memasang share facility, memasang panel, memasang panel
kontrol, panel tap changer, panel proteksi, panel incoming 20 kV, panel
AC-DC.
Contoh: mengawasi pelaksanakan pemasangan rele deferensial, rele
jarak dll
Mampu mensupervisi pelaksanaan supervisi pekerjaan pemasangan
rele proteksi dan kontrol.
Contoh: mensupervisi pekerjaan pemasangan rele jarak pada jaringan
150 kV atau 500 kV, merencanakan dan mensupervisi pengujian rele
jarak.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil supervisi pemasangan rele
proteksi dan kontrol, serta mampu merencanakan program, sistem dan
prosedur serta logistik/anggaran pekerjaan pembangunan/ pemasangan
rele proteksi dan kontrol. serta mampu memasang common facility.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervisi pemasangan
common facility pada gardu induk 150 kV.
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode serta
memperbaiki prosedur kerja supervisi pada sistim pengawasan
pemasangan rele proteksi dan kontrol, serta ahli mendesain skema
proteksi dan inovasi aplikasi rele proteksi dan kontrol
Contoh: Membuat metoda baru prosedur kerja supervisi pemasangan
rele differensial.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

468

STIS

KON2.1.2.3G K

Supervisi Pemasangan Peralatan SCADA dan Telekomunikasi


SCADA and Telecommunication Instalation Supervision
Pengetahuan tentang prosedur pengawasan/supervisi pekerjaan pemasangan
peralatan SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) dan telekomunikasi,
serta kemampuan untuk melaksanakan, mensupervisi, merencanakan dan
mengembangkan metode pembangunan/pemasangan peralatan SCADA
dan telekomunikasi dengan tujuan untuk mendapatkan instalasi SCADA dan
telekomunikasi yang memenuhi standar sesuai ketetapan perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam pekerjaan pengawasan pemasangan peralatan
SCADA dan telekomunikasi yang digunakan di gardu induk, dan
macam pengawasan dan pengendalian, pekerjaan menganalisa dan
mengevaluasi hasil pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi.
Contoh: Mengetahui pekerjaan pemasangan pengawatan input - output
RTU.
Memahami prinsip prosedur kerja pengawasan pemasangan peralatan
SCADA dan telekomunikasi yang digunakan di gardu induk, dan
macam pengawasan dan pengendalian, pekerjaan menganalisa dan
mengevaluasi hasil pemasangan peralatan SCADA dan telekomunikasi
Contoh: Memahami prosedur pemasangan kabel optik serat dan terminal
optik serat.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengawasan pemasangan sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan, dan mampu menggunakan peralatan
pemasangan SCADA/telekomunikasi sesuai dengan fungsinya.
Contoh: Melaksanakan pemasangan peralatan hardware SCADA.

Mampu mengawasi dan mengendalikan/supervisi pemasangan


peralatan SCADA dan telekomunikasi, serta mampu melaksanakan
salah satu pekerjaan pemasangan pengawatan input - output RTU,
software SCADA, kabel coaxial, kabel kontrol, power cable, hardware
peralatan PLC dan radio VHF, kabel optik serat dan terminal optik serat,
hardware master station SCADA, software master station SCADA
Contoh: Mengawasi dan mengendalikan/supervisi pemasangan
hardware master station SCADA.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi hasil pemasangan peralatan
SCADA dan telekomunikasi serta mampu melaksanakan salah satu
pekerjaan pemasangan peralatan SCADA, peralatan telekomunikasi
PLC dan radio VHF, kabel optik serat dan terminal optik serat, master
station SCADA..
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil pemasangan software
master station SCADA
Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode
atau memperbaiki prosedur pengawasan pemasangan SCADA/
telekomunikasi, serta mendesain dan berinovasi dalam aplikasi SCADA/
telekomunikasi.
Contoh: Memperbaiki prosedur pemasangan hardware master station
SCADA

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

425

426

469

PCSITS

KON2.1.2.3H K

Supervisi Pengetesan Individu Sistem Proteksi dan Kontrol


Protection and Control System Individual Test Supervision
Pengetahuan dan kemampuan dalam mengawasi/supervisi pekerjaan individual
test sistem proteksi bay penghantar, sistem kontrol dan pengukuran bay penghantar,
sistem proteksi bay trafo, sistem kontrol dan pengukuran bay trafo, serta komisioning
trafo daya dan kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi
proteksi dan kontrol yang memenuhi standar dan ketentuan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara mengawasi/supervisi pekerjaan individual test sistem
proteksi dan kontrol
Contoh: Mengetahui cara mengawasi pekerjaan individual test sistem
proteksi bay penghantar 70 kV.
Memahami secara komprehensif proses mengawasi pekerjaan sistem
proteksi dan kontrol
Contoh: Memahami prosedur cara mengawasi pekerjaan individual test
sistem kontrol dan pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu melaksanakan supervisi individual test sistem proteksi dan
kontrol
Contoh: Melaksanakan individual test sistem proteksi bay penghantar
150 kV.
Mampu mengawasi pelaksanakan supervisi individual test sistem
proteksi dan kontrol serta mampu mengawasi dan mengendalikan
pekerjaan individual test sistem proteksi dan kontrol
Contoh: Mengawasi pelaksanakan supervisi individual test sistem
proteksi bay trafo 150/20 kV 60 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanakan supervisi
individual test sistem proteksi dan kontrol
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi hasil supervisi individual test
sistem kontrol dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Mampu membuat dan menentukan metode serta memperbaiki sistem
pengawasan pada pekerjaan individual test sistem proteksi dan kontrol
Contoh: Memperbaiki prosedur supervisi pekerjaan individual test sistem
kontrol dan pengukuran bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

470

MAE

ENJ2.1.1.3

Enjiniring Kelautan
Marine Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk merancang pekerjaan enjiniring kelautan
mencakup antara lain pengetahuan tentang Thermal Dispersion, Tinggi Gelombang,
Sedimentasi, Shore Protection, Breakwater, Jetty dan Trestle, termasuk membuat
dan mengembangkan konsep desain, spesifikasi teknik, perhitungan teknik, desain
rinci, supervisi enjiniring, analisa dan evaluasi serta pengembangen metode baru
atau perbaikan prosedur enjinirng, acuan desain dan standar yang berlaku dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan menerapkan Sistem Manajemen
Mutu yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar thermal dispersion yang digunakan untuk
desain cooling water system PLTU / PLTGU, tinggi gelombang laut
untuk penentuan elevasi pembangkit, proses dan dampak terjadinya
sedimentasi serta rancangan shore protection, breakwater, jetty dan
trestle.
Contoh : Mengetahui pengertian tinggi gelombang laut dan penerapannya
dalam desain elevasi pembangkit.
Memahami secara komprehensif pelaksanaan survey serta jenis
peralatan yang digunakan. Mengetahui secara komprehensip prosedur
rancangan bangunan shore protection, break water, jetty dan trestle.
Contoh : Memahami secara komprehensif rancangan Jetty pada suatu
PLTU batubara.
Mampu melaksanakan rancangan pembuatan desain dasar dan rinci,
spesifikasi teknik, ataupun membuat dan memeriksa gambar-gambar
desain dengan supervisi, sesuai standar dan prosedur yang berlaku.
Contoh : Menyusun spesifikasi teknik Jetty PLTU batubara dengan
disupervisi.
Mampu mensupervisi rancangan konsep desain , perhitungan teknik,
desain dasar dan rinci, spesifikasi teknik, memodifikasi rancangan
dengan mengikuti perkembangan teknologi.
Contoh : Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik Jetty pada PLTU
batubara.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi rancangan serta mampu
membuat analisa penentuan batasan-batasan pada spesifikasi
tekniksesuai tingkat keekonomian, keamanan dan perkembangan
teknologi.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi desain Jetty PLTU batubara.

Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur


dan metode rancangan dengan mempertimbangkan perkembangan
teknologi, mutu, keamanan dan tingkat keekonomiannya.
Contoh : Mengembangkan standar spesifikasi Jetty PLTU Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

427

428

471

ESA

ENJ2.1.1.4 K

Enjiniring Analisis Sistem Kelistrikan


Elecrical System Analysis Engineering
Kemampuan untuk mampu membuat, menganalisa dan mengevaluasi model
sistem tenaga listrik dan menghitung aliran daya, arus hubung singkat, mengevaluai
stabilitas sistem tenaga listrik dalam implementasi pengembangan suatu sistem
kelistrikan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perhitungan analisa sistem tenaga.
Contoh: mengetahui kegunaan studi loadflow, short circuit dan stabilitas,
mengetahui pemodelan sistem tenaga.
Memahami secara komprehensif proses perhitungan analisa sistem
tenaga serta parameter yang berhubungan.
Contoh: memahami metode perhitungan dalam analisa sistem tenaga
serta pemanfaatannya, memahami cara-cara pengaturan tegangan dan
keandalan sistem, memahami strategi operasi normal, island operation,
skema load shedding, konsep stabilitas transient dan small signal.
Mampu membuat model sistem kelistrikan dan melaksanakan
perhitungan analisa sistem tenaga steady state (aliran daya dan hubung
singkat) dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: membuat studi aliran daya dan hubung singkat.

Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan analisa sistem tenaga


kondisi dinamik dengan metode dan parameter yang sudah ditentukan.
Contoh: mensupervisi studi island operation dengan model dinamik,
membuat studi stabilitas transient untuk load reject test, membuat studi
stabilitas small signal utk menentukan batas stabilitas sistem tenaga,
merancang skema load shedding dan island operation.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model sistem tenaga listrik
untuk analisa sistem tenaga serta mampu Mampu menganalisa dan
mengevaluasi hasil pembuatan model sistem tenaga listrik.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi model dan parameter
sistem tenaga listrik guna memodelkan kasus yang di studi, mampu
mengkalibrasi hasil perhitungan guna mengkompensasi kelemahan
modelling, mampu memformulasikan strategi operasi berdasarkan hasil
studi analisa sistem tenaga.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru analisa
sistem tenaga listrik serta merekomendasikan strategi operasi sistem
yang baru.
Contoh: menentukan perbaikan metode yang perlu diaplikasikan dalam
suatu analisa sistem tenaga, memilih software sebagai alat bantu dalam
analisa sistem tenaga, merancang strategi operasi sistem tenaga.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

472

HCE & HYE ( HCY )ENJ2.1.1.5 K


Enjiniring Hidrolika dan Hidrology.
Hydrolics and Hydrology Engineering (HCY)
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan enjiniring sipil
tentang sifat sifat, dan perilaku air baik yang diam ataupun bergerak, yang meliputi
pekerjaan pengumpulan dan pengolahan data, peramalan debit banjir, pembuatan
debit banjir rencana, tingkat erosi dan sedimentasi, pola operasi dan manajemen
air, pola pemantauan debit banjir, serta perhitungan hidrolika, analisa dan evaluasi
serta pengembangan metode baru atau perbaikan prosedur enjiniring, acuan desain
dan standar yang berlaku dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi
dan menerapkan Sistim Manajemen Mutu yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengolahan data untuk input pembuatan perhitungan
hidrolika atau untuk input penilaian ulang kinerja bangunan air pada
tahap operasi dan pemeliharaan, serta mengetahui konsep dasar
meteohidrology yang digunakan untuk desain PLTA yang berkaitan
dengan kapasitas waduk, dimensi bendung, tipe PLTA dan pola operasi
manajemen air.
Contoh : Mengolah data dimensi water way, curah hujan dan debit
sungai.
Memahami secara komprehensif prosedur desain hidrolika bangunan
air, serta mengetahui secara komprehensif prosedur debit banjir rencana,
debit rencana, yang berkaitan dengan skema suatu PLTA.
Contoh : Memahami secara komprehensif desain hidrolika water way
dan pembuatan kurva banjir.
Mampu melaksanakan pembuatan desain hidrolika, yang berhubungan
dengan bangunan air, serta perhitungan debit banjir rencana, debit
rencana pembangkitan, tingkat erosi dan sedimentasi DAS, dsb
Contoh: Melaksanakan perhitungan desain hidrolika water way dari PLTA
dan debit banjir rencana.
Mampu mensupervisi perhitungan hidrolika yang berhubungan dengan
bangunan air dan perhitungan debit banjir rencana, debit pembangkitan
dari suatu PLTA, tingkat erosi dan sedimentasi DAS dsb.
Contoh : Mensupervisi perhitungan hidrolika water way dari PLTA dan
perhitungan debit banjir rencana pada bendung/weir.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perhitungan hidrolika yang
berhubungan dengan bangunan air dan perhitungan debit banjir rencana,
debit pembangkitan dari suatu PLTA, tingkat erosi dan sedimentasi DAS
dsb.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi perhitungan hidrolika water
way dari PLTA dan perhitungan debit banjir rencana pada bendung/weir.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
hidrolika yang berhubungan dengan bangunan air dan perhitungan debit
banjir rencana, debit pembangkitan dari suatu PLTA, tingkat erosi dan
sedimentasi DAS dsb.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
hidrolika water way dari PLTA dan perhitungan debit banjir rencana pada
bendung/weir.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

429

430

473

EENR

ENJ2.1.1.6 K

Enjiniring Listrik Energi Baru dan Terbarukan (ENR)


Electrical Engineering New and Renewable Energy
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan enjiniring elektrikal
untuk energy baru dan terbarukan, termasuk membuat dan mengembangkan
konsep desain,spesifikasi teknik, perhitungan teknik, desain rinci, supervise desain,
analisa dan evaluasi pengembangan metode baru atau pengembangan prosedur
enjiniring, acuan desain dan standar yang berlaku dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi dan menerapkan sistim manajemen mutu yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum lingkup rancangan elektrikal pembangkit
energy baru terbarukan antara lain tenaga surya, generator angin,
generator gelombang dsb termasuk ilmu desain dasar dan standar yang
diperlukan.
Contoh : Mengetahui prinsip kerja tenaga surya, generator angin,
generator gelombang dsb.
Memahami secara detail prinsip dasar pembuatan konsep desain,
perhitungan teknik, spesifikasi teknik, desain rinci dan gambar teknik
yang lengkap untuk elektrikal pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Memahami secara detail rancangan tenaga surya, generator
angin, generator gelombang dsb.
Mampu melaksanakan konsep desain, perhitungan teknik, desain
rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk listrik
pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Menyusun spesifikasi teknik tenaga surya, generator angin,
generator gelombang dsb.
Mampu mensupervisi konsep desain, perhitungan teknik, desain
rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk listrik
pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik tenaga surya,
generator angin, generator gelombang dsb.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi konsep desain, perhitungan
teknik, desain rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap
untuk listrik pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi spesifikasi teknik tenaga surya,
generator angin, generator gelombang dsb.
Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur
pembuatan konsep desain, perhitungan teknik, desain rinci, spesifikasi
teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk listrik pembangkit energy
baru terbarukan dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi,
mutu, keamanan dan tingkat keekonomiannya.
Contoh : Mengembangkan standar spesifikasi teknik tenaga surya,
generator angin, generator gelombang dsb sesuai dengan perkembangan
teknologi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

474

MENR

ENJ2.1.1.7 K

Enjiniring Mesin Energi Baru dan Terbarukan (MEN / MER)


Mechanical Engineering New and Renewable Energy
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan enjiniring mekanik
untuk energy baru dan terbarukan, termasuk membuat dan mengembangkan
konsep desain,spesifikasi teknik, perhitungan teknik, desain rinci, supervise desain,
analisa dan evaluasi pengembangan metode baru atau pengembangan prosedur
enjiniring, acuan desain dan standar yang berlaku dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi dan menerapkan sistim manajemen mutu yang berlaku.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum lingkup rancangan mesin pembangkit energy
baru terbarukan antara lain turbin angin, turbin gelombang dsb termasuk
ilmu desain dasar dan standar yang diperlukan.
Contoh : Mengetahui prinsip kerja turbin angin, turbin gelombang dsb.

Memahami secara detail prinsip dasar pembuatan konsep desain,


perhitungan teknik, spesifikasi teknik, desain rinci dan gambar teknik
yang lengkap untuk mesin pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Memahami secara detail rancangan turbin angin, turbin
gelombang dsb.
Mampu melaksanakan konsep desain, perhitungan teknik, desain
rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk mesin
pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Menyusun spesifikasi teknik turbin angin, turbin gelombang dsb.

Mampu mensupervisi konsep desain, perhitungan teknik, desain


rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk mesin
pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh : Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik turbin angin, turbin
gelombang dsb.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi konsep desain, perhitungan
teknik, desain rinci, spesifikasi teknik dan gambar teknik yang lengkap
untuk mesin pembangkit energy baru terbarukan.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi spesifikasi teknik turbin angin,
turbin gelombang dsb.
Mampu membuat, memperbaiki serta mengembangkan prosedur
pembuatan konsep desain, perhitungan teknik, desain rinci, spesifikasi
teknik dan gambar teknik yang lengkap untuk mesin pembangkit energy
baru terbarukan dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi,
mutu, keamanan dan tingkat keekonomiannya.
Contoh : Mengembangkan standar spesifikasi teknik turbin angin, turbin
gelombang dsb sesuai dengan perkembangan teknologi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

EN J INI R ING &


KONSTRUKSI

431

432

475

GOE

ENJ2.1.1.8 K

Enjiniring Geoteknik
Geotechnical Engineering
Pengetahuan dan kemampuan untuk merancang pekerjaan pondasi dangkal dan
beberapa macam struktur sipil , perbaikan tanah/batuan pondasi, pengambilan
parameter lewat uji laboratorium maupun in situ , termasuk membuat dan
mengembangkan konsep disain, spesifikasi teknik, perhitungan teknik, disain rinci,
supervisi enjiniring, analisa dan evaluasi serta pengembangan metode baru atau
perbaikan prosedur enjiniring, acuan disain dan standar yang berlaku dengan
mempertimbangkan perkembangan teknologi dan menerapkan Sistem Manajemen
Mutu yang berlaku
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar berbagai macam tipe pondasi untuk berbagai
struktur sipil pada tanah atau batuan, perhitungan pondasi, parameter
yang diperlukan, standar prosedur yang digunakan.
Contoh: Mengetahui perinsip dasar perhitungan pondasi dangkal.

Memahami secara komprehensif prosedur rancangan antara lain


berbagai macam pondasi, perbaikan tanah/batuan. Mengetahui prinsip
dasar pembuatan konsep desain, perhitungan teknik , spesifikasi teknik,
detail design dan gambar teknik yang lengkap dalam enjiniring pondasi.
Contoh: Mengetahui secara komprehensip perhitunghan beban-beban
pondasi baik statis maupun dinamis.
Melaksanakan rancangan konsep desain, perhitungan teknik, detail
design, spesifikasi teknik, dan gambar teknik mengenai antara lain
pondasi statis atau dinamis, yang lengkap dengan supervisi, sesuai
standar dan prosedur yang berlaku, dan dapat menggunakan perangkat
lunak yang tersedia.
Contoh: Membuat spesifikasi teknik pondasi tower transmisi

Mensupervisi rancangan konsep desain, perhitungan teknik, detail


design, spesifikasi teknik, dan gambar teknik tentang pondasi. Mampu
memodifikasi rancangan pondasi dengan mengikuti perkembangan
teknologi.
Contoh: Mensupervisi penyusunan spesifikasi teknik pondasi turbin.

Menganalisa dan mengevaluasi berbagai macam tipe pondasi untuk


berbagai struktur sipil pada tanah atau batuan, perhitungan pondasi,
parameter yang diperlukan sesuai tingkat keekonomian, keamanan dan
perkembangan teknologi.
Contoh: Menganalisa dan mengevaluasi perhitungan pondasi tiang
pancang.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru rancangan
berbagai pondasi, perbaikan tanah/batuan dengan mempertimbangkan
perkembangan teknologi, mutu, keamanan dan tingkat keekonomiannya.
Contoh: Mengembangkan standar spesifikasi pondasi steel pole tower
tegangan tinggi sesuai perkembangan teknologi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PENGUJIAN & RISET

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.6 Pengujian dan Riset


476

CAL

LIB2.2.1.2.A

Peneraan Meter
Calibration
Kemampuan untuk melakukan peneraan alat ukur listrik atau non-listrik pada
berbagai alat ukur dengan metode dan persyaratan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan dalam bidang ketenagalistrikan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis alat ukur dan alat kalibrasi serta dasar-dasar
keilmuan yang berhubungan dengan cara kerja pengujian/kalibrasi alat
ukur, serta persyaratan dan standar yang digunakan.
Contoh: mengetahui prinsip kerja meter-kWh, mengetahui prinsip kerja
flow meter.
Memahami secara komprehensif; mampu menjelaskan prinsip kerja alat
ukur dan alat kalibrasi di bidang besaran listrik atau non-listrik serta ilmu
pengetahuan yang berhubungan cara kerja, persyaratan dan standar
yang digunakan dalam proses kalibrasi peralatan ketenagalistrikan.
Contoh: memahami fungsi dan prinsip kerja meter kWh serta cara
peneraannya, memahami konversi dari aliran ke debit.
Mampu melaksanakan kalibrasi alat ukur besaran listrik atau non-listrik
sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
Contoh: melaksanakan kalibrasi meter kWh, melaksanakan kalibrasi
meter flow-meter.
Mampu mensupervisi pelaksanaan kalibrasi, mampu menyetel ulang/
mengoptimalkan alat pengkalibrasi, mampu membuat laporan serta
mengevaluasi hasil kalibrasi peralatan ketenagalistrikan.
Contoh: melaporkan hasil kalibrasi pressure gauge, mampu
mengoptimalkan alat kalibrasi meter kWh.
Mampu mengatasi masalah non-rutin; mengidentifikasi kerusakan pada
alat pengkalibrasi dan yang dikalibrasi termasuk solusi perbaikan dan
upaya penanggulangannya.
Contoh: menyimpulkan bahwa alat pengkalibrasi tidak berjalan dengan
benar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kalibrasi
teknis, mampu mengoptimalkan peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan kalibrasi teknis.
Contoh: membuat prosedur dalam suatu pekerjaan kalibrasi teknis.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

433

434

477

HSC

LIB2.2.1.2.B

Pengujian Tegangan Tinggi dan Hubung Singkat


High-Voltage and Short-Circuit Test
Pengetahuan dan Kemampuan dalam pekerjaan pengujian tegangan tinggi dan
hubung singkat peralatan listrik termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja,
alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian tegangan tinggi
dan hubung singkat serta mempunyai pengetahuan mengenai standar acuan yang
dipakai.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian tegangan
tinggi dan hubung singkat serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat
ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur tegangan
tinggi
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat sesuai dengan acuan standar serta
memahami berbagai jenis prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan pekerjaan pengujian tegangan tinggi dan
hubung singkat.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian tegangan tinggi pada
kabel TM.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian tegangan tinggi dan hubung
singkat., diantaranya Melaksanakan salah satu pekerjaan pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat kabel, trafo, PMT, kubikel, pemutus
hubung bagi TM.
Contoh: melaksanakan pekerjaan pengujian partial discharge trafo
Mampu mensupervisi pekerjaan pengujian tegangan tinggi dan hubung
singkat serta penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan
dengan kegiatan pekerjaan pengujian tegangan tinggi dan hubung
singkat.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengujian partial
discharge pada trafo.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat dan penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian tegangan tinggi
dan hubung singkat.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
partial discharge trafo.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat serta prosedur penggunaan alat
kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian
tegangan tinggi dan hubung singkat.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pengujian partial discharge pada
trafo TM.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

478

RSP

LIB2.2.1.3.A

Perencanaan Penelitian.
Research Planning
Pengetahuan dan kemampuan teknis dalam bidang perencanaan penelitian
ketenagalistrikan secara korporat, kemampuan dalam penyusunan anggaran
penelitian, serta pengetahuan mengenai metoda penelitian.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar keilmuan mengenai aspek-aspek yang
dipersyaratkan dalam melakukan penelitian.
Contoh: mengetahui secara garis besar metoda penelitian
Memahami keilmuan yang berhubungan dengan persyaratan dan
standar yang digunakan dalam penelitian ketenagalistrikan serta mampu
melihat kedepan (prediksi) mengenai kebutuhan jenis-jenis penelitian
yang diperlukan PLN, yaitu yang mempunyai strategic links dengan
business plan atau Statement of Corporate Intent (SCI) PLN.
Contoh:
memahami kebutuhan penelitian Power Quality untuk
peningkatan pelayanan kepada pelanggan.
Mampu melaksanakan penyusunan perencanaan penelitian yang
sejalan visi misi korporasi PLN dan sejalan dengan kebutuhan jangka
pendek PLN, dengan menggunakan metode penelitian serta peralatan
yang tepat.
Contoh: membuat rencana penelitian tahunan yang dimasukan dalam
RKAP
Mampu mensupervisi program penelitian yang telah ditetapkan
dibandingkan dengan realisasinya, baik dari sisi kuantitas maupun
kualitas.
Contoh: rekomendasi pemeliharaan boiler
Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
kegiatan penelitian yang dibutuhkan PLN sehingga diharapkan dapat
memberikan nilai tambah bagi korporasi PLN.
Contoh: mensupervisi penyusunan rencana penelitian ketenagalistrikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
penelitian dan hasil penelitian serta menyebarkan (desiminasi) ke unitunit PLN agar bisa diterapkan secara optimal.
Contoh: Mengembangkan hasil penelitian mengenai cara penurunan
lossess yang sangat diperlukan oleh unit Distribusi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

435

436

479

STD

LIB2.2.1.3.B

Standardisasi
Standardization
Pengetahuan dan kemampuan teknis dalam bidang standardisasi ketenagalistrikan
baik standar perusahaan (SPLN), standar nasional (SNI) maupun standar
internasional.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar keilmuan yang berhubungan proses
penyusunan standardisasi bidang ketenagalistrikan dan mengenal
beberapa standar yang berkaitan dengan ketenagalistrikan.
Contoh: mengetahui definisi standar IEC, ASME, ASTM, SNI.
Memahami secara komperhensif terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan bidang standardisasi ketenagalistrikan
Contoh : memahami definisi strandar nasional maupun internasional
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan
standar perusahaan (SPLN) dengan melihat referensi atau standar lain
baik tingkat nasional maupun internasional.
Contoh : menyelesaikan pekerjaan dengan mengimplementasikan
standar yang sesuai dengan pekerjaan tersebut
Mampu mensupervisi penyusunan standar bidang ketenagalistrikan baik
untuk standar baru maupun dalam rangka revisi terhadap standar yang
sudah ada.
Contoh : mensupervisi pekerjaan yang membutuhkan penerapan standar
Mampu menganalisa dan mengevaluasi standar bidang ketenagalistrikan
yang berlaku di perusahaan apakah masih bisa di berlakukan ataukah
perlu dilakukan revisi sejalan dengan perkembangan teknologi
Contoh : menganalisa standar nasional maupun internasional dan
penerapannya dalam mendukung suatu pekerjaan di perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar
bidang ketenagalistrikan yang sudah ada sejalan dengan perkembangan
teknologi.
Contoh : mendefinisikan standar baru yang memberikan nilai tambah
signifikan pada perusahaan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

480

TAS

LIB2.2.1.3.C

Asesmen Teknologi
Technology Assessment
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengkaji perkembangan dan trend teknologi
baru dibidang instalasi tenaga listrik (pembangkitan, penyaluran, distribusi
atau teknologi penunjangnya) serta adopsi atau adaptasi teknologi tersebut di
perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengikuti secara kontinyu perkembangan teknologi baru di bidang
instalasi tenaga listrik (pembangkitan, penyaluran, distribusi atau
teknologi penunjangnya).
Contoh: mengetahui konsep sistem proteksi gardu induk berbasis
mikroprosesor.
Memahami secara rinci dan
komprehensif trigger dan trend
perkembangan teknologi baru di bidang instalasi tenaga listrik
(pembangkitan, penyaluran, distribusi atau teknologi penunjangnya).
Contoh: memahami keunggulan teknologi unattended substation
Mampu melaksanakan identifikasi dan mengkaji kemungkinan adopsi
atau adaptasi teknologi baru di bidang instalasi tenaga listrik di
Perusahaan.
Contoh: mengkaji penerapan teknologi terbaru di bidang penyaluran
tenaga arus searah (high voltage direct current) untuk penyaluran daya
dari Sumatera ke Jawa.
Mampu mensupervisi dentifikasi dan pengkajian teknologi baru di bidang
instalasi tenaga listrik di perusahaan
Contoh: membimbing dan mengawasi kajian penerapan teknologi
terbaru di bidang penyaluran tenaga arus searah (high voltage direct
current) untuk penyaluran daya dari Sumatera ke Jawa.
Mampu mengevaluasi hasil kajian adopsi atau adaptasi teknologi
baru di bidang instalasi tenaga listrik di Perusahaan, membandingkan
keuntungan yang diperoleh dengan tambahan investasi yang diperlukan,
termasuk masalah interfacingnya dengan peralatan terpasang, serta
peningkatan keandalan sistem tenaga listrik yang diperoleh.
Contoh: mengevaluasi rencana penerapan rele proteksi multipurpose
yang berbasis mikroprosesor di GITET 500 kV.
Mampu menerapkan ujicoba teknologi baru di bidang instalasi tenaga
listrik termasuk masalah interfacing dengan instalasi terpasang dengan
tujuan untuk keuntungan perusahaan.
Contoh: menerapkan sistem pamantauan kondisi minyak trafo tenaga
secara on-line dan real-time.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

437

438

481

TCI

LIB2.2.1.2.C

Pengujian Kontrol dan Instrumen


Testing for Control and Instrument
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian kontrol dan instrumen termasuk penguasaan
peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan dan standar
yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian kontrol dan instrumen, termasuk pengetahuan mengenai
metoda pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian kontrol dan instrumen pada PLTU.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian kontrol dan
instrumen, serta mengetahui persyaratan dan standar yang ditetapkan
yang harus dipenuhi.
Contoh: memahami standar mengenai kontrol dan instrumen.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian kontrol dan instrumen dengan
metoda pengujian sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian kontrol dan instrumen PLTU.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian kontrol dan
instrumen.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian kontrol dan instrumen PLTU.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
pengujian kontrol dan instrumen.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian kontrol dan
instrumen.
Mampu mengembangkan prosedur dan metoda pengujian, serta mampu
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk kontrol dan instrumen.
Contoh: menyempurnakan prosedur pengujian kontrol dan instrumen.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

482

TCS

LIB2.2.1.1.A

Konsultasi Teknik
Technical Consultation
Pengetahuan dan kemampuan teknis dalam bidang konsultansi teknik atau penelitian
di bidang tertentu (sipil, kimia & lingkungan, analisa sistem tenaga listrik, mesin
pembangkit, teknik tegangan tinggi serta bidang lainnya) mengenai permasalahan
yang timbul dalam proses perencanaan, pembangunan, pengoperasian dan
pemeliharaan yang berhubungan dengan ketenagalistrikan dengan menggunakan
metode dan persyaratan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar keilmuan yang berhubungan dengan penelitian
bidang teknik tertentu, persyaratan dan standar yang digunakan, serta
metoda penelitian.
Contoh: mengetahui : mekanika tanah, standar tiang, kekuatan material
isolasi, pencemaran udara, teknik tegangan tinggi, prinsip dasar PLTGU,
kegunaan studi load flow, short circuit, stabilitas, dan pemodelan sistem
tenaga.
Memahami keilmuan yang berhubungan dengan persyaratan dan standar
bidang teknik tertentu yang digunakan dalam proses perencanaan,
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan dalam pekerjaan
ketenagalistrikan.
Contoh: memahami fenomena kelongsoran, deformasi bendungan
, fenomena corona, kapitasi turbin, standar kabel, koordinasi isolasi,
spesifikasi Heat Rate pada PLTU, metoda perhitungan dalam analisa
sistem tenaga serta pemanfaatannya, konsep stabilitas transien dan
small signal stability.
Mampu melaksanakan pekerjaan konsultansi teknis atau penelitian di
bidang teknik tertentu yang berhubungan dengan ketenagalistrikan
sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan, dengan
menggunakan metode analisa yang tepat.
Contoh: melaksanakan konsultansi gerakan tanah di jalur tower, menguji
karakteristik mesin diesel, menyusun AMDAL, melaksanakan penelitian
boiler remaining life assesment, melaksanakan konsultansi studi load
flow, short circuit dan stabilitas.
Mampu mensupervisi laporan penelitian bidang teknik tertentu
yang berhubungan dengan
ketenagalistrikan sehingga diperoleh
suatu rekomendasi alternatif penyelesaian dalam permasalahan
ketenagalistrikan .
Contoh: membuat rekomendasi penanganan kelongsoran tanah di
sekitar tapak tower dalam rangka penyelamatan instalasi, membuat
laporan konsultansi teknik Gardu Induk, membuat rekomendasi
pengaman pengolahan limbah minyak pelumas, membuat rekomendasi
pemeliharaan boiler.
Mampu merencanakan, mengkoordinasikan dan Mampu mensupervisi
pelaksanaan konsultansi atau penelitian di bidang teknik tertentu.
Mampu merencanakan program, sistem dan prosedur serta anggaran
pekerjaan konsultansi teknis bidang sipil.
Contoh: melaksanakan supervisi pekerjaan penelitian kelongsoran
PLTA, membuat program dan anggaran konsultansi teknik pekerjaan
konstruksi pipa pesat, melaksanakan supervisi penyusunan AMDAL
PLTU, membuat program dan anggaran konsultansi teknik pekerjaan
studi stabilitas transien.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

439

440

Mampu membuat dan mengembangkan prosedur dan metode konsultansi


teknik, hasil penelitian di bidang teknik tertentu untuk kepentingan yang
lebih luas sehingga akan diperoleh nilai tambah
Contoh: membuat modifikasi struktur tower dalam rangka efisiensi,
mengembangkan analisa dispersi pencemaran udara dengan
menggunakan model dynamic, mengembangan analisa material instalasi
boiler dengan menggunakan metoda NOTIS, membuat prosedur dalam
suatu pekerjaan konsultansi teknik bidang analisa sistem tenaga.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

483

TDM

LIB2.2.1.1.B

Pengujian Motor Bakar dan Alat Bantu


Testing for Diesel Machine
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian motor bakar dan alat bantu termasuk
penguasaan peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan
dan standar yang telah ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian motor bakar dan alat bantu, termasuk pengetahuan mengenai
metoda pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian unjuk kerja mesin diesel.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian motor bakar dan
alat bantu, serta mengetahui persyaratan dan standar yang ditetapkan
yang harus dipenuhi.
Contoh: memahami standar mengenai mesin diesel
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian pembangkit uap dan alat
bantu dengan metoda pengujian sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian unjuk kerja mesin diesel.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian motor bakar
dan alat bantu.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian unjuk kerja mesin diesel.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
pengujian motor bakar dan alat bantu.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian vibrasi
PLTD.
Mampu mengembangkan prosedur dan metoda pengujian terhadap motor
bakar dan alat bantu, serta mampu memperbaiki atau menyempurnakan
persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat untuk motor bakar
dan alat bantu.
Contoh: menyempurnakan prosedur pengujian unjuk kerja mesin diesel.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

441

442

484

TFE

LIB2.2.1.3.D

Pengujian Aspek Lingkungan


Testing for Environment
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian aspek lingkungan termasuk penguasaan
peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan dan standar
yang telah ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian aspek lingkungan, termasuk pengetahuan mengenai metoda
pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui cara pengujian emisi SO2 di cerobong PLTU.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian aspek lingkungan,
serta mengetahui persyaratan dan standar yang ditetapkan yang harus
dipenuhi.
Contoh: memahami perilaku plume dan penyebarannya serta baku mutu
udara.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian aspek lingkungan dengan
menggunakan metoda pengujian yang sesuai dengan standar.
Contoh: melaksanakan pengujian emisi SO2.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian aspek
lingkungan.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian emisi SO2 yang dikeluarkan PLTU.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
hasil pengujian aspek lingkungan.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian emisi SO2
dari PLTU.
Mampu mengembangkan prosedur dan metoda pengujian terhadap
aspek lingkungan, serta mampu memperbaiki atau menyempurnakan
persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat yang berkaitan
dengan pengujian aspek lingkungan.
Contoh: penyempurnaan standar kebisingan di luar pagar PLTD.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

485

TFW

LIB 2.3.1.3.B

Pengujian Bidang Sipil


Testing for Civil Work
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian bidang sipil termasuk penguasaan peralatan
kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan dan standar yang telah
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian bidang sipil , termasuk pengetahuan mengenai metoda
pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian tiang beton.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian bidang sipil ,
serta mengetahui persyaratan dan standar yang ditetapkan yang harus
dipenuhi.
Contoh: memahami standar tiang beton yang diijinkan PLN
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian bidang sipil dengan metoda
pengujian sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian tiang beton.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian bidang sipil .
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian tiang beton..
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
hasil pengujian bidang sipil .
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian tiang beton.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
bidang sipil, serta mampu memperbaiki atau menyempurnakan
persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat yang berkaitan
dengan pengujian bidang sipil .
Contoh: penyempurnaan standar yang diterapkan di PLN untuk tiang
beton.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

443

444

486

THG

LIB2.2.1.1.C

Pengujian Mesin Fluida dan Sistem


Testing for Hydro Generation
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal
yang berkaitan dengan pekerjaan pengujian mesin fluida dan sistem termasuk
penguasaan peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan
dan standar yang telah ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian mesin fluida dan sistem, termasuk pengetahuan mengenai
metoda pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian unjuk kerja turbin air .
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian mesin fluida dan
sistem, serta mengetahui persyaratan dan standar yang ditetapkan yang
harus dipenuhi.
Contoh: memahami standar dan tipe turbin air
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian mesin fluida dan sistem
dengan menggunaan metoda pengujian yang sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian dan pengawasan pada pekerjaan
pengujian unit pembangkit PLTA.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian mesin fluida
dan sistem.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian turbin air tipe Kaplan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
pengujian mesin fluida dan sistem.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian turbin air
termasuk memberikan rekomendasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
terhadap mesin fluida dan sistem, serta mampu memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat
untuk mesin fluida dan sistem.
Contoh: menyempurnakan penggunaan standar batas vibrasi pada unit
pembangkit PLTA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

487

TLV

LIB2.2.1.2.D

Pengujian Peralatan Listrik Tegangan Rendah


Testing for Low-Voltage Equipment
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pengujian peralatan listrik
tegangan rendah termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan listrik tegangan rendah
serta mempunyai pengetahuan mengenai standar acuan yang dipakai.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian peralatan listrik
tegangan rendah serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian peralatan
listrik tegangan rendah.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur dimensi
MCB.
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pengujian
peralatan listrik tegangan rendah sesuai dengan acuan standar serta
memahami berbagai jenis prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan pekerjaan pengujian perlatan listrik
tegangan rendah.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian karakteristik MCB.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian peralatan listrik tegangan
rendah, diantaranya melaksanakan salah satu pekerjaan pengujian
karakteristik MCB, kWh meter, kotak APP, lampu, blok terminal, pemutus
hubung bagi TR, alat ukur listrik.
Contoh:melaksanakan pekerjaan pengujian karakteristik MCB
Mampu mensupervisi pengujian peralatan listrik tegangan rendah serta
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
kegiatan pekerjaan pengujian peralatan listrik tegangan rendah
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengujian
karakteristik MCB.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
peralatan listrik tegangan rendah dan penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan listrik
tegangan rendah.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
karakteristik MCB.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru prosedur
kerja pengujian peralatan listrik tegangan rendah serta prosedur
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
kegiatan pengujian peralatan listrik tegangan rendah.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pengujian karakteristik MCB.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

445

446

488

TPC

LIB2.2.1.2.E

Pengujian Sistem Proteksi dan Kontrol


Testing for Protection and Control System
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pengujian sistem proteksi
penghantar, sistem kontrol dan pengukuran bay penghantar, sistem proteksi
trafo, sistem kontrol dan pengukuran bay trafo, serta pengujian trafo daya
kelengkapannya termasuk bay trafo, untuk memperoleh instalasi proteksi
kontrol yang memenuhi standar dan ketentuan perusahaan
Level
1

bay
bay
dan
dan

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian sistem proteksi
dan kontrol
Contoh: mengetahui pekerjaan pengujian sistem proteksi bay penghantar
70 kV.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan pengujian sistem
proteksi dan kontrol pada gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian sistem kontrol dan
pengukuran bay trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu melaksanakan pengujian sistem proteksi dan kontrol
Contoh: membantu melaksanakan pengujian sistem proteksi bay
penghantar 150 kV.
Mampu mensupervisi pengujian sistem proteksi dan kontrol
Contoh: mengetahui pekerjaan pengujian sistem proteksi bay penghantar
70 kV.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pengujian bay penghantar dan
bay trafo serta Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian
sistem proteksi dan kontrol serta pengukuran pada bay penghantar dan
bay trafo.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian sistem kontrol
dan pengukuran pada bay penghantar 500 kV
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
memperbaiki prosedur pengujian sistem proteksi dan kontrol pada bay
penghantar dan bay trafo
Contoh: memperbaiki prosedur pengujian sistem kontrol dan pengukuran
bay trafo 150/500 kV 500 MVA.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

489

TSQ

LIB2.2.1.1.D

Pengujian Peralatan Gardu Induk


Testing for Substation Equipment
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pengujian peralatan gardu
induk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan gardu induk dengan tujuan
menghasilkan kinerja peralatan gardu induk sesuai target yang ditetapkan
perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian peralatan gardu
induk serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian peralatan gardu induk.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur faktor
disipasi (tangen delta).
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pengujian peralatan
gardu induk serta memahami berbagai jenis prosedur penggunaan alat
kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan pekerjaan pengujian
perlatan gardu induk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian minyak isolasi trafo.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian peralatan gardu induk
diantaranya melaksanakan salah satu pekerjaan pengujian batere,
peralatan rectifier, menguji dan mengganti elektrolit batere, menguji
kapasitas batere, mampu mengukur faktor dissipasi, tahanan isolasi,
tahanan pentanahan, temperatur titik sambungan, kandungan gas pada
minyak, partial discharge, menguji keserempakan kontak PMT.
Contoh: melaksanakan pekerjaan pengujian minyak trafo 150/20 kV 60
MVA
Mampu mensupervisi pengujian peralatan gardu induk serta penggunaan
alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan
pekerjaan pengujian peralatan gardu induk, serta Melaksanakan salah
satu pekerjaan pengujian PMT, PMS, CT/PT, trafo daya
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengujian minyak
isolasi trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
peralatan gardu induk dan penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan gardu induk. serta
Melaksanakan salah satu pekerjaan menguji capasitor, bay bus tie, bay
kopel, bay kubikel 20 kV, bay transformator, bus bar.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan pengujian minyak
isolasi trafo 150/70 kV 100 MVA.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
peralatan gardu induk serta prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur
dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan gardu
induk.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pengujian minyak isolasi trafo
500/150 kV 500 MVA secara on line.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

447

448

490

TTD

LIB2.2.1.2.F

Pengujian Peralatan Transmisi dan Distribusi


Testing for Transmission and Distribution Equipment
Pengetahuan dan Kemampuan dalam pekerjaan pengujian peralatan transmisi dan
distribusi termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan transmisi dan distribusi serta
mempunyai pengetahuan mengenai standar acuan yang dipakai.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian peralatan
transmisi dan distribusi serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat
ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian
peralatan transmisi dan distribusi.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur dimensi
kabel tegangan menengah.
Memahami secara komprehensif prosedur pekerjaan pengujian
peralatan transmisi dan distribusi sesuai dengan acuan standar serta
memahami berbagai jenis prosedur penggunaan alat kerja, alat ukur dan
alat uji yang berkaitan dengan pekerjaan pengujian perlatan transmisi
dan distribusi.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian karakteristik kabel
TM.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian peralatan transmisi dan
distribusi, diantaranya Melaksanakan salah satu pekerjaan pengujian
kabel, trafo, PMT, kubikel, pemutus hubung bagi TM.
Contoh: melaksanakan pekerjaan pengujian karakteristik kabel TM
Mampu mensupervisi pengujian peralatan transmisi dan distribusi serta
penggunaan alat kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
kegiatan pekerjaan pengujian peralatan transmisi dan distribusi.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengujian
karakteristik kabel TM.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
peralatan transmisi dan distribusi dan penggunaan alat kerja, alat
ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan
transmisi dan distribusi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
karakteristik kabel TM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
peralatan transmisi dan distribusi serta prosedur penggunaan alat kerja,
alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pengujian peralatan
transmisi dan distribusi.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pengujian karakteristik kabel TM.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

491

TTS

LIB2.2.1.2.G

Pengujian Telekomunikasi dan SCADA


Testing for Telecommunication and SCADA
Pengetahuan dan kemampuan dalam pekerjaan pengujian telekomunikasi dan
SCADA termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pengujian telekomunikasi dan SCADA memenuhi
standar dan ketentuan perusahaan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian telekomunikasi
dan SCADA
Contoh: mengetahui pekerjaan pengujian peralatan telekomunikasi.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan pengujian
telekomunkasi dan SCADA.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengujian RTU.
Mampu melaksanakan pengujian telekomunikasi dan SCADA
Contoh: membantu melaksanakan pengujian telekomunikasi seperti
PLC.
Mampu mensupervisi pengujian telekomunikasi dan SCADA termasuk
diantaranya Melaksanakan salah satu pekerjaan pengujian RTU, Wave
trap, PLC, Fiber optic, poit-to-point test
Contoh: melaksanakan pengujian telekomunikasi seperti PLC.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian telekomunikasi
dan SCADA termasuk diantaranya Melaksanakan salah satu pekerjaan
pengujian RTU, Wave trap, PLC, Fiber optic, poit-to-point test
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pengujian RTU
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
telekomunikasi dan SCADA
Contoh: memperbaiki prosedur pengujian RTU.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

449

450

492

TSG

LIB2.2.1.1.E

Pengujian Pembangkit Uap dan Alat Bantu


Testing for Steam Generation
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian Pembangkit Uap dan Alat bantu termasuk
penguasaan peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan dan
standar yang telah ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian pembangkit uap dan alat bantu, termasuk pengetahuan
mengenai metoda pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian unjuk kerja pembangkit uap suatu
PLTU
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi hasil
pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian pembangkit
uap dan alat bantu, serta mengetahui persyaratan dan standar yang
ditetapkan yang harus dipenuhi.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian pembangkit uap dan alat
bantu dengan menggunakan metoda pengujian yang sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian turbin uap.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian pembangkit
uap dan alat bantu.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian unjuk kerja PLTU.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
pengujian pembangkit uap dan alat bantu.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian turbin uap
pada suatu PLTU.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
terhadap pembangkit uap dan alat bantu, serta mampu memperbaiki
atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih
tepat untuk pembangkit uap dan alat bantu.
Contoh: menyempurnakan penggunaan standar batas vibrasi pada unit
pembangkit PLTU.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

493

TOM

LIB2.2.1.1.F

Pengujian Material dan Elemen Mesin


Testing for Material
Pengetahuan dan kemampuan untuk, merencanakan, melaksanakan,
mengendalikan serta melakukan pengawasan serta evaluasi untuk hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan pengujian material dan elemen mesin termasuk
penguasaan peralatan kerja dan metoda pengujian sesuai dengan persyaratan
dan standar yang telah ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengujian material dan elemen mesin, termasuk pengetahuan mengenai
metoda pengujian serta peralatan yang akan digunakan.
Contoh: mengetahui proses pengujian material dan elemen mesin PLTU
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan yang berhubungan
dengan, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian serta evaluasi
hasil pengujian, untuk hal yang berkaitan dengan pengujian material
dan elemen mesin, serta mengetahui persyaratan dan standar yang
ditetapkan yang harus dipenuhi.
Contoh: memahami standar yang berkaitan dengan material dan elemen
mesin.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berhubungan dengan,
perencanaan dan pelaksanaan pengujian material dan elemen mesin
dengan menggunakan metoda pengujian yang sesuai standar.
Contoh: melaksanakan pengujian material pada boiler untuk keperluan
boiler assessment.
Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan pengujian material dan
elemen mesin.
Contoh: melaksanakan pengendalian dan pengawasan pekerjaan
pengujian material boiler.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk hal yang berkaitan dengan
pengujian material dan elemen mesin.
Contoh: melaksanakan evaluasi dan analisa hasil pengujian material
pada boiler..
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
material dan elemen mesin, serta mampu memperbaiki atau
menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar yang lebih tepat.
Contoh: menyempurnakan prosedur pengujian material pada boiler.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

451

452

494

MSV

LIB2.2.1.3.F

Pelayanan Manajemen dan Sistem Mutu


Management Services
Pengetahuan dan kemampuan tentang tata cara mengatur, melaksanakan
dan mengelola hal-hal yang berdampak terhadap mutu termasuk melakukan
pemeriksaan, pemeliharaan, melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
(continual improvement) serta menilai keefektifan sistem. Mutu didefinisikan sebagai
pemenuhan persyaratan pelanggan dan persyaratan lainnya yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui berbagai macam sistem manajemen mutu.
Contoh: Mengetahui standar ISO-9001, ISO-Guide-62 & 66 dan ISO-G.
Memahami proses bisnis dan berikut sistem manajemen mutu yang
berlaku di unitnya dan atau di perusahaan atau perusahaan-perusahaan
pada umumnya.
Contoh: dapat menjelaskan manajemen mutu yang diterapkan dalam
proses bisnis penjualan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan implementasi dan mengendalikan dokumentasi
sistem manajemen mutu yang berlaku.
Contoh: membuat usulan dokumen mutu dan laporan pengendalian
mutu yang berlaku.
Mampu mensupervisi penetapan instruksi kerja, sasaran mutu, dan
rencana tindakan.dan merevisi dokumen sistem manajemen mutu.
Contoh: melaksanakan pengendalian mutu untuk proses bisnis di unit
atau perusahaan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi audit mutu internal dalam
rangka pemeliharaan sistem manajemen mutu.
Contoh: dapat mengevaluasi efektivitas pengendalian mutu yang berlaku.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru solusi
terhadap kesalahan dalam proses bisnis yang berkaitan dengan sistem
manajemen mutu.
Contoh: dapat menulis laporan evaluasi pelaksanaan pengendalian
mutu di suatu bidang dan memberikan saran-saran perbaikannya.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

495

LQM

LIB2.2.1.3.G

Manajemen Mutu Laboratorium


Laboratory Quality Management
Pengetahuan dan kemampuan tentang tata cara mengatur, melaksanakan
dan mengelola hal-hal yang berdampak terhadap mutu termasuk melakukan
pemeriksaan, pemeliharaan, melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
(continual improvement) serta menilai keefektifan sistem mutu di laboratorium dalam
menjalankan Good Laboratory Practices. Mutu didefinisikan sebagai pemenuhan
persyaratan pelanggan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengerti berbagai sistem manajemen mutu laboratorium.
Contoh: dapat menjelaskan beberapa macam cara pengendalian mutu
dan contoh penerapannya di laboratorium pengujian atau kalibrasi.
Memahami proses bisnis dan berikut sistem manajemen mutu di
laboratorium yang berlaku di bidangnya dan / atau di perusahaan..
Contoh: menjelaskan manajemen mutu yang diterapkan dalam
pengendalian kegiatan di laboratorium pengujian atau kalibrasi
Mampu melaksanakan dan mengendalikan dokumentasi sistem
manajemen mutu laboratorium yang berlaku di bidangnya dan atau
perusahaan.
Contoh: membuat laporan pengendalian mutu yang berlaku di
laboratorium pengujian atau kalibrasi.
Mampu mensupervisi dalam menetapkan instruksi kerja, sasaran mutu,
dan rencana tindakan.dan merevisi dokumen sistem manajemen mutu
laboratorium.
Contoh: melaksanakan pengendalian mutu untuk pengadaan barang.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi audit mutu internal dalam
rangka pemeliharaan sistem manajemen mutu laboratorium.
Contoh: dapat mengevaluasi efektivitas pengendalian mutu yang berlaku.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru solusi
terhadap kesalahan dalam proses bisnis yang berkaitan dengan sistem
manajemen mutu di laboratorium pengujian atau kalibrasi.
Contoh: dapat menulis laporan evaluasi pelaksanaan pengendalian
mutu di suatu bidang dan memberikan saran-saran perbaikannya.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

453

454

496

TIL

LIB2.2.1.3.H

Informasi Teknik dan Perpustakaan


Technical Information and Library
Pengetahuan dan kemampuan teknis dalam hal penyebaran (desiminasi) informasi
teknik khususnya di bidang ketenagalistrikan dan pengetahuan dasar mengenai
pengelolaan Perpustakaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar keilmuan yang berhubungan proses
penyebaran informasi teknik baik secara konvensional maupun dengan
menggunakan teknologi informasi serta pengetahuan dasar mengenai
pengelolaan perpustakaan.
Contoh: mengetahui metoda katalogisasi
Memahami secara komperhensif terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan informasi-informasi teknik bidang ketenagalistrikan yang
diperlukan oleh PLN-Kantor Pusat maupun unit-unit PLN serta
memahami metoda penyebarannya.
Contoh: memahami cara pengelolaan perpustakaan
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyebaran
informasi teknik dan Melaksanakan pengelolaan perpustakaan antara
lain penyusunan katalog, peletakan buku, pemeliharaan, sampai
dengan pencatatan.
Contoh: Melakukan penyebaran artikel mengenai medan listrik dan
magnit (EMF) yang up to date melalui internet.
Mampu mensupervisi proses penyebaran informasi teknik dan
pengelolaan perpustakaan khususnya untuk keperluan PLN dan
pelayanan kepada pihak di luar PLN pada umumnya..
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pengelolaan perpustakaan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebutuhan informasi teknik
yang diperlukan oleh PLN sampai dengan penyebarannya dan mampu
mengevaluasi pengelolaan perpustakaan khususnya untuk keperluan
PLN dan pelayanan kepada pihak luar PLN pada umumnya..
Contoh: menganalisa kebutuhan referensi untuk perpustakaan pada
suatu unit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyebaran
informasi teknik dan metoda pengelolaan perpustakaan sejalan dengan
perkembangan teknologi.
Contoh: Pengembangan pengelolaan perpustakaan melalui kerjasama
dengan perpustakaan internasional.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

497

TIN

LIB2.2.1.1.G

Inspeksi Teknik
Technical Inspection
Pengetahuan dan kemampuan tantang tatacara mengatur, melaksanakan
dan mengelola hal-hal yang berkaitan dengan pengawasan dan pemantauan
pemasangan suatu pekerjaan konstruksi dan instalasi dengan metode dan
persyaratan yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui gambar teknik, spesifikasi teknik, serta standar yang
digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan instalasi.
Contoh: mengetahui konsep gambar teknis, spesifikasi teknis.
Memahami secara komprehensif arti dari gambar teknik, spesifikasi
teknik, standar dan peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan konstruksi dan instalasi.
Contoh: memahami cara membaca gambar detailed dari gambar yang
diprojeksikan.
Mampu melaksanakan pekerjaan inspeksi teknik dari suatu konstruksi
dan instalasi sesuai dengan prosedur dan standar yang ditetapkan,
dengan menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Contoh: melaksanakan inspeksi karakteristik mesin diesel.
Mampu mensupervisi laporan inspeksi teknik pekerjaan konstruksi dan
instalasi sehingga diperoleh suatu laporan rekomendasi yang baik dan
benar dalam pelaksanaan pemasangan suatu pekerjaan konstruksi dan
instalasi.
Contoh: mensupervisi inspeksi pekerjaan konstruksi gardu induk.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan inspeksi teknik.
Mampu merencanakan program, sistem dan prosedur serta anggaran
pekerjaan inspeksi teknis.
Contoh: menganalisa program dan anggaran inspeksi teknik pekerjaan
konstruksi pipa pesat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru inspeksi
teknik, mampu mengoptimalkan peralatan yang digunakan dalam
pekerjaan inspeksi teknis.
Contoh: menyempurnakan prosedur dalam suatu pekerjaan inspeksi
teknis.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

p e n g uj i a n
riset

455

456

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

LINGKUNGAN & K2

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.7 lingkungan dan K2


498

EDT

LKL2.3.1.1.A K

Audit Lingkungan
Environmental Auditing
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan Audit Lingkungan di perusahaan
untuk digunakan sebagai strategi pengelolaan lingkungan; menilai dokumen
lingkungan yang menjamin bahwa suatu usaha atau kegiatan pembangunan di
lingkungan perusahaan layak lingkungan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis aspek hukum dan dasardasar audit lingkungan,
dokumentasi dan penataan laporan audit yang berkaitan dengan
pengelolaan lingkungan yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan lebih
lanjut.
Contoh: mengetahui jenis-jenis laporan/dokumen lingkungan dan
tahu tentang survai lingkungan dengan baik dan benar sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Memahami secara komprehensif kegunaan penerapan audit lingkungan
di perusahaan, sebagai rujukan perusahaan dalam mengatasi
permasalahan lingkungan di sekitar instalasi perusahaan, sebagai
kontrol terhadap pencapaian kinerja lingkungan perusahaan, sebagai
usaha pencegahan tekanan sanksi hukum terhadap penyelenggaraan
usaha dan/atau kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta sebagai upaya
identifikasi kemungkinan penghematan biaya melalui upaya konservasi
energi, pemakaian ulang dan daur ulang limbah.
Contoh: memahami bentuk potensi dampak besar dan penting suatu
usaha dan/atau kegiatan perusahaan dan memahami kegiatan mitigasi,
memahami prosedur audit lingkungan, proses konsultasi masyarakat
dan sosialisasi penyelesaian masalah lingkungan.
Mampu melaksanakan persiapan proses audit lingkungan hidup
dengan menggunakan perangkat antara lain checklist/protokol audit,
peraturan perundang-undangan dan pedoman-pedoman, wawancara
dan pemeriksaan lapangan/pencatatan/dokumentasi pengamatan, serta
komponen kegiatan instalasi perusahaan yang diaudit.
Contoh: membuat daftar pertanyaan pra-kunjungan audit, membuat
rencana proses, menyusun checklist/protokol audit dan lain-lain guna
pelaksanaan audit lingkungan berdasarkan pemenuhan baku mutu
lingkungan yang dihasilkan komponen kegiatan insatalasi terhadap yang
disyaratkan.
Mampu mensupervisi proses audit lingkungan hidup dengan
menggunakan perangkat antara lain checklist/protokol audit, peraturan
perundang-undangan dan pedoman-pedoman, wawancara dan
pemeriksaan lapangan/pencatatan/dokumentasi pengamatan, serta
komponen kegiatan instalasi perusahaan yang diaudit.
Contoh: menyusun Laporan Audit Lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

L INGK U NGAN K 2

457

458

Mampu menganalisa dan mengevaluasi ringkasan dan interpretasi


laporan audit lingkungan yang meliputi evaluasi secara sistimatik,
terdokumentasi, periodik dan objektif tentang bagaimana kinerja
perusahaan, sistim manajemen dalam hubungannya dengan lingkungan,
yang antara lain ditujukan sebagai fasilitas kontrol manajemen terhadap
pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan dan pengkajian terhadap
peraturan perundang-undangan.
Contoh: menyajikan evaluasi tentang tingkat kepatuhan / ketidakpatuhan
perusahaan terhadap peraturan perudang-undangan di bidang
pengelolaan lingkungan hidup, mampu memberikan uraian tentang
penyebab terjadinya ketidakpatuhan dan atau ketidaktepatan
penerapan kebijaksanaan perusahaan dibidang lingkungan hidup,
mampu memberikan rekomendasi atas temuan temuan pelaksanaan
audit lingkungan, mampu memberi jaminan untuk mencegah dan
menghindari kerusakan atau kecenderungan kerusakan lingkungan atas
penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru audit
lingkungan dan mampu menerapkan metode tersebut di perusahaan
antara lain siap menyelenggarakan dan mendukung penelitian,
pengkajian dan pengembangan cara-cara audit lingkungan untuk
meningkatkan kualitas/mutu produk dan pelayanan.
Contoh: membuat rencana strategis ligkungan (environmental strategic
planning) perusahaan penyedia tenaga listrik yang berkualitas, aman,
andal dan akrab lingkungan, mewujudkan peningkatan sumberdaya
melalui penghematan penggunaan bahan, minimisasi limbah dan
identifikasi kemungkinan melakukan proses daur ulang untuk mencapai
standar lingkungan mutakhir dengan kualitas tinggi dan terbaik, melalui
mitigasi dampak negatif penting serta monitoring dan audit lingkungan
yang efektif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

499

ELS

LKL 2.4.1.1.B

Keselamatan Ketenagalistrikan
Electricity Safety
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan program keselamatan
ketenagalistrikan meliputi penerapan standarisasi, keselamatan dan kesehatan
kerja, keselamatan umum, keselamatan instalasi, keselamatan lingkungan dan
penerapan sertifikasi pada pelaksanaan kegiatan penunjangnya .
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui ketentuan; mampu menyebutkan ketentuan keselamatan
ketenagalistrikan yang berlaku diperusahaan.
Contoh: mengetahui ketentuan tentang persiapan keselamatan pada
pemaasangan instalasi penyediaan tenaga listrik, penggunaan peralatan
kerja, peralatan keselamatan kerja dan alat pelindung diri serta prosedur
pertolongan pertama pada kecelakaan.
Memahami ketentuan; mampu menjelaskan dasar hukum dan manfaat
peraturan keselamatan ketenagalistrikan yang dipersyaratkan di
pekerjaan.
Contoh: menjelaskan dasar hukum dan manfaat peraturan yang
mewajibkan tersedianya peralatan keselatan kerja dan alat pelindung
diri.
Mampu melaksanakan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan yang
diberlakukan di pekerjaan secara berdisiplin.
Contoh: melaksanakan check-list persyaratan keselamatan pada saat
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Mampu mensupervisi pengendalian dan pembimbingan untuk
memastikan diterapkannya keselamatan ketenagalistrikan pada kegiatan
operasional.
Contoh: mengawasi penerapan persyaratan keselamatan pada
pekerjaan dalam keadaan bertegangan (hot-line maintenance).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan keselamatan ketenagalistrikan yang bersifat komplek
yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: merekomendasikan tindakan untuk memastikan bahwa
keselamatan ketenagalistrikan berjalan baik pada saat terjadi black-out
atau kekacauan luar biasa.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menyempurnakan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan di seluruh
jajaran perusahaan.
Contoh: menetapkan persyaratan keselamatan ketenagalistrikan untuk
inspeksi jaringan menggunakan helikopter.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

L INGK U NGAN K 2

459

460

500

EMM

LKL2.3.1.1.C

Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan


Environmental Monitoring and Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan Analisa Mengenai Dampak
Lingkungan (Amdal), Rencana Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (RPL/RKL),
Upaya Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (UPL/UKL) di perusahaan untuk
digunakan sebagai strategi pengelolaan lingkungan; menilai dokumen Lingkungan
(AMDAL, RUL, RKL, UPL, UKL) yang menjamin agar suatu usaha atau kegiatan
pembangunan layak lingkungan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui bentuk dan metode pengelolaan lingkungan yang meliputi,
Dasar-dasar Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal), Rencana
Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (RPL/RKL), Upaya Pemantauan
/ Pengelolaan Lingkungan (UPL/UKL) yang berkaitan dengan dampak
besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan
pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.
Contoh: Mengerti tentang kegiatan-kegiatan Amdal, RPL, RKL, UPL,
UKL.
Memahami kegunaan penerapan Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
(Amdal), Rencana Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (RPL/RKL),
Upaya Pemantauan/Pengelolaan Lingkungan (UPL/UKL) di perusahaan,
mengetahui strategi pengelolaan lingkungan baik yang bersifat preventif,
persuasif, kuratif maupun represif dalam mengatasi permasalahan
lingkungan di sekitar instalasi perusahaan.
Contoh: memahami bentuk potensi dampak besar dan penting terhadap
lingkungan dari suatu usaha dan/atau kegiatan perusahaan dan
memahami cara melakukan mitigasi, proses konsultasi masyarakat dan
sosialisasi penyelesaian masalah lingkungan.
Mampu melaksanakan pembuatan prediksi dampak besar dan penting
suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan
hidup dengan menggunakan perangkat antara lain peraturan perundangundangan, komponen kegiatan instalasi perusahaan, rona lingkungan
awal sekitar instalasi
Contoh: membuat proses penapisan wajib Amdal, matriks dampak besar
dan penting serta matriks pengelolaan lingkungan, membuat daftar
prioritas penanganan lingkungan berdasarkan pemenuhan baku mutu
lingkungan yang dihasilkan komponen kegiatan insatalasi terhadap yang
disyaratkan.
Mampu mensupervisi kajian serta menganalisa dampak besar dan
penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup antara lain untuk digunakan sebagai data bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan.
Contoh: menyusun Kerangka Acuan Analisa Dampak Lingkungan Hidup
(KA-ANDAL), menganalisa dampak besar dan penting serta membuat
pola pengelolaan lingkungan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menganalisa dan mengevaluasi penilaian dokumen lingkungan


(AMDAL, RPL/RKL, UPL/UKL) serta mampu memutuskan tentang
penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan untuk menjamin suatu usaha
atau kegiatan pembangunan layak lingkungan.
Contoh: melakukan evaluasi dokumen Amdal, RPL, RKL, UPL,
UKL; sosialisasi penanganan lingkungan kepada masyarakat sekitar
instalasi sesuai dengan cara-cara pengelolaan terbaik (best practical
and economic option) sehingga dapat menjadi acuan pola pikir prima
(mindset of excellence), sikap, perilaku dan janji/komitmen seluruh
pelaku perusahaan dalam menerapkan penyelenggaraan perusahaan
yang baik (good coorporate governance) yang secara terus menerus
berusaha keras mencapai standar lingkungan mutakhir dengan kualitas
tinggi dan paling baik.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru riset
pengelolaan lingkungan yang dapat diterapkan di perusahaan,
dan mampu menerapkan metode tersebut di perusahaan, siap
menyelenggarakan dan mendukung penelitian, pengkajian dan
pengembangan (research and development) cara-cara pengelolaan
lingkungan untuk meningkatkan kualitas/mutu produk dan pelayanan,
Siap memfasilitasi peningkatan kesadaran, kepahaman dan kepedulian
dari seluruh anggota perusahaan dan mitra terhadap masalah lingkungan
hidup yang berkaitan dengan instalasi perusahaan.
Contoh: membuat rencana strategis lingkungan (environmental strategic
planning) perusahaan sebagai penyedia tenaga listrik yang berkualitas,
aman, andal dan akrab lingkungan, mewujudkan visi, misi perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

L INGK U NGAN K 2

461

462

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENERGI PRIMER
korporat

ENERGI PRIMER BATUBARA

ENERGI PRIMER GAS

ENERGI PRIMER BBM

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.8 ENERGI PRIMER


4.8.1 KORPORAT
501

PEP

SAE 2.1.1.1.A P

Perencanaan Energi Primer


Primary Energy Planning
Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan energi primer dalam
jangka pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal, berdasarkan
evaluasi pemakaian energi primer sebelumnya dan strategi pemenuhan energi
primer kedepan dengan mempertimbangkan fuel mix, RUPTL dan biaya energi
primer
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan energi primer
dalam jangka pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan kebutuhan
energi primer dalam penyusunan RKAP, neraca gas, kebutuhan
batubara jangka panjang
Memahami secara komprehensif proses perencanaan energy primer
serta parameter yang berhubungan dengan perencanaan energy primer
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan energi primer dalam
penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan kebutuhan batubara,
memahami proses perhitungan kebutuhan gas & BBM, memahami
proses perhitungan harga batubara, memahami proses perhitungan
harga gas & BBM , mengetahui potensi energi primer, mengetahui
asumsi yang berhubungan dengan perhitungan dalam RKAP dan RJPP.
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan energi primer dalam
menyusun RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan parameter yang
telah ditetapkan.
Contoh: menentukan kebutuhan batubara, menentukan kebutuhan gas
& BBM
Mampu mensupervisi perencanaan energi primer dengan metode yang
telah ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan perencanaan kebutuhan energi primer, mampu melakukan
koreksi atas penyusunan perencanaan energi primer
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan energi primer
untuk mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi pemenuhan energi
primer.
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan
kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
perencanaan energi primer.
Contoh: mengembangkan metode perencanaan energi primer.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

463

464

502

PEC

SAE 2.1.1.1.B P

Pengadaan Energi Primer


Primary Energy Procurement
Kemampuan untuk menghitung kebutuhan energi primer pembangkit serta mampu/
menguasai proses pengadaan yang sesuai aturan untuk pengadaan energi primer
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan energi primer

Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan pengadaan energi


primer antara lain pengumuman, penjelasan, penawaran, negosiasi dan
contract discussion agreement (KEPDIR Pengadaan Barang dan Jasa
No. 305.K/DIR/2010 dan perubahan - perubahannya)
Memahami secara komprehensif proses pengadaan Energi Primer serta
parameter yang berhubungan dengan pengadaan Energi Primer.
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan energi primer,
mampu menghitung Harga BBM berdasarkan MOPS (Means of Oil
Platts Singapore), harga transportasi BBM, mengetahui SOP tata cara
serah terima BBM, mengetahui potensi energi primer, mengetahui
potensi energi primer, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan investasi di energi primer.
Mampu melaksanakan pengadaan energi primer sesuai dengan metode
dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan energi primer pembangkit baru.
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan kebutuhan
pengadaan energi primer dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan harga energi primer. Menghitung harga BBM berdasarkan
MOPS (Means of Oil Platts Singapore) dan harga transportasi BBM,
mengetahui SOP tata cara serah terima BBM.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model perhitungan dalam
pengadaan Energi Primer dan mampu mengintegrasikan aturan-aturan
pemerintah / perusahaan dalam pengadaan Energi Primer
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses pengadaan
energi primer, mampu menghitung harga BBM berdasarkan MOPS
(Means of Oil Platts Singapore) dan harga transportasi BBM. Mampu
menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
harga energi primer.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
pengadaan Energi Primer
Contoh: menghitung harga BBM berdasarkan MOPS (Means of Oil Platts
Singapore), serta harga transportasi menetapkan alat bantu perhitungan
dalam pengadaan energi primer.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

503

CPE

SAE 2.1.1.1.C P

Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer


Control of Primary Energy Contract Execution
Kemampuan untuk memastikan terlaksananya administrasi kontrak pengadaan
energi primer dan menyusun kerjasama dengan pihak terkait untuk menjamin
pasokan dan ketersediaan energi primer secara berkelanjutan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian kontrak energi primer

Contoh: Mengetahui dasar proses pembuatan kontrak dan amandemen


kontrak energi primer sesuai regulasi serta kebijakan direksi terkait
dengan harga dan kebutuhan pasokan energi primer
Memahami secara komprehensif proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak, energi primer serta parameter yang berhubungan
dengan kontrak energi primer
Contoh: Memahami proses pembuatan kontrak dan amandemen
tahunan per-pemasok secara proporsional sesuai aturan yang berlaku,
serta memahami maksud pasal pasal yang ada didalamnya.
Mampu melaksanakan pengendalian kontrak energi primer sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan dan berkoordinasi
dengan pihak-pihak terkait.
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) Pasokan Batubara, Gas
dan BBM untuk wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulanan maupun
tahunan baik dengan pihak internal maupun eksternal yang terkait, dan
menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam Rakor yang ber-orientasi
pada Security Of Supply dan agar energi primer dapat terserap dengan
maksimal.
Mampu mensupervisi realisasi pasokan energi primer

Contoh: memonitor ketersediaan stok energi primer setiap pembangkit,


memonitor realisasi pasokan sesuai dengan kesepakatan pada kontrak,
rakor bulanan dan tahunan, mengidentifikasi kendala dan permasalahan
yang muncul dalam pengiriman pasokan energi primer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana dan realisasi kontrak
energi primer
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kesesuaian
antara rencana dan realisasi pasokan energi primer, mulai dari ketepatan
waktu pengiriman, kuantitas dan kualitas serta kesiapan infrastruktur,
dan kinerja operasi pembangkit dan kendala-kendala lainnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengendalian kontrak dan pasokan energi primer
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat instruksi kerja untuk
pengendalian kontrak dan pasokan energi primer yang lebih efektif,
efisien dan transparan..

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

465

466

504

MEPE

SAE 2.1.1.1.C P

Monitoring dan Evaluasi Energi Primer


Monitoring and Evaluation of Primary Energy
Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan energi primer untuk
memastikan kehandalan pasokan energi primer sesuai dengan kebutuhan
pembangkit serta melakukan evaluasi atas realisasi pasokan terhadap perencanaan
energi primer .
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyediaan pasokan energi primer (gas, batubara
dan BBM) yang telah terkontrak.
Contoh: mengetahui jenis dan karakteristik kontrak energi primer, antara
lain : kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak pengangkutan gas,
batubara dan BBM dan atau kontrak payung BBM.
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan energi
primer (gas, batubara dan BBM).
Contoh: mengetahui rencana kebutuhan energi primer, memahami
metode perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca kebutuhan
energi primer, memahami karakteristik pembangkit antara lain SFC/Heat
Rate, Capacity Factor dan Availability Factor .
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan energi
primer (gas, batubara dan BBM) sesuai dengan metode dan parameter
yang telah ditentukan.
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, membuat
laporan realisasi pasokan.
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan energi primer
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan
energi primer (gas, batubara dan BBM) antara lain mengetahui penyebab
dan kendala tidak tercapainya target pasokan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi metode monitoring realisasi
pasokan energi primer (gas, batubara dan BBM) dan mampu menetapkan
strategi untuk melakukan efisiensi pemakaian BBM.
Contoh: menetapkan besar fuel mix, membuat strategi pemanfaatan
energi primer non BBM untuk menekan pemakaian BBM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemanfaatan
energi primer.
Contoh: menetapkan metode monitoring pasokan energi primer,
misalnya monitoring on line pasokan batubara, strategi pemanfaatan
CNG dan LNG.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

505

PER

SAE 2.1.1.1.D P

Pelaporan Energi Primer


Primary Energy Reporting
Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyusun pelaporan dan
menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai dengan
keperluan dan kewajiban perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait dengan
energi primer dan periode penyampaiannya
Contoh : mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan bakar,
laporan fuel mix, laporan penyerapan batubara DMO per pemasok,
laporan pengiriman BBM dan Gas per permasok. Mengetahui cara
menghitung harga batubara
Memahami secara komprehensif penyiapan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan energi primer dan periode penyampaiannya
Contoh : memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar dan
fuel mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi harga BBM,
batubara dan gas.
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan energi primer dan periode penyampaiannya
Contoh : Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix korporat,
penerimaan batubara, gas dan BBM per pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan energi primer sesuai keperluan manajemen
Contoh : Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan bakar,
Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix korporat, Mampu
mensupervisi perhitungan proyeksi harga batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan eksternal
yang terkait dengan energi primer untuk dapat menyajikan rekomendasi
kepada manajemen terkait strategi energi primer korporat
Contoh : Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan bakar,
fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga batubara, BBM
dan gas untuk jangka menengah
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam menyusun laporan
internal dan eksternal yang terkait dengan energi primer yang lebih
efisien dan tingkat kesalahan yang makin kecil
Contoh : Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar dan fuel
mix yang otomatis, membuat model perhitungan harga batubara sesuai
dengan formula dari pemerintah.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

467

468

4.8.2 ENERGI PRIMER BATUBARA


506

PEP

SAE3.1.1.2.A

Perencanaan Batubara
Coal Primary Energy Planning
Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan Batubara dalam
jangka pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal, berdasarkan
evaluasi pemakaian Batubara sebelumnya dan strategi pemenuhan Batubara
kedepan dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL dan Biaya Batubara
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan Batubara dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan kebutuhan
Batubara dalam penyusunan RKAP, Kebutuhan Batubara Jangka
Panjang
Memahami secara komprehensif proses Perencanaan batubara serta
parameter yang berhubungan dengan Perencanaan batubara
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan Batubara dalam
penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan kebutuhan batubara,
memahami proses perhitungan harga batubara, mengetahui potensi
Batubara, mengetahui asumsi yang berhubungan dengan perhitungan
dalam RKAP dan RJPP.
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan Batubara dalam
menyusun RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan parameter yang
telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan batubara

Mampu mensupervisi perencanaan Batubara dengan metode yang telah


ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan perencanaan kebutuhan Batubara, mampu melakukan
koreksi atas penyusunan perencanaan Batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan Batubara untuk
mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi pemenuhan Batubara.
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan
kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
perencanaan Batubara.
Contoh: mengembangkan metode perencanaan Batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

507

PEC-COAL SAE3.1.1.2.B
Pengadaan Energi Primer Batubara
Coal Primary Energy Procurement
Kemampuan untuk menghitung kebutuhan Batubara pembangkit serta mampu/
menguasai proses pengadaan yang sesuai aturan untuk pengadaan Batubara
batubara
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan Batubara

Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan pengadaan batubara


antara lain pengumuman, penjelasan,penawaran,negosiasi dan contract
discussion agreement
Memahami secara komprehensif proses pengadaan batubara serta
parameter yang berhubungan dengan pengadaan batubara.
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan batubara, mampu
menghitung Harga Batubara Acuan , harga transportasi Batubara,
mengetahui potensi batubara, mengetahui asumsi yang berhubungan
dengan pengambilan keputusan investasi di batubara.
Mampu melaksanakan pengadaan batubara sesuai dengan metode dan
parameter yang telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan batubara pembangkit baru.
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan kebutuhan
pengadaan batubara dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: menghitung parameter HBA/Freight - Batubara, mampu
menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan
harga batubara.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model perhitungan dalam
pengadaan batubara dan mampu mengintegrasikan aturan-aturan
pemerintah / perusahaan dalam pengadaan batubara
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses
pengadaan batubara, mampu mengihutng HBA/Freight, menentukan
spesifikasi batubara dengan mempertimbangkan ketersediaan batubara,
aspek lingkungan hidup dan hasil perhitungan biaya .
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
pengadaan batubara
Contoh: menentukan metode penentuan harga batubara acuan (HBA),
serta Harga Transportasi menetapkan alat bantu perhitungan dalam
pengadaan batubara.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

469

470

508

CPE-COALSAE3.1.1.2.C
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer Batubara
Control of Coal Primary Energy Contract Execution
Kemampuan untuk mengendalikan pasokan batubara ke unit PLTU sesuai dengan
kebutuhan dalam rangka menjamin keamanan pasokan (Security of Supply)
batubara ke unit PLTU untuk menjaga kontinuitas operasi PLTU.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian pasokan batubara sesuai dengan
Instruksi Kerja (IK).
Contoh: Mengetahui dasar proses pengendalian pasokan batubara mulai
dari Kondisi Stock Batubara, kebutuhan pasokan per-PLTU dengan
memperhatikan rencana operasi PLTU, Specific Fuel Consumption
(SFC), Capacity Factor (CF), Perjanjian Jual Beli Batubara (PJBB) dan
Berita Acara Kesepakatan Penyerahan Tahunan.
Memahami secara komprehensif proses pengendalian pasokan batubara
serta parameter yang berhubungan dengan pengengendalian pasokan
batubara.
Contoh: Memahami proses penyusunan Kebutuhan dan Rencana
Pasokan Batubara Per PLTU Per Pemasok; Pemahaman Nominasi
Pasokan Per Pemasok Per PLTU dengan memperhatikan a.l. :
Spesifikasi
batubara
yang
dibutuhkan,
Harga
Cost,
Insurance
and
Freight
(CIF)
- Performance pemasok pada tahun sebelumnya.
Mampu melaksanakan pengendalian pasokan batubara sesuai dengan
metode dan parameter yang telah ditentukan dan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) Pasokan Batubara untuk
wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulanan maupun tahunan dan
menindaklanjuti hasil kesepakatan dalam Rakor yang ber-orientasi pada
Security Of Supply..
Mampu mensupervisi Pelaksanaan pasokan batubara.

Contoh: memonitor ketersediaan stock batubara tiap PLTU, memonitor


realisasi pasokan batubara sesuai dengan kesepakatan pada Rakor
Bulanan dan Tahunan, mengidentifikasi kendala dan permasalahan yang
muncul dalam pengiriman pasokan batubara.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana dan realisasi pasokan
batubara.
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kesesuaian
antara rencana dan realisasi pasokan batubara, mulai dari ketepatan
waktu pengiriman, kuantitas dan kualitas serta kesiapan infrastruktur
unloading batubara, dan Kinerja Operasi PLTU dan kendala-kendala
lainnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengendalian pasokan batubara.
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat Instruksi Kerja
untuk pengendalian pasokan batubara yang lebih efektif, efisien dan
transparan..

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

509

MEPE-COALSAE3.1.1.2.D
Monitoring dan Evaluasi Energi Primer Batubara
Monitoring and Evaluation of Coal Primary Energy
Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan Batubara untuk memastikan
kehandalan pasokan Batubara sesuai dengan kebutuhan pembangkit serta
melakukan evaluasi atas realisasi pasokan terhadap perencanaan Batubara .
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyediaan pasokan Batubara yang telah terkontrak.
Contoh: mengetahui jenis dan karakteristik kontrak Batubara, antara lain
kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak pengangkutan batubara.
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan Batubara

Contoh: mengetahui rencana kebutuhan Batubara, memahami metode


perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca kebutuhan Batubara,
memahami karakteristik pembangkit antara lain SFC/Heat Rate, Capacity
factor dan Availability factor .
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan Batubara
sesuai dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, membuat
laporan realisasi pasokan.
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan Batubara
sesuai dengan metode yang berlaku dan parameter yang telah
ditentukan.
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan
Batubara antara lain mengetahui penyebab dan kendala tidak tercapainya
target pasokan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi metode monitoring realisasi
pasokan Batubara dan mampu menetapkan strategi untuk melakukan
efisiensi pemakaian BBM.
Contoh: menetapkan besar fuel mix, membuat strategi pemanfaatan
Batubara untuk menekan pemakaian BBM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemanfaatan
Batubara.
Contoh: menetapkan metode monitoring pasokan Batubara, misalnya
monitoring on line pasokan batubara

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

471

472

510

PER-COALSAE3.1.1.2.E
Pelaporan Energi Primer Batubara
Coal Primary Energy Reporting
Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyusun pelaporan dan
menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai dengan
keperluan dan kewajiban perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait dengan
Batubara dan periode penyampaiannya
Contoh : mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan bakar,
laporan fuel mix, laporan penyerapan batubara DMO per Pemasok,
laporan pengiriman Batubara per permasok. Mengetahui cara
menghitung harga batubara
Memahami secara komprehensip penyiapan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Batubara dan periode penyampaiannya
Contoh : memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar dan fuel
mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi harga batubara.
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan Batubara dan periode penyampaiannya
Contoh : Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix korporat,
penerimaan batubara per Pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan Batubara sesuai keperluan manajemen
Contoh : Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan bakar,
Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix korporat, Mampu
mensupervisi perhitungan proyeksi harga batubara
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan eksternal
yang terkait dengan Batubara untuk dapat menyajikan rekomendasi
kepada Manajemen terkait strategi Energi Primer korporat
Contoh : Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan bakar,
fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga batubara.
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam menyusun laporan
internal dan eksternal yang terkait dengan Batubara yang lebih efisien
dan tingkat kesalahan yang makin kecil
Contoh : Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar dan fuel
mix yang otomatis, membuat model perhitungan harga batubara sesuai
dengan formula dari Pemerintah.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

473

511

ENE RGI PRIME R

4.8.3 ENERGI PRIMER GAS


PEP-GAS
Perencanaan Energi Primer Gas
Gas Primary Energy Planning
Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan Gas dalam jangka
pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal, berdasarkan
evaluasi pemakaian Gas sebelumnya dan strategi pemenuhan Gas kedepan
dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL dan Biaya Gas
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan Gas dalam jangka
pendek maupun jangka panjang
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan kebutuhan
Gas dalam penyusunan RKAP, Neraca gas, Kebutuhan Gas Jangka
Panjang
Memahami secara komprehensif proses Perencanaan gas serta
parameter yang berhubungan dengan Perencanaan gas
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan Gas dalam
penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan kebutuhan gas,
memahami proses perhitungan harga gas, mengetahui potensi Gas,
mengetahui asumsi yang berhubungan dengan perhitungan dalam
RKAP dan RJPP.
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan Gas dalam menyusun
RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan parameter yang telah
ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan Gas

Mampu mensupervisi perencanaan Gas dengan metode yang telah


ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan perencanaan kebutuhan Gas, melakukan koreksi atas
penyusunan perencanaan Gas
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan Gas untuk
mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi pemenuhan Gas.
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan
kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
perencanaan Gas.
Contoh: mengembangkan metode perencanaan Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

474

512

PEC-GASSAE3.1.1.3.B
Pengadaan Gas
Gas Primary Energy Procurement
Melaksanakan pengadaan bahan bakar gas untuk memenuhi kebutuhan operasi
unit pembangkit secara optimal, dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL,
Biaya dan strategi penyediannya.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan bahan bakar gas

Contoh: mengetahui proses pengadaan bahan bakar gas terkait


dengan PTK Nomor 029 Tahun 2009 yang ditetapkan oleh BPMIGAS,
mengetahui prosedur pengadaan khusus untuk pengadaan bahan bakar
gas sesuai dengan KEPDIR Pengadaan Barang dan Jasa No. 305.K/
DIR/2010 dan perubahan - perubahannya.
Memahami secara komprehensif proses pengadaan Bahan Bakar Gas
serta parameter yang berhubungan dengan Perjanjian Jual Beli Gas
(PJBG).
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan bahan bakar gas
sesuai dengan pola operasi unit pembangkit, memahami mekanisme
TOP dan GMU, dan Keyterms PJBG lainnya.
Mampu melaksanakan pengadaan Bahan Bakar Gas sesuai dengan
prosedur dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: melaksanakan proses negosiasi keyterms PJBG sampai dengan
selesainya PJBG untuk pengadaan bahan bakar gas dalam memenuhi
kebutuhan operasi unit pembangkit.
Mampu mensupervisi modifikasi parameter keyterms, perhitungan
kebutuhan bahan bakar gas dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan mengenai harga gas, menetapkan asumsi yang dibutuhkan
dalam pengambilan keputusan terkait kebutuhan bahan bakar gas
disesuaikan dengan pola operasi unit pembangkit, melakukan koreksi
atas penyusunan PJBG
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model perhitungan dalam
pengadaan bahan bakar gas dan mampu mengintegrasikan aturanaturan pemerintah / perusahaan dalam pengadaan bahan bakar gas.
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses
pengadaan bahan bakar gas, mengevaluasi spesifikasi gas dengan
mempertimbangkan ketersediaan Gas, aspek lingkungan hidup dan hasil
perhitungan biaya, mampu menganalisa dan melakukan penyesuaian
terhadap perubahan pola operasi dengan kondisi dan situasi yang terjadi
maupun akan terjadi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
pengadaan Gas.
Contoh: mengembangkan metode penentuan harga gas (konvensional
gas, CNG, LNG, CBM), menetapkan alat bantu perhitungan dalam
pengadaan Gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

513

CPE-GAS
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer Gas
Control of Gas Primary Energy Contract Execution
Kemampuan untuk memastikan terlaksananya administrasi kontrak pengadaan
Gas dan menyusun kerjasama dengan pihak terkait untuk menjamin pasokan dan
ketersediaan Gas secara berkelanjutan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian kontrak Gas

Contoh: Mengetahui dasar proses pembuatan kontrak dan amandemen


kontrak Gas sesuai regulasi serta Kebijakan Direksi terkait dengan harga
dan kebutuhan pasokan Gas
Memahami secara komprehensif proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak gas serta parameter yang berhubungan dengan
kontrak Gas
Contoh: Memahami proses pembuatan kontrak dan amandemen
tahunan per-pemasok secara proporsional sesuai aturan yang berlaku,
serta memahami maksud pasal pasal yang ada didalamnya.
Mampu melaksanakan pengendalian kontrak Gas sesuai dengan
metode dan parameter yang telah ditentukan dan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi (Rakor) Pasokan Gas untuk
wilayah JAMALI dan Luar JAMALI baik bulanan maupun tahunan baik
dengan pihak internal maupun eksternal yang terkait, dan menindaklanjuti
hasil kesepakatan dalam Rakor yang ber-orientasi pada Security Of
Supply dan agar gas dapat terserap dengan maksimal.
Mampu mensupervisi realisasi pasokan Gas

Contoh: memonitor ketersediaan stock Gas setiap pembangkit,


memonitor realisasi pasokan sesuai dengan kesepakatan pada
Kontrak, Rakor Bulanan dan Tahunan, mengidentifikasi kendala dan
permasalahan yang muncul dalam pengiriman pasokan Gas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana dan realisasi kontrak
Gas
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kesesuaian
antara rencana dan realisasi pasokan Gas, mulai dari ketepatan waktu
pengiriman, kuantitas dan kualitas serta kesiapan infrastruktur , dan
Kinerja Operasi pembangkit dan kendala-kendala lainnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengendalian kontrak dan pasokan Gas
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat Instruksi Kerja untuk
pengendalian kontrak dan pasokan Gas yang lebih efektif, efisien dan
transparan..

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

475

476

514

MEPE-GAS
Monitoring dan Evaluasi Energi Primer Gas
Monitoring and Evaluation of Gas Primary Energy
Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan Gas untuk memastikan
kehandalan pasokan Gas sesuai dengan kebutuhan pembangkit serta melakukan
evaluasi atas realisasi pasokan terhadap perencanaan Gas .
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyediaan pasokan Gas yang telah terkontrak.
Contoh: mengetahui jenis dan karakteristik kontrak Gas, antara lain
kontrak spot, kontrak jangka panjang, kontrak pengangkutan gas.
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan Gas

Contoh: mengetahui rencana kebutuhan Gas, memahami metode


perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca kebutuhan Gas,
memahami karakteristik pembangkit antara lain SFC/Heat Rate, Capacity
factor dan Availability factor .
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan Gas sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, membuat
laporan realisasi pasokan.
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan Gas sesuai
dengan metode yang berlaku dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan
Gas antara lain mengetahui penyebab dan kendala tidak tercapainya
target pasokan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi metode monitoring realisasi
pasokan Gas (dan mampu menetapkan strategi untuk melakukan
efisiensi pemakaian BBM.
Contoh: menetapkan besar fuel mix, membuat strategi pemanfaatan Gas
untuk menekan pemakaian BBM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemanfaatan
Gas.
Contoh: menetapkan metode monitoring pasokan Gas, misalnya strategi
pemanfaatan CNG dan LNG.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

515

PER-GASSAE3.1.1.3.E
Pelaporan Energi Primer Gas
Gas Primary Energy Reporting
Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyusun pelaporan dan
menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai dengan
keperluan dan kewajiban perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait dengan Gas
dan periode penyampaiannya
Contoh : mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan bakar,
laporan fuel mix, laporan pengiriman/penyerapan Gas per permasok.
Mengetahui cara menghitung harga gas
Memahami secara komprehensip penyiapan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan Gas dan periode penyampaiannya
Contoh : memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar dan fuel
mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi harga gas.
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan Gas dan periode penyampaiannya
Contoh : Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix korporat,
penerimaan gas per Pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan Gas sesuai keperluan manajemen
Contoh : Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan bakar,
Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix korporat, Mampu
mensupervisi perhitungan proyeksi harga gas
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan eksternal
yang terkait dengan gas untuk dapat menyajikan rekomendasi kepada
Manajemen terkait strategi Energi Primer korporat
Contoh : Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan bakar,
fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga gas untuk jangka
menengah
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam menyusun laporan
internal dan eksternal yang terkait dengan Gas yang lebih efisien dan
tingkat kesalahan yang makin kecil
Contoh : Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar dan fuel
mix yang otomatis, membuat model perhitungan harga gas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

477

478

4.8.4 ENERGI PRIMER BBM


516

PEP-OILSAE3.1.1.4.A
Perencanaan Energi Primer BBM
Oil Primary Energy Planning
Kemampuan untuk merencanakan kebutuhan dan pemenuhan BBM dalam jangka
pendek (RKAP) maupun jangka panjang (RJPP) secara optimal, berdasarkan
evaluasi pemakaian BBM sebelumnya dan strategi pemenuhan BBM kedepan
dengan mempertimbangkan Fuel Mix, RUPTL dan Biaya BBM
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pembuatan rencana pemenuhan BBM dalam jangka
pendek maupun jangka panjang dengan berprinsip pada meminimalisasi
pemakaian BBM
Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan perhitungan kebutuhan
BBM dalam penyusunan RKAP, Kebutuhan BBM Jangka Panjang
Memahami secara komprehensif proses Perencanaan BBM serta
parameter yang berhubungan dengan Perencanaan BBM
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan BBM dalam
penyusunan RKAP, memahami proses perhitungan kebutuhan BBM,
memahami proses perhitungan harga BBM , mengetahui potensi BBM,
mengetahui asumsi yang berhubungan dengan perhitungan dalam
RKAP dan RJPP.
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan BBM dalam menyusun
RKAP dan RJPP sesuai dengan metode dan parameter yang telah
ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan BBM

Mampu mensupervisi perencanaan BBM dengan metode yang telah


ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan perencanaan kebutuhan BBM, mampu melakukan koreksi
atas penyusunan perencanaan BBM
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan BBM untuk
mengantisipasi setiap perubahan dan realisasi pemenuhan BBM.
Contoh: merubah rencana operasi untuk menyesuaikannya dengan
kondisi dan situasi yang terjadi maupun akan terjadi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
perencanaan BBM.
Contoh: mengembangkan metode perencanaan BBM.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

517

PEC-OIL
Pengadaan Energi Primer BBM
Oil Primary Energy Procurement
Kemampuan untuk menguasai proses pengadaan dan melaksanakan pengadaan
bahan bakar BBM untuk memenuhi kebutuhan operasi unit pembangkit secara
optimal sesuai aturan yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengadaan BBM

Contoh: mengetahui proses yang terkait dengan pengadaan BBM


antara lain pengumuman,penjelasan,penawaran,negosiasi dan contract
discussion agreement (KEPDIR Pengadaan Barang dan Jasa No. 305.K/
DIR/2010 dan perubahan - perubahannya)
Memahami secara komprehensif proses pengadaan BBM serta
parameter yang berhubungan dengan pengadaan BBM.
Contoh: memahami metode perhitungan kebutuhan BBM, mampu
menghitung Harga BBM berdasarkan MOPS (Means of Oil Platts
Singapore), harga transportasi BBM, mengetahui SOP tata cara serah
terima BBM, mengetahui potensi BBM, mengetahui potensi BBM,
mengetahui asumsi yang berhubungan dengan pengambilan keputusan
investasi di BBM.
Mampu melaksanakan pengadaan BBM sesuai dengan metode dan
parameter yang telah ditentukan.
Contoh: menentukan kebutuhan BBM pembangkit baru.
Mampu mensupervisi modifikasi parameter perhitungan dan kebutuhan
pengadaan BBM dengan metode yang telah ditentukan.
Contoh: menetapkan asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan
keputusan harga BBM. Mampu menghitung harga BBM berdasarkan
MOPS (Means of Oil Platts Singapore) dan harga transportasi BBM,
mengetahui SOP tata cara serah terima BBM.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi model perhitungan dalam
pengadaan BBM dan mampu mengintegrasikan aturan-aturan
pemerintah / perusahaan dalam pengadaan BBM
Contoh: membuat kronologis yang merepresentasikan proses pengadaan
BBM, mampu menghitung harga BBM berdasarkan MOPS (Means of
Oil Platts Singapore) dan harga transportasi BBM. Mampu menetapkan
asumsi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan harga BBM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
pengadaan BBM
Contoh: Mampu menghitung harga BBM berdasarkan MOPS (Means of
Oil Platts Singapore), serta Harga Transportasi menetapkan alat bantu
perhitungan dalam pengadaan BBM.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

479

480

518

CPE-OILSAE3.1.1.4.C
Pengendalian Pelaksanaan Kontrak Energi Primer BBM
Control of Oil Primary Energy Contract Execution
Kemampuan untuk memastikan terlaksananya administrasi kontrak pengadaan
BBM serta mengendalikan pemakaian BBM agar fuel mix dapat tercapai dengan
melakukan koordinasi bersama divisi terkait dan menyusun kerjasama dengan
pihak terkait untuk menjamin pasokan dan ketersediaan BBM.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengendalian kontrak BBM

Contoh: Mengetahui dasar proses pembuatan kontrak dan amandemen


kontrak BBM sesuai regulasi serta Kebijakan Direksi terkait dengan
harga dan kebutuhan pasokan BBM
Memahami secara komprehensif proses pembuatan kontrak dan
amandemen kontrak, BBM serta parameter yang berhubungan dengan
kontrak BBM
Contoh: Memahami proses pembuatan kontrak dan amandemen
tahunan per-pemasok secara proporsional sesuai aturan yang berlaku,
serta memahami maksud pasal pasal yang ada didalamnya.
Mampu melaksanakan pengendalian kontrak BBM sesuai dengan
metode dan parameter yang telah ditentukan dan berkoordinasi dengan
pihak-pihak terkait.
Contoh: Mengadakan Rapat Kordinasi Pasokan BBM
Mampu mensupervisi realisasi pasokan BBM

Contoh: memonitor ketersediaan stock BBM setiap pembangkit,


memonitor realisasi pasokan sesuai dengan kesepakatan pada
Kontrak, Rakor Bulanan dan Tahunan, mengidentifikasi kendala dan
permasalahan yang muncul dalam pengiriman pasokan BBM.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rencana dan realisasi kontrak
BBM
Contoh: melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap kesesuaian
antara rencana dan realisasi pasokan BBM, mulai dari ketepatan waktu
pengiriman, kuantitas dan kualitas serta kesiapan infrastruktur , dan
Kinerja Operasi pembangkit dan kendala-kendala lainnya.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengendalian kontrak dan pasokan BBM
Contoh: melakukan perbaikan dan atau membuat Instruksi Kerja untuk
pengendalian kontrak dan pasokan BBM yang lebih efektif, efisien dan
transparan..

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

519

MEPE-OILSAE3.1.1.4.D
Monitoring dan Evaluasi Energi Primer BBM
Monitoring and Evaluation of Oil Primary Energy
Kemampuan melakukan monitoring realisasi pasokan BBM untuk memastikan
kehandalan pasokan BBM sesuai dengan kebutuhan pembangkit serta melakukan
evaluasi atas realisasi pasokan terhadap perencanaan BBM .
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyediaan pasokan BBM yang telah terkontrak.
Contoh: mengetahui jenis dan karakteristik kontrak BBM, kontrak jangka
panjang, kontrak pengangkutan BBM dan atau kontrak payung BBM.
Memahami secara komprehensif proses monitoring pasokan BBM

Contoh: Memahami rencana kebutuhan BBM, memahami metode


perhitungan dalam penetapan fuel mix dan neraca kebutuhan BBM,
memahami karakteristik pembangkit antara lain SFC/Heat Rate, Capacity
factor dan Availability factor .
Mampu melaksanakan proses monitoring realisasi pasokan BBM sesuai
dengan metode dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, membuat
laporan realisasi pasokan.
Mampu mensupervisi proses monitoring realisasi pasokan BBM sesuai
dengan metode yang berlaku dan parameter yang telah ditentukan.
Contoh: mengelola kesesuaian antara rencana dan realisasi pasokan
BBM antara lain mengetahui penyebab dan kendala tidak tercapainya
target pasokan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi metode monitoring realisasi
pasokan BBM dan mampu menetapkan strategi untuk melakukan
efisiensi pemakaian BBM.
Contoh: menetapkan besar fuel mix, membuat strategi untuk menekan
pemakaian BBM.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemanfaatan
BBM.
Contoh: menetapkan metode monitoring pasokan BBM

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ENE RGI PRIME R

481

482

520

PER-OILSAE3.1.1.4.E
Pelaporan Energi Primer BBM
Oil Primary Energy Reporting
Kemampuan untuk mengumpulkan data, mengolah data, menyusun pelaporan dan
menganalisa data untuk narasi dan rekomendasi dalam pelaporan sesuai dengan
keperluan dan kewajiban perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyiapan laporan internal yang terkait dengan BBM
dan periode penyampaiannya
Contoh : mengetahui proses penyiapan laporan realisasi bahan bakar,
laporan fuel mix, laporan pengiriman BBM per permasok. Mengetahui
cara menghitung harga BBM
Memahami secara komprehensip penyiapan laporan internal dan
eksternal yang terkait dengan BBM dan periode penyampaiannya
Contoh : memahami metoda perhitungan realisasi bahan bakar dan fuel
mix korporat. Memahami metode menghitung proyeksi harga BBM
Mampu melaksanakan pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan BBM dan periode penyampaiannya
Contoh : Membuat laporan realisasi bahan bakar, fuel mix korporat,
penerimaan BBM per Pemasok
Mampu mensupervisi pembuatan laporan internal dan eksternal yang
terkait dengan BBM sesuai keperluan manajemen
Contoh : Mensupervisi pembuatan evaluasi konsumsi bahan bakar,
Mampu mensupervisi simulasi proyeksi fuel mix korporat, Mampu
mensupervisi perhitungan proyeksi harga BBM
Mampu menganalisa dan mengevaluasi laporan internal dan eksternal
yang terkait dengan BBM untuk dapat menyajikan rekomendasi kepada
Manajemen terkait strategi Energi Primer korporat
Contoh : Mengevaluasi dan membuat proyeksi konsumsi bahan bakar,
fuel mix korporat, menganalisa kecenderungan harga BBM
Menyempurnakan atau membuat metode baru dalam menyusun laporan
internal dan eksternal yang terkait dengan BBM yang lebih efisien dan
tingkat kesalahan yang makin kecil
Contoh : Membuat metode pelaporan konsumsi bahan bakar dan fuel
mix yang otomatis, membuat model perhitungan harga BBM sesuai
dengan formula dari Pemerintah.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PURHALIS
kantor induk

Pelaksana Produksi & PembangunaN

Pelaksana Pemeliharaan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.9 PURHALIS
4.9.1 KANTOR INDUK
521

STD

PRO 3.1.2.1.A I

Standarisasi
Standardization
Pengetahuan dan kemampuan menyusun standar dan prosedur untuk kegiatan
produksi, pembangunan, rekondisi, dan pemeliharaan meliputi proses desain,
proses perencanaan, proses produksi, rekondisi/perbaikan, pemeliharaan,
pembangunan, pengawasan, pengendalian pelaksanaan kegiatan, dan
pengendalian mutu untuk dapat dijadikan pedoman dalam masing-masing kegiatan
tersebut sehingga hasilnya sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar keilmuan yang berhubungan dengan
penyusunan standar dan prosedur untuk kegiatan produksi,
pembangunan, rekondisi dan pemeliharaan.
Contoh : mengetahui persyaratan penyusunan standar kerja.
Memahami secara komprehensif terhadap hal-hal yang berhubungan
dengan standar dan prosedur kerja yang dibutuhkan untuk kegiatan
produksi, pembangunan, rekondisi dan pemeliharaan.
Contoh : memahami standar kerja pada kegiatan produksi.
Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyusunan
standar dan prosedur kerja untuk kegiatan produksi, pembangunan,
rekondisi dan pemeliharaan dengan melihat referensi dan standar/
prosedur lain di tingkat perusahaan.
Contoh : menyusun standar kerja untuk pembuatan spiral casing turbin
air.
Mampu mensupervisi penyusunan standar dan prosedur kerja untuk
kegiatan produksi, pembangunan, rekondisi dan pemeliharaan baik
untuk pembuatan standar/prosedur kerja yang baru maupun dalam
rangka revisi terhadap yang sudah ada.
Contoh : mensupervisi penyusunan standar kerja untuk pembuatan
spiral casing.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi standar dan prosedur kerja
kegiatan produksi, pembangunan, rekondisi dan pemeliharaan yang
berlaku di perusahaan apakah masih bisa diberlakukan ataukah perlu
dilaakukan revisi sejalan dengan perubahan kebijakan perusahaan
maupun perkembangan teknologi.
Contoh : menganalisis prosedur kerja di perusahaan lain dan
penerapannya dalaam mendukung kegiatan di perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru standar dan
prosedur kerja untuk kegiatan produksi, pembangunan, rekondisi dan
pemeliharaan yang sudah ada sejalan dengan perubahan kebijakan
perusahaan maupun perkembangan teknologi.
Contoh : mendefinisikan standar kerja baru yang memberikan nilai
tambah signifikan pada perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

483

484

522

EDG

PRO 3.1.2.1.B I

Desain Enjiniring
Engineering Design
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan proses desain enjiniring untuk
kegiatan produksi, perbaikan dan pembangunan termasuk menguasai penggunaan
alat untuk kegiatan desain enjiniring sehingga desain produk komponen dan
peralatan yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang proses desain enjiniring untuk
kegiatan produksi, perbaikan dan pembangunan serta jenis penggunaan
peralatan yang berkaitan dengan kegiatan desain enjiniring.
Contoh : mengetahui tahapan proses mendesain runner turbin air.
Memahami secara komprehensif prosedur desain enjiniring untuk
kegiatan produksi, perbaikan dan pembangunan sesuai acuan standar
yang ditetapkan serta memahami penggunaan berbagai jenis peralatan
kerja untuk desain enjiniring.
Contoh : memahami cara mendesain runner turbin air.
Mampu melaksanakan kegiatan desain enjiniring untuk kegiatan
produksi, perbaikan dan pembangunan sesuai acuan standar yang
ditetapkan serta menggunakan berbagai jenis peralatan kerja untuk
desain enjiniring antara lain software untuk desain.
Contoh : melakukan perancangan runner turbin air
Mampu mensupervisi kegiatan desain enjiniring untuk kegiatan produksi,
perbaikan dan pembangunan sesuai acuan standar yang ditetapkan
serta penggunaan berbagai jenis peralatan kerja untuk desain enjiniring
antara lain software untuk desain.
Contoh : mengawasi pelaksanaan perancangan runner turbin air
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan desain enjiniring untuk
kegiatan produksi, perbaikan dan pembangunan termasuk hasil proses
desain enjiniring serta penggunaan berbagai jenis peralatan kerja untuk
desain enjiniring .
Contoh : menganalisa dan mengkaji hasil perancangan runner turbin air.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam proses
desain enjiniring untuk kegiatan produksi, perbaikan dan pembangunan
serta penggunaan berbagai jenis peralatan kerja untuk desain enjiniring.
Contoh : memperbaiki proses perancangan turbin air.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

523

MTC

PRO 3.1.2.1.C I

Teknologi Material
Material Technology
Pengetahuan dan kemampuan atas teknologi material untuk keperluan produksi
dan perbaikan meliputi kegiatan analisa, pemilihan, penggunaan, penanganan
dan pengolahan material untuk pembuatan produk komponen dan peralatan serta
kebutuhan proses produksi dan rekondisi, agar kualitas produk yang dihasilkan
sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis dan macam material teknik untuk keperluan produksi
dan perbaikan produk komponen dan peralatan sesuai standar yang ada.
Contoh : mengetahui jenis-jenis material teknik yang dibutuhkan untuk
pembuatan komponen turbin air.
Memahami secara komprehensif metode dan cara memilih material
teknik dan metode analisa komposisi material serta pengolahannya
untuk keperluan produksi dan perbaikan produk komponen dan peralatan
sesuai standar yang ada.
Contoh : mengetahui cara menentukan material teknik yang sesuai untuk
pembuatan runner turbin air.
Mampu melaksanakan pemilihan material dan analisa komposisi material
teknik untuk keperluan produksi dan perbaikan produk komponen/
peralatan sesuai standar yang ada antara lain penentuan material untuk
pembuatan runner beserta proses pengolahannya.
Contoh: menentukan material teknik yang sesuai untuk runner turbin air.
Mampu mensupervisi kegiatan pemilihan material dan analisa komposisi
material teknik untuk keperluan produksi dan perbaikan produk
komponen/peralatan sesuai standar yang ada.
Contoh: mengawasi kegiatan analisa komposisi material teknik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pemilihan material
teknik dan analisa komposisi material untuk keperluan produksi dan
perbaikan produk komponen/peralatan sesuai standar yang ada serta
terhadap hasil dari pemilihan material maupun analisa komposisi
material.
Contoh: melakukan analisa terhadap hasil pengujian komposisi material
teknik.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemilihan material dan analisa komposisi material teknik untuk keperluan
produksi dan perbaikan produk komponen/peralatan.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja penentuan material teknik untuk
proses produksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

485

486

524

PDV

PRO 3.1.2.1.D I

Pengembangan Produk
Product Development
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan kegiatan pengembangan produk
komponen dan peralatan meliputi identifikasi peluang, penelitian, kajian, analisa,
pembuatan prototype, uji coba dan reverse engineering sehingga menghasilkan
produk komponen dan peralatan yang sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar kegiatan pengembangan produk beserta jenis
peralatan untuk pengembangan produk komponen dan peralatan.
Contoh : mengetahui tahapan proses pengembangan produk atau jenis
peralatan untuk pengembangan produk.
Memahami secara komprehensif prosedur dan metode pada kegiatan
pengembangan produk komponen dan peralatan serta cara penggunaan
berbagai jenis peralatan untuk pengembangan produk.
Contoh : mengetahui cara penggunaan software komputer untuk
perancangan produk
Mampu melaksanakan kegiatan pengembangan produk komponen
dan peralatan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan serta
mengoperasikan peralatan untuk kegiatan pengembangan produk.
Contoh : melakukan desain dengan menggunakan komputer.
Mampu mensupervisi kegiatan pengembangan produk komponen
dan peralatan serta pengoperasian peralatan yang berkaitan dengan
kegiatan pengembangan produk.
Contoh : mengawasi kegiatan perancangan produk meenggunakan
komputer.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pengembangan produk
komponen dan peralatan serta pengoperasian peralatan untuk kegiatan
pengembangan produk serta mampu menganalisa dan mengevaluasi
hasil dari kegiatan pengembangan produk.
Contoh : menganalisa hasil perancangan produk.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
kegiatan pengembangan produk komponen dan peralatan serta
pengoperasian peralatan untuk kegiatan pengembangan produk
Contoh : melakukan perancangan produk dengan menggunakan
software komputer yang lebih terintegrasi dan komprehensif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

525

PFS

PKT 3.1.3.1.A I

Kajian Kelayakan Proyek


Project Feasibility Studies
Kemampuan dan pengetahuan untuk mengkaji kelayakan suatu proyek yang
meliputi aspek teknik, finansial dan administrasi dengan metode dan persyaratan
yang sesuai dengan ketentuan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan prosedur kerja serta tool yang dipergunakan
berkaitan dengan penyusunan kajian kelayakan suatu proyek baik
secara teknik, finansial dan administrasi.
Contoh: mengetahui konsep dan prosedur kerja serta tool yang
dipergunakan berkaitan dengan penyusunan kajian kelayakan suatu
proyek baik secara teknik, finansial dan administrasi
Memahami konsep dan prosedur kerja serta cara menggunakan tool
yang berkaitan dengan penyusunan kajian kelayakan suatu proyek baik
secara teknik, finansial dan administrasi.
Contoh: memahami konsep dan prosedur kerja serta tool yang
dipergunakan berkaitan dengan penyusunan kajian kelayakan suatu
proyek baik secara teknik, finansial dan administrasi
Mampu melaksanakan penyusunan kajian kelayakan suatu proyek
dengan mempertimbangkan aspek teknis, finansial dan administrasi
Contoh: melaksanakan penyusunan kajian kelayakan suatu proyek
dengan mempertimbangkan aspek teknis, finansial dan administrasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan penyusunan kajian kelayakan proyek
sehingga diperoleh hasil yang dapat dipertanggungjawabkan
Contoh: mensupervisi penyusunan kajian kelayakan suatu proyek
dengan mempertimbangkan aspek teknis, finansial dan administrasi
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan daan hasil kajian
kelayakan untuk memastikan suatu proyek dapat dilanjutkan atau tidak.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penyusunan kajian kelayakan
suatu proyek dengan mempertimbangkan aspek teknis, finansial dan
administrasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyusunan
kajian kelayakan proyek agar proses pelaksanaan lebih sistematis dan
mendapatkan hasil kajian yang lebih akurat
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyusunan
kajian kelayakan proyek agar proses pelaksanaan lebih sistematis dan
mendapatkan hasil kajian yang lebih akurat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

487

488

526

PRP

PKT 3.1.3.1.B I

Perencanaan Sumber Daya Proyek


Project Resources Planning
Kemampuan dan pengetahuan untuk merencanakan penggunaan sumber daya
yang dimiliki meliputi antara lain peralatan, tenaga kerja, anggaran secara optimal,
efektif dan efisien guna merealisasikan proyek yang dikelola oleh perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses kegiatan perencanaan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: mengetahui aspek-aspek dalam penyusunan perencanaan
sumber daya proyek
Memahami cara menyusun perencanaan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: memahami cara mengolah aspek-aspek ke dalam perencanaan
pengelolaan sumber daya proyek.
Mampu menyusun perencanaan pengelolaan sumber daya yang dimiliki
guna memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: menyusun rencana pengalokasian sumber daya untuk beberapa
proyek PLTMH yang bersamaan dilaksanakan.
Mampu mensupervisi penyusunan perencanaan pengelolaan sumber
daya yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: mengawasi penyusunan dokumen perencanaan penggunaan
sumber daya untuk beberapa proyek PLTMH.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari kegiatan
perencanaan pengelolaan sumber daya yang dimiliki guna memenuhi
kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: mengawasi penyusunan dokumen perencanaan penggunaan
sumber daya untuk beberapa proyek PLTMH.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penyusunan perencanaan pengelolaan sumber daya yang dimiliki guna
memenuhi kebutuhan pelaksanaan proyek.
Contoh: membuat prosedur baru untuk lebih memperbaiki proses
penyusunan perencanaan sumber daya proyek.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

527

CTM

PKT 3.1.3.2.A I

Manajemen Biaya dan Waktu Proyek


Project Cost and Time Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada
suatu proyek sehingga sesuai persyaratan yang ditetapkan dengan memperhatikan
penggunaan biaya dan waktu secara efektif dan efisien
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) dalam pelaksanaan suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan biaya dan waktu secara efektif dan efisien
Contoh : mengetahui fungsi pengendalian biaya dan waktu dalam
pelaksanaan proyek
Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan penggunaan biaya dan waktu secara
efektif dan efisien
Contoh : memahami cara pengendalian biaya pada suatu proyek
Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan penggunaan biaya dan waktu secara
efektif dan efisien
Contoh : mengelola biaya proyek sesuai dengan target yang ditetapka di
dalam perencanaan proyek pembangunan PLTMH
Mampu
mensupervisi
penerapan
fungsi-fungsi
manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara
sistematis pada suatu proyek dengan memperhatikan penggunaan biaya
dan waktu secara efektif dan efisien
Contoh : mengawasi pelaksanaan pengendalian biaya pada proyek
pembangunan PLTMH
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan biaya dan waktu secara efektif dan efisien
Contoh : mengevaluasi realisasi pengendalian biaya proyek
pembangunan PLTMH
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan biaya dan waktu secara efektif dan efisien
Contoh : menggunakan software komputer untuk mengendalikan biaya
proyek pembangunan PLTMH.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

489

490

528

MPM

PKT 3.1.3.2.B I

Manajemen Tenaga Kerja Proyek


Project Manpower Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan penngendalian) secara sistematis
pada suatu proyek sehingga sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) dalam pelaksanaan suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien
Contoh : mengetahui tahapan pengelolaan tenaga kerja proyek
Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif
dan efisien
Contoh : memahami cara menyusun perencanaan pengelolaan tenaga
kerja proyek
Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif
dan efisien
Contoh : menyusun rencana pengelolaan tenaga kerja proyek
Mampu mensupervisi penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif
dan efisien
Contoh : mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan tenaga
kerja proyek
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien
Contoh : mengevaluasi dokumen perencanaan pengelolaan tenaga kerja
proyek
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan optimalisasi tenaga kerja secara efektif dan efisien
Contoh : membuat metode baru pengelolaan tenaga kerja proyek antara
lain dengan memanfaatkan software komputer

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

529

PMM

PKT 3.1.3.2.C I

Manajemen Material Proyek


Project Material Management
Kemampuan dan pengetahuan dalam proses penerapan fungsi-fungsi manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan penngendalian) secara sistematis
pada suatu proyek sehingga sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dengan
memperhatikan penggunaan material yang efektif dan efisien
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) dalam pelaksanaan suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan material secara efektif dan efisien
Contoh : mengetahui tahapan pengelolaan material proyek
Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan penggunaan material secara efektif dan
efisien
Contoh : memahami cara menyusun perencanaan pengelolaan material
proyek
Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan penggunaan material secara efektif dan
efisien
Contoh : menyusun rencana pengelolaan material proyek
Mampu mensupervisi penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu
proyek dengan memperhatikan penggunaan material secara efektif dan
efisien
Contoh : mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan material
proyek
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan material secara efektif dan efisien
Contoh : mengevaluasi dokumen perencanaan pengelolaan material
proyek
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) secara sistematis pada suatu proyek dengan
memperhatikan penggunaan material secara efektif dan efisien
Contoh : membuat metode baru pengelolaan material proyek antara lain
dengan memanfaatkan software komputer

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

491

492

530

PQM

PKT 3.1.3.2.D I

Manajemen Mutu Proyek


Project Quality Management
Kemampuan
dan
pengetahuan
dalam
menerapkan
fungsi-fungsi
manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara
sistematis pada suatu proyek dengan menggunakan sumber daya yang
ada sehingga mutu proyek tercapai sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) terhadap penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan suatu proyek guna menghasilkan mutu proyek sesuai
persyaratan yang ditetapkan
Contoh : mengetahui tahapan pengelolaan sumber daya proyek untuk
mendapatkan mutu yang dipersyaratkan.
Memahami penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis terhadap
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna
menghasilkan mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan
Contoh : memahami cara mengelola sumber daya pembangunan PLTMH
guna mendapatkan mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan
Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara sistematis terhadap
penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna
menghasilkan mutu proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan
Contoh : menyusun perencanaan pengelolaan sumber daya
pembangunan PLTMH sehingga mutunya sesuai yang dipersyaratkan
Mampu
mensupervisi
penerapan
fungsi-fungsi
manajemen
(perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian) secara
sistematis terhadap penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan
suatu proyek guna menghasilkan mutu proyek sesuai persyaratan yang
ditetapkan
Contoh : mengawasi penyusunan perencanaan pengelolaan sumber
daya pembangunan PLTMH sehingga mutu proyek sesuai yang
dipersyaratkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses dan hasil dari penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pengendalian) secara sistematis terhadap penggunaan sumber daya
dalam pelaksanaan suatu proyek guna menghasilkan mutu proyek
sesuai persyaratan yang ditetapkan
Contoh : mengevaluasi atau menganalisa realisasi pengelolaan sumber
daya pembangunan PLTMH dibandingkan dengan mutu yang dicapai.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penerapan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi dan pengendalian) secara sistematis terhadap penggunaan
sumber daya dalam pelaksanaan suatu proyek guna menghasilkan mutu
proyek sesuai persyaratan yang ditetapkan
Contoh : melaksanakan penyempurnaan prosedur penyusunan
perencanaan pembangunan PLTMH.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

531

MCE

PMO 3.1.4.5.A I

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja Pemeliharaan


Maintenance Performance Control and Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengevaluasi dan kebijakan pengendalian
kinerja meliputi aspek antara lain biaya, waktu dan mutu agar kegiatan pemeliharaan
dapat terlaksana secara efisien dan efektif sesuai dengan standar yang berlaku
dan persyaratan yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan
dengan evaluasi dan pengendalian kinerja.
Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi kegiatan pemeliharaan di
pembangkitan.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan evaluasi pemeliharaan
pembangkit.
Contoh: memahami proses evaluasi kegiatan pemeliharaan
pembangkitan secara rinci.
Mampu melaksanakan; mampu mengevaluasi kegiatan pemeliharaan
sesuai dengan standar yang berlaku dan persyaratan yag ditetapkan dan
dapat mencapai target kinerja yang ditetapkan.
Contoh: mengevaluasi kegiatan pemeliharaan; memenuhi standar
yang berlaku dan persyaratan yang ditetapkan sehingga mampu
merealisasikan target kinerja yang ditetapkan.
Mampu mensupervisi evaluasi kegiatan pemeliharaan sehingga dapat
merealisasikan target yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi kegiatan pemeliharaan
pembangkitan sehingga mampu merealisasikan target kinerja yang
ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan evaluasi kegiatan
pemeliharaan yang bersifat komplek dan/atau yang belum pernah terjadi
sebelumnya.
Contoh: menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi untuk
peningkatan efektifitas dan efisiensi atas kegiatan pemeliharaan melalui
terobosan perbaikan dalam proses kerja, pengaturan waktu.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
evaluasi yang lebih tepat untuk kegiatan pemeliharaan yang diberlakukan
di seluruh perusahaan.
Contoh: menjadikan metode statistik dan empiris sebagai standar
kebijakan evaluasi kegiatan pemeliharaan pembangkitan di perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

493

494

4.9.2 UNIT PELAKSANA PRODUKSI DAN REKONDISI PERALATAN


532

PRM

PRO 3.1.2.2.A K

Manajemen Produksi dan Perbaikan


Production and Repair Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola kegiatan proses produksi dan
perbaikan meliputi perencanaan, pengawasan, pengendalian, evaluasi sehingga
proses produksi menghasilkan produk dan hasil perbaikan yang sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses; mengetahui kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan produksi dan perbaikan komponen dan peralatan
Contoh: mengetahui jenis kegiatan perbaikan komponen turbin air.
Memahami proses; mampu memahami latar belakang pelaksanaan
pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan produksi dan perbaikan
komponen dan peralatan.
Contoh: memahami hal yang menjadi penyebab suatu komponen turbin
air dilakukan perbaikan.
Mampu melaksanakan; mampu mengelola kegiatan produksi dan
perbaikan komponen dan peralatan sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Contoh: mengelola kegiatan perbaikan komponen turbin air.

Mampu mensupervisi pengelolaan kegiatan produksi dan perbaikan


komponen dan peralatan sehingga memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.
Contoh: mengawasi kegiatan perbaikan komponen turbin air.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan produksi


dan perbaikan komponen dan peralatan dan hasil dari proses produksi
dan perbaikan.
Contoh: menganalisa komponen turbin air hasil dari proses perbaikan
untuk dikaji kemungkinan peluang perbaikan proses.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pada proses
produksi dan perbaikan komponen dan peralatan
Contoh: menyusun prosedur perbaikan yang baru yang lebih efektif pada
perbaikan komponen turbin air

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

533

PPC

PRO 3.1.2.2.B K

Perencanaan dan Pengendalian Produksi


Production Planning and Control
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan
produksi dan perbaikan meliputi kegiatan perencanaan produksi, pengaturan
mesin, pengaturan tenaga kerja, pengaturan jadwal, peengendalian kegiatan
produksi sehingga dihasilkan proses produksi sesuai dengan persyaratan yang
ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui tahapan perencanaan dan pengendalian kegiatan produksi
dan perbaikan komponen atau peralatan.
Contoh: mengetahui tahapan perencanaan kegiatan pembuatan spiral
casing turbin air.
Memahami cara menyusun perencanaan dan cara melakukan
pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen atau peralatan.
Contoh: memahami cara menyusun dokumen perencanaan pembuatan
spiral casing turbin air.
Mampu menyusun perencanaan dan melaksanakan pengendalian
kegiatan produksi dan perbaikan komponen atau peralatan.
Contoh: membuat dokumen perencanaan pembuatan spiral casing
turbin air.
Mampu mensupervisi penyusunan dokumen perencanaan dan
pelaksanaan pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen
atau peralatan.
Contoh: mengawasi penyusunan dokumen pembuatan spiral casing
turbin air.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dokumen perencanaan dan
pelaksanaan pengendalian kegiatan produksi dan perbaikan komponen
atau peralatan.
Contoh: mengkaji dokumen perencanaan pembuatan spiral casing turbin
air.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengendalian kegiatan
produksi dan perbaikan komponen atau peralatan.
Contoh: menyusun dokumen perencanaan spiral casing turbin air
menggunakan software yang lebih canggih (misalnya software untuk
project).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

495

496

534

MTH

PRO 3.1.2.3.A K

Pengelolaan Material
Material Handling
Pengetahuan dan kemampuan dalam pengelolaan material untuk kebutuhan
proses produksi dan perbaikan meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan,
penanganan dan pendistribusian material.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui peraturan, standar, prosedur dan metode untuk kegiatan
pengelolaan material untuk kebutuhan proses produksi dan perbaikan
serta penggunaan berbagai jenis peralatan untuk pengelolaan material.
Contoh : mengetahui tahapan pengelolaan material untuk kebutuhan
proses produksi.
Memahami secara komprehensif peraturan, standar, prosedur dan
metode untuk kegiatan pengelolaan material untuk kebutuhan proses
produksi dan perbaikan serta jenis peralatan untuk pengelolaan material.
Contoh : memahami prosedur pengadaan material untuk kebutuhan
proses produksi.
Mampu melaksanakan kegiatan pengelolaan material untuk kebutuhan
proses produksi dan perbaikan sesuai peraturan, standar, prosedur
dan metode yang berlaku serta mampu menggunakan peralatan untuk
pengelolaan material.
Contoh : melaksanakan tata laksana pergudangan

Mampu mensupervisi kegiatan pengelolaan material untuk kebutuhan


proses produksi dan perbaikan sesuai peraturan, standar, prosedur dan
metode yang berlaku serta penggunaan peralatan untuk pengelolaan
material.
Contoh : mengawasi kegiatan penyimpanan material

Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan pengelolaan material


untuk kebutuhan proses produksi dan perbaikan serta penggunaan
peralatan pengelolaan material dan hasil dari kegiatan pengelolaan
material.
Contoh : menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan material untuk
kebutuhan kegiatan produksi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru terhadap
standar, prosedur dan metode pengelolaan material untuk kebutuhan
proses produksi dan perbaikan serta penggunaan peralatan kerja
Contoh : menyusun prosedur kerja untuk pengendalian pengelolaan
material untuk kebutuhan produksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

535

PMO

PRO 3.1.2.3.B K

Pengoperasian Mesin Produksi


Production Machine Operation
Pengetahuan dan kemampuan dalam pengoperasian mesin dan alat produksi
untuk keperluan produksi dan perbaikan meliputi penyiapan mesin, pengoperasian
mesin, pemeliharaan mesin dan penanganan trouble shooting sehingga produk
komponen dan peralatan yang dihasilkan sesuai dengan yang ditentukan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui macam, jenis dan fungsi mesin, alat kerja dan alat ukur
baik konvensional maupun non konvensional untuk kegiatan produksi
dan perbaikan.
Contoh :Mengetahui jenis mesin bubut, milling, bor, gerinda, balancing,
press, EDM (Electric Discharge Machine) dan CNC (Computer Numerical
Control)
Memahami secara komprehensif cara penggunaan dan prinsip
kerja mesin, alat kerja dan alat ukur baik konvensional maupun non
konvensional untuk kegiatan produksi dan perbaikan.
Contoh : Memahami pelaksanaan pembubutan benda kerja termasuk
pengetahuan untuk mengetahui ukuran, kekerasan dan berat benda
kerja
Mampu melaksanakan pengoperasian dan pemeliharaan sesuai jam
kerja serta menyelesaikan trouble shooting peralatan kerja dan mesin
konvensional sesuai dengan buku petunjuk mesin (manual)
Contoh : melaksanakan pekerjaan pembubutan poros dan melaksanakan
pencatatan jam kerja mesin untuk pemeliharaan periodik
Mampu mensupervisi pekerjaan permesinan konvensional sesuai
dengan spesifikasi dan jadwal yang ditetapkan.
Contoh : mengawasi pekerjaan permesinan dari tahap awal sampai akhir
untuk memperoleh benda kerja hasil permesinan sesuai jadwal dan
spesifikasi yang ditentukan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pegoperasian dan pemeliharaan
alat kerja dan mesin konvensional serta benda kerja hasil pekerjaan alat
kerja dan mesin konvensional.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi pekerjaan pengoperasian
mesin
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penggunaan
alat kerja dan mesin non konvensional (presisi) seperti CNC dan EDM
Contoh : memperbaiki proses pembuatan dies dengan menggunakan G
code program sehingga lebih efisien

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

497

498

536

MPT

PRO 3.1.2.3.C K

Pengujian Material dan Produk


Material and Product Testing
Pengetahuan dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan pengujian material
dan produk termasuk menguasai penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji
yang berkaitan dengan kegiatan pengujian material dan produk serta mempunyai
pengetahuan mengenai standar acuan yang dipakai dan persyaratan yang
ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar tentang pekerjaan pengujian material dan
produk serta jenis penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang
berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian material dan produk.
Contoh: mengetahui penggunaan peralatan untuk mengukur dimensi
poros turbin air.
Memahami secara komprehensif prosedur dan cara pekerjaan pengujian
material dan produk sesuai dengan acuan standar dan persyaratan
yang ditetapkan serta memahami berbagai jenis prosedur dan cara
penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
pekerjaan pengujian material dan produk.
Contoh: memahami prosedur pekerjaan pengukuran dimensi poros
turbin air.
Mampu melaksanakan pekerjaan pengujian material dan produk,
diantaranya pengukuran dimensi, pengecekan hasil pegelasan,
pengecekan hasil proses permesinan, pengukuran kekerasan material.
Contoh: melaksanakan pekerjaan pengukuran dimensi poros turbin air.

Mampu mensupervisi pekerjaan pengujian material dan produk serta


penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan
kegiatan pekerjaan pengujian material dan produk.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pekerjaan pengukuraan dimensi
poros turbin air.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengujian
material dan produk dan penggunaan peralatan kerja, alat ukur dan alat
uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan pengujian material dan
produk.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pengukuran
dimensi poros turbin air.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengujian
material dan produk serta prosedur dan cara penggunaan peralatan
kerja, alat ukur dan alat uji yang berkaitan dengan kegiatan pekerjaan
pengujian material dan produk.
Contoh: memperbaiki prosedur kerja pengujian poros turbin air.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

537

PAS

PRO 3.1.2.3.D K

Perakitan Produk
Product Assembling
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan perakitan produk komponen
menjadi suatu peralatan meliputi kegiatan perencanaan perakitan, identifikasi
gambar, identifikasi komponen, pelaksanaan perakitan, dan uji coba sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui prosedur dan metode kegiatan perakitan komponen menjadi
suatu peralatan serta jenis peralatan untuk kegiatan perakitan.
Contoh: mengetahui tahapan perakitan komponen menjadi suatu
peralatan.
Memahami secara komprehensif prosedur dan metode kegiatan
perakitan komponen menjadi suatu peralatan serta cara penggunan
peralatan untuk kegiatan perakitan sesuai persyaratan yang ditentukan.
Contoh: memahami cara merakit komponen turbin air menjadi suatu
turbin air yang utuh
Mampu melaksanakan kegiatan perakitan komponen menjadi suatu
peralatan serta mampu menggunakan peralatan untuk kegiatan
perakitan sesuai persyaratan yang ditentukan.
Contoh: merakit komponen-komponen turbin air menjadi peralatan turbin
air.
Mampu mensupervisi kegiatan perakitan komponen menjadi suatu
peralatan serta penggunaan peralatan untuk kegiatan perakitan sesuai
persyaratan yang ditentukan.
Contoh: mengawasi pelaksanaan perakitan turbin air.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan perakitan komponen


menjadi suatu peralatan serta penggunaan peralatan untuk kegiatan
perakitan termasuk hasil dari kegiatan perakitan.
Contoh: menganalisa hasil dari perakitan komponen turbin air.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk


kegiatan perakitan komponen menjadi suatu peralatan serta penggunaan
peralatan untuk kegiatan perakitan.
Contoh: memperbaiki prosedur pemasangan runner turbin.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

499

500

4.9.2.1 PEMBANGUNAN PEMBANGKITAN


538

CWS

PKT 3.1.3.3.A K

Pengawasan Bidang Sipil


Civil Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan pekerjaan pembangunan bidang sipil meliputi prosedur dan teknik
pengawasan, perencanaan kegiatan supervisi, pengembangan prosedur dan
metode supervisi dan pemahaman prosedur dan metode pengujian sehingga
pekerjaan bidang sipil memenuhi standar dan peraturan yang berlaku dan
persyararatan yang ditetapkan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahapan pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,
dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis pengujian pada pekerjaan
bidang sipil
Contoh : mengetahui gambar teknik dan spesifikasi pipa pesat PLTMH

Memahami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan supervisi,


pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian pada pekerjaan
di bidang sipil
Contoh : memahami cara mengecek pekerjaan pemasangan pipa pesat
PLTMH
Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil meliputi
perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan pelaksanaan, dan
pengujian hasil pekerjaan bidang sipil
Contoh : mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi power house
PLTMH
Mampu mensupervisi pelaksana pekerjaan bidang sipil dengan
mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku serta persyaratan
yag ditetapkan.
Contoh : memberi arahan dalam pemasangan pondasi mesin PLTMH

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan


secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu.
material dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan proyek yang optimal
Contoh : menganalisis dan evaluasi kekuatan struktur bangunan
bendung PLTMH
Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru pelaksanaan
pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi biaya, waktu yang
lebih cepat, material dan tenaga kerja tersedia yang cukup dalam upaya
pencapaian tujuan proyek yang lebih optimal
Contoh : memperbaiki metode pengawasan pembangunan pipa pesat
PLTMH

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

539

MWS

PKT 3.1.3.3.B K

Pengawasan Bidang Mekanik


Mechanical Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan pekerjaan pembangunan bidang mekanik meliputi prosedur dan
teknik pengawasan, perencanaan kegiatan supervisi, pengembangan prosedur
dan metode supervisi dan pemahaman prosedur dan metode pengujian sehingga
pekerjaan bidang mekanik memenuhi standar dan peraturan yang berlaku dan
persyararatan yang ditetapkan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahapan pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,
dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis pengujian pada pekerjaan
bidang sipil
Contoh : mengetahui gambar teknik dan spesifikasi boler PLTU skala
kecil
Memahami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan supervisi,
pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian pada pekerjaan
di bidang sipil
Contoh : memahami cara pemasangan dan pembongkaran pipa boiler
PLTU skala kecil
Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil meliputi
perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan pelaksanaan, dan
pengujian hasil pekerjaan bidang sipil
Contoh : mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemasangan runner
PLTMH
Mampu mensupervisi pelaksana pekerjaan bidang sipil dengan
mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku serta persyaratan
yag ditetapkan.
Contoh : memberikan arahan pekerjaan alignment poros turbin PLTMH

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan


secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu.
material dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan proyek yang optimal
Contoh : menganalisa unjuk kerja putaran poros turbin PLTMH

Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru pelaksanaan


pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi biaya, waktu yang
lebih cepat, material dan tenaga kerja tersedia yang cukup dalam upaya
pencapaian tujuan proyek yang lebih optimal
Contoh : menyempurnakan metode pengawasan pekerjaan pemasangan
pipa boiler PLTU Skala kecil

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

501

502

540

EWS

PKT 3.1.3.3.C K

Pengawasan Bidang Listrik & Kontrol


Electrical and Control Work Supervision
Pengetahuan dan kemampuan tentang kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan pekerjaan pembangunan bidang listrik dan kontrol meliputi prosedur
dan teknik pengawasan, perencanaan kegiatan supervisi,
pengembangan
prosedur dan metode supervisi dan pemahaman prosedur dan metode pengujian
sehingga pekerjaan bidang listrik dan kontrol memenuhi standar dan peraturan
yang berlaku dan persyararatan yang ditetapkan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep tahapan pelaksanaan pekerjaan bidang sipil,
dokumen kerja, spesifikasi teknik, dan jenis pengujian pada pekerjaan
bidang sipil
Contoh : mengetahui wiring diagram sistem kontrol PLTMH

Memahami penggunaan tool untuk kegiatan perencanaan supervisi,


pengawasan pelaksanaan, metode dan cara pengujian pada pekerjaan
di bidang sipil
Contoh : memahami metode kerja pemasangan cubicle PLTU Skala kecil

Mampu melaksanakan pengawasan pekerjaan bidang sipil meliputi


perencanaan supervisi, pengawasan pada tahapan pelaksanaan, dan
pengujian hasil pekerjaan bidang sipil
Contoh : mengawasi pekerjaan penarikan kabel power pada proyek
PLTU skala kecil
Mampu mensupervisi pelaksana pekerjaan bidang sipil dengan
mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku serta persyaratan
yag ditetapkan.
Contoh : memberikan arahan pekerjaan pemasangan panel control
PLTMH
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengawasan
secara komprehensif meliputi mutu fisik konstruksi, biaya dan waktu.
material dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan proyek yang optimal
Contoh : menganalisa unjuk kerja sistem sinkronisasi

Mampu menyempurnakan atau membuat metode baru pelaksanaan


pengawasan meliputi mutu fisik konstruksi, efisiensi biaya, waktu yang
lebih cepat, material dan tenaga kerja tersedia yang cukup dalam upaya
pencapaian tujuan proyek yang lebih optimal
Contoh : menyusun metode baru pengawasan pekerjaan pemasangan
sistem DC power

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.9.3 UNIT PELAKSANA MAINTENANCE DAN OVERHAUL


PEMBANGKITAN
541

STM

PMO 3.1.4.1.A K

Pemeliharaan Turbin Uap


Steam Turbine Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
turbin uap meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan turbin uap sehingga kinerja peralatan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan serta jenis dan proses pemeliharaan serta
perbaikan turbin uap sesuai standar yang berlaku
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk pemeliharaan
dan perbaikan turbin uap
Memahami secara komprehensif penggunaan
peralatan dalam
pemeliharaan dan perbaikan turbin uap
Contoh : Memahami fungsi dari masing peralatan unutk melaksanakan
pemeliharaan dan perbaikan turbin uap.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan turbin uap sesuai
standar yang berlaku
Contoh : Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan/repair rotor turbin
blade
Mampu mensupervisi pemeliharaan dan perbaikan turbin uap sesuai
standar yang berlaku
Contoh : Memsupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan/repai
rotor turbin blade
Mampu menganalisis dan menginvestigasi kerusakan dan hasil
perbaikan turbin uap
Contoh : Melakukan analisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi
tingkat kerusakan rotor turbin blade
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemeliharaan
dan perbaikan turbin uap
Contoh : Menyempurnakan dan membuat metoda yang lebih baik dalam
proses perbaikan turbin uap sesuai dengan yang dipersyaratkan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

503

504

542

BLM

PMO 3.1.4.1.B K

Pemeliharaan Boiler
Boiler Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
boiler meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan boiler sehingga kinerja peralatan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan serta jenis dan proses
pemeliharaan dan perbaikan boiler sesuai yang dipersyaratkan
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk perbaikan
boiler wall tube, air heater, air preheater
Memahami secara komprehensif penggunaan peralatan pemeliharaan
dan perbaikan boiler sesuai yang dipersyaratkan
Contoh : Memahami fungsi dari masing peralatan yang dipersyaratkan
untuk melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan boiler wall tube, air
heater, air preheater
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan boiler sesuai
standar yang berlaku.
Contoh : Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan/repair boiler wall
tube, air heater, air preaheater
Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan boiler
sesuai standar yang erlaku.
Contoh : Mensupervisi mulai dari persiapan, proses dan hasil perbaikan
boiler wall tube, air heter, air preheater
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi tingkat
kerusakan pada boiler
Contoh : Menganalisa penyebab kerusakan dan menginvesigasi tingkat
kerusakan boiler wall tube, air heater, air preheater
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam proses
pemeliharaan dan perbaikan boiler
Contoh : Menyempurnakan atau membuat metoda baru dalam proses
perbaikan boiler sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

543

MCM

PMO 3.1.4.1.C K

Pemeliharaan Mill & Coal Feeder


Mill & Coal Feeder Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan mill &
coal feeder meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan mill & coal feeder sehingga kinerja peralatan sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang harus dipergunakan serta jenis dan
proses pemeliharaan mill (pulverizer) dan coal feeder
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakan untuk pemeliharaan
dan perbaikan grinding roll pada mill dan scraper pada coal feeder
Memahami peralatan yang diperguanakan dalam perbaikan mill dan coal
feeder.
Contoh : Memahami fungsi dari masing-masing peralatan yang
diperguanakan dalam perbaikan grinding roll , grinding table pada mill
(pulvirizer).
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan mill dan coal feeder
sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh : Melaksanakan perbaikan grinding roll, grinding table pada mill
(pulverizer) dan scraper pada coal feeder.
Mampu mensupervisi proses perbaikan dan hasil perbaikan mill dan
coal feeder.
Contoh : Mensupervisi mulai dari persiapan, proses dan hasil perbaikan
grinding roll, grinding table pada mill (pulverizer)
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi tingkat
kerusakan mill (pulverizer) dan coal feeder
Contoh : Menganalisis dan menginvesigasi tingkat kerusakan grinding
roll, grinding table pada mill (pulverizer)
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru proses/
instruksi kerja dalam perbaikan mill dan coal feeder
Contoh : membuat instruksi kerja dalam perbaikan grinding roll, grinding
table sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

505

506

544

HEM

PMO 3.1.4.1.D K

Pemeliharaan Heat Exchanger


Heat Exchanger Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan heat
exchanger meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan heat exchanger sehingga kinerja peralatan sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan serta jenis dan proses
pemeliharaan/perbaikan peralatan heat exchanger
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakan dalam perbaikan lub
oil cooler.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan peralatan heat
exchanger yang akan dilakukan perbaikan.
Contoh : Memahami fungsi perlatan yang dipergunakan dan fungsi tube
pada heat exchanger.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan peralatan heat
exchanger sesuai standar yang berlaku
Contoh : Melaksanakan perbaikkan lub oil cooler sehingga kinerja lub oil
cooler sesuai yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan peralatan heat exchanger.
Contoh : Mensupervisi mulai dari persiapan, proses perbaikan dan hasil
perbaikan lub oil cooler.
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan menginvestigasi tingkat
kerusakan pada peralatan heat exchanger
Contoh : Melakukan analisis dan investigasi kerusakan lub oil cooler
untuk menentukan tindakan perbaikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat instruksi kerja dalam
melaksanakan perbaikan heat exchnager
Contoh : membuat instruksi kerja perbaikan lub oil cooler sehingga
kinerja lub oil cooler sesuai yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

545

CHM

PMO 3.1.4.1.E K

Pemeliharaan Coal Handling System


Coal Handling System Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan coal handling
system meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan coal handling system sehingga kinerja peralatan
sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan coal handling system.
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan belt
conveyor system.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi peralatan
coal handling system yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh : Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi belt
conveyor system yang dipelihara/diperbaiki.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan coal handling
system sehingga system berfungsi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Contoh : melaksanakan perbaikan belt system sesuai dengan prosedur
yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksaaan perbaikan perbaikan mulai dari
persiapan, proses perbaikan dan hasil perbaikan sehingga mencapai
kinerja coal handling system sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh : mensupervisi proses dan hasil perbaikan belt conveyor system
sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisa penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan pada coal handling system untuk menentukan
pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan.
Contoh : menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan identifikasi
tingkat kerusakkan belt conveyor untuk menentukan jenis pemeliharaan
/ perbaikan yang diperlukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikkan dan investigasi
kerusakan coal ahndling system.
Contoh : menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/perbaikan
belt conveyor sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

507

508

546

AHM

PMO 3.1.4.1.F K

Pemeliharaan Ash Handling System


Ash Handling System Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan ash handling
system meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan ash handling system sehingga kinerja peralatan sesuai
dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan ash handling system.
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan fly ash
system pada air heater hopper.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi peralatan
ash handling system yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh : Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi fly
ash system pada air heater hopper yang dipelihara/diperbaiki.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikkan ash handling
system sehingga system berfungsi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Contoh : melaksanakan perbaikan fly ash system pada air heater hopper
sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksaaan perbaikan perbaikan mulai dari
persiapan, proses perbaikan dan hasil perbaikan sehingga mencapai
kinerja ash handling system sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh : mensupervisi proses dan hasil perbaikan fly ash system pada
air heater hopper sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisa penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan pada ash handling system untuk menentukan
pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan.
Contoh : menganalisis penyebab kerusakkan dan melakukan identifikasi
tingkat kerusakkan untuk menentukan jenis pemeliharaan / perbaikan
yang diperlukan pada fly ash system air heater hopper,
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikkan dan investigasi
kerusakan ash ahndling system.
Contoh : menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan fly ash system Air Heater Hopper sehingga fly ash system
sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

547

PCM

PMO 3.1.4.1.G K

Pemeliharaan Pompa dan Kompresor


Pump and Compressor Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
pompa dan kompresor meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan pompa & kompresor sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan serta jenis dan proses pemeliharaan dan
perbaikan pompa dan kompresor pada pembangkit
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakandalam perbaikan
pompa dan kompresor unit pembangkit
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan serta fungsi peralatan
pompa dan kompresor yang akan dilakukan perbaikan.
Contoh : Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dalam
perbaikan gland packing dan blade kompresor.
Mampu melaksanakan perbaikan pompa dan kompresor sehingga
kinerja pompa dan kompresor sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Contoh : Melaksanakan perbaikan/penggantian gland packing pompa
dan blade kompresor sesuai standar yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan perbaikan mulai dari
persiapan sampai dengan hasil perbaikan pompa dan kompresor
pembangkit
Contoh : melaksanakan supervisi pelaksanaan perbaikan boiler feed
pump sesuai standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisa penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan untuk menentukan pelaksanaan perbaikan.
Contoh : menganalisis penyebab kerusakan dan mengidentifikasi tingkat
kerusakan untuk menentukan jenis perbaikan pada boiler feed pump.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan perbaikkan dan investigasi kerusakan.
Contoh : membuat instruksi kerja perbaikan boiler feed pump sehingga
kinerjaboiler feed pump sesuai yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

509

510

548

GBM

PMO 3.1.4.1.H K

Pemeliharaan Gear Box


Gear Box Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
gear box meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan gear box sehingga kinerja peralatan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan gear box.
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan gear
box debris filter.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi gear box
yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh : Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi gear
box debris filter yang dipelihara/diperbaiki.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan gear box sehingga
sistem berfungsi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Contoh : melaksanakan perbaikan gear box debris filter sesuai dengan
prosedur yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perbaikan mulai dari persiapan,
proses perbaikan dan hasil perbaikan gear baox sehingga mencapai
kinerja sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh : mensupervisi proses dan hasil perbaikan gear box debris
system sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisa penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan gear box untuk menentukan pelaksanaan
pemeliharaan/perbaikan.
Contoh : menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan identifikasi
tingkat kerusakkan gear box debris filter untuk menentukan jenis
pemeliharaan / perbaikan yang diperlukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikan dan investigasi
kerusakan gear box.
Contoh : menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/perbaikan
gear box debris filter sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

549

PPM

PMO 3.1.4.1.I K

Pemeliharaan Piping
Piping Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
perpipaan meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan perpipaan sehingga kinerja peralatan sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan piping system.
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikkan
blowdown piping system.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi piping system
yang akan dipelihara dan diperbaiki.
Contoh : Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan fungsi
blowdown piping system yang dipelihara/diperbaiki.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan piping system
sehingga sistem berfungsi sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Contoh : melaksanakan perbaikan blowdown piping system sesuai
dengan prosedur yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksaaan perbaikkan mulai dari persiapan,
proses perbaikan dan hasil perbaikan sehingga mencapai piping system
sesuai yang dipersyaratkan.
Contoh : mensupervisi proses dan hasil perbaikan blowdown piping
system sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisa penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan pada piping system untuk menentukan pelaksanaan
pemeliharaan/perbaikan.
Contoh : menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan identifikasi
tingkat kerusakkan blowdown piping system untuk menentukan jenis
pemeliharaan / perbaikan yang diperlukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikkan dan investigasi
kerusakan piping system.
Contoh : menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/
perbaikan blowdown piping system sesuai dengan yang dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

511

512

550

VVM

PMO 3.1.4.1.J K

Pemeliharaan Valve
Valve Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
valve meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan
kembali terhadap peralatan valve sehingga kinerja peralatan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan Valve
Contoh : Mengetahui peralatan yang dipergunakan dalam perbaikan
valve seat.
Memahami fungsi peralatan yang dipergunakan dan proses pemeliharaan
dan perbaikan Valve.
Contoh : Memahami peralatan yang dipergunakan dalam perbaikan
valve seat.
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan valve sesuai
prosedur yang ditetapkan dan mencapai kinerja valve sesuai dengan
yang dipersyaratkan.
Contoh : melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan valve seat pada
safety valve boiler drum dengan hasil sesuai yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan valve sehingga tercapai kinerja valve sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Contoh : mensupervisi proses perbaikan valve seat pada safety valve
boiler drum sesuai dengan standar yang dipersyaratkan
Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan investigasi
tingkat kerusakan untuk menentukan pelaksanaan pemeliharaan /
perbaikan valve.
Contoh : Mampu menganalisis penyebab kerusakan dan melakukan
identifikasi tingkat kerusakkan untuk menentukan jenis pemeliharaan /
perbaikan yang diperlukan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru instruksi
kerja dalam melaksanakan pemeliharaan/perbaikkan dan investigasi
kerusakan.
Contoh : menyempurnakan instruksi kerja dalam pemeliharaan/perbaikan
Safety Valve Boiler Drum sehingga kinerja valve sesuai dengan yang
dipersyaratkan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

551

HPM

PMO 3.1.4.1.K K

Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Air


Hydro Powerplant Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan
peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Air meliputi kegiatan perawatan,
pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali terhadap peralatan PLTA
sehingga kinerja peralatan dan pembangkit sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan pemeliharaan dan
perbaikan komponen unit pembangkit PLTA.
Contoh : Mengetahui berbagai jenis pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan komponen pembangkit hidro
Mampu memahami proses dan latar belakang pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan komponen pembangkit hidro
Contoh : Memahami secara komprehensif pemeliharaan dan perbaikan
komponen pembangkit hidro.
Mampu melaksanakan dan melakukan pemeliharaan/perbaikan
komponen pembangkit hidro sesuai dengan persyaratan dan standar
yang berlaku dan dapat mencapai kinerja yang ditetapkan.
Contoh : Memelihara komponen pembangkit hidro (gear box, runner,
shaft, power house, guide vane, valve) yang memenuhi persyaratan dan
standar yang berlaku serta memenuhi unjuk kerja yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
komponen pembangkit hidro
Contoh : Mensupervisi pekerjaan memelihara dan perbaikan komponen
pembangkit hidro (gear box, runner, shaft, power house, guide vane,
valve) yang memenuhi persyaratan dan standar yang berlaku serta
memenuhi unjuk kerja yang dipersyaratkan dengan tepat waktu.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi permasalahan pemeliharaan/
perbaikan komponen pembangkit hidro yang bersifat komplek khususnya
peralatan Turbin, waduk, bendung/dam, penstock, intalasi listrik,
peralatan proteksi, sistem kontrol dan instrumen
Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemeliharaan runner
pada turbin pembangkit hidro.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan
dan penggunaan standar yang lebih tepat untuk pemeliharaan unit
pembangkit hidro yang berlaku.
Contoh : Memperbaiki prosedur kerja dalam pelaksanaan pemeliharaan
dan perbaikan komponen Turbin pembangkit hidro.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

513

514

552

TFM

PMO 3.1.4.2.A K

Pemeliharaan Transformator
Transformer Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan transformator
meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali
terhadap peralatan transformator sehingga kinerja peralatan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
trafo distribusi dan trafo tenaga sesuai standar yang berlaku.
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan trafo
distribusi dan trafo tenaga, penggantian dan filtering minyak trafo off line
atau on line.
Memahami secara komprehensif proses pekerjaan pemeliharaan dan
perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga dan standar-standar yang
dipersyaratkan.
Contoh : Memahami network planning proses pemeliharaan/perbaikan
trafo distribusi maupun trafo tenaga, pengujian dan standar teknis yang
digunakan.
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan trafo
distribusi maupun trafo tenaga mulai dari pembongkaran, pemeriksaan
visual, uji teknis, rewinding, penggantian seal/packing, vacum, uji hasil
perbaikan, assembly, pengisian minyak, uji kelaikan operasi sesuai
prosedur dan standar yang ditetapkan dengan menggunakan peralatan
yang sesuai dengan fungsinya.
Contoh : Melaksanakan pemiliharaan dan perbaikan trafo distribusi
maupun trafo tenaga di site maupun di workshop sesuai standar yang
dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan trafo
distribusi maupun trafo tenaga mulai dari pembongkaran, pemeriksaan
visual, uji teknis, rewinding, penggantian seal/packing, vacum, uji hasil
perbaikan, assembly, pengisian minyak, uji kelaikan operasi sesuai
prosedur dan standar yang ditetapkan sehingga diperoleh hasil perbaikan
yang berkualitas, effisien dan tepat waktu untuk kepuasan pelanggan.
Contoh : Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan trafo
distribusi maupun trafo tenaga yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga mulai dari
pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis, rewending, penggantian
seal/packing, vacum, uji hasil perbaikan, assembly, pengisian minyak, uji
kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan memenuhi
standar yang dipersyaratkan sehingga diperoleh suatu hasil perbaikan
yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan perbaikan
dikaitkan dengan uji kelaikan operasi dan standar yang dipersyaratkan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbaikan trafo distribusi maupun trafo tenaga
dengan kemajuan teknologi yang berkembang saat iniseperti reklamasi
minyak trafo on line untuk trafo tenaga, melakukan evaluasi umur trafo
berkaitan dengan hasil uji laboratorium dan melakukan perhitungan bila
diperlukan modifikasi serta mampu mengoptimalkan peralatan yang
digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan/perbaikan trafo.
Contoh : membuat metode baru pemeliharaan/perbaikan trafo,
memprediksi umur trafo berdasar hasil uji laboratorium dan reklamasi
minyak berdasarkan perkembangan teknologi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

553

GMM

PMO 3.1.4.2.B K

Pemeliharaan Generator dan Motor


Generator and Motor Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
generator & motor meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan generator & motor sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
generator dan motor
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam perbaikan
generator dan motor, alat ukur, rewinding dan perlakuan setelah
perbaikan.
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan perbaikan
generator maupun motor dan standar-standar yang dipersyaratkan.
Contoh : Memahami network planning proses pemeliharaan/perbaikan
generator maupun motor, pengujian dan standar teknis yang digunakan.
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
generator maupun motor mulai dari pembongkaran, pemeriksaan visual,
uji teknis, rewinding, penggantian bearing, uji hasil perbaikan, assembly,
uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan dengan
menggunakan peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Contoh : Melaksanakan pemiliharaan dan perbaikan generator maupun
motor di site maupun di workshop sesuai standar yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
generator maupun motor mulai dari pembongkaran, pemeriksaan visual,
uji teknis, rewinding, penggantian bearing, uji hasil perbaikan, assembly,
uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan
sehingga diperoleh hasil perbaikan yang berkualitas, effisien dan tepat
waktu untuk kepuasan pelanggan.
Contoh : Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan/perbaikan generator
maupun motor yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan/perbaikan
generator maupun motor mulai dari
pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis, rewending, penggantian
seal/packing, uji hasil perbaikan, assembly, uji kelaikan operasi
sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan dengan menggunakan
peralatan yang sesuai dengan fungsinya dan memenuhi standar
yang dipersyaratkan sehingga diperoleh suatu hasil perbaikan yang
berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pemeliharaan/
perbaikan dikaitkan dengan uji kelaikan operasi dan standar yang
dipersyaratkan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbaikan generator maupun motor dengan kemajuan
teknologi yang berkembang saat ini seperti sistem vakum terhadap
rotor, melakukan evaluasi umur operasi berkaitan dengan hasil uji
laboratorium dan melakukan perhitungan bila diperlukan modifikasi serta
mampu mengoptimalkan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan
pemeliharaan/perbaikan generator maupun motor.
Contoh : membuat metode baru pemeliharaan/perbaikan generator
maupun motor, memprediksi umur operasi berdasar hasil uji laboratorium
dan sistem vakum rotor generator berdasarkan perkembangan teknologi.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

515

516

554

SGM

PMO 3.1.4.2.C K

Pemeliharaan Switchgear
Switchgear Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan switchgear
meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan, pemasangan kembali
terhadap peralatan switchgear sehingga kinerja peralatan sesuai dengan yang
dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan/
penggantian komponen switchgear
Contoh : Mengetahui peralatan yang diperlukan dalam pemeliharaan/
perbaikan switchgear, metering, setting dan kalibrasi peralatan
switchgear.
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan perbaikan
switchgear dan standar-standar yang dipersyaratkan.
Contoh : Memahami network planning proses pemeliharaan dan
perbaikan switchgear, simulasi / pengujian dan standar teknis yang
digunakan.
Mampu melaksanakan proses pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan
switchgear mulai dari pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis,
penggantian komponen, uji hasil perbaikan, assembly, uji kelaikan operasi
sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan dengan menggunakan
peralatan yang sesuai dengan fungsinya.
Contoh : Melaksanakan pemiliharaan dan perbaikan switchgear di site
maupun di workshop sesuai standar yang dipersyaratkan.
Mampu mensupervisi proses pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
switchgear mulai dari pembongkaran, pemeriksaan visual, uji teknis,
penggantian komponen, uji hasil perbaikan, assembly, uji kelaikan
operasi sesuai prosedur dan standar yang ditetapkan
Contoh : Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan dan perbaikan
switchgear yang berkualitas, effisien dan tepat waktu.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
pemeliharaan dan perbaikan switchgear mulai dari pembongkaran,
pemeriksaan visual, uji teknis, penggantian komponen, uji hasil
perbaikan, assembly, uji kelaikan operasi sesuai prosedur dan standar
yang ditetapkan dengan menggunakan peralatan yang sesuai dengan
fungsinya dan memenuhi standar yang dipersyaratkan
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi hasil pekerjaan pemeliharaan/
perbaikan dikaitkan dengan uji kelaikan operasi dan standar yang
dipersyaratkan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan dan perbaikan swichgear melakukan evaluasi umur
operasi berkaitan dengan hasil uji laboratorium dan melakukan
perhitungan bila diperlukan modifikasi serta mampu mengoptimalkan
peralatan yang digunakan dalam pekerjaan pemeliharaan/perbaikan
switchgear.
Contoh : membuat metode baru pemeliharaan/perbaikan switchgear,
memprediksi umur operasi berdasar hasil uji laboratorium.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

555

PTM

PMO 3.1.4.3.A K

Pemeliharaan Proteksi
Protection Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan pemeliharaan
peralatan proteksi meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan proteksi sesuai dengan SOP, instruction
manual book dan ketentuan-ketetuan yang berlaku sehingga kinerja peralatan
sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
proteksi sesuai SOP, instruction manual book dan ketentuan yang
berlaku.
Contoh : Mengetahui jenis pemeliharaan/perbaikan proteksi.

Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan perbaikan


proteksi sesuai SOP, instruction manual book dan ketentuan yang
berlaku.
Contoh : Memahami pemeliharaan/perbaikan proteksi.

Mampu melaksanakan pemeliharaan / perbaikan proteksi sesuai SOP,


instruction manual book dan ketentuan yang berlaku.

Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan / perbaikan proteksi


sesuai SOP, instruction manual book dan ketentuan yang berlaku.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan/perbaikan


proteksi yang lebih efektif dan efesien dan memperbaiki prosedur/
instruksi kerja sehingga selesai tepat waktu.

Contoh : memelihara/memperbaiki proteksi.

Contoh : Mensupervisi pemeliharaan proteksi

Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan proteksi.


6

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


pemeliharaan/perbaikan proteksi
Contoh : membuat metode baru pemeliharaan proteksi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

517

518

556

ICM

PMO 3.1.4.3.B K

Pemeliharaan Kontrol Instrumen


Instrument Control Maintenance
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pemeliharaan peralatan
instrumen kontrol meliputi kegiatan perawatan, pembongkaran, perbaikan,
pemasangan kembali terhadap peralatan instrumen kontrol sehingga kinerja
peralatan sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis peralatan dan proses pemeliharaan dan perbaikan
kontrol instrumen unit pembangkit sesuai SOP, instruction manual book
dan ketentuan yang berlaku.
Contoh : Mengetahui jenis pemeliharaan/perbaikan kontrol instrumen
pembangkit.
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan perbaikan
kontrol instrumen pembangkit sesuai SOP, instruction manual book dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh : Memahami pemeliharaan/perbaikan kontrol instrumen
pembangkit
Mampu melaksanakan pemeliharaan / perbaikan kontrol instrumen
pembangkit sesuai SOP, instruction manual book dan ketentuan yang
berlaku.
Contoh : memelihara/memperbaiki kontrol instrumen pembangkit

Mampu mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan / perbaikan kontrol


instrumen pembangkit sesuai SOP, instruction manual book dan
ketentuan yang berlaku.
Contoh : Mensupervisi pemeliharaan kontrol instrumen pembangkit

Mampu menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan/perbaikan kontrol


instrumen pembangkit yang lebih efektif dan efesien dan memperbaiki
prosedur/instruksi kerja sehingga selesai tepat waktu.
Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi pemeliharaan kontrol
instrumen pembangkit
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pemeliharaan/perbaikan kontrol instrumen pembangkit
Contoh : membuat metode baru pemeliharaan kontrol instrumen
pembangkit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

557

MMP

PMO 3.1.4.4.A K

Perencanaan Pemeliharaan Mekanik


Mechanical Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan
peralatan mekanik meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan investigasi,
mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana pemeliharaan peralatan
mekanik yang mencakupaterial, biaya, waktu dan sumber daya sehingga
dihasilkan dokumen perencanaan pemeliharaan peralatan mekanik sesuai yang
dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
pemeliharaan/perbaikan peralatan mekanik unit pembangkit termasuk
merencanakan waktu pelaksanaan, anggaran (RAB), mengetahui batas
kewajaran deviasi antara rencana dengan realisasi biaya.
Contoh : Mengetahui schedule, perhitungan anggaran pemeliharaan dan
perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan/perbaikan peralatan mekanik unit pembangkit ,
termasuk waktu pelaksanaan, RAB serta batasan deviasi antara rencana
dan realisasi biaya.
Contoh : Memahami network planing berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk ketersediaan daya dan kehandalan sistem
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan mekanik unit pembangkit termasuk
merencanakan sumberdayanya.
Contoh : Membuat network planing pemeliharaan lengkap dengan
sumberdayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan dengan pemeliharaan/perbaikan
peralatan mekanik unit pembangkit.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana pemeliharaan peralatan
mekanik unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana overhaul
pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/perbaikan peralatan
mekanik unit pembangkit.
Contoh : Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasi waktu
dan biaya antara perencanaan dengan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan yang meliputi material,
waktu, biaya dan sumberdaya manusia.
Contoh : Melaksanakan penyempurnaan metode perencanaan
pembangkit secara komprehensif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

519

520

558

EMP

PMO 3.1.4.4.B K

Perencanaan Pemeliharaan Listrik


Electrical Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan
peralatan listrik meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan investigasi,
mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana pemeliharaan peralatan
listrik yang mencakup material, biaya, waktu dan sumber daya sehingga dihasilkan
dokumen perencanaan pemeliharaan peralatan listrik sesuai yang dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
pemeliharaan/perbaikan peralatan listrik unit pembangkit termasuk
merencanakan waktu pelaksanaan, anggaran (RAB), mengetahui batas
kewajaran deviasi antara rencana dengan realisasi biaya.
Contoh : Mengetahui schedule, perhitungan anggaran pemeliharaan dan
perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan/perbaikan peralatan listrik unit pembangkit,
termasuk waktu pelaksanaan, RAB serta batasan deviasi antara rencana
dan realisasi biaya.
Contoh : Memahami network planing berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk ketersediaan daya dan kehandalan sistem
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan listrik unit pembangkit termasuk
merencanakan sumberdayanya.
Contoh : Membuat network planing pemeliharaan lengkap dengan
sumberdayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan dengan pemeliharaan/perbaikan
peralatan listrik unit pembangkit.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana pemeliharaan peralatan
elektrikal unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana overhaul
pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/perbaikan peralatan listrik
unit pembangkit.
Contoh : Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasi waktu
dan biaya antara perencanaan dengan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan yang meliputi material,
waktu, biaya dan sumberdaya manusia.
Contoh : Melakukan penyempurnaan metode perencanaan pembangkit
secara komprehensif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

559

IMP

PMO 3.1.4.4.C K

Perencanaan Pemeliharaan Instrumentasi


Instrumentation Maintenance Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan perencanaan pemeliharaan
peralatan instrumentasi meliputi kegiatan mengumpulkan data, melakukan
investigasi, mengolah data, mengevaluasi data, menyusun rencana pemeliharaan
peralatan kontrol instrumen yang mencakup material, biaya, waktu dan sumber
daya sehingga dihasilkan dokumen perencanaan pemeliharaan peralatan
instrumentasi sesuai yang dipersyaratkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pekerjaan yang berkaitan dengan perencanaan
pemeliharaan/perbaikan peralatan kontrol instrumen unit pembangkit
termasuk merencanakan waktu pelaksanaan, anggaran (RAB),
mengetahui batas kewajaran deviasi antara rencana dengan realisasi
biaya.
Contoh : Mengetahui schedule, perhitungan anggaran pemeliharaan dan
perbaikan sesuai lingkup pekerjaan.
Memahami secara komprehensif proses perencanaan yang berkaitan
dengan pemeliharaan/perbaikan peralatan kontrol instrumen unit
pembangkit , termasuk waktu pelaksanaan, RAB serta batasan deviasi
antara rencana dan realisasi biaya.
Contoh : Memahami network planing berkaitan dengan persyaratan
cadangan panas untuk ketersediaan daya dan kehandalan sistem
Mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang berhubungan
dengan pemeliharaan peralatan kontrol instrumen unit pembangkit
termasuk merencanakan sumberdayanya.
Contoh : Membuat network planing pemeliharaan lengkap dengan
sumberdayanya.
Mampu mensupervisi yang berkaitan dengan pemeliharaan/perbaikan
peralatan kontrol instrumen unit pembangkit.
Contoh : mensupervisi pembuatan rencana pemeliharaan peralatan
kontrol instrumen unit pembangkit yang terintegrasi dengan rencana
overhaul pembangkit maupun prediktif maintenance.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi proses pekerjaan yang
berkaitan dengan perencanaan pemeliharaan/perbaikan peralatan
kontrol instrumen unit pembangkit.
Contoh : Melaksanakan analisis dan evaluasi terhadap deviasai waktu
dan biaya antara perencanaan dengan realisasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan penjabaran perencanaan pemeliharaan kontrol
instrumen unit pembangkit yang meliputi material, waktu, biaya dan
sumberdaya manusia.
Contoh : Melakukan penyempurnaan metode perencanaan kontrol
instrumen unit pembangkit secara komprehensif.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PUSHARLIS

521

522

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KEUANGAN
korporat

kantor induk

PeLAKSANA ORGANISASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.10 KEUANGAN
4.10.1 KORPORAT
560

FASP

KEU4.1.1.1.A P

Kebijakan Standar Akuntansi Keuangan


Financial Accounting Standards Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk menetapkan kebijakan standar akuntansi
keuangan yang berlaku umum sesuai dengan proses bisnis Perusahaan dalam
rangka penyusunan kebijakan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang berlaku termasuk peraturan lainnya yang
berpengaruh terhadap perlakuan akuntansi
Contoh: mengetahui tentang kebijakan PSAK dan Peraturan yang
berlaku.
Memahami secara komprehensif kebijakan standar akuntansi keuangan
yang berlaku termasuk peraturan lainnya yang berpengaruh terhadap
perlakuan akuntansi
Contoh: memahami kebijakan PSAK dan peraturan yang digunakan
dalam perusahaan
Mampu melaksanakan kebijakan standar akuntansi keuangan yang
berlaku termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis Perusahaan
Contoh: melakukan kebijakan pencatatan jurnal transaksi Persediaan
sesuai PSAK 14.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan standar akuntansi keuangan
yang berlaku termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis
Perusahaan
Contoh: mensupervisi kebijakan Persediaan sesuai PSAK 14.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan dalam perlakuan


akuntansi yang ada sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan
peraturan lainnya yang berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan Persediaan sesuai
PSAK 14.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan peraturan
lainnya yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru dalam proses transaksi
Persediaan sesuai PSAK 14.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

523

524

561

FRCPKEU4.1.1.1.B P
Kebijakan Laporan Keuangan dan Konsolidasi
Financial Reporting and Consolidation Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan dalam proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan
yang dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi
keuangan, serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: mengetahui kebijakan-kebijakan dalam proses pencatatan
transaksi keuangan harian.
Memahami secara komprehensif kebijakan dalam proses pencatatan
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan
yang dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi
keuangan, serta kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: Memahami secara komprehensif kebijakan dalam
pengelompokan catatan transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan kebijakan pencatatan jurnal data-data dan
transaksi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan catatan
akuntansi keuangan pada perkiraan-perkiraan pendapatan, biaya,
aktiva, hutang dan modal serta melakukan entry data ke dalam aplikasi
komputer akuntansi (general ledger).
Contoh: menerapkan kebijakan dalam pencatatan jurnal untuk transaksi
Pengeluaran Kas.
Mampu mensupervisi penerapankebijakan untuk dokumen-dokumen
dan bukti transaksi yang terjadi sebelum melakukan jurnal/posting ke
dalam pos-pos perkiraan neraca dan laba rugi, sesuai dengan standar
akuntansi keuangan dan kebijakan akuntansi perusahaan. Mampu
melakukan pengolahan data buku jurnal, buku besar (ledger), buku
pembantu (sub ledger) dan trial balance dengan bamtuan komputer serta
mampu mendeteksi dan melakukan koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam proses pencatatan
jurnal Pengeluaran Kas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan dalam penyusunan
laporan keuangan perusahaan secara menyeluruh (trial balance) dari
setiap divisi dan unit (untuk dijadikan laporan keuangan).
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan untuk Pengeluaran
Kas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
penyusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir periode dan
mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan anak perusahaan
sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan kebijakan baru untuk penyusunan laporan
keuangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

562

FIAP

KEU4.1.1.1.C P

Kebijakan Analisa Laporan


Financial Analysis Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam analisa terhadap
laporan keuangan serta memahami implementasi atas kebijakan dan peraturan
akuntansi yang berlaku di Perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum kebijakan dalam proses penyusunan laporan


keuangan perusahaan.

Memahami secara komprehensif kebijakan dalam proses penyusunan


laporan keuangan perusahaan.

Contoh: mengetahui kebijakan dalam laporan keuangan perusahaan.

Contoh: memahami prinsip-prinsip laporan keuangan perusahaan.


Mampu
melaksanakan
kebijakan
dalam
analisa
item-item
laporan
keuangan
dan
mengetahui sistem dan prosedur analisis laporan keuangan
perusahaan.
Contoh: menerapkan kebijakan dalam rasio-rasio keuangan dan analisa
common size .
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan dalam perhitungan rasiorasio keuangan dalam item-item laporan keuangan perusahaan
berdasarkan implementasi standar akuntansi keuangan yang berlaku
untuk pengambilan keputusan management.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam pembuatan analisa
rasio-rasio keuangan dan common size .
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan analisis laporan
Keuangan yang terkait dengan standar akuntansi keuangan dan
memberikan rekomendasi kepada manajemen atas hasil analisis dari
item-item financial yang significan sesuai perkembangan prinsip/ aturan
financial yang up to date
Contoh: mengevaluasi penerapan kebijakan dalam analisa rasio-rasio
keuangan dan common size.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
serta merekomendasikan perubahan sistem/ prosedur finansial atas
dasar analisis terhadap item-item financial yang signifikan.
Contoh: mengembangkan/membuat kebijakan baru dalam analisa rasiorasio keuangan dan common size .

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

525

526

563

FAI-MPKEU4.1.1.1.D P/ K
Kebijakan Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan
Fixed Assets and Inventory Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan kebijakan dalam pengelolaan
aset dan persediaan yang efektif dan efisien
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum kebijakan penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Memahami secara komprehensif kebijakan pengelolaan Aset dan


Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.

Contoh: mengetahui kebijakan penyusunan laporan keuangan

Contoh: memahami konsep dan kebijakan manajemen persediaan.


Mampu melaksanakan kebijakan manajemen aset dan proses
penghapusan aset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan kebijakan terkait dengan
pengelolaan persediaan yang optimal
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan pengelolaan aset tetap dan
persediaan perusahaan
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan tentang tingkat persediaan
yang optimal
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan aset
manajemen sesuai praktek dan aturan yang berlaku
Contoh: menganalisa penerapan kebijakan tingkat persediaan yang
optimal
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
manajemen aset dan persediaan serta penghapusan aset dengan
sistem terkait lainnya.
Contoh: mengembangkan/ membuat kebijakan baru untuk pengelolaan
persediaan yang optimal

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

564

CMGPKEU4.1.1.1.E P
Kebijakan Manajemen Biaya
Cost Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan kebijakan tentang analisa
laporan keuangan, peranan pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba,
pengukuran prestasi kinerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan
kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang
lazim digunakan dalam dunia bisnis
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kebijakan tentang penyajian laporan keuangan, perilaku
pendapatan dan biaya , ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan
akuntansi biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan
yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis.
Contoh : Mengetahui kebijakan tentang pendapatan dan biaya.

Memahami kebijakan tentang penyajian laporan keuangan, perilaku


pendapatan dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan
akuntansi biaya sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan
yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan
dalam dunia bisnis
Contoh : Memahami kebijakan tentang pendapatan dan biaya.

Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan untuk laporan manajemen


keuangan yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan tenaga
listrik serta mampu menghitung ratio kinerja keuangan
Contoh : menyusun kebijakan pengelompokkan biaya berdasarkan
aktivitas.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan atas laporan manajemen
keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya, perhitungan
harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja keuangan.
Contoh : mensupervisi penerapan kebijakan pengelompokkan biaya
berdasarkan aktivitas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran dan
rekomendasi terhadap kebijakan laporan manajemen keuangan, kinerja
keuangan serta biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system dan
prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai dasar penyusunan
strategi pengelolaan perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis
yang modern dan mandiri
Contoh
:
mengembangkan/membuat
kebijakan
baru
untuk
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

527

528

565

TAXP

KEU4.1.3.1.A P

Kebijakan Pengelolaan Pajak


Tax Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan kebijakan-kebijakan
perpajakan dalam perusahaan termasuk kebijakan dalam perencanaan pajak,
pelaksanaan kewajiban perpajakan dan pengendalian pajak
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis kebijakan pajak serta undang-undang perpajakan
(KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintah yang berhubungan
dengan perpajakan.
Contoh: mengetahui kebijakan pajak yang ada di perusahaan.

Memahami secara komprehensif jenis-jenis kebijakan pajak serta


memahami undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan
peraturan pemerintah yang berhubungan dengan perpajakan dan
konsekuensinya bagi perusahaan.
Contoh: memahami secara komprehensif jenis-jenis kebijakan pajak
yang ada di perusahaan.
Mampu melaksanakan penerapan menerapkan kebijakanpajak
seperti kebijakan dalam surat setoran pajak (SSP), faktur pajak, surat
pemberitahuan (SPT) masa PPh 21, SPT masa PPN dan dokumendokumen perpajakan lainnya.
Contoh: melakukan penerapan kebijakan perpajakan antara lain
kebijakan untuk PPh pasal 21 pegawai.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan kebijakan pajak yang lebih
komplek seperti kebijakan dalam PPh pasal 21, PPN dan membuat
kebijakan pajak rampung perusahaan yang terhutang (SPT Tahunan)
serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan pajak PPh pasal 21 .

Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan


dalam sistem perpajakan PLN dengan cara menganalisa efektivitas
pembayaran pajak sesuai dengan aturan dan perubahan-perubahan
aturan perpajakan yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan dalam
aspek perpajakan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
secara terpadu dalam sistem perpajakan di perusahaan sebagai
pengembangan atas sistem perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar
perusahaan lebih diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan
yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/membuat kebijakan baru untuk berbagai
aspek perpajakan yang ada di perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

566

IMGP

KEU4.1.3.1.B P

Kebijakan Pengelolaan Asuransi


Insurance Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan kebijakan manajemen
asuransi dalam perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan asuransi dan regulasi yang terkait
dengan asuransi.
Contoh: mengetahui kebijakan-kebijakan asuransi yang digunakan di
perusahaan.
Mengetahui secara komprehensif kebijakan asuransi dan regulasi yang
terkait dengan asuransi dan mampu menyajikan pedoman-pedoman
yang terkait dengan program asuransi pada periode tertentu.
Contoh: memahami kebijakan asuransi dan obyek aset yang akan
diasuransikan.
Mampu melaksanakan penetapan kebijakan yang akan digunakan
sebagai dasar pembuatan program pelaksanaan asuransi dalam
perusahaan.
Contoh: menetapkan kebijakan dalam menghitung Harga Pertanggungan
aset yang akan diasuransikan
Mampu mensupervisi dalam penerapan kebijakan asuransi tertentu yang
diperlukan perusahaan
Contoh: mensupervisi penerapan kebijakan dalam perhitungan Harga
Pertanggungan aset yang akan diasuransikan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan asuransi
yang paling sesuai dengan kondisi Perusahaan
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan dalam
penetapan Harga Pertanggungan aset yang akan diasuransikan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menentukan strategi dan kebijakan asuransi yang paling sesuai dengan
kondisi Perusahaan
Contoh: mengembangkan/membuat kebijakan baru terkait asuransi
aset dan strategi pengelolaan asuransi yang sesuai dengan kondisi
perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

529

530

567

FRC-OKEU4.1.1.1.F P
Pelaksana Laporan Keuangan dan Konsolidasi
Financial Reporting and Consolidation Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang
dilakukan secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang dilakukan
secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: mengetahui proses pencatatan transaksi keuangan harian.

Memahami secara komprehensif proses pencatatan penggolongan,


peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang dilakukan
secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: memahami secara komprehensif data keuangan hasil
pengelompokan catatan transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan pencatatan jurnal data-data dan transaksi serta
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan catatan akuntansi keuangan
pada perkiraan-perkiraan pendapatan, biaya, aktiva, hutang dan modal
serta melakukan entry data ke dalam aplikasi komputer akuntansi
(general ledger).
Contoh: melakukan pencatatan jurnal untuk transaksi Pengeluaran Kas.

Mampu mensupervisi dan memverifikasi dokumen-dokumen dan bukti


transaksi yang terjadi sebelum melakukan jurnal/posting ke dalam pospos perkiraan neraca dan laba rugi, sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan kebijakan akuntansi perusahaan. Mampu melakukan
pengolahan data buku jurnal, buku besar (ledger), buku pembantu
(sub ledger) dan trial balance dengan bamtuan komputer serta mampu
mendeteksi dan melakukan koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi proses pencatatan jurnal Pengeluaran Kas.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan laporan keuangan


perusahaan secara menyeluruh (trial balance) dari setiap divisi dan unit
(untuk dijadikan laporan keuangan).
Contoh: mampu Mampu menganalisa dan mengevaluasi pencatatan
jurnal Pengeluaran Kas yang harus dimasukkan dalam laporan
keuangan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pedoman
penyusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir periode dan
mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan anak perusahaan
sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan metode baru untuk percepatan laporan
keuangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

568

FIA-OKEU4.1.1.1.G P
Pelaksana Analisa Laporan
Financial Analysis Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan analisa terhadap laporan
keuangan serta memahami implementasi atas kebijakan dan peraturan akuntansi
yang berlaku di Perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Memahami secara komprehensif prinsip-prinsip penyusunan laporan


keuangan perusahaan.

Contoh: mengetahui laporan keuangan perusahaan.

Contoh: memahami prinsip-prinsip laporan keuangan perusahaan.


Mampu
melaksanakan
item-item
keuangan
yang
harus
dianalisis
mengetahui sistem dan prosedur analisis laporan
perusahaan.

laporan
dan
keuangan

Contoh: membuat rasio-rasio keuangan dan analisa common size .

Mampu mensupervisi perhitungan rasio-rasio keuangan dalam itemitem laporan keuangan perusahaan berdasarkan implementasi standar
akuntansi keuangan yang berlaku untuk pengambilan keputusan
management.
Contoh: mensupervisi pembuatan analisa rasio-rasio keuangan dan
common size .
Mampu menganalisa dan mengevaluasi sistem dan prosedur analisis
laporan Keuangan yang terkait dengan standar akuntansi keuangan dan
memberikan rekomendasi kepada manajemen atas hasil analisis dari
item-item financial yang significan sesuai perkembangan prinsip/ aturan
financial yang up to date
Contoh: mengevaluasi analisa rasio-rasio keuangan dan common size .

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam


menetapkan pedoman serta merekomendasikan perubahan sistem/
prosedur finansial atas dasar analisis terhadap item-item financial yang
signifikan.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru dalam analisa rasiorasio keuangan dan common size .

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

531

532

569

FAI-MOKEU4.1.1.1.H P/
Pelaksana Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan
Fixed Assets and Inventory Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan implementasi pengelolaan aset
dan persediaan yang efektif dan efisien
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Memahami secara komprehensif konsep pengelolaan Aset dan


Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.

Contoh: mengetahui proses penyusunan laporan keuangan.

Contoh: memahami konsep manajemen persediaan.

Mampu melaksanakan konsep manajemen aset dan proses


penghapusan aset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan tingkat persediaan yang
optimal
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pengelolaan aset tetap dan
persediaan perusahaan

Mampu menganalisa dan mengevaluasi aset manajemen sesuai praktek


dan aturan yang berlaku

Contoh: mensupervisi tingkat persediaan yang optimal

Contoh: menganalisa perhitungan tingkat persediaan yang optimal


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pedoman manajemen aset dan persediaan serta penghapusan aset
dengan sistem terkait lainnya.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru untuk perhitungan
tingkat persediaan yang optimal

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

570

CMG-OKEU4.1.1.1.I P
Pelaksana Manajemen Biaya
Cost Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan tentang analisa laporan keuangan, peranan
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kinerja serta
akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang
ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan
biaya , ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh : mengetahui perilaku pendapatan dan biaya.

Memahami penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan


biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
Contoh : memahami perilaku pendapatan dan biaya.

Mampu melaksanakan penyusunan laporan manajemen keuangan yang


meliputi perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik serta mampu
menghitung ratio kinerja keuangan
Contoh : menyusun pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.

Mampu mensupervisi dan memverifikasi atas laporan manajemen


keuangan yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya, perhitungan
harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja keuangan.
Contoh : mensupervisi pelaksanaan pengelompokkan biaya berdasarkan
aktivitas.
Menganalisa dan evaluasi serta memberikan saran dan rekomendasi
terhadap laporan manajemen keuangan, kinerja keuangan serta biaya
pokok penyediaan tenaga listrik.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengelompokkan
biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengembangan system dan prosedur akuntansi manajemen keuangan
sebagai dasar penyusunan strategi pengelolaan perusahaan sejalan
dengan perkembangan bisnis yang modern dan mandiri
Contoh :
mengembangkan/membuat metode baru untuk
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

533

534

571

TAX-OKEU4.1.3.1.C P
Pelaksana Pengelolaan Pajak
Tax Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk yang berhubungan dengan fungsi manajemen
pajak dalam perusahaan termasuk perencanaan pajak, pelaksanaan kewajiban
perpajakan dan pengendalian pajak
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis pajak serta undang-undang perpajakan (KUP,
PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan
perpajakan.
Contoh: mengetahui jenis-jenis pajak yang ada di perusahaan.

Memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak serta memahami


undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan perpajakan dan konsekuensinya
bagi perusahaan.
Contoh: memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak yang ada di
perusahaan.
Mampu melaksanakan perhitungan pajak yang sederhana seperti
mengisi surat setoran pajak (SSP), faktur pajak, surat pemberitahuan
(SPT) masa PPh 21, SPT masa PPN dan dokumen-dokumen perpajakan
lainnya.
Contoh: melakukan perhitungan pajak antara lain PPh pasal 21 pegawai.

Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak yang lebih


komplek seperti melakukan perhitungan PPh pasal 21, PPN dan
membuat perhitungan pajak rampung perusahaan yang terhutang (SPT
Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak PPh pasal 21 .

Menganalisa dan evaluasi sistem perpajakan PLN dengan cara


menganalisa efektivitas pembayaran pajak sesuai dengan aturan dan
perubahan-perubahan aturan perpajakan yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan aspek perpajakan.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem


perpajakan di perusahaan sebagai pengembangan atas sistem
perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan lebih
diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru untuk mengevaluasi
perhitungan aspek perpajakan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

572

IMG-OKEU4.1.3.1.D P
Pelaksana Pengelolaan Asuransi
Insurance Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan yang berhubungan dengan fungsi manajemen
asuransi dalam perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum konsep asuransi dan regulasi yang terkait
dengan asuransi.
Contoh: mengetahui produk-produk asuransi yang digunakan di
perusahaan.
Memahami secara komprehensif konsep asuransi dan regulasi yang
terkait dengan asuransi dan mampu menyajikan data/informasi yang
terkait dengan program asuransi pada periode tertentu.
Contoh: memahami proses asuransi dan obyek aset yang akan
diasuransikan.
Mampu melaksanakan perhitunganyang akan digunakan sebagai dasar
pembuatan program pelaksanaan asuransi dalam perusahaan.
Contoh: menghitung Harga Pertanggungan aset yang akan diasuransikan
Mampu mensupervisi dan membuat usulan jenis asuransi tertentu yang
diperlukan perusahaan
Contoh: mensupervisi perhitungan Harga Pertanggungan aset yang
akan diasuransikan
Mampu menganalisa dan mengevaluasi program-program terkait dan
pedoman asuransi yang paling sesuai dengan kondisi Perusahaan
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan Harga
Pertanggungan aset yang akan diasuransikan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi dan
pedoman asuransi yang paling sesuai dengan kondisi Perusahaan
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru untuk program
asuransi aset dan strategi pengelolaan asuransi yang sesuai dengan
kondisi perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

535

536

573

BUD-PKEU4.1.1.1.J P
Kebijakan Perencanaan Anggaran
Budgeting Planning Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat suatukebijakan Anggaran yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode
tertentu dimasa mendatang.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep kebijakan Anggaran untuk kebutuhan investasi dan
operasi, baik proses serta tujuan penganggaran.
contoh : Mengetahui setiap tahapan kebijakan anggaran investasi dan
operasi.
Memahami secara komprehensif kebijakan anggaran perusahaan
dan memahami kondisi makro ekonomi yang terkait dengan strategi
perusahaan, tujuan perusahaan, dan memahamikebijakan anggaran
perusahaan.
contoh : memahami perhitungan kebijakan anggaran investasi dan
operasi.
Mampu melaksanakan pemantauan kondisi ekonomi makro, kemampuan
perusahaan untuk kebutuhan kebijakan anggaran sesuai dengan waktu
dan jumlah yang optimal.
contoh : melaksanakan perhitungan kebijakan anggaran investasi dan
operasi.
Mampu mensupervisi terkait dengan kebijakan anggaran yang
diusulkan unit dan memastikan bahwa usulan unit sesuai dengan tujuan
dan prioritas yang akan dicapai perusahaan dan melakukan interpretasi
atas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan kebijakan anggaran
contoh : Melaksanakan pengawasan kebijakan anggaran investasi dan
operasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi baik kualitatif maupun kuantitatif
terkait dengan kondisi perusahaan dalam proses kebijakan anggaran,
serta mampu memberikan alternatif solusi untuk mengoptimalisasi
anggaran yang tersedia.
contoh : Menganalisa deviasi antara kebijakan dan realisasi anggaran
investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi
kebijakan anggaran, dengan menambah tolok ukur dalam proses
kebijakan anggaran, sehingga dihasilkan kebijakan anggaran yang
tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan sasaran perusahaan.
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn kebijakan
dan pengawasan anggaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

574

BMG-OKEU4.1.1.1.K P
Pelaksana Pengelolaan Budget
Budget Management Operation
Pengetahuan dan Kemampuan untuk mengelola kebijakan Budgeting perusahaan
efektif dan efisien, memastikan tersedianya data profile Budgeting perusahaan
sesuai kebutuhan, serta memastikan terlaksananya kebijakan dan pelaporan
Budgeting perusahaan secara tertib dan akuntabel
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan pengelolaan anggaran, proses
pembuatan anggaran, serta kebijakan pengelolaan anggaran.
contoh : Mengetahui setiap tahapan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Memahami secara komprehensif proses kebijakan
pengelolaan
anggaran, serta informasi mengenai data profil Budgeting perusahaan
periode tahun berjalan secara up to date (per fungsi, per direktorat, anak
perusahaan, teknologi, Litbang, CSR, PKBL, Bahan Bakar dll)
contoh : Memahami perhitungan perencanaan Budgeting investasi dan
operasi.
Mampu melaksanakan pengelolaan anggaran, dan memberikan laporan
atas penggunaan Budgeting yang akan melebihi pagu Budgeting yang
diberikan, serta verifikasi terhadap validitas dan akurasi data yang
dikirim oleh Unit/Anak Perusahaan yang diberi kuasa melaksanakan
penggunaan anggaran.
contoh : melaksanakan perhitungan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Mampu mensupervisi atas pengelolaan Budgeting dan memastikan
terlaksananya kebijakan dan pelaporan Budgeting secara tertib dan
akuntabel, dan melakukan supervisi atas proses konsolidasi anggaran.
contoh : Melaksanakan pengawasan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
pengelolaan anggaran, dan memberikan alternatif solusi dalam
mengoptimalisasi Budgeting perusahaan secara efektif dan efesien.
contoh : Menganalisa deviasai antara perencanaan dan realisasi
Budgeting investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
Budgeting & proses bisnis perusahaan ke arah yang lebih baik
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn perencanaan
dan pengawasan anggaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

537

538

575

ANI-PKEU4.1.1.1.L P
Kebijakan Analisis Investasi
Analysis of Investment Policy
Pengetahuan dan Kemampuan untuk kebutuhankebijakan investasi perusahaan
termasuk anak perusahaan yang tertuang dalam RKAP.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan investasi perusahaan jangka
pendek dan jangka menengah serta analisa kelayakan investasi tersebut
secara finansial dan operasional.
contoh : mengetahui setiap tahapan kebijakan Investasi

Memahami secara komprehensif tujuan investasi yang akan dilaksanakan


dalam jangka pendek dan jangka menengah
bagi perusahaan.
Melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait terhadap KKO/ KKF
yang diajukan oleh Unit/Anak perusahaan sebagai pelaksana Investasi
untuk memastikan kesesuaian investasi tersebut terhadap prioritas
perusahaan yang tercantum dalam RKAP.
contoh : memahami perhitungan kebijakan Investasi

Mampu melaksanakan analisa investasi yang diusulkan Unit/Anak


Perusahaan apakah menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka
pendek dan jangka menengah.
contoh : melaksanakan perhitungan kebijakan Investasi

Mampu mensupervisi dan analisa terhadap investasi usulan Unit/Anak


Perusahaan agar sejalan dengan pioritas perusahaan secara korporat
yang tercantum dalam RKAP.
contoh : melaksanakan pengawasan kebijakan Investasi

Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait stategi perusahaan


dalam rangka mengoptimalkan kebutuhan Investasi serta rencana
pembayaran terkait dengan investasi Unit/Anak Perusahaan.
contoh : menganalisa deviasai antara kebijakan dan realisasi Investasi

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru konsep


dan terobosan baru agar usulan investasi Unit/Anak Perusahaan lebih
optimum bukan hanya terhadap faktor internal maupun external, tetapi
juga termasuk manfaat investasi tersebut bagi perusahaan.
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn kebijakan
dan pengawasan anggaran Investasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

576

ANI-OKEU4.1.1.1.M P
Pelaksana Analisis Investasi
Analysis of Investment Operation
Pengetahuan dan Kemampuan untuk menganalisa kebutuhan Investasi investasi
perusahaan termasuk anak perusahaan yang tertuang dalam RKAP.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan investasi perusahaan jangka
pendek dan jangka menengah serta analisa kelayakan investasi tersebut
secara finansial dan operasional.
contoh : Mengetahui setiap tahapan perencanaan Investasi

Memahami secara komprehensif tujuan investasi yang akan dilaksanakan


dalam jangka pendek dan jangka menengah
bagi perusahaan.
Melaksanakan koordinasi dengan bidang terkait terhadap KKO/ KKF
yang diajukan oleh Unit/Anak perusahaan sebagai pelaksana Investasi
untuk memastikan kesesuaian investasi tersebut terhadap prioritas
perusahaan yang tercantum dalam RKAP.
contoh : memahami perhitungan perencanaan Investasi

Mampu melaksanakan analisa investasi yang diusulkan Unit/Anak


Perusahaan apakah menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka
pendek dan jangka menengah.
contoh : melaksanakan perhitungan perencanaan Investasi

Mampu mensupervisi dan analisa terhadap investasi usulan Unit/Anak


Perusahaan agar sejalan dengan pioritas perusahaan secara korporat
yang tercantum dalam RKAP.
contoh : Melaksanakan pengawasan perencanaan Investasi

Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait stategi perusahaan


dalam rangka mengoptimalkan kebutuhan Investasi serta rencana
pembayaran terkait dengan investasi Unit/Anak Perusahaan. Contoh :
Melakukan perhitungan terhadap kebutuhan Investasi yang diberikan ke
Unit/Anak Perusahaan.
contoh : Menganalisa deviasai antara perencanaan dan realisasi
Investasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru konsep
dan terobosan baru agar usulan investasi Unit/Anak Perusahaan lebih
optimum bukan hanya terhadap faktor internal maupun external, tetapi
juga termasuk manfaat investasi tersebut bagi perusahaan.
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn perencanaan
dan pengawasan anggaran Investasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

539

540

577

EMG-OKEU4.1.1.1.N P
Pelaksana Pengelolaan Pembelanjaan
Expenditure Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi , mengendalikan,
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan rencana, realisasi,
revisi pembelanjaan serta pelaporan , dengan memperhatikan keseimbangan
antara pemasukan dan pengeluaran (aliran kas/bank), serta mengembangkan
prosedur baru dengan memperhatikan semua aturan yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang perencanaan, penetapan, realisasi,
pemantauan, pengendalian, revisi serta pelaporan pembelanjaan
berdasarkan data kewajiban / tagihan dari penyedia barang / jasa serta
tagihan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: mengetahui kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu
dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif tentang perencanaan, penetapan,
realisasi, pemantauan, pengendalian, pelaporan dan revisi pembelanjaan
berdasarkan data tagihan data tagihan dari penyedia barang / jasa serta
tagihan lainnya serta proses penjaminan bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Contoh: mampu memahami kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan validasi data dan mengatur pembayaran tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya, menyusun strategi
pengisisan limit investasi dan operasi, serta proses pengajuan penerbitan
dan pencairan jaminan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: melaksanakan verifikasi kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pembuatan rencana ,
realisasi , revisi dan pelaporan pembelanjaan serta penyusunan strategi
pengisisan limit investasi dan operasi pada periode tertentu.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan verifikasi kelengkapan, keabsahan
dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi dokumen tagihan/pembayaran,
pengisian limit investasi dan operasi unit, pelaksanaan imprest terpusat,
pelaksanaan Pemusatan Pengelolaan Fungsi Administrasi serta
penyimpangan yang mungkin terjadi selama tahun berjalan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penetapan
rencana, pembuatan laporan pembelanjaan, mampu melakukan
perbaikan/penyempurnaan atas sistem pembelanjaan yang berlaku
di perusahaan, mampu menciptakan/melakukan inovasi/merancang
secara terpadu sistem dan prosedur pembelanjaan perusahaan.
Contoh: mengembangkan/ membuat metode baru mekanisme verifikasi
kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan
tata cara pembayaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

578

RMG-PKEU4.1.1.1.O P
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan
Revenue Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan dalam mengawasi,
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan yang
ditetapkan perusahaan, termasuk mengembangkan kebijakan prosedur, tata kerja
dan metode penerimaan pendapatan serta kebijakan pengamanan pendapatan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses kebijakan penerimaan dan penyelesaian pendapatan
penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan
yang ditetapkan perusahaan , mengetahui dasar-dasar penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta
peraturan yang berhubungan.
Contoh: mengetahui kebijakan proses pembayaran rekening listrik dan
prinsip penerimaan penjualan tenaga listrik serta pendapatan lainnya
melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Memahami secara komprehensif kebijakan proses terjadinya penerimaan
dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta kebijakan yang ditetapkan perusahaan
Contoh: memahami kebijakan prinsip penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan
penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan serta mampu
melaksanakan dan mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan sistem
pembayaran secara terpusat dan konvesional serta kebijakan pelaporan
pendapatan perusahaan.
Contoh: menyusun kebijakan pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan
dan penelitian (coklit) dan kebijakan menyusun laporan pendapatan
perusahaan.
Mampu mensupervisi penyusunan kebijakan yang berkaitan dengan
penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturanaturan yang ditetapkan perusahaan , serta melaksanakan penerimaan
pembayaran rekening listrik secara terpusat.
Contoh: mengawasi penyusunan kebijakan rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan
dan penelitian (coklit) dan kebijakan penyusunan laporan pendapatan
perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

541

542

Menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan pendapatan


perusahaan serta kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya, dalam rangka meningkatkan
revenue protection.
Contoh: mampu mengevaluasi dan menganalisa kebiajkan rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan kebijakan penyusunan laporan
pendapatan perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dan
kebijakan tata kerja penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik
dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional yang lebih efisien dan efektif, termasuk
mengembangkan dan memperbaiki kebijakan prosedur dan sistem untuk
meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengembangakan/mebuat metode baru kebijakan rekonsiliasi
data pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan kebijakan penyusunan laporan
pendapatan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

579

RMGOKEU4.1.1.1.P P
Pelaksana Pengelolaan Pendapatan
Revenue Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, menganalisa dan
mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat
maupun konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan, termasuk
mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode penerimaan pendapatan serta
pengamanan pendapatan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian pendapatan
penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan
yang ditetapkan perusahaan , mengetahui dasar-dasar penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta
peraturan yang berhubungan.
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan prinsip
penerimaan penjualan tenaga listrik serta pendapatan lainnya melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan dan
penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional.
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat
maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan serta
mampu melaksanakan dan mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvesional serta pelaporan
pendapatan perusahaan.
Contoh: melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan sistem pembayaran
secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit)
dan menyusun laporan pendapatan perusahaan.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pekerjaan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik baik melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturanaturan yang ditetapkan perusahaan , serta melaksanakan penerimaan
pembayaran rekening listrik secara terpusat.
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan sistem
pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta
kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik
dan pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem dan prosedur
dalam rangka meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

543

544

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerimaan


pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik
melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional yang
lebih efisien dan efektif, termasuk mengembangkan dan memperbaiki
prosedur dan sistem untuk meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengembangakan/mebuat metode baru rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan
perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

580

EMG-PKEU4.1.1.1.Q P
Kebijakan Pengelolaan Pembelanjaan
Expenditure Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan
pengawasan ,
pengendalian, Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan
rencana, realisasi, revisi pembelanjaan serta kebijakan pelaporan , dengan
memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran (aliran kas/
bank), serta mengembangkan kebijakan prosedur baru dengan memperhatikan
semua aturan yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang kebijakan perencanaan, penetapan,
realisasi, pemantauan, pengendalian,
revisi
serta pelaporan
pembelanjaan berdasarkan data kewajiban / tagihan dari penyedia
barang / jasa serta tagihan lainnya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Contoh: mengetahui kebijakan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif kebijakan tentang perencanaan,
penetapan, realisasi, pemantauan, pengendalian, pelaporan dan revisi
pembelanjaan berdasarkan data tagihan data tagihan dari penyedia
barang / jasa serta tagihan lainnya serta proses penjaminan bank sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
Contoh: memahami kebijakan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan kebijakan validasi data dan mengatur pembayaran
tagihan dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya, menyusun
strategi pengisisan limit investasi dan operasi, serta proses pengajuan
penerbitan dan pencairan jaminan bank sesuai dengan kebijakan yang
berlaku.
Contoh: mampu melaksanakan kebijakan verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu mensupervisi mengendalikan kebijakan pembuatan rencana ,
realisasi , revisi dan pelaporan pembelanjaan serta penyusunan strategi
pengisisan limit investasi dan operasi pada periode tertentu.
Contoh: mensupervisi kebijakan pelaksanaan verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan kelengkapan
dokumen tagihan/pembayaran, pengisian limit investasi dan operasi unit,
pelaksanaan imprest terpusat, pelaksanaan Pemusatan Pengelolaan
Fungsi Administrasi serta penyimpangan yang mungkin terjadi selama
tahun berjalan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan verifikasi
kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan
tata cara pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan tata
kerja penetapan rencana, pembuatan laporan pembelanjaan, mampu
melakukan perbaikan/penyempurnaan atas sistem pembelanjaan
yang berlaku di perusahaan, mampu menciptakan/melakukan inovasi/
merancang secara terpadu sistem dan prosedur pembelanjaan
perusahaan.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru kebijakan mekanisme
verifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen
tagihan dan kebijakan tata cara pembayaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

545

546

581

CMG-OKEU4.1.1.1.R P
Pelaksana Pengelolaan Likuiditas
Cash Management Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan dan mengelola ketersediaan
likuiditas perusahaan, menyusun strategi , mengevaluasi dan mensinergikan
asset liquit dan liability, mengidentifikasi dan mengukur risiko pasar, risiko mata
uang asing, risiko likuiditas dalam mendukung aktivitas bisnis perusahaan sesuai
ketentuan yang berlaku.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan proses pengelolaan likuiditas, kebijakan,
prosedur dan peraturan pengelolaan keuangan yang berlaku serta risikorisiko yang mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Contoh: mengetahui konsep likuiditas perusahaan (cash flow)

Memahami secara komprehensif pengelolaan likuiditas, kebijakan,


prosedur, dan peraturan pengelolaan keuangan yang berlaku serta risikorisiko yang mempengaruhi likuiditas perusahaan dan permasalahan
berkaitan dengan ketersediaan likuiditas perusahaan.
Contoh: memahami konsep perhitungan ketersediaan minimum likuiditas
perusahaan (cash flwo).
Mampu melaksanakan optimalisasi dana operasi dan investasi yang
berasal dari dana internal dan eksternal, mampu melakukan mitigasi
risiko serta menyusun dan mengelola likuiditas perusahaan.
Contoh: membuat perhitungan ketersedian likuiditas perusahaan (cash
flow).
Mampu mensupervisi kebutuhan dan ketersediaan dana sesuai prioritas
korporat , data keuangan dan non keuangan serta proyeksi anggaran
dan rencana bisnis perusahaan dan informasi eksternal, mampu
menganalisa kesehatan keuangan perusahaan dan bank mitra. serta
memberikan rekomendasi untuk meminimalkan risiko perusahaan.
Contoh: mensupervisi pembuatan perhitungan ketersedian likuiditas
perusahaan (cash flow).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penempatan dana operasi
dan investasi, mampu memilih alternatif intrument keuangan yang
akan memberikan imbal hasil terbaik, mampu memperhitungkan risiko
penempatan dana serta mengambil tindakan pencegahan risiko yang
diperlukan.
Contoh: melakukan evaluasi antara ketersedian likuiditas dengan
realisasi penempatan dana operasi dan investasi serta mitigasi risikonya
.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru strategi
pengelolaan likuiditas perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis
yang dinamis, mampu melakukan proses bisnis keuangan perusahaan.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru antara ketersedian
likuiditas dengan realisasi penempatan dana operasi dan investasi serta
mitigasi risikonya .

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

582

CMG-PKEU4.1.1.1.S P
Kebijakan Pengelolaan Likuiditas
Cash Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan penyusunan
ketersediaan likuiditas perusahaan (cash flow), menyusun strategi , mengevaluasi
dan mensinergikan asset liquit dan liability, mengidentifikasi dan mengukur risiko
pasar, risiko mata uang asing, risiko likuiditas dalam mendukung aktivitas bisnis
perusahaan sesuai kebijakan yang berlaku.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan proses kebijakan pengelolaan likuiditas,
kebijakan, prosedur dan peraturan pengelolaan keuangan yang berlaku
serta risiko-risiko yang mempengaruhi likuiditas perusahaan.
Contoh: mengetahui kebijakan konsep likuiditas perusahaan (cash flow)

Memahami secara komprehensif kebijakan pengelolaan likuiditas,


kebijakan, prosedur, dan peraturan pengelolaan keuangan yang berlaku
serta risiko yang mempengaruhi likuiditas perusahaan dan permasalahan
berkaitan dengan ketersediaan likuiditas perusahaan.
Contoh: memahami kebijakan konsep
perhitungan ketersediaan
minimum likuiditas perusahaan (cash flow).
Mampu melaksanakan kebijakan optimalisasi dana operasi dan investasi
yang berasal dari dana internal dan eksternal, mampu melakukan
mitigasi risiko serta menyusun dan mengelola likuiditas perusahaan.
Contoh: membuat kebijakan
perhitungan ketersedian likuiditas
perusahaan (cash flow).
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan kebutuhan dan ketersediaan
dana sesuai prioritas korporat , data keuangan dan non keuangan serta
proyeksi anggaran dan rencana bisnis perusahaan dan informasi
eksternal, mampu menganalisa kesehatan keuangan perusahaan dan
bank mitra. serta memberikan rekomendasi untuk meminimalkan risiko
perusahaan.
Contoh: mensupervisi pembuatan kebijakan perhitungan ketersedian
likuiditas perusahaan (cash flow).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan penempatan dana
operasi dan investasi, mampu memilih alternatif intrument keuangan
yang akan memberikan imbal hasil terbaik, mampu memperhitungkan
risiko penempatan dana serta mengambil tindakan pencegahan risiko
yang diperlukan.
Contoh: melakukan evaluasi kebijakan antara ketersedian likuiditas
dengan realisasi penempatan dana operasi dan investasi serta mitigasi
risikonya .
Mampu mengembangkan dan membuat metode baru kebijakan strategi
pengelolaan likuiditas perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis
yang dinamis, mampu melakukan proses bisnis keuangan perusahaan.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru kebijakan antara
ketersedian likuiditas dengan realisasi penempatan dana operasi dan
investasi serta mitigasi risikonya .

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

547

548

583

LMG-PKEU4.1.1.1.T P
Kebijakan Pengelolaan Pinjaman
Loan Management Policy
Pengetahuan dan Kemampuan untuk menentukan
kebijakan pembayaran
kewajiban pinjaman perusahaan tepat waktu dan tepat jumlah, memastikan
tersedianya data profile masing-masing pinjaman perusahaan, dan mampu
melaksanakan rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman dengan pemberi
pinjaman maupun bank penata usaha, memastikan terlaksananya administrasi
dan pelaporan pinjaman perusahaan secara tertib dan akuntabel
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur kebijakan administrasi pinjaman dan proses
terjadinya pinjaman, serta kebijakan administrasi pembayaran pinjaman.
Contoh : mengetahui setiap tahapan kebijakan dalam proses administrasi
pinjaman.
Memahami secara komprehensif proses kebijakan administrasi
pengelolaan pinjaman, proses kebijakan pembayaran pinjaman, proses
rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman, serta informasi mengenai
data profil masing-masing pinjaman yang masih aktif secara up to date
(plafon pinjaman, availability period, grace period, masa pinjaman,
tingkat bunga, tanggal pembayaran bunga dan pokok pinjaman serta
data saldo dan mutasi pinjaman)
Contoh : memahami kebijakan perhitungan dan proses administrasi
secara mandiri terhadap proses rekonsiliasi dan kebijakan pembayaran
pinjaman.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan pembayaran pinjaman,
rekonsiliasi atas mutasi dan saldo pinjaman, dan memberikan laporan
atas pinjaman-pinjaman yang telah jatuh tempo, serta verifikasi terhadap
validitas dan akurasi setiap tagihan dan akurasi setiap tagihan yang
dikirim oleh kreditur, KSEI, dan lainnya.
Contoh : melaksanakan proses penyusunan kebijakan rekonsiliasi dan
pembayaran pinjaman, sesuai dengan tahapan yang benar.
Mampu mensupervisi pelaksanaan kebijakan pengelolaan pinjaman
dan memastikan terlaksananya kebijakan administrasi dan pelaporan
pinjaman secara tertib dan akuntabel, dan melakukan supervisi atas
kebijakan proses rekonsiliasi guna akurasi mutasi dan saldo masingmasing pinjaman.
Contoh : melakukan pengawasan terhadap penysusunan kebiajakan
rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman, sehingga didapatkan proses
rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman yang tertib dan akuntabel.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
penyusunan kebijakan pengelolaan pinjaman dan administrasi pinjaman,
dan memberikan alternatif dalam kebijakan minimalisasi resiko
keterlambatan pembayaran pinjaman.
Contoh : menganalisa deviasi yang mungkin terjadi di dalam proses
kebijakan rekonsiliasi maupun proses pembayaran pinjaman.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
pengelolaan pinjaman & administrasi pinjaman baru yang lebih baik
Contoh : mengembangkan prosedur yang lebih sederhana terhadap
proses penyusunan kebijakan rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman,
tanpa meninggalkan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

584

LMG-OKEU4.1.1.1.U P
Pelaksana Pengelolaan Pinjaman
Loan Management Operation
Pengetahuan dan Kemampuan untuk memenuhi pembayaran kewajiban pinjaman
perusahaan tepat waktu dan tepat jumlah, memastikan tersedianya data profile
masing-masing pinjaman perusahaan, dan mampu melaksanakan rekonsiliasi atas
mutasi dan saldo pinjaman dengan pemberi pinjaman maupun bank penata usaha,
memastikan terlaksananya administrasi dan pelaporan pinjaman perusahaan
secara tertib dan akuntabel
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur administrasi pinjaman dan proses terjadinya
pinjaman, serta administrasi pembayaran pinjaman.
Contoh : mengetahui setiap tahapan dalam proses administrasi pinjaman.
Memahami secara komprehensif proses administrasi pengelolaan
pinjaman, proses pembayaran pinjaman, proses rekonsiliasi atas mutasi
dan saldo pinjaman, serta informasi mengenai data profil masing-masing
pinjaman yang masih aktif secara up to date (plafon pinjaman, availability
period, grace period, masa pinjaman, tingkat bunga, tanggal pembayaran
bunga dan pokok pinjaman serta data saldo dan mutasi pinjaman)
Contoh : Memahami perhitungan dan proses administrasi secara mandiri
terhadap proses rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman.
Mampu melaksanakan proses pembayaran pinjaman, rekonsiliasi atas
mutasi dan saldo pinjaman, dan memberikan laporan atas pinjamanpinjaman yang telah jatuh tempo, serta verifikasi terhadap validitas
dan akurasi setiap tagihan dan akurasi setiap tagihan yang dikirim oleh
kreditur, KSEI, dan lainnya.
Contoh : melaksanakan proses rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman,
sesuai dengan tahapan yang benar.
Mampu mensupervisi atas pekerjaan pengelolaan pinjaman dan
memastikan terlaksananya administrasi dan pelaporan pinjaman secara
tertib dan akuntabel, dan melakukan supervisi atas proses rekonsiliasi
guna akurasi mutasi dan saldo masing-masing pinjaman.
Contoh : melakukan pengawasan terhadap proses rekonsiliasi dan
pembayaran pinjaman, sehingga didapatkan proses rekonsiliasi dan
pembayaran pinjaman yang tertib dan akuntabel.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait dengan proses
pengelolaan pinjaman dan administrasi pinjaman, dan memberikan
alternatif dalam meminimalisasi resiko keterlambatan pembayaran
pinjaman.
Contoh : menganalisa deviasi yang mungkin terjadi di dalam proses
rekonsiliasi maupun proses pembayaran pinjaman.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
pinjaman & administrasi pinjaman baru yang lebih baik
Contoh : mengembangkan prosedur yang lebih sederhana terhadap
proses rekonsiliasi dan pembayaran pinjaman, tanpa meninggalkan
prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

549

550

585

FIP-P

KEU4.1.1.1.V P

Kebijakan Perencanaan Keuangan


Financial Planning Policy
Pengetahuan dan Kemampuan untuk memastikan tersusunnya kebijakan
perencanaan pendanaan tahunan yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan;
memastikan bahwa perusahaan senantiasa memenuhi semua kebijakan pinjaman
termasuk pengendalian atas debt covenant,dan memastikan terselenggaranya
pengelolaan kepemilikan saham pada anak perusahaan dan afiliasinya.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan
kebijakan keuangan
jangka pendek dan jangka menengah serta pemenuhan kebutuhan
pendanaannya serta mengetahui konsep dan aspek financial debt
covenant
Contoh : mengetahui kebijakan dan parameter-parameter financial debt
covenant.
Memahami secara komprehensif kebijakan dalam penyusunan
perencanaan keuangan jangka pendek dan jangka menengah serta
pemenuhan kebutuhan pendanaannya baik melalui instrument pinjaman
atau ekuitas; Memahami secara komprehensif kebijakan assesment
terhadap rasio-rasio keuangan korporat untuk memastikan pemenuhan
terhadap financial debt covenant dan pengukuran besaran kapasitas
pinjaman bagi korporasi dan anak perusahaan
Contoh : memahami perhitungan kebijakan berdasarkan parameter
parameter yang ada untuk assesment terhadap financial debt covenant.
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan perencanaan keuangan
jangka pendek dan jangka menengah serta melakukan simulasi untuk
pemenuhan kebutuhan pendanaannya yang paling efektif dan efisien
bagi perusahaan; Mampu melaksanakan monitoring kebijakan untuk
pengendalian atas seluruh kewajiban yang harus dipenuhi atas debt
covenant, pengelolaan atas kepemilikan saham dan Shareholder Loan
pada anak perusahaan dan Afiliasi
Contoh : melaksanakan arah kebijakan bagi anak perusahaan atas aksi
korporasinya dan dampaknya terhadap financial debt covenant
Mampu mensupervisi atas
penyusunan kebijakan perencanaan
keuangan jangka pendek dan jangka menengah untuk pemenuhan
kebutuhan pendanaan yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan.
Mampu melakukan supervisi untuk pelaksanaan kebijakan pengendalian
atas pemenuhan financial debt covenant serta Pengelolaan atas
kepemilikan saham dan Shareholder Loan pada anak perusahaan dan
afiliasinya.
Contoh : melakukan supervisi pelaksanaan arah kebijakan untuk
tercapainya pengendalian terhadap kepatuhan financial debt covenant
serta advise bagi anak perusahaan dalam aksi korporasi agar terjaganya
financial debt covenant.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait kebijakan antara stategic


perusahaan dengan strategi pendanaan yang dipilih dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik melalui pinjaman
maupun ekuitas guna tercapainya tujuan perusahaan dan terlaksananya
program kerja baik investasi maupun operasi; Mampu melaksanakan
evaluasi dan analisis, terkait kebijakan terhadap financial debt covenant
serta Pengelolaan atas Kepemilikan Saham dan Shareholder Loan pada
anak perusahaan dan afiliasinya untuk usaha tercapainya
Contoh : menganalis arah kebijakan yang bisa berdampak terhadap
kepatuhan terhadap financial debt covenant.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru maupun
pilihan serta strategi kebijakan pendanaan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan sumber dana eksternal baik melalui pinjaman maupun ekuitas
guna tercapainya tujuan perusahaan dan terlaksananya program kerja
baik investasi maupun operasi
Contoh : membuat/mengembangkan metoda baru penetapan arah
kebijakan maupun aksi korporasi anak perusahaan yang bisa berdampak
terhadap kepatuhan terhadap financial debt covenant.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

551

552

586

FIPP

KEU4.1.1.1.W P

Pelaksana Perencanaan Keuangan


Financial Planning
Pengetahuan dan Kemampuan untuk memastikan tersusunnya perencanaan
pendanaan tahunan yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan; memastikan
bahwa perusahaan senantiasa memenuhi semua kewajiban pinjaman termasuk
pengendalian atas debt covenant,dan memastikan terselenggaranya pengelolaan
kepemilikan saham pada anak perusahaan dan afiliasinya.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur perencanaan keuangan jangka pendek dan
jangka menengah serta pemenuhan kebutuhan pendanaannya serta
mengetahui konsep dan aspek financial debt covenant
Contoh : mengetahui parameter-parameter financial debt covenant.

Memahami secara komprehensif penyusunan perencanaan keuangan


jangka pendek dan jangka menengah serta pemenuhan kebutuhan
pendanaannya baik melalui instrument pinjaman atau ekuitas; Memahami
secara komprehensif assesment terhadap rasio-rasio keuangan korporat
untuk memastikan pemenuhan terhadap financial debt covenant dan
pengukuran besaran kapasitas pinjaman bagi korporasi dan anak
perusahaan
Contoh : memahami perhitungan berdasarkan parameter parameter
yang ada untuk assesment terhadap financial debt covenant.
Mampu melaksanakan penyusunan perencanaan keuangan jangka
pendek dan jangka menengah serta melakukan simulasi untuk
pemenuhan kebutuhan pendanaannya yang paling efektif dan efisien
bagi perusahaan; Mampu melaksanakan monitoring untuk pengendalian
atas seluruh kewajiban yang harus dipenuhi atas debt covenant,
pengelolaan atas kepemilikan saham dan Shareholder Loan pada anak
perusahaan dan Afiliasi
Contoh : melaksanakan pengarahan bagi anak perusahaan atas aksi
korporasinya dan dampaknya terhadap financial debt covenant
Mampu mensupervisi atas
penyusunan perencanaan keuangan
jangka pendek dan jangka menengah untuk pemenuhan kebutuhan
pendanaan yang paling efektif dan efisien bagi perusahaan. Mampu
melakukan supervisi untuk pelaksanaan pengendalian atas pemenuhan
financial debt covenant serta Pengelolaan atas kepemilikan saham dan
Shareholder Loan pada anak perusahaan dan afiliasinya.
Contoh : melakukan supervisi pelaksanaan strategi untuk tercapainya
pengendalian terhadap kepatuhan financial debt covenant serta advise
bagi anak perusahaan dalam aksi korporasi agar terjaganya financial
debt covenant.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi terkait alignment antara stategic
perusahaan dengan strategi pendanaan yang dipilih dalam rangka
pemenuhan kebutuhan sumber dana eksternal baik melalui pinjaman
maupun ekuitas guna tercapainya tujuan perusahaan dan terlaksananya
program kerja baik investasi maupun operasi; Mampu melaksanakan
evaluasi dan analisis, terkait assesment terhadap financial debt covenant
serta Pengelolaan atas Kepemilikan Saham dan Shareholder Loan pada
anak perusahaan dan afiliasinya untuk usaha tercapainya
Contoh : menganalis deviasi yang terjadi dalam perencanaan keuangan
yang bisa berdampak terhadap kepatuhan terhadap financial debt
covenant.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru maupun


pilihan serta strategi pendanaan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
sumber dana eksternal baik melalui pinjaman maupun ekuitas guna
tercapainya tujuan perusahaan dan terlaksananya program kerja baik
investasi maupun operasi
Contoh : membuat/mengembangkan metoda baru penetapan strategi
korporasi anak perusahaan yang bisa berdampak terhadap kepatuhan
terhadap financial debt covenant.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

553

554

4.10.2 ORGANISASI KANTOR INDUK KEUANGAN


587

RMG

KEU4.1.1.1.X I

Pengelolaan Pendapatan
Revenue Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi, Mampu menganalisa
dan mengevaluasi proses penerimaan dan penyelesaian pendapatan penjualan
tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan yang ditetapkan perusahaan,
termasuk mengembangkan prosedur, tata kerja dan metode penerimaan
pendapatan serta pengamanan pendapatan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses terjadinya penerimaan dan penyelesaian pendapatan
penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem
pembayaran secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan
yang ditetapkan perusahaan , mengetahui dasar-dasar penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya serta
peraturan yang berhubungan.
Contoh: mengetahui proses pembayaran rekening listrik dan prinsip
penerimaan penjualan tenaga listrik serta pendapatan lainnya melalui
sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional
Memahami secara komprehensif proses terjadinya penerimaan dan
penyelesaian pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan
lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun
konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan
Contoh: memahami prinsip penerimaan pendapatan penjualan tenaga
listrik dan pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara
terpusat maupun konvensional.
Mampu melaksanakan dan mengkoordinir pekerjaan yang berkaitan
dengan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik dan
pendapatan lainnya baik melalui sistem pembayaran secara terpusat
maupun konvensional serta ketentuan yang ditetapkan perusahaan serta
mampu melaksanakan dan mengkoordinir rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvesional serta pelaporan
pendapatan perusahaan.
Contoh: melaksanakan rekonsiliasi data pelunasan sistem pembayaran
secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan penelitian (coklit)
dan menyusun laporan pendapatan perusahaan.
Mampu mensupervisi pekerjaan yang berkaitan dengan penerimaan
pendapatan penjualan tenaga listrik baik melalui sistem pembayaran
secara terpusat maupun konvensional serta aturan-aturan yang
ditetapkan perusahaan , serta melaksanakan penerimaan pembayaran
rekening listrik secara terpusat.
Contoh: mengawasi pelaksanaan rekonsiliasi data pelunasan sistem
pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pendapatan perusahaan serta
kinerja pengelolaan penerimaan pendapatan penjualan tenaga listrik
dan pendapatan lainnya, mampu mengembangkan sistem dan prosedur
dalam rangka meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengevaluasi dan menganalisa rekonsiliasi data pelunasan
sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional, pencocokan dan
penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerimaan


pendapatan penjualan tenaga listrik dan pendapatan lainnya baik
melalui sistem pembayaran secara terpusat maupun konvensional yang
lebih efisien dan efektif, termasuk mengembangkan dan memperbaiki
prosedur dan sistem untuk meningkatkan revenue protection.
Contoh: mengembangakan/membuat metode baru rekonsiliasi data
pelunasan sistem pembayaran secara terpusat dan konvensional,
pencocokan dan penelitian (coklit) dan penyusunan laporan pendapatan
perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

555

556

588

EMG

KEU4.1.1.1.Y I/ K

Pengelolaan Pembiayaan
(Expenditure Management)
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan, mengawasi , mengendalikan,
Mampu menganalisa dan mengevaluasi untuk penyusunan rencana, realisasi,
revisi pembelanjaan serta pelaporan , dengan memperhatikan keseimbangan
antara pemasukan dan pengeluaran (aliran kas/bank), serta mengembangkan
prosedur baru dengan memperhatikan semua aturan yang berlaku.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang perencanaan, penetapan, realisasi,
pemantauan, pengendalian, revisi serta pelaporan pembelanjaan
berdasarkan data kewajiban / tagihan dari penyedia barang / jasa serta
tagihan lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: mengetahui kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu
dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Memahami secara komprehensif tentang perencanaan, penetapan,
realisasi, pemantauan, pengendalian, pelaporan dan revisi pembelanjaan
berdasarkan data tagihan data tagihan dari penyedia barang / jasa serta
tagihan lainnya serta proses penjaminan bank sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Contoh: mampu memahami kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu melaksanakan validasi data dan mengatur pembayaran tagihan
dari penyedia barang / jasa serta tagihan lainnya, menyusun strategi
pengisisan limit investasi dan operasi, serta proses pengajuan penerbitan
dan pencairan jaminan bank sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Contoh: melaksanakan verifikasi kelengkapan, keabsahan dan
kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Mampu mensupervisi dan mengendalikan pembuatan rencana ,
realisasi , revisi dan pelaporan pembelanjaan serta penyusunan strategi
pengisisan limit investasi dan operasi pada periode tertentu.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan verifikasi kelengkapan, keabsahan
dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara pembayaran.
Menganalisis dan mengevaluasi dokumen tagihan/pembayaran,
pengisian limit investasi dan operasi unit, pelaksanaan imprest terpusat,
pelaksanaan Pemusatan Pengelolaan Fungsi Administrasi serta
penyimpangan yang mungkin terjadi selama tahun berjalan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi verifikasi kelengkapan,
keabsahan dan kebenaran suatu dokumen tagihan dan tata cara
pembayaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penetapan
rencana, pembuatan laporan pembelanjaan, mampu melakukan
perbaikan/penyempurnaan atas sistem pembelanjaan yang berlaku
di perusahaan, mampu menciptakan/melakukan inovasi/merancang
secara terpadu sistem dan prosedur pembelanjaan perusahaan.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru mekanisme
verifikasi kelengkapan, keabsahan dan kebenaran suatu dokumen
tagihan dan tata cara pembayaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

589

BUD - PKEU4.1.1.1.Z I
Pelaksana Perencanaan Anggaran
Budgeting Planning Operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat suatu rencana Anggaran yang
disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang
dinyatakan dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu / periode
tertentu dimasa mendatang.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep perencanaan Anggaran untuk kebutuhan investasi
dan operasi, baik proses serta tujuan penganggaran.
contoh : Mengetahui setiap tahapan perencanaan anggaran investasi
dan operasi.
Memahami secara komprehensif perencanaan anggaran perusahaan
dan memahami kondisi makro ekonomi yang terkait dengan strategi
perusahaan, tujuan perusahaan, dan memahami rencana anggaran
perusahaan.
contoh : melakukan perhitunga perencanaan anggaran investasi dan
operasi.
Mampu melaksanakan pemantauan kondisi ekonomi makro, kemampuan
perusahaan untuk kebutuhan perencanaan anggaran sesuai dengan
waktu dan jumlah yang optimal.
contoh : melaksanakan perhitungan perencanaan anggaran investasi
dan operasi.
Mampu mensupervisi terkait dengan perencanaan anggaran yang
diusulkan unit dan memastikan bahwa usulan unit sesuai dengan tujuan
dan prioritas yang akan dicapai perusahaan dan melakukan interpretasi
atas faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan perencanaan anggaran
contoh : Melaksanakan pengawasan perencanaan anggaran investasi
dan operasi.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi baik kualitatif maupun kuantitatif
terkait dengan kondisi perusahaan dalam proses perencanaan anggaran,
serta mampu memberikan alternatif solusi untuk mengoptimalisasi
anggaran yang tersedia.
contoh : Menganalisa deviasai antara perencanaan dan realisasi
anggaran investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta konsep
dan strategi perencanaan anggaran, dengan menambah tolok ukur
dalam proses perencanaan anggaran, sehingga dihasilkan perencanaan
anggaran yang tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan sasaran
perusahaan.
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn perencanaan
dan pengawasan anggaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

557

558

590

MGP

KEU4.1.1.1.AA

Pengelolaan Anggaran
Management Planning
Pengetahuan dan Kemampuan untuk mengelola Budgeting perusahaan efektif
dan efisien, memastikan tersedianya data profile Budgeting perusahaan sesuai
kebutuhan, serta memastikan terlaksananya administrasi dan pelaporan Budgeting
perusahaan secara tertib dan akuntabel
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan alur administrasi pengelolaan anggaran, proses
pembuatan anggaran, serta administrasi pengelolaan anggaran.
contoh : Mengetahui setiap tahapan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Memahami secara komprehensif proses administrasi pengelolaan
anggaran, serta informasi mengenai data profil Budgeting perusahaan
periode tahun berjalan secara up to date (per fungsi, per direktorat, anak
perusahaan, teknologi, Litbang, CSR, PKBL, Bahan Bakar dll)
contoh : melakukan perhitunga perencanaan Budgeting investasi dan
operasi.
Mampu melaksanakan pengelolaan anggaran, dan memberikan laporan
atas penggunaan Budgeting yang akan melebihi pagu Budgeting yang
diberikan, serta verifikasi terhadap validitas dan akurasi data yang
dikirim oleh Unit/Anak Perusahaan yang diberi kuasa melaksanakan
penggunaan anggaran.
contoh : melaksanakan perhitungan perencanaan Budgeting investasi
dan operasi.
Mampu mensupervisi atas pengelolaan Budgeting dan memastikan
terlaksananya administrasi dan pelaporan Budgeting secara tertib dan
akuntabel, dan melakukan supervisi atas proses konsolidasi anggaran.
contoh : mensupervisi perencanaan Budgeting investasi dan operasi.

Mampu menganalisis dan mengevaluasi terkait dengan proses


pengelolaan anggaran, dan memberikan alternatif solusi dalam
mengoptimalisasi Budgeting perusahaan secara efektif dan efesien.
contoh : Menganalisa deviasi antara perencanaan dan realisasi
Budgeting investasi dan operasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
Budgeting & proses bisnis perusahaan ke arah yang lebih baik
contoh : mengembangkan prosedur baru dalam menyususn perencanaan
dan pengawasan anggaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

P/ I/ K

591

FAS

KEU4.1.2.1.A I

Standar Akuntansi Keuangan


Financial Accounting Standards
Pengetahuan dan kemampuan untuk menerapkan standar akuntansi keuangan
yang berlaku umum sesuai dengan proses bisnis Perusahaan dalam rangka
penyusunan kebijakan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) yang berlaku termasuk peraturan lainnya yang berpengaruh
terhadap perlakuan akuntansi
Contoh: mengetahui tentang PSAK dan Peraturan yang berlaku.

Memahami secara komprehensif standar akuntansi keuangan yang


berlaku termasuk peraturan lainnya yang berpengaruh terhadap
perlakuan akuntansi
Contoh: memahami PSAK dan peraturan yang digunakan dalam
perusahaan
Mampu melaksanakan standar akuntansi keuangan yang berlaku
termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis perusahaan
Contoh: melakukan pencatatan jurnal transaksi Persediaan sesuai
PSAK 14.
Mampu mensupervisi penerapan standar akuntansi keuangan yang
berlaku termasuk peraturan lainnya dengan proses bisnis Perusahaan
Contoh: mensupervisi transaksi Persediaan sesuai PSAK 14.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi perlakuan akuntansi yang ada
sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan peraturan lainnya yang
berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi proses transaksi Persediaan
sesuai PSAK 14.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pedoman
akuntansi sesuai dengan standar akuntansi keuangan dan peraturan
lainnya yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru dalam proses transaksi
Persediaan sesuai PSAK 14.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

559

560

592

FAI

KEU4.1.1.1.AB I

Pengelolaan Aset Tetap dan Persediaan


Fixed Assets and Inventory Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan implementasi pengelolaan aset
dan persediaan yang efektif dan efisien
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Memahami secara komprehensif konsep pengelolaan Aset dan


Persediaan dan aturan-aturan yang terkait.

Contoh: mengetahui proses penyusunan laporan keuangan.

Contoh: memahami konsep manajemen persediaan.


Mampu melaksanakan konsep manajemen aset dan proses
penghapusan aset.
Contoh: menghitung dan merekomendasikan tingkat persediaan yang
optimal
Mampu mensupervisi pengelolaan aset tetap dan persediaan perusahaan
Contoh: mensupervisi tingkat persediaan yang optimal
Mampu menganalisa dan mengevaluasi aset manajemen sesuai praktek
dan aturan yang berlaku
Contoh: menganalisa perhitungan tingkat persediaan yang optimal
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru manajemen
aset dan persediaan serta penghapusan aset dengan sistem terkait
lainnya.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru untuk perhitungan
tingkat persediaan yang optimal

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

593

CMG

KEU4.1.1.1.AC I

Manajemen Biaya
Cost Management
Pengetahuan dan kemampuan tentang analisa laporan keuangan, peranan
pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran prestasi kinerja serta
akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang
ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan
biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh : Mengetahui perilaku pendapatan dan biaya.

Memahami penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan dan


biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
Contoh : Memahami perilaku pendapatan dan biaya.

Mampu melakukan penyusunan laporan manajemen keuangan yang


meliputi perhitungan harga pokok penyediaan tenaga listrik serta mampu
menghitung ratio kinerja keuangan
Contoh : menyusun pengelompokan biaya berdasarkan aktivitas.

Mampu mensupervisi memverifikasi atas laporan manajemen keuangan


yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya, perhitungan harga pokok
penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja keuangan.
Contoh : mensupervisi pelaksanaan pengelompokkan biaya berdasarkan
aktivitas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran dan
rekomendasi terhadap laporan manajemen keuangan, kinerja keuangan
serta biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan pengelompokkan
biaya berdasarkan aktivitas.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system dan
prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai dasar penyusunan
strategi pengelolaan perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis
yang modern dan mandiri
Contoh : mengembangkan/membuat metode baru untuk pengelompokkan
biaya berdasarkan aktivitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

561

562

594

TAX

KEU4.1.3.1.E I

Pengelolaan Pajak
Tax Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk yang berhubungan dengan fungsi manajemen
pajak dalam perusahaan termasuk perencanaan pajak, pelaksanaan kewajiban
perpajakan dan pengendalian pajak
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis pajak serta undang-undang perpajakan (KUP,
PPh, PPN, PBB) dan peraturan pemerintah yang berhubungan dengan
perpajakan.
Contoh: mengetahui jenis-jenis pajak yang ada di perusahaan.

Memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak serta memahami


undang-undang perpajakan (KUP, PPh, PPN, PBB) dan peraturan
pemerintah yang berhubungan dengan perpajakan dan konsekuensinya
bagi perusahaan.
Contoh: memahami secara komprehensif jenis-jenis pajak yang ada di
perusahaan.
Mampu melakukan perhitungan pajak yang sederhana seperti mengisi
surat setoran pajak (SSP), faktur pajak, surat pemberitahuan (SPT) masa
PPh 21, SPT masa PPN dan dokumen-dokumen perpajakan lainnya.
Contoh: melakukan perhitungan pajak antara lain PPh pasal 21 pegawai.

Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak yang lebih


komplek seperti melakukan perhitungan PPh pasal 21, PPN dan
membuat perhitungan pajak rampung perusahaan yang terhutang (SPT
Tahunan) serta proses restitusi pajak.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan perhitungan pajak PPh pasal 21 .

Mampu menganalisa dan mengevaluasi sistem perpajakan PLN dengan


cara menganalisa efektivitas pembayaran pajak sesuai dengan aturan
dan perubahan-perubahan aturan perpajakan yang terjadi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perhitungan aspek perpajakan.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem


perpajakan di perusahaan sebagai pengembangan atas sistem
perpajakan yang berlaku dengan tujuan agar perusahaan lebih
diuntungkan namun tetap sejalan dengan peraturan yang berlaku.
Contoh: mengembangkan/membuat metode baru untuk mengevaluasi
perhitungan aspek perpajakan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

595

FRC

KEU4.1.1.1.AD P

Laporan Keuangan dan Konsolidasi


Financial Reporting and Consolidation
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang dilakukan secara
rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta kegiatan pelaporan
yang dilakukan pada waktu tertentu.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pencatatan, penggolongan,
peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang dilakukan
secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: mengetahui proses pencatatan transaksi keuangan harian.

Memahami secara komprehensif proses pencatatan penggolongan,


peringkasan, dan pelaporan data keuangan perusahaan yang dilakukan
secara rutin dan berulang setiap kali terjadi transaksi keuangan, serta
kegiatan pelaporan yang dilakukan pada waktu tertentu.
Contoh: Memahami secara komprehensif pengelompokan catatan
transaksi keuangan.
Mampu melaksanakan pencatatan jurnal data-data dan transaksi serta
dokumen-dokumen yang berkaitan dengan catatan akuntansi keuangan
pada perkiraan-perkiraan pendapatan, biaya, aktiva, hutang dan modal
serta melakukan entry data ke dalam aplikasi komputer akuntansi
(general ledger).
Contoh: menerapkan pencatatan jurnal untuk transaksi Pengeluaran
Kas.
Mampu mensupervisi penerapan dokumen-dokumen dan bukti
transaksi yang terjadi sebelum melakukan jurnal/posting ke dalam pospos perkiraan neraca dan laba rugi, sesuai dengan standar akuntansi
keuangan dan kebijakan akuntansi perusahaan. Mampu melakukan
pengolahan data buku jurnal, buku besar (ledger), buku pembantu
(sub ledger) dan trial balance dengan bamtuan komputer serta mampu
mendeteksi dan melakukan koreksi terhadap setiap posting.
Contoh: mensupervisi penerapan proses pencatatan jurnal Pengeluaran
Kas.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyusunan laporan keuangan
perusahaan secara menyeluruh (trial balance) dari setiap divisi dan unit
(untuk dijadikan laporan keuangan).
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi Pengeluaran Kas.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


penyusunan laporan keuangan perusahaan pada akhir periode dan
mengkonsolidasikannya dengan laporan keuangan anak perusahaan
sebagai bahan audit.
Contoh: mengembangkan metode baru untuk penyusunan laporan
keuangan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

563

564

596

FIA

KEU4.1.1.1.AE

Analisa Laporan
Financial Analysis
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat analisa terhadap laporan keuangan
serta memahami implementasi atas kebijakan dan peraturan akuntansi yang
berlaku di Perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui secara umum proses penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Memahami secara komprehensif proses penyusunan laporan keuangan


perusahaan.

Mampu melaksanakan analisa item-item laporan keuangan dan


mengetahui sistem dan prosedur analisis laporan keuangan perusahaan.

Contoh: mengetahui laporan keuangan perusahaan.

Contoh: memahami prinsip-prinsip laporan keuangan perusahaan.

Contoh: menerapkan rasio-rasio keuangan dan analisa common size .


Mampu mensupervisi penerapan perhitungan rasio-rasio keuangan dalam
item-item laporan keuangan perusahaan berdasarkan implementasi
standar akuntansi keuangan yang berlaku untuk pengambilan keputusan
management.
Contoh: mensupervisi penerapan pembuatan analisa rasio-rasio
keuangan dan common size .
Mampu menganalisa dan mengevaluasi analisis laporan Keuangan
yang terkait dengan standar akuntansi keuangan dan memberikan
rekomendasi kepada manajemen atas hasil analisis dari item-item
financial yang significan sesuai perkembangan prinsip/ aturan financial
yang up to date
Contoh: mengevaluasi penerapan analisa rasio-rasio keuangan dan
common size.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru serta
merekomendasikan perubahan sistem/ prosedur finansial atas dasar
analisis terhadap item-item financial yang signifikan.
Contoh: mengembangkan/membuat cara baru analisa rasio-rasio
keuangan dan common size .

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.10.3 ORGANISASI PELAKSANA KEUANGAN


597

CMG-UPKEU4.1.1.1.AF K
Manajemen Biaya-UP
Cost Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menentukan tentang analisa laporan
keuangan, peranan pendapatan dan biaya dalam perencanaan laba, pengukuran
prestasi kinerja serta akuntansi biaya sesuai dengan pedoman dan kebijakan
akuntansi keuangan yang ditetapkan perusahaan, serta pedoman yang lazim
digunakan dalam dunia bisnis
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui tentang penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan
dan biaya , ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis.
Contoh : Mengetahui tentang pendapatan dan biaya unit pelaksana

Memahami tentang penyajian laporan keuangan, perilaku pendapatan


dan biaya, ratio kinerja perusahaan, serta pengetahuan akuntansi biaya
sesuai pedoman dan kebijakan akuntansi keuangan yang ditetapkan
perusahaan, serta pedoman yang lazim digunakan dalam dunia bisnis
Contoh : Memahami tentang pendapatan dan biaya unit pelaksana

Mampu melaksanakan penyusunan untuk laporan manajemen keuangan


unit pelaksana yang meliputi perhitungan harga pokok penyediaan tenaga
listrik serta mampu menghitung ratio kinerja keuangan
Contoh : menyusun pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

Mampu mensupervisi penerapan atas laporan manajemen keuangan unit


pelaksana yang meliputi perilaku pendapatan dan biaya, perhitungan
harga pokok penyediaan tenaga listrik, ratio kinerja keuangan.
Contoh : mensupervisi penerapan kebijakan pengelompokkan biaya
berdasarkan aktivitas.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi serta memberikan saran dan


rekomendasi terhadap kebijakan laporan manajemen keuangan, kinerja
keuangan serta biaya pokok penyediaan tenaga listrik.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi penerapan
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas unit pelaksana

kebijakan

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru system dan


prosedur akuntansi manajemen keuangan sebagai dasar penyusunan
strategi pengelolaan perusahaan sejalan dengan perkembangan bisnis
yang modern dan mandiri
Contoh
:
mengembangkan/membuat
kebijakan
pengelompokkan biaya berdasarkan aktivitas.

baru

untuk

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KE U ANGAN

565

566

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

SDM
korporat

kantor induk

PeLAKSANA ORGANISASI

PELAKSANA TEKNIS

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

567

sd m

4.11 SDM
4.11.1 KANTOR PUSAT
598

ASC

SDM 4.2.1.3.A P

Asesmen Potensi dan Perilaku


Assessment Center
Kemampuan untuk merancang serta melakukan asesmen potensi dan perilaku
individu untuk memenuhi kebutuhan manajemen SDM
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui maksud dan tujuan asesmen potensi dan perilaku;
mengetahui/menguraikan maksud dan tujuan asesmen dalam rangka
menilai dan menganalisa potensi dan perilaku individu sesuai dengan
kebutuhan kompetensi jabatan yang telah ditetapkan.
Contoh: mengetahui tools yang digunakan untuk melakukan asesmen
potensi dan perilaku pegawai
Memahami secara komprehensif maksud dan tujuan asesmen potensi
dan perilaku; memahami tahapan dan metode asesmen secara
komprehensif dalam menilai dan menganalisa potensi dan perilaku
individu sesuai dengan kompetensi jabatan yang telah ditetapkan.
Contoh: memahami tahapan dan metode asesmen potensi dan perilaku
individu calon peserta Kursus/Diklat Penjenjangan (EE).
Mampu melaksanakan asesmen potensi dan perilaku; mampu melakukan
proses asesmen yang meliputi kajian terhadap objek yang akan diases,
mengidentifikasi potensi dan kompetensi yang perlu diukur, menerapkan
metode asesmen.
Contoh: melaksanakan asesmen calon peserta Kursus/Diklat
Penjenjangan (EE) .
Mampu mensupervisi pelaksanaan asessmen potensi dan perilaku
individu; mampu menilai objek yang diases melalui pengamatan dan
analisa respon yang muncul.
Contoh: mengenali karakter calon peserta Kursus/Diklat Penjenjangan
(EE).
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil pelaksanaan assesmen
potensi dan perilaku individu yang meliputi perumusan uraian karakter
individu dan merekomendasikan kesimpulan hasil asesmen.
Contoh: merekomendasikan hasil asesmen calon peserta Kursus/Diklat
Penjenjangan (EE).
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu; mampu mengevaluasi metode
yang digunakan serta merancang alat ukur yang sesuai yang meliputi
mengidentifikasi, memilih, memodifikasi dan menetapkan alat ukur.
Contoh: merancang metode asesmen potensi dan perilaku dengan
alat ukur yang sesuai; mampu menilai dampak bisnis dari penggunaan
metoda dan hasil rancangan alat ukur asesmen potensi dan perilaku.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

568

599

CMA

SDM4.2.1.1.B P

Manajemen Perubahan
Change Management
Pengetahuan
dan
kemampuan
mengenal
kebutuhan
perubahan,
mengidentifikasikan sifat perubahan, memilih agen perubahan, merancang
rencana tindakan perubahan, mendiagnosis situasi, memilih strategi dan teknik
perubahan, mengimplementasikan perubahan, mendiagnosis kekuatan-kekuatan
yang mempengaruh perubahan, mengevaluasi perubahan serta melembagakan
perubahan yang dibutuhkan untuk pencapaian visi dan misi perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara garis besar manajemen perubahan, meliputi
kebutuhan perubahan, identifikasi perubahan, pemilihan teknik
perubahan, metode perubahan dan dampaknya.
Contoh: dapat mengetahui berbagai metode manajemen perubahan.

Memahami maksud dan tujuan perubahan, prinsip-prinsip dasar


perubahan, perencanaan perubahan, implementasi perubahan, evaluasi
perubahan, pelembagaan perubahan.
Contoh: memahami peran agen-agen yang terlibat dalam suatu
manajemen perubahan di perusahaan.
Mampu
melaksanakan
inventarisasi
kebutuhan
perubahan,
mengidentifikasi sifat perubahan, memilih agen perubahan.
Contoh: menetapkan agen perubahan untuk menerapkan metode baru
pengendalian mutu.
Mampu
mensupervisi
pelaksanaan
manajemen
perubahan,
mendiagnosis situasi, memilih strategi, memilih teknik dan merancang
rencana perubahan.
Contoh: mensupervisi pembuatan rencana perubahan yang berhubungan
dengan metode baru inspeksi saluran transmisi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil implementasi perubahan,
setelah mendiagnosis kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi
perubahan, melakukan kondisi pencairan dari resistensi sistem lama,
melaksanakan kondisi perubahan, mengkondisikan pembekuan hasil
perubahan.
Contoh: bertindak sebagai manajer projek implementasi sistem
manajemen kinerja baru.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode/alat baru dalam
manajemen perubahan, evaluasi data dan diikuti dengan proses
melembagakan perubahan.
Contoh: membuat laporan tertulis tentang proses perubahan sistem
manajemen kinerja yang sedang berlangsung di perusahaan disertai
rekomendasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

569

CMG

SDM4.2.1.1.C P

Manajemen Karir
Career Management
Pengetahuan sistem perencanaan karir, kebijakan karir, siklus karir, jalur karir, dan
kemampuan untuk melaksanakan proses kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi karir individual melalui tahapan karir/siklus karir dan jalur karir yang
ditetapkan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum manajemen karir yang meliputi sistem
perencanaan karir, kebijakan karir, siklus karir, jalur karir, konsultasi karir,
mengetahui tentang kompetensi individu, prestasi individu, kebutuhan
kompetensi jabatan, formasi dan persyaratan jabatan yang dibutuhkan
serta mengetahui Direktori Kompetensi perusahaan.
Contoh: mengetahui siklus karir lulusan S1 sejak pengangkatan pegawai
sampai pensiun.
Memahami prinsip dasar dan memahami metode yang digunakan untuk
melaksanakan pengembangan karir pegawai,melalui siklur karir dari
karir awal, karir tengah, karir puncak dan karir akhir, memahami sistem
perencanaan karir, kebijakan karir dan jalur karir.
Contoh: memahami jalur karir yang disusun atas dasar kesamaan
kebutuhan kompetensi jabatan.
Mampu melaksanakan proses perencanaan, penerapan siklus karir
dan pengembangan karir secara reguler, melaksanakan proses
pengembangan karir sesuai dengan aturan yang berlaku di perusahaan.
Contoh: melaksanakan proses persiapan promosi pegawai berdasarkan
ketentuan waktu pada siklus karir.
Mampu mensupervisi perencanaan dan mengendalikan proses
pengembangan karir secara reguler dan khusus. Dapat melaksanakan
proses pengembangan karir sesuai dengan peraturan yang berlaku dan
sesuai dengan tuntutan/tantangan perusahaan.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan proses persiapan promosi
setiap kali indikasi waktu ditetapkan berdasarkan ketentuan siklus karir
telah terpenuhi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
perencanaan dan pelaksanaan pengembangan karir, dapat melaksanakan
evaluasi tentang efektivitas dan efisiensi proses pengembangan karir
untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang lebih baik.
Contoh: mengevaluasi jabatan-jabatan yang berada pada satu job family.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


pengembangan karir yang sesuai dengan tuntutan dan kondisi yang
dihadapi perusahaan, dapat melakukan analisa terhadap metode
pengembangan karir yang efektif.
Contoh: mengembangkan jalur karir berdasarkan cross-posting untuk
jenjang jabatan manajemen menengah.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

600

570

601

HRMPSDM4.2.1.1.D P
Kebijakan Manajemen Sumberdaya Manusia
Human Resource Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk pembuatan kebijakan yang menyangkut
perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan
sumberdaya manusia, untuk mencapai sasaran kinerja dan efektifitas penggunaan
sumberdaya manusia.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar mengenai pembuatan kebijakan yang
menyangkut perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan
dengan pengelolaan sumberdaya manusia, untuk mencapai sasaran
kinerja dan efektifitas penggunaan sumberdaya manusia.
Contoh: mengetahui konsep dasar kebijakan-kebijakan di bidang SDM,
seperti rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Memahami secara komprehensif pembuatan kebijakan yang
menyangkut perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan
dengan pengelolaan sumberdaya manusia, untuk mencapai sasaran
kinerja dan efektifitas penggunaan sumberdaya manusia.
Contoh: memahami tujuan dari
kebijakan-kebijakan di bidang
SDM,seperti rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Mampu melaksanakan kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi
perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta pengembangan
atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: melaksanakan proses rekrutmen, penilaian sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan-kebijakan di bidang SDM
meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta
pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang
berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pemberian
penghargaan dan sanksi kepada pegawai sesuai peraturan yang berlaku.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan
di bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian,
evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/
tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia
perusahaan.
Contoh: melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem remunerasi,
sistem karir, dsb.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerapan
kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan
Contoh: mengembangkan sistem manajemen SDM konvensional
menjadi berbasis kompetensi, memperbaiki sistem manajemen kinerja,
dsb.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

571

HRPP

SDM4.2.1.1.E P

Kebijakan Perencanaan Sumberdaya Manusia


Human Resource Planning Policy
Pemahaman tentang rangkaian kegiatan peramalan (prediksi atau estimasi)
kebutuhan tenaga kerja yang mencakup pendayagunaan dan optimasi cara-cara
pemenuhannya.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui cara mengukur tingkat produktivitas pegawai, dapat
membandingkan antara beban kerja dengan kebutuhan tenaga kerja.
Contoh: tahu cara mengukur jumlah pelanggan/pegawai, kms/peg.
Memahami pengukuran tingkat produktivitas pegawai dan melakukan
benchmarking tingkat produktivitas pegawai, bisa mendapatkan informasi
pembanding dari unit/institusi lain dalam hal tingkat produktivitas
pegawai.
Contoh : Memahami pengukuran produktivitas pegawai pada unit
kerjanya.
Mampu melaksanakan perhitungan kebutuhan dan formasi tenaga
kerja (FTK) dengan memperhitungkan tingkat produktivitas yang
direncanakan, dapat menentukan kualifikasi dan jumlah tenaga kerja
sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Contoh: dapat membuat kebutuhan formasi tenaga kerja.

Mampu mensupervisi penetapan jumlah dan kualifikasi tenaga kerja


yang dibutuhkan, dapat memperhitungkan selisih kebutuhan tenaga
kerja berdasarkan rencana mutasi, rotasi dan pensiun.
Contoh: mensupervisi pembuatan rencana kebutuhan tenaga kerja
jangka panjang.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi sumber-sumber pemenuhan
tenaga kerja berdasarkan evaluasi yang objektif, dapat mengenali
sumber-sumber tenaga kerja internal dan eksternal beserta kekuatan dan
kesesuaiannya dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja di perusahaan
Contoh: dapat memutuskan sumber pemenuhan kebutuhan tenaga
kerja, apakah dari internal atau eksternal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
tenaga kerja sesuai dengan Visi, Misi dan strategi jangka panjang
perusahaan, mampu menerjemahkan Visi, Misi dan strategi jangka
panjang perusahaan ke dalam perencanaan tenaga kerja yang optimal.
Contoh: dapat membuat rencana pemenuhan kebutuhan tenaga kerja
pada tingkat korporat yang terintegrasi dengan kebutuhan tenaga kerja
anak perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

602

572

603

INR

SDM4.2.1.1.F P

Hubungan Industrial
Industrial Relation
Pengetahuan dan kemampuan tentang penyelenggaraan administrasi kepegawaian
yang mampu menyelaraskan kebijakan perusahaan dan ketentuan ketenagakerjaan
yang berlaku, sehingga tercipta hubungan yang harmonis antara manajemen dan
pegawai.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui hak dan kewajiban pegawai serta peraturan/ketentuan
perundangan yang mendasari Perjanjian/Kesepakatan Kerja Bersama
(PKB/KKB).
Contoh: mengetahui isi PKB/KKB dan dapat memahaminya.

Memahami isi PKB/KKB dan dapat mensosialisasikan dilingkungannya.


Contoh: memahami aturan tentang jaminan kesehatan bagi pegawai,
mampu mensosialisasikan ketentuan PKB/KKB kepada Pegawai lain.
Mampu melaksanakan penerapan ketentuan PKB/KKB dalam
pengelolaan pegawai di Perusahaan.
Contoh: menerapkan aturan tentang jaminan kesehatan bagi pegawai.
Mampu mensupervisi penyelenggaraan hubungan bipartit dan atau
tripartit secara efektif, dapat mengkomunikasikan kebijakan perusahaan
dalam penyelesaian permasalahan dengan serikat pekerja dan atau
Disnaker, dan merealisasikan kesepakatan yang dicapai
Contoh: mewakili perusahaan di perundingan bipartit dan atau tripartit.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas PKB/KKB yang


berlaku.
Contoh: membuat laporan evaluasi tentang materi PKB/KKB.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
menterjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan kedalam PKB/KKB.
Contoh: menyusun alternatif PKB/KKB dan mampu merundingkannya
dengan serikat pekerja.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

573

KLM

SDM4.2.1.1.G P

Manajemen Pengetahuan
Knowledge Management
Pengetahuan dan kemampuan dalam mengenali kebutuhan pengetahuan
(knowledge) di Perusahaan; mencari, menyimpan, menginformasikan dan/atau
mendiseminasikan pengetahuan, khususnya di lingkungan Perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsepsi Manajemen Pengetahuan (MP) di Perusahaan;
mengetahui/ menguraikan konsep MP sesuai dengan kaidah-kaidah MP
yang berlaku.
Contoh: mengetahui/menguraikan konsep MP di Perusahaan

Memahami konsepsi MP di Perusahaan; memahami implementasi MP


secara rinci dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah MP yang berlaku.
Contoh: memahami implementasi MP di Perusahaan, dan dampaknya
bagi Perusahaan
Mampu melaksanakan penyimpanan dan penyebaran pengetahuan
di Perusahaan; mampu mengoperasikan sistem penyimpanan dan
penyebarluasan pengetahuan sesuai dengan kaidah-kaidah MP yang
berlaku serta kebutuhan Perusahaan.
Contoh: dapat mengoperasikan sistem penyimpanan dan penyebarluasan
pengetahuan sesuai aturan yang berlaku, antara lain :mengetahui
klasifikasi informasi pengetahuan yang telah di verifikasi untuk di-entry
ke Sistem MP; memproses penyimpanan informasi pengetahuan ke
Sistem MP; melaksanakan operasi pelayanan informasi pengetahuan.
Mampu mensupervisi pelaksanaan identifikasi kebutuhan pengetahuan
di Perusahaan, mencari sumber-sumber informasi pengetahuan yang
diperlukan, dan menterjemahkannya ke dalam bentuk-bentuk informasi
yang memenuhi harapan pelanggan.
Contoh: memilih topik workshop dan menyelenggarakannya untuk
menggali perkembangan pengetahuan; mampu memotivasi stakeholder
untuk berpartisipasi aktif memperkaya Sistem MP; mampu mengolah
informasi dasar menjadi informasi pengetahuan, dan menyajikan
informasi pengetahuan secara tepat guna.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perkembangan kebutuhan
pengetahuan di Perusahaan; memiliki kemampuan yang dapat diandalkan
dalam menilai perkembangan kebutuhan informasi pengetahuan sesuai
dengan perkembangan Perusahaan serta kaidah-kaidah MP yang baru.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perkembangan kebutuhan
informasi pengetahuan di bidang power system economic atau
teknologi kelistrikan; mampu melaksanakan penelusuran dan penulisan
kasus (case writing).
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
mengukur kemampuan yang dapat diandalkan dalam menjadikan
MP sebagai roh atau jiwa pengembangan usaha Perusahaan, serta
dapat menjaga reliabilitas Sistem MP dalam mendukung daya saing
Perusahaan.
Contoh: menjalin networking dengan Sistem serupa lainnya dalam
hubungan yang win-win;

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

604

574

605

MCS

SDM4.2.1.1.H P

Konsultansi Manajemen
Management Consultant
Kemampuan memberikan jasa konsultansi dalam bidang manajemen terhadap
suatu permasalahan yang timbul dalam proses pengelolaan perusahaan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen di perusahaan; mengetahui/
menguraikan tahapan-tahapan manajemen yang berlaku di Perusahaan.
Contoh: mengetahui/ menguraikan tahapan-tahapan perencanaan,
pengorganisasian,
pelaksanaan/pengarahan,
pengawasan/
pengendalian kegiatan usaha.
Memahami secara komprehensif proses manajemen di perusahaan;
memahami keterkaitan antar fungsi-fungsi manajemen di Perusahaan.
Contoh: memahami proses penyusunan rencana kerja dan anggaran
(RKA) yang sinergis..
Mampu melaksanakan identifikasi permasalahan manajemen;
mengenali dan membedakan akar permasalahan dari gejala (symptom)
permasalahan manajemen.
Contoh: mengidentifikasi ketidak-efektifan penyusunan RKA.

Mampu mensupervisi permasalahan manajemen; menganalisa berbagai


dampak dari permasalahan manajemen.
Contoh: mensupervisi dalam identifikasi berbagai dampak dari
penyusunan RKA yang tidak melibatkan bidang-bidang terkait secara
sinergis.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi skala prioritas alternatif
penyelesaian masalah manajemen; memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan dalam menyajikan berbagai alternatif penyelesaian masalah
dalam suatu skala prioritas.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi berbagai alternatif penyusunan
RKA yang akan lebih menjamin kelancaran implementasinya, yang
masing-masing dikaitkan dengan asumsi kondisi yang dihadapi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyelesaian
masalah; memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam menemukan
terobosan inovatif untuk penyelesaian berbagai permasalahan.
Contoh: merumuskan alternatif penyusunan RKA di tengah fluktuasi
harga BBM yang tidak menentu

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

575

ODV

SDM4.2.1.1.I P

Pengembangan Organisasi
Organization Development
Pengetahuan, pemahaman dan kemampuan mengidentifikasi kebutuhan, peran,
perilaku organisasi dan penerapannya serta dampaknya terhadap kinerja (baik
individual maupun perusahaan)

Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui fungsi organisasi, visi, misi dan strategy perusahaan dalam
kegiatan perusahaan, dapat memahami kedudukan sub-organisasi
tempat pegawai bekerja terhadap organisasi perusahaan.
Contoh: pegawai pada Unit Pelayanan mengetahui fungsi organisasi
unitnya.
Memahami hubungan antara fungsi organisasi dengan visi, misi dan
strategi perusahaan.
Contoh: dapat memahami hubungan antara misi unit dengan misi
perusahaan.
Mampu melaksanakan fungsi-fungsi organisasi, dapat menyusun desain
organisasi, membuat analisa jabatan dan membuat evaluasi jabatan
sesuai desain organisasi.
Contoh: dapat menyusun analisis jabatan dengan metode IRMA.

Mampu mensupervisi pelaksanaan organisasi unit, dapat mengidentifikasi


permasalahan organisasi yang ada, dan mengajukan langkah-langkah
penyempurnaannya, termasuk memastikan implementasi konsepsi
rancangan organisasi.
Contoh: mensupervisi penetapan Key Performance Indicators, standar
kompetensi dan melaksanakan business process re-engineering.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi alternatif konsep dan model
organisasi perusahaan disertai dengan pertimbangan kerugian dan
keuntungannya, dapat mengantisipasi perubahan lingkungan usaha
perusahaan dan merancang penyesuaian organisasi yang diperlukan.
Contoh: merancang restrukturisasi di tingkat korporat sebagai antisipasi
terhadap proses restrukturisasi di sektor ketenagalistrikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru alternatif
organisasi sehingga diperoleh suatu organisasi yang paling sesuai
dengan tuntutan perkembangan usaha perusahaan, dapat memvalidasi
kesesuaian organisasi terhadap perubahan lingkungan perusahaan.
Contoh: memvalidasi konsep restrukturisasi di tingkat korporat sebagai
antisipasi terhadap restrukturisasi di sektor ketenagalistrikan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

606

576

607

PAP

SDM4.2.1.1.J P

Kebijakan Administrasi Personel


Personnel Administration Policy
Memahami sistem administrasi personalia yang meliputi pemeliharaan database
pegawai, administrasi dan penghitungan pensiun, cuti, emolumen kesehatan,
remunerasi, sistem insentif, dan lain-lain.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui semua ketentuan yang berhubungan dengan administrasi
personalia yang berlaku diperusahaan.
Contoh: mengerti tentang Keputusan Direksi, Petunjuk Pelaksanaan dan
Petunjuk Teknis.
Memahami secara menyeluruh tentang administrasi personalia.

Contoh: memahami prosedur untuk jaminan kesehatan, perpajakan,


pensiun, sistem remunerasi, Pembinaan Skala Grade dan Kenaikan
Grade/ Level.
Mampu melaksanakan pengelolaan fungsi administrasi personalia.
Contoh: pengelolaan pensiun, kesehatan, Sistem Informasi
Kepegawaian.
Mampu mensupervisi pembinaan pengelolaan fungsi administrasi
personalia.
Contoh: mensupervisi pegawai yang menangani pengelolaan kesehatan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
pengelolaan administrasi personalia.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi laporan evaluasi sistem
administrasi personalia.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
administrasi kepegawaian yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Contoh: dapat merancang sistem administrasi personalia yang sesuai
dengan budaya perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

577

PMG

SDM4.2.1.1.K P

Manajemen Kinerja
Performance Management
Pengetahuan dan kemampuan tentang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kinerja baik individual maupun organisasi yang dilaksanakan secara terus menerus
dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan strategis perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar dan tujuan penerapan manajemen kinerja individual
maupun organisasi (korporasi) yang meliputi konsep-konsep key
performance indicator, tool pembuatan dan pemantauan kinerja individu
maupun perusahaan seperti balanced scorecard, peraturan pemerintah
tentang penilaian kinerja perusahaan.
Contoh: mengetahui dasar penerapan manajemen kinerja di PT PLN
(Persero)
Memahami secara menyeluruh dan dapat memahami penerapan konsep
penilaian kinerja di perusahaan, meliputi prosedur dan standar yang
diterapkan.
Contoh: memahami metode balanced scorecard.

Mampu melaksanakan sasaran kinerja bagi dirinya sendiri, organisasi


yang dipimpinnya, dapat mengevaluasi kinerja bawahannya. Mampu
menggunakan sasaran kinerja sebagai pedoman dalam bekerja.
Contoh: menyusun melakukan cascading KPI organisasi.

Mampu mensupervisi bawahan dalam menyusun sasaran kinerja


individu, mampu membimbing pembuatan KPI bagi sub unit-sub unit
kerja yang dibawahinya dan melakukan evaluasi kinerja organisasi.
Contoh: mensupervisi perumusan sasaran kinerja sub-unit yang
diturunkan secara kaskade dari sasaran kinerja unit menggunakan
metode balanced scorecard.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan konsep manajemen
kinerja melalui konsep penilaian kinerja yang telah dipilih, melakukan
evaluasi atas pencapaian kinerja yang telah terjadi dan mempunyai
otoritas dalam menyampaikan hasil analisa dalam hal tidak tercapainya
suatu sasaran kinerja yang telah ditargetkan.
Contoh: mengevaluasi validitas sasaran kinerja setiap unit yang
diturunkan dari sasaran kinerja perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru di perusahaan
yang berhubungan dengan manajemen kinerja sesuai dengan kondisi
perusahaan. Mampu mengintegrasikan konsep manajemen kinerja
dengan bidang lain yang berhubungan antara lain bidang operasi, niaga,
sumberdaya manusia, akuntansi dan sebagainya untuk mendapat data
kinerja yang akurat serta mampu menganalisa persoalan yang dihadapi
perusahaan dari indikator kinerja
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru pelaksanaan
sistem manajemen kinerja di perusahaan dan mengusulkan
perbaikannya.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

608

578

609

REM

SDM4.2.1.1.L P

Manajemen Remunerasi
Remuneration Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kompensasi karyawan yang terdiri dari penggajian, fasilitas dan
bonus/insentif.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui unsur-unsur untuk perhitungan remunerasi.
Contoh: mengetahui konsep struktur gaji, tunjangan, dan sebagainya.
Memahami secara komprehensif unsur-unsur dan dasar perhitungan
remunerasi.
Contoh: memahami konsep remunerasi berbasis kompetensi.
Mampu melaksanakan perhitungan remunerasi secara reguler.
Contoh: menghitung remunerasi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Mampu mensupervisi pelaksanaan perhitungan remunerasi secara
reguler dan khusus.
Contoh: mensupervisi pemeriksaan hasil perhitungan remunerasi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil perhitungan remunerasi
yang sudah diimplementasikan dibandingkan dengan perubahan faktorfaktor ekonomi.
Contoh: membuat analisa terhadap sistem remunerasi yang berlaku dan
membandingkannya dengan perusahaan-perusahaan lain.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru perhitungan
remunerasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, mampu
mengembangkan sistem remunerasi yang sesuai dengan tantangan
yang dihadapi perusahaan.
Contoh: merancang sistem remunerasi yang dalam jangka panjang
dapat menarik, mempertahankan dan memotivasi orang-orang yang
berkualitas.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

579

RSLP

SDM4.2.1.1.M P

Kebijakan Pengadaan Sumberdaya Manusia


Recruitment and Selection Policy
Pengetahuan dan skill/ketrampilan mengenai kebijakan proses untuk mengisi
kebutuhan pegawai dengan memanfaatkan sumber-sumber eksternal.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis dan proses kebijakan rekrutmen pegawai baru
dari sumber eksternal.
Contoh: mengetahui proses yang digunakan perusahaan misalnya
penerimaan pegawai secara terbuka, direct shopping, ikatan dinas dan
magang.
Memahami cara memilih kebijakan metode seleksi yang sesuai dengan
kepentingan dan tujuan perusahaan.
Contoh: memahami metode assessment, job posting, fit and proper test.
Mampu melaksanakan pembuatan kebijakan rekrutmen dan seleksi
secara reguler.
Contoh: melaksanakan proses rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Mampu mensupervisi proses rekrutmen dan seleksi lewat program
khusus.
Contoh: mensupervisi proses rekrutmen dengan bantuan head-hunter.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan kebijakan rekrutmen dan seleksi, baik yang bersifat reguler
maupun khusus.
Contoh: membuat laporan evaluasi, membandingkan dan menentukan
metode rekrutmen yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
rekrutmen yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.
Contoh: mengembangkan dan menerapkan metode rekrutmen yang
belum pernah dipraktekkan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

610

580

611

TCB

SDM4.2.1.1.N P

Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Pelatihan


Training and Curriculum Building
Kemampuan untuk merancang dan mengembangkan kurikulum/ Kerangka Kursus
dan Kerangka Pelajaran (KK/KP) yang dilandasi dengan analisa kebutuhan
pelatihan (Training Need Analysis/TNA).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses perancangan dan pengembangan kurikulum;
mampu mengetahui proses perancangan kurikulum yang berawal dari
pelaksanaan TNA sampai dengan perencanaan detail pengajaran yang
meliputi tujuan kursus dan tujuan pelajaran, metode pelatihan, alokasi
waktu, sarana belajar mengajar dan persyaratan siswa pelatihan.
Contoh: mengetahui/ menguraikan
prosedur pembuatan KK/KP
Pemeliharaan Diesel.
Memahami proses perancangan dan pengembangan kurikulum; mampu
memahami tahapan proses perancangan dan pengembangan kurikulum
mulai dari TNA, penyusunan tujuan kursus, tujuan pelajaran, metoda
pelatihan, alokasi waktu, sarana belajar dan persyaratan siswa sesuai
dengan standar kompetensi yang dibutuhkan.
Contoh: memahami prosedur pembuatan KK/KP Pemeliharaan Diesel.

Mampu melaksanakan penyusunan kurikulum suatu modul pelatihan;


mampu menyusun kurikulum pelatihan sesuai dengan tahapan yang
ada, sehingga tujuan pembelajaran akan dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Contoh: menyusun KK/KP Pemeliharaan Diesel.

Mampu mensupervisi efektifitas kurikulum dengan mengidentifikasi


kekurangan dan kelemahan suatu kurikulum,sehingga tujuan
pembelajaran yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal.
Contoh: mensupervisi identifikasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan
atas kurikulum Diklat Pemeliharaan Diesel bagi optimasi pencapaian
tujuan pelatihan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rancangan pengembangan
kurikulum. Memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam
merekomendasikan pengembangan kurikulum yang lebih efektif dan
efisien
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kurikulum Diklat Pemeliharaan
Diesel.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
merancang sesuatu kurikulum; memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan dalam mengintegrasikan berbagai kebijakan Perusahaan
ke dalam rancangan kurikulum, sehingga menjamin implementasi dan
sekaligus tercapainya maksud dari dikeluarkannya kebijakan tersebut.
Contoh: menuangkan arah kebijakan Perusahaan dalam bidang energi
primer yang menjauhi BBM kedalam kursus-kursus terkait; mampu
menuangkan road-map Perusahaan kedalam berbagai pengembangan
kurikulum.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

581

TND

SDM4.2.1.1.O P

Pelatihan dan Pengembangan


Training and Development
Pengetahuan dan ketrampilan dalam merancang pelatihan dan pengembangan
untuk memenuhi kebutuhan kompetensi pegawai sesuai dengan Kebutuhan
Kompetensi Jabatan (KKJ) baik jabatan yang sedang diduduki pegawai maupun
jabatan yang diproyeksikan sesuai dengan perencanaan karir karyawan yang
bersangkutan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis pelatihan dan pengembangan, dapat
membedakan jenis pendidikan dan pelatihan (diklat) yang tersedia.
Contoh: mengetahui jenis-jenis diklat yaitu diklat profesi, penunjang,
penjenjangan, prajabatan dan purnabakti
Memahami secara komprehensif tentang konsep pelatihan dan
pengembangan pegawai dalam konteks Manajemen Sumberdaya
Manusia Berbasis Kompetensi (MSDM-BK).
Contoh: memahami peran pendidikan dan pelatihan dalam konteks
MSDM-BK
Mampu merencanakan, mengelola pelatihan dan melaksanakan evaluasi
terhadap efektivitas dan efisiensi pelaksanaan pelatihan.
Contoh: membuat laporan evaluasi hasil pelatihan.
Mampu mensupervisi identifikasi terhadap kesenjangan (gap)
kompetensi individu dengan KKJ jabatan yang sedang diduduki maupun
yang akan diproyeksikan dan menuangkannya dalam kerangka diklat
yang diperlukan.
Contoh: mensupervisi dalam membuat rencana pelatihan berdasarkan
analisa kesenjangan kompetensi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi diklat yang sesuai dengan
kebutuhan kompetensi pegawai untuk program-program pengembangan
karir pegawai.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perencanaan jenis-jenis
pelatihan bagi peningkatan kompetensi pegawai dalam jangka panjang.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk strategi
perusahaan ke dalam program-program pelatihan dan pengembangan
pegawai.
Contoh: menyempurnakan dan atau membuat metode baru jenis-jenis
pelatihan baru yang belum pernah dipraktekkan perusahaan dalam
rangka mengantisipasi kebutuhan kompetensi di masa depan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

612

582

613

TMD

SDM4.2.1.1.P P

Penyusunan dan Pengembangan Materi serta Metoda Pelatihan


Training Material and Method Development
Pengetahuan dan ketrampilan dalam menyusun dan mengembangkan materi serta
metode pelatihan sesuai dengan Kerangka Kursus/Kerangka Pelajaran (KK/KP).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penyusunan dan pengembangan materi serta
metode pelatihan sesuai KK/KP. Mampu mengetahui/menguraikan
proses penyusunan dan pengembangan materi serta metode pelatihan
sesuai dengan KK/KP yang didasarkan atas standar kompetensi dan
tujuan pembelajaran.
Contoh: mengetahui/menguraikan mengetahui proses penyusunan
dan pengembangan materi pelajaran Pengambilan Keputusan, serta
metode pelatihannya.
Memahami secara komprehensif proses penyusunan dan pengembangan
materi serta metode pelatihan sesuai dengan KK/KP. Mampu memahami
proses penulisan materi dan pengembangan metode pelatihan sesuai
dengan KK/KP.
Contoh: memahami proses penulisan materi pelajaran Pengambilan
Keputusan, serta metode pelatihannya.
Mampu melaksanakan penyusunan materi dan metode pelatihan
sesuai dengan KK/KP; mampu menulis materi dan menetapkan metode
pelatihan sesuai KK/KP dengan berpedoman pada berbagai sumber
yang tersedia
Contoh: menulis materi Pengambilan Keputusan dan menetapkan
metode pelatihannya, serta alat bantu pengajaran yang diperlukan,
dengan merujuk kepada narasumber dan berbagai sumber lainnya,
termasuk kepustakaan sebagai acuan.
Mampu mensupervisi penulisan materi dan pengembangan metode
pelatihan. Mampu mengidentifikasi perbaikan-perbaikan yang diperlukan
atas penulisan materi dan pengembangan metode pelatihan untuk
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran sesuai KK/KP.
Contoh: mensupervisi dalam menunjukan kekurangan dan kelebihan
penulisan materi Pengambilan Keputusan dan metode pelatihannya
dengan merujuk kepada KK/KP.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penulisan materi dan metode
pelatihan. Memiliki kemampuan yang dapat diandalkan dalam
merekomendasikan penulisan materi dan metode pelatihan yang lebih
efektif mendukung tercapainya tujuan pembelajaran sesuai KK/KP
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi penulisan materi Pengambilan
Keputusan dan metode pelatihannya, antara lain dalam bentuk penulisan
studi kasus
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
Perusahaan dalam penulisan materi dan metode pelatihan. Memiliki
kemampuan yang dapat diandalkan dalam mengintegrasikan kebijakan
Perusahaan dan ketentuan perundangan yang berlaku lainnya pada
penulisan materi dan metoda pelatihannya.
Contoh: mengintegrasikan kebijakan Perusahaan dan konsepsi GCG
(good corporate governance) dalam mengembangkan penulisan materi
Pengambilan Keputusan dan metode pelatihannya.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

583

TRG

SDM4.2.1.1.Q P

Manajemen Pelatihan
Training Management
Pengetahuan dan ketrampilan untuk mengelola pendidikan dan pelatihan yang
meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pendidikan dan pelatihan (diklat).
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengelolaan diklat; mampu mengetahui
konsep dasar pengelolaan diklat yang meliputi perencanaan program
pelatihan, pemilihan instruktur, penetapan peserta pelatihan, penyediaan
fasilitas, sarana, dan biaya, serta evaluasi penyelenggaraan termasuk
pelaporannya.
Contoh: mengetahui/ menguraikan prosedur penyelenggaraan diklat
Penekanan Susut.
Memahami secara komprehensif pengelolaan diklat; mampu memahami
keterkaitan aspek-aspek pengelolaan diklat yang meliputi perencanaan
program pelatihan, pemilihan instruktur, penetapan peserta pelatihan,
penyediaan fasilitas, sarana, dan biaya, serta evaluasi penyelenggaraan
termasuk pelaporannya.
Contoh: memahami tahapan-tahapan kegiatan penyelenggaraan diklat
Penekanan Susut.
Mampu melaksanakan pengelolaan diklat; mampu mengkoordinir
penyelenggaraan diklat yang meliputi penyusunan anggaran, penetapan
instruktur, penetapan peserta, penyiapan bahan-bahan diklat,
penyusunan jadwal, penetapan tempat dan ruang kelas, penetapan alat
bantu pengajaran, penetapan akomodasi, penetapan fasilitas umum,
penyusunan panduan diklat, hingga penetapan keberhasilan peserta
pelatihan untuk diklat-diklat teknis operatif.
Contoh: menyelenggarakan dan mengelola diklat Pemasangan APP.

Mampu mensupervisi pelaksanaan diklat; mampu mengevaluasi


keberhasilan diklat-diklat teknis operatif, sampai dengan perubahan
perilaku di tempat kerja (on the job training).
Contoh: mensupervisi diklat Pemasangan APP di tingkat unit kerja
peserta.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi peningkatan efektifitas
penyelenggaraan diklat; memiliki kemampuan yang dapat diandalkan
dalam meningkatkan efektivitas diklat bagi peningkatan kinerja usaha
unit kerja peserta.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi peningkatan efektivitas
penyelenggaraan diklat Penekanan Susut bagi suatu unit operasional.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengelolaan pelatihan; memiliki kemampuan yang dapat diandalkan
dalam menciptakan cara/langkah kegiatan penyelenggaraan diklat
sesuai dengan perkembangan strategi bisnis Perusahaan dan/atau
tuntutan situasional pengelolaan pelatihan.
Contoh: menyelenggarakan diklat Diklat Penjenjangan EE I yang
menggunakan berbagai model pelatihan, pengembangan maupun
evaluasi baik di institusi diklat, di lapangan, di tempat kerja maupun di
luar Perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

614

584

615

HRPECSDM4.2.1.1.R P
Evaluasi dan Pengendalian Kinerja SDM
Human Resource Performance Evaluation Corporate
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan unit kerja agar dapat
beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang
disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan, termasuk membuat perencanaan SDM
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses; dapat mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan membuat kebijakan kinerja unit

Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang


berkaitan dengan membuat kebijakan perencanaan fungsi SDM

Mampu melaksanakan; mampu membuat kebijakan pencapaian target


kinerja sesuai persyaratan dan standar yang berlaku.

Contoh: mengetahui pekerjaan evaluasi perencanaan fungsi SDM

Contoh: memahami proses evaluasi kinerja pekerjaan SDM secara rinci.

Contoh: membuat kebijakan pencapaian target kinerja


Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan sehingga dapat mencapai target kinerja
yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dalam permasalahan
pencapaian target kinerja yang bersifat komplek dan/atau yang belum
pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan pencapaian kinerja
unit sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru persyaratan/
penggunaan standar yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang
diberlakukan di seluruh Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai
sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja Unit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

585

616

HRMPLSDM4.2.1.1.S I
Manajemen Sumberdaya Manusia
Human Resource Management Planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, mengatur, memproses,
mengawasi, mengendalikan, menganalisis, mengevaluasi serta mengembangkan
atau memperbaiki metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan
sumberdaya manusia, untuk mencapai sasaran kinerja dan efektifitas penggunaan
sumberdaya manusia.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta perbaikan atau pengembangan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan.
Contoh: mengetahui konsep dasar kebijakan-kebijakan di bidang SDM,
seperti rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Memahami secara komprehensif mengenai perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan.
Contoh: memahami tujuan dari
kebijakan-kebijakan di bidang
SDM,seperti rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Mampu melaksanakan kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi
perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta pengembangan
atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: melaksanakan proses rekrutmen, penilaian sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan-kebijakan di bidang SDM
meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta
pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang
berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pemberian
penghargaan dan sanksi kepada pegawai sesuai peraturan yang
berlaku; Melaksanakan supervisi proses recrument.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan
di bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian,
evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/
tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia
perusahaan.
Contoh: melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem remunerasi,
sistem karir, dsb.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

4.11.2 KANTOR INDUK

586

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerapan


kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan
Contoh: mengembangkan sistem manajemen SDM konvensional
menjadi berbasis kompetensi, memperbaiki sistem manajemen kinerja,
dsb.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

587

KLM

SDM4.2.1.1.T I

Koordinator Manajemen Pengetahuan


Coordinating Knowledge Management
Pengetahuan dan kemampuan dalam mengkoordinir kebutuhan pengetahuan
(knowledge) di Perusahaan; mencari, menyimpan, menginformasikan dan/atau
mendiseminasikan pengetahuan, khususnya di lingkungan Perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsepsi Manajemen Pengetahuan (MP) di Perusahaan;
mampu mengetahui konsep MP sesuai dengan kaidah-kaidah MP yang
berlaku.
Contoh: mengetahui konsep MP di Perusahaan

Memahami konsepsi MP di Perusahaan; mampu memahami


implementasi MP secara rinci dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah
MP yang berlaku.
Contoh: memahami implementasi MP di Perusahaan, dan dampaknya
bagi Perusahaan
Mampu melaksanakan penyimpanan dan penyebaran pengetahuan
di Perusahaan; mampu mengoperasikan sistem penyimpanan dan
penyebarluasan pengetahuan sesuai dengan kaidah-kaidah MP yang
berlaku serta kebutuhan Perusahaan.
Contoh: mengoperasikan sistem penyimpanan dan penyebarluasan
pengetahuan sesuai aturan yang berlaku, antara lain meliputi:mengetahui
klasifikasi informasi pengetahuan yang telah di verifikasi untuk di-entry
ke Sistem MP; memproses penyimpanan informasi pengetahuan ke
Sistem MP; melaksanakan operasi pelayanan informasi pengetahuan.
Mampu mensupervisi dan mengidentifikasi kebutuhan pengetahuan
di Perusahaan, mencari sumber-sumber informasi pengetahuan yang
diperlukan, dan menterjemahkannya ke dalam bentuk-bentuk informasi
yang memenuhi harapan pelanggan.
Contoh:
mensupervisi
pemilihan
topik
workshop
dan
menyelenggarakannya untuk menggali perkembangan pengetahuan;
mampu memotivasi stakeholder untuk berpartisipasi aktif memperkaya
Sistem MP; mampu mengolah informasi dasar menjadi informasi
pengetahuan, dan menyajikan informasi pengetahuan secara tepat
guna.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perkembangan kebutuhan
pengetahuan di Perusahaan; Memiliki kemampuan yang dapat diandalkan
dalam menilai perkembangan kebutuhan informasi pengetahuan sesuai
dengan perkembangan Perusahaan serta kaidah-kaidah MP yang baru.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi perkembangan kebutuhan
informasi pengetahuan di bidang power system economic dan teknologi
kelistrikan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
mengoptimalkan Sistem MP;
memiliki kemampuan yang dapat
diandalkan dalam menjadikan MP sebagai roh atau jiwa pengembangan
usaha Perusahaan, serta dapat menjaga reliabilitas Sistem MP dalam
mendukung daya saing Perusahaan.
Contoh: menjalin networking dengan Sistem serupa lainnya dalam
hubungan yang win-win;

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

617

588

618

PAD

SDM4.2.1.1.U I

Administrasi Personel
Personnel Administration
Memahami sistem administrasi personalia yang meliputi pemeliharaan database
pegawai, administrasi dan penghitungan pensiun, cuti, emolumen kesehatan,
remunerasi, sistem insentif, dan lain-lain.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui semua ketentuan yang berhubungan dengan administrasi
personalia yang berlaku diperusahaan.
Contoh: mengetahui tentang Keputusan Direksi, Petunjuk Pelaksanaan
dan Petunjuk Teknis.
Memahami secara menyeluruh tentang administrasi personalia.

Contoh: mengetahui prosedur untuk jaminan kesehatan, perpajakan,


pensiun, sistem remunerasi, Pembinaan Skala Grade dan Kenaikan
Grade/Level.
Mampu melaksanakan pengelolaan bagian-bagian dari administrasi
personalia.
Contoh: pengelolaan pensiun, kesehatan, Sistem Informasi
Kepegawaian.
Mampu mensupervisi pengelolaan bagian-bagian dari administrasi
personalia.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi


pengelolaan administrasi personalia.

Contoh: membina pegawai yang menangani pengelolaan kesehatan.

Contoh: membuat laporan evaluasi sistem administrasi personalia.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
administrasi kepegawaian yang sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Contoh: dapat merancang sistem administrasi personalia yang sesuai
dengan budaya perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

589

RSL

SDM4.2.1.1.V I

Pengadaan Sumberdaya Manusia


Recruitment and Selection
Pengetahuan dan skill/ketrampilan mengenai proses untuk mengisi kebutuhan
pegawai dengan memanfaatkan sumber-sumber eksternal.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui jenis-jenis dan proses rekrutmen pegawai baru dari sumber
eksternal.
Contoh: mengetahui proses yang digunakan perusahaan misalnya
penerimaan pegawai secara terbuka, direct shopping, ikatan dinas dan
magang.
Memahami proses recrutment pegawai baru yang sesuai dengan
kepentingan dan tujuan perusahaan.
Contoh: mengetahui dan memahami metode assessment.
Mampu melaksanakan proses rekrutmen dan seleksi sesuai kebutuhan
perusahaan.
Contoh: melaksanakan proses rekrutmen sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Mampu mensupervisi proses rekrutmen dan seleksi lewat program
khusus.
Contoh: mensupervisi proses rekrutmen dengan bantuan head-hunter.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan rekrutmen dan seleksi, baik yang bersifat reguler maupun
khusus.
Contoh:
menganalisa
dan
mengevaluasi
laporan
evaluasi,
membandingkan dan menentukan metode rekrutmen yang sesuai
dengan kebutuhan perusahaan
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru rekrutmen
yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi perusahaan.
Contoh: mengembangkan dan menerapkan metode rekrutmen yang
belum pernah dipraktekkan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

619

590

620

HRPE

SDM4.2.1.1.W I

Evaluasi dan Pengendalian Kinerja SDM


Human Resource Performance Evaluation
Pengetahuan dan kemampuan untuk membuat kebijakan unit kerja agar dapat
beroperasi dengan kapasitas dan efisiensi yang sesuai dengan target kinerja yang
disepakati, menekan jumlah gangguan dan kerusakan di bawah batas outages
yang ditetapkan, termasuk membuat perencanaan SDM
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan dengan membuat
kebijakan kinerja unit
Contoh: dapat mengetahui pekerjaan evaluasi perencanaan fungsi SDM
Memahami latar belakang pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang
berkaitan dengan membuat kebijakan perencanaan fungsi SDM
Contoh: memahami proses evaluasi kinerja unit kerja secara rinci, dari
sumber energi primer sampai menghasilkan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan dan membuat kebijakan pencapaian target
kinerja sesuai persyaratan dan standar yang berlaku.
Contoh: mengengevaluasi pencapaian target kinerja
Mampu mensupervisi pembuatan kebijakan pengendalian dan
pembimbingan atas pengelolaan sehingga dapat mencapai target kinerja
yang ditetapkan.
Contoh: membimbing pelaksanaan evaluasi pencapaian target kinerja
yang ditetapkan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dalam menyelesaikan
permasalahan evaluasi pencapaian target kinerja yang bersifat komplek
dan/atau yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebijakan pencapaian kinerja
unit sebagai terobosan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
memperbaiki atau menyempurnakan persyaratan/penggunaan standar
yang lebih tepat untuk pencapaian kinerja yang diberlakukan di seluruh
Perusahaan.
Contoh: menjadikan metode baru untuk pencapaian kinerja sebagai
sebuah standar kebijakan untuk pencapaian kinerja Unit.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

591

SAF

SDM4.2.1.1.X I

Sarana dan Fasilitas


Support and Facility
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengaturan pengadaan sarana
dan fasilitas dan mengelola serta memelihara sarana dan fasilitas yang tersedia
untuk kelancaran pelayanan kepada pihak yang membutuhkan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum pengelolaan sarana dan fasilitas termasuk
prosedur pengadaannya, dan mengetahui alur proses mulai dari
permintaan pihak yang membutuhkan, evaluasi urgensi, permohonan
anggaran, pelaksanaan pengadaan, dan perawatan sarana dan fasilitas.
Contoh: mengetahui hasil evaluasi urgensi pengadaan LCD untuk
sarana rapat Direksi.
Memahami prinsip dasar penyediaan sarana dan fasilitas terkait dengan
segala peraturan yang mendukung, serta kaitannya dengan kelancaran
proses bisnis perusahaan dan pencapaian target yang ditetapkan.
Contoh: Memahami prosedur persetujuan anggaran untuk kebutuhan
fasilitas bagi pihak yang berhak.
Mampu melaksanakan penyediaan sarana dan fasilitas sesuai dengan
permintaan, tepat waktu dan tertib anggaran, mampu melayani segala
permintaan sarana dan fasilitas untuk lingkungan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Contoh: melaksanakan penyediaan sarana dan fasilitas untuk keperluan
rapat koordinasi.
Mampu mensupervisi pelaksanaan penyediaan sarana dan fasilitas
dengan mengatur sesuai urutan prioritas dan tingkat kepentingan yang
dihadapi.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyediaan
sarana dan fasilitas untuk acara pencanangan kebijakan Direksi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi
prioritas serta urgensi
penyediaan sarana dan fasilitas, mampu mengevaluasi anggaran
pengadaan sarana dan fasilitas, mampu menganalisa kebutuhan
waktu, tenaga dan biaya untuk penyediaan sarana dan fasilitas sesuai
kemampuan perusahaan.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi kebutuhan sarana dan fasilitas
untuk kelancaran operasional kantor induk PLN Wilayah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan kelancaran penyediaan sarana dan fasilitas untuk
mendukung pencapaian target kinerja unit kerja yang bersangkutan.
Contoh: mengembangkan prosedur penyediaan sarana dan fasilitas
dengan membuat perjanjian kerjasama dengan pihak penyedia sewa
beli.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

621

592

622

NSL

SDM4.2.1.1.Y I

Keterampilan Bernegosiasi
Negotiation Skill
Kemampuan untuk memperoleh kesepakatan optimal dari kepentingan-kepentingan
spesifik beberapa pihak.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui teknik dasar negosiasi dan mengenali kebutuhan dan
perspektif pihak lain serta teknik penyampaian kepentingan perusahaan
kepada pihak lain.
Contoh: dapat menjelaskan dasar dan teknik negoisasi.

Memahami cara yang dapat diterima dan disetujui oleh pihak lain (winwin solution).
Contoh: memahami pendapat atau kepentingan pihak lain dalam
bernegosiasi.
Mampu melaksanakan negosiasi dengan pihak tertentu
Contoh: melaksanakan negosiasi.
Mampu mensupervisi negosiasi secara efektif. Memelihara hubungan
yang positif dengan pihak lain dalam menyelesaikan permasalahan.
Contoh: mengawasi pelaksanaan negosiasi dalam penyelesaian kasus
bipartit.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan
yang memberikan kontribusi terhadap penyelesaian yang disepakati.
Mampu menilai kekuatan dan kelemahan pihak-pihak yang terlibat
dalam negosiasi.
Contoh: menganalisa tentang kelebihan, kekurangan, kesempatan serta
dampak dari negosiasi.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penyelesaian masalah. Mampu memimpin kelompok untuk mencapai
konsensus. Mampu melakukan negosiasi untuk situasi yang sulit dan
sensitif secara diplomatis. Mampu memimpin dalam negosiasi-negosiasi
yang memberikan pengaruh strategis baik terhadap klien maupun
perusahaan.
Contoh: membuat metode negosiasi yang baru agar tercapai win-win
solution.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

593

OAD

SDM4.2.1.1.Z I

Administrasi Perkantoran
Office Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengaturan administrasi
perkantoran termasuk pekerjaan sekretariat, meliputi pelaksanaan agenda
surat keluar/masuk, pelayanan sarana telekomunikasi, pengarsipan dokumen,
pelaksanaan pembuatan surat perintah perjalanan dinas.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses kerja dan prosedur kegiatan
administrasi perkantoran, termasuk pekerjaan sekretariat, penyediaan
sarana dan fasilitas perkantoran serta administrasi pengadaannya.
Contoh: mengetahui proses kerja pembuatan surat perintah perjalanan
dinas.
Memahami prinsip dasar prosedur kerja yang berlaku di lingkungan
perkantoran, yang meliputi kegiatan administrasi perkantoran,
termasuk kesekretariatan, administrasi penyediaan sarana dan fasilitas
perkantoran, serta administrasi kegiatan pendukung.
Contoh: memahami prinsip dasar administrasi penyelesaian penyediaan
sarana dan fasilitas perkantoran.
Mampu
melaksanakan
pekerjaan
kegiatan
kesekretariatan,
melaksanakan pengarsipan dokumen, pengagendaan surat masuk/
keluar, pelayanan sambungan telepon baru, pelayanan tamu dinas,
pekerjaan administrasi surat penting.
Contoh: pembuatan arsip dokumen surat keluar.

Mampu mensupervisi pekerjaan administrasi perkantoran, termasuk


perencanaan anggaran, rencana kerja dan pengendalian dan
pengawasan waktu kerja lembur
Contoh: mengawasi pekerjaan penggandaan laporan manajemen
perusahaan pada waktu kerja lembur.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi prosedur kerja kegiatan
administrasi kantor dari mulai kesekretariatan sampai dengan
administrasi pengadaan sarana dan fasilitas perkantoran.
Contoh: mengevaluasi rencana anggaran kebutuhan kesekretariatan.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk


mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
perkantoran, untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan
perusahaan.
Contoh: membuat prosedur baru dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi penyimpanan data arsip surat penting.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

623

594

624

CDV

SDM4.2.1.1.AA I

Pengembangan Komunitas
Community Development
Membina hubungan baik antara perusahaan atau unit-unit perusahaan dengan
komunitas di sekitarnya.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui manfaat pelaksanaan Community Development serta
berbagai success story tentang kegiatan Community Development (CD)
yang dijalankan oleh PLN dan perusahaan lain.
Contoh: mengetahui kegiatan CD yang dilaksanakan oleh PLN dan
perusahaan listrik swasta di Indonesia.
Memahami persoalan-persoalan hubungan sosial yang mungkin
timbul antara unit perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya, dan
mengetahui berbagai jenis kegiatan Community Development yang
sudah dan dapat dijalankan perusahaan.
Contoh: Memahami jenis-jenis kegiatan CD yang tepat untuk masalah
sosial tertentu.
Mampu melaksanakan pengelolaan pelaksanaan Community
Development di salah satu unit perusahaan, baik secara swa-kelola
maupun outsourcing.
Contoh: menjalankan program CD yang berupa pembangunan jalan
lingkungan.
Mampu mensupervisi perumusan persoalan hubungan sosial antara unit
perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya dan merancang kegiatan
Community Development yang kreatif dan efektif.
Contoh: mensupervisi dalam membuat laporan tentang analisa persoalan
sosial antara unit perusahaan dengan lingkungan, dan menyarankan
kegiatan jenis CD yang tepat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan Community
Development di berbagai unit perusahaan dan memberi manfaat bagi
perusahaan pada skala regional atau nasional.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi berbagai jenis kegiatan CD di
suatu kawasan untuk menunjukkan bahwa perusahaan punya perhatian
yang serius terhadap masalah sosial, pendidikan dan lain-lain.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
analisa persoalan hubungan sosial, perancangan kegiatan Community
Development serta perancangan koordinasinya pada tingkat regional
dan nasional.
Contoh: memberi saran yang otoritatif terhadap masalah sosial yang
dihadapi oleh suatu unit perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

595

STP

SDM4.2.1.1.AB I

Manajemen Pengamanan
Security Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa kebutuhan satuan pengamanan
dan membuat sistem pengamanan untuk kelancaran operasional unit kerja baik
perkantoran maupun instalasi ketenagalistrikan, serta memahami peraturan,
prosedur tetap dan SOP yang berlaku sesuai ketentuan yang berwajib.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum sistem pengamanan yang meliputi prosedur
tetap, SOP dan peraturan yang berlaku serta unsur objek yang
diamankan. Memiliki pengetahuan parsial tentang sistem keamanan baik
perkantoran maupun instalasi ketenagalistrikan.
Contoh: mengetahui prosedur tetap keadaan darurat huru hara.

Memahami prinsip dasar ketentuan dan peraturan yang berkaitan dengan


sistem pengamanan perkantoran dan instalasi vital ketenagalistrikan,
mengetahui jalur komunikasi pengamann dengan unsur aparat yang
berwajib.
Contoh: memahami perjanjian kerja sama sistem pengamanan instalasi
vital ketenagalistrikan dengan pihak Kepolisian RI.
Mampu melaksanakan pengaturan tenaga satuan pengamanan dalam
lingkungan perkantoran atau lingkungan instalasi ketenagalistrikan.
Contoh: melakukan koordinasi secara periodik kelokasi prioritas rawan
keamanan.
Mampu mensupervisi satuan pengamanan untuk pelaksanaan tugas
secara optimal dengan prosedur baku yang ditetapkan, dapat mengambil
tindakan tepat dalam mengantisipasi kejadian ketidakamanan.
Contoh: bertindak cepat dan tepat dalam mengatasi ancaman
pengrusakan instalasi PLTD dengan meminta bantuan aparat Kepolisian
terdekat..
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebutuhan tenaga satuan
pengamanan dan klasifikasi kompetensi yang dibutuhkan sertas mampu
mengevaluasi situasi dan kondisi kerawanan keamanan dilingkungan
obyek pengamanan.
Contoh: mengevaluasi kekuatan satuan pengamanan dengan tingkat
kerawanan setempat dan koordinasi kecepatan bantuan dari Kepolisian.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
pengamanan baru sesuai perkembangan tingkat kerawanan keamanan
dari berbagai gangguan, ancaman pengrusakan, demonstrasi, huru-hara
dan pencurian.
Contoh: mengembangkan sistem keamanan terhadap gangguan
pencurian alat komunikasi operasi instalasi tenaga listrik.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

625

596

626

LMA

SDM4.2.1.1.AC I

Manajemen Logistik
Logistic Management
Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola proses
perencanaan, pengadaan dan pengelolaan logistik serta pendistribusian kebutuhan
logistik.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengelolaan logistik dan asset.
Contoh: mengetahui metode pengelolaan logistik.
Memahami proses dan prosedur dasar dalam manajemen logistik serta
mengidentifikasi kebutuhan user.
Contoh: dapat memahami suatu model pengendalian logistik yang
berlaku di perusahaan.
Mampu melaksanakan dokumentasi proses dan transaksi logistik,
membantu menyimpan data logistik dan membangun serta memelihara
hubungan dengan supplier.
Contoh: menyimpan secara sistematik bukti-bukti pengiriman logistik.

Mampu mensupervisi dan mengelola logistik agar sesuai kebutuhan


perusahaan, memelihara dan mengelola database logistik serta
memahami pengelolaan logistik yang berkaitan dengan regulasi.
Contoh: mensupervisi dalam merancang sebuah struktur database
tentang informasi logistik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi seluruh aktivitas logistik dalam
perusahaan, meramalkan kebutuhan di masa mendatang.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasit rencana kebutuhan logistik
jangka panjang.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengelolaan logistik dan menyusun sistem dan prosedur logistik yang
bersih, transparan dan profesional.
Contoh: dapat membuat model pengendalian logistik yang lebih efisien.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

597

627

HRMASDM4.2.1.1.AD K
Administrasi Manajemen Sumberdaya Manusia
Human Resource Management Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk merencanakan, mengatur, memproses,
mengawasi, mengendalikan, menganalisis, mengevaluasi serta mengembangkan
atau memperbaiki metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan
sumberdaya manusia, untuk mencapai sasaran kinerja dan efektifitas penggunaan
sumberdaya manusia.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta perbaikan atau pengembangan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan.
Contoh: mengetahui konsep dasar kebijakan-kebijakan di bidang SDM,
seperti rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen kinerja,
dan sebagainya.
Memahami secara komprehensif mengenai perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan.
Contoh: memahami tujuan dari kebijakan-kebijakan di bidang SDM,seperti
rekrutmen, peraturan disiplin pegawai, sistem manajemen kinerja, dan
sebagainya.
Mampu melaksanakan kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi
perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta pengembangan
atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan
pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: melaksanakan proses rekrutmen, penilaian sistem manajemen
kinerja, dan sebagainya.
Mampu mensupervisi penerapan kebijakan-kebijakan di bidang SDM
meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi serta
pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang berkaitan
dengan pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan pemberian
penghargaan dan sanksi kepada pegawai sesuai peraturan yang berlaku.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan kebijakan-kebijakan di
bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan, pengendalian, evaluasi
serta pengembangan atau perbaikan metode/prosedur/tata kerja yang
berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya manusia perusahaan.
Contoh: melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem remunerasi,
sistem karir, dsb.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerapan
kebijakan-kebijakan di bidang SDM meliputi perencanaan, pengaturan,
pengendalian, evaluasi serta pengembangan atau perbaikan metode/
prosedur/tata kerja yang berkaitan dengan pengelolaan sumberdaya
manusia perusahaan
Contoh: mengembangkan sistem manajemen SDM konvensional menjadi
berbasis kompetensi, memperbaiki sistem manajemen kinerja, dsb.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

sd m

4.11.3 Organisasi Pelaksana

598

4.11.4 PELAKSANA TEKNIS


628

HRA

SDM4.2.1.1.AE K

Administrasi Sumberdaya Manusia


Human Resource Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan administrasi sumberdaya
manusia.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengelolaan administrasi sumberdaya
manusia
Contoh: mengetahui administrasi kepegawaian
Memahami administrasi sumberdaya manusia
Contoh: memahami tujuan administrasi kepegawaian
Mampu melaksanakan kebijakan-kebijakan administrasi sumberdaya
manusia
Contoh: melaksanakan peraturan pengelolaan administrasi sumberdaya
manusia (cuti, remunerasi , dll)
Mampu mensupervisi penerapan/pengelolaan administrasi sumberdaya
manusia
Contoh: mengawasi dan mengendalikan administrasi sumberdaya
manusia
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penerapan administrasi
sumberdaya manusia
Contoh: melakukan analisis dan evaluasi terhadap sistem remunerasi,
sistem karir, dsb.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penerapan
administrasi sumberdaya manusia
Contoh: mengembangkan sistem manajemen SDM konvensional
menjadi berbasis kompetensi, memperbaiki sistem manajemen kinerja,
dsb.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

UDIKLAT
korporat

kantor induk

PeLAKSANA ORGANISASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

599

U D IK L AT

4.12 UDIKLAT
4.12.1 KANTOR PUSAT
629

ASC-CDIK4.3.1.1.A P
Asesmen Potensi dan Perilaku - Korporat
Assessment Center - Corporate
Kemampuan mengevaluasi metoda dan merancang alat ukur asesmen potensi
dan perilaku individu sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada skala korporat.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui evaluasi metoda dan perancangan alat ukur asesmen
potensi dan perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi jabatan pada
skala korporat.
Contoh : mengetahui proses evaluasi metoda dan perancangan alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu pada skala korporat.
Memahami evaluasi metoda dan perancangan alat ukur asesmen
potensi dan perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi jabatan pada
skala korporat.
Contoh : memahami tata cara pelaksanaan evaluasi metoda dan
perancangan alat ukur asesmen potensi dan perilaku individu pada skala
korporat.
Mampu melaksanakan evaluasi metoda dan perancangan alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi
jabatan secara korporat.
Contoh : melakukan evaluasi metoda dan perancangan alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu pada skala korporat.
Mampu mensupervisi perancangan alat ukur asesmen potensi dan
perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi jabatan pada skala
korporat.
Contoh : Mensupervisi evaluasi metoda dan perancangan alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu pada skala korporat.
Menganalisis dan mengevaluasi metoda dan perancangan alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi
jabatan pada skala korporat.
Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi hasil evaluasi metoda dan
perancangan alat ukur asesmen potensi dan perilaku individu pada skala
korporat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru alat ukur
asesmen potensi dan perilaku individu sesuai kebutuhan kompetensi
jabatan pada skala korporat.
Contoh : Menyempurnakan dan atau membuat metoda baru untuk
proses evaluasi metoda dan perancangan alat ukur asesmen potensi
dan perilaku individu pada skala korporat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

600

630

EX-INSDIK4.3.2.1.A P
Keinstrukturan Expert
Expert Instructure
Kemampuan mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan
mengintegrasikan proses belajar mengajar untuk pemenuhan kebutuhan
kompetensi sesuai kebijakan perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : mengetahui proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam pembelajaran.
Memahami proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : memahami proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam pembelajaran.
Mampu melaksanakan proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : melakukan proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam pembelajaran.
Mampu mensupervisi proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : mensupervisi proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam pembelajaran.
Menganalisis dan mengevaluasi proses mengintegrasikan hasil belajar
mengajar dalam mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan
sikap dalam proses belajar mengajar.
Contoh : menyatukan proses mengintegrasikan hasil belajar mengajar
dalam pembelajaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar
Contoh : Membuat metoda baru proses mengintegrasikan hasil belajar
mengajar dalam pembelajaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

601

KLM-CDIK4.3.1.1.B P
Manajemen Pengetahuan - Korporat
Knowledge Management- Corporate
Pengetahuan dan kemampuan dalam mengoptimalkan Sistem manajemen
Pengetahuan di perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
Contoh : mengetahui optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Memahami optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Contoh : memahami optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu melaksanakan optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : melakukan optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu mensupervisi optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Mensupervisi optimalisasi Sistem Manajemen Pengetahuan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi optimalisasi Sistem Manajemen
Pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi optimalisasi Sistem Manajemen
Pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru Sistem
Manajemen Pengetahuan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Membuat metoda baru optimalisasi Sistem Manajemen
Pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

631

602

632

MDE-CDIK4.3.1.1.C P
Monitoring, Dokumentasi dan Evaluasi Diklat - Korporat
Training Monitor, Documentation and Evaluation- Corporate
Pengetahuan dan kemampuan mengembangkan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk memenuhi kebutuhan diklat
sesuai tujuan diklat yang ditetapkan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengembangan prosedur dan proses kerja pemantauan,
dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan diklat.
Contoh : mengetahui pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Memahami pengembangan prosedur dan proses kerja pemantauan,
dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan diklat.
Contoh : memahami pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu melaksanakan pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan
diklat.
Contoh : melakukan pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu mensupervisi pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan
diklat.
Contoh : Mensupervisi pengembangan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pengembangan prosedur
dan proses kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk
mencapai tujuan diklat.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi pengembangan prosedur dan
proses kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pemantauan,
dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan diklat.
Contoh : Membuat metoda baru untuk pengembangan prosedur dan
proses kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

603

633

ASC-PDIK4.3.1.1.D I
Asesmen Potensi dan Perilaku - Kebijakan
Assessment Center - Policy
Kemampuan merekomendasikan kebijakan potesi dan perilaku individu sesuai
dengan kebutuhan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses penilaian kebijakan rekomendasi potensi dan
perilaku individu sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : mengetahui proses penilaian kebijakan rekomendasi potensi
dan perilaku individu.
Memahami kebijakan rekomendasi potensi dan perilaku individu sesuai
dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : memahami kebijakan rekomendasi potensi dan perilaku
individu.
Mampu melaksanakan pembuatan kebijakan rekomendasi potensi dan
perilaku individu sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : melakukan penilaian kebijakan rekomendasi potensi dan
perilaku individu.
Mampu mensupervisi kebijakan rekomendasi potensi dan perilaku
individu sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : Mensupervisi pembuatan kebijakan identifikasi rekomendasi
potensi dan perilaku individu.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kebijakan rekomendasi potensi
dan perilaku individu sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : Menganalisis dan mengevaluasi kebijakan rekomendasi potensi
dan perilaku individu.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kebijakan
potensi dan perilaku individu sesuai dengan kebutuhan kompetensi
jabatan.
Contoh : Membuat metoda baru kebijakan rekomendasi potensi dan
perilaku individu.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

4.12.2 KANTOR INDUK

604

634

SEI

DIK4.3.2.1.B I

Keinstrukturan Senior
Senior Instructure
Kemampuan mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan
merekomendasikan sistem baru dalam proses belajar mengajar untuk pemenuhan
kebutuhan kompetensi sesuai kebijakan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui rekomendasi sistem baru dalam mentransformasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam proses belajar mengajar.
Contoh : mengetahui rekomendasi sistem baru dalam proses belajar
mengajar.
Memahami rekomendasi sistem baru dalam mentransformasikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam proses belajar mengajar.
Contoh : Memahami perubahan yang direkomendasikan pada sistem
baru dalam proses belajar mengajar.
Mampu
melaksanakan
rekomendasi
sistem
baru
dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : Melaksanakan proses belajar mengajar dengan rekomendasi
sistem baru dalam proses belajar mengajar.
Mampu
mensupervisi
rekomendasi
sistem
baru
dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : Mensupervisi implementasi proses belajar mengajar sesuai
rekomendasi sistem baru dalam proses belajar mengajar.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rekomendasi sistem baru
dalam mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi rekomendasi sistem baru
dalam proses belajar mengajar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar.
Contoh : Membuat metoda baru untuk pemberian rekomendasi sistem
baru dalam proses belajar mengajar.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

605

KLM-PDIK4.3.1.1.E I
Kebijakan Manajemen Pengetahuan
Knowledge Management- Policy
Pengetahuan dan kemampuan dalam mendeskripsikan perkembangan kebutuhan
pengetahuan di perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui perkembangan kebutuhan pengetahuan sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Contoh : mengetahui perkembangan kebutuhan pengetahuan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Memahami perkembangan kebutuhan pengetahuan sesuai dengan
tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan.
Contoh : memahami perkembangan kebutuhan pengetahuan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu melaksanakan perkembangan kebutuhan pengetahuan sesuai
dengan tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
Contoh : melakukan pendeskripsian perkembangan kebutuhan
pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu mensupervisi pendeskripsian perkembangan kebutuhan
pengetahuan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan perusahaan
untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Mensupervisi pendeskripsian perkembangan kebutuhan
pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pendeskripsian perkembangan
kebutuhan pengetahuan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi pendeskripsian perkembangan
kebutuhan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
perkembangan kebutuhan pengetahuan sesuai dengan tuntutan dan
perkembangan perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Membuat metoda baru dalam pendeskripsian perkembangan
kebutuhan pengetahuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

635

606

636

TCB-PDIK4.3.1.1.F I
Perencanaan Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Diklat
Training and Curriculum Building Planning
Kemampuan untuk mengintegrasikan kebijakan perusahaan dalam rencana
perancangan suatu kurikulum dalam rangka memenuhi kebutuhan diklat
perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui integrasi kebijakan perusahaan dalam rencana perancangan
suatu kurikulum untuk memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : mengetahui integrasi kebijakan perusahaan untuk rencana
perancangan kurikulum diklat.
Memahami integrasi kebijakan perusahaan dalam rencana perancangan
suatu kurikulum diklat.
Contoh : memahami integrasi kebijakan perusahaan untuk rencana
perancangan kurikulum diklat.
Mampu melaksanakan integrasi kebijakan perusahaan dalam rencana
perancangan merancang suatu kurikulum untuk memenuhi kebutuhan
diklat.
Contoh : melakukan integrasi kebijakan perusahaan untuk rencana
perancangan kurikulum diklat.
Mampu mensupervisi integrasi kebijakan perusahaan dalam rencana
perancangan suatu kurikulum untuk memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : Mensupervisi proses pengintegrasian kebijakan perusahaan
untuk rencana perancangan kurikulum diklat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi integrasi kebijakan perusahaan
dalam rencana perancangan suatu kurikulum untuk memenuhi
kebutuhan diklat.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi proses pengintegrasian
kebijakan perusahaan untuk rencana perancangan kurikulum diklat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
rencana perancangan suatu kurikulum untuk memenuhi kebutuhan
diklat.
Contoh : Membuat metoda baru proses pengintegrasian kebijakan
perusahaan untuk rencana perancangan kurikulum diklat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

607

TMD-PDIK4.3.1.1.G I
Perencanaan Penyusunan dan Pengembangan Materi Serta Metoda
Diklat
Training Material and Method Development Plan
Kemampuan mengintegrasikan kebijakan perusahaan dalam perencanaan
penulisan materi dan pengembangan metoda diklat untuk memenuhi kebutuhan
diklat perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan materi
dan pengembangan perencanaan metoda diklat dalam mencapai tujuan
diklat.
Contoh : mengetahui integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan
materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum
dan silabus.
Memahami integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan materi dan
pengembangan perencanaan metoda diklat dalam mencapai tujuan
diklat.
Contoh : memahami integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan
materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum
dan silabus.
Mampu melaksanakan integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan
materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat dalam mencapai
tujuan diklat.
Contoh : melakukan integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan
materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum
dan silabus.
Mampu mensupervisi kebijakan perusahaan dalam penulisan materi
dan pengembangan perencanaan metoda diklat dalam mencapai tujuan
diklat.
Contoh : Mensupervisi integrasi kebijakan perusahaan dalam penulisan
materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum
dan silabus.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi integrasi kebijakan perusahaan
dalam penulisan materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat
dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi proses pengintegrasian
kebijakan perusahaan dalam penulisan materi dan pengembangan
perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum dan silabus.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penulisan materi dan pengembangan perencanaan metoda diklat dalam
mencapai tujuan diklat.
Contoh : Membuat metoda baru dalam mellaksanakan proses
pengintegrasian kebijakan perusahaan dalam penulisan materi dan
pengembangan perencanaan metoda diklat sesuai kurikulum dan
silabus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

637

608

638

TRM-PDIK4.3.1.1.H I
Perencanaan Manajemen Diklat
Training Management Planning
Kemampuan
merekomendasikan
peningkatan
efektifitas
perencanaan
penyelenggaraan diklat, untuk meningkatkan kinerja unit operasional.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui rekomendasi peningkatan efektifitas perencanaan
penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan unit operasional.
Contoh : mengetahui rekomendasi peningkatan efektifitas perencanaan
penyelenggaraan diklat, sehingga optimal.
Memahami
rekomendasi
peningkatan
efektifitasperencanaan
penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan unit operasional.
Contoh : memahami rekomendasi peningkatan efektifitas perencanaan
penyelenggaraan diklat, sehingga optimal.
Mampu melaksanakan rekomendasi peningkatan efektifitas perencanaan
penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan unit operasional.
Contoh : Memberikan rekomendasi peningkatan efektifitas perencanaan
penyelenggaraan diklat, sehingga optimal.
Mampu
mensupervisi
rekomendasi
peningkatan
efektifitas
penyelenggaraan perencanaan diklat sesuai kebutuhan unit operasional.
Contoh : Mensupervisi rekomendasi peningkatan efektifitas
penyelenggaraan perencanaan diklat, sehingga optimal.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rekomendasi peningkatan
efektifitas penyelenggaraan perencanaan diklat sesuai kebutuhan unit
operasional.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi rekomendasi peningkatan
efektifitas perencanaan penyelenggaraan diklat, sehingga optimal.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru peningkatan
perencanaan efektifitas penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan unit
operasional.
Contoh : Menyempurnakan dan atau membuat metode baru perencanaan
peningkatan efektifitas penyelenggaraan diklat, sehingga optimal.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

609

LAD-PDIK4.3.1.1.I I
Perencanaan Administrasi Pembelajaran
Learning Administration Planning
Pengetahuan dan kemampuan merencanakan pengembangkan sistem dan
prosedur kegiatan administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil proses belajar
mengajar yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui perencanaan pengembangan sistem dan prosedur kegiatan
administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : mengetahui perencanaan pengembangan sistem dan prosedur
kegiatan administrasi pembelajaran.
Memahami perencanaan pengembangan sistem dan prosedur kegiatan
administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : memahami pengembangan perencanaan sistem dan prosedur
kegiatan administrasi pembelajaran.
Mampu melaksanakan perencanaan pengembangan sistem dan
prosedur kegiatan administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil
pengajaran.
Contoh : merencanakan pengembangan sistem dan prosedur kegiatan
administrasi pembelajaran.
Mampu mensupervisi perencanaan pengembangan sistem dan prosedur
kegiatan administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : Mensupervisi perencanaan pengembangan sistem dan
prosedur kegiatan administrasi pembelajaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi perencanaan pengembangan
sistem dan prosedur kegiatan administrasi pembelajaran untuk mencapai
hasil pengajaran.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi perencanaan pengembangan
sistem dan prosedur kegiatan administrasi pembelajaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
dan prosedur perencanaan kegiatan administrasi pembelajaran untuk
mencapai hasil pengajaran.
Contoh : Membuat metoda baru perencanaan pengembangan sistem
dan prosedur kegiatan administrasi pembelajaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

639

610

4.12.3 PELAKSANA OPERASI


640

ASC-ODIK4.3.1.1.J K
Asesmen Potensi dan Perilaku - Operasional
Assessment Center- Operational
Kemampuan menganalisis potensi dan perilaku individu sesuai dengan kebutuhan
perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui analisa potensi dan perilaku individu sesuai dengan


kebutuhan kompetensi jabatan.

Memahami analisa potensi dan perilaku individu sesuai dengan


kebutuhan kompetensi jabatan.

Mampu melaksanakan menganalisa potensi dan perilaku individu sesuai


dengan kebutuhan kompetensi jabatan.

Mampu mensupervisi analisa potensi dan perilaku individu sesuai


dengan kebutuhan kompetensi jabatan.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi potensi dan perilaku individu


sesuai dengan kebutuhan kompetensi jabatan.

Contoh : mengetahui analisa potensi dan perilaku individu.

Contoh : memahami analisa potensi dan perilaku individu.

Contoh : melakukan analisa potensi dan perilaku individu.

Contoh : Mensupervisi analisa potensi dan perilaku individu.

Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi potensi dan perilaku individu.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sesuai
dengan kebutuhan kompetensi jabatan.
Contoh : Membuat metoda baru atas hasil analisa potensi dan perilaku
individu.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

611

INS-ASDIK4.3.2.1.C K
Keinstrukturan Associate
Instructure Associate
Kemampuan mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dengan
menganalisis efektifitas proses belajar mengajar untuk pemenuhan kebutuhan
kompetensi sesuai kebijakan perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui analisa transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap


dalam proses belajar mengajar.

Memahami analisa transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap


dalam proses belajar mengajar.

Mampu melaksanakan analisis transformasi pengetahuan, keterampilan


dan sikap dalam proses belajar mengajar.

Mampu mensupervisi analisis transformasi pengetahuan, keterampilan


dan sikap dalam proses belajar mengajar.

Mampu menganalisa dan mengevaluasi transformasi pengetahuan,


keterampilan dan sikap dalam proses belajar mengajar.

Contoh : mengetahui identifikasi hasil evaluasi proses belajar mengajar.

Contoh : memahami identifikasi hasil evaluasi proses belajar mengajar.

Contoh : melakukan identifikasi hasil evaluasi proses belajar mengajar.

Contoh : Mensupervisi analisis evaluasi proses belajar mengajar.

Contoh : menganalisa dan mengevaluasi proses belajar mengajar.


Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru transformasi
pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam proses belajar mengajar.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru proses
belajar mengajar.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

641

612

642

TCB

DIK4.3.1.1.K K

Perancangan dan Pengembangan Kurikulum Diklat


Training and Curriculum Building
Kemampuan merekomendasikan rancangan pengembangan kurikulum dalam
rangka memenuhi kebutuhan diklat perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui rekomendasi rancangan pengembangan kurikulum untuk
memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : mengetahui rekomendasi rancangan pengembangan kurikulum
diklat.
Memahami rekomendasi rancangan pengembangan kurikulum untuk
memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : memahami rekomendasi rancangan pengembangan kurikulum
diklat.
Mampu memberikan rekomendasi rancangan pengembangan kurikulum
untuk memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : Merekomendasikan rancangan pengembangan kurikulum
diklat.
Mampu mensupervisi rancangan pengembangan kurikulum untuk
memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : Mensupervisi rancangan pengembangan kurikulum diklat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi rancangan pengembangan
kurikulum untuk memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi rancangan pengembangan
kurikulum diklat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru
pengembangan kurikulum untuk memenuhi kebutuhan diklat.
Contoh : Menyempurnakan dan atau membuat metode barui rancangan
pengembangan kurikulum diklat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

613

TMD

DIK4.3.1.1.L K

Penyusunan dan Pengembangan Materi Serta Metoda Diklat


Training Material and Method Development
Kemampuan merekomendasikan penulisan materi dan pengembangan metoda
diklat untuk memenuhi kebutuhan diklat perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui rekomendasi penulisan materi dan pengembangan metoda
diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : mengetahui rekomendasi penulisan materi dan pengembangan
metoda diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Memahami rekomendasi penulisan materi dan pengembangan metoda
diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : memahami rekomendasi penulisan materi dan pengembangan
metoda diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Mampu
melaksanakan
rekomendasi
penulisan
materi
dan
pengembangan metoda diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : melakukan rekomendasi penulisan materi dan pengembangan
metoda diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Mampu mensupervisi penulisan materi dan pengembangan metoda
diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : Mensupervisi penulisan materi dan pengembangan metoda
diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penulisan materi dan
pengembangan metoda diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi penulisan materi dan
pengembangan metoda diklat sesuai dengan kurikulum dan silabus.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penulisan
materi dan pengembangan metoda diklat dalam mencapai tujuan diklat.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru penulisan
materi dan pengembangan metoda diklat sesuai dengan kurikulum dan
silabus.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

643

614

644

TRM

DIK4.3.1.1.M K

Manajemen Diklat
Training Management
Kemampuan mengelola penyelenggaraan diklat sesuai dengan kebutuhan peserta
dan sesuai dengan tujuan pembelajaran
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui pengelolaan penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan


peserta dan tujuan pembelajaran.

Memahami pengelolaan penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan


peserta dan tujuan pembelajaran.

Mampu mengelola penyelenggaraan diklat sesuai kebutuhan peserta


dan tujuan pembelajaran.

Mampu mensupervisi pengelolaan penyelenggaraan diklat sesuai


kebutuhan peserta dan tujuan pembelajaran.

Contoh : mengetahui pengelolaan penyelenggaraan diklat.

Contoh : memahami pengelolaan penyelenggaraan diklat.

Contoh : melakukan pengelolaan penyelenggaraan diklat.

Contoh : Mensupervisi pengelolaan penyelenggaraan diklat.


Mampu menganalisa dan mengevaluasi pengelolaan penyelenggaraan
diklat sesuai kebutuhan peserta dan tujuan pembelajaran.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi pengelolaan penyelenggaraan
diklat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru diklat sesuai
kebutuhan peserta dan tujuan pembelajaran.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengelolaan
penyelenggaraan diklat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

615

LAD

DIK4.3.1.1.N K

Administrasi Pembelajaran
Learning Administrasi
Pengetahuan dan kemampuan menganalisa sistem dan prosedur kegiatan
administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil pembelajaran yang ditetapkan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui analisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : mengetahui analisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran.
Memahami analisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : memahami analisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran.
Mampu menganalisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : melakukan analisa sistem dan prosedur kegiatan administrasi
pembelajaran.
Mampu mensupervisi kegiatan administrasi pembelajaran untuk
mencapai hasil pengajaran.
Contoh : Mensupervisi hasil analisa sistem dan prosedur kegiatan
administrasi pembelajaran
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan administrasi
pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : Menganalisa dan mengevaluasi hasil analisa sistem dan
prosedur kegiatan administrasi pembelajaran.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru kegiatan
administrasi pembelajaran untuk mencapai hasil pengajaran.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru hasil analisa
sistem dan prosedur kegiatan administrasi pembelajaran.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

645

616

646

MDE-ODIK4.3.1.1.O K
Monitoring, Dokumentasi dan Evaluasi Diklat - Operasional
Training Monitor, Documentation and Evaluation - Operational
Pengetahuan dan kemampuan mengendalikan pekerjaan prosedur dan proses
kerja pemantauan dokumentasi dan evaluasi diklat untuk memenuhi kebutuhan
diklat sesuai tujuan diklat.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pengendalian pekerjaan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan
diklat.
Contoh : mengetahui pengendalian pekerjaan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Memahami pengendalian pekerjaan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai tujuan
diklat.
Contoh : memahami pengendalian pekerjaan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu melaksanakan pengendalian pekerjaan prosedur dan proses
kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai
tujuan diklat.
Contoh : melakukan pengendalian pekerjaan prosedur dan proses kerja
pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu mensupervisi pengendalian pekerjaan prosedur dan proses
kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat untuk mencapai
tujuan diklat.
Contoh : mensupervisi pengendalian pekerjaan prosedur dan proses
kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi pengendalian pekerjaan
prosedur dan proses kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat
untuk mencapai tujuan diklat.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi pengendalian pekerjaan
prosedur dan proses kerja pemantauan, dokumentasi dan evaluasi diklat.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengendalian
pekerjaan prosedur dan proses kerja pemantauan, dokumentasi dan
evaluasi diklat untuk mencapai tujuan diklat.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru pengendalian
pekerjaan prosedur dan proses kerja pemantauan, dokumentasi dan
evaluasi diklat.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

617

BA-INSDIK4.3.2.1.D K
Keinstrukturan Dasar
Basic Instructure
Kemampuan mentransformasikan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam
proses belajar mengajar untuk pemenuhan kebutuhan kompetensi sesuai
kebijakan perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses belajar mengajar secara efektif.
Contoh : mengetahui aspek-aspek proses belajar mengajar.
Memahami proses belajar mengajar secara efektif.
Contoh : memahami aspek-aspek proses belajar mengajar.
Mampu melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif.

Contoh : melakukan proses belajar mengajar dengan aspek-aspek yang


ada.
Mampu mensupervisi proses belajar mengajar yang diselenggarakan
perusahaan.
Contoh : mensupervisi aspek-aspek proses belajar mengajar yang
diterapkan dalam pembelajaran.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses belajar mengajar yang
diselenggarakan perusahaan.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi aspek-aspek proses belajar
mengajar.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru proses
belajar mengajar yang diselenggarakan perusahaan.
Contoh : menyempurnakan dan atau membuat metode baru proses
belajar mengajar.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

U D IK L AT

647

618

648

KLM-ODIK4.3.1.1.P K
Manajemen Pengetahuan - Operasional
Knowledge Management - Operational
Pengetahuan dan kemampuan dalam menyelenggarakan penyimpanan dan
penyebaran pengetahuan di perusahaan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan sesuai tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : mengetahui penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan.
Memahami
penyelenggaraan
penyimpanan
dan
penyebaran
pengetahuan sesuai tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : memahami penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan.
Mampu melaksanakan penyimpanan dan penyebaran pengetahuan
sesuai tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk meningkatkan
kinerja perusahaan.
Contoh : melakukan penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan.
Mampu mensupervisi penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan sesuai tuntutan dan perkembangan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Mensupervisi penyelenggaraan penyimpanan dan penyebaran
pengetahuan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi penyelenggaraan penyimpanan
dan penyebaran pengetahuan sesuai tuntutan dan perkembangan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi penyelenggaraan penyimpanan
dan penyebaran pengetahuan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru penyimpanan
dan penyebaran pengetahuan sesuai tuntutan dan perkembangan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Contoh : Menyempurnakan penyelenggaraan penyimpanan dan
penyebaran pengetahuan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKHNOLOGI INFORMASI
korporat

kantor induk

Pembangkitan Thermal

Pembangkitan Hidro

Pembangkitan Diesel

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.13 TEKNOLOGI INFORMASI


4.13.1 KANTOR PUSAT
649

IAS-KPTIF4.4.1.1A P
Arsitektur dan Perencanaan strategis TI
IT Architect and strategic planning
Pengetahuan dan kemampuan untuk menyelaraskan kebutuhan bisnis terhadap
solusi TI, membuat dan mengembangkan metoda dan model yang sesuai untuk
merancang arsitektur sistem informasi organisasi serta menyusun perencanaan
yang bersifat strategis untuk menunjang kebutuhan bisnis dan pengelolaan
anggaran TI beserta kajian kelayakan financial dan operasional.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui arsitektur TI, master plan TI, proses pengendalian anggaran
TI beserta kajian kelayakan financial dan operasional
Contoh: Mengetahui korelasi antara aplikasi, infrastruktur dan informasi
yang mendukung proses bisnis
Memahami proses penyusunan arsitektur TI, strategic/master plan TI,
proses pengendalian anggaran TI beserta kajian kelayakan financial dan
operasional
Contoh: Memahami proses penyusunan arsitektur TI

Mampu melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan penyelarasan


kebutuhan bisnis terhadap solusi TI, menyusun arsitektur TI, pengelolaan
anggaran TI termasuk kajian kelayakan financial dan operasional.
Contoh: Menyusun arsitektur TI

Mampu mensupervisi pekerjaan yang berkaitan dengan penyelarasan


kebutuhan bisnis terhadap solusi TI, menyusun arsitektur TI, pengelolaan
anggaran TI termasuk kajian kelayakan financial dan operasional.
Contoh: Mensupervisi penyusunan arsitektur TI

Mampu mengevaluasi arsitektur TI, perencanaan strategis TI,


pengelolaan anggaran TI dan kajian kelayakan financial dan operasional.
Contoh: Mengevaluasi arsitektur TI
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur,
tata kerja dan metode penyelarasan kebutuhan bisnis terhadap solusi TI,
penyusunan arsitektur TI dan pengelolaan anggaran TI
Contoh: Mengembangkan penyusunan arsitektur TI berdasarkan
framework yang ada

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

619

620

650

ITG-KPTIF4.4.1.1B P
Tata kelola TI
IT Governance
Pengetahuan dan kemampuan untuk memastikan kebijakan, standard dan
prosedur implementasi TI memenuhi peraturan yang berlaku dan melakukan
pengembangan berkelanjutan terhadap kebijakan, standard dan prosedur
Level
1
2

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan, standard dan prosedur TI
Contoh: Mengetahui kebijakan, standard dan prosedur implementasi TI
Memahami secara komprehensif kebijakan, standard dan prosedur TI
Contoh: Memahami penyusunan kebijakan, standard dan prosedur TI
Mampu melaksanakan penyusunan kebijakan, standard dan prosedur TI
sesuai framework best practise
Contoh: Menyusun kebijakan, standard dan prosedur TI berdasarkan
framework yang ditetapkan
Mampu mensupervisi penyusunan kebijakan, standard dan prosedur TI
sesuai framework best practise
Contoh: Mensupervisi penyusunan kebijakan, standard dan prosedur TI
sesuai framework best practise
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi penyusunan kebijakan,
standard dan prosedur TI sesuai framework best practise
Contoh: Mengevaluasi penyusunan kebijakan, standard dan prosedur TI
sesuai framework best practise
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru penyusunan
kebijakan, standard dan prosedur TI sesuai framework best practise
Contoh: Mengembangkan metode penyusunan kebijakan, standard dan
prosedur TI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

651

ITP-KPTIF4.4.1.1C P
Pengelolaan proyek TI
IT Project Management
Pengetahuan dan kemampuan mengelola proyek TI dalam mengimplementasikan
solusi TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan sesuai dengan rencana strategis
TI termasuk mengadakan, mengunakan sumberdaya dan ketrampilan dalam
batasan anggaran, waktu dan kualitas yang ditentukan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum tentang pengelolaan proyek TI
Contoh: Mengetahui proses-proses yang dilakukan dalam pengelolaan
proyek TI
Memahami tentang pengelolaan proyek TI dan pengendalian anggaran
TI
Contoh: Memahami keterkaitan pengelolaan proyek dengan
pengendalian anggaran dan roadmap TI
Mampu melaksanakan pengelolaan proyek TI dalam batasan anggaran,
waktu dan kualitas yang ditentukan
Contoh: Melaksanakan proses-proses dalam pengelolaan proyek TI
(mulai initiation sampai closing)
Mampu
mensupervisi
pengelolaan
proyek
TI
dalam
mengimplementasikan solusi TI untuk memenuhi kebutuhan bisnis
termasuk mengadakan, mengunakan sumberdaya dan ketrampilan
dalam batasan anggaran, waktu dan kualitas yang ditentukan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan proses pengelolaan proyek TI sesuai
batasan angaran, waktu dan kualitas
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi implementasi proyek TI
disesuaikan dengan rencana strategis TI
Contoh: Mengevaluasi implementasi proyek-proyek TI agar selaras
dengan IT Masterplan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman pengelolaan proyek TI dalam mengimplementasikan solusi TI
untuk memenuhi kebutuhan bisnis dan sesuai dengan rencana strategis
TI
Contoh: Mengembangkan metode pengelolaan proyek TI (menyusun
template report, flow proses dan kontrol)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

621

622

652

ISM-KPTIF4.4.1.1D P
Pengelolaan Layanan TI
IT Service Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan pengelolaan layanan TI meliputi
pengelolaan dalam hal availability, service level, configuration, change, release,
service desk, problem dan incident
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pengelolaan layanan TI
Contoh: Mengetahui proses-proses pengelolaan layanan TI
Memahami proses pengelolaan layanan TI dan keterkaitannya antar
proses
Contoh: Memahami proses pengelolaan layanan TI dan keterkaitannya
dengan operasional proses bisnis
Mampu melaksanakan pekerjaan pengelolaan layanan TI meliputi
pengelolaan dalam hal availability, service level, configuration, change,
release, service desk,problem dan incident
Contoh: Melaksanakan proses-proses pengelolaan layanan TI

Mampu mensupervisi pekerjaan pengelolaan layanan TI meliputi


pengelolaan dalam hal availability, service level, configuration, change,
release, service desk, problem dan incident sesuai dengan tingkat
layanan yang ditentukan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan proses pengelolaan layanan TI
sesuai prosedur
Mampu mengevaluasi pekerjaan pengelolaan layanan TI meliputi
pengelolaan dalam hal availability, service level, configuration, change,
release, service desk, problem dan incident sesuai dengan tingkat
layanan yang ditentukan
Contoh: Menganalisa pelaksanaan pengelolaan layanan TI yang harus
diselaraskan dengan tingkat layanan dan kebutuhan operasional bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
pengelolaan layanan, peningkatan sumber daya dan pemanfaatan tools
sehingga menghasilkan layanan TI yang lebih baik
Contoh:
Menyusun/mengembangkan
metode/prosedur
untuk
memperbaiki proses pengelolaan layanan TI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

653

DMG-KPTIF4.4.1.1E P
Pengelolaan Database
Database Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan instalasi, konfigurasi, upgrade,
administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji restore database.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi,
tuning, monitoring, backup dan uji restore database.
Contoh: Mengetahui urutan proses instalasi Database di server

Memahami
instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning,
monitoring, backup dan uji restore database dikaitkan dengan
infrastruktur yang ada
Contoh: Memahami konfigurasi database dikaitkan dengan aplikasi yang
akan akses
Mampu melaksanakan instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi,
tuning, monitoring, backup dan uji restore database.

Mampu mensupervisi pelaksanaan instalasi, konfigurasi, upgrade,


administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji restore database.

Contoh: Melaksanakan instalasi sampai dengan pemeliharaan database

Contoh: Mensupervisi pelaksanaan instalasi database sesuai prosedur


Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan instalasi,
konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji
restore database.
Contoh: Menganalis unjuk kerja database, waktu recovery database
dibandingkan dengan tingkat layanan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning, monitoring,
backup dan uji restore database.
Contoh: Menyusun/mengembangkan metode instalasi dan konfigurasi
standard untuk database dengan karakteristik transaksi atau karakteristik
analisis

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

623

624

654

INM-KPTIF4.4.1.1F P
Pengelolaan Infrastruktur
Infrastructur Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan operasi harian, menjaga keamanan
dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung (Contoh fasilitas
pendukung adalah fasilitas berupa ruang server/ruang akses jaringan/data center/
backup data center)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pengelolaan server dan pengelolaan
fasilitas pendukung.
Contoh: Mengetahui proses pengelolaan server dan kebutuhan fasilitas
pendukung
Memahami pelaksanaan operasi harian, menjaga keamanan dan
memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung dikaitkan dengan
tingkat layanan TI yang telah ditentukan
Contoh: Memahami proses pengelolaan server dikaitkan dengan proses
pengelolaan layanan TI
melakukan operasi harian, menjaga keamanan dan memonitor server
serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Melaksanakan instalasi server, melakukan pemantauan unjukkerja, mengelola fasilitas pendukung
Mampu mensupervisi pelaksanaan kegiatan operasi harian, menjaga
keamanan dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mensupervisi pengelolaan server dan fasilitas pendukung
sesuai dengan standard pengelolaannya
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
operasi harian, menjaga keamanan dan memonitor server serta
mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mengevaluasi unjuk kerja server, fasilitas pendukung,
penentuan penggunaan DRC, sehingga selaras dengan tingkat layanan
yang ditentukan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode operasi harian, penjagaan keamanan dan monitor server
serta pengelolaan fasilitas pendukung, untuk meningkatkan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode, implementasi teknologi baru (DC
power supply), untuk meningkatkan kehandalan server dan fasilitas
pendukung

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

655

NSP-KPTIF4.4.1.1G P
Support jaringan komunikasi data
Network Support
Pengetahuan dan kemampuan untuk memelihara dan memberikan dukungan
layanan jaringan komunikasi data antara lain dengan memberikan solusi terhadap
gangguan jaringan dan memberikan petunjuk/pelatihan terhadap fungsionalitas
jaringan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data
Contoh: Mengetahui proses untuk memelihara perangkat jaringan
komunikasi data
Memahami proses pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan
komunikasi data dikaitkan dengan tingkat layanan TI yang telah
ditentukan
Contoh: Memahami proses pemeliharaan jaringan dan proses
pengelolaan layanan TI
Mampu memelihara dan memberikan dukungan layanan jaringan
komunikasi data antara lain memberikan petunjuk/pelatihan terhadap
fungsionalitas jaringan
Contoh: Melaksanakan instalasi dan pemeliharaan jaringan, memberikan
pelatihan/petunjuk penggunaan operasional jaringan
Mampu mensupervisi proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data serta memberikan solusi terhadap gangguan
jaringan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan operasional jaringan sesuai prosedur

Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan proses


pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi data serta
memberikan solusi terhadap gangguan jaringan
Contoh: Menganalisa unjuk kerja jaringan dan kecepatan resolusi
masalah jaringan diselaraskan dengan tingkat layanan TI
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi
data untuk peningkatan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode dan proses operasi jaringan,
penerapan teknologi baru untuk komunikasi data

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

625

626

656

ASP-KPTIF4.4.1.1H P
Support Aplikasi
Application Support
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pemeliharaan, dukungan atas
layanan aplikasi dan memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pemeliharaan dan dukungan layanan
aplikasi
Contoh: Mengetahui proses dukungan terhadap layanan aplikasi
Memahami secara komprehensif proses pemeliharaan dan dukungan
layanan aplikasi dikaitkan dengan tingkat layanan TI
Contoh: Memahami proses dukungan layanan aplikasi dikaitkan dengan
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan memberikan dukungan atas
layanan aplikasi.
Contoh: Melakukan pemeliharan aplikasi sesuai dengan tingkat layanan
dan kebutuhan proses bisnis. Memberikan petunjuk atas intruksi kerja
penggunaan aplikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan
dukungan atas layanan aplikasi serta memberikan solusi terhadap
insiden/masalah aplikasi
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan aplikasi sesuai
dengan prosedur
Mampu mengevaluasi dan Mampu menganalisa proses pemeliharaan
dan dukungan atas layanan aplikasi
Contoh: Mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan aplikasi diselaraskan
dengan tingkat layanan dan kebutuhan bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
metode pemeliharaan dan penyediaan dukungan atas layanan aplikasi
untuk peningkatan layanan TI
Contoh: Mengembangkan prosedur/metode dukungan aplikasi mengarah
ke pola Shared ServiceUnit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

657

OAO-KPTIF4.4.1.1I P
Operasi aplikasi perkantoran
Office application operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi komputer beserta
sistem operasinya termasuk kemampuan dalam mengukur kinerja sistem komputer
dan mengintegrasikan penggunaan aplikasi perkantoran (aplikasi pengolah kata,
pembuat tabel, pembuat presentasi, email dan jadwal kerja), menggunakan aplikasi
jelajah internet, serta menggunakan alat penunjang komputer (printer dan scanner)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar proses komputer (input, proses, output)
Contoh: Mengetahui perangkat komputer dan alat penunjang (peripheral)
Memahami sistem komputer mulai dari perangkat keras, sistem operasi,
aplikasi dan komunikasi data
Contoh: Memahami sistem komputer untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan
Mampu menggunakan aplikasi perkantoran, menjelajah internet,
berkomunikasi melalui email.
Contoh: Membuat dan mencetak dokumen, mengirim email dan browsing
internet
Mampu mensupervisi penggunaan aplikasi perkantoran sesuai dengan
template dokumen yang ditetapkan dan mengintegrasikan dokumen
Contoh: Mensupervisi penyusunan dokumen sesuai TLSK, integrasi
tabel dalam presentasi
Mampu mengevaluasi penggunaan aplikasi perkantoran yang digunakan
untuk membantu pekerjaan
Contoh: Mengevaluasi aplikasi perkantoran dari sisi kelebihan dan
kekurangan.
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
baru cara penggunaan aplikasi perkantoran
Contoh: Mengembangkan tata cara menggunakan aplikasi komputer
dengan lebih singkat dan mudah (metode shortcut)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

627

628

658

ISD-KPTIF4.4.1.1J P
Desain Sistem TI
IT System Design
Pengetahuan dan kemampuan membuat spesifikasi dan desain sistem (infrastruktur,
database dan aplikasi), untuk memenuhi standard keamanan sistem, kebutuhan
bisnis saat ini dan proyeksinya untuk masa depan serta mengintegrasikan, menguji
dan memastikan kompatibilitas komponen/ subsistem IT sehingga layak untuk
dioperasikan.
Level

Deskripsi Perilaku

Mengetahui proses desain dan integrasi sistem dan ketentuan standard


keamanan

Memahami desain dan integrasi sistem dan ketentuan standard


keamanan dikaitkan dengan kelayakan operasional sistem TI

Mampu melaksanakan pekerjaan penyusunan spesifikasi dan desain


sistem disesuikan dengan standard keamanan, kebutuhan bisnis saat ini
dan proyeksi untuk masa depan

Contoh: Mengetahui proses desain aplikasi

Contoh: Memahami proses desain aplikasi dan integrasi antar aplikasi

Contoh: Mendesain aplikasi sesuai kebutuhan bisnis

Mampu mensupervisi pekerjaan penyusunan spesifikasi dan desain


sistem disesuikan dengan standard keamanan, kebutuhan bisnis saat
ini dan proyeksi untuk masa depan serta mengintegrasikan, menguji
dan memastikan kompatibilitas komponen TI sehingga layak untuk
dioperasikan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan desain sistem disesuaikan dengan
standard keamanan dan kapasitas sistem
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pekerjaan penyusunan
spesifikasi dan desain sistem disesuikan dengan standard keamanan,
kebutuhan bisnis saat ini dan proyeksi untuk masa depan serta
mengintegrasikan, menguji dan memastikan kompatibilitas komponen TI
sehingga layak untuk dioperasikan
Contoh: Menganalisa desain sistem untuk diintegrasikan dengan aplikasi
terpusat
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru spesifikasi
dan desain sistem disesuikan dengan standard keamanan, kebutuhan
bisnis saat ini dan proyeksi untuk masa depan serta menggagas
penggunaan teknologi baru dalam sistem TI untuk peningkatan layanan
TI
Contoh: Mengembangkan penggunaan teknologi untuk integrasi antar
aplikasi terpusat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

659

ITD-KPTIF4.4.1.1K P
Pengembangan Sistem TI
IT Development
Pengetahuan dan kemampuan merancang, membuat kode program,
mengembangkan, melakukan test dan mendokumentasikan setiap kegiatan
pengembangan sistem sesuai ketentuan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum
pengembangan sistem TI.

kebijakan,

prosedur

dan

standard

Contoh: Mengetahui proses pengembangan sistem TI


Memahami proses pengembagan sistem TI dikaitkan dengan
pengelolaan Layanan TI
Contoh: Memahami proses pengembangan TI diselaraskan dengan
kebutuhan bisnis
Mampu melaksanakan pelaksanaan pekerjaan merancang, membuat
kode program, menguji dan pendokumentasian pengembangan sistem.
Contoh: Melaksanakan pemrograman aplikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan merancang, membuat
kode program, menguji dan pendokumentasian pengembangan sistem
disesuaikan dengan desain dan kebutuhan bisnis
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemrograman disesuaikan dengan
prosedur pengembangan aplikasi
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
merancang, membuat kode program, menguji dan pendokumentasian
pengembangan sistem disesuaikan dengan desain dan kebutuhan bisnis
Contoh: Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sistem sesuai
kebutuhan bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru metode/
prosedur/pedoman pengembangan sistem dengan tujuan peningkatan
peran TI dalam memenuhi kebutuhan bisnis terhadap solusi TI
Contoh: Mengembangkan metode pengembangan sistem berbasis
prototype

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

629

630

660

IIM-KPTIF4.4.1.1L P
Implementasi Sistem TI
IT Implementation
Pengetahuan dan kemampuan melakukan instalasi, migrasi, testing
dan
menonaktifkan sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sesuai
rencana dan instruksi yang telah ditetapkan berdasarkan standar yang disepakati.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan, prosedur dan standard instalasi,
migrasi, testing dan penon-aktifan sistem
Contoh: Mengetahui proses implementasi sistem
Memahami proses instalasi,migrasi, testing dan penon-aktifan sistem
dikaitkan dengan pengelolaan layanan TI
Contoh: Memahami proses implementasi sistem keterkaitan dengan
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan instalasi, migrasi, testing dan menonaktifkan
sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sesuai rencana
dan instruksi yang telah ditetapkan.
Contoh: Melaksakanan proses implementasi sistem baru

Mampu mensupervisi pelaksanaan instalasi, migrasi, testing dan


menonaktifkan sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
sesuai rencana dan instruksi yang telah ditetapkan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan implementasi sesuai metode yang
ditetapkan
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan instalasi,
migrasi, testing dan menonaktifkan sistem (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) sesuai rencana dan instruksi yang telah
ditetapkan berdasarkan standard yang disepakati
Contoh: Menganalisa implementasi sistem sesuai dengan kebutuhan
bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman instalasi, migrasi, testing dan penon-aktifan sistem dalam
memenuhi kebutuhan bisnis terhadap solusi TI
Contoh: Mengembangkan metode dan kontrol implementasi sistem

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.13.2 KANTOR INDUK


661

DMG-KITIF4.4.1.1M I
Pengelolaan Database
Database Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan instalasi, konfigurasi, upgrade,
administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji restore database.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi,
tuning, monitoring, backup dan uji restore database.
Contoh: Mengetahui urutan proses instalasi Database di server

Memahami
instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning,
monitoring, backup dan uji restore database dikaitkan dengan
infrastruktur yang ada
Contoh: Memahami konfigurasi database dikaitkan dengan aplikasi yang
akan akses
Mampu melaksanakan instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi,
tuning, monitoring, backup dan uji restore database.

Mampu mensupervisi pelaksanaan instalasi, konfigurasi, upgrade,


administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji restore database.

Contoh: Melaksanakan instalasi sampai dengan pemeliharaan database

Contoh: Mensupervisi pelaksanaan instalasi database sesuai prosedur


Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan instalasi,
konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning, monitoring, backup dan uji
restore database.
Contoh: Menganalis unjuk kerja database, waktu recovery database
dibandingkan dengan tingkat layanan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman instalasi, konfigurasi, upgrade, administrasi, tuning, monitoring,
backup dan uji restore database.
Contoh: Menyusun/mengembangkan metode instalasi dan konfigurasi
standard untuk database dengan karakteristik transaksi atau karakteristik
analisis

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

631

632

662

INM-KITIF4.4.1.1N I
Pengelolaan Infrastruktur
Infrastructur Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan operasi harian, menjaga keamanan
dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung (Contoh fasilitas
pendukung adalah fasilitas berupa ruang server/ruang akses jaringan/data center/
backup data center)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pengelolaan server dan pengelolaan
fasilitas pendukung.
Contoh: Mengetahui proses pengelolaan server dan kebutuhan fasilitas
pendukung
Memahami pelaksanaan operasi harian, menjaga keamanan dan
memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung dikaitkan dengan
tingkat layanan TI yang telah ditentukan
Contoh: Memahami proses pengelolaan server dikaitkan dengan proses
pengelolaan layanan TI
Mampu melakukan operasi harian, menjaga keamanan dan memonitor
server serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Melaksanakan instalasi server, melakukan pemantauan unjukkerja, mengelola fasilitas pendukung
Mampu mensupervisi pelaksanaan kegiatan operasi harian, menjaga
keamanan dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mensupervisi pengelolaan server dan fasilitas pendukung
sesuai dengan standard pengelolaannya
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
operasi harian, menjaga keamanan dan memonitor server serta
mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mengevaluasi unjuk kerja server, fasilitas pendukung,
penentuan penggunaan DRC, sehingga selaras dengan tingkat layanan
yang ditentukan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode operasi harian, penjagaan keamanan dan monitor server
serta pengelolaan fasilitas pendukung, untuk meningkatkan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode, implementasi teknologi baru (DC
power supply), untuk meningkatkan kehandalan server dan fasilitas
pendukung

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

663

NSP-KITIF4.4.1.1O I
Support jaringan komunikasi data
Network Support
Pengetahuan dan kemampuan untuk memelihara dan memberikan dukungan
layanan jaringan komunikasi data antara lain dengan memberikan solusi terhadap
gangguan jaringan dan memberikan petunjuk/pelatihan terhadap fungsionalitas
jaringan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data
Contoh: Mengetahui proses untuk memelihara perangkat jaringan
komunikasi data
Memahami proses pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan
komunikasi data dikaitkan dengan tingkat layanan TI yang telah
ditentukan
Contoh: Memahami proses pemeliharaan jaringan dan proses
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan memberikan dukungan
layanan jaringan komunikasi data antara lain memberikan petunjuk/
pelatihan terhadap fungsionalitas jaringan
Contoh: Melaksanakan instalasi dan pemeliharaan jaringan, memberikan
pelatihan/petunjuk penggunaan operasional jaringan
Mampu mensupervisi proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data serta memberikan solusi terhadap gangguan
jaringan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan operasional jaringan sesuai prosedur

Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan proses


pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi data serta
memberikan solusi terhadap gangguan jaringan
Contoh: Menganalisa unjuk kerja jaringan dan kecepatan resolusi
masalah jaringan diselaraskan dengan tingkat layanan TI
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi
data untuk peningkatan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode dan proses operasi jaringan,
penerapan teknologi baru untuk komunikasi data

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

633

634

664

ASP-KITIF4.4.1.1P I
Support Aplikasi
Application Support
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan pemeliharaan, dukungan atas
layanan aplikasi dan memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pemeliharaan dan dukungan layanan
aplikasi
Contoh: Mengetahui proses dukungan terhadap layanan aplikasi
Memahami proses pemeliharaan dan dukungan layanan aplikasi
dikaitkan dengan tingkat layanan TI
Contoh: Memahami proses dukungan layanan aplikasi dikaitkan dengan
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan pemeliharaan dan memberikan dukungan atas
layanan aplikasi.
Contoh: Melakukan pemeliharan aplikasi sesuai dengan tingkat layanan
dan kebutuhan proses bisnis. Memberikan petunjuk atas intruksi kerja
penggunaan aplikasi
Mampu mensupervisi pemeliharaan dan dukungan atas layanan aplikasi
serta memberikan solusi terhadap insiden/masalah aplikasi
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemeliharaan aplikasi sesuai
dengan prosedur
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi proses pemeliharaan
dan dukungan atas layanan aplikasi
Contoh: Mengevaluasi pelaksanaan pemeliharaan aplikasi diselaraskan
dengan tingkat layanan dan kebutuhan bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
metode pemeliharaan dan penyediaan dukungan atas layanan aplikasi
untuk peningkatan layanan TI
Contoh: Mengembangkan prosedur/metode dukungan aplikasi mengarah
ke pola Shared ServiceUnit

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

665

OAO-KITIF4.4.1.1Q I
Operasi aplikasi perkantoran
Office application operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi komputer beserta
sistem operasinya termasuk kemampuan dalam mengukur kinerja sistem komputer
dan mengintegrasikan penggunaan aplikasi perkantoran (aplikasi pengolah kata,
pembuat tabel, pembuat presentasi, email dan jadwal kerja), menggunakan aplikasi
jelajah internet, serta menggunakan alat penunjang komputer (printer dan scanner)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar proses komputer (input, proses, output)
Contoh: Mengetahui perangkat komputer dan alat penunjang (peripheral)
Memahami sistem komputer mulai dari perangkat keras, sistem operasi,
aplikasi dan komunikasi data
Contoh: Memahami sistem komputer untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan
Mampu menggunakan aplikasi perkantoran, menjelajah internet,
berkomunikasi melalui email.
Contoh: Membuat dan mencetak dokumen, mengirim email dan browsing
internet
Mampu mensupervisi penggunaan aplikasi perkantoran sesuai dengan
template dokumen yang ditetapkan dan mengintegrasikan dokumen
Contoh: Mensupervisi penyusunan dokumen sesuai TLSK, integrasi
tabel dalam presentasi
Mampu mengevaluasi penggunaan aplikasi perkantoran yang digunakan
untuk membantu pekerjaan
Contoh: Mengevaluasi aplikasi perkantoran dari sisi kelebihan dan
kekurangan.
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
baru cara penggunaan aplikasi perkantoran
Contoh: Mengembangkan tata cara menggunakan aplikasi komputer
dengan lebih singkat dan mudah (metode shortcut)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

635

636

666

ITD-KITIF4.4.1.1R I
Pengembangan Sistem TI
IT Development
Pengetahuan dan kemampuan merancang, membuat kode program,
mengembangkan, melakukan test dan mendokumentasikan setiap kegiatan
pengembangan sistem sesuai ketentuan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum
pengembangan sistem TI.

kebijakan,

prosedur

dan

standard

Contoh: Mengetahui proses pengembangan sistem TI


Memahami proses pengembagan sistem TI dikaitkan dengan
pengelolaan Layanan TI
Contoh: Memahami proses pengembangan TI diselaraskan dengan
kebutuhan bisnis
Mampu melaksanakan pelaksanaan pekerjaan merancang, membuat
kode program, menguji dan pendokumentasian pengembangan sistem.
Contoh: Melaksanakan pemrograman aplikasi
Mampu mensupervisi pelaksanaan pekerjaan merancang, membuat
kode program, menguji dan pendokumentasian pengembangan sistem
disesuaikan dengan desain dan kebutuhan bisnis
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan pemrograman disesuaikan dengan
prosedur pengembangan aplikasi
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan
merancang, membuat kode program, menguji dan pendokumentasian
pengembangan sistem disesuaikan dengan desain dan kebutuhan bisnis
Contoh: Mengevaluasi pelaksanaan pengembangan sistem sesuai
kebutuhan bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman pengembangan sistem dengan tujuan peningkatan peran TI
dalam memenuhi kebutuhan bisnis terhadap solusi TI
Contoh: Mengembangkan metode pengembangan sistem berbasis
prototype

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

667

IIM-KITIF4.4.1.1S I
Implementasi Sistem TI
IT Implementation
Pengetahuan dan kemampuan melakukan instalasi, migrasi, testing
dan
menonaktifkan sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sesuai
rencana dan instruksi yang telah ditetapkan berdasarkan standar yang disepakati.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum kebijakan, prosedur dan standard instalasi,
migrasi, testing dan penon-aktifan sistem
Contoh: Mengetahui proses implementasi sistem
Memahami proses instalasi,migrasi, testing dan penon-aktifan sistem
dikaitkan dengan pengelolaan layanan TI
Contoh: Memahami proses implementasi sistem keterkaitan dengan
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan instalasi, migrasi, testing dan menonaktifkan
sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) sesuai rencana
dan instruksi yang telah ditetapkan.
Contoh: Melaksakanan proses implementasi sistem baru

Mampu mensupervisi pelaksanaan instalasi, migrasi, testing dan


menonaktifkan sistem (baik perangkat keras maupun perangkat lunak)
sesuai rencana dan instruksi yang telah ditetapkan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan implementasi sesuai metode yang
ditetapkan
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan instalasi,
migrasi, testing dan menonaktifkan sistem (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) sesuai rencana dan instruksi yang telah
ditetapkan berdasarkan standard yang disepakati
Contoh: Menganalisa implementasi sistem sesuai dengan kebutuhan
bisnis
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur/
pedoman instalasi, migrasi, testing dan penon-aktifan sistem dalam
memenuhi kebutuhan bisnis terhadap solusi TI
Contoh: Mengembangkan metode dan kontrol implementasi sistem

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

637

638

4.13.3 PELAKSANA OPERASI


668

INM-POTIF4.4.1.1T K
Pengelolaan Infrastruktur
Infrastructur Management
Pengetahuan dan kemampuan melakukan operasi harian, menjaga keamanan
dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung (Contoh fasilitas
pendukung adalah fasilitas berupa ruang server/ruang akses jaringan/data center/
backup data center)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pengelolaan server dan pengelolaan
fasilitas pendukung.
Contoh: Mengetahui proses pengelolaan server dan kebutuhan fasilitas
pendukung
Memahami pelaksanaan operasi harian, menjaga keamanan dan
memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung dikaitkan dengan
tingkat layanan TI yang telah ditentukan
Contoh: Memahami proses pengelolaan server dikaitkan dengan proses
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksanakan operasi harian, menjaga keamanan dan
memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Melaksanakan instalasi server, melakukan pemantauan unjukkerja, mengelola fasilitas pendukung
Mampu mensupervisi pelaksanaan kegiatan operasi harian, menjaga
keamanan dan memonitor server serta mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mensupervisi pengelolaan server dan fasilitas pendukung
sesuai dengan standard pengelolaannya
Mampu menganalisa dan Mampu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
operasi harian, menjaga keamanan dan memonitor server serta
mengelola fasilitas pendukung.
Contoh: Mengevaluasi unjuk kerja server, fasilitas pendukung,
penentuan penggunaan DRC, sehingga selaras dengan tingkat layanan
yang ditentukan
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode operasi harian, penjagaan keamanan dan monitor server
serta pengelolaan fasilitas pendukung, untuk meningkatkan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode, implementasi teknologi baru (DC
power supply), untuk meningkatkan kehandalan server dan fasilitas
pendukung

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

669

NSP-POTIF4.4.1.1U K
Support jaringan komunikasi data
Network Support
Pengetahuan dan kemampuan untuk memelihara dan memberikan dukungan
layanan jaringan komunikasi data antara lain dengan memberikan solusi terhadap
gangguan jaringan dan memberikan petunjuk/pelatihan terhadap fungsionalitas
jaringan
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data
Contoh: Mengetahui proses untuk memelihara perangkat jaringan
komunikasi data
Memahami proses pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan
komunikasi data dikaitkan dengan tingkat layanan TI yang telah
ditentukan
Contoh: Memahami proses pemeliharaan jaringan dan proses
pengelolaan layanan TI
Mampu melaksakan pemeliharaan dan memberikan dukungan layanan
jaringan komunikasi data antara lain memberikan petunjuk/pelatihan
terhadap fungsionalitas jaringan
Contoh: Melaksanakan instalasi dan pemeliharaan jaringan, memberikan
pelatihan/petunjuk penggunaan operasional jaringan
Mampu mensupervisi proses pemeliharaan dan dukungan layanan
jaringan komunikasi data serta memberikan solusi terhadap gangguan
jaringan
Contoh: Mensupervisi pelaksanaan operasional jaringan sesuai prosedur

Mampu menganalisa dan mengevaluasi pelaksanaan proses


pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi data serta
memberikan solusi terhadap gangguan jaringan
Contoh: Menganalisa unjuk kerja jaringan dan kecepatan resolusi
masalah jaringan diselaraskan dengan tingkat layanan TI
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
dan metode pemeliharaan dan dukungan layanan jaringan komunikasi
data untuk peningkatan layanan TI
Contoh: Mengembangkan metode dan proses operasi jaringan,
penerapan teknologi baru untuk komunikasi data

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

TEKN O L O GI
IN F O R MA S I

639

640

670

OAO-POTIF4.4.1.1V K
Operasi aplikasi perkantoran
Office application operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi komputer beserta
sistem operasinya termasuk kemampuan dalam mengukur kinerja sistem komputer
dan mengintegrasikan penggunaan aplikasi perkantoran (aplikasi pengolah kata,
pembuat tabel, pembuat presentasi, email dan jadwal kerja), menggunakan aplikasi
jelajah internet, serta menggunakan alat penunjang komputer (printer dan scanner)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar proses komputer (input, proses, output)
Contoh: Mengetahui perangkat komputer dan alat penunjang (peripheral)
Memahami sistem komputer mulai dari perangkat keras, sistem operasi,
aplikasi dan komunikasi data
Contoh: Memahami sistem komputer untuk membantu pelaksanaan
pekerjaan
Mampu menggunakan aplikasi perkantoran, menjelajah internet,
berkomunikasi melalui email.
Contoh: Membuat dan mencetak dokumen, mengirim email dan browsing
internet
Mampu mensupervisi penggunaan aplikasi perkantoran sesuai dengan
template dokumen yang ditetapkan dan mengintegrasikan dokumen
Contoh: Mensupervisi penyusunan dokumen sesuai TLSK, integrasi
tabel dalam presentasi
Mampu mengevaluasi penggunaan aplikasi perkantoran yang digunakan
untuk membantu pekerjaan
Contoh: Mengevaluasi aplikasi perkantoran dari sisi kelebihan dan
kekurangan.
Mampu menyempurnakan dan/atau membuat metode baru prosedur
cara penggunaan aplikasi perkantoran
Contoh: Mengembangkan tata cara menggunakan aplikasi komputer
dengan lebih singkat dan mudah (metode shortcut)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

HUKUM SHK

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.14 HUKUM SHK


4.14.1 KONTRAK
671

CON

HKM 4.5.1.1. P

Kontrak
Contract
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk pembuatan dan
pengelolaan kontrak-kontrak perusahaan agar perusahaan terlindungi secara
hukum.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui materi kontrak, hukum perikatan maupun peraturan
perundangan lainnya, anggaran dasar perusahaan, peraturan
perusahaan dan kaidah-kaidah dalam pembuatan kontrak antara
perusahaan dengan pihak lain.
Contoh : mengetahui dasar hukum pembuatan kontrak, sistimatika dan
macam-macam kontrak antara perusahaan dengan pihak lain.
Memahami pembuatan kontrak sederhana dan kompleks antara
perusahaan dengan pihak lain baik kontrak nasional maupun kontrak
internasional serta skema dan proses bisnis yang berkaitan dengan
pembuatan kontrak tersebut serta mengumpulkan data-data yang
diperlukan dalam pembuatan kontrak.
Contoh : menjelaskan isi kontrak Power Purchase Agreement (PPA),
Gas Sales Agreement (GSA), Gas Transportation Agreement (GTA),
Longterm Service Agreement (LTSA), Engineering, Procurement and
Construction Contract (EPC Contract).
Menyusun dan melaksanakan legal drafting kontrak antara perusahaan
dengan pihak lain dan melakukan pendokumentasian berbagai dokumen
pendukung kontrak perusahaan.
Contoh : membuat surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL)
antara perusahaan dengan calon pelanggan Industri, PPA, GSA, GTA,
Perjanjian Jual Beli Batubara.
Mensupervisi pembuatan dan pengelolaan kontrak-kontrak perusahaan
untuk memastikan kontrak-kontrak telah memenuhi semua ketentuan
/ kaidah dan perusahaan terlindungi secara hukum serta memastikan
terlaksananya pendokumentasian berbagai dokumen kontrak
perusahaan.
Contoh : pendampingan dalam proses negosiasi/perundingan dengan
pihak-pihak yang terkait dengan pembuatan kontrak dan memastikan
klausula-klausula dalam kontrak tidak merugikan perusahaan.
Menganalisa dan mengevaluasi kontrak-kontrak berkaitan dengan
kepentingan perusahaan baik kontrak baru maupun kontrak yang sedang
berjalan untuk memastikan perusahaan terlindungi secara hukum.
Contoh : Menganalisa dan memberikan saran / advis hukum atas
perselisihan pendapat / sengketa yang terjadi dalam pelaksanaan
kontrak antara perusahaan dengan pihak lain.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

HUKUM SHK

641

642

Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam pembuatan


dan pengelolaan kontrak untuk antisipasi dampak dari pelaksanaan
kontrak baik kontrak nasional maupun internasional.
Contoh : Menyempurnakan metode pembuatan dan pengelolaan standar
kontrak/nota kesepahaman sehingga kontrak-kontrak sejenis memiliki
standar sesuai ruang lingkup kontrak yang diatur serta mengindari
penerapan kebijakan yang berbeda untuk kontrak sejenis seperti dalam
PPA atau EPC Contract.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

672

CEX

HKM4.5.1.1.A P

Pelaksanaan Kontrak
Contract Execution
Mengelola seluruh kontrak kebutuhan jasa dan barang/material dalam rangka
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan berdasarkan rencana tahunan
perusahaan yang telah dibuat.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar-dasar pembuatan kontrak sederhana antara
perusahaan dengan pihak lain, seperti surat perintah kerja (SPK), work
order dan work closure serta proses bisnis yang berkaitan dengan
pembuatan kontrak.
Contoh: mengetahui unsur-unsur terpenting pada suatu kontrak.

Memahami pembuatan kontrak yang lebih komplek dengan pihak lain


serta skema dan proses bisnis yang berkaitan dengan pembuatan
kontrak tersebut (kontrak perjanjian, kontrak internasional).
Contoh: mengetahui isi kontrak PPA dengan pembangkit listrik swasta
(IPP).
Mampu melaksanakan pembuatan kontrak dan mengendalikannya
berdasarkan klausul kontrak yang ada, serta mampu mengumpulkan
data guna pengambilan keputusan pada tingkat berikutnya, apabila
terjadi penyimpangan (wanprestasi).
Contoh: mengumpulkan bukti-bukti yang mendukung adanya
wanprestasi.
Mampu mensupervisi evaluasi kontrak jika terjadi penyimpangan
(wanprestasi) dan melakukan eksekusi agar kontrak bisa berjalan
dengan semestinya.
Contoh: berunding dengan pihak lain untuk membuktikan adanya
wanprestasi, dan dapat merumuskan penyelesaiannya.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi sistem kontrak yang ada dan
mengembangkannya guna memperoleh model kontrak baru yang lebih
efisien dan efektif bagi perusahaan.
Contoh: membuat laporan evaluasi kontrak listrik swasta.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru bentukbentuk kontrak baru dalam rangka menciptakan model kontrak baru
yang lebih bermanfaat bagi bisnis perusahaan.
Contoh: membuat model kontrak PPA yang baru.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

HUKUM SHK

643

644

673

CMT

HKM4.5.1.1.B P

Manajemen Kontrak
Contract Management
Pengetahuan dan kemampuan mengelola, merencanakan, membuat/menyusun,
memantau, mengevaluasi dan mengendalikan kontrak-kontrak yang berkaitan
dengan Power Purchase Agreement (PPA), Transmission Service Agreement
(TSA) serta memahami tentang koordinasi dan implementasi BGA, TSA, TUOSA
dan pengaturannya dalam pasar single buyer.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui tentang negosiasi, koordinasi dan implementasi PPA,
TSA serta kontrak terkait lainnya. Mengetahui tentang koordinasi dan
implementasi BGA, TSA, TUOSA dan pengaturannya dalam pasar single
buyer.
Contoh: mengetahui jenis jenis kontrak yang ada di perusahaan

Memahami tentang prinsip dasar dan prosedur yang berlaku dalam hal
negosiasi, koordinasi dan implementasi PPA, TSA serta kontrak terkait
lainnya. Mengetahui tentang prinsip dasar dan komunikasi dalam hal
koordinasi dan implementasi BGA, TSA, TUOSA dan pengaturannya
dalam pasar single buyer.
Contoh: memahami sehingga mampu mengetahui perbedaan jenis
kontrak yang ada di perusahaan
Mampu melakukan negosiasi, koordinasi dan implementasi PPA,
TSA serta kontrak terkait lainnya. Mampu melakukan koordinasi dan
implementasi BGA, TSA, TUOSA dan pengaturannya dalam pasar single
buyer.
Contoh: menyusun kontrak pembangunan PLTU

Mampu mensupervisi hal yang berkaitan dengan proses negosiasi,


koordinasi dan implementasi PPA, TSA serta kontrak terkait lainnya.
Mampu memantau dan mengatur hal yang berkaitan dengan proses
koordinasi dan implementasi BGA, TSA, TUOSA dan pengaturannya
dalam pasar single buyer.
Contoh: mensupervisi pelaksanaan kontrak pembangunan PLTU

Mampu menganalisa dan mengevaluasi proses yang berkaitan dengan


negosiasi, koordinasi dan implementasi PPA, TSA serta kontrak terkait
lainnya. Mampu membuat dan mengelola proses yang berkaitan dengan
koordinasi dan implementasi BGA, TSA, TUOSA dan pengaturannya
dalam pasar single buyer.
Contoh: mengevaluasi pelaksanaan kontrak suatu PLTU

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru


berkaitan dengan proses negosiasi, koordinasi dan implementasi
TSA serta kontrak terkait lainnya. Mampu merancang metode
yang berkaitan dengan proses koordinasi dan implementasi BGA,
TUOSA dan pengaturannya dalam pasar single buyer.
Contoh: mengembangkan metoda manajemen kontrak yang
sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

yang
PPA,
baru
TSA,
baru

4.15.2 LETIGASI
674

LIT

HKM 4.5.1.1. P

Litigasi
Litigation
Memiliki Pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan dan bantuan hukum di bidang perdata, pidana, TUN, persaingan usaha,
perlindungan konsumen, hubungan industrial / perburuhan, Alternatif Penyelesaian
Sengketa (APS), dan arbitrase.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui prosedur penanganan perkara atas perselisihan hukum yang
dialami perusahaan melalui badan peradilan dan alternatif penyelesaian
sengketa.
Contoh : mengetahui Hukum Acara/prosedur beracara di badan
peradilan dan alternatif penyelesaian sengketa.
Memahami secara komprehensif materi perkara dan hukum acara
penyelesaian perselisihan hukum yang dialami perusahaan baik internal
maupun eksternal melalui badan peradilan dan alternatif penyelesaian
sengketa dan menyiapkan dokumen-dokumen sesuai hukum acara.
Contoh : menjelaskan tata cara pemeriksaan perkara di badan peradilan
maupun alternatif penyelesaian sengketa yang digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan hukum.
Melaksanakan penyelesaian perselisihan hukum yang dialami
perusahaan baik internal maupun eksternal melalui badan peradilan
dan alternatif penyelesaian sengketa dan melakukan pendokumentasian
berbagai macam dokumen perkara.
Contoh : membuat risalah gugatan sebagai kuasa hukum perusahaan
dalam penanganan perkara perdata gugatan perbuatan melawan hukum
di pengadilan negeri.
Mensupervisi penyelesaian perselisihan hukum yang dialami perusahaan
baik internal maupun eksternal melalui badan peradilan dan alternatif
penyelesaian sengketa dan memastikan pendokumentasian berbagai
macam dokumen perkara.
Contoh : mensupervisi dalam menyusun risalah jawaban atas
permohonan arbitrase perkara di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).
Menganalisa dan mengevaluasi kebijakan di bidang pelayanan dan
bantuan hukum dalam mendukung bisnis perusahaan dan penyelesaian
perselisihan hukum baik internal maupun eksternal.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi alat bukti (surat dan saksi)
untuk disampaikan / dihadirkan dalam persidangan pemeriksaan alat
bukti di pengadilan tata usaha negara.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam penyelesaian
perselisihan hukum yang sedang terjadi dan mampu menyusun strategi
penyelesaian perselisihan hukum secara internal maupun eksternal.
Contoh : menyempurnakan strategi penanganan perkara yang mampu
mengamankan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

HUKUM SHK

645

646

4.14.3 LEGITASI 2
675

LIT

HKM 4.5.1.1. P

Litigasi
Litigation
Memiliki Pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan dan bantuan hukum di bidang perdata, pidana, TUN, persaingan usaha,
perlindungan konsumen, hubungan industrial / perburuhan, Alternatif Penyelesaian
Sengketa (APS), dan arbitrase.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui prosedur penanganan perkara atas perselisihan hukum yang
dialami perusahaan melalui badan peradilan dan alternatif penyelesaian
sengketa.
Contoh : mengetahui Hukum Acara/prosedur beracara di badan
peradilan dan alternatif penyelesaian sengketa.
Memahami secara komprehensif materi perkara dan hukum acara
penyelesaian perselisihan hukum yang dialami perusahaan baik internal
maupun eksternal melalui badan peradilan dan alternatif penyelesaian
sengketa dan menyiapkan dokumen-dokumen sesuai hukum acara.
Contoh : menjelaskan tata cara pemeriksaan perkara di badan peradilan
maupun alternatif penyelesaian sengketa yang digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan hukum.
Melaksanakan penyelesaian perselisihan hukum yang dialami
perusahaan baik internal maupun eksternal melalui badan peradilan
dan alternatif penyelesaian sengketa dan melakukan pendokumentasian
berbagai macam dokumen perkara.
Contoh : membuat risalah gugatan sebagai kuasa hukum perusahaan
dalam penanganan perkara perdata gugatan perbuatan melawan hukum
di pengadilan negeri.
Mensupervisi penyelesaian perselisihan hukum yang dialami perusahaan
baik internal maupun eksternal melalui badan peradilan dan alternatif
penyelesaian sengketa dan memastikan pendokumentasian berbagai
macam dokumen perkara.
Contoh : mensupervisi dalam menyusun risalah jawaban atas
permohonan arbitrase perkara di Badan Arbitrase Nasional Indonesia
(BANI).
Menganalisa dan mengevaluasi kebijakan di bidang pelayanan dan
bantuan hukum dalam mendukung bisnis perusahaan dan penyelesaian
perselisihan hukum baik internal maupun eksternal.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi alat bukti (surat dan saksi)
untuk disampaikan / dihadirkan dalam persidangan pemeriksaan alat
bukti di pengadilan tata usaha negara.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam penyelesaian
perselisihan hukum yang sedang terjadi dan mampu menyusun strategi
penyelesaian perselisihan hukum secara internal maupun eksternal.
Contoh : menyempurnakan strategi penanganan perkara yang mampu
mengamankan perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.14.4 REGULASI
676

REG

HKM 4.5.1.1. P

Peraturan / Regulasi
Regulation
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mengelola
peraturan perusahaan, regulasi pemerintah dan kepatuhan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui peraturan / regulasi / kaidah baik internal maupun eksternal
yang berhubungan dengan lingkungan dan proses bisnis perusahaan
untuk perumusan legal opinion (advis hukum), peraturan perusahaan /
regulasi pemerintah dan keabsahan tindakan hukum perusahaan.
Contoh : mengetahui dasar-dasar hukum yang digunakan untuk
merumuskan peraturan perusahaan terkait pengadaan barang dan / atau
jasa.
Memahami secara komprehensif materi, dasar-dasar hukum serta tata
laksana perumusan legal opinion, peraturan perusahaan / regulasi
pemerintah baik internal maupun eksternal dan mengumpulkan datadata yang diperlukan.
Contoh : menjelaskan materi dan peraturan / regulasi yang digunakan
untuk merumuskan legal opinion yang dibutuhkan dalam penyusunan
peraturan perusahaan.
Melaksanakan perumusan atau usulan perumusan legal opinion,
peraturan perusahaan / regulasi pemerintah dan keabsahan tindakan
hukum perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan dan proses
bisnis perusahaan dan mendokumentasikan berbagai legal opinion /
peraturan perusahaan / regulasi pemerintah.
Contoh : merumuskan usulan perubahan peraturan pemerintah tentang
kegiatan usaha penyediaan tenaga listrik.
Mensupervisi dalam perumusan legal opinion,peraturan perusahaan
/ regulasi pemerintah dan keabsahan tindakan hukum perusahaan
yang berhubungan dengan lingkungan / proses bisnis perusahaan dan
memastikan pendokumentasian legal opinion / peraturan perusahaan /
regulasi pemerintah.
Contoh : melakukan perundingan dengan lembaga negara, pembuat
kebijakan maupun pihak lainnya yang terkait penyusunan regulasi
pemerintah.
Menganalisa dan mengevaluasi peraturan / kebijakan perusahaan
maupun regulasi / kebijakan pemerintah dalam mendukung lingkungan
dan proses bisnis perusahaan dan memastikan keabsahan tindakan
hukum perusahaan.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi perubahan regulasi pemerintah
agar terjadi harmonisasi antara peraturan perusahaan dengan peraturan
perundang-undangan untuk mendukung kinerja perusahaan.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk antisipasi
hukum terhadap perubahan peraturan / regulasi terkait lingkungan
/ proses bisnis perusahaan serta memastikan seluruh peraturan
perusahaan maupun regulasi pemerintah terbentuk dalam satu kesatuan
harmoni dan mendukung misi, visi dan strategi perusahaan serta sejalan
dengan prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Contoh : mengembangkan metoda kerjasama yang harmonis dan
profesional dengan lembaga negara dan pembuat kebijakan terkait
penyusunan regulasi pemerintah yang berhubungan dengan lingkungan
/ proses bisnis perusahaan.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

HUKUM SHK

647

648

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

KOMUNIKASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.15 KOMUNIKASI
677

CDV

KOM4.6.1.1.A

PI

Pengembangan Komunitas
Community Development
Membina hubungan baik antara perusahaan atau unit-unit perusahaan dengan
komunitas di sekitarnya.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui pelaksanaan Community Development yang efektif yang
dijalankan oleh PLN dan perusahaan-perusahaan lain.
Contoh: mengetahui kegiatan CD yang dilaksanakan oleh PLN dan
perusahaan-perusahaan lain.
Memahami persoalan-persoalan hubungan sosial yang mungkin
timbul antara unit perusahaan dengan masyarakat di sekitarnya, dan
mengidentifikasi berbagai jenis kegiatan Community Development yang
sudah dijalankan perusahaan.
Contoh: mengetahui jenis-jenis kegiatan CD yang tepat untuk masalah
sosial tertentu.
Mampu melaksanakan pengelolaan Community Development di salah
satu unit perusahaan, baik secara swa-kelola maupun outsourcing.
Contoh: menjalankan program CD yang berupa pembangunan jalan
lingkungan di daerah dekat instalasi PLN.
Mampu mensupervisi persoalan hubungan sosial antara unit perusahaan
dengan masyarakat di sekitarnya dan merancang kegiatan Community
Development yang kreatif dan efektif.
Contoh: membuat laporan tentang analisa persoalan sosial antara unit
perusahaan dengan lingkungan, dan menyarankan kegiatan jenis CD
yang tepat.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kegiatan Community
Development di berbagai unit perusahaan dan memberi manfaat bagi
perusahaan pada skala regional atau nasional.
Contoh: mengkoordinasikan berbagai jenis kegiatan CD di suatu
kawasan untuk menunjukkan bahwa perusahaan punya perhatian yang
serius terhadap masalah pendidikan di daerah yang dekat dengan objek
vital PLN.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
analisa persoalan hubungan sosial, perancangan kegiatan Community
Development serta perancangan koordinasinya pada tingkat regional
dan nasional.
Contoh: memberi saran untuk perbaikan yang otoritatif terhadap masalah
sosial yang dihadapi oleh suatu unit perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K O M U NIKA S I

649

650

678

NSL

KOM4.6.1.1.B P I K

Keterampilan Bernegosiasi
Negotiation Skill
Kemampuan untuk memperoleh kesepakatan
kepentingan spesifik beberapa pihak.
Level

optimal

dari

kepentingan-

Deskripsi Perilaku

Mengetahui teknik dasar negosiasi dan mengenali kebutuhan dan


perspektif pihak lain. Mampu menyampaikan kepentingan perusahaan
kepada pihak lain.
Contoh: mengetahui konsep negosiasi

Memahami dalam memberikan rekomendasi dengan cara yang dapat


diterima dan disetujui oleh pihak lain (win-win solution).
Contoh: memahami teknik bernegosiasi

Mampu melakukan negosiasi dengan cara menyampaikan argumen


dengan dasar yang kuat dan menghasilkan keputusan yang dapat
diterima eloh kedua belah pihak
Contoh: bernegosiasi dengan pelanggan sehubungan masalah
pelunasan piutang
Mampu mensupervisi situasi yang membutuhkan negosiasi secara
efektif. Memelihara hubungan yang positif dengan pihak lain dalam
menyelesaikan permasalahan.
Contoh: mensupervisi mekanisme yang membutuhkan negosiasi dalam
pelaksanaannya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi kemungkinan-kemungkinan
yang memberikan kontribusi terhadap penyelesaian yang disepakati.
Mampu menilai kekuatan dan kelemahan pihak-pihak yang terlibat
dalam negosiasi.
Contoh: mengevaluasi skenario skenario dalam pelaksanaan negosiasi
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
penyelesaian masalah. Mampu memimpin kelompok untuk mencapai
konsensus. Mampu melakukan negosiasi untuk situasi yang sulit dan
sensitif secara diplomatis. Mampu memimpin dalam negosiasi-negosiasi
yang memberikan pengaruh strategis baik terhadap klien maupun
perusahaan.
Contoh: mengembangkan metoda baru dalam bernegosiasi dalam suatu
skenario tertentu sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

679

PRE

KOM4.6.1.1.C

PI

Hubungan Masyarakat
Public Relation
Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk penyebaran informasi
perusahaan, sosialisasi dan meningkatkan citra dan nilai perusahaan ke
masyarakat umum dan ke pegawai.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dan prinsip dasar di bidang public relation.
Contoh: mengetahui berbagai metode komunikasi massa.

Memahami cara memberikan informasi yang jelas tentang lingkup bisnis


perusahaan, mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan perusahaan baik
internal maupun eksternal.
Contoh: mampu menjelaskan kebijakan baru perusahaan.

Mampu melaksanakan komunikasi program/kebijakan perusahaan ke


pihak luar melalui pernyataan-pernyataan di media massa.
Contoh: membuat press release,mengelola website dan social media.

Mampu mensupervisi dalam menciptakan opini publik yang positif


terhadap citra perusahaan.
Contoh: mengukur pendapat masyarakat tentang perusahaan dengan
bantuan lembaga survai, dan merancang rencana tindakan yang sesuai.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi dalam menyampaikan propektus
perusahaan pada tingkat nasional.
Contoh: memberikan penjelasan tentang prospek perusahaan kepada
calon pemegang obligasi perusahaan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
menjadi juru bicara perusahaan untuk mempengaruhi opini publik pada
tingkat internasional.
Contoh: menjelaskan prospek perusahaan di forum internasional.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

K O M U NIKA S I

651

652

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

AUDIT

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

653

680

IAD

DIT4.7.1.1.A K

Pengawasan Internal
Internal Auditing
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan kegiatan penilaian, pengujian
konsultasi dan Rekomendasi hasil audit yang independent dan obyektif guna
meningkatkan nilai dan operasi perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis
dan terstruktur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen
resiko, system pengendalian dan proses governance, sesuai dengan peraturan,
kebijakan, system dan prosedur yang berlaku
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum dasar dan teknik audit yang meliputi antara
lain bidang pendanaan/ keuangan/ akuntansi/ audit personalia dan
organisasi/ audit operasi/ tata usaha langganan/ system informatika/
legal/ audit yang bersifat khusus/ pengamanan asset serta mengetahui
bentuk laporan audit yang menyeluruh dan terintegrasi.
Contoh : mengetahui audit bidang akuntansi

Memahami prinsip dasar dan teknik audit yang meliputi antara lain bidang
pendanaan/ keuangan/ akuntansi/ audit personalia dan organisasi/ audit
operasional pembangkitan/ transmisi & distribusi/ tata usaha langganan/
system informatika/ legal pengamanan asset/ audit yang bersifat khusus
serta memahami penyusunan laporan audit yang menyeluruh dan
terintegrasi.
Contoh : memahami prinsip dasar dan teknik audit keuangan

Mampu melakukan audit yang bersifat rutin antara lain di bidang


pendanaan, keuangan, akuntansi, audit personalia dan organisasi,
audit operasional pembangkitan, transmisi & distribusi, tata usaha
langganan, sistem informatika, legal, audit yang bersifat khusus yang
mengindikasikan penyimpangan serta mampu menyusun laporan audit
yang menyeluruh dan terintegrasi secara baik.
Contoh: melakukan audit bidang tata usaha langganan dan menemukan
penyimpangan
Mampu mensupervisi pelaksanaan audit antara lain bidang pendanaan/
keuangan/ akuntansi/ audit personalia dan organisasi/ audit operasional
pembangkitan/ transmisi dan distribusi/ tata usaha langganan/ sistem
informatika/ legal/ audit yang bersifat khusus yang menindikasikan adanya
penyimpangan/ serta mampu melakukan perbaikan/penyempurnaan
atau revisi secara menyeluruh dan terintegrasi terhadap hasil laporan
audit
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan audit khusus serta
mengindikasikan pelakunya
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil audit antara lain bidang
pendanaan/ keuangan/ akuntansi/ audit personalia dan organisasi/
audit operasional pembangkitan/ transmisi dan distribusi/ tata usaha
langganan/ system informatika/ legal/ resiko audit yang bersifat khusus
yang mengindikasikan adanya penyimpangan/ serta hasil perbaikan
laporan audit yang menyeluruh dan terintegrasi dan mampu memberikan
saran rekomendasi atas peraturan/ kebijakan/ system dan prosedur
yang berlaku.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil audit yang telah direvisi
dengan data dan fakta yang lengkap.
Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A U D IT

4.20 AUDIT

654

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pelaksanaan


audit atau perbaikan pedoman kerja audit antara lain bidang pendanaan/
keuangan/ akuntansi/ audit personalia dan organisasi/ audit operasional
pembangkitan/ transmisi dan distribusi/ tata usaha langganan/ legal/
resiko audit yang bersifat khusus/ dan penyusunan laporan audit/ serta
mampu menciptakan / melakukan inovasi / merancang sistem audit
secara terpadu untuk diterapkan di perusahaan/ mampu memberikan
saran rekomendasi perbaikan penyempurnaan proses governance.
Contoh: mengembangkan prosedur pelaksanaan audit dengan alur
proses melalui cross function untuk mendapatkan data dan fakta secara
terintegrasi

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

MANAJEMEN RESIKO

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.17 MANAJEMEN RISIKO


681

RMP

RIS4.8.1.1.A P

Pengelola Kebijakan Manajemen Risiko


Risk Management Policy
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola kebijakan manajemen risiko dalam
proses bisnis stratejik perusahaan jangka panjang (RJPP) menjadi proses bisnis
operasional (RKAP) yang memerlukan kajian manajemen risiko.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kebijakan manajemen risiko pada suatu proses bisnis.
Contoh : mengetahui tingkat kebijakan manajemen risiko
Memahami secara komprehensif kebijakan manajemen risiko dalam
proses bisnis perusahaan yang memerlukan kajian manajemen risiko.
Contoh : Memahami secara komprehensif kebijakan manajemen risiko
perusahaan yang memerlukan kajian manajemen risiko pada suatu
proses bisnis.
Mampu melaksanakan pembuatan kebijakan manajemen risiko di
perusahaan yang berdampak pada pencapaian sasaran stratergis.
Contoh : membuat kebijakan manajemen risiko untuk kegiatan yang
diperkirakaan akan memberikan dampak risiko
Mampu mensupervisi kegiatan pembuatan kebijakan manajemen risiko
di perusahaan yang berdampak pada pencapaian sasaran stratergis.
Contoh : mensupervisi pembuatan kebijakan kajian manajemen risiko
untuk kegiatan yang diperkirakaan akan memberikan dampak risiko.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kegiatan penyusunan kebijakan
manajemen risiko diperusahaan yang memerlukan kajian risiko.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi kegiatan penyusunan kebijakan
manajemen risiko diperusahaan
Mampu mengembangkan metodologi baru penyusunan kebijakan
manajemen risiko yang akan digunakan di perusahaan.
Contoh : mengaitkan perlunya kebijakan manajemen risiko dengan
risiko-risiko yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk keperluan
jangka panjang

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

MANA J EMEN
R I S IK O

655

656

682

ARM

RIS4.8.1.1.B P/I/K

Aktifitas Manajemen Risiko


Activity Risk Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola proses bisnis stratejik perusahaan
jangka panjang (RJPP) menjadi proses bisnis operasional (RKAP) yang memerlukan
kajian manajemen risiko.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui kajian manajemen risiko pada suatu proses bisnis.
Contoh : Mengetahui tahapan kegiatan manajemen risiko
Memahami secara komprehensif proses bisnis Perusahaan yang
memerlukan kajian manajemen risiko.
Contoh : Memahami secara komprehensif kebijakan manajemen risiko
perusahaan yang memerlukan kajian manajemen risiko pada suatu
proses bisnis.
Mampu mengidentifikasi peluang resiko dan menyusun mitigasi risiko
yang berdampak pada pencapaian strategis pada suatu proses bisnis.
Contoh : membuat kajian manajemen risiko untuk kegiatan yang
diperkirakaan akan memberikan dampak risiko
Mampu mensupervisi kajian peluang resiko dan penyusunan mitigasi
risiko yang berdampak pada pencapaian strategis pada suatu proses
bisnis.
Contoh : mensupervisi pembuatan kajian manajemen risiko untuk
kegiatan yang diperkirakaan akan memberikan dampak risiko.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kajian peluang resiko dan
penyusunan mitigasi risiko yang berdampak pada pencapaian strategis
pada suatu proses bisnis.
Contoh : menganalisa dan mengevaluasi kegiatan penyusunan kajian
manajemen risiko diperusahaan
Mampu mengembangkan metodologi baru kegiatan perusahaan yang
memerlukan kajian manajemen risiko.
Contoh : mengaitkan antara kegiatan bisnis perusahaan dengan investasi
jangka panjang kedalam suatu kajian manajemen risiko secara korporat

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

MANAJEMEN MUTU

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.18 MANAJEMEN MUTU


683

QMG

MUT4.9.1.1 P

Manajemen Mutu
Quality Management
Pengetahuan dan kemampuan tentang tata cara mengatur, melaksanakan
dan mengelola hal-hal yang berdampak terhadap mutu termasuk melakukan
pemeriksaan, pemeliharaan, melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
(continual improvement) serta menilai keefektifan sistem. Mutu didefinisikan
sebagai pemenuhan persyaratan pelanggan.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui berbagai macam sistem manajemen mutu.

Contoh: mengetahui beberapa macam cara pengendalian mutu dan


contoh penerapannya. Mengerti ISO 9001 : 2008.
Memahami sistem manajemen mutu untuk dapat diterapkan di unit/
perusahaan sesuai dengan proses bisnis di unitnya dan atau di
perusahaan.
Contoh: memahami manajemen mutu yang diterapkan dalam proses
bisnis penjualan tenaga listrik.
Mampu melaksanakan dokumentasi sistem manajemen mutu yang
berlaku di unitnya dan atau perusahaan.

Contoh: Menyusun dan mendokumentasikan dokumen sistem


manajemen mutu (dokumen level 2,3, dan 4) yang berlaku di unitnya dan
atau perusahaan.
Mampu mensupervisi pembuatan serta menetapkan instruksi kerja,
sasaran mutu, dan rencana tindakan.dan merevisi dokumen sistem
manajemen mutu.
Contoh: Menyusun dokumen level 1 dan mensupervisi pembuatan
dokumen level 2,3, dan 4 serta merencanakan tindakan perbaikan sistem
manajemen mutu.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi implementasi manajemen mutu
dalam rangka pemeliharaan sistem manajemen mutu.
Contoh: mengevaluasi efektivitas prosedur mutu yang berlaku.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru terhadap


permasalahan dalam proses bisnis berdasarkan sistem manajemen mutu.
Contoh: merancang solusi dan tindakan perbaikan terhadap temuan audit
internal mutu.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

MANAJEMEN MUTU

657

658

684

AQM

MUT4.9.1.1.A P

Audit Manajemen Mutu


Audit of Quality Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan penilaian dan rekomendasi
perbaikan atas sistem pengendalian manajemen mutu dan pelaksanaannya
guna memastikan bahwa kegiatan operasional dan bisnis berjalan sesuai dengan
kebijakan, sistem dan prosedur yang berlaku. Audit didefinisikan kegiatan
melakukan penilaian melalui cara inspeksi atau verifikasi & validasi berdasarkan
standar atau persyaratan lain yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum teknik audit yang bersifat umum dan audit yang
bersifat khusus, serta mengetahui bentuk laporan audit.
Contoh: mengetahui teknik audit sistem manajemen mutu berdasarkan
ISO 18001.
Memahami prinsip dasar teknik audit, meliputi perencanaan dan
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan saran tindakan perbaikan.
Contoh: memahami prinsip dasar teknik audit.

Mampu melakukan audit yang bersifat rutin atau khusus dalam


mendeteksi kasus ketidaksesuaian di salah satu bidang.
Contoh: melakukan audit di bidang pelayanan pelanggan distribusi

Mampu mensupervisi pelaksanaan audit secara menyeluruh terhadap


hasil laporan ketidaksesuaian dari salah satu bidang.
Contoh: mengawasi dan memimpin pelaksanaan audit proses bisnis
secara keseluruhan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil audit umum dan audit yang
bersifat khusus, serta menilai hasil perbaikan individual maupun yang
menyeluruh dan terintegrasi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil audit dan rencana tindakan
perbaikan dengan data dan fakta yang lengkap.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pelaksanaan


audit atau perbaikan pedoman kerja audit, dan penyusunan laporan audit,
serta mampu menciptakan/melakukan inovasi/merancang sistem audit
secara terpadu untuk diterapkan di perusahaan di dalam atau di luar.
Contoh: mengembangkan prosedur pelaksanaan audit dengan alur
proses melalui cross function untuk mendapat data dan fakta secara
terintegrasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

685

AQP

MUT4.9.1.1.B

Audit Produk Mutu


Audit of Quality Product
Pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan penilaian atas sistem pengendalian
mutu produk dan pelaksanaannya guna memastikan bahwa kegiatan operasional
produksi dan pengujiannya, serta bisnis proses berjalan sesuai dengan kebijakan,
sistem dan prosedur yang berlaku. Audit didefinisikan kegiatan melakukan
penilaian melalui cara inspeksi atau verifikasi & validasi berdasarkan standar atau
persyaratan lain yang ditentukan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum teknik audit yang bersifat umum dan audit yang
bersifat khusus, serta mengetahui bentuk laporan audit.
Contoh: mengetahui sistem manajemen mutu ISO 9001, standar produk
peralatan listrik (mcb, trafo, PHB, isolator dll) dan ISO 10011.
Memahami prinsip dasar teknik audit, meliputi perencanaan dan
persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan saran tindakan perbaikan.
Contoh: mengetahui prinsip dasar teknik audit, pengujian produk
peralatan listrik.
Mampu melakukan audit yang bersifat rutin atau khusus dalam
mendeteksi kasus ketidaksesuaian di salah satu produk.
Contoh: melakukan audit di bidang produksi kwh-meter.

Mampu mensupervisi pelaksanaan audit mutu produk secara menyeluruh


terhadap ketidaksesuaian yang subtansial.
Contoh: mengawasi dan memimpin pelaksanaan audit proses produk
peralatan listrik secara keseluruhan.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi hasil audit suatu proses audit
produksi peralatan listrik dan audit yang bersifat spesifik, serta menilai
hasil perbaikan yang menyeluruh dan terintegrasi.
Contoh: menganalisa dan mengevaluasi hasil audit dan rencana tindakan
perbaikan dengan data dan fakta yang lengkap.

Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru pelaksanaan


audit atau perbaikan pedoman kerja audit, dan penyusunan laporan audit,
serta mampu menciptakan/melakukan inovasi/merancang sistem audit
secara terpadu untuk diterapkan di perusahaan atau di produsen.
Contoh: mengembangkan prosedur pelaksanaan audit dengan alur
proses melalui cross function untuk mendapat data dan fakta secara
terintegrasi.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

MANAJEMEN MUTU

659

660

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

ADMINISTRASI

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.19 ADMINISTRASI
686

OAD

PIK

ADM4.10.1.1.A

Administrasi Perkantoran
Office Administration
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengaturan administrasi
perkantoran termasuk pekerjaan sekretariat, meliputi pelaksanaan agenda
surat keluar/masuk, pelayanan sarana telekomunikasi, pengarsipan dokumen,
pelaksanaan pembuatan surat perintah perjalanan dinas.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum proses kerja dan prosedur kegiatan
administrasi perkantoran, termasuk pekerjaan sekretariat, penyediaan
sarana dan fasilitas perkantoran serta administrasi pengadaannya.
Contoh: mengetahui proses kerja pembuatan surat perintah perjalanan
dinas.
Memahami prinsip dasar prosedur kerja yang berlaku dilingkungan
perkantoran, yang meliputi kegiatan administrasi perkantoran,
termasuk kesekretariatan, administrasi penyediaan sarana dan fasilitas
perkantoran, serta administrasi kegiatan pendukung.
Contoh: memahami prinsip dasar administrasi penyelesaian penyediaan
sarana dan fasilitas perkantoran.
Mampu
melaksanakan
pekerjaan
kegiatan
kesekretariatan,
melaksanakan pengarsipan dokumen, pengagendaan surat masuk/
keluar, pelayanan sambungan telepon baru, pelayanan tamu dinas,
pekerjaan administrasi surat penting.
Contoh: pembuatan arsip dokumen surat keluar.
Mampu mensupervisi pekerjaan administrasi perkantoran, termasuk
perencanaan anggaran, rencana kerja dan pengendalian dan
pengawasan waktu kerja lembur
Contoh: mengawasi pekerjaan penggandaan laporan manajemen
perusahaan pada waktu kerja lembur.
Mampu menganalisis dan mengevaluasi prosedur kerja kegiatan
administrasi kantor dari mulai kesekretariatan sampai dengan
administrasi pengadaan sarana dan fasilitas perkantoran.
Contoh: mengevaluasi rencana anggaran kebutuhan kesekretariatan.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru untuk
mengatur semua kegiatan yang berkaitan dengan administrasi
perkantoran, untuk mendukung pencapaian target yang ditetapkan
perusahaan.
Contoh: membuat prosedur baru dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi penyimpanan data arsip surat penting.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

671

672

687

SAF

ADM4.10.1.1.B

Sarana dan Fasilitas


Support and Facility
Pengetahuan dan kemampuan untuk melaksanakan pengaturan pengadaan
sarana dan fasilitas dan mengelola serta memelihara sarana dan fasilitas yang
tersedia untuk kelancaran pelayanan kepada pihak yang membutuhkan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum pengelolaan sarana dan fasilitas termasuk
prosedur pengadaannya, dan mengetahui alur proses mulai dari
permintaan pihak yang membutuhkan, evaluasi urgensi, permohonan
anggaran, pelaksanaan pengadaan, dan perawatan sarana dan fasilitas.
Contoh: mengetahui hasil evaluasi urgensi pengadaan LCD untuk
sarana rapat.
Memahami prinsip dasar penyediaan sarana dan fasilitas terkait dengan
segala peraturan yang mendukung, serta kaitannya dengan kelancaran
proses bisnis perusahaan dan pencapaian target yang ditetapkan.
Contoh: mengetahui prosedur persetujuan anggaran untuk kebutuhan
fasilitas bagi pihak yang berhak.
Mampu melaksanakan penyediaan sarana dan fasilitas sesuai dengan
permintaan, tepat waktu dan tertib anggaran, mampu melayani segala
permintaan sarana dan fasilitas untuk lingkungan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Contoh: melaksanakan penyediaan sarana dan fasilitas untuk keperluan
rapat koordinasi.
Mampu mensupervisi pelaksanaan penyediaan sarana dan fasilitas
dengan mengatur sesuai urutan prioritas dan tingkat kepentingan yang
dihadapi.
Contoh: mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan penyediaan
sarana dan fasilitas untuk acara pencanangan kebijakan Direksi.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi prioritas serta urgensi
penyediaan sarana dan fasilitas, mampu mengevaluasi anggaran
pengadaan sarana dan fasilitas, mampu menganalisa kebutuhan
waktu, tenaga dan biaya untuk penyediaan sarana dan fasilitas sesuai
kemampuan perusahaan.
Contoh: menganalisa kebutuhan sarana dan fasilitas untuk kelancaran
operasional kantor induk PLN Wilayah.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru yang
berkaitan dengan kelancaran penyediaan sarana dan fasilitas untuk
mendukung pencapaian target kinerja unit kerja yang bersangkutan.
Contoh: mengembangkan prosedur penyediaan sarana dan fasilitas
dengan membuat perjanjian kerjasama dengan pihak penyedia sewa
beli.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PIK

688

LMA

ADM4.10.1.1.C

PIK

Manajemen Logistik
Logistic Management
Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengelola proses
perencanaan, pengadaan dan pengelolaan logistik serta pendistribusian kebutuhan
logistik.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui konsep dasar pengelolaan logistik dan asset.
Contoh: dapat menjelaskan sebuah model perencanaan logistik.
Memahami proses dan prosedur dasar dalam manajemen logistik serta
memprediksi kebutuhan user.
Contoh: dapat menjelaskan suatu model pengendalian logistik yang
berlaku di perusahaan.
Mampu melaksanakan dokumentasi proses dan transaksi logistik,
menyimpan data logistik dan memastikan ketersediaan kebutuhan
logistik.
Contoh: menyimpan secara sistematik bukti-bukti pengiriman logistik.
Mampu mensupervisi dan mengelola logistik agar sesuai kebutuhan
perusahaan, memelihara dan mengelola database logistik serta
memahami pengelolaan logistik yang berkaitan dengan regulasi.
Contoh: dapat merancang proses bisnis dan alur proses pengelolaan
logistik.
Mampu menganalisa dan mengevaluasi seluruh aktivitas logistik dalam
perusahaan, merencanakan kebutuhan di masa mendatang.
Contoh: dapat membuat rencana kebutuhan logistik jangka panjang.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam
pengelolaan logistik dan menyusun sistem dan prosedur logistik yang
efisien bersih, transparan dan akuntabel.
Contoh: dapat membuat model pengendalian logistik yang lebih efisien,
transparan dan akuntabel.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

A D MINI S T R A S I

673

674

689

STP

ADM4.10.1.1.D

Manajemen Pengamanan
Security Management
Pengetahuan dan kemampuan untuk menganalisa kebutuhan satuan pengamanan
dan membuat sistem pengamanan untuk kelancaran operasional unit kerja baik
perkantoran maupun instalasi ketenagalistrikan, serta memahami peraturan,
prosedur tetap dan SOP yang berlaku sesuai ketentuan yang berwajib.
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui secara umum sistem pengamanan yang meliputi prosedur
tetap, SOP dan peraturan yang berlaku serta unsur objek yang
diamankan. Memiliki pengetahuan parsial tentang sistem keamanan
baik perkantoran maupun instalasi ketenagalistrikan.
Contoh: mengetahui prosedur tetap keadaan darurat huru hara.
Memahami prinsip dasar ketentuan dan peraturan yang berkaitan dengan
sistem pengamanan perkantoran dan instalasi vital ketenagalistrikan,
mengetahui jalur komunikasi pengamanan dengan unsur aparat yang
berwajib.
Contoh: Memahami perjanjian kerja sama sistem pengamanan instalasi
vital ketenagalistrikan dengan pihak Kepolisian RI.
Mampu melaksanakan pengaturan tenaga satuan pengamanan dalam
lingkungan perkantoran atau lingkungan instalasi ketenagalistrikan.
Contoh: melakukan patroli periodik ke lokasi prioritas rawan keamanan.
Mampu mensupervisi satuan pengamanan untuk pelaksanaan tugas
secara optimal dengan prosedur baku yang ditetapkan, dapat mengambil
tindakan tepat dalam mengantisipasi kejadian ketidakamanan.
Contoh: bertindak cepat dalam mengatasi ancaman pengrusakan
instalasi PLTD dengan meminta bantuan aparat Kepolisian terdekat..
Mampu menganalisis dan mengevaluasi kebutuhan tenaga satuan
pengamanan dan klasifikasi kompetensi yang dibutuhkan sertas mampu
mengevaluasi situasi dan kondisi kerawanan keamanan dilingkungan
obyek pengamanan.
Contoh: mengevaluasi kekuatan satuan pengamanan dengan tingkat
kerawanan setempat dan koordinasi kecepatan bantuan dari Kepolisian.
Mampu menyempurnakan dan atau membuat metode baru sistem
pengamanan baru sesuai perkembangan tingkat kerawanan keamanan
dari berbagai gangguan, ancaman pengrusakan, demonstrasi, huruhara dan pencurian.
Contoh: mengembangkan sistem keamanan terhadap gangguan
pencurian asset perusahaan.

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

PIK

NON BIDANG

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

4.20 NON BIDANG


4.20.1 OPERASIONAL LAYANAN TI-KP
690

OAO

KOMPETENSI IT UNTUK NON IT

Operasi aplikasi perkantoran


Office application operation
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi komputer beserta
sistem operasinya termasuk kemampuan dalam mengukur kinerja sistem komputer
dan mengintegrasikan penggunaan aplikasi perkantoran (aplikasi pengolah kata,
pembuat tabel, pembuat presentasi, email dan jadwal kerja), menggunakan aplikasi
jelajah internet, serta menggunakan alat penunjang komputer (printer dan scanner)
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui dasar proses komputer (input, proses, output)
Contoh : mengetahui perangkat komputer dan alat penunjang (peripheral)
Memahami secara komprehensif sistem komputer mulai dari perangkat
keras, sistem operasi, aplikasi dan komunikasi data
Contoh : mampu memahami sistem komputer untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan
Melaksanakan penggunaan aplikasi perkantoran, menjelajah internet,
berkomunikasi melalui email.
Contoh : mampu membuat dan mencetak dokumen, mengirim email dan
browsing internet
Mensupervisi penggunaan aplikasi perkantoran sesuai dengan template
dokumen yang ditetapkan dan mengintegrasikan dokumen
Contoh : mampu mensupervisi penyusunan dokumen sesuai TLSK,
integrasi tabel dalam presentasi
Menganalisa dan mengevaluasi penggunaan aplikasi perkantoran yang
digunakan untuk membantu pekerjaan
Contoh : mampu mengevaluasi aplikasi perkantoran dari sisi kelebihan
dan kekurangan.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru cara penggunaan
aplikasi perkantoran
Contoh : mampu mengembangkan tata cara menggunakan aplikasi
komputer dengan lebih singkat dan mudah (metode shortcut)

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

N O N BI D ANG

675

676

691

MBP 

untuk level GM; KDIV dan Direksi Anak Perusahaan

Manajemen Proses Bisnis


Management Bisnis Prosses
Pengetahuan dan kemampuan untuk mengelola proses bisnis stratejik Perusahaan
jangka Panjang (RUPTL / RJPP) menjadi aktifitas proses bisnis operasional (RKAP)
yang memberi nilai tambah kepada Perusahaan dan stake holders berdasarkan
perencanaan stratergis Perusahaan jan
Level

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses manajemen aktifitas yang meliputi pemetaan
aktifitas, pemetaan proses bisnis, komponen kunci dari aktifitas, analisis
aktifitas dan menghitung biaya aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh : Mengetahui aktifitas-aktifitas yang dilaksanakan di dalam
proses bisnis Perusahaan.
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses manajemen
aktifitas yang meliputi pemetaan aktifitas, pemetaan proses bisnis,
komponen kunci dari aktifitas, analisis aktifitas dan menghitung biaya
aktifitas yang memberi nilai tambah.
Contoh : memahami bisnis proses Perusahaan dan aktifitas-aktifitas
kunci dan memahami dasar biayanya
Melaksanakan identifikasi aktifitas (RKAP) yang memberikan nilai
tambah bagi stake holders (eksternal maupun internal)
Contoh : mampu mengidentifikasi (RKAP) aktifitas yang berpengaruh
paling besar terhadap kinerja Perusahaan.
Mensupervisi aktifitas dalam perusahaan dan membuat peta aktifitas
(RKAP) yang memberikan nilai tambah kepada Perusahaan dan Stake
holders.
Contoh : mensupervisi pembuatan peta aktifitas pengelolaan kinerja
Perusahaan (RKAP)
Menganalisis dan mengevaluasi proses bisnis jangka menengah
(RJPP) aktifitas kunci yang memberikan nilai tambah bagi perubahan
diperusahaan.
Contoh : Mampu menganalisa dan mengevaluasi aktifitas pengelolaan
kinerja Perusahaan berdasarkan Rencana kerja Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP)
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru manajemen aktifitas
proses bisnis Perusahaan Jangka panjangn (RUPTL / RJPP) kedalam
program kerja operasional (RKAP) dan memberi nilai tambah dalam
pengelolaan Perusahaan.
Contoh : mampu mengaitkan antara aktifitas, penganggaran aktifitas
dengan perencanaan strategis Perusahaan Jangka Panjang (RUPTL /
RJPP) kedalam program kerja operasional (RKAP).

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

692

CMC

Kompetensi SDM untuk non SDM

Coaching, Mentoring dan Konsultasi


Coaching, Mentoring and Consultation
Pengetahuan dan kemampuan untuk membimbing bawahan melalui Coaching,
mentoring an consultasi agar pegawai dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai
dengan harapan / target yang telah ditentukan oleh Perusahaan.
Level
1

Deskripsi Perilaku
Mengetahui proses pelaksanaan Coaching, Mentoring dan Consultasi.
Contoh : Mengetahui kapan digunakan Coaching, Mentoring dan
Consultasi
Memahami secara komprehensif hubungan antara proses Coaching,
Mentoring dan consultasi dalam membimbing bawahan.
Contoh : Pada saat seorang bawahan, prestasi kerjanya menurun
maka seorang atasan harus melakukan langkah Consultasi mencari
penyebabnya.
Melaksanakan identifikasi permasalahan bawahan dam mebrikan
tindakan langsung untuk mengatasi permasalahan bawahan melalui
CMC.
Contoh : mampu mengidentifikasi (bila pegawai mempunyai
permasalahan keluaraga sehingga prestasi kerja menurun) dengan
melakukan kegiatan consultating, demikian juga bila pegawai baru
bergabung kedalam unit kerjanya maka seorang atasan dapat melakukan
coaching dalam melaksanakan tugas..
Mensupervisi aktifitas CMC dalam perusahaan dan membuat peta
aktifitas CMC yang memberikan nilai tambah kepada Perusahaan dan
Stake holders.
Contoh : mensupervisi pelaksanaan Coaching bagi pegawai baru dan
Mentoring bagi pegawai yang disiapkan sebagai kader.
Menganalisis dan mengevaluasi proses CMC yang berkaitan dengan
unjuk kerja di Unit kerjanya dan memberikan nilai tambah bagi
pelaksanaan CMC diperusahaan.
Contoh : Mampu menganalisa dan mengevaluasi aktifitas CMC untuk
penanggulangan permasalahan hubungan atasan bawahan.
Menyempurnakan dan atau membuat metode baru dalam kegiatan
CMC yang memberikan nilai tambah dalam program kerja operasional
pengelolaan Perusahaan.
Contoh : mampu mengaitkan antara aktifitas CMC, kedalam program
kerja operasional yang mengarah pada perubahan jangka panjang
Perusahaan.

KOMPPETENSI KEUANGAN UNTUK NON KEUANGAN BELUM


DIBUAT O/ TIM KEU

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

N O N BI D ANG

677

678

Direktori Kompetensi
Edisi 1 Online Oktober

2012

Anda mungkin juga menyukai