Anda di halaman 1dari 16

MENGIDENTIFIKASI INFORMASI PENTING DALAM PROPOSAL

 Struktur Proposal
1.) Judul рrороѕаl 2.) Pendahuluan, bagian реndаhuluаn mеlірutі lаtаr bеlаkаng

mаѕаlаh, rumuѕаn mаѕаlаh, kоntrіbuѕі реnеlіtіаn, dan dеfіnіѕі operasional. 3.)

Tіnjаuаn Pustaka. 4.) Mеtоdе Pеnеlіtіаn. 5.) Jаdwаl Pelaksanaan. 6.) Rencana

аnggаrаn. 7.) Dаftаr pustaka.

A. BAGIAN PENTING DALAM PROPOSAL


1.) Latar belakang pada bagian ini dijelaskan tentang kejadian, atau hal yang

melatarbelakangi pentingnya dilaksanakan suatu penelitian. 2.) Masalah dan

tujuan secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuan -

tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan - tujuan itu dengan rasional dan persuasif

sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan - tujuan tersebut. 3.) Ruang

lingkup kegiatan - kegiatan yang diusulkan harus dijelaskan batas - batasnya.

Membatasi ruang lingkup persoalan kegiatan, bisa memberikan dua manfaat.

Akan lebih terlihat persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya. Untuk

penerima usul, suatu deskripsi yang utuh dan jelas akan lebih mudah dilihat

kelebihan dan kekurangannya. Baik pengusul maupun penerima usul, masing -

masing akan menguji masalah itu dari ruang lingkup itu dengan bahan - bahan

literatur yang ada. 4.) Kerangka teoretis dan hipotesis dalam hal ini

dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil - hasil penelitian sebelumnya yang

berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa perbandingan,

pengontrasan, dan peletakan teori - teori itu pada masalah yang akan diteliti. 5.)

Metode pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan,

termasuk teknik - teknik pengumpulan data. Dalam hubungan ini dapat

disebutkan metode historis, deskriptif, ataupun eksperimental. 6.) Pelaksana

kegiatan hal yang harus diperhatikan oleh penerima proposal adalah susunan

personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Maka dari itu,

buatlah personalia yang bisa diandalkan untuk mengerjakan pekerjaan yang


diusulkan itu. Bila perlu daftar personalia atau pelaksana kegiatan tersebut

dilengkapi dengan pendidikan dan keahlian mereka. 7.) Fasilitas untuk

mengerjakan suatu pekerjaan diperlukan pula fasilitas - fasilitas tertentu. Di pihak

lain, fasilitas - fasilitas tersebut bisa lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi

biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah dibanding menyewa dari pihak -

pihak lain. 8.) Keuntungan dan kerugian tentu lebih meyakinkan lagi jika

dikemukakan juga keuntungan - keuntungan yang akan diperoleh dari pekerjaan

itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi lebih tertuju untuk meyakinkan

penerima usul bahwa biaya yang akan dikenakan tidak sia - sia dengan yang akan

didapatkan. Keuntungan yang diperoleh dapat bersifat keuntungan yang memang

langsung diharapkan, keuntungan sampingan, penghematan, dan sebagainya.

9.) Lama waktu suatu proposal perlu dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan

diselesaikan. Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap - tahap pekerjaan, maka tahap -

tahap itu perlu diberikan dengan perincian waktu penyelesaian masing-masing.

10.) Pembiayaan biaya adalah salah satu hal yang harus diperhatikan penerima

usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan

merupakan paling utama. Bagaimanapun juga, perincian biaya harus benar -

benar dijelaskan secara rinci dalam proposal ini agar bisa meyakinkan penerima

usul.

B. PERKEMBANGAN DALAM PROPOSAL


Apabila banyak studi atau literatur, dan mengumpulkan beberapa informasi baik

kulitatif atau kuantitatif, akan memperbanyak rujukan dan referensi. Semakin banyak

rujukan informasi akan memudahkan dalam mengembakan dan dijadikan isi

proposal, sehingga rujukan tersebut dimasukan kedalam daftar pustaka secara

mendeley atau APA.

MELENGKAPI INFORMASI DALAM PROPOSAL SECARA LISAN


1. Mengidentifikasi isi proposal dari informasi yang dibaca
2. Menyajikan proposal hasil diskusi

Untuk mendapatkan sebuah proposal yang tepat, perlu diperhatikan beberapa hal. Salah

satunya adalah strukturnya. Berikut adalah struktur proposal secara umum :


1. Latar Belakang Masalah
Dalam unsur ini dikemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik itu

kesenjangan teorik maupun kesenjangan parktis yang melatarbelakangi masala


2. Rumusan Masalah
Dalam unsur ini menyatakan secara tersurat berupa pertanyaan yang ingin dicari

jawabannya.
3. Tujuan Penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
4. Hipotesis
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah penelitian agar

hubungan antara masalah dan jawaban yang lebih jelas.


5. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian merupakan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan dasar

dalam berpikir dan bertindak.


6. Manfaat Penelitian
Dalam unsur ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
7. Tuang Lingkup
8. Kajian Pustaka

1.Mengidentifikasi isi proposal dari informasi yang dibaca :


Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring

dengan pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut

PT Perusahaan Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013


mengalami peningkatan dari 39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap

tahunnya (RUPTL 2015- 2025).


Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama

ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun

2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan

habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).
Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus

meningkat, sehingga dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam

meminimalisir penggunaan energi fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan

memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang

akan datang.
Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki

cadangan yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi

terbarukan dalam jumlah besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya,

biomassa, dan juga energi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit

listrik.
Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam.

Pemanfatan sumber energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk

memenuhi kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi.


Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional

(LAPAN) pada 122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia

memiliki kecepatan angin diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur,

Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa.


Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada

pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan

kecepatan angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari

generator. Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin

yang tidak stabil, salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh

generator dapat tidak stabil.


Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan
ratingnya yaitu 220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak

stabil dapat menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.


1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah

sebagai berikut :

 Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh

Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?

 Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan

Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?
1.3 Batasan Masalah
Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang

diharapkan, maka dalam pemahasana penilitian ini dibatasi sebagi berikut :


Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit Listrik

Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan

angin dan beban.


Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik

tenaga angin.
Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan

menggunakan Matlab.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin

dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.
1.5 Manfaat
Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :
Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya

tentang stabilitas tegangan PLTA. Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam

pembelajaran dikemudian hari, tentang energi terbarukan serta penerapanya secara


langsung untuk sistem kelistrikan skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan

secara nyata.
BAB 2 DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin

telah dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and

Frequency of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini

bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan

menggunakan Frekuensi Regulator.


Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban

tambahan diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator

bereaksi untuk mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan

frekuensi kembali 50 Hz.


Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan

pada 50 Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop

(PLL) sistem standar untuk mengukur frekuensi sistem.


2.2.Dasar Teori

 2.2.1. Angin (Wind)


Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke tekana

udara yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu

udara akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat

perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa

menyusuri bumi ataupun sebaliknya.

 2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin

menjadi energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk

menghasilkan energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan

menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi

listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal

dari angin.
 2.2.3. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa

besaran sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar

siste, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan

(comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.


Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen

kontroler akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.

 2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi

listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada

stator dan kumparan medan pada rotor.


Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan

medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah

udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada

kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.

 2.2.5 MATLAB
MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah

program untuk analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa

pemrograman matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran

menggunakan sifat dan bentuk matriks.


Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman

yang digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.
MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat

berbasis pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan

untuk menyelesaikian masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika

elemen, matriks, optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.


DAFTAR PUSTAKA
Subrata, 2014. Pemodelan Pembangkit Listrik Tenaga Angin 1 Kw berbantuan

Simulink Matlab. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas TEknik , Universitas Tanjungpura

Pontianak.
Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat

Pengembangan Bahan Ajar – UMB.


Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. 2006.Blueprint Pengelolaan Energi

Nasional 2015-2025. Jakarta : ESDM


Deb,Maumita, at All. 2014. Control of Voltage and Frequency of a wind Electrical

System using Frequency Regulator. Division Electrical Engineering Science, Tripura

University(A central University), Suryamaninagar. India


Sumber : https://saintif.com/contoh-proposal-penelitian/

Dari proposal tersebut, kita dapat memperoleh banyak pengetahuan. Mulai dari

bagaimana angin bisa berpotensi dijadikan pembangkit listrik, factor pendukung

pembangkit listrik tenaga angin, prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin, dan

stabilitas tegangan pembangkit listrik tenaga angin.

2. Menyajikan proposal hasil diskusi


Kita sudah mengetahui bahwa struktur proposal terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Latar Belakang
2. Masalah dan Tujuan

a. Masalah

b. Tujuan
3. Ruang Lingkup Kegiatan

a. Objek

b. Jenis-jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis

a. Kerangka teoretis

b. Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan

a. Penanggung jawab

b. Susunan personalia
7. Fasilitas yang Tersedia

a. Sarana

b. Peralatan
8. Keuntungan dan Kerugian

a. Keuntungan-keuntungan

b. Kemungkinan kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Waktu

b. Tempat
10. Anggaran Biaya

11. Daftar Pustaka

12. Lampiran-Lampiran
Sementara itu, kebahasaan yang menandai proposal adalah banyaknya menggunakan

fitur-fitur berikut :
1. Pernyataan argumentatif

2. Pernyataan persuasif

3. Kata-kata teknis

4. Kata kerja tindakan

5. Kata pendefinisian

6. Kata perincian

7. Kata keakanan
Struktur dan kaidah inilah yang menjadi acuan bagi kita saat mendiskusikan kelengkapan

dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi tentang suatu teks proposal ataupun teks-teks

lainnya dapat pula berkenaan dengan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya, seperti keefektifan

kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta kebakuan ejaan dan tanda bacanya.

MENGANALISIS ISI, SISTEMATIKA, DAN KEBAHASAAN PROPOSAL

a) Menganalisis Isi Teks Proposal


Berdasarkan contoh dan analisis struktur teks proposal sebelumnya, kita dapat
mengetahui isi dari sebuah proposal secara umum, yakni berupa usulan kegiatan. Adapun
isinya secara khusus dapat bermacam-macam bergantung pada jenis kegiatan yang
diusulkannya. Di samping memiliki kesamaan umum, proposal penelitian memiliki beberapa
perbedaan dengan proposal kegiatan bakti sosial, perlombaan, dan kegiatan-kegiatan sejenis
lainnya. Adapun jenis-jenis teks proposal dapat dibedakan menjadi 2, yakni berdasarkan
isinya dan berdasarkan format atau bentuknya.

 Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Isi, antara lain :


1. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah umumnya digunakan di bidang akademis contohnya
pada penelitian tugas akhir, tesis, dan lain-lain. Dengan adanya proposal, peneliti
mampu mengetahui apa yang ingin dilakukan karena data serta teknik telah diketahui
dengan jelas. Tujuan proposal penelitian yaitu memberikan kebutuhan untuk
mengetahui masalahnya dan untuk menyajikan bukti bahwa proposal penelitian yang
disusun layak.
Struktur proposal penelitian :
 Nama atau judul proposal
 Pendahuluan
 Tujuan
 Bentuk dan jenis penelitian
 Jadwal pelaksanaan
 Orang yang terlibat dalam proposal
 Rincian anggaran dana
2. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah rencana tertulis yang dibentuk ke dalam rancangan kerja.
Proposal kegiatan biasanya sebagai data manajemen dalam mengadakan kegiatan. Pada
umumnya tujuan proposal ini dipakai agar kegiatan tersebut bisa mendapatkan izin,
mendapatkan sponsor acara, serta mendapatkan dukungan yang bisa diterima.
Struktur proposal kegiatan :
 Nama kegiatan
 Pendahuluan
 Tujuan
 Sasaran
 Jadwal
 Susunan acara
 Kepanitiaan
 Anggaran
 Penutup
3. Proposal Usaha
Proposal usaha adalah proposal yang relevan atau biasa digunakan pada dunia bisnis,
individu, dan kelompok. Proposal usaha juga bisa digunakan untuk membandingkan
antar rencana dan hasil nyata serta membantu wirausahawan untuk merancang strategi
untuk dapat berkerja dari sudut orang lain.Tujuan proposal usaha yaitu menyajikan
gambaran terkait usaha yang akan dilakukan oleh investor atau pihak terkait. Contoh
proposal usaha yaitu proposal pendirian tempat usaha.
Struktur proposal usaha :
 Pendahuluan
 Profil usaha / bisnis
 Produk usaha / bisnis
 Laporan keuangan
 Penutup proposal usaha / bisnis
4. Proposal Skripsi
Proposal skripsi adalah proposal yang menyajikan karya ilmiah representasi dari
hasil penelitian fenomena bidang tertentu. Proposal skripsi merupakan sebuah
rancangan kerja yang sistematis dan jelas. Tujuan proposal skripsi yaitu menjadikan
pedoman dan referensi untuk melakukan kegiatan tersebut. Biasanya diajukan sebelum
proses pengajuan skripsi, agar penelitian dilakukan bisa segera dilakukan.
Struktur proposal skripsi :
 Cover Proposal
 Lembar judul
 Lembar pengesahan
 Kata pengantar
 Daftar isi
 Daftar tabel
 Daftar lampiran
 Pendahuluan
 Daftar pustaka
 Lampiran
5. Proposal Pengajuan Dana
Proposal pengajuan dana adalah dokumen atau surat permintaan dana kepada
perusahaan terkenal, produk bermerk, bisa dibidang makanan, minuman, maupun
transportasi. Tujuan proposal pengajuan dana yaitu sebagai pengajuan tender dari
lembaga terkait, sebagai data manajemen informasi, dan sebagai pengajuan dana
kepada pihak pemilik dana tersebut.
Struktur proposal pengajuan dana :
 Judul proposal
 Latar belakang
 Maksud dan tujuan
 Penjelasan sasaran acara
 Lokasi dan jadwal
 Rincian biaya
 Anggota
 Penutup
6. Proposal PKM
Proposal PKM adalah singkatan dari program kreativitas mahasiswa. Proposal PKM
bertujuan untuk sebagai bahan rujukan dalam mengembangkan ide kreatif yang
disampaikan oleh para mahasiswa. Diharapkan mahasiswa dapat berkontribusi baik
dalam pelaksanaan PKM yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran.
Struktur proposal PKM :
 Judul
 Latarbelakang masalah
 Rumusan masalah
 Tujuan
 Kegunaan
 Tinjauan pustaka
 Metode pelaksanaan
 Jadwal kegiatan
 Anggaran biaya
 Daftar pustaka
 Lampiran
7. Proposal Pameran
Proposal pameran adalah surat atau laporan yang isinya mengenai rancangan sebuah
pameran. Tujuan proposal pameran yaitu untuk membuat rancangan secara rinci dan
jelas, serta surat sebagai jaminan untuk di setujui bagi lembaga terkait untuk
mempercayakan acara tersebut kepada panitia.
Struktur proposal pameran :
 Cover
 Latarbelakang
 Tujuan
 Tema pameran
 Bentuk pameran
 Peserta pameran
 Susunan panitia
 Waktu dan tempat pameran
 Susunan acara kegiatan pameran
 Penutup / lembar pengesahan
 Penawaran kerjasama

 Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Format / Bentuk, antara lain :


1. Proposal Formal
Proposal ini isinya sangat lengkap, terdiri dari tiga bagian diantaranya yaitu bagian
pendahuluan, isi, dan penutup, berikut penjelasannya:
a. Bagian pendahuluan terdiri dari sampul dan halaman judul, kata pengantar,
ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan atau permohonan.
b. Bagian isi terdiri dari latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan, anggapan
atau pemikiran dasar, metodologi penelitian, fasilitas, personalia keuntungan,
kerugian waktu, anggaran dana dll.
c. Bagian penutup terdiri dari daftar pustaka, lampiran dll.
2. Proposal Non-Formal
Proposal ini tidak seperti proposal formal yang lengkap, biasanya di sampaikan hanya
dalam bentuk surat. Biasanya selalu berisikan seperti permasalahan, saran-saran,
pemecahan masalah, dan pengesahan atau permohonan.
3. Proposal Semi Formal
Hampir sama seperti proposal non-formal karena isinya tidak selengkap atau tidak
memenuhi syarat-syarat proposal formal.
4. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk
memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-
temuan penelitian untuk memecahkan masalah. Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis
berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda
dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena
karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau
teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
5. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya
bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang
relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan
data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan
cara baru dan atau untuk keperluan baru. Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu
diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai
bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga
kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah
6. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-kontekstual
melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai
instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan
analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat
dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam
bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri
naturalistik yang penuh keotentikan.
7. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif.
Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi
permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk
memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di
lapangan.

b) Menganalisis Kaidah Kebahasaan Teks Proposal


Pengertian kaidah menurut KBBI adalah aturan yang sudah pasti yang menjadi patokan
dalam pembuatan atau pelaksanaan suatu hal. Pada sebuah teks proposal tentu terdapat kaidah
proposal di dalamnya, yakni struktur teks proposal dan kaidah kebahasaan teks proposal.
Kaidah kebahasaan yang dimaksud yaitu terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat
argumentatif. Argumen tersebut akan lebih meyakinkan apabila disertai dengan alasan. Suatu
alasan sering kali menggunakan konjungsi penyebaban, seperti sebab, karena, oleh karena itu.
Selain pernyataan-pernyataan argumentatif, di dalamnya terdapat pernyataan-pernyataan yang
bersifat persuasif. Hal ini dimaksudkan untuk menggugah penerima proposal untuk menerima
ajuan atau usulan tersebut.

Adapun Kaidah Kebahasaan Teks Proposal, antara lain :


1. Terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat argumentatif
2. Terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat persuasif
3. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu sendiri ataupun
tentang istilah-istilah yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.
4. Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-langkah kegiatan
(metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud, misalnya berlatih, membaca, mengisi,
mencampurkan, mendokumentasikan, mengamati, melakukan.
5. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai oleh penggunaan
kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.
6. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu, petama, kedua,
ketiga.
7. Menggunakan kata-kata yang bersifat “ke-akan-an”, seperti akan, diharapkan,
direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan, rencana,
atau rancangan program kegiatan.
8. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna menghindari
kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak tertuju/penerima proposal.

Kaidah kebahasaan itulah yang menjadi pedoman ketika mendiskusikan kelengkapan


dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi tentang suatu teks proposal ataupun teks-
teks lainnya dapat pula berkenaan dengan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya, seperti
keefektifan kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta kebakuan ejaan dan tanda bacanya.
MERANCANG SEBUAH PROPOSAL KARYA ILMIAH DENGAN
MEMPERHATIKAN INFORMASI, TUJUAN, DAN ESENSI KARYA ILMIAH

Menelaah Hasil Proposal

Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kegiatan kepada pembaca (individu atau
perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan kegiatan
tersebut lebih detail.
Penyusunan proposal :
 Diawali dengan analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, kita tidak
bisa serta merta mengajukan sebuah kegiatan yang nantinya tidak sesuai dengan
masalah ataupun kebutuhan nyatanya. Untuk itu, terlebih dahulu kita harus
mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan proposal itu, yakni
melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun penyebaran
angket.
 Langkah kedua adalah membaca berbagai literatur untuk memperkuat temuan-temuan
dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau
tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.

Setelah melakukan hal diatas, kita akan mengetahui informasi, tujuan, dan esensi
dalam proposal.
Menyusun Proposal Berdasarkan Aspek-Aspek Penting

Penyusunan proposal bisa dilakukan melalui observasi lapangan atau membaca


dari literatur. Supaya lebih mudah dalam membuat penyusunan proposal, kita harus
mengawalinya dengan melakukan analisis terhadap suatu masalah atau kebutuhan di
lapangan.
Dengan demikian, kita bisa mengajukan suatu kegiatan yang sesuai dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk
mengumpulkan sejumlah fakta dan data yang menjadi pusat penyusunan proposal,
yaitu :
1. melalui observasi langsung
2. melakukan wawancara dengan narasumber
3. melalui penyebaran angket.

Langkah selanjutnya ialah dengan membaca berbagai literatur untuk


memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai
rujukan atas bermasalah atau tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.
Penyusunan proposal harus diawali dengan kegiatan observasi lapangan ataupun
membaca berbagai literatur. Langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah
mengembangkan temuan-temuanmu itu ke dalam sebuah proposal yang lengkap,
jelas, dan menarik. Maksudnya :
1. Lengkap, perhatikanlah kelengkapan bagian-bagian proposal, mulai dari latar
belakang sampai bagian daftar pustaka; mungkin juga lampiran-lampiran yang
perlu disertakan. Untuk itu, kita harus memahami kembali struktur proposal
yang telah dipelajari terdahulu.
2. Jelas, perhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaan yang lazim digunakan untuk
proposal sehingga proposal yang kamu buat itu mudah dipahami oleh
pembacanya.
3. Menarik, perhatikan teknik penyajiannya; tata letak, ilustrasi, pemilihan jenis
huruf, spasi, dan hal-hal lainnya sehingga penerima usul tertarik untuk
membacanya. Dengan demikian, hal tersebut membantu pula di dalam proses
pengesahan proposal tersebut.

ANGGOTA KELOMPOK :

 ANAVALIS NARINDA (04)

 ANGGIE VERONICA Z.O. (05)


 AULINAL QUROINA SALAFA (08)
 FELDA ROSSANA B. (10)
 HANA MUFIDATUZ ZUHRAH (12)

Anda mungkin juga menyukai