Struktur Proposal
1.) Judul рrороѕаl 2.) Pendahuluan, bagian реndаhuluаn mеlірutі lаtаr bеlаkаng
Tіnjаuаn Pustaka. 4.) Mеtоdе Pеnеlіtіаn. 5.) Jаdwаl Pelaksanaan. 6.) Rencana
tujuan secara rinci dan spesifik kita perlu menyebutkan masalah dan tujuan -
tujuan kegiatan. Rumuskanlah tujuan - tujuan itu dengan rasional dan persuasif
sehingga yang membacanya tertarik pada tujuan - tujuan tersebut. 3.) Ruang
Akan lebih terlihat persoalan dari kegiatan yang akan dilakukannya. Untuk
penerima usul, suatu deskripsi yang utuh dan jelas akan lebih mudah dilihat
masing akan menguji masalah itu dari ruang lingkup itu dengan bahan - bahan
literatur yang ada. 4.) Kerangka teoretis dan hipotesis dalam hal ini
dikemukakan telaah terhadap teori atau hasil - hasil penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan masalah yang dirumuskan. Telaah itu bisa berupa perbandingan,
pengontrasan, dan peletakan teori - teori itu pada masalah yang akan diteliti. 5.)
Metode pada bagian ini, dikemukakan metode kegiatan yang akan dilaksanakan,
kegiatan hal yang harus diperhatikan oleh penerima proposal adalah susunan
personalia dari badan yang menyampaikan proposal tersebut. Maka dari itu,
lain, fasilitas - fasilitas tersebut bisa lebih menekankan biaya sehingga kalkulasi
biaya yang diberikan akan menjadi lebih murah dibanding menyewa dari pihak -
pihak lain. 8.) Keuntungan dan kerugian tentu lebih meyakinkan lagi jika
itu. Hal ini bukan sesuatu yang berlebihan, tetapi lebih tertuju untuk meyakinkan
penerima usul bahwa biaya yang akan dikenakan tidak sia - sia dengan yang akan
9.) Lama waktu suatu proposal perlu dijelaskan lama waktu pekerjaan itu akan
diselesaikan. Bila pekerjaan itu terdiri atas tahap - tahap pekerjaan, maka tahap -
10.) Pembiayaan biaya adalah salah satu hal yang harus diperhatikan penerima
usul. Namun, bagi badan penerima usul yang baik reputasinya, kualitas pekerjaan
benar dijelaskan secara rinci dalam proposal ini agar bisa meyakinkan penerima
usul.
kulitatif atau kuantitatif, akan memperbanyak rujukan dan referensi. Semakin banyak
Untuk mendapatkan sebuah proposal yang tepat, perlu diperhatikan beberapa hal. Salah
jawabannya.
3. Tujuan Penelitian
Dalam hal ini diungkapkan sasaran atau tujuan yang akan dicapai.
4. Hipotesis
Dalam hipotesis diajukan berupa jawaban sementara masalah penelitian agar
yang tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring
2004 diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan
habis dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).
Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus
memiliki peran aktif dalam skenario diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang
akan datang.
Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki
cadangan yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi
terbarukan dalam jumlah besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya,
biomassa, dan juga energi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik.
Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam.
memiliki kecepatan angin diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur,
kecepatan angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari
generator. Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin
yang tidak stabil, salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh
sebagai berikut :
Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan oleh
Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin dengan
Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin berubah ?
1.3 Batasan Masalah
Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang
Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap kecepatan
tenaga angin.
Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan
menggunakan Matlab.
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
dengan dan tanpa pengedali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban bervariasi.
1.5 Manfaat
Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
tentang stabilitas tegangan PLTA. Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam
secara nyata.
BAB 2 DASAR TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin
telah dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and
bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan
tambahan diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator
bereaksi untuk mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan
pada 50 Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop
udara yang lebih rendah. Perbedaan tekana udara disebabkan oleh perbedaan suhu
udara akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahri. Akibat
perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa
Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin
menjadi energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk
menghasilkan energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan
menjadi gaya gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi
listrik. Turbin angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal
dari angin.
2.2.3. Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa
besaran sehinggaberada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi dasar
Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi
listrik menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada
medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
2.2.5 MATLAB
MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah
yang digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.
MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat
berbasis pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan
Pontianak.
Muchsin, Ismail. Elektronika dan Tenaga Listrk 1 “Mesin Sinkron”. Pusat
Dari proposal tersebut, kita dapat memperoleh banyak pengetahuan. Mulai dari
pembangkit listrik tenaga angin, prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin, dan
a. Masalah
b. Tujuan
3. Ruang Lingkup Kegiatan
a. Objek
b. Jenis-jenis kegiatan
4. Kerangka Teoretis dan Hipotesis
a. Kerangka teoretis
b. Hipotesis
5. Metode
6. Pelaksana Kegiatan
a. Penanggung jawab
b. Susunan personalia
7. Fasilitas yang Tersedia
a. Sarana
b. Peralatan
8. Keuntungan dan Kerugian
a. Keuntungan-keuntungan
b. Kemungkinan kerugian
9. Lama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
a. Waktu
b. Tempat
10. Anggaran Biaya
12. Lampiran-Lampiran
Sementara itu, kebahasaan yang menandai proposal adalah banyaknya menggunakan
fitur-fitur berikut :
1. Pernyataan argumentatif
2. Pernyataan persuasif
3. Kata-kata teknis
5. Kata pendefinisian
6. Kata perincian
7. Kata keakanan
Struktur dan kaidah inilah yang menjadi acuan bagi kita saat mendiskusikan kelengkapan
dan ketepatan suatu proposal. Selain itu, diskusi tentang suatu teks proposal ataupun teks-teks
lainnya dapat pula berkenaan dengan kaidah-kaidah kebahasaan lainnya, seperti keefektifan
kalimat, ketepatan pemilihan kata, serta kebakuan ejaan dan tanda bacanya.
Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kegiatan kepada pembaca (individu atau
perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan kegiatan
tersebut lebih detail.
Penyusunan proposal :
Diawali dengan analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, kita tidak
bisa serta merta mengajukan sebuah kegiatan yang nantinya tidak sesuai dengan
masalah ataupun kebutuhan nyatanya. Untuk itu, terlebih dahulu kita harus
mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan proposal itu, yakni
melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan wawancara ataupun penyebaran
angket.
Langkah kedua adalah membaca berbagai literatur untuk memperkuat temuan-temuan
dari lapangan itu. Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau
tidaknya temuan-temuan di lapangan itu.
Setelah melakukan hal diatas, kita akan mengetahui informasi, tujuan, dan esensi
dalam proposal.
Menyusun Proposal Berdasarkan Aspek-Aspek Penting
ANGGOTA KELOMPOK :