(Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu nilai mata kuliah bahan bangunan)
Disusun Oleh :
Rd. Azmi Abdullah Resa Budi Susila Reza Fazri Rika Nurhaeti Agustini Rima Rivaatul Munawaroh SM Rizki Ariya Rizwan komarudin Ruli Agung Sinta Resti P Winda Indah Pertiwi Yulyana Nuraeni
Konstuksi Gedung I A 2011
111111022 111111023 111111024 111111025 111111026 111111027 111111028 111111029 111111030 111111031 111111032
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan Praktek Bata Merah tepat pada waktunya. Laporan Praktek Bata Merah ini disusun sebagai salah satu syarat tugas mata kuliah pada semester I, yang diwajibkan kepada mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandung, serta sebagai dasar evaluasi yang berdasarkan hasil-hasil kegiatan perkuliahan yang telah dijalani dan sebagai tambahan pengetahuan bagi penulis sendiri.
1. 2. 3. 4.
Praktek Pengujian Bata tersebut diantaranya : Uji Ukuran dan Tampak Luar Uji Kadar Garam Uji Daya Resap Air Uji Kuat Tekan
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bimbingan, arahan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan laporan Praktek ini.
Akhir kata, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dimasa yang akan datang. Atas segala perhatiannya, penulis mengucapkan terima kasih. Bandung, 3 Januari 2012
Penulis
i
T.SIPIL D III TEKNIK KONSTRUKSI GEDUNG 1 A 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2 Tujuan ......................................................................................................... 2
1.3 Metodologi ............................................................................................................. .....................................................................................................................................2 1.4 Sistematika Pembahasan ........................................................................................ .....................................................................................................................................2
BAB II DASAR TEORI ............................................................................................. 4 BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN ................................................................... 6 3.1 Pengujian .................................................................................................... 6 BAB IV HASIL ........................................................................................................... 9 BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 12 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 12 5.2 Saran ............................................................................................................ 13
ii BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Latar belakang Program Studi Diploma III diharapkan akan menjadi tenaga ahli teknik yang mampu menjembatani bidang Teknik Sipil antara lulusan SMK dengan lulusan Sarjana S1. Dan sebagai ahli madya, para lulusan Program Studi Diploma III diharapkan menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai dibidangnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentu banyak dibutuhkan bekal yang tidak saja yang bersifat teori yang telah diterima di bangku kuliah dan hanya berbekal buku buku lainnya, namun juga yang bersifat praktik pengujian bahan bangunan. Oleh karena itu, Politeknik Negeri Bandung khususnya jurusan Teknik Sipil mewajibkan mahasiswa Teknik Sipil untuk mengikuti salah satu kegiatan perkuliahan yaitu Praktek Pengujian Bahan. Praktek pengujian bahan bangunan adalah salah satu mata kuliah wajib di Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Bandun yang dilaksanakan pada awal semester I dan juga sebagai salah satu prasyarat kelulusan pada semester I.
Dengan adanya Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini diharapkan mahasiswa dapat menambah wawasan dan mengetahui sifat bahan bangunan yang sebenarnya. Mahasiswa juga diarahkan untuk melihat, mengamati pekerjaan teknis maupun non teknis, mencatat dan mendokumentasikan sebuah kegiatan praktek yang ada atau yang sedang berlangsung, kemudian ikut melaksanakan pekerjaan yang sedang berlangsung serta mencoba membandingkan kenyataan yang ada di lapangan dengan bekal teori yang telah didapatkan dalam kegiatan perkuliahan. Kemudian hasil pengamatan dan pendokumentasian ini dituliskan dan dilampirkan dalam format sebuah laporan. Adapun topik yang diambil dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini, yaitu PRAKTEK UJI BATA MERAH.
1
1.2. Tujuan Tujuan umum dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan adalah mahasiswa
memperoleh pengetahuan dan pemahaman atas masalah yang kelak dihadapi di lapangan sehingga mampu membentuk skala sikap sebagai Civil Engineering yang professional. Tujuan khusus dari Praktek Pengujian Bahan Bangunan, diantaranya adalah mengetahui metoda pengujian pada bahan bangunan.
1.3. Metodologi Metode pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut : 1. Melakukan studi literatur, yaitu mencari data atau keterangan yang dibutuhkan dari bukubuku atau teori yang diperoleh dari materi-materi kuliah yang telah diberikan. 2. Meninjau dan melaksanakan secara langsung proses pengujian bahan bangunan.
3. 4.
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan berupa foto-foto dan lampiran-lampiran yang disajikan sebagai pelengkap dari laporan. Mengadakan tanya jawab secara langsung dan diskusi dengan pembimbing laboraturium yang terlibat dalam praktek dan juga melakukan bimbingan selama pelaksanaan Praktek.
2 1.4. Sistematika Pembahasan Untuk mempermudah pemahaman mengenai laporan Praktek Pengujian Bahan Bangunan ini, maka penulis menyajikan laporan ini dalam beberapa bab, terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Membahas mengenai latar belakang Praktek Pengujian Bahan Bangunan, maksud dan tujuan Praktek Pengujian Bahan Bangunan, ruang lingkup pembahasan, metodologi pengumpulan data dan sistematika penulisan Praktek Pengujian Bahan Bangunan. BAB II DASAR TEORI Membahas tentang spesifikasi, syarat mutu dari bata merah. BAB III TINJAUAN PELAKSANAAN PENGUJIAN Membahas tentang pekerjaan dilakukan di laboratorium. BAB IV HASIL Membahas mengenai hasil yang didapat dari praktikum. BAB V PENUTUP
Membahas mengenai kesimpulan dari laporan Praktek serta saran-saran atas pelaksanaan praktikum.
Batu bata merah adalah batu buatan yang terbuat dari suatu bahan yang dibuat oleh manusia supaya mempunyai sifat-sifat seperti batu. Hal tersebut hanya dapat dicapai dengan memanasi (membakar) atau dengan pengerjaan-pengerjaan kimia (Djoko Soejoto, 1954). Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan. Bata merah merupakan suatu unsur bangunan yang diperuntukkan pembuatan kontruksi bangunan dan yang dibuat dari tanah liat atau tanpa campuran bahan-bahan lain, dibakar cukup tinggi hingga tidak dapat hancur lagi apabila direndam dalam air (NI-10). Menurut Frick (1980), bata merah merupakan hasil industri rumah yang dilakukan oleh rakyat menggunakan bahan-bahan dasar seperti lempung, sekam padi dan air.
4
Kualitas batu bata merah dapat dibagi atas tiga tingkatan dalam hal kuat tekan dan penyimpangan ukuran menurut NI-10, 1978:6 yaitu: 1. Batu bata merah mutu tingkat I dengan kuat tekan rata-rata lebih besar dari 100 kg/cm 2 dan ukurannya tidak ada yang menyimpang. 2. Batu bata merah mutu tingkat II dengan kuat tekan rata-rata antara 100 kg/cm 2 sampai 80 kg/cm2 dan ukurannya yang menyimpang satu buah dari sepuluh benda percobaan. 3. Batu bata merah mutu tingkat III dengan kuat tekan rata-rata antara 80 kg/cm2 sampai 60 kg/cm2 dan ukurannya menyimpang dua buah dari sepuluh benda percobaan.
Beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam produksi batu bata lempung jenis bakar, antara lain (NI-10,1978): a) Tampak luar, bentuk yang disyaratkan pada batu bata jenis ini adalah berbentuk prisma segi empat panjang, mempunyai sudut siku dan tajam permukaan rata dan tidak menampakkan adanya retak, warna, dan bunyi nyaring
b) Ukuran batu bata harus sesuai dengan standar NI-10 (1978) yaitu: M-5a (190 x 90 x 65 mm), M-5b (190 x 140 x 65 mm) dan M-6 (230 x 110 x 55 mm). Pada standar pengukuran, penyimpangan terbesar yang dibolehkan untuk masing-masing panjang, lebar dan tebal maksimum antara 3% - 5%
c) Penyerapan air dari 10 buah benda uji tidak lebih dari 15% d) Kadar garam tidakboleh lebih dari 50%.
Bata merah
Jangka sorong
Timbangan
Untuk
menimbang
berat
Waterpass
Palu
Penggaris siku
1. Pisahkan bata untuk pengukuran, kemudian beri nomor pada setiap bata sebanyak 5 buah. 2. Ukur panjang dan lebar bata tersebut dengan menggunakan jangka sorong pada kedua sisi bata. Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali untuk panjang dan 3 kali untuk lebar, kemudian diambil rata-rata dari panjang dan lebar tersebut.
3. Catat hasil pengukuran pada tabel, kemudian hitung panjang rata-rata, tinggi rata-rata, dan lebar rata-rata pada setiap masing-masing bata.
PENIMBANGAN BERAT
1. Timbang setiap bata dengan menggunakan timbangan. 2. Catat hasil timbangan pada table.
A. UJI RATA 1. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji rata. 2. Periksa tiap bata apakah memiliki kerataan atau tidak dengan cara menaruh waterpas di atas bata. 3. Catat hasil pada tabel. B. Uji RETAK 1. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji retak. 2. Periksa tiap bata apakah memiliki retak atau tidak,dan periksa jenis retaknya, termasuk retak rambut atau retak dalam. 3. Catat hasil pada tabel. C. Uji WARNA 1. 2. 3. Gunakan bata pada pengukuran panjang di atas untuk uji warna. periksa warna kelima bata tersebut catat hasil pada tabel.
D. UJI SIKU TAJAM 1. Gunakan bata pada pengukuran di atas untuk uji siku tajam. 2. Periksa tiap bata apakah memiliki siku ketajaman atau tidak dengan menggunakan penggaris siku pada tiap sisi bata tersebut. 3. Catat hasil pada tabel.
7 UJI SERAP AIR 1. siapkan sebuah bata untuk uji resap air 2. oven bata selama satu hari. 3. lalu timbang bata yang sudah di oven tersebut. 4. setelah ditimbang letakan bata pada sebuah wadah yang sudah di isi air dengan kedalaman 1 cm selama satu menit. 5. timbang bata yang seudah di rendam 7. catat hasil pengujian
1. Siapkan satu buah bata untuk pengujian. 2. Buat adukan dengan cara mencampurkan pasir dan semen dengan perbandingan 1:3 di campur dengan air. 3. Siapkan bata, kemudian potong bata tersebut menjadi dua bagian. 4. kemudian simpan bata di atas kaca lalu simpan mortar pada sampai menempel dengan cetakan kayu. Simpan sampai kering hingga siap dipakai untuk uji tekan.
1. Siapkan satu buah bata untuk pengujian kadar garam. 2. Oven bata selama satu hari. 3. Lalu timbang bata yang sudah di oven tersebut. 4. Siapkan wadah yang sudah di isi air dengan kedalaman satu cm. 5. Celupkan bata di atas wadah secara berdiri.
6. Perhatikan perubahan bata selama beberapa hari, apabila terdapat putih-putih dibata maka kualitas bata tersebut kurang bagus. Semakin banyak putih-putih maka semakin jelek kualitas bata tersebut.
BAB IV HASIL
Note
: rambut
: rata : merata
Ukuran dan Tampak Luar Ukuran (cm) No 1 2 3 4 5 Ratarata Panjang Lebar Tinggi Berat (Kg) Tebal kelopak Dala Luar m Retak Rata Tampak Luar Siku Tajam Warna Nyaring
Note
: rambut
: rata : merata
Note
SECTION RATE No. 1. Jenis Bata Bata Pejal Berat Setelah 1 Menit (gr) Section Rate (gr/dm2/menit)
P (dm)
L (dm)
2. 3.
3,1928
3.2129
BEBAN
0,62 %*
KEKUATAN TEKAN BRUTO (Mpa) INDIVIDU 11 RATARATA 12 MINIMUM 13
NO
UMUR (hari)
P 5
L 6
T 7
BERAT (KN) 8
LUAS (mm2)
MAKS (kN)
10
14/12/2011
14/12/2011
112,76 110,37
112,9 2 110,3 0
378 78
27062,4 27195,168
378 78
KADAR GARAM No. 1. 2. 3. Jenis Bata Bata Pejal Bata Berlubang Bata Berongga Kadar Garam (%)
11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang kami dapatkan setelah melakukan praktikum diantaranya 1. Bata Merah Pejal Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat ukuran M-6 Bata merah yang kami uji masuk ke dalam bata merah tingkat I Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi kadar garam.
2. Bata Merah Berlubang Bata merah ini termasuk ke dalam bata merah tingkat I Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi kadar garam.
3. Bata Merah Berongga Bata merah yang kami uji masuk ke dalam bata merah tingkat I Bata merah yang kami uji telah memenuhi syarat mutu tampak luar, tapi tidak memenuhi tampak luar retak, karena bata merah yang kami uji terlihat adanya retak rambut. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi section rate. Bata merah yang kami uji memenuhi kualifikasi kadar garam. 12
5.2 Saran Untuk para pembaca, jika ingin membuat laporan sebaiknya mempersiapkan laporan tersebut lebih matang agar mendapatkan hasil yang maksimal dengan susunan yang lebih sistematis.
13