Anda di halaman 1dari 10

PEMELIHARAAN PANEL KENDALI OTOMASI

by Unknown Maret 04, 2017 0 komentar

Panel adalah susunan beberapa bidang yang membentuk suatu kesatuan


bentuk dan fungsi. Panel listrik merupakan tempat pengaturan pembagi dan
pemutus aliran listrik.
Panel kontrol listrik adalah peralatan yang berfungsi untuk mengatur dan
mengendalikan beban listrik di bengkel listrik atau industri yang mengunakan
motor listrik sebagai penggeraknya.Pada umumnya pengontrolan di industri
ada dua jenis yaitu jenis manual dan jenis otomatis. Pengontrolan manual
adalah pengontrolan motor listrik yang dilayani dengan alat kontrol manual.
Alat kontrol manual antara lain menggunakan: TPDT, Saklar pisau, Saklar ON
/ OFF, Pengontrolan tromol (drum controller) Pengontrolan otomatis adalah
pengontrolan motor listrik yang menggunakan peralatan listrik tanpa
melibatkan manual. Komponen dalam panel kontrol antara lain: Saklar
magnet / Magnetic kontaktor, Pengaman motor, Time Delay relay (TDR),
Tombol tekan ON (Push button on), Tombol tekan OFF (Push button off),
Lampu indikator, Konduktor / Kabel, Rel omega , Rel sirip, Terminal deret
LEGRAND.
Panel listrik dibedakan menjadi dua, yaitu panel daya dan panel distribusi
listrik.Panel daya adalah tempat untuk menyalurkan dan mendistribusikan
energi listrik dari gardu induk step down kepanel-panel distribusinya. Panel
distribusi listrik berguna untuk mengalirkan energi listrik dari pusat atau
gardu induk step down. Sedangkan yang dimaksud panel distribusi daya
adalah tempat menyalurkan dan mendistribusikan energi listrik dari panel
daya kebeban panel (konsumen) baik untuk istalasi tenaga maupun untuk
instalasi penerangan. Panel daya dan distribusi listrik digunakan untuk
memudahkan pembagian energi listik secara merata,pengamanan instalasi
dan pemakaian,dan pemeriksaan dan perawatan panel listrik.
KOMPONEN KOMPONEN PADA PANEL
Komponen Panel Secara Umum
Komponen utama panel secara umum, terdidi dari: MCCB,MCB, ELCB,
Grounding, CT, Surge Arrest.
MCCB
MCCB singkatan dari Moulded Case Circuit Breaker, merupakan alat
pengaman yang dalam proses operasinya mempunyai dua fungsi yaitusebagai
pengaman dan sebagai alat penghubung. Jika dilihat dari segi pengaman,
makaMCCB dapat berfungsi sebagai pengaman gangguan arus hubung
singkat dan arus bebanlebih. Pada jenis tertentu, pengaman ini mempunyai
kemampuan pemutusan yang dapat diatur sesuai dengan yang diinginkan.
MCB
Singkatan  dari Mini Circuit Breaker yang memiliki fungsi sebagai alat
pengaman arus lebih. MCB ini memproteksi arus lebih yang disebabkan
terjadinya beban lebih dan arus lebih karena adanya hubungan pendek.
Dengan demikian prinsip dasar bekerjanya yaitu untuk pemutusan hubungan
yang disebabkan beban lebih dengan relai arus lebih seketika digunakan
electromagnet.MCB biasanya terbatas pada arus nominal kecil sampai dgn
kurang dari 100 Ampere. Bentuknya ada yg satu pole (satu input dan satu
output), ada yg dua pole, tiga pole hingga empat pole.
GFCI
GFCI singkatan dari  Ground Foult Circuit Interruption ialah semacam Circuit
Breaker yg bereaksi lebih cepat dari MCB. Komponen panel listrik ini akan
memantau listrik lebih rinci dan jika terdapat short atau kabel terkelupas dan
mengenai manusia, tidak mengakibatkan kematian. Istilah GFCI biasanya 
ada yang menyebutnya  RCCB atau  ELCB

CT (Current Transformer)
CT merupakan  suatu komponen panel listrik dari bahan baja / metal dalam
bentuk lingkaran (ring) atau gelang persegi dan tengahnya berlubang. Fungsi
dari komponen panel listrik ini yaitu sebagai penurun arus dan atau tegangan
pada box panel .
Surge Arrest,
peralatan atau komponen panel listrik ini sebagai pengaman listrik dari
kejutan listrik yg berlebihan. Contohnya apabila ada kejadian tiba-tiba aliran
listrik menjadi lebih tinggi akibat dari penambahan energi potensial
Grounding,
Grounding pada instalasi dan komponen panel  berfungsi sebagai pengaman
listrik. Pengaman listrik akibat dari kabel -kabel yg terkelupas dan mengenai
body part peralatan elektonik atau peralatan listrik yg selanjutnya mengenai
orang. Dgn adanya komponen panel listrik ini maka aliran arus listrik yg liar
atau yg tak berfungsi akan dibumikan.
2.      Panel LVMDP atau MDP
Pada arus arus yang besar seperti di panel LVMDP (Low Voltage Main
Distribution Panel)  atau MDP (Main Distribution Panel) disamping
komponen diatas juga sering terpasang ACB atau OCB
ACB (Air Circuit Breaker)
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan sarana
pemadam busur apiberupa udara. ACB dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah. Udarapada tekanan ruang atmosfer
digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat prosesswitching
maupun gangguan. Air Circuit Breaker dapat digunakan pada tegangan
rendah dan tegangan menengah.
OCB (Oil Circuit Breaker)
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busurapi yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api
dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap
minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung gelembung uap minyak
dan gas. Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity
yang baik dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan
sebagi bahan mediapemadam loncatan bunga api.
Jenis – Jenis Pemeliharaan Panel Listrik
1.       Predective Maintenance (Conditional Maintenance) Adalah pemeliharaan
yang dilakukan dengan cara mempredeksi kondisi suatu perlatan listrik.
Apakah dan kapan kemungkinan peralatan listrik tersebut menuju
kegagalan. Dengan mempredeksi tersebut dapt diketahui gejala kerusakan
secara dini. Cara ini biasa dipakai adalah monitor kondisi secara online
baik dalam peralatan beroperasi maupun tidak beroperasi. Untuk ini
diperlukan peralatan dan personil untuk analisa. Pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan kondisi (Conditional Base Maintenance).
2.      Preventive Maintenance (Time Base Maintenance) Adalah pemeliharaan
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya peralatan secara tiba-tiba dan
untuk memepertahankan unjuk kerja peralatan yang optimal sesuai umur
teknis peralatannya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala dengan
berpedoman kepada: Instructional manual dari pabrik, Standar-standar
yang ada dan pengalaman operasi dilapangan. Pemeliharaan ini disebut
juga pemeliharaan berdasarkan waktu (Time BaseMaintenance).
3.      Corrective Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilakukan secara
berencana pada waktu-waktu tertentu, ketika peralatan listrik mengalami
kelainan atau unjuk kerja rendah pada saat menjalankan fungsinya dengan
tujuan untuk mengembalikan pada kondisi semula disertai perbaikan dan
penyempurnaan instalasi. Pemeliharaan ini disebut juga Currative
Maintenance, yang berupa Trouble Shooting atau penggantian part /
bagian yang rusak atau kurang berfungsi yang dilaksanakan secara
terencana.
4. Breakdown Maintenance Adalah pemeliharaan yang dilaksanakan setelah
terjadi kerusakan mendadak yang waktunya tidak tertentu dan sifatnya
darurat.
Maintenance dan service panel listrik
panel listrik yang bagus tentunya akan sangat membantu dalam pemenuhan
kebutuhan listrik dengan aliran listrik yang maksimal, dengan maintenance
dan service panel listrik yang berkala akan dapat membuat panel listrik
berjalan dengan sempurna. Kami dari team alphanet memberikan jasa
maintenance dan service panel listrik dengan merek apapun, team kami
sangat berpengalaman dibidangnya dan telah diberikan pelatihan juga dalam
meningkatkan kinerjanya dalam mengerjakan maintenance dan service panel
listrik

otomatis yang terpadu dibuat bekerja sendiri secara langsung.


Kegunaan sistem otomatik ini adalah :
1.  Memastikan bahwa fungsi-fungsi pengendalian individu
untuk mengendalikan mesin diesel induk
2.  dilakukan dalam rangkaian yang benar.
3.  Mencegah pengoperasian yang salah.
4.  Mengurangi pengoperasian personil untuk tugas rutin.
Sebagaimana pengoperasian konvensional, perintah-perintah individu
diberikan dengan menggerakan handle telegraph mesin.
Transmitter kecepatan yang diinginkan dari sistem kontrol jarak jauh
otomatik digabungkan dengan telegraph kamar mesin, sehingga dalam kedua
bentuk operasi itu telegraph mesin dan pengoperasian pengendalian jarak
jauh otomatik, penyeleksian kecepatan mesin induk yang diinginkan
dilakukan dengan satu tuas yang sama. Meskipun demikian hanya bagian
mekanisnya saja dari telegraph mesin yang digunakan secara bersama. Secara
electris kedua sistem sepenuhnya terpisah. Hal ini memberikan kepastian
bahwa satu kerusakan pada salah satu sistem tidak akan mempengaruhi
sistem yang lainnya.
16.1. PERSIAPAN
Sebelum mengoperasikan peralatan otomatis, ada beberapa persiapan
yang harus dilakukan antara lain :
16.1.1. Syarat Operator Peralatan Otomatis
Menjadi operator peralatan otomatis, maka harus ada beberapa syarat
yang harus dimiliki oleh operator tersebut antara lain :
1. Mengetahui sasaran atau proses yang dikehendaki.
2.    Mengetahui harga dan satuan yang dikehendaki dari sistem atau proses
yang dikendalikan (desired value/DV).
3.    Mengetahui jenis alat ukur (instrumentation/measuring devis-
ce) yang digunakan sebagai penunjukkan harga sasaran yang diukur
atau dikendalikan (measured value/MV).
4.    Mengetahui dan memahami membaca nilai atau harga yang
ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.
5.    Mampu membandingkan dan menghitung besar kecilnya deviasi
yang terjadi.
6. Mengetahui cara melakukan koreksi dan pengaturan perbaikan
berdasarkan hasil perbandingan antara nilai yang dikendalikan dengan nilai
yang dikehendaki tersebut.
16.1.2. Pemeriksaan
Pemeriksaan salah satu kegiatan yang wajib dilakukan sebelum
kita melaksanakan pengoperasian peralatan otomatis, antara lain :
1.    Periksa sistem kelistrikan dan sumber tenaga.
2.    Periksa sistem kontrol di anjungan
3.    Periksa sistem alarm
4.    Periksa sistem komunikasi antara anjungan dan kamar mesin 5. Periksa
simulating dan test system

16.2. JENIS-JENIS PERALATAN


Jenis-jenis peralatan otomatis terbagi berdasarkan letak kontrol
peralatan tersebut, diantaranya :

16.2.1. Di Kamar Mesin


Pada kapal dengan instalasi motor diesel, alat-alat kontrol otomatis
bantu tersebut meliputi :
1.    Tekanan bahan bakar dan minyak pelumas
2.    Suhu gas buang motor
3.    Tekanan dan suhu minyak pelumas
4.    Salinitas ( kadar garam ) pada mesin pembuat air tawar
5.    Tekanan dan suhu air pendingin motor
6.    Permukaan air got/b ilge/lensa
7. Pendeteksi kebakaran (Fire detector : smoke/ flame/ heat detector) 8.
Ketel bantu / boiler ( pengapian, tekanan steam/uap, water level )

16.2.2. Di Anjungan
Kontrol peralatan otomatis yang terdapat di anjungan sebagai berikut ini :
1.    Electronic Cubicle (Kotak elektronik)
2.    Peralatan elektronik dari unit remote control otomatik dan catu daya
yang terkait, ditampung dalam switch gear.
3.    Operation Panel (Panel-panel operasi)
4.    Sistem remote kontrol otomatik dioperasikan dari sebuah panel pada
konsol di anjungan
5.    Transmitter Remote Kontrol
6.    Terpasang di dalam telegraph mesin di anjungan
7.    Dua Transmitter Impuls
8.    Proximity type switches untuk mendeteksi kecepatan baling-baling
yang sebenarnya.
9.    Peralatan Pada Mesin Diesel
10.              Sistem remote kontrol otomatik yang mengendalikan katup-
katup 11. Engine Control Room
Tenaga penggerak utama kapal dan unit pendorong haluan (bow
thruster) dapat dikontrol dari anjungan. Pemakaian alat kontrol dianjungan
mempunyai keuntungan :
1.    Pelaksanaan perintah dari anjungan waktu olah gerak akan lebih cepat
dan konsisten, sehingga pengoperasian kapal lebih lancar.
2.    Memungkinkan untuk mengatur putaran mesin atau baling-baling
lebih akurat.
3. Masinis tidak harus berdiri pada handel olah gerak dan dapat lebih
bebas melakukan pemeriksaan semua peralatan di kamar mesin.
16.2.3. Klasifikasi
Sistem kontrol dapat diklasifikasikan berdasarkan: 16.2.3.1. Rangkaian Sinyal
Pengendalian
Rangkaian sinyal pengendalian terdiri dari :
1.    Sistem kontrol loop terbuka (open loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya (input) berdiri
sendiri, tidak tergantung dari keluaran (out put) dari proses.
2.    Sistem kontrol loop tertutup ( close loop control system)
Adalah sistem kontrol dimana aksi pengontrolannya tergantung dari keluaran
(out put). Sistem ini dapat bekerja secara manual atau otomatis. Pada sistem
ini tidak memerlukan kalibrasi yang tinggi karena ada sistem umpan balik
(feed back) dalam melaksanakan kontrolnya.
Umpan balik (feedback) adalah merupakan sifat dari sistem kontrol loop
tertutup yang memungkinkan keluaran dibandingkan dengan
masukan terhadap sistem sehingga aksi kontrol lebih akurat. Sehingga pada
sistem ini setiap perubahan nilai output mempengaruhi pengendalian.
Contoh : sistem mesin kemudi dan pengontrolan terhadap sistem pemanasan
air.
16.2.3.2. Medianya
Jenis medianya terdiri dari :
1.    Cara Pneumatik / Angin (Pneumatic control system)
2.    Cara Hidrolik ( Hydrolic control system )
3. Kombinasi
Sistem kontrol ini bisa menggunakan kombinasi antara sistem kontrol
hidrolik dan elektrik maupun antara sistem kontrol pneumatik dan elektrik.
Sehingga otomatis sistem kontrol ini akan menggabungkan beberapa cara dari
sistem kontrol yang akan menyempurnakan keuntungan dari sistem kontrol
ini (lebih menguntungkan).
Tetapi tentunya faktor kerugiannya terdapat pada biaya didalam
operasional maupun perawatan dan penempatannya.
16.2.4. Cara Mengoperasikan
Mesin induk bisa dioeparasikan secara manual dari MCR melalui sistem
remote kontrol pneumatic atau dari anjungan melalui sistem remote
control otomatis. Bilamana dioperasikan dari anjungan, tuas pemindahan
harus di set pada posisi bridge control.
Setiap perubahan perintah di anjungan selama operasi dengan remote
kontrol otomatik dari anjungan, menyebabkan nadanya sinyal acoustic
pendek pada MCR. Pada sistem siemens supplied engine telegraph, posisi
telegraph di anjungan memungkinkan juga ditunjukan di MCR.

16.2.4.1. Pemindahan Pengoperasian


Pemindahan pengoperasiannya ada beberapa cara , antara lain sebagai
berikut ini :

1. Changeeover to bridge control


Bila power supply telah dihidupkan dan tuas pemindah di set pada
posisi bridge control berarti sistem remote control disiapkan untuk
pengoperasian dari anjungan. Pada saat pemindahan pengoperasian lampu
manual mati, lampu bridge berkedip dan audible alarm menyala.
Pemindahan pengoperasian ke bridge control secara penuh dilaksanakan
dengan menekan tombol bercahaya bridge di kontrol
anjungan. Alarm sekarang padam dan lampu bridge yang berkedip berganti
jadi menyala tetap. Dan sekarangdi dalam pengoperasian sepenuhnya
dilaksanakan dari anjungan.

2. Change over to manual


Dengan menggerakan kembali tuas pembalik dari posisi bridge
control, pengendalian dapat setiap saat dipindahkan lagi ke mesin tanpa
waktu tunda. Hal ini ditunjukan dengan lampu manual.
Sebelum pemindahan dilaksanakan tuas pengaturan kecepatan
harus ditempatkan pada posisi pengaturan kecepatan saat itu untuk
menjaga perubahan kecepatan yang mendadak selama pemindahan.
Lampu bridge yang berkedip dan audible alarm menunjukan bahwa
sistem remote kontrol otomatik yang dioperasikan dari anjungan tidak lama
lagi akan dip indahkan. Dengan menekan tombol bridge tersebut berarti
pemindahan kontrol dibatalkan.

16.2.4.2. Menjalankan
Cara menjalankannya seperti di bawah ini :

1.    Pindahkan tuas telegraph dari posisi stop ke posisi ahead atau astern.
2.    Rate transmitter di set pada starting reference value.
Bila mesin diesel yang dijalankan dengan udara star melampaui batas
putaran yang ditetapkan cut off speed 1 akan menyebabkan katup solenoid
start untuk udara start akan de energize.
Bila mesin tidak berhasil dijalankan pada usaha start yang pertama,
maka proses yang dijelaskan di atas akan diulangi secara otomatik pada
saat kecepatan mesin turun di bawah nilai minimum.
16.2.4.3. Mematikan
Pindahkan tuas telegraph pada posisi off, hal ini menyebabkan katup
selenoid ahead atau astern akan de energize tanpa ditunda, selanjutnya tuas
bahan bakar bergerak ke posisi stop dan nilai refern kecepatan nol (zero
speed reference value) diajukan ke woodward governor.
16.3. MERAWAT PERALATAN OTOMATIS
Tahapan merawat peralatan otomatis dapat dilihat di bawah ini :
1.    Periksa sistem kelistrikan kapal
2.    Periksa fungsi sinyal-sinyal
3. Periksa master controller dan slave controller
4. Periksa sistem hidrolik

16.4. GANGGUAN DAN CARA MENGATASI


Pengoperasian peralatan kontrol otomatis pada perlengkapan di dalam ruang
mesin lebih aman dan ekonomis, tetapi jika pengoperasian tidak normal,
kesalahan fungsi akan menyebabkan pengoperasian yang tidak ekonomis
dan akibat yang serius. Oleh karena itu, pelepasan/pembongkaran, pember-
sihan, pengecekan, dan pengetesan sangat diperlukan pada perlengkapan
kontrol otomatis, hubungan perpipaan dan perkawatan/wirings berfungsi
dengan tepat
pada setiap waktu. Pada saat terjadi keadaan darurat, pada saat kamar
mesin tidak dilayani secara langsung atau tidak ada yang jaga dikamar mesin ,
maka mualim jaga memberitahu pada masinis jaga mengenai adanya hal yang
tidak beres di kamar mesin, tandanya berupa alarm dan tulisan pada panel
(audio & visual) pada panel monitor.
Hal tersebut mengharuskan kita untuk melakukan
pembongkaran/pelepasan, pembersihan, pengecekan, pengete s-an, dan lain-
lain, sebagaimana mestinya. Hal-hal yang harus diperiksa pada peralatan
kontrol otomatis dapat dilahat pada tabel di bawah ini.

Tabel 13.    Gangguan Pada Sistem Kontrol Elektrik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan Cara Mengatasinya

Komponen rusak terkena air Ganti dan hindari terkena air

Terbakarnya semikonduktor Ganti sesuai dengan kapasitas

Terbakarnya kondensor Ganti sesuai dengan kapasitas


Terbakarnya transformer Ganti, sesuaikan dengan tegangan
tegangan dan arus dan arus listrikyang tersedia

Putus hub jalur listrik Sesuaikan dengan daya listrik


Ganti dan gunakan dengan
Patahnya spring/p egas ukurannya
Koil relay yang korsleting, putus Ganti dan isolasi instalasi
kelistrikan tidak bocor
Kerusakan     limit Ganti dan sesuaikan ukurannya
switch dan micro
swit
Putusnya kawat resistor Ganti         dan       periksa        sumbe
r
kelistrikannya

Kerusakan pada timer Ganti dan aturlah sesuai kebutuhan

Kerusakan tuas geser Ganti sesuai kebutuhan


Rusaknya sikat pada motor, Bersihkan atau ganti sesuai
kendor dan komutator yang kebutuhan
kotor

Tabel 14. Gangguan Pada Sistem Kontrol Hydrolik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan Cara Mengatasinya

Kebocoran sistem perpipaan Periksa dan perbaiki kebocoran


Tenaga yang dihasilkan berkurang Periksa kebocoran (minyak
hidrolik kurang) dan tambah minyak
hidrolik
Keakuratan daya (out put) kurang
Periksa      motor/     pompa    hidrolik,
sesuaikan dayanya
Handle/tuas patah/rusak
Ganti dan      sesuaikan  letaknya atau
ganti yang rusak
Respon kurang cepat
Periksa     sistem    hidro lik,  bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Perpipaan bocor, perbaiki.
Minyak      hidrolik    kurang,    tambah
kapasitasnya.
Tekanan     minyak    hidrolik    tida Ganti      monometer    dan              sesuaika
k n
terkontrol (Monometer rusak) tekanannya
Delievary valve aus/rusak
Perbaiki     atau   ganti   sesuai   dengan
ukurannya
Ada udara dalam sistem hidrolik Buang udara yang ada didalam
sistem hidrolik

Tabel 15. Gangguan Pada Sistem Kontrol Pneumatik Dan Cara Mengatasinya

Gangguan Cara Mengatasi


Tekanan udara kurang
Periksa       tabung/botol     udara,     isi
kembali sesuai tekanannya.
dengan kapasitas kompresor udara.

Kebocoran sistem perpipaan Periksa dan perbaiki kebocoran


Tenaga yang dihasilkan berkurang
Periksa kebocoran/ udara kurang
dan tambah sesuai tekanannya.
Keakuratan daya (out put) kurang
Periksa motor penggerak, sesuaikan
dayanya.
Adanya     air    pada    sistem    minyak
hidrolik, ganti minyak hidrolik

Handle/tuas patah/rusak Ganti dan sesuaikan letaknya


Respon kurang cepat
Periksa     sistem   perpipaan,   perbaiki
kebocoran
Periksa relay valve, bersihkan
kotoran yang menyumbat.
Tekanan udara kurang, tambah

Delievary valve rusak Ganti dan sesuaikan

  Tekanan     udara    tidak    terkontrol Perbaiki     atau   ganti   sesuai   dengan
(Monometer rusak) tekanannya

http://hobiotakatikotomasi.blogspot.com/2017/03/makalah-pemeliharaan-panel-kendali.html -akses
akses 06 september 2020

Anda mungkin juga menyukai