http://www.itpln.ac.id
PENDAHULUAN
CB (CIRCUIT BREAKER)
Klasifikasi Pemutus Tenaga dapat dibagi atas beberapa jenis, antara lain :
a. Berdasarkan tegangan rating/nominal,
b. Jumlah mekanik penggerak,
c. Media isolasi, dan
d. Proses pemadaman busur api.
http://www.itpln.ac.id
PENDAHULUAN
a. Berdasarkan Tegangan rating/nominal b. Berdasarkan Jumlah Mekanik Penggerak
• CB tegangan rendah (Low Voltage) dengan range • PMT Single Pole; PMT tipe ini mempunyai penggerak
tegangan 0.1 s/d 1 kV ( SPLN 1.1995 - 3.3 ). pada masing-masing pole. Umumnya PMT ini dipasang
• CB tegangan menengah (Medium Voltage) dengan range pada bay penghantar agar PMT bisa reclose satu fasa.
tegangan 1 s/d 35 kV ( SPLN 1.1995 – 3.4 ). • PMT Three Pole; PMT ini mempunyai satu mekanik
• CB tegangan tinggi (High Voltage) dengan range penggerak untuk tiga fasa, guna menghubungkan fasa
tegangan 35 s/d 245 kV ( SPLN 1.1995 – 3.5 ). satu dengan fasa yang lainnya dilengkapi dengan kopel
mekanik. Umumnya PMT ini dipasang pada bay
• CB tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) dengan trafo dan bay kopel serta PMT 20 kV untuk Distribusi.
range tegangan lebih besar dari 245 kVAC (SPLN 1.1995
– 3.6)
http://www.itpln.ac.id
PENDAHULUAN
Circuit Breaker (CB) merupakan suatu alat listrik yang berfungsi untuk melindungi sistem tenaga listrik apabila
terjadi kesalahan atau gangguan pada sistem tersebut, terjadinya kesalahan pada sistem akan menimbulkan
berbagai efek seperti efek termis, efek magnetis dan dinamis (stability).
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu CB agar dapat melakukan hal diatas, adalah sebagai berikut :
1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus menerus.
2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung singkat tanpa
menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat tidak sampai
merusak peralatan sistem, sehingga tidak membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu
sendiri
http://www.itpln.ac.id
PENDAHULUAN
http://www.itpln.ac.id
PENDAHULUAN
Evaluasi Hasil Pemeliharaan
Metode evaluasi untuk pemeliharaan PMT secara umum meliputi 3 (tiga) tahapan evaluasi pemeliharaan, yaitu:
A. Evaluasi Level – 1
Pelaksanaan tahap awal ini berdasarkan pada hasil In service / Visual Inspection yang sifatnya berupa harian, mingguan,
bulanan atau tahunan, serta dapat juga dengan menambahkan hasil on line monitoring. Tahapan ini menghasilkan kondisi awal
(early warning) dari PMT.
B. Evaluasi Level – 2
Hasil akhir serta rekomendasi pada tahap pertama menjadi inputan untuk dilakukannya evaluasi level – 2, ditambah dengan
pelaksanaan In Service Measurement. Tahapan ini menghasilkan gambaran lebih lanjut untuk justifikasi kondisi PMT, serta
menentukan pemeliharaan lebih lanjut.
C. Evaluasi Level – 3
Merupakan tahap akhir pada metode evaluasi pemeliharaan. Hasil evaluasi level – 2 ditambah dengan hasil shutdown
measurement dan shutdown function check, menghasilkan rekomendasi akhir tindak lanjut yang berupa life extension program
dan asset develoment plan, seperti retrofit, refurbish, replacement atau reinvestment.
http://www.itpln.ac.id
LATAR BELAKANG
http://www.itpln.ac.id
http://www.itpln.ac.id
METODE PENELITIAN
http://www.itpln.ac.id
HASIL DAN PEMBAHASAN
http://www.itpln.ac.id
http://www.itpln.ac.id
Terima Kasih
http://www.itpln.ac.id