Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENGADAAN DAN PENGGANTIAN CIRCUIT BREAKER

TRAFO DAYA 2 KAPASITAS 30 KW

Oleh :
Almizan Aryanto 07111640000113

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Energi listrik mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan
berjalannya waktu, listrik menjadi kebutuhan utama dalam setiap aspek kehidupan manusia. Oleh
karena itu, diperlukan perawatan dan pemeliharaan peralatan listrik agar dapat menunjang efisiensi
dari sistem kelistrikan yang ada.
Dikarenakan peralatan listrik Indonesia sudah cukup berumur, maka diperlukan penggantian
beberapa peralatan, seperti CB. Ada beberapa laporan yang mengindikasikan bahwa CB di Gardu
Induk Waru sudah tidak bekerja dengan normal. Oleh karena itu perlu adanya pengadaan dan
penggantian CB ini

1.2.Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan


Agar masalah yang diangkat dalam laporan ini jelas maka penulis merumuskan masalah
tentang evaluasi kemampuan Circuit Breaker (CB) pada penyulang yang di suplai oleh Trafo
Daya 2 kapasitas 30 MVA dalam mengatasi arus gangguan hubung singkat di Gardu Induk
Waru, apakah Circuit Breaker (CB) masih cukup memenuhi syarat dan dapat di andalkan
sebagai pemutus tenaga
Kegiatan pergantian PMT dilaksanakan selama 3 minggu dengan perumusan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana pemilihan PMT berdasarkan spesifikasi?


2. Bagaimana pemasangan PMT sesuai dengan SOP?

Adapun strategi kegiatan yang dilakukan, antara lain :

1. Studi kasus mengenai karakteristik suatu PMT


2. Pemilihan PMT yang akan dilakukan
3. Praktek penggantian PMT
4. Monitoring dan evaluasi

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan

Adapun tujuan dari penyusunan laporan akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui cara kerja Circuit Breaker (CB).
2. Mengevaluasi nilai arus gangguan hubung singkat di Gardu Induk Waru
3. Mengevaluasi kemampuan Circuit Breaker (CB) dalam memutus arus gangguan hubung
singkat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian PMT

Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus
rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup
rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga
pada kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas,
adalah sebagai berikut:

1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.


2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun
terhubung
3. singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.
4. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung
singkat tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan
kestabilan, dan merusak pemutus tenaga itu sendiri.

Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:

1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan
dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
2. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini
tergantung pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus
daya tersebut terpasang
3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.
4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan
dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.
6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.

1.2 Konstruksi dan Spesifikasi PMT

Ruangan pemutus tenaga ini berfungsi sebagai ruangan pemadam busur api, yang terdiri dari :

a. Unit pemutus utama yang berfungsi sebagai pemutus utama


Unit pemutus utama ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh isolator dari
porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara, kontak- kontak bergerak yang
dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap sebagai penghubung yang terletak melekat
pada isolator porselen.

b. Unit pemutus pembantu yang berfungsi sebagai pemutus arus yang melalui tahanan.Unit
pemutus pembantu ini berupa ruangan yang diselubungi bagian luar oleh isolator dari
porselen dan disebelah dalamnya terdapat ruangan udara, kontak-kontak bergerak yang
dilengkapi oleh pegas penekan dan kontak tetap sebagai penghubung yang terletak melekat
pada porselen.
c. Katup kelambatan Berfungsi sebagai pengatur udara bertekanan dari pemutus utama ke
unit pemutus pembantu, sehingga kontak pada unit pemutus pembantu akan terbuka kurang
dari 25 ms (micro detik) setelah kontak-kontak pada pemutus utama terbuka. Katup
kelambatan ini berupa bejana berbentuk silinder yang berongga sebagi ruang udara dan
juga terdapat ruang pengatur, katup penahan, katup pengatur, rumah perapat, dan tempat
katup.
d. Tahanan. Tahanan ini dipasang pararel dengan unit pemutus utama, yang berfungsi untuk
: a. mengurangi kenaikan harga dari tegangan pukul b. mengurangi arus pukulan pada
waktu pemutusan
e. Kapasitor Kapasitor ini dipasang pararel dengan tahanan, unit pemutus utama dan unit
pemutus pembantu, yang berfungsi untuk mendapatkan pembagian tegangan yang sama
pada setiap celah kontak, sehingga kapasitas pemutusan pada setiap celah sama besarnya.
f. Kontak-kontak
Unit pemutus utama Kontak bergerak dilapisi dengan perak terdiri dari: a. Kepala kontak
bergerak b. Silinder kontak c. Jari-jari kontak d. Batang kontak e. Pegangan kontak

Kontak tetap, terdiri dari :

1. Kepala kontak
2. Pegangan kontak
3. Unit pemutus pembantu
a. Kontak bergerak
b. Kontak tetap, yang terdiri dari:
1. Jari-jari kontak
2. Pegangan kontak
BAB III

STRATEGI DAN KEBERLANJUTAN

3.1 Strategi Kegiatan


Strategi kegiatan dijelaskan sebagai berikut :

Identifikasi karakteristik tegangan


dan arus pada saluran transmisi

Pemilihan spesifikasi Circuit


Breaker yang sesuai dengan
karakteristik saluran transmisi

Penggantian Circuit Breaker


sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan

Maintenance dan evaluasi

3.2 Keberlanjutan
Kegiatan keberlanjutan program akan dilaksanakan :
1. Pengadaan training atau pelatihan mengenai perawatan dan pemeliharaan Circuit Breaker
2. Mengevaluasi Standard Operation yang telah ada agar masalah tidak terulang kembali
BAB IV

JADWAL DAN ANGGARAN BIAYA

4.1 Jadwal

Tabel 1 Jadwal pelaksanaan proyek

Minggu ke
No Kegiatan
1 2 3
1 Identifikasi karakteristik tegangan dan arus pada saluran
transmisi
2 Pemilihan spesifikasi Circuit Breaker yang sesuai dengan
karakteristik saluran transmisi
3 Penggantian Circuit Breaker sesuai dengan SOP yang telah
ditetapkan
4 Maintenance dan evaluasi

4.2 Anggaran Biaya


Penganggaran dana penggantian HVCB disusun dalam perencanaan selama 3 minggu
terhitung sejak 5 Oktober 2019 :

Tabel 2 Anggaran Biaya Proyek

No Kegiatan Jumlah Dana


1 Identifikasi karakteristik tegangan dan arus pada Rp. 30.000.000
saluran transmisi
2 Pemilihan spesifikasi Circuit Breaker yang sesuai Rp. 12.000.000
dengan karakteristik saluran transmisi
3 Penggantian Circuit Breaker sesuai dengan SOP Rp. 40.000.000
yang telah ditetapkan
4 Maintenance dan evaluasi Rp. 10.000.000
Total Keseluruhan Rp. 92.000.000
BAB V
KURVA – S DAN REKAPITULASI HARGA
Jmlh BO- WAKTU PELAKSANAAN
NO JENIS PEKERJAAN Pek BOT MINGGU KE
(org) (%) 1 2 3 4 5 6 7 8
1 Technical Meeting SOP penggantian CB 25,00 25,00
120
Pembersihan bushing/isolator interupting
2 8,00 8,00
chamber
Pembersihan box kontrol PMT dan
100
3 pemeriksaan terminal kabel wiring, dan fungsi 6,00 6,00
heater
Pengujian Tekanan Gas untuk alarm dan blok
4 11,01 11,01 80
PMT
Pemeriksaan tekanan dan reseting Pressure
5 Switch Hidrolik 3,00 3,00
60
6 Penggantian Minyak PMT Small oil 7,00 7,00
7 Pemeriksaan Sistem Pernapasan PMT Bulk Oil 7,94 7,94
8 Pelumasan Pegas dan komponen lainnya 2,20 2,20 40

9 Pengujian Duty Cycle PMT Spring 0,79 0,79


10 Penggantian Minyak hidrolik PMT 10,00 10,00 20
Pembersihan Selenoid Valve closing dan
11 3,97 3,97
tripping
12 Monitoring dan Evaluasi 14,00 14,00 0
Total (%) 98,91 1 2 3 4 5 6 7 8
Rencana fisik per minggu 39,00 11,01 3,00 14,94 2,20 0,79 10,00 17,97
Rencana fisik komulatif 39,00 50,01 53,01 67,95 70,15 70,94 80,94 98,91
REKAPITULASI HARGA

NO JENIS PEKERJAAN HARGA PEKERJAAN


1 Technical Meeting SOP penggantian CB Rp 4.000.000,00
Pembersian bushing/isolator interupting
2 Rp 20.000.000,00
chamber
Pembersihan box kontrol PMT dan pemeriksaan
3 Rp 10.000.000,00
terminal kabel wiring, dan fungsi heater
Pengujian Tekanan Gas untuk alarm dan blok
4 Rp 30.000.000,00
PMT
Pemeriksaan tekanan dan reseting Pressure
5 Rp 5.000.000,00
Switch Hidrolik
6 Penggantian Minyak PMT Small oil Rp 15.000.000,00
7 Pemeriksaan Sistem Pernapasan PMT Bulk Oil Rp 10.000.000,00
8 Pelumasan Pegas dan komponen lainnya Rp 5.000.000,00
9 Pengujian Duty Cycle PMT Spring Rp 1.000.000,00
10 Penggantian Minyak hidrolik PMT Rp 15.000.000,00
Pembersihan Selenoid Valve closing dan
11 Rp 5.000.000,00
tripping
12 Monitoring dan Evaluasi Rp 6.000.000,00
Jumlah Rp 126.000.000,00
JOB SAFETY ANALYSIS
PENGGANTIAN TRAFO

Oleh:
Almizan Aryanto 07111640000113

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2019
No Langkah Pekerjaan Potensi Bahaya dan Keselamatan Tindakan Pengendalian
Menggunakan peralatan K3/ alat
1 1. Petugas tidak terlihat Menggunakan rompi
pelindung diri yang telah disiapkan.
Memasang tanda batas dan
Menyiapkan alat kerja dan material yang 1. Dapat membahayakan
2 tanda peringatan di sekitar
diperlukan. masyarakat di sekitar lokasi
peralatan dan material
Memasang parameter di sekitar
1. Bahaya ledakan
tiang trafo
Melakukan pemadaman dengan melepas
Memakai safety shoes dan safety
3 fuse cut out ( FCO ) menggunakan sackle 2. Induksi 20kV
gloves
stick.
3. Kejatuhan benda berat Memakai safety helmet

1. Tanah yang labil memperkuat pijakan tangga


Pemasangan tangga dengan posisi yang
4
aman dan mengikat bagian bawah tangga. menggunakan alat keselamatan
2. Ketinggian
di ketinggian
Menggunakan tangga anti slip
Petugas perbaikan naik melalui tangga dan berisolasi
5 1. Pekerja dapat terpeleset
dan membawa tambang. Menggunakan safety shoes sol
karet
Memastikan peralatan telah
Menaikkan peralatan kerja dengan terikat dengan kuat
6 1. Kejatuhan material
bantuan tambang.
Menggunakan safety helmet

Memasang grounding pada ketiga 1. Petugas terluka ketika Memastikan pengoperasian alat
7
penghantar SUTM. mengoperasikan peralatan telah sesuai SOP
Melepaskan semua sambungan dan Memakai safety shoes dan safety
8 1. Induksi 20kV
jumper yang tersambung dengan trafo. gloves
Melepas baut pada trafo kemudian
Memastikan trafo telah terikat
9 menurunkan trafo dengan bantuan katrol 1. Kejatuhan material
dengan kuat
secara perlahan.
Menaikkan trafo pengganti dengan Memastikan trafo telah terikat
10 1. Kejatuhan material
bantuan katrol secara perlahan. dengan kuat
Memastikan trafo telah
Menyesuaikan trafo dengan benar terpasang dengan benar
11 kemudian mengencangkan dengan mur- 1. Kejatuhan material
baut. Memastikan peralatan tertata
rapi
Memasang kembali jumperan kabel Memakai safety shoes dan safety
12 1. Induksi 20kV
jaringan. gloves
Melepaskan ketiga grounding dari Memastikan pengoperasian alat
13 1. Petugas dapat terluka
penghantar. telah sesuai SOP
Memastikan peralatan telah
Menurunkan semua peralatan kerja yang 1. Kejatuhan material
terikat dengan kuat
14 dipakai dan di cek kembali
kelengkapannya. Menggunakan safety helmet

Menggunakan safety gloves dan


16 Cek tegangan dan putaran trafo 1. induksi Tegangan Listrik 220v
safety shoes tahanan 20 kv

17 Proses pembebanan trafo 1. Kepala terbentur Menggunakan safety helmet

Menggunakan safety gloves dan


1. induksi Tegangan Listrik safety shoes tahanan 20 kv saat
memasukkan NH fuse

2. Kepala terbentur Menggunakan safety helmet


18 Pengecekan tegangan ke arah beban
3. Terjepit dan tergores Menggunakan safety gloves

Menggunakan test pen dan


4. induksi Tegangan Listrik safety shoes saat pengecekan
tegangan

Anda mungkin juga menyukai