Anda di halaman 1dari 37

PEMELIHARAAN KAPASITOR,

REAKTOR DAN SVC


PEMELIHARAAN KAPASITOR
Pengertian dan fungsi Kapasitor
 Bank kapasitor (capacitor banks) adalah peralatan
yang digunakan untuk memperbaiki kualitas pasokan
energi listrik antara lain memperbaiki mutu tegangan
di sisi beban, memperbaiki faktor daya (cos φ) dan
mengurangi rugi-rugi transmisi. Kekurangan dari
pemakaian bank kapasitor adalah menimbulkan
harmonisa pada proses switching dan memerlukan
desain khusus PMT atau switching controller.
 Kapasitor berfungsi untuk memperbaiki
faktor daya jaringan, mengurangi rugi-rugi
(losses) jaringan, menetralkan/meniadakan
jatuh tegangan dan memperbaiki stabilitas
tegangan.
Jenis Kapasitor
Jenis Kapasitor yang Digunakan Pada Sistem Tenaga Listrik:

a. Kapasitor daya yang terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu kapasitor shunt,
seri dan penyadap.
b. Kapasitor gandeng, yaitu kapasitor yang digunakan untuk pembawa
sinyal komunikasi antar gardu induk atau antar pusat pembangkit.
c. Kapasitor pembagi tegangan, yaitu kapasitor yang digunakan untuk
pengukuran tegangan transmisi dan rel daya.
d. Kapasitor filter yaitu kapasitor yang digunakan untuk konverter,
terutama pada sistem transmisi arus searah.
e. Kapasitor perata,
 Pengelompokkan Kapasitor Berdasarkan Fuse:
- Fuse eksternal
- Fuse Internal
- Tanpa Fuse
 Pengelompokkan Kapasitor Berdasarkan
Koneksi

Koneksi YY

Koneksi Y

Koneksi Bridge (H)


 Pengaturan Proses Switching

Switching kapasitor bank tegangan tinggi dapat


menghasilkan arus transient yang signifikan. Metode
switching kapasitor yang dikenal saat ini adalah reaktor,
pre-insertion resistor, pre-insertion induktor dan
pengaturan switching (controlled switching).

Persyaratan pemasukan PMT kapasitor adalah pada saat


pemasukan, tegangan sesaat pada kontak PMT sama
dengan nol
Bagian-bagian Kapasitor dan
fungsinya
 Bushing
Merupakan sub sistem yang berfungsi memisahkan antara bagian yang berbeda
tegangan serta menyalurkan arus kapasitansi.
 Fuse (cut out),
Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai pengaman peralatan terhadap arus
lebih.
 Unit kapasitor,
Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kompensator daya reaktif.
 Dielectric (isolator),
Merupakan sub sistem yang berfungsi untuk mengisolasi bagian yang bertegangan
dengan bodi. atau antara bagian bertegangan dengan bagian bertegangan yang
berlainan fasanya.
 Mechanical structure,
Merupakan sub sistem yang berfungsi sebagi penopang atau penyangga kapasitor.
 Grounding,
Merupakan sub sistem yang berfungsi untuk mengalirkan arus induksi serta arus lebih
akibat tegangan surja atau sambaran petir ketanah. Sistem pentanahan dihubungkan
ke bagian mechanical structure.
Pedoman pemeliharaan Kapasitor
A. In Service Inspection
Bagian-bagian kapasitor yang di inspeksi
visual saat beroperasi ialah sebagai berikut :
 Bushing
 Kondisi Bushing kapasitor
 Kondisi clamp bushing
 Kebocoran minyak bushing
 Body kapasitor
 Fuse cut out
 Kondisi fuse/cut out kapasitor
 Kondisi clamp fuse cut out
Sambungan/klem/jumper
 Kondisi mur baut-mur baut sambungan kapasitor
 Kondisi rel bar sambungan antar unit kapasitor
 Kondisi jumper antar capasitor
 Kondisi sambungan rangkaian kapasitor ke CT/CVT
 Kondisi sambungan pentanahan
Mechanical Structure
 Kondisi isolator support
 Kondisi serandang
B. In Service Measurement

Bagian-bagian kapasitor yang perlu diukur


suhunya adalah sebagai berikut :
 Bodi unit kapasitor (1)
 Bushing (2)
 Klem konduktor bushing (3)
 Klem-klem sambungan (4)
 Fuse link (5)
 Rel pengumpul arus (6)
C. Shutdown Testing/Measurement
 Pengukuran tahanan isolasi kapasitor
 Pengukuran resistansi AC kapasitor
 Pengujian kapasitansi kapasitor

D. Shutdown Treatment
Shutdown treatment adalah pekerjaan dilakukan untuk
memperbaiki anomali yang ditemukan pada saat in service
inspection/measurement atau menindaklajuti hasil shutdown
testing/measurement
Pemeliharaan Reaktor
Pengertian dan fungsi Reaktor
 Aplikasi pemasangan reaktor dalam sistem tenaga
listrik pada prinsipnya untuk membentuk suatu
reaktansi induktif dengan tujuan tertentu. Beberapa
tujuan tersebut diantaranya adalah membatasi arus
gangguan, membatasi arus inrush pada motor dan
kapasitor, menyaring harmonisa, mengkompensasi
VAR, mengurangi arus ripple, mencegah masuknya
daya pembawa signal (blocking of power-line carrier),
pentanahan titik netral, peredam surja transient
(damping of switching transient), mereduksi flicker
pada aplikasi tanur listrik, circuit detuning,
penyeimbang beban dan power conditioning.
Jenis Reaktor
 Reaktor terdiri dari tipe kering (dry type) dan tipe terendam
minyak (oil immersed).
Bagian-bagian Reaktor
 Electromagnetic Circuit (Inti besi)
 Kumparan/Belitan (Winding)
 Terminal / Bushing
 Pendingin
 Oil Preservation dan Expansion (Konservator)
 Dielectric (Minyak Isolasi dan Isolasi kertas )
Proteksi Internal Pada Reaktor Tipe Minyak

 Rele Bucholz
 Suden Pressure
 Meter Temperature
Pedoman pemeliharaan Reaktor
A. In Service Inspection

Reaktor kering :
 Pemeriksaan belitan reaktor,
 Pemeriksaan clamp sambungan,
 Pemeriksaan support insulator,
 Pemeriksaan serandang/steel structure
 Pemeriksaan pondasi
 Pemeriksaan perangkat system pembumian
Reaktor minyak :
◦ Pemeriksaan bushing
◦ Pemeriksaan perangkat system pendingin
◦ Pemeriksaan perangkat system ekspansi minyak
◦ Perangkat system proteksi internal
◦ Pemeriksaan pondasi
◦ Pemeriksaan perangkat system pembumian.
B. In Service Measurement

 Pengukuran Temperature Reaktor


 Dissolved Gas Analysis (DGA)
 Pengujian Karakteristik Fisika Dan Kimia Minyak
- Pengujian Kadar Air (Water Content)
- Pengujian Tegangan Tembus Minyak (Breakdown Voltage)
- Pengujian Kadar Asam (Acidity)
- Pengujian Tegangan Antar Muka (InterFacial Test)
- Pengujian Warna Minyak (Color)
- Pengujian Sedimen
- Pengujian Titik Nyala (Flash Point)
C. Shutdown Measurement
- Pengukuran Tahanan Isolasi Belitan
- Pengukuran Tangen Delta
- Pengukuran tahanan DC (Rdc)
- Pengukuran Induktansi Belitan

D. Shutdown Function Check


Kegiatan ini khusus dilakukan pada reaktor type minyak,
adapun peralatan yang harus diuji adalah sbb :
 Rele Bucholz
 Rele Sudden Pressure
 Meter Temperature
 Oil Level
E. Treatment
- Purification/ Filter
- Reklamasi
- Penggantian Minyak
- Cleaning
- Tightening
- Replacing parts
- Greasing
Pemeliharaan SVC
Pengertian dan fungsi SVC
 Static VAR Compensator (atau disebut SVC)
adalah peralatan listrik untuk menyediakan
kompensasi fast-acting reactive power pada
jaringan transmisi listrik tegangan tinggi. SVC
adalah bagian dari sistem peralatan AC
transmisi yang fleksibel, pengatur tegangan
dan menstabilkan sistem.
Fungsi :
 Meningkatkan kapasitas system transmisi.
 Kontrol tegangan.
 Reaktif control power / reaktif control aliran

power.
 Penurunan dan atau pembatasan frekuensi

overvoltage power disebabkan load rejection.


 Memperbaiki stabilitas jaringan AC.
 Mencegah terjadinya ketidakstabilan

tegangan.
Jenis-jenis SVC
 SVC menggunakan TCR dan fixed Capasitor
(FC)
 SVC menggunakan TCR dan Thyristor
Switched Capasitor (TSC)
 SVC menggunakan Forced Commutation
Inverters
 Berdasarkan pemasangan pada transmisi :

◦ TCSR (Thyristor Controlled Series Reactor)


◦ TCSC (Thyristor Controlled Series Capasitor)
◦ TCPR (Thyristor Controlled Phasa Angle Regulator)
◦ UPFC (Unified Power Flow Controller)
Bagian-bagian SVC
 Thyristor Valve Tower
 Reaktor
 Kapasitor
 Cooling System
Pedoman pemeliharaan SVC

 In Service Inspection

Pada Cooling System


1. Mencatat nilai temperatur pada indikator meter input thyristor.
2. Mencatat nilai conductivity 1 pada indikator meter.
3. Mencatat nilai conductivity 2 pada indikator meter.
4. Memeriksa level tanki consevator.
5. Mencatat nilai Pressure.
6. Mencatat nilai flow water.
7. Mencatat temperatur output thyristor.
8. Mencatat status motor pompa.
9. Memeriksa kebocoran instalasi existing.

Demin Unit
1. Mencatat nilai conductivity.
2. Mencatat nilai record demint/deionising eneble/make up (haur).
3. Memeriksa kebocoran instalasi air pendingin
 In Service Measurement

Thermovisi
 Reaktor
 Kapasitor
 Thyristor valve tower
 Cooling system
 Klem-klem pada setiap bagian yang ada
 Shutdown Testing / Measurement
/Treatment

Shutdown testing / measurement adalah


pekerjaan pengujian yang dilakukan pada
saat peralatan dalam keadaan padam.
Pekerjaan ini dilakukan pada saat
pemeliharaan rutin maupun pada saat
investigasi ketidaknormalan

Anda mungkin juga menyukai