Proposal Proyek Akhir ini telah dinilai dan disetujui untuk dilanjutkan
sebagai Proyek Akhir
di
Program Studi DIII Teknik Instrumentasi
Jurusan Teknik Elektro, Politeknik Negeri Batam
.
Batam, … Batam, …
Pembimbing I, Pembimbing II,
____________________________ ____________________________
NIP/NIK: NIP/NIK:
1
2
Daftar Isi
3
Abstrak
Umumnya Pusat-pusat listrik terhubung dengan saluran transmisi udara, dan saluran transmisi
udara rentan mengalami gangguan yang dipengaruhi dari luar sistem, salah satunya adalah sambaran
petir yang menyebabkan over voltage. Sambaran petir berbahaya bagi komponen-komponen yang
terdapat pada pusat listrik. Oleh karena itu, diperlukan proteksi dari sambaran petir tersebut, agar
komponen pada pusat listrik tidak mengalami kerusakan pada saat terkena surja petir,yaitu Lightning
Arrester.Lightning Arrester merupakan peralatan yang berfungsi melindungi peralatan lain dari
tegangan lebih (over voltage ) yang dapat berasal dari sambaran petir.
4
1. Pendahuluan
Rezon Arif B, Pernah membuat penelitian bahwa prinsip kerja Lightning Arrester , yaitu membentuk
jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak timbul tegangan lebih tinggi pada peralatan listrik
lainnya. Pada kondisi kerja yang normal, arrester berlaku sebagai isolasi tetapi bila timbul surja akibat
adanya petir maka arrester akan berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan aliran arus
yang tinggi ke tanah. Setelah tegangan surja itu hilang maka arrester harus dengan cepat kembali
berlaku sebagai isolator, sehingga pemutus tenaga (PMT) tidak sempat membuka. Pada kondisi yang
normal (tidak terkena petir), arus bocor arrester tidak boleh melebihi 2 mA. Apabila melebihi angka
tersebut, berarti kemungkinan besar lightning arrester mengalami kerusakan[1]
Menurut Buku Pedoman Lightning Arresster (PT PLN (Persero) No. 0520-2.K/DIR/2014), Lightning
Arrester dilengkapi dengan peralatan monitoring, yakni counter jumlah kerja Lightning Arrester dan
meter arus bocor total. Sebelum diketanahkan, kawat pentanahan dilewatkan dahulu pada peralatan
monitoring. Oleh karenanya, insulator dudukan perlu dipasang baik pada kedua ujung peralatan
monitor, maupun pada dudukan Lightning Arrester, agar arus yang melalui Lightning Arrester hanya
melewati kawat pentanahan.Untuk kondisi melihat Lightning Arrester, dapat di lihat dari nilai counter
Lightning Arrester saat di beri tegangan impuls nilai counter akan bertambah dan jika nilai counter
pada Lightning Arrester tidak bertambah maka bisa dipastikan bahwa Lightning Arrester telah
rusak.[2]
5
1.4. Tujuan
1. Dapat mengontrol dan memonitor alat uji Lightning arrester.
2. Dapat mengetahui cara kerja dari sistem kontrol dan monitor alat uji Lightning arrester.
1.5. Batasan
Untuk lebih mengkhususkan pembahasan dan menghindari masalah yang sulit untuk diteliti,
maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah:
1. Membahas tentang lonjakan tegangan (over voltage) pada Lightning Arrester.
2. Pengujian di uji dengan menggunakan Ligthning Arrester Counter dengan menggunakan sistem
kontrol dan monitor pada alat tersebut.
3. Mengontrol Alat uji menggunakan Switch dan memonitoring hasil pengujian dengan meilhat
indikator yang ada pada Lightning Arrester
4. Alat pengujian menggunakan sistem kontrol dan monitoring secara manual.
6
2. Metode
2.2. Perancangan
A. Perancangan
Gambar 1. Perancangan
B. Rangkaian Alat
7
C. Prodesur Pengujian
Mulai
MCB
Kondisi Kapasitor
Telah terisi
Push Button
Kondisi NC Kondisi NO
Lightning Arrester
Selesai
8
2.3. Alat dan Bahan
Berikut ini adalah alat dan bahan yang dibutuhkan :
1. Power supply
2. Kapasitor
3. Push Button
4. Lightning Arrester Counter
5. Kabel + -
6. Kabel Jepit
7. MCB
8. Voltmeter Display
2.3. Pengujian
2.3.1. Pengujian 1
Pada pengujian ini hal pertama yang dilakukan adalah memastikan Ligthing arrester counter tidak
tehubung dengan material atau peralatan lainnya. Untuk sumber tegangannya kita input sebesar
220VAC. Setelah itu, menekan switch on pada MCB untuk mengisi tegangan ke dalam kapasitor selama
30 detik.
2.3.2. Pengujian 2
Setelah Kapasitor telah terisi, selanjutnya kita menekan Push button untuk megantarkan tegangan
impuls dari kapasitor menuju Lightning Arrester. Setelah itu, kita memonitoring hasil pengujian
dengan melihat indikator counter yang ada pada Ligtning Arrester, jika nilai counter bertambah berarti
Lightning Arrester berfungsi dengan baik dan jika nilai counter tidak bertambah bisa di pastikan
Lightning Arrester dalam keadaan rusak.
9
3. Jadwal
Jadwal kegiatan berisi uraian aktivitas dan alokasi waktu yang digunakan (per minggu) secara rinci
hingga pembuatan alat selesai. Contoh dapat dilihat pada Error! Reference source not found..
10
4. Biaya
4 Switch 2 Rp12.000 -
5 Surge/Ligthning Arrester 1 - -
Counter
11
5. Daftar Pustaka
[1] PT PLN (Persero), “Buku pedoman pemeliharaan lightning arrester” (dokumen nomor :
PDM/PGI/12.2014)”, Jakarta 2014.
[2] Airlangga Avryansyah Akbar, Ir. Agung Warsito, DHET,”Pemeliharaan Lightning Arrester (LA)
pada Gardu Induk Krapyak 150 KV
[3] PT PLN (Persero), “Buku Pedoman Lightning Arresster” (Dokumen nomor : 0520-
2.K/DIR/2014)”
12