Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat dan karunia saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Sistem Proteksi
Transformator Pembangkit” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya. Dan saya juga berterima kasih kepada Bapak Muhammad Erpandi
Dalimunthe, S.T., M.T., MKKK. selaku Dosen mata kuliah Sistem Proteksi yang
telah memberikan tugas ini kepada Saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Sistem Proteksi Transformator
Pembangkit”. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah Saya buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Saya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan Saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keandalan dan kemampuan suatu sistem tenaga listrik dalam melayani
konsumen sangat tergantung pada sistem proteksi yang digunakan. Oleh
sebab itu dalam perencangan suatu sistem tenaga listrik, perlu
dipertimbangkan kondisi-kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada
sistem, melalui analisa gangguan.
Pada dasarnya gangguan dapat terjadi karena kegagalan operasi
peralatan dalam sistem, kesalahan manusia dan karena alam. Langkah yang
dapat diambil untuk mencegah terjadinya gangguan antara lain dengan
menggunakan isolasi yang baik, membuat koordinasi isolasi dan
menghindarkan kesalahan operasi. Tetapi langkah – langkah
tersebut dibatasi oleh faktor ekonomis dan alam. Karenanya para engineer
sepakat bahwa gangguan boleh saja terjadi dan tidak dapat dihindari namun
dampaknya harus diminimisasi.
1. Relay Suhu
4.1 Kesimpulan
Sistem proteksi adalah perlindungan atau isolasi pada bagian yang
memungkinkan akan terjadi gangguan atau bahaya. Tujuan utama proteksi adalah
untuk mencegah terjadinya gangguan atau memadamkan gangguan yang telah
terjadi dan melokalisirnya, dan membatasi pengaruh-pengaruhnya, biasanya
dengan mengisolir bagian-bagian yang terganggu tanpa mengganggu bagian-
bagian yang lain.
Relay proteksi yang baik adalah relay yang telah memenuhi beberapa syarat
relay proteksi, adapun syarat itu diantaranya adalah, sesnsitif, selektif, handal,
cepat, lebih ekonomis, sederhana.
Prinsip kerja relay proteksi yang digunakan adalah jika relay tersebut
mendeteksi gangguan baik berupa gas, suhu, tekanan, dan arus gangguan hubung
singkat, terlebih dahulu diawali dengan bunyi alarm atau lampu indikator menyala
sebelum relay tersebut bekerja, kemudian memerintahkan PMT untuk trip.
4.2 Saran
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian banyak bahan bacaan mengenai
relay proteksi ini, untuk itu penulis menyarankan kepada pembaca agar dapat
membaca atau menambah pengetahuan mengenai relay proteksi ini dengan
membaca referensi lain mengenai relay proteksi ini, baik di buku cetak maupun
secara online di internet.
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ELEKTRO/
195512041981031BACHTIAR_HASAN/SISTEM_PROTEKSI_PEMBAN
GKITAN_TENAGA_LISTRIK.pdf (diakses pada tanggal 2 Desember
2016)
http://idonkcnyo.blogspot.com/p/pemahaman-Relay Proteksi.html
(diakses pada tanggal 3 Oktober 2016)
https://industri3601.wordpress.com/transformator-dan-sistem-distribusi-
daya/ (diakses pada tanggal 4 Desember 2016)
http://tekniklistrikumum.blogspot.co.id/2013/11/sistem-proteksi-pada-
transformator.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2016)
http://zebulonmanalu2010.blogspot.co.id/2012/06/sistem-proteksi-
generator-dan-sistem.html (diakses pada tanggal 2 Desember 2016)