Anda di halaman 1dari 3

Nama : Achmad Nur Rohman

No : 01

Kelas : XI TKR A

FLASHER
A. Pengertian
Dalam rangkaian sistem lampu tanda belok, Lampu tanda belok harus berkedip, lamanya
kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit, sedangkan lamanya lampu menyala
dan mati adalah kira-kira sama,supaya lampu-lampu tanda belok diperlukan suatu alat
yang dinamakan pengedip(Flasher).
Flasher adalah alat yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
otomatis pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Pada mobil
flasher yang digunakan mempunyai 3 kaki dimana ketiga kaki tersebut ada kaki L
(beban/lampu) ,kaki B (baterai/arus positif) ,dan kaki E (ground/massa/arus negatif).
Flasher biasanya digunakan pada sistem lampu tanda belok dan sistem lampu
darurat/hazard. Pada mobil flasher yang digunakan ada banyak tipe tetapi yang dibahas
disini adalah flasher tipe bimetal dan elektronik.
B. Jenis-jenis flasher
1. Tipe Bimetal

Pada flasher ini digunakan dua buah logam yang mempunyai koefisien muai yang
berbeda yang digabungkan menjadi satu, sehingga apabila keduanya menerima
panas, maka logam yang mempunyai koefisien muainya lebih besar akan
berusaha memuai/memanjang lebih cepat dibanding yang lainnya,
Sementara logam yang pemuaiannya lebih kecil masih belum memuai,
akibatnya kedua logam tersebut melengkung. Dengan melengkungnya
logam tersebut, maka plat kontak akan terputus.
Putusnya plat kontak membuat rangkaian pada bimetal kehilangan massa
dan arus listrik tidak dapat mengalir ke logam, akibatnya logam menjadi
dingin dan pemuaiannya menyusut kembali ke posisi semula dan plat
kontak terhubung kembali.
Bimetal

Plat kontak
Lilitan kawat pijar

Keuntungan : - Bentuk lebih sederhana


- harga lebih murah

Kekurangan : - Sangat berpengaruh terhadap perubahan arus dan tegangan


- Kelebihan beban akan mempercepat kedipan lampu
2. Tipe Elektronik

Flasher jenis ini menggunakan sebuah relay


kecil yang menyebabkan lampu tanda belok
berkedip, dan sebuah Semi transistor yang
menyebabkan relay ini menjadi ON dan OFF
pada interval tertentu, Flasher ini memutus
dan menghubungkan kontak dengan impuls
yang diberikan oleh komponen-komponen lain
bersama IC.
Keuntungan : - Tidak terpengaruh oleh kenaikan dan penurunan tegangan
- Cepat memberi informasi pada pengemudi bila salah satu lampu tanda belok mati
Kekurangan : - Bisa rusak bila ada tegangan/ jarum induksi

C. Prinsip Kerja
1. Tipe bimetal
Cara kerja sistem tanda belok dengan flasher tipe bimetal adalah pada saat saklar
lampu sein digerakan (ke kiri atau kanan), arus mengalir ke voltage coil (kumparan)
yang akan membuat kumparan tersebut memanas dan bengkok. Setelah
kebengkokannya sampai menghubungkan kedua plat kontak di bagianujungnya, arus
kemudian mengalir ke current coil (kumparan arus) terus kelampu sein/tanda belok
dan akhirnya ke massa. Saat ini lampu sein menyala dan current coil akan mulai
bengkok menjauhi voltage coil.
Setelah kebengkokan current coil membuat plat kontak terpisah/terbuka, maka
lampu sein mati. Selanjutnya current coil akan menjadi dingin setelah arus yang
mengalir hilang dan akhirnya bimatalnya akan lurus kembali posisinya sehingga plat
kontak menempel kembali dengan plat kontak yang dari voltage coil. Arus akan
mengalir kembali untuk menghidupkan lampu sein. Begitu seterusnya proses ini
berulang sehingga lampu tanda belok berkedip.
2. Tipe Elektronik
Prinsip kerja pada flasher tipe elektronik hanya memanfaatkan rangkaian timer atau
flip-flop agar memberikan signal ON atau OFF untuk mengedipkan lampu. Flasher ini
apabila diberikan lampu yang tidak sesuai dayanya maka tidak akan ada masalah
karena flasher jenis ini mempunyai salah satu kelebihan yaitu tidak berpengaruh
apabila lampu/bohlam tidak sesuai dayanya yang dipasang.

Anda mungkin juga menyukai