Anda di halaman 1dari 9

1.

Untuk Pembangkit Tenaga Listrik yang besar pada saat ini dipakai di
Switchgear sistem rel/busbar andal : Sistem busbar 1 ½ breaker.

2. Pada gangguan hubung pendek (short circuit) peralatan yang mutlak


perlu bekerja adalah : Circuit breaker.

3. Relay differensial dipakai sebagai pengaman pada : Trafo daya.

4. Penampang kabel kontrol untuk proteksi dan pengukuran, minimum


penampang memakai : Minimum 10 mm2.

5. Untuk Gardu-Gardu Induk di kota-kota besar dipakai sistem


switchgear : Non convensional, Gas Insulated Switchgear (GIS).

6. Gardu Induk dengan susunan satu setengah PMT memberikan


keuntungan /kemudahan dalam pegoperasiannya dibandingkan
dengan susunan satu PMT karena : Pengaturan jadual
pemeliharaan peralatannya lebih mudah.

1
7. Trafo-Trafo berkapasitas besar, misalnya 500 MVA, dibuat single
phasa ( 1 set terdiri dari 3 unit, dengan alasan : Pertimbangan
transportasi.

8. Pemisah (disconnecting switch) berfungsi sebagai : Pemutus


tegangan.

9. Fungsi dari Circuit Breaker yang paling tepat adalah : Pemutus


tenaga.

10. Fungsi Surge Arrester yang paling benar adalah : Untuk


melindungi instalasi listrik terhadap tegangan lebih yang
diakibatkan oleh surja petir atau surja hubung.

11. Fungsi trafo arus dan trafo tegangan yang paling tepat adalah
untuk : Memberikan besaran ukur untuk keperluan pengukuran
proteksi dan kontrol.

12. Transformator daya di GITET pada umumnya dengan tegangan


pengenal : 150/500 KV.
13. Trasformator daya besar yang dipasang pada GITET sesuai
konstruksinya adalah : Per unit Satu fasa.

14. Sebagai kompensasi kapasitansi SUTET, di GITET


dipasang :Reaktor.

15. Sebagai kompensasi pada GI yang rendah tegangannya


dipasang : Kapasitor.

16. Gardu Induk yang melayani jaringan distribusi perlu transformator


pada umumnya dengan tegangan pengenal : 150/20 KV.

17. Bagian dari transformator daya untuk mengatur tegangan


disebut :OLTC.

18. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas


disebut :GIS.

19. Konstruksi Bus Bar Gardu Induk pada umumnya


menggunakan :Dua Bus Bar
2
20. Gardu Induk dengan menggunakan sistem satu setengah CB :
Harus dipasang 3 CB.

21. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya :


Ditengah kota.

22. Konstruksi Gardu Induk yang menggunakan isolasi Gas biasanya :


Menggunakan tanah yang sempit.

23. Pemasangan peralatan utama yang terdekat dengan Bus Bar adalah
: DS.

24. Pemasangan peralatan utama CB adalah diantara : DS.

25. Pemasangan peralatan utama pada saluran keluar Gardu Induk


yang paling ujung untuk SUTT adalah : LA.

26. Ruangan gedung sebagai fasilitas operasi Gardu Induk adalah :


Ruang operator.

3
27. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 500 KV fasa S adalah :
578 Ampere.

28. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 150 KV fasa R adalah :
1927 Ampere .

29. Pemasangan peralatan NGR pada trafo daya disambung pada :


Sisi sekunder netral trafo.

30. Perlatan utama LA di Gardu Induk berfungsi sebagai : Melindungi


peralatan.

31. Peralatan utama Trafo Daya di Gardu Induk berfungsi sebagai :


Transformasi daya.

32. Peralatan utama PT di Gardu Induk berfungsi sebagai :


Transformasi tegangan.

33. Peralatan utama CT di Gardu Induk berfungsi sebagai :


Transformasi arus.
4
34. Peralatan utama DS di Gardu Induk berfungsi sebagai : Pemisah
tegangan.

35. Salah satu peralatan bantu instalasi Bus Bar di Gardu Induk adalah
: Tension klem.

36. Salah satu peralatan bantu instalasi LA di Gardu Induk adalah :


T klem.

37. Salah satu peralatan bantu instalasi PT di Gardu Induk adalah :


T klem.

38. Salah satu media pemutus arus CB adalah : SF 6.

39. Sambungan peralatan utama CT sisi primer di Gardu Induk


adalah : Seri.

40. Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator.

5
41. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator

42. Trafo daya pemakaian sendiri pemanfaatannya pada lokasi :


Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman

43. Trafo daya 60 MVA 150/20 KV, I nominal 20 KV fasa T adalah :


1734 Ampere

44. Trafo daya 500 MVA 500/150/66 KV, I nominal 66 KV adalah : 4379
Ampere

45. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 150 KV fasa T adalah :
385 Ampere

46. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 70 KV fasa R adalah :
825 Ampere

47. Lebar lahan pembangunan saluran keluar ( Bay ) 150 KV di Gardu


Induk adalah : 14 m
6
48. Jarak aman teknis instalasi pada GITET 500 KV, adalah : 5 m .

49. Jarak aman teknis instalasi pada GI 150 KV, adalah : 1,5 m.

50. Jarak aman teknis instalasi pada GI 70 KV, adalah :1 m.

51. Sambungan peralatan utama CT sisi primer di Gardu Induk adalah :


Seri.

52. Salah satu komponen busing Trafo Daya menggunakan : Isolator.

53. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator.

54. Trafo daya pemakaian sendiri pemanfaatannya pada lokasi :


Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman.

55. Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan pentanahan : Earth


resistans tester.
8
56. Peralatan dalam rangka pengukuran tahanan isolasi wiring :
Meger.

57. Salah satu peralatan dalam rangka penyambungan wiring adalah :


AVO meter.

58. Catu daya DC pemanfaatannya pada lokasi : Gedung kontrol dan


Switch Yard.

59. Minimal berapa kali sambungan wiring kontrol dari peralatan utama
switch yard sampai dengan sambungan pertama di gedung
kontrol : 3 kali.

60. Kabel kontrol untuk wiring yang terbaik, dilihat dari mekanik
maupuninduksi adalah : NYFGBY.

61. Catu daya DC kapasitas 100 AH, mampu dipakai 7 jam sebesar :
14,3 A.

62. Catu daya DC kapasitas 200 AH, mampu dipakai 12,5 A selama :
16 jam. 9

Anda mungkin juga menyukai