Anda di halaman 1dari 10

Teknokris Vol. 26, No.

1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

PENGUJIAN KINERJA PMT 20 kV PADA KUBIKEL NETTO GARDU


INDUK PLTMG SENAYAN

Sri Hartanto1, Reza Pahlavi2, Tri Ongko Priyono3


1,3
Program Studi Teknik Elektro, Universitas Krisnadwipayana, Jakarta, Indonesia
2
PT PTN Persero, PLTMG Senayan
srihartanto@unkris.ac.id

Abstrak--Pemutus Tenaga (PMT) merupakan suatu sakelar mekanis yang mampu


membuka untuk mengalirkan arus dalam kondisi normal dan menutup ketika
terjadinya gangguan pada kondisi abnormal, seperti gangguan arus hubung
singkat. erusakan pada PMT memiliki pengaruh yang cukup besar dalam
pengoperasian sistem tenaga listrik sehingga mengakibatkan kerugian dan sistem
operasi tenaga listrik menjadi terganggu. Untuk itu perlu dilakukan pengujian
kinerja PMT secara berkala agar dapat memenuhi standar operasi dan
meningkatkan kehandalan, menjamin mutu dan menjaga kontinuitas penyaluran
tenaga listrik. Penelitian ini dibatasi pada pengujian sebelum dan sesudah
operasionalisasi PMT 20 kV Kubikel Netto yang berlokasi di Gardu Induk
PLTMG Senayan selama bulan Februari 2023 berupa pengujian tahanan kontak,
pengujian tahanan isolasi, pengujian keserempakan, dan pengujian trip relay.
Dengan pengujian kinerja PMT ini diharapkan dapat menghindarkan kegagalan
fungsi yang berakibat pada kerusakan PMT dan komponen lainnya di Gardu
Induk Senayan PLTMG.

Kata Kunci: pemutus tenaga; 20 kV; pengujian; kinerja

Abstract— Circuit Breaker (PMT) is a mechanical switch that is able to open to


allow current to flow under normal conditions and close when there is a
disturbance under abnormal conditions, such as a short circuit current
disturbance. Damage to the PMT has a considerable influence on the operation of
the electric power system resulting in losses and the operating system of the
electric power being disrupted. For this reason, it is necessary to periodically test
PMT performance in order to meet operating standards and improve reliability,
guarantee quality and maintain the continuity of electric power distribution. This
research was limited to testing before and after the operation of the PMT 20 kV
Netto cubicle located at the Gardu Induk Senayan PLTMG during July 2023 in
the form of contact resistance testing, insulation resistance testing, simultaneity
testing, and trip relay testing. By testing the performance of the PMT, it is hoped
that it can prevent malfunctions that result in damage to the PMT and other
components at the Gardu Induk Senayan PLTMG.

Keywords: circuit breaker, 20 kV, testing, performance

faktor penting dalam pendistribusian


1. Pendahuluan tenaga listrik sehingga tenaga listrik
Kualitas dan kontinuitas dapat disalurkan secara handal dan
penyaluran tenaga listrik adalah tidak terputus ke pelanggan PLN.

45
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

Namun, seringkali ditemukan tahanan kontak, pengujian tahanan


kurangnya perawatan pada alat isolasi, pengujian Keserempakan,
instalasi listrik di Gardu Induk dan pengujian trip. Dengan
berupa alat penyambung yang pengujian kinerja PMT ini
berfungsi untuk membagi beban dan diharapkan dapat menghindarkan
mengukur cubicle. [1] kegagalan fungsi yang berakibat
Gardu Induk merupakan bagian pada kerusakan PMT dan komponen
dari sistem penyaluran tenaga listrik lainnya di Gardu Induk. [4].
yang memiliki peranan penting Penelitian mengenai pengujian
dalam pendistribusian tenaga listrik. kinerja PMT 20 kV pada Kubikel
Di dalam gardu induk 20 kV terdapat Netto Gardu Induk PLTMG Senayan
beberapa komponen peralatan listrik ini dibatasi pada pengujian sebelum
salah satunya Pemutus Tenaga dan sesudah operasionalisasi PMT 20
(PMT). Pemutus Tenaga (PMT) atau kV Kubikel Netto yang berlokasi di
Circuit Breaker (CB) merupakan Gardu Induk PLTMG Senayan
suatu sakelar mekanis yang mampu selama bulan Februari 2023 berupa
membuka untuk mengalirkan arus pengujian tahanan kontak, pengujian
dalam kondisi normal dan menutup tahanan isolasi, pengujian
ketika terjadinya gangguan pada keserempakan, dan pengujian trip
kondisi abnormal, seperti gangguan relay.
arus hubung singkat. PMT dapat
digunakan untuk menghubungkan 2. Landasan Teori
dan memutus tenaga listrik pada 2.1. Gardu Induk
suatu sistem penyaluran tenaga Gardu Induk adalah subsistem
listrik. Pada prinsipnya ketika sakelar dari sistem distribusi (transmisi)
PMT membuka dan menutup maka tenaga listrik, atau merupakan bagian
akan terjadi busur api listrik. Oleh yang tidak terpisahkan dari sistem
karena itu, PMT memiliki peredam distribusi (transmisi). Distribusi
busur api untuk menghindari (transmisi) merupakan sub-sistem
kerusakan peralatan pada saat dari sistem tenaga listrik. Artinya,
menghubungkan dan memutus arus Gardu Induk merupakan subsistem
listrik. [2] dari sistem tenaga listrik. [5]
Kerusakan pada PMT memiliki Sebagai sub-sistem dari sistem
pengaruh yang cukup besar dalam distribusi (transmisi), gardu induk
pengoperasian sistem tenaga listrik memiliki peranan penting, dalam
sehingga mengakibatkan kerugian. pengoperasiannya tidak dapat
Selain itu sistem operasi tenaga dipisahkan dari sistem distribusi
listrik menjadi terganggu. Untuk itu (transmisi) secara keseluruhan.
perlu dilakukan pengujian kinerja Gardu induk memiliki fungsi
PMT secara berkala agar dapat sebagai berikut:
memenuhi standar operasi dan a. Mentransformasikan tegangan
meningkatkan kehandalan, menjamin dari tegangan ekstra tinggi ke
mutu dan menjaga kontinuitas tegangan tinggi (500 KV /150
penyaluran tenaga listrik. [3] KV).
Pengujian kinerja PMT perlu b. Mentransformasikan tegangan
dilakukan khususnya untuk dari tegangan tinggi ke tegangan
mengetahui kelayakan PMT pada menengah (150 KV/20KV, 70
saat pengoperasian. Pengujian KV/20 KV).
kinerja PMT ini berupa pengujian

46
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

c. Untuk pengawasan operasi, Kubikel Outgoing merupakan


pengamanan serta pengukuran kubikel penghubung antara busbar
sistem tenaga listrik. 20 kV yang berada di dalam kubikel
2.2. Kubikel 20 kV dengan jaringan tegangan menengah.
Kubikel merupakan suatu Pada Kubikel Outgoing terdapat
peralatan listrik yang berada di gardu Circuit Breaker (CB).
induk yang berfungsi sebagai
pemutus,pembagi, penghubung dan
trip relay sistem penyaluran
peralatan tenaga listrik di 20 kV. [7]
Fungi kubikel tegangan
menengah adalah untuk:
a. Mengendalikan rangkaian yang
dilakukan oleh sakelar utama.
b. Melindungi rangkaian yang
dilakukan menggunakan sekring,
sakelar pemisah (PMS), dan
Pemutus Tenaga (PMT).
c. Membagi rangkaian dilakukan de
dengan pembagian/kelompok Gambar 2. Kubikel Outgoing
(busbar). 20 kV [7]
d. Mengukur besaran listrik
(tegangan, arus, daya, frekuensi, Kubikel Kopel merupakan bagian
dan lain-lain) yang dilakukan dari jenis kubikel yang berfungsi
oleh alat pengukur. sebagai penghubung antara rel 1
Kubikel Incoming berfungsi dengan rel 2.
sebagai penghubung dari sisi
sekunder trafo daya ke busbar 20
kV. Tegangan 20 kV dari sisi
sekunder trafo masuk ke dalam
busbar 20 kV yang berada di dalam
kubikel 20 kV.

Gambar 3. Kubikel Kopel


20 kV

Kubikel Potensial Transformer


Gambar 1. Kubikel Incoming (PT) memiliki fungsi sebagai kubikel
20 kV [7] pengukuran, yang di dalamnya
terdapat PMS dan transformator

47
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

tegangan yang menurunkan tegangan selang waktu tertentu) serta dapat


dari 20 kV menjadi 100v sebagai memutus aliran arus dalam kondisi
abnormal atau ketika terjadi
gangguan seperti hubung singkat
(short circuit). [8]
PMT terpasang di dalam
kompartemen tertutup secara
“Withdrawable Circuit Breaker”.
Mekanik penggerak PMT dapat
dengan mudah dimasukkan dan
dikeluarkan ke dalam Kubikel untuk
keperluan perawatan. [9]
PMT adalah sakelar yang dapat
digunakan untuk menghubungkan
penyuplai tegangan pada alat atau memutuskan arus/daya listrik
pengukur kwh kubikel. sesuai ratingnya. Pada saat
Gambar 4. Kubikel Potensial memutus/menghubungkan arus/daya
Transformer 20 kV [7] listrik akan terjadi busur api listrik.
Pemadaman busur api listrik ini
Kubikel pemakaian sendiri dapat dilakukan dengan beberapa
(Trafo PS) berfungsi sebagai macam bahan, yaitu: minyak, udara
penghubung dari busbar ke beban atau gas.
Pemakaian Sendiri Gardu Induk. PMT tegangan menengah pada
Gardu Induk umumnya dirancang
untuk dikeluarkan dari chamber
dengan cara ditarik sehingga PMT
dan mekanik penggeraknya dapat
dengan mudah dilepas/dimasukkan
untuk keperluan perawatan. PMT
dari pabrik dan dengan rating yang
sama, memiliki konstruksi dan
perakitan yang sama sehingga dapat
berpindah antara booth dan hanya
membutuhkan satu cadangan PMT
untuk PMT dengan rating yang sama.
Selama operasi, semua bagian
aktif ditutupi dengan pelindung
logam yang dibumikan untuk
Gambar 5. Kubikel Pemakaian memastikan bahwa operator aman
Sendiri selama operasi.
Pemutus Tenaga (PMT) dapat
2.3. Pemutus Tenaga (PMT) dibagi menjadi beberapa jenis, antara
Pemutus Tenaga (PMT) atau lain berdasarkan rating/tegangan
Circuit Breaker (CB) merupakan nominal, jumlah mekanik penggerak,
komponen sejenis sakelar mekanis, insulasi media, dan proses
yang dapat membuka untuk pemadaman busur jenis gas SF6.
mengalirkan dan menutup untuk PMT dapat dibedakan
menutup aliran arus dalam kondisi berdasarkan besar/kelas Tegangan
normal, mengalirkan arus (dalam menjadi PMT tegangan rendah (Low

48
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

Voltage) dengan kisaran tegangan 1. Studi Literatur dengan


0.1 s/d 1 kV (SPLN 1.995-3.3), PMT mengumpulkan teori-teori.
tegangan menengah (Medium 2. Observasi ke lokasi pengujian
Voltage) dengan kisaran tegangan 1 dengan melakukan pemeriksaan
s/d 35 kV (SPLN 1.1995-3.4), PMT terkait gangguan telat trip pada
tegangan tinggi (High Voltage) PMT 20 kV Kubikel Netto.
dengan kisaran tegangan 35 s/d 245 3. Pengukuran tahanan kontak,
kV (SPLN 1.1995-3.5), PMT tahanan isolasi, pengujian
tegangan ekstra tinggi (Extra High keserempakan, dan pengujian trip
Voltage) dengan kisaran tegangan relay pada PMT Kubikel Netto
lebih besar dari 245 kVAC (SPLN dan melakukan pengukuran
1.1995-3.6). partial discharge terminasi kabel.
4. Menganalisa data hasil
pengukuran dan memberikan
kesimpulan terkait hasil
pengujian yang dilakukan untuk
dapat mengetahui kelayakan
PMT Jakarta Gardu Induk
PLTMG Senayan.

Mulai
Gambar 6. Klasifikasi PMT

Kontruksi Pemutus Tenaga


(PMT) tersusun dari ruang media Studi
kontak, yaitu tempat Literatur
memutus/menghubungkan rangkaian
arus listrik sekaligus sebagai Observasi Lokasi
tempat pemadaman busur api. Pada Pengukuran
ruang media kontak ini terdapat
kontak gerak, kontak tetap, media
pemadam busur api. Pengujian pada Melakukan
PMT dilakukan untuk mengukur Pengukuran
nilai tahanan kontak, nilai tahanan
isolasi, keserempakan, dan pengujian
ini dilakukan untuk mengetahui Analisa Hasil
kondisi kelayakan pada PMT. [10] Pengukuran

3. Metode Penelitian
Mengambil
Penelitian dilakukan di PT PLN
kesimpulan
(Persero) UP2D Jakarta Gardu Induk
PLTMG Senayan di Jalan Tentara
Pelajar RT.7/RW.7, Grogol Utara,
Selesai
Kecamatan Kebayoran Lama,
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota
Jakarta 12210. Penelitian dilakukan Gambar 7. Bagan Alir Metode
ada bulan Februari 2023 dengan Penelitian
beberapa tahapan, seperti
diperlihatkan dalam Gambar 7, yaitu:

49
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

Metode pengukuran tahanan


kontak yang diperlihatkan dalam
Gambar 8 adalah sebagai berikut: Metode pengujian keserempakan
1. Memposisikan kabel alat uji yang diperlihatkan dalam Gambar 10
sesuai dengan kontak PMT (atas- adalah sebagai berikut:
bawah). 1. Memposisikan kabel alat uji telah
2. Memposisikan kontak PMT 20 terpasang pada semua kontak
kV dalam keadaan masuk (close). PMT.
3. Memasang kabel untuk 2. Memposisikan kabel (+) dan (-)
pentanahan (Grounding). sesuai pada selector switch trip
4. Melakukan pengujian dengan coil dan close coil.
inject arus 100 A secara 3. Closing Time (kondisi PMT
bergantian R, S, dan T. Off/Open): posisikan switch
sequence pada kondisi Close (C)
4. Opening Time (kondisi PMT
On/Close): posisikan switch
sequence pada kondisi Open (O).

Gambar 8. Pengukuran Tahanan


Kontak

Metode pengukuran tahanan isolasi


yang diperlihatkan dalam Gambar 9
Gambar 10. Pengujian
adalah sebagai berikut:
Keserempakan
1. Memposisikan kontak PMT 20
kV dalam keadaan keluar (open).
Metode pengujian trip relay yang
2. Memposisikan kabel alat uji
diperlihatkan dalam Gambar 11
sesuai dengan kontak PMT 20
adalah sebagai berikut:
kV.
1. Memposisikan kontak PMT 20
3. Mengecek kontak fase atas-
kV dalam keadaan keluar (open).
bawah (Ra-Rb, Sa-Sb, Ta-Tb).
2. Memasang kabel ke dalam tes
4. Mengecek kontak fase atas (Ra,
blok.
Sa, Ta)-Ground.
3. Melakukan pengujian dengan
5. Mengecek kontak fase bawah
settingan yang diambil dari relay.
(Rb, Sb, Tb)-Ground.
6. Mengkur tahanan isolasi dengan
inject 5 kV.

Gambar 9. Pengukuran Tahanan


Gambar 11. Pengujian Trip Relay
Isolasi

50
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

4. Hasil dan Pembahasan Tabel 2. Pengukuran Tahanan Isolasi


Tahanan kontak terjadi di titik Sebelum Perawatan
temu beberapa konduktor yang
menyebabkan hambatan/resistan. Sebelum Perawatan
Tahanan (MΩ)
Tujuan pengukuran tahanan kontak Isolasi
adalah untuk mengetahui nilai R S T
tahanan kontak minimal agar PMT A-B 492 774 940
dapat beroperasi dengan baik. A-GROUND 85,4 87,1 85,2
B-GROUND 365 336 345
Tabel 1. Pengukuran Tahanan
Kontak Tabel 3. Pengukuran Tahanan Isolasi
Sesudah Perawatan
Tahanan Kontak
(µΩ) Sesudah Perawatan
Kubikel Tahanan (GΩ)
Isolasi
R S T R S T
A-B 129,8 132,2 120,5
Sebelum 225,9 221 220
A-GROUND 138,1 153,1 110
Netto
B-GROUND 168,7 131,6 134,8
Sesudah 25,8 24,1 24,4

Pada dasarnya, pengujian tahanan


Dari tabel 1 dapat dilihat hasil isolasi PMT adalah untuk
tahanan kontak PMT 20 kV Kubikel mengetahui besar nilai kebocoran
Netto yang diperoleh pada fasa R, S, arus yang terjadi antara terminal atas,
dan T cukup jauh berbeda sebelum terminal bawah, dan ground. Posisi
dan sesudah dilakukan perawatan, PMT pada saat pengujian tahanan
artinya alat kontak PMT yang isolasi adalah dalam keadaan keluar
terpasang saat sebelum dilakukan (open). Pada pengujian tahanan
perawatan dalam kondisi kurang baik isolasi ini terdapat 3 titik ukur
dan sangat baik dan aman pada saat pengujian yaitu titik ukur antara
sesudah dilakukan perawatan. Nilai terminal atas dengan bawah, titik
yang diperoleh sebelum dilakukan ukur antara terminal atas dengan
perawatan melebihi standar yang ground, dan titik ukur antara terminal
telah di tentukan yaitu di atas ≤ bawah dengan ground.
100µΩ, maka perlu dilakukan Batasan tahanan isolasi PMT
perbaikan pada klem-klem jepitan sesuai standar VDE (catalogue
dan membersihkan permukaan 228/4) minimal besarnya tahanan
kontak, lalu melakukan pengujian isolasi pada suhu operasi dihitung “1
ulang. Sesudah dilakukan perawatan, kilo volt = 1 Mega Ohm”. Kebocoran
nilai yang di peroleh masih di bawah arus yang diizinkan setiap kV = 1
standar yang telah ditentukan yaitu di mA. Dapat dilihat pada Tabel 2 dan
bawah ≤ 100µΩ dan di kategorikan Tabel 3 setelah diperoleh nilai
sangat baik dan aman tahanan isolasinya maka dapat
Pengujian tahanan isolasi bertujuan diitung arus bocornya dengan cara
untuk mencegah terjadinya arus tegangan di bagi tahanan isolasi,
bocor pada belitan yang dapat dengan tegangan inject 5000 volt.
menyebabkan gangguan pada PMT Dari data hasil pengujian
menunjukkan bahwa di setiap fase
memiliki nilai kemampuan isolasi

51
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

yang berbeda-beda. Hal tersebut Dari hasil pengujian yang


dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh didapatkan pada PMT 20 kV Kubikel
kondisi pada masing-masing isolator. Netto diperoleh hasil sebelum
Jika pada isolator terdapat banyak dilakukan perawatan perhitungan
kotoran atau debu yang menempel delta time atau selisih waktu pada
akan mempengaruhi kemampuan saat PMT Open yaitu sebesar 1,45
pada isolasinya. Akan tetapi ms, dan pada saat PMT Close
perbedaan nilai tersebut tidak sebesar 0,6 ms. sedangkan hasil
berpengaruh kepada PMT selama sesudah dilakukan perawatan
hasil atau nilai yang didapat masih perhitungan delta time atau selisih
diatas standar yang telah ditentukan. waktu pada saat PMT Open 0,3 ms,
Hasil Pengujian tahanan isolasi dan pada saat PMT Close sebesar
PMT Kubikel Netto pada fase R, S, 0,3 ms, yang berarti hasil
dan T masing-masing masih berada keserempakan Kubikel Netto lebih
diatas 20 MΩ maupun sebelum dan baik ketika sesudah dilakukan
sesudah dilakukan perawatan, dan perawatan. Menurut SPLN dan
dikategorikan baik dan aman sesuai referensi pabrikan ABB, sebelum
standar VDE (catalogue 228/4) untuk dan sesudah dilakukan perawatan
dioperasikan kembali. Rata-rata nilai untuk hasil uji keserempakan
yang diperoleh jauh dibawah nilai dikategorikan sama-sama baik dan
kebocoran arus yang diizinkan yaitu aman untuk dioperasikan kembali.
1kV = 1 mA Pengujian fungsi trip relay
Pengujian untuk mengetahui bertujuan untuk memastikan sistem
kecepatan waktu kerja dan proteksi relay pada kubikel masih
keserempakan kontak PMT ketika berfungsi dengan baik atau tidak
PMT bekerja untuk buka/tutup karena relay berfungsi
kontak pada tiap fasenya. memerintahkan PMT untuk trip
Pengukuran keserempakan ini ketika terjadi gangguan pada kubikel.
bertujuan untuk menghindari Pada pengujian ini di lakukan uji trip
lonjakan arus beban pada fase yang relay dan waktu trip OC,MOC,GF&
memiliki waktu keserempakan MGF dengan Alat Relay Test Set.
tertinggi pada salah satu fase.
Tabel 6. Pengukuran Trip Relay
Tabel 4. Pengukuran Keserempakan Sebelum Perawatan
Sebelum Perawatan
2X 3X 5X MOMENT
UJI
Sebelum Perawatan (ms) (sec) (sec) (sec) (sec)
Keserempakan OC 1,612 0,975 0,665 0,154
R S T
Buka 43,05 43 41,55 GF 1,236 0,795 0,585 0,143
Netto
Tutup 54,4 54,15 54,75
Tabel 7. Pengukuran Trip Relay
Tabel 5. Pengukuran Keserempakan Sesudah Perawatan
Sesudah Perawatan
2X 3X 5X MOMENT
UJI
(sec) (sec) (sec) (sec)
Sesudah Perawatan (ms)
Keserempakan OC 1,498 0,932 0,645 0,135
R S T
GF 1,195 0,778 0,565 0,125
Buka 43,1 43,25 43,4
Netto
Tutup 52,35 52,05 52,2

52
Teknokris Vol. 26, No. 1, Juni 2023 P- ISSN : 1411-0539 E-ISSN : 2622-8300

Dari hasil pengujian yang MVA. Jurnal Elektrokrisna


didapatkan untuk PMT Kubikel Vol. 7 No. 2, Februari 2019,
Netto diperoleh hasil sebelum pp. 57-67
dilakukan perawatan dikategorikan [5] Gunawan, Samuel Marco.,
berbeda dengan settingan yang Sentosa, Julius. 2013. Analisa
ditetapkan oleh relay tersebut dengan Perancangan Gardu Induk
2x arus setting OC mencapai 1.612 Sistem Outdoor 150 kV di
(sec) yang melebihi waktu yang telah Tallasa, Kabupaten Takalar,
ditetapkan oleh settingan relay maka Sulawesi Selatan. Jurnal
bisa dikatakan yang menyebabkan Dimensi Teknik Elektro Vol.1
PMT tersebut gangguan. Dan pada No.1, pp 37-42
saat sesudah dilakukan perawatan [6] Anoname. 2014. Buku
hasil uji proteksi atau uji relay ini Pedoman Perawatan Pemutus
dikategorikan aman karena untuk 2x Tenaga. PT PLN (PERSERO).
arus setting OC mencapai = 1.498 [7] Anoname. 2013. Buku
(sec) masih di bawah settingan yang Pedoman Perawatan
ditetapkan oleh relay. PemutusTenaga. PT PLN
(PERSERO)..
5. Kesimpulan [8] Effendi, Bryan Aditya. 2020.
Dari penelitian ini didapatkan Pengujian Tahanan Isolasi Pada
kesimpulan bahwa dengan adanya Perawatan Pemutus Tenaga
perawatan, maka nilai tahanan (Pmt) Kubikel Outgoing 20 Kv
kontak, nilai tahanan isolasi, Menggunakan Insulation Tester
keserempakan dan trip relay Di Gardu Induk Bantul PT.
menunjukkan kondisi PMT 20 KV PLN (Persero) UP2D JTY
Kubikel Netto yang baik dan DCC 2 Yogyakarta, Jurnal
gangguan yang mungkin muncul Kajian Teknik Elektro (JKTE)
pada PMT 20 KV Kubikel Netto Vol 5, No 2, pp. 126-140, DOI:
dapat dihindari. https://doi.org/10.52447/jkte.v5
i2.1435
Daftar Pustaka [9] Susanto, A, Kurnianto, R, &
[1] Anoname. 1978. Standar Rajagukguk. M. 2014. Analisa
Perusahaan Umum Listrik Kelayakan Pemutus Tenaga
Negara-Pembagian Tugas (PMT) 150 kV Berdasarkan
Kelompok-Kelompok Hasil Uji Tahanan Kontak,
Pembakuan. Jakarta. PT PLN Tahanan Isolasi, Dan
(PERSERO). Keserempakan Kontak Di
[2] Anoname. 2014. Himpunan Gardu Induk Singkawang,
Buku Pedoman Perawatan Journal of Electrical
Peralatan Primer Gardu Induk. Engineering, Energy, and
Jakarta, PT PLN (PERSERO). Information Technology. Vol.
[3] Anoname. 2009. Himpunan 2, No. 1, pp. 1-8.
Buku Petunjuk Batasan Operasi
Dan Perawatan Penyaluran
Tenaga Listrik-Buku Pedoman
Perawatan Pemutus Tenaga. PT
PLN (PERSERO).
[4] Wiharja, Ujang. 2019. Analisa
Pengujian Transformator 2

53

Anda mungkin juga menyukai